Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

KALKULUS DIFFERENSIAL

Dosen Pengampu :

ANDREA ARIFSYAH NASUTION S.PD, M.SC

Disusun Oleh

Nama : Ira Octavia Lumbanraja

Nim : 4202530007

Matematika Non Dik B 2020

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis
tidak akan sanggup untuk menyusun Critical Book Report ini dengan baik.
Critical Book Report ini disusun untuk membahas materi mata kuliah
Kalkulus yang penyajiannya berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu buku
dengan sedikit peringkasan. Critical Book Report ini disusun oleh penulis dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih
yang sama juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang selalu
mendukung di saat senang maupun susah.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan
bermanfaat.

Medan, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...........................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan.........................................................................................1
BAB II ISI BUKU....................................................................................................2
2.1 Buku Utama (Buku Satu)..............................................................................2
2.2 Buku Pembanding (Buku Dua).......................................................................
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................15
3.1 Perbedaan Buku..........................................................................................15
3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku.................................................................15
BAB IV PENUTUP...............................................................................................17
4.1 Kesimpulan.................................................................................................17
4.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan salah satu displin ilmu yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan. Banyak kegiatan sehari-hari yang melibatkan
matematika, contoh sederhana adalah dalam proses jual beli. Selain itu,
matematika juga digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai ilmu penunjang, seperti
Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan sosial.
Mata kuliah Kalkulus Differensial merupakan Mata Kuliah yang harus
dipelajari dengan total 3 SKS oleh mahasiswa Program Studi Matematika. Mata
kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang penting dikuasai mahasiswa karena
banyak dipakai untuk mempelajari mata kuliah lain, oleh karena itu mata kuliah
ini menjadi prasyarat untuk mengambil beberapa mata kuliah berikutnya.
Pada kesempatan kali ini penulis akan mereview beberapa buku yang
menjadi referensi mata kuliah kalkulus differensial ini. Penulis akan mengulas
perbedaan dari kedua buku

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan mengkritik kedua buku ini adalah :
a. Melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkritisi
suatu buku
b. Mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan Buku
Kalkulus edisi ke 9 sebagai referensi

1.3 Manfaat Penulisan


a. Dapat menyelesaikan tugas mata kuliah kalkulus differensial tentang
Critical Book Report
b. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan
khususnya buku kalkulus edisi ke 9 sebagai referensi

1
BAB II
ISI BUKU

2.1 Buku Utama (Buku Satu)


Judul Buku : Calculus With Differential Equation 9th Edition
Penulis : Dale Varberg, Edwin Purcell, Steve Rigdon
Penerbit : Pearson
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : 880 Halaman
ISBN-10 : 0132306336
ISBN-13 : 978-0132306331

Buku Pembanding (Buku Dua)

Judul Buku : Kalkulus dan Geometrik Analitis Jilid 2


Penulis : Edwin J. Purcel, Dale Varberg
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2016
Edisi : Kelima
Jumlah Halaman : 598 Halaman
Kota Terbit : Jakarta
ISBN 13 : 24000648

ISBN 10 : 24000648

2
Ringkasan Isi Buku

1. BAB I BILANGAN REAL


Bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dengan
bilangan irrasional. Dengan perluasan dari bilangan asli, bilangan cacah, bilangan
bulat, bilangan rasional dan bilangan irrasional.
Ada beberapa istilah bilangan pada Matematika yaitu:
1. Bilangan Real 5. Bilangan Cacah
2. Bilangan Rasional 6. Bilangan Asli
3. Bilangan Irrasional 7. Bilangan Prima
4. Bilangan Bulat 8. Bilangan Komposit
Sifat-Sifat Bilangan Real
1. Sifat Komutatif (pertukaran) :
2. Sifat Asosiatif (pengelompokan)
3. Sifat eksistensi bilangan 0
4. Sifat eksistensi elemen negatif atau invers penjumlahan untuk setiap a
elemen ℝ terdapat -a elemen ℝ sedemikian hingga a+(-a)= 0 dan (-a)+ a = 0
5. Sifat eksistensi elemen unit 1
6. Sifat eksistensi invers perkalian
7. Sifat Distributif (penyebaran)
2. BAB II BILANGAN KOMPLEKS
Bilangan kompleks adalah suatu bilangan a + bi, dimana a dan b bilangan
real, sedangkan i adalah satuan khayal (imajiner). a disebut bagian real dan b
disebut bagian khayal dari bilangan kompleks tersebut.
Bilangan kompleks = (bil.riil)+ j (bil.imajiner)
Contoh: x = 3 + j5 dengan: 3 disebut bagian riil dari x
5 disebut bagian imajiner dari x
Contoh soal bilangan kompleks
x1 = 2- j3 x2 = 5+ j4
Jawab :

3
x1 + x2 = (2-j3) + (5+j4) x1-x2 = (2-j3) - (5+j4)
= (2+5) + j(-3+4) = (2-5) + j(-3-4)
= 7+j = -3-j7

3. BAB III FUNGSI DAN LIMIT


1. Fungsi
DEFINISI : Suatu fungsi f ialah suatu aturan padanan yang memasangkan
tiap x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (domain) dengan
sebuah nilai tunggal f(x) dari himpunan kedua yang disebut kodomain.
Himpunan nilai yang diperoleh dengan cara demikian disenut daerah nilai
(range)
Fungsi Aljabar
Fungsi aljabar terdiri atas berbagai jenis teapi yang terutama ada
tiga:
a. polinom (suku banyak)
b. fungsi Rasional
c. Fungsi irrasional
2. Limit
Teorema-teorema limit
a. teorema A
andaikan n bilangan bulat positif ,k konstanta serta f dan g adalah fungsi
fungsi yang mempunyai limit di c

b. teorema B

jika f fungsi polinom atau fungsi rasional, maka lim


x →c
f ( x )=f (c )Asalkan

dalam kasus fungsi rasional nilai penyebutnya tidak nol di c.


3. Fungsi Trigonometri
Keenam fungsi trigometri dinyatakan koordinat (x,y) dari tiik ujung sisi
terminal sudut itu yang berjarak r dari titik asal sebagai berikut .

4
y cos θ x
sinθ= cot θ= =
r sinθ y
1 r
sinθ y csc θ= =
tanθ= = sinθ y
cosθ x
1 r
sec θ= =
cosθ x
x
cos θ=
r
4. BAB IV TURUNAN (DERIVATIF)
1. Pengertian Turunan
Turunan fungsi y terhadap x adalah
dy ∆y f ( x=∆ x )−f (x )
= lim = lim
dx ∆ x→ 0 ∆ x ∆ x→ 0 ∆x
Asalkan limit itu ada.
Proses pencarian turunan fungsi disebut sebagai pendifferensialan
sedangkan bagian kalkulus yang berhubungan dengan pendifferensialan
disebut kalkulus differensial.
2. Aturan Pencarian Turunan
Berikut ini merupakan teorema pencarian turunan untuk fungsi aljabar:
dy
 Aturan konstanta : y=f ( x )=k → =0
dx
dy
 Aturan identitas: y=f ( x )=x → =1
dx
n dy
 Aturan pangkat: y=f ( x )=x → =nx n−1 \
dx
dy
 Aturan kelipatan konstanta: y=k . f ( x ) → =k . f ' ( x )
dx
 Aturan jumlah dan selisih:
dy du dv
y=u ± v dengan u=f ( x ) dan vg ( x ) → = ±
dx dx dx
 Aturan hasil kali:
dy dv dv
y=u . v dengan u=f ( x ) dan v=g ( x ) → =u + v
dx dx dx
 Aturan hasil bagi:

5
du dv
−u v
u dy dx dx
y= dengan u=f ( x ) dan v =g ( x ) → =
v dx v 2

3. Turunan Fungsi Trigonometri


dy
y=tan x → =sec 2 x
dx
dy
y=sec x → =sec x . tan x
dx
dy
y=cot x → =−cosec 2 x
dx
dy
y=csec x → =−cosec 2 x . cot x
dx
4. Dalil (aturan) Rantai
Untuk menetukan turunan (dy/dx) dari suatu fungsi komposisi berbentuk y
= f(u), dengan u=g(x) digunakan suatu aturan yang disebut dalil rantai sbb.
dy dy du
Jika y=f ( u ) , denganu=g ( x ) maka =
dx du dx
5. Turunan Tingkat Tinggi
Turunan tingkat tinggi dapat diartikan sebagai turunan dari turunan. Hal
tersebut dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut. Sebuah partikel
bergerak sepanjang garis koordinat, dengan persamaan lintasan
s=f ( t )=2 t 2−12 t+ 8 ( S diukur dalam sentimeter dan t diukur dalam
detik).Untuk menentukan percepatan partikel tersebut setelah waktu t detik
diperlukan turunan tingkat.
6. Pendifferensialan Implisit
Untuk menyelesaikan soal seperti ini diperlukan aturan pendiffrensialan
implisit sebagai berikut.
Untuk fungsi impilisit berbentuk:: aym+bxn+c=0 (m,n bilangan bulat), berlaku

( ay m ) ( bx n ) dc
d +d + =0
dx dx dx

6
BAB V PENGGUNAAAN TURUNAN
1. Tangen dan Normal
Untuk menentukan persamaan garis singgung (tangent) suatu kurva pada
sebuah titik, pertama-tama ditentukan turunan fungsi dititik tersebut.
Untuk menentukan persamaan garis normal ( garis tegak lurus ) terhadap
tangent, ingat bahwa gradient garis tegak lurus adalah kebalikan negative. Jadi

1
diP ( x , y ) .
gradien garis normal di titik P (x,y) adalah – dy
dx
2. Gerak Kurvilinier
Rumus umum untuk suatu vektor A dengan sudut arah θ dengan besar A
adalah
A X = cos ɵ A y =A sinɵ
A = √ A x2 + A y ²
Ay
tan ɵ =
AX
3. Laju yang Berkaitan
Setiap dua variabel yang berubah terhadap waktu dan diantara keduanya
terdapat suatu hubungan, bisa mempunyai laju terhadap waktu dari yang satu
dinyatakan dalam laju terhadap waktundari yang lainnya.
4. Masalah Maksimum dan Minimum

7
Karena turunan fungsi menentukan gradien garis singgung, dapat
disimpulkan bahwa: x naik mengakibatkan y naik jika turunan fungsi itu [ositif
dan sebaliknya bahwa x naik mengakibatkan y turun jika fungsi itu negative.
Kesimpulan ini bisa dinyatakan sbb:
f(x)naik jika f’(x)>0 dan f(x)turun jika f’(x)<0

5. BAB VI INTEGRAL
1. Differensial
Differensial dari suatu fungsi y = f(x) di defenisikan sebagai dy = f”(x)dx.
Dy adalah differensial dari y,sedangkan dx adalah diferensial dari x.
differensial dx didefenisikan.. Sebagai sama dengan ∆ x yaitu perubahan kecil
pada x.ini didefenisikan demikian sehingga f(x)=dy/dx.
2. Integral Tak Tentu (Anti Turunan)
Defenisi : F disebut suatu anti turunan (integral tak tentu ) dari f pada
selang I jika F(x)=f(x) atau dF(x) untuk setiap x dalam selang I

,yang di tulis dengan ∫ f ( x ) =F ( x )+ c


Beberapa aturan yang berlaku dalam integral tak tentu dapat disebutkan
sebagai berikut:
 aturan pangkat
 sifat kelinieran integral tak tentu
 aturan pangkat yang diperumun
3. Integral Tentu
Sifat-Sifat Integral Tentu
(i) Sifat penambahan selang (iii) Nilai rata rata integral tentu
(ii) Sifat pembandingan (iv) nilai rooth, mean, square

6. BAB VII PENGGUNAAN INTEGRAL


1. Pengunaan Integral Tak Tentu (Persamaan Differensial)
 Masalah Gerak
Didalam masalah gerak, diketahui bahwa percepatan adalah laju

dv
perubahan kecepatan terhadap waktu yang a= . Dari rumus ini diperoleh
dt

8
dv = a.dt. Sehingga ∫ a dt atau v = ∫ a dt. Selanjutnya karena percepatan
(v) adalah laju perubahan jarak (S) terhadap waktu, didapat S = ∫ v dt
 Masalah Arus Listrik
Dalam teori listrik diketahui bahwa kuat arus adalah laju perubahan

dq
muatan terhadap waktu yang ditulis i= . Kalau rumus ini ditulis dalam
dt
bentuk differensial akan menjadi dq = id t. Selanjutnya dengan

pengintegralan menjadi q=∫ i. dt.


2. Penggunaan Integral Tentu
 Menghitung luas bidang datar
Luas bidang yang dibatasi oleh fungsi y = f(x), sumbu x,garis = a dan

garis x= b adalah A=∫ f (x)dx


a

 Menghitung volume benda putar


Volume benda putar yang terbentuk apabila bidang yang di batasi y =
g(x), sumbu x, garis x = a dan garis x = b, di putar mengelilingi sumbu x

b
(metode cakram) adalah V = π ∫ ¿¿dx.
a

 Menentukan Koordinat Titik Pusat Massa (Centroid)


Suatu bidang datar yang dibatasi oleh y1 =f1(x), y2 = f2(x), x1 = g1(y)
memiliki titik pusat massa ( Centroid ) di titik (x,y) dengan
a ʃ b x ( y 1− y 2 ) dx
x=
a ʃ b ( y 1− y 2 ) dx
c ʃ d y ( x 1−x 2 ) dy
ӯ=
c ʃ d ( x 1−x 2 ) dy
 Menghitung Momen Inersia
Suatu bidang datar yang dibatasi fungsi y1 = f1(x), y2 = f2(x), garis x = a
dan garis x = b mempunyai momen inersia terhadap sumbu yaitu :
Iy = k aʃb x2 (y1 – y2) dx

9
 Menghitung usaha dari gaya berubah (variable)secara fisika, usaha
(energi) ialah hasil kali antara suatu gaya konstan dengan jarak yang
dilalui. Usaha dapat dinyatakan sebuah integral tentu dalam bentuk
sebagai berikut. W = aʃb f(x) dx
 Menghitung gaya tekanan zat cair
Jika berat per satuan volume (berat Jenis) zat cair dinyatakan dengan w
maka tekanan pada kedalaman h adalah p = wh. Untuk air, w = 9800 N/m 3
atau w = 62,4 lb/ft3.

7. BAB VIII FUNGSI TRANSENDEN


1. Fungsi Logaritma Asli
Definisi: Fungsi logaritma asli yang ditulis in didefinisikan sebagai
x
1
In x =∫ dt ; x >0
1 t

Daerah definisinya adalah himpunan bilangan rill positif


Turunan logaritma asli
Jika y = f(x) = ln x, maka turunan adalah
d 1
( ln x ) ; x ≠ 0
dx x
2. Fungsi Balikan (Invers) Dan Turunannya
Untuk mendapatkan balikan dari suatu fungsi yang memiliki balikan, dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut
a. Nyatakan x dengan y dari persamaan y = f(x)
b. Nyatakan bentuk dalam y yang telah ditentukan itu, sebagai f-1(y) yaitu x
= f-1(x)
c. Ganti y dengan x dan x dengan y dalam bentuk x = f-1(y), sehingga
diperoleh y = f-1 (x)

Turunan fungsi invers

10
Andaikan f fungsi yang dapat diturnkan dan monoton murni dalam selang i.
apabila f(x) ≠ 0 pada semua x imempunyai balikan (invers) maka f-1 dapat
diturunkan dititik y = f(x) pada daerah nilai f dan berlakunya
1
(f-1)’(y) = '
f (x)
dx 1
Rumus tersebut dapat juga ditulis sebagai =
dy dy /dx
3. Fungsi Eksponen Asli
Definisi : balikan dari ln disebut sebagai fungsi eksponen asli dan ditulis
sebagai exp. Yaitu x = exp. Y ↔ y = in x
4. Fungsi Eksponen Umum Dan Fungsi Logaritma Umum
 Fungsi eksponen umum
suatu fungsi ekponen umum dapat dinyatakan dengan y = f(x) = a x
dengan a adalah bilangan rill positif yang tidak sama dengan e. untuk a>0
dan x sebarang bilangan rill, berlaku ax =exln a
Dari definisi tersebut didapatkan ln(ax) = ln(exlna) = x ln a
 Fungsi logaritma umum
Fungsi logaritma umum ialah fungsi logaritma dengan bilangan pokok a
yaitu bilangan positif yang tidak sama deagan 1.fungsi logaritma umum
biasa ditulis y = f(x) = loga x yang didefinisikan sebagai berikut.
Jika a bilangan positif dan a ≠ 1, maka
y = loga x ↔ x = ay
berdasarkan definisi tersebut juga diperoleh
ln x
loga x =
ln a
5. Pertumbuhan dan peluluhan eksponensial
Bentuk persamaan differensial yang berkaitan langsung dengan fungsi

dy
eksponensial ialah =ky .Dengan pemisahan variable persamaan ini menjadi
dx

dy
=k dt sehingga dengan pengintegralan menghasilkan In y = kt + C. Apabila
y
terdapat syarat awal bahwa y = y0 untuk t = 0, diperoleh y = y0 ekt
6. Fungsi Trigonometri Balikan (Invers)

11
−π π
 x=sin −1 y ⟺ y=sin x ; dengan ≤ x≤
2 2
 x=cos−1 y ⟺ y=cos x ; dengan 0 ≤ x ≤ π
−π π
 x=tan−1 y ⟺ y=tan x ; dengan < x <¿ ¿
2 2
π
 x=sec−1 y ⟺ y=sec x ; dengan 0 ≤ x ≤ π dan x ≠
2
7. Fungsi Hiperbolik dan Balikannya
1 x −x cosh x
 sinh x= ( e −e )  coth x=
2 sinh x
1 x −x 1
 cosh x= ( e +e )  sech x=
2 cosh x
sinh x 1
 tanh x=  csch x=
consh x sinh x

8. BAB IX TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN


1. Pengintegralan dengan penggantian (substitusi)
Apabila substitusi ini mengubah f(x)dx menjadi h(u)dud an apabila H

adalah anti turunan dari h, maka ∫ f ( x ) dx=∫ h ( u ) du=Hh ( u ) +C=H ( g ( x )) + C


2. Integral Trigonometri
Untuk mengintegralkan fungsi trigognometri digunakan metode
penggantian dan memakai kesamaan trigonometri yang tepat. Berikut ini
adalah teknik peintegralan fungsi trigonometri dalam berbagai jenis:
 Jenis 1 :¿
 Jenis 2 : ¿
 Jenis 3 : ¿
 Jenis 4 : ¿
 Jenis 5 : ¿

3. Penggantian yang merasionalkan


 Integran yang memuat √n ax +b
Substitusi u = √n ax +b untuk merasionalkan
 Integran memuat √ a2−x 2 ; √ a2 + x 2, dan √ x 2−a2

12
4. Penintegralan parsial
Dalam rumus turunan hasil kali fungsi, berlaku hal sebagai berikut
d (u . v) dv du
Misalnya u = f(x) dan v = g(x). =u + v atau d(u.v) = u.dv +
dx dx dx
v.du
Jadi ∫ u . dv=u . v −¿∫ v . du ¿

9. BAB X BENTUK TAK TENTU DAN INTEGRAL TAK WAJAR


1. Bentuk-Bentuk Tak Tentu
a) Bentuk tak tentu jenis 0/0
b) Bentuk tak tentu jenis ∞ /∞
2. Integral Tak Wajar, Batas Tak Terhingga
a) satu batas integral tak terhingga
b) Kedua batas tak terhingga
3. Integral Tak Wajar, Integral Tak Terhingga
a) integral yang tak terhingga pada titik ujung satu selang
b) Integral yang tak terhingga pada sebuah titik dalam

10. BAB XI PENGINTEGRALAN NUMERIK DAN HAMPIRAN


1. Aturan Trapesium
Nilai-nilai y yang digunakan diperoleh dari fungsi y = f(x) atau koordinat y
dari sekumpulan data. Karena AT menghampiri luar bidang di bawah kurva,
maka AT juga menghampiri nilai integral tentu yaitu
b
1 b−a
∫ f ( x ) dx≈ ( 2 y 0 + y 1+ y 2 + y 3 + … + y n−1 + y n) Δx Dengan Δx = n
a

Persamaan inilah yang disebut dengan aturan trapezium.


2. Aturan Parabola (Aturan Simpson)
Aturan simpson adalah metode pengintegralan nummerik yang
pendekatannya sama dengan aturan trapezium, tetapi menggunakan kurva
dengan sekumpulan busur busur parabolic sehingga disebut juga sebagai aturan
parabola.
3. Deret Mc Laurin

13
Suatu fungsi aljabar dapat dinyatakan dengan suatu fungsi berbentuk
F(x) = a 0 + a 1 x + a 2 x 2 + … a n x n + ….
Persamaan ini disebut sebagai ekspansi deret pangakat dari f(x). masalahnya
apakah setiap fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk seperti itu.
4. Deret Taylor
Asumsi dasar dalam memformulasikan ekspansi deret taylor ialah bahwa
suatu fungsi dapat diekspansi ke dalam sebuah polinominal berbentuk
F(x) = c 0 + c 1( x−¿ x ¿) + c 2 x ¿x-a ¿ 2 + …

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perbedaan Buku

14
Buku Utama (Kalkulus Edisi ke 9) menurut penulis lebih unggul jika
dibandingkan buku pembanding kedua karena buku utama semua materi
dijelaskan secara detail sedangkan di buku kedua sangat membosankan ketika
dibaca dan penjelasan materinya kurang detail dan terperinci. Ini yang
membedakan antara buku utama dengan buku pembanding.

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku

3.2.1 Buku Utama (Buku Satu)

a. Kelebihan Buku
Keunggulan dari buku utama yaitu isi dari buku ini sangat lengkap sekali,
karena setiap aspek-aspeknya dijelaskan secara rinci, dari pengertian sampai
kepada contoh-contohnya. Buku Kalkulus edisi ke 9 ini terdiri dari beberapa
sub bab, masing-masing dari sub bab tersebut berisi penjelasan tentang topik
judul yang tertera dari sub babnya. Disetiap akhir babnya selalu dilampirkan
contoh soal, jadi keakuratan dari isi buku ini sangat terjamin. Bahasa yang
digunakan dalam buku ini sangat mudah sekali untuk dicerna dan dipahami,
semua yang dijelaskan dalam buku ini sangat berurutan dan bagus sekali.

b. Kelemahan Buku
Kelemahan dari buku pertama yaitu pembahasannya terlalu monoton.
Ada penulisan kata yang salah, seperti seharusnya “dan” tetapi dibuat
“dari”. Dan banyak kata-kata yang diulang-ulang.

3.2.2 Buku Pembanding Satu (Buku Dua)

a. Kelebihan Buku

15
Keunggulan dari buku pembanding yaitu sangat menarik, terutama dalam
bab 1 dibahas tentang logaritma, invert, dan ekporer secara individu. Penulis
buku ini sangat memahami bahwa setiap individu memiliki perbedaan.

b. Kelemahan Buku
kelemahan dari buku pembanding yaitu gambar yang kurang jelas,
penulisan yang sukar untuk dipahami. Isinya penuh dengan penjelasan
semua, jadi ketika kita membacanya mudah bosan. Dan kita perlu ekstra
konsentrasi (fokus) ketika memahami apa inti dari buku ini

BAB IV
PENUTUP

16
1.1 Kesimpulan
Buku Kalkulus edisi ke 9 ini adalah buku yang berusaha mengembangkan potensi
diri mahasiswa melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik formal
maupun non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu, dan
setiap individu memiliki perbedaan kemampuan dan motorik. Buku ini berbeda
dengan buku matematika lainnya. Buku Kalkulus edisi ke 9 lebih sukar dan sulit
dipelajari karena membutuhkan pemahaman lebih dibanding mempelajari
matematika dasar.

1.2 Saran
Saran dari kami mengenai buku referensi ini yaitu rumus-rumus yang
terdapat di dalam pembahasan buku tersebut harus lebih simple, jelas, dan tepat.
Dan sebagai pemula kami berharap agar contoh soal yang diberikan agar lebih
mudah untuk dipahami dan tidak sukar dimengerti. Dan semoga nantinya dengan
kita terus belajar dan memahami segala sesuatu yang ada di dalam buku tersebut
kita bisa menjadi guru yang berkualitas dan kita dapat menerapkan ilmu yang kita
dapat ke jenjang pendidikan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

17
Purcel, Ververg, Rigdon. 2006. Calculus With Differential Equation 9th Edition.
Pearson. London

Purcel, Varberg.2016. Kalkulus dan Geometri Analitis.Erlangga. JAKARTA

18

Anda mungkin juga menyukai