Anda di halaman 1dari 7

MUSYAWARAH NASIONAL

FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK


SE-INDONESIA KE-XXI
SAMARINDA, 20 – 22 JULI 2020

TATA TERTIB SIDANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Musyawarah Ke- XXI Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia selanjutnya
disingkat MUNAS XXI FKMPI adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat
Mahasiswa Politeknik se-Indonesia
Pasal 2
MUNAS FKMPI Ke-XXI dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2020 s/d selesai
Pasal 3
MUNAS FKMPI Ke-XXI dilaksanakan berdasarkan AD/ART FKMPI

BAB II
PENYELENGGARAAN MUNAS

Pasal 4
MUNAS FKMPI Ke-XXI dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang diamanahkan secara
kolektif kepada Politeknik Pertanian Negeri Samarinda selanjutnya disingkat POLITANI
berkoordinasi dengan Sekjend FKMPI sesuai amanah MUNAS l FKMPI Ke-XX di
Politeknik Negeri Sriwijaya tahun 2019.

BAB III
PESERTA SIDANG MUNAS
Pasal 5
Peserta Sidang:
1. Peserta sidang terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau.
2. Peserta penuh adalah mahasiswa politeknik yang merupakan delegasi dari masing-
masing politeknik se-Indonesia.
3. Peserta peninjau adalah demisioner, fungsionaris nasional, dan fungsionaris daerah
FKMPI yang diundang oleh panitia MUNAS FKMPI Ke-XXI.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA SIDANG MUNAS

Pasal 6
Setiap peserta sidang memiliki hak :
I. Peserta Penuh:
1. Hak bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun tulisan.
2. Hak suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan.
3. Hak memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
4. Hak dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
5. Interupsi :
a. Point of Information : interupsi untuk menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan sidang.
b. Point of Clarification :interupsi untuk mengklarifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan sidang.
c. Point of Personal Privilege :interupsi untuk menyampaikan pembelaan
pribadi.
d. Point of Order :interupsi untuk menyampaikan saran, pendapat dan
permasalahan yang bersifat prinsip.
e. Point of Solution : interupsi untuk memberisolusi
f. Point of View : interupsi untuk menyampaikan pandangan pribadi
g. Point of Quetion : interupsi untuk mengajukan pertanyaan
h. Point of Explanation : Interupsi untuk memberi penjelasan
II. Peserta Peninjau:
1. Hak bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan
kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun tulisan.
Setiap peserta berkewajiban untuk :
I. Peserta Penuh:
1. Menghormati sesama peserta dan presidium sidang MUNAS FKMPI Ke-XXI.
2. Menaati tata tertib sidang yang telah disepakati dalam MUNAS FKMPI Ke-XXI.
3. Mengikuti seluruh rangkaian acara sidang dengan ketidakhadiran peserta sidang yang
diizinkan oleh presidium sidang.
4. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
5. Mematuhi dan menghormati keputusan presidium sidang.
6. Mengangkat tangan kanan apabila ingin menggunakan hak bicara dan hak suara.
7. Mengangkat tangan kiri apabila ingin mendapatkan hak izin masuk dan keluar ruang
sidang.
II. Peserta Peninjau:
1. Menaati tata tertib sidang yang telah disepakati dalam MUNAS FKMPI Ke-XXI.
2. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan.
3. Mengangkat tangan kanan apabila ingin menggunakan hak bicara.
4. Mengangkat tangan kiri apabila ingin mendapatkan hak izin masuk dan keluar ruang
sidang.

BAB V
PERSIDANGAN

Pasal 7
Persidangan dalam MUNAS XXI FKMPI terdiri dari sidang pleno, dan sidang
paripurna

Pasal 8
1. Sidang pleno bertugas menetapkan dan mengesahkan materi sebagai berikut ;
a. Penetapan tata tertib dan draft agenda acara
b. Menetapkan diterima atau ditolaknya laporan pertanggung jawaban Sekjend, Staf
Ahli, Korbid, dan Korwil
c. Penetapan AD/ART dan GBHK
d. Penetapan Sekjend, Staf Ahli, Korbid, dan Korwil terpilih serta tuan rumah
MUNAS FKMPI Ke-XXII
2. Sidang paripurna
a. Penetapan hasil dari sidang pleno munas FKMPI ke XXI

Pasal 9
Jumlah Ketukan :
1. Satu ketukan untuk menetapkan atau memutuskan hasil sidang, skorsing waktu
kurang dari atau sama dengan 1x15 menit, menyerahkan pimpinan siding ke
presidium sebelumnya atau selanjutnya.
2. Dua ketukan untuk pending dan mencabut pending, skorsing waktu lebih dari
1x15 menit.
3. Tiga ketukan untuk membuka dan menutup sidang.
4. Lebih dari 3 ketukan untuk menertibkan kondisi sidang

BAB VI
SANKSI

Pasal 10
Pelanggaran diklasifikasikan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pelanggaran Ringan :
a. Berbicara tanpa izin
2. Pelanggaran Sedang :
a. Merokok dalam forum
b. 2x melakukan pealanggaran ringan
3. Pelanggaran Berat:
a. Membawa senjata api dan senjata tajam
b. Membawa narkoba obat terlarang lainya
c. Membawa minuman keras
d. 2X melakukan pelanggaran sedang
e. Melakukan tindakan kekerasan
Pasal 11
Sanksi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sanksi Ringan yaitu :
a. teguran pimpinan sidang
2. Sanksi Sedang yaitu :
a. dikeluarkan dari forum sampai sidang selanjutnya
3. Sanksi Berat yaitu :
a. diserahkan ke pihak berwenang.
b. hilang hak bicara dan hak suara selama sidang MUNAS FKMPI Ke-XXI.

BAB VII
KEABSAHAN SIDANG

Pasal 12
1. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2n+1 jumlah
peserta sidang
2. Jika pada point satu tidak tercapai maka sidang ditunda selama 2 x 5menit
3. Jika pada point dua tidak tercapai maka sidang dapat dilanjutkan kembali berdasarkan
kesepakatan forum MUNAS FKMPI Ke-XXI

BAB VIII
PRESIDIUM SIDANG

Pasal 13
Presidium sidang terdiri dari:
1. Presidium sidang sementara
2. Presidium sidang tetap

Pasal 14
Presidium sidang terdiri atas tiga orang, yaitu:
1. Presidium Sidang I : Memimpin jalannya persidangan
2. Presidium Sidang II : Mewakili dan membantu presidium sidang I
3. Presidium Sidang III : Sebagai notulen

Pasal 15
Tata cara pemilihan presidium sidang sementara:
1. Presidium sidang sementara dipilih oleh panitia MUNAS FKMPI Ke-XXI
2. Presidium sidang sementara berjumlah tiga orang yang terdiri dari presidium satu,
presidium dua, dan presidium tiga.
3. Presidium sidang sementara dipimpin oleh satu orang pimpinan presidium yang
disepakati oleh internal presidium sidang.
Pasal 16
Tata cara pemilihan presidium sidang tetap:
1. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta sidang
2. Peserta sidang dapat mencalonkan diri atau dicalonkan untuk menjadi presidium
sidang tetap.
3. Pemilihan dan penentuan presidium sidang dilakukan melalui mekanisme
pengambilan keputusan sidang.
Pasal 17
Presidium sidang berkewajiban untuk memimpin jalannya persidangan secara tegas, adil dan
bijaksana
Pasal 18
Presidium sidang berhak :
1. Memberikan penjelasan atau jalan keluar masalah kepada peserta sidang jika tidak
tercapai kata sepakat
2. Memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar tata tertib sidang

BAB IX
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19
Tata cara pengambilan keputusan :
1. Keputusan diupayakan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Jika tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil melalui lobbying selama 2 x
5 menit.
3. Jika pada ayat dua tidak tercapai maka keputusan diambil melalui voting.
4. Masing-masing institusi mempunyai satu hak suara.

BAB X
PENUTUP

Pasal 20
1. Segala susunan yang belum diatur dalam tata tertib akan diatur dengan kesepakatan
forum
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan hingga berakhirnya MUNAS FKMPI Ke-XXI
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Ditetapkan di :Politeknik pertanian negeri samarinda


Tanggal :20 juli 2020
Pukul : 22.47 wita

Pimpinan Sidang Sementara


Presidium I Presidium II Presidium III

ismail Mitra setiawan Jovan chandra

Anda mungkin juga menyukai