Anda di halaman 1dari 18

OLIMPIADE

DISUSUN OLEH :
Muhamad Arsani : 2304301104

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN KOMPUTER DAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii
OLIMPIADE............................................................................................................3
BAB I OLIMPIADE KUNO....................................................................................1
BAB II OLIMPIADE MODERN...........................................................................5
1.1 Pelopor.......................................................................................................5
2.1 Kebangkitan...............................................................................................6
3.1 Olimpiade 1896.........................................................................................7
4.1.1 Perubahan dan adaptasi......................................................................8
4.1.2 Olimpiade Musim Dingin..................................................................9
4.1 Olimpiade masa kini................................................................................12

i
DAFTAR GAMBAR

ii
OLIMPIADE
Pertandingan Olimpiade (bahasa Prancis: les Jeux olympiques, JO) adalah
ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang-
cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet
yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan
kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara
berpartisipasi.

Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya


pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi,
Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan
Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896. Dalam
kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan
rumah Olimpiade modern pertama tahun 1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896
sampai sekarang, setiap empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa
diadakan kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II. Edisi khusus untuk
olahraga musim dingin; Olimpiade Musim Dingin, mulai diadakan pada tahun
1924. Awalnya Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan
Olimpiade Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin
diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari
penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.

Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah
menyebabkan beberapa perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade. Beberapa
penyesuaian dilakukan, termasuk penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk
olahraga es dan salju, Paralimpiadeuntuk atlet dengan kekurangan fisik dan
Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja. Dalam perkembangannya, Olimpiade
telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan, penggunaan obat-
obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan kesempatan besar
bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia.
Gerakan Olimpiade terdiri dari Federasi Olahraga Internasional (IF), Komite
Olimpiade Nasional (NOC), dan Komite Pengorganisasian Olimpiade (OCOG).
Sebagai badan pembuat keputusan, IOC bertanggung jawab untuk memilih kota
tuan rumah untuk setiap Pertandingan, serta mengatur dan mendanai Olimpiade
sesuai dengan Piagam Olimpiade. IOC juga menentukan program Olimpiade,
yang terdiri dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade. Ada
beberapa ritual dan simbol Olimpiade, seperti bendera dan obor Olimpiade, serta
upacara pembukaan dan penutupan. Lebih dari 13.000 atlet bersaing di Olimpiade
Musim Panas dan Musim Dingin di 33 olahraga yang berbeda dan hampir 400
pertandingan. Para pemenang pertama, kedua, dan ketiga di masing-masing
pertandingan menerima medali Olimpiade: emas, perak, dan perunggu, masing-
masing.

Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah
Olimpiade Musim Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada
Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi pada
tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan 1980.

4
BAB I OLIMPIADE KUNO
Pertandingan Olimpiade kuno adalah festival keagamaan dan atletik yang
diadakan setiap empat tahun di tempat suci Zeus di Olympia, Yunani. Kompetisi
adalah di antara perwakilan dari beberapa negara-kota dan kerajaan Yunani Kuno.
Permainan ini terutama menampilkan olahraga atletik tetapi juga olahraga seperti
gulat dan perlombaan, balap kuda dan kereta kuda. Telah banyak ditulis bahwa
selama Olimpiade, semua konflik di antara negara-negara kota yang berpartisipasi
ditunda sampai Olimpiade selesai. Penghentian permusuhan ini dikenal sebagai
perdamaian atau gencatan senjata Olimpiade. Ide ini adalah mitos modern karena
orang-orang Yunani tidak pernah menangguhkan perang mereka. Gencatan
senjata itu memungkinkan para peziarah religius yang sedang melakukan
perjalanan ke Olympia untuk melewati wilayah yang berperang tanpa gangguan
karena mereka dilindungi oleh Zeus. Asal usul Olimpiade diselimuti misteri dan
legenda; salah satu mitos paling populer mengidentifikasi Heracles dan ayahnya
Zeus sebagai nenek moyang dari Olimpiade . Menurut legenda, Heracles lah yang
pertama kali menyebut pertandingan "Olimpiade" dan menetapkan kebiasaan
penyelenggaraannya setiap empat tahun. Mitos berlanjut bahwa setelah Heracles
menyelesaikan dua belas kerjanya, dia membangun Stadion Olimpiade sebagai
suatu kehormatan bagi Zeus. Setelah selesai, ia berjalan dalam garis lurus untuk
200 langkah dan menyebut jarak ini sebagai "stadion" (bahasa Yunani: στάδιον,
Latin: stadion, "panggung"), yang kemudian menjadi jarak yang jauh. Tanggal
awal yang paling banyak diterima untuk Olimpiade Kuno adalah 776 SM; ini
didasarkan pada prasasti, ditemukan di Olympia, daftar pemenang lomba lari kaki
yang diadakan setiap empat tahun dimulai pada 776 SM. Pertandingan Olimpiade
kuno menampilkan acara lari, pentathlon (terdiri dari acara melompat, lempar
cakram dan lempar lembing, perlombaan kaki, dan gulat), tinju, gulat, pankrasi,
dan berkuda. Tradisi mengatakan bahwa Coroebus, juru masak dari kota Elis,
adalah juara Olimpiade pertama.

1
Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti
yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang
atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan
sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan
bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh
bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka,
Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai nama
Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat
tahun, para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di
sekitar Gunung Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama
tim. Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh
bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara,
namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan
gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa
Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata
selama Perang Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana
menyembelih babi kurban..

Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil


dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu
merupakan peninggalan arkeologisyang dilestarikan pemerintah Yunani. Pada
pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan antar
bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan
antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno
mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada
juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para
penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak kereta kuda para peserta.

Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan


olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa
mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat start para pelari harus
menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula panel-panel

2
tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton
karena dianggap lucu.[8] Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta
dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang
keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua
tiang batu yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu
mahkota kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada
pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus
kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk mengikuti
perlombaan.

Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras.


Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang
kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat
membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk menambah dorongan maju.
Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju
gaya tradisional.[10] Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak
diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay
benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan
adegan tinju antara dua atlet. Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat
memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus mengacungkan jari tanda
mengaku kalah.

Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para
atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus,
seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan
status sosial si pemilik kereta dan kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan
cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang
atletis. Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun
zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak masuk
kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-
elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi. Penghargaan lain kepada
olahragawan berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan

3
gratis. Beberapa kota juga memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan
di kota kediaman pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan
perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang
juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga kini
adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.

Olimpiade mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi
kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke
tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan secara resmi mengenai
berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum dipegang saat ini adalah
pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua
budaya praktik-praktik kuno Yunani harus dihilangkan.[15] Kemudian, pada tahun
426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah

itu, Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.

Gambar 1. 1 "Stadion Olimpiade Kuno di Olympia, Yunani"

4
BAB II OLIMPIADE MODERN
Berbagai penggunaan istilah "Olimpiade" untuk menggambarkan kejadian
atletik di era modern telah didokumentasikan sejak abad ke-17. Acara pertama
tersebut adalah Olimpiade Cotswold atau "Cotswold Olimpick Games", sebuah
pertemuan tahunan di dekat Chipping Campden, Inggris, melibatkan berbagai
olahraga. Ini pertama kali diselenggarakan oleh pengacara Robert Dover antara
1612 dan 1642, dengan beberapa perayaan berlanjut hingga hari ini. Asosiasi
Olimpiade Britania Raya, dalam tawarannya untuk Olimpiade 2012 di London,
menyebutkan Olimpiade ini sebagai "yang pertama dari awal Olimpiade Inggris".
Ajang olahraga pertama yang pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno
adalah L'Olympiade de la République, sebuah festival olahraga nasional yang
diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi Prancis.[17] Dalam
pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi beberapa peraturan-peraturan yang berlaku
dalam Olimpiade kuno. Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem metrik ke
dalam cabang-cabang olahraga. Pada tahun 1834 dan 1836 Olimpiade diadakan di
Ramlösa (Swedia) dan ditambah di Stockholm (Swedia) 1843, semuanya
diselenggarakan oleh Gustaf Johan Schartau dan lainnya. Sebanyak 25.000
penonton menyaksikan permainan.

1.1 Pelopor

Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr. William Penny
Brookes di Much Wenlock, Shropshire, Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1859,
Dr. Brookes mengganti nama Kelas Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock.
Ajang tersebut tetap diadakan hingga hari ini. Tanggal 15 November 1860, Dr.
Brookes membentuk Perkumpulan Olimpiade Wenlock Antara tahun 1862 dan
1867, di Liverpool diadakan ajang Grand Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan
oleh John Hulley dan Charles Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang
bersifat internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan

5
merupakan "atlet amatir". Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama di Athena
pada tahun 1896 hampir identik dengan Olimpiade Liverpool. Pada tahun 1865,
Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein mendirikan Asosiasi Olimpiade Nasional
di Liverpool, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Asosiasi Olimpiade
Britania Raya. Selanjutnya, pada tahun 1866, sebuah ajang bernama Olimpiade
Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinya.

Gambar 2. 1 "Seorang Pelopor bernama Dr. William Penny Brookes"

1.2 Kebangkitan

Semangat bangsa Yunani untuk menghidupkan kembali Olimpiade dimulai


seiring dengan berlangsungnya Perang Kemerdekaan antara Yunani dengan
Kekaisaran Ottoman pada tahun 1821. Ide untuk membangkitkan Olimpiade
pertama kali dicetuskan oleh seorang penyair dan editor majalahbernama
Panagiotis Soutsos lewat puisinya yang berjudul "Dialogue of the Dead" yang
diterbitkan pada tahun 1833. Evangelis Zappas, seorang bangsawan Yunani-
Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada Raja Otto, menawarkan
untuk mendanai kebangkitan Olimpiade. Zappas mensponsori penyelenggaraan
Olimpiade pada tahun 1859 yang diselenggarakan di pusat kota Athena. Atlet-atlet

6
yang berpartisipasi dalam ajang tersebut berasal dari Yunani dan Kekaisaran
Ottoman. Zappas juga mendanai perenovasian Stadion Panathinaiko kuno agar
dapat dipakai sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade pada tahun-tahun
berikutnya.

Stadion Panathinaiko digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade


tahun 1870 dan 1875. Sekitar Tiga puluh ribu penonton menghadiri Olimpiade
pada tahun 1870 namun tidak ada catatan kehadiran resmi yang tersedia untuk
penyelenggaraan Olimpiade tahun 1875. Pada tahun 1890, setelah menghadiri
Olimpiade Wenlock, seorang sejarawan Prancis bernama Baron Pierre de
Coubertin terinspirasi untuk mendirikan Komite Olimpiade Internasional
(International Olympic Committee/IOC). Coubertin punya ide untuk
menyelenggarakan suatu ajang Olimpiade internasional setiap empat tahun sekali
berdasarkan ajang Olimpiade Yunani yang dibangkitkan oleh Brookes dan
Zappas. Dia mempresentasikan ide ini dalam kongres pertama IOC yang
berlangsung pada tanggal 16-23 Juni 1894 di Universitas Sorbonne, Paris. Pada
hari terakhir kongres, diputuskan bahwa penyelenggaraan Olimpiade internasional
berada di bawah naungan IOC dan penyelenggaraan pertamanya akan
dilangsungkan di Athena, Yunani pada tahun 1896. Hasil kongres juga
memutuskan bahwa penulis Demetrius Vikelas dari Yunani terpilih sebagai
presiden IOC pertama.

1.3 Olimpiade 1896

Olimpiade pertama yang diadakan di bawah naungan IOC berlangsung di


stadion Panathinaiko, Athena, pada tahun 1896. Olimpiade pertama ini diikuti
oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang berlaga dalam 43 pertandingan. Seperti
janjinya pada Pemerintah Yunani, Zappas dan sepupunya, Konstantinos Zappas
turut membantu membiayai penyelenggaraan Olimpiade 1896. George Averoff,
seorang pengusaha Yunani bersedia untuk mendanai perenovasian stadion dalam
rangka persiapan Olimpiade. Pemerintah Yunani juga turut menyediakan dana,

7
berharap dana tersebut dapat diperoleh kembali melalui penjualan tiket dan dari
penjualan set perangko peringatan Olimpiade pertama.

Sebagian besar atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Athena 1896


berasal dari Yunani, Jerman, Prancis, dan Britania Raya. Negara-negara tersebut
juga menguasai perolehan medali. Pada saat itu, wanita tidak boleh berpartisipasi.
Penyelenggara menyebut kesertaan mereka tidak praktis, tidak menarik, dan tidak
tepat. Sekitar 80.000 penonton hadir, termasuk Raja George I dari Yunani.

Meskipun Yunani tidak berpengalaman dalam menyelenggarakan ajang


olahraga internasional dan awalnya juga mempunyai masalah keuangan, namun
akhirnya berhasil mempersiapkan segalanya tepat waktu. Jumlah atlet yang
berpartisipasi juga terbilang kecil jika dibandingkan dengan ukuran saat ini,
namun Olimpiade 1896 merupakan keikut sertaan internasional terbesar untuk
ajang olahraga pada masanya. Olimpiade tersebut pun terbukti sukses bagi rakyat
Yunani

Gambar 2. 2 "Upacara Pembukaan Olimpiade Athena 1896"

4.1.1 Perubahan dan adaptasi

Setelah kesuksesan Olimpiade 1896, Olimpiade memasuki masa-masa


stagnasi yang mengancam keberlangsungan ajang tersebut. Olimpiade Paris 1900
dan Olimpiade St. Louis 1904 adalah buktinya. Olimpiade Paris tidak memiliki
stadion, namun ini adalah Olimpiade di mana pertama kalinya wanita diijinkan
ikut serta dalam pertandingan. Olimpiade St. Louis tahun 1904 diikuti oleh 650

8
atlet, namun 580 di antaranya berasal dari Amerika Serikat. Hal-hal di atas
menjadi dasar bagi IOC untuk melakukan perubahan pada Olimpiade. Olimpiade
di tata ulang setelah diadakannya Olimpiade Interkala (disebut demikian karena
Olimpiade ini adalah Olimpiade ketiga yang diadakan sebelum waktu
penyelenggaraan Olimpiade ketiga) pada tahun 1906 di Athena. Olimpiade
Interkala ini tidak diakui secara resmi oleh IOC dan tidak pernah diselenggarakan
lagi sejak saat itu. Namun, Olimpiade Interkala yang diselenggarakan di Stadion
Panathinaiko, Athena ini telah menarik minat banyak peserta secara internasional
dan menghasilkan kepentingan publik yang besar, menandai kenaikan popularitas
dan ukuran dari Olimpiade itu sendiri.

4.1.2 Olimpiade Musim Dingin


Olimpiade Musim Dingin (pertama kali diadakan di Chamonix, Prancis,
pada tahun 1924) diciptakan untuk memperlombakan cabang-cabang olahraga
musim dingin seperti seluncur es dan ski yang tidak bisa diperlombakan dalam
Olimpiade Musim Panas. Seluncur es (tahun 1908 dan 1920) serta hoki (tahun
1920) pernah diperlombakan dalam ajang Olimpiade Musim Panas. IOC ingin
memperluas daftar tersebut dengan ikut memperlombakan cabang-cabang
olahraga untuk musim dingin lainnya. Pada kongres Olimpiade tahun 1921 di
Lausanne, diputuskan untuk menyelenggarakan versi musim dingin dari
Olimpiade. Acara bertajuk Pekan Olahraga Musim Dingin diadakan pada tahun
1924 di Chamonix, Prancis. Acara ini menjadi penyelenggaraan Olimpiade
Musim Dingin pertama.

Pada awalnya, IOC memutuskan untuk menyelenggarakan Olimpiade


Musim Dingin pada tahun yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim
Panas. Tradisi ini bertahan sampai Olimpiade Musim Dingin 1992 di Albertville,
Prancis. Setelah itu, sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap
dua tahun berselang setelah penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas. [32] Jumlah
negara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin juga lebih sedikit

9
dibandingkan Olimpiade Musim Panas, karena negara-negara yang berada di
ekuator tidak mengenal olahraga musim dingin dan juga tidak memiliki fasilitas
untuk olahraga tersebut.

Gambar 2. 3 "Pertandingan hoki dalam Olimpiade 1928 di St.Moritz"

A. Paralimpiade

Pada tahun 1948, Sir Ludwig Guttmann, yang bertekad untuk


mempromosikan rehabilitasi prajurit yang cacat akibat Perang Dunia II
menyelenggarakan pertandingan olahraga antar rumah sakit bertepatan dengan
penyelenggaraan Olimpiade London 1948. Pertandingan tersebut dikenal sebagai
Stoke Mandeville Games dan selanjutnya diselenggarakan setiap tahunnya selama
dua belas tahun. Kemudian, dalam Olimpiade Roma 1960, Guttman membawa
400 atlet untuk berlaga dalam ajang Olimpiade Paralel, yang kemudian dikenal
sebagai Paralimpiade pertama. Sejak itu, Paralimpiade telah diselenggarakan di
setiap tahun penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade 1988, Seoul sebagai
kota tuan rumah juga menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Paralimpiade. [34]
Pada tahun 2001, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite
Paralimpiade Internasional (IPC) menandatangani perjanjian yang menjamin
bahwa kota tuan rumah Olimpiade juga akan dikontrak untuk menjadi tuan rumah
Paralimpiade.[35][36] Perjanjian ini mulai diberlakukan dalam penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas Beijing 2008 dan Olimpiade Musim Dingin Vancouver
2010. Ketua panitia Olimpiade Musim Panas London 2012, Lord Coe,
menyatakan soal penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2012 di London :

10
”Kami ingin mengubah sikap publik terhadap kecacatan, merayakan kehebatan
olahraga Paralimpik dan untuk menegaskan bahwa dua pertandingan ini adalah
satu keseluruhan yang utuh”.

Gambar 2. 4 ”Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 1964"

B. Olimpiade Remaja

Pada tahun 2010, Olimpiade menambah daftar pertandingannya dengan


menyertakan Olimpiade Remaja ke dalam penyelenggaraan Olimpiade. Olimpiade
Remaja ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada atlet yang berusia
antara 14 sampai 18 tahun untuk berkompetisi dalam Olimpiade. Olimpiade
Remaja sebenarnya sudah dicetuskan oleh Presiden IOC, Jacques Rogge pada
tahun 2001 dan baru disetujui dalam Kongres IOC ke 119 pada tahun 2007.
Olimpiade Remaja Musim Panas pertama diselenggarakan di Singapura pada
tanggal 14-26 Agustus 2010, sedangkan Olimpiade Remaja Musim Dingin
pertama diselenggarakan di Innsbruck, Austria pada bulan Januari 2012. Waktu
penyelenggaraan Olimpiade Remaja ini akan lebih singkat dibanding Olimpiade
yang lainnya; versi musim panasnya berlangsung selama dua belas hari,
sedangkan versi musim dinginnya berlangsung selama sembilan hari. IOC
mengizinkan 3.500 atlet dan 875 ofisial untuk berpartisipasi dalam Olimpiade
Remaja Musim Panas, serta 970 atlet dan 580 ofisial di Olimpiade Remaja Musim
Dingin. Cabang olahraga yang diperlombakan akan disesuaikan dengan
Olimpiade yang lainnya, namun akan ada variasi pada beberapa cabang olahraga,

11
misalnya tim negara campuran dan tim gender campuran serta dikuranginya
beberapa cabang dan peraturan pertandingan.

b n

∫ f ( x ) dx=∑ f (x i ¿ ¿). ∆ xi ¿ ¿
a i=1

1.4 Olimpiade masa kini

Dengan 241 atlet yang mewakili 14 negara pada tahun 1896, peserta
Olimpiade terus tumbuh sepanjang tahun. Pada Olimpiade Beijing 2008, terhitung
sebanyak 10.500 atlet dari 204 negara turut berkompetisi dalam Olimpiade.
Sedangkan ruang lingkup dan skala dari Olimpiade Musim Dingin lebih kecil.
Dalam Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin, Italia, cuma sekitar 2.508 atlet
dari 80 negara yang berpartisipasi. Selama Olimpiade berlangsung, para atlet dan
ofisial mereka tinggal di sebuah lokasi yang dinamakan "desa Olimpiade". Desa
ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah lokasi mandiri bagi semua peserta
Olimpiade. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan kafetaria, klinik kesehatan dan
tempat ibadah.

IOC memperbolehkan pembentukan Komite Olimpiade Nasional (NOC)


yang mewakili negara-negara yang tidak berdaulat namun diakui secara
internasional. Akibatnya, negara-negara koloni, teritori dan dependensi diizinkan
untuk berlaga di Olimpiade. Negara-negara ini termasuk wilayah seperti Puerto
Riko, Bermuda, Palestina dan Hong Kong, yang semuanya berkompetisi
membawa nama negara mereka sendiri meskipun secara hukum merupakan
bagian dari negara lain. Pada tahun 2011, terdapat 206 NOC yang mewakili
negara berdaulat dan daerah geografis lainnya. Kesemua 192 negara anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai Komite Olimpiade Nasional beserta 14
teritori lainnya. Sedangkan NOC lainnya yang belum diakui oleh IOC meliputi
Catalan, Gibraltar Britania, Polinesia Prancis, Niue, Kosovo, Somaliland,
Kaledonia Baru, Kurdistan Irak, Siprus Utara, Abkhazia, Kepulauan Faroe,
Anguilla, Montserrat, dan Kepulauan Turk & Caicos.

12
13

Anda mungkin juga menyukai