Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 2
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Akar Bilangan Kompleks.............................................................3
B. Teorema De Moivre...................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan kompleks merupakan salah satu terobosan penting dalam dunia
Matematika. Bagi yang telah mengikuti perkuliahan Aljabar Linear, himpunan
bilangan bulat telah dikenal sebagai suatu himpunan yang sederhana yang
memiliki struktur grup. Struktur grup dari bilangan bulat membuat setiap
persamaan linear monik memiliki solusi. Tetapi persamaan linear umum: ax +
b = c.
Bilangan kompleks yang merupakan penggabungan dari bilangan real dan
imajiner dapat kita notasikan sebagai hubungan penjumlahan seperti berikut
ini :z=x + yi. Notasi x dan y merupakan bilangan riil sedangkan i merupakan
imajiner murni. Notasi bilangan kompleks bukan hanya ditulis dalam bentuk
penjumlahan melainkan juga dalam bentuk polar. Dengan menganggap
a
bahwa : r =√ a2+ b2 serta θ=¿ arc tan ( ), maka 𝑎 + 𝑏𝑖 = 𝑟(𝑐𝑜𝑠𝜃 + 𝑖 sin 𝜃 )
b
atau sering ditulis juga a + bi = r cis (θ). Selain bentuk penjumlahan dan
bentuk polar, notasi bilangan kompleks dapat dituliskan juga dalam Eksponen
dan dalam bidang kompleks, yaitu : ℜθ =r (cos θ+i sin θ).
Sehubungan dengan itu, dalam bilangan kompleks kita juga dapat
menentukan atau mencari akar pada bilangan kompleks itu sendiri. Untuk
lebih jelasnya pada makalah ini akan membahas mengenai akar pada bilangan
kompleks.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Akar Bilangan Kompleks?
2. Apa yang dimaksud dengan Teorema De Moivre dan bagaimana cara
pembuktiannya?
1
Adapun yang menjadi tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:
1. Mahasiswa mampu mengetahui Definisi dari Akar Bilangan Kompleks.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang Teorema De Moivre dan Cara
Pembuktiannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 θ +2 kπ
Akibatnya diperoleh 𝜌𝑛 = r n dan ϕ= .
n
Dengan demikian, didapat akar ke- n dari bilangan kompleks w = r (cos 𝜃 +
sin 𝜃) adalah :
θ +2 kπ
n−1¿ ; 0 ≤ < 2 π , sehingga didapat 𝑧1, 𝑧2, 𝑧3,…,𝑧𝑛 sebagai akar ke- n dari
n
z.
B. Teorema De Moivre
Bunyi dari teorema De moivre adalah untuk setiap bilangan kompleks z =
r(cos θ+i sin θ), dan setiap bilangan bulat positif (bilangan asli) n, berlaku:
n
z n=¿ ¿ = r n ¿ = r cis(nθ)
(Spiegel, 1964; Schneider, 2011).
Bukti:
3
Pembuktian teorema de Moivre dengan induksi matematika:
Untuk n = 1, kita dapatkan:
z 1=r 1(cos (1)θ+i sin (1 ) θ ¿ = r ¿
z k+1=r k .r ¿]
z k+1=r k .r ¿]
4
1
z− p=
¿¿
1
z− p= p
r (cos p θ+ isin pθ)
Dengan merasionalkan penyebutnya maka didapatlah:
1 (cos p θ−isin p θ)
z− p= p
.
r ( cos p θ+ isin pθ) (cos p θ−isin p θ)
( cos pθ−i sin p θ)
z− p=
r ( cos2 p θ+i sin2 p θ)
p
Contoh soal:
Tentukan semua penyelesaian dari z 3−64=0
Penyelesaian:
z 3=64=64 +0 i
Sehingga:
r =√ x 2 + y 2
r =√64 2 +02 = 64
5
x
tan θ=¿
y
0
tan θ=¿ =64
64
Maka, θ=0 ° , 360 ° ,720 °
Jadi:
z n=r n ( cos n θ+isin nθ)
θ=0 °
3
z 3=64 ( cos 0 °+i sin 0 ° )=¿ 4 ( cos ( 3 ) 0 ° +isin ( 3 ) 0 ° )
z=4 ( cos 0 ° +isin 0 ° )
z=4 ( 1+i.0 )
z 1=4
θ=36 0 °
3
z 3=64 ( cos 360° +i sin 36 0° )=¿ 4 ( cos ( 3 ) 120 °+i sin ( 3 ) 120 ° )
z=4 ( cos 120 ° +isin 12 0 ° )
z=4 ( −12 +i . 12 √3 )
z 2=−2+2 √ 3i
θ=720 °
3
z 3=64 ( cos 720° +i sin 720 ° )=¿ 4 ( cos ( 3 ) 240 °+ isin ( 3 ) 240° )
z=4 ( cos 240 ° +isin 24 0 ° )
−1 1
z=4 ( −i. √3)
2 2
z 3=−2−2 √ 3 i
Jadi, penyelesaian dari z 3−64=0 adalah:
z 1=4 , z 2=−2+2 √ 3i , z 3=−2−2 √ 3 i
Bukti:
z 1=4
z 3=43
z 3=64
6
z 2=−2+2 √ 3i
x=−2 (negatif)
y=2 √ 3 (positif)
r =√ x 2 + y 2
2
r = (−2)2+(2 √ 3) = √ 16=4
√
y 2 √3
tan θ= = =−√3
x −2
θ=120°
z=r ¿
z=4 ¿
3
z 3=¿ 4 ( cos( 3)120 °+ isin(3) 120° )
z 3=64 ( cos 360° +i sin 360° )
z 3=64 ( 1+i 0 )
z 3=64
z 2=−2−2 √ 3 i
x=−2 (negatif)
y=−2 √ 3 (negatif)
r =√ x 2 + y 2
2
r = (−2)2+(−2 √ 3) = √ 16=4
√
y −2 √ 3
tan θ= = =√3
x −2
θ=60 ° , 240 °
Karena bidang berada di kuadran III maka θ=240°
z=r ¿
z=4 ¿
3
z 3=¿ 4 ( cos( 3)240 °+ isin(3) 240 ° )
z 3=64 ( cos 720° +i sin 720° )
z 3=64 ( 1+i 0 )
z 3=64
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bilangan kompleks z adalah akar ke- n dari bilangan kompleks w, apabila
1
zn = w dan ditulis z =w n . Dengan demikian, didapat akar ke- n dari bilangan
kompleks w = r (cos 𝜃 + sin 𝜃) adalah : z=[cos ( θ+2n kπ )+i sin ( θ+2n kπ )];
dimana k bilangan bulat dan n bilangan asli. Dalam hal ini ada n buah akar
berbeda yang memenuhi zn = w.
Dengan induksi matematika terbukti untuk bilangan kompleks z = r(cos
θ+i sin θ), dan setiap bilangan bulat positif (bilangan asli) n, berlaku:
n
z n=¿ ¿ = r n ¿ = r cis(nθ), yang disebut dengan Teorema de Moivre.
B. SARAN
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, dapat memenuhi tugas mata
kuliah dari Fungsi Kompleks dengan baik dan benar. Di sisi lain, penulis juga
berharap dengan adanya makalah ini akan bisa menjadi bahan bacaan yang
baik untuk Mahasiswa maupun kalangan Akademika sebagai motivasi maupun
inspirasi dalam mengembangkan kreatifitasnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/373850089/TEOREMA-THE-MOIVRE.
Diakses pada tanggal, 11 November 2021, pukul 20:33 WITA
Spiegel, M.R. 1964. Peubah Kompleks dan Pengenalan Pemetaan Konformal dan
Penerapannya. Renselaer, Polytechnic Institute.