Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bilangan kompleks merupakan salah satu terobosan paling penting dalam dunia
matematika. Dalam mempelajari aljabar linier, himpunan bilangan bulat, danlain sebagainya
terkadang menggunakan bilangan kompleks. Dalam matematika, bilangan kompleks adalah
bilangan yang berbentuk a + bi diman a dan b adalah bilangan rill, dan i adalah bilangan imajiner
tertentu. Himpunan bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan c. Bilangan real R, dapat
dinyatakan sebagai bagian dari setiap himpunan c dengan menyatakan setiap bilangan real adalah
a = a + 0i. Bilangan kompleks dapat ditambah, dikurang, dan dikali dengan menggunakan sifat –
sifat aljabar seperti asosiatif, komunikatif, dan distributif, dan dengan persamaan i2 = -1.
Himpunan bilangan kompeks termasuk himpunan bilangan yang terbesar di dalam
matematika. Bilangan kompleks termasuk didalam sistem bilangan dari teori bilangan. Manfaat
dari teori bilangan bagi kehidupan sehari – hari adalah penerapan pada termometer, seleksi
mahasiswa baru, pada kapal selam, dan lain sebagainya.
1.2 Tujuan
1. Memenuhi pengertian bilangan kompleks
2. Mengetahui contoh – contoh bilangan kompleks

1
BAB II
ISI

2.1 Identitas Buku


2.1.1 Buku Pertama
Judul : MATEMATIKA DASAR PERGURUAN TINGGI
Penulis : Yusuf Yahya
D.Suryadi H.S
Agus S.
Tahun terbit : 2011
Penerbit : Ghalia Indonesia
Kota terbit : Bogor
ISBN : 978-979-450-569-4
2.1.2 Buku Kedua
Judul : PEUBAH KOMPLEKS
Penulis : Murray R. Spiegel, Ph. D
Tahun terbit : 1994
Penerbit : Erlangga
Kota terbit : Jakarta
ISBN :-
2.2 Isi Ringkasan
Buku Pertama
Bilangan Kompleks didefinisikan adalah suatu bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b
bilangan real, sedangkan i = √ −1, adalah satuan khayal (imajiner). a disebut bagian real dan b
disebut bagian khayal dari bilangan kompleks tersebut. Suatu bilangan kompleks dapat
digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu X sebagai sumbu real dan sumbu Y sebagai
sumbu khayal. Bilangan kompleks sekawan (conjugate) dari bilangan kompleks
|ź|=√ x 2 +(− y 2)
¿ √ x2 + y 2
¿|ź|

2
2 bilangan kompleks z1 = c + b1 dan z2 = c + d1 dikatakan sama jika dan hanya jika a=c dan b=d.
Penjumlahan dan selisih bilangan kompleks z1 = a + b1 dan z2 = c + d1 :
z1 + z2 = (a +c) + (b +d) i
z1 – z2 = (a – c) + (b – d)i
Contoh :
1
Diketahui z1 = 6 + 3i dan z2 = 4 – i
2
1 1
z1 + z2 = (6 + 4) + (3 – ¿ i = 10 + 2 i
2 2
1
{ 2 } 2i
z1 – z2 = (6 – 4) + 3− ( −1
) i = 2 + 3

Perkalian bilangan kompleks z1 = a + bi dan z2 = c + di :

Z1 Z2 = (ac – bd) + (bc + ad) i

Pembagian bilangan kompleks z1 = a + bi dan z2 = c + di :


z1 ac +bd bc−ad
= + i
z2 c 2 +d 2 c 2 +d 2
Perpangkatan bilangan kompleks ada 2 :
1. Dengan binomium newton
Jika z = x + yi, maka :
Zn = (x + yi)n
= C nx X n +C1n X n−1 ( yi ) +Cn2 X n −2 ¿ dengan n bilangan asli.
2. Dengan rumus De Moivre
Jika z1 = r1 ( cos θ 1 + i sin θ 1)
z2 = r2 ( cos θ 2 + i sin θ 2)
maka :
z1 . z2 = r1 r2 ¿
Secara Umum : Zn = rn (cos nθ + i sin nθ

Disebut rumus De Moivre dan berlaku untuk setiap bilangan bulat ( n = 0, ± 1, ± 2 ,… ¿


Contoh :
Tentukan semua bilangan yang pangkat tiganya = 1

3
Jawab : misalkan z = 1 + 0i, berarti :
0
r = √ 12+ 02 = 1 dan tg θ= = 0 atau argumennya = 0.
1
√3 z=√3 r ¿ dimana :
√3 1=1( yang real), dan berlaku untuk k = 0, 1, 2.
Untuk k = 0, diperoleh √3 z=1
3 2π 2π −1 1
Untuk k = 1, diperoleh √ z=( cos +i sin )= + √3 i
3 3 2 2
−1 1
Untuk k = 2, diperoleh √3 z=¿ = − √3 i
2 2
−1 1 1 1
Jadi, diperoleh 3 bilangan : 1, + √ 3 i, dan− − √ 3 I yang pangkat tiganya 1.
2 2 2 2
Operasi – operasi bilangan kompleks dapat dilakukan secara vektoris.
Beberapa contoh yang terdapat didalam buku :
1. Nyatakan a = 0,371371371… (371 berulang)sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, yang
berarti a merupakan bilangan rasional
Jawab :
1.1 a = 371,371371371 …
a = 0,371371371 …
999 a = 371,0
371
Berarti a =
999
2. Buktikan bahwa :
n

∑ (¿nk¿)=2n ¿ ¿
k=0

Jawab :
n
n
(a + b) n = ∑ (¿ k ¿) ¿ ¿an-kbk, dimana diambil a = 1, dan b = 1.
k=o

n
n
2n = (1 + 1)n = ∑ (¿ k ¿)¿ ¿ (terbukti)
k=0

3. Ada beberapa cara 7 orang duduk, pada :


a. Sederetan 7 kursi
b. 7 kursi melingkar

4
Jawab :
a. Banyak cara adalah P7 = 7! Cara
b. Jika melingkar, salah seorang dapat dianggap duduk tetap. Jadi, ada (7 – 1)! = 6! Cara.

Buku Kedua
Tidak ada bilangan rill x yang memenuhi persamaan suku banyak x 2 + 1 = 0. Untuk
memperbolehkan adanya jawaban dari persamaan ini dan yang sejenisnya, maka himpunan
bilangan kompleks diperkenalkan. Suatu bilangan kompleks sebagai bilangan yang berbentuk a +
bi dimana a dan bbilangan rill dan i, yang dinamakn satuan khayal bersifat i2 = -1. Jika z = a +bi,
maka a dinamakan bagian rill dari z dan b dinamakan bagian khayal dari z dan berturut – turut
dinyatakan Re { z } dan Im { z }. Lambang z, yang dapat ditempatkan untuk sesuatu dari himpunan
bilangan kompleks dinamakan peubah kompleks. Dua bilangan kompleks a + bi dan c +di
dikatakan sama jiika dan hanya jika a = c dan b = d.
Kompleks sekawan, atau disingkat kawan dari suatu bilangan kompleks a + bi adalah
bilangan a – bi. Kompleks sekawan suatu bilangan kompleks Z seringkali dinyatakan dengan ź
atau z*. Bentuk operassi bilangan kompleks adalah sebagai berikut :
1. Penjumlahan (a + bi) + (c + di) = a + bi + c + di = (a + c) +(b + d)i
2. Pengurangan (a + bi) – (c + di) = a + bi – c – di = (a – c) + (b – d)i
3. Perkalian (a + bi)(c + di) = ac + adi +bci + bdi2 = (ac – bd) + (ad + bc)i
a+bi a+bi c+ di ac−adi +bci−bd i 2
4. Pembagian = . =
c +di c +di c−di c2−d 2 i 2
ac+ bd+ ( bc−ad ) i ac +bd bc−ad
= 2 2+ 2 2 i
c 2+ d 2 c +d c +d
Nilai mutlak atau modulus suatu bilangan kompleks a + bi didefinisikan sebagai :
|a+ bi|=√ a2 +b 2.
Contoh : |−4+2 i|= √ (−4)2 +22. = √ 20 = 2 √ 5
Dari sudut pandang logika dimungkinkan untuk mendefinisikan suatu bilangan kompleks sebagai
suatu pasangan berturut (a, b) dari bilangan rill a dan b terhadap definisi operasi tertentu, yang
kemudian ternyata setara dengan yang diatas.
Karena suatu ilangan kompleks x + iy, dapat dipandang sebagai suatu pasangan terurut
bilangan riil, kita dapat menyatakan bilangan dengan titik di bidang xy yang dinamakan bidang

5
kompleks atau diagram Argand. Sumbu x dan y berturut – turut sebagai sumbu rill dan sumbu
khayal dan bidang kompleksa sebagai bidang z. Jarak antara dua titik z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 +
iy2 di bidang kompleks ditentukan oleh rumus |z 1−z 2|= √ ¿ ¿.
Teorema De Moivre : Jika z 1 = x1 + iy1 = r1 (cos θ 1 + i sin θ 1) dan z2 = x2 + iy2 = r2 (cos θ 2 + i sin θ
2). Menurut teorema De’ Moivre jika n suatu bilangan bulat positif, maka :
1 1
n
z =r ¿ n k = 0,1,2, 3, …, n-1

Didalam teorema ini untuk rumus euler adalah (e iθ ¿ n=e inθ.


Suatu bilangan kompleks z = x + iy dapat dipandang sebagai suatu vektor OP dengan titik
pangkal O dan titik ujung P (x,y). Penjumlahan bilangan kompleks dikaitkan dengan hukum
jajaran genjang ntuk penjumlahan vektor .
Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2 dua bilangan kompleks. Hasil kali silang dari z 1 dan z2
didefinisikan dengan :
1
Z1 x Z2 = |z 1||z 2|sin θ=x 1 y 2− y 1 x2 =ℑ { z 1´z 2 } = {ź z −z ź }
2i 1 2 1 2
Koordinat (z, ź) yang menentukan letak suatu titik dinamakan koordinat kompleks sekawan.
Teorema yang penting pada himpunan titik adalah teorema Bolzano – Weierstrass (memiliki
paling sedikit saatu tutuik limit) dan teorema Heine – Borel.
Beberapa contoh yang terdapat di dalam buku :
1. (3 + 2i) + (-7 –i) = 3 – 7 + 2i – i = -4 + i
2. Buktikan z 1+´ z2 = ź1 + ź 2
Jawab :
´ y ¿)¿ ¿
z 1+´ z2 = x 1+ iy 1+´ x2 +iy 2 = x 1+ x2 +i( ¿

´ 1+ x2 +iy 2´= z 1+´ ź 2


= x 1+ x2−i ( y 1 + y 2 )=x 1−iy 1+ x 2−iy 2= x 1+iy

3. Buktikan bahwa e iθ =e i(θ+2 kπ ), k = o, ± 1.± 2 , …


Jawab :
e i(θ+2 kπ) = cos (θ+2 kπ ¿+i sin ( θ+2 kπ )
¿ cos θ+i sin θ=eiθ
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku Pertama :
Kelebihan : 1. Menggunakan kalimat yang efektif

6
2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3. Contoh soal yang terdaapat dibuku cukup banyak sehingga dapat menambah
pemahaman
4. Terdapat catatan - catatan pada setiap pembahasan sehingga menambah
pengetahuan pembaca

Kekurangannya : 1. Materi yang dipaparkan cukup singkat


2. Kertas yang digunakan sedikit tipis sehingga bacaan yang berada dibelakang
ataupun yang ada di depan terbayang ke kertas yang sedang dibaca
Buku Kedua :
Kelebihan : 1. Materi yang dipaparkan cukup bagus
2. Contoh soal yang terdapat dibuku cukup banyak menambah pemahaman pembaca
3. Soal Latihan yang ada dibuku cukup banyak sehingga pembaca dapat berlatih dan
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi bilangan kompleks
Kekurangan : 1. Bahasa yang digunakan kurang mudah untuk dipahami mungkin karena buku
telah terbit dari zaman 1900-an
2. Penjabaran materi cukup banyak tidak langsung pada inti
3. Kertas yang digunakan cukup tipis dan mudah sobek
4. Cover buku menggunakan warna yang gelap

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bilangan Kompleks didefinisikan adalah suatu bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b
bilangan real, sedangkan i = √ −1, adalah satuan khayal (imajiner). Dari sudut pandang logika
dimungkinkan untuk mendefinisikan suatu bilangan kompleks sebagai suatu pasangan berturut
(a, b) dari bilangan rill a dan b terhadap definisi operasi tertentu Bilangan kompleks termasuk
sistem bilangan dalam teori bilangan. Manfaat dari teori bilangan bagi kehidupan sehari – hari
adalah penerapan pada termometer, seleksi mahasiswa baru, pada kapal selam, dan lain
sebagainya. . Himpunan bilangan kompleks umumnya dinotasikan dengan c. Bilangan real R,
dapat dinyatakan sebagai bagian dari setiap himpunan c dengan menyatakan setiap bilangan real
adalah a = a + 0i.
3.2 Saran
Dalam memperlajari bilangan kompleks kedua buku sangat cocok untuk digunakan
karena kedua buku dapat saling menutupi kekurangan dan bahasa yang digunakan serta contoh –
contoh soal yang banyak dapat membantu pembaca dalam berlatih dan mengukur kemampuan
tentang bilangan kompleks.

8
DAFTAR PUSTAKA

Spiegel, Murray R,. 1994. Peubah Kompleks. Jakarta : Erlangga


Yahya, Yusuf, dkk,. 2011. Matematika Dasar Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai