Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang sangat diperlukan
oleh setiap individu. Karena dengan melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini
maka individu tersebut akan dapat berkembang dengan baik. Ketika kita
membicarakan tentang kegiatan pembelajaran ini maka kita mungkin akan langsung
mengarahkan pandangan kita pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang ada disekolah bukan hanya berfokus kepada
kegiatan pembelajaran saja tetapi banyak juga kegiatan-kegiatan yang lain misalnya
kegiatan ekkstrakulikuler, kegiatan olahraga dan lain-lain. Sejak zaman dahulu
kegiatan olahraga sudah dikenal oleh nenek moyang kita. Kegiatan olahraga bisa
juga kita sebut dengan olimpiade.
Olimpiade banyak bermacam-macam jenisnya ada olimpiade dibidang
penddikan, olimpiade dibidang keolahragaan dan masih banyak lagi. Turnamen
olimpiade merupakan ajang olahraga internasional yang mempertemukan negara-
negara dari seluruh belahan dunia untuk berkompetisi. Berdasarkan jenis
olahraganya, olimpiade dibagi menjadi dua, olimpiade musim panas dan musim
dingin. Tahun 2016 ini, kota Rio de Janeiro, Brasil, menjadi tuan rumah Olimpiade
Musim Panas yang akan dimulai pada 5 Agustus mendatang. Tujuan dari Olimpiade
Modern ini adalah untuk menggalang persahabatan antarbangsa di dunia.
Hal tersebut disambut gembira oleh semua negara yang ditunjukkan dengan
semakin banyaknya jumlah atlet dan negara peserta tiap tahun berikutnya. Dengan
adanya mata kuliah olimpisme ini maka akan memberikan wawasan lebih luas lagi
tentang olimpiade serta akan menumbuhkan semangat untuk bisa mengikuti
kegiatan-kegiatan olimpiade bagi para pembaca serta akan lebih mengetahui
bagaimana perkembangan olimpiade dimulai dari zaman dahulu sampai dengan
sekarang. Maka dari itu makalah ini akan membahas sejarah olimpiade matematika
serta jenis-jenis olimiade matematika.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah olimpiade Matematika?
2. Apa yang dimaksud dengan olimpiade?
3. Apa saja jenis-jenis olimpiade matematika?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah olimpiade matematika.
2. Untuk mengetahui pengertian olimpiade.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis olimpiade matematika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Olimpiade Matematika


Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti
yang paling sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang
atau kemiliteran. Dengan berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan
sigap dalam bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan
bangsa Yunani purba pada 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh
bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka,
Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olympia atau Olympus yang kemudian dipakai
sebagai nama Olimpiade hingga sekarang.
Awalnya olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya
pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi Theodosius.
Olimpide kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis, Pierre
Fredy, Baron de Courbertin pada tahun 1896.
Baron Pierre de Coubertin adalah seorang pemikir dari Prancis. Ia
mengangkat kembali semangat Olimpiade kuno di zaman modern untuk
menggaungkan persaudaraan dan perdamaian di antara bangsa-bangsa di dunia
seperti yang pernah dikatakannya. "The most important thing in the Olympic Games
is not winning but taking part, just as the most important thing in life is not the
triumph but the struggle. The essential thing in life is not to have conquered but to
have fought well”.
Sebagai pemrakarsa Olimpiade modern Baron Pierre de Coubertin diangkat
menjadi Bapak Olimpiade modern. Ia juga yang merancang lambang olimpiade
yang digunakan hingga kini. Lambang tersebut sangat sederhana yaitu berupa lima
cincin berukuran sama yang saling bertautan satu sama lain.1 Mengetahui riwayat
Olimpiade modern dan daftar panjang prestasi kontroversi di dalamnya menjadi
menarik bahwa dari lambang dan bentuknya sangat sederhana itu kini terkandung

1
Ian Culpan and Sheila Wigmore. The Delivery of Olympism Education wiyhin a Physical
Education Context Drawing on Critical Pedagogy.Int. J Sport Health Sci. 2010

3
makna yang luar biasa kaya. Olimpiade juga merupakan kesempatan besar bagi
kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia.
1. Pengertian Olimpiade

Pertandingan Olimpiade (bahasa Perancis: les Jeux olympiques, JO)


adalah ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan
cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh
ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga.
Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia,
dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi.2
Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai
akhirnya pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi,
Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan
Perancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896. Dalam
kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite
Olimpiade Internasional/ International Olympic Committe (IOC) dan ibu kota
Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama tahun
1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat tahun sekali
Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada masa
Perang Dunia II. Edisi khusus untuk olahraga musim dingin. Olimpiade Musim
Dingin, mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya Olimpiade Musim Dingin
diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade Musim Panas, namun sejak
tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap empat tahun sekali,
dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.3
Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah
menyebabkan beberapa perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade. Beberapa
penyesuaian dilakukan, termasuk penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk
olahraga es dan salju, Paralimpiade untuk atlet dengan kekurangan fisik dan
Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja. Dalam perkembangannya,

2
https://jambi.tribunnews.com/2016/08/15/sejarah-olimpiade-dari-yunani-kuno-
sampai-zaman-modern-1.
3
https://jambi.tribunnews.com/2016/08/15/sejarah-olimpiade-dari-yunani-kuno-
sampai-zaman-modern-1

4
Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan,
penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan
kesempatan besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri
kepada dunia.
Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti
adalah Olimpiade Musim Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi
pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, dan tak pernah absen berpartisipasi
pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan 1980.
2. Sejarah Olimpiade
a. Olimpiade kuno

Sejak ribuan-tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal


olahraga dalam arti yang paling sederhana. Mereka melakukannya
untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan
berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam
bertempur. Olimpiade yang paling awal konon sudah diselenggarakan
bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu
diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati
dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang
kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade
kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun, para olahragawan
terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung
Olimpus. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim.
Para atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama
sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani sering terjadi
perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang
bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus
akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar
denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus.
Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban.
Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok
bangunan kecil dan gelanggang di alam terbuka. Sisa-sisa puing
gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang

5
dilestarikan pemerintah Yunani. Pada pesta Olimpiade kerap terjadi
perjanjian perdamaian atau persekutuan antar bangsa. Juga timbul
berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan antara lain
anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno
mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan
lempar. Ada juga pacuan kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya
belum baku, para penonton sering terkena lemparan batu atau ditabrak
kereta kuda para peserta.
Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan
pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun sedemikian rupa agar
para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat
start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu
pijakan itu. Ada pula panel-panel tentang lomba lari khusus membawa
perisai. Lomba ini banyak disukai penonton karena dianggap
lucu. Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan
empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang
keluar. Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi
antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan
Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan kepada
sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang
umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan
biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk mengikuti
perlombaan.
Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan
serba keras. Para pelari berpacu secepat-cepatnya tanpa memakai alas
kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan tanpa pelana atau
sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan
untuk menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah
pankration, yakni perpaduan antara gulat dan tinju gaya tradisional.
Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang tidak
diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari.
Fairplay benar-benar diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba

6
memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet. Pemenang adu tinju
adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah
harus mengacungkan jari tanda mengaku kalah.
Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria.
Sebab para atlet harus bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk
kesempatan khusus, seperti lomba kereta kuda. Mereka berbusana
beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan
kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk
berolahraga. Mereka bangga kalau memiliki tubuh yang atletis.
Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun
zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak
masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok
kota. Mereka dielu-elukan di jalan kota dan disambut pembacaan puisi.
Penghargaan lain kepada olahragawan berprestasi berupa pembebasan
dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga
memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman
pemenang didirikan patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu
masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah paling abadi milik sang
juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga
kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.
Olimpiade mencapai puncaknya di abad ke-6 dan ke-5 SM,
tetapi kemudian secara bertahap mengalami penurunan seiring jatuhnya
Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang menyatakan
secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang
paling umum dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar
Romawi, Theodosius menyatakan bahwa semua budaya praktek-
praktek kuno Yunani harus dihilangkan. Kemudian, pada tahun 426 M,
Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani.
Setelah itu, Olimpiade tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.
b. Olimpiade Modern

Ajang olahraga pertama yang pelaksanaannya serupa dengan


Olimpiade kuno adalah L'Olympiade de la République, sebuah festival

7
olahraga nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama
masa Revolusi Perancis. Dalam pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi
beberapa peraturan-peraturan yang berlaku dalam Olimpiade kuno.
Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem metrik ke dalam cabang-
cabang olahraga.
Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr.
William Penny Brookes di Much Wenlock, Shropshire, Inggris.
Selanjutnya, pada tahun 1859, Dr. Brookes mengganti nama Kelas
Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock. Ajang tersebut tetap diadakan
hingga hari ini. Tanggal 15 November 1860, Dr. Brookes membentuk
Perkumpulan Olimpiade Wenlock.
Antara tahun 1862 dan 1867, di Liverpool diadakan ajang Grand
Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan oleh John Hulley dan Charles
Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang bersifat
internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan
merupakan "atlet amatir". Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama
di Athena pada tahun 1896 hampir identik dengan Olimpiade Liverpool.
Pada tahun 1865, Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein mendirikan
Asosiasi Olimpiade Nasional di Liverpool, yang merupakan cikal bakal
terbentuknya Asosiasi Olimpiade Britania Raya. Selanjutnya, pada
tahun 1866, sebuah ajang bernama Olimpiade Nasional Britania Raya
diselenggarakan di London untuk pertama kalinya.
c. Kebangkitan Oleh Baron Pierre de Coubertin.

Semangat bangsa Yunani untuk menghidupkan kembali


Olimpiade dimulai seiring dengan berlangsungnya Perang
Kemerdekaan antara Yunani dengan Kekaisaran Ottoman pada tahun
1821. Ide untuk membangkitkan Olimpiade pertama kali dicetuskan
oleh seorang penyair dan editor majalah bernama Panagiotis Soutsos
lewat puisinya yang berjudul "Dialogue of the Dead" yang diterbitkan
pada tahun 1833. Evangelis Zappas, seorang bangsawan Yunani-
Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada Raja Otto,
menawarkan untuk mendanai kebangkitan Olimpiade. Zappas

8
mensponsori penyelenggaraan Olimpiade pada tahun 1859 yang
diselenggarakan di pusat kota Athena. Atlet-atlet yang berpartisipasi
dalam ajang tersebut berasal dari Yunani dan Kekaisaran Ottoman.
Zappas juga mendanai perenovasian Stadion Panathinaiko kuno agar
dapat dipakai sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade pada tahun-
tahun berikutnya.
Stadion Panathinaiko digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan Olimpiade tahun 1870 dan 1875. Sekitar Tiga puluh
ribu penonton menghadiri Olimpiade pada tahun 1870 namun tidak ada
catatan kehadiran resmi yang tersedia untuk penyelenggaraan
Olimpiade tahun 1875. Pada tahun 1890, setelah menghadiri Olimpiade
Wenlock, seorang sejarawan Perancis bernama Baron Pierre de
Coubertin terinspirasi untuk mendirikan Komite Olimpiade
Internasional (International Olympic Committee/IOC). Coubertin punya
ide untuk menyelenggarakan suatu ajang Olimpiade internasional setiap
empat tahun sekali berdasarkan ajang Olimpiade Yunani yang
dibangkitkan oleh Brookes dan Zappas. Dia mempresentasikan ide ini
dalam kongres pertama IOC yang berlangsung pada tanggal 16-23 Juni
1894 di Universitas Sorbonne, Paris. Pada hari terakhir kongres,
diputuskan bahwa penyelenggaraan Olimpiade internasional berada di
bawah naungan IOC dan penyelenggaraan pertamanya akan
dilangsungkan di Athena, Yunani pada tahun 1896. Hasil kongres juga
memutuskan bahwa Demetrius Vikelas dari Yunani terpilih sebagai
presiden IOC pertama.4
d. Olimpiade Musim Panas

Olimpiade Musim Panas diadakan setiap empat tahun sekali oleh


Komite Olimpiade Internasional. Olimpiade ini dimulai pada tahun
1896 di Athena. Ini adalah event olahraga paling prestisius di dunia dan

4
Tom Verhoeff. The 43rd International Mathematics Olympiad: A Reflective
Report on IMO 2002. Computing Science Report 02-11, Faculty of Mathematics and
Computing Science, Eindhoven University of Technology. Agustus 2002

9
menampilkan cabang olahraga terbanyak dibandingkan dengan yang
lainnya yaitu 28 cabang. Menjadi juara dalam Olimpiade biasanya
dianggap sebagai pencapaian terbaik dalam dunia olahraga. Medali
diberikan dalam setiap event, dengan medali emas untuk juara pertama,
medali perak untuk juara kedua, dan perunggu untuk yang ketiga,
sebuah tradisi yang dimulai sejak 1904.
Para peserta diikutkan oleh IOC untuk mewakili negara mereka.
Lagu kebangsaan dan bendera mendampingi acara pengalungan medali
dan beberapa negara sangat menjunjung patriotisme hingga menghitung
penerimaan medali untuk setiap negara meski IOC tidak menilai hal
seperti ini. Umumnya hanya negara-negara merdeka yang boleh ikut
serta, namun ada pengecualian untuk beberapa negara tak berdaulat,
contohnya Taiwan yang harus ikut dengan membawa nama Chinese
Taipei (Taipei Tiongkok) untuk menghindari masalah-masalah tentang
kemerdekaan Taiwan.
Meski merupakan ajang olahraga yang paling beraneka ragam,
Olimpiade bukanlah yang paling populer. Piala Dunia sepak bola lebih
ditonton masyarakat dunia seperti yang diperlihatkan melalui jumlah
penonton TV.
Olimpiade Musim Panas terakhir diselenggarakan pada tahun
2012 di London, Inggris, Britania Raya mulai tanggal 27 Juli hingga 12
Agustus 2012. Berikut ini adalah cabang olahraga yang di
pertandingkan di Olimpiade Musim panas: akuatika, anggar, angkat
berat, atletik, berkuda, bersepeda, bisbol, bola basket, bola tangan, bola
voli, bulu tangkis dayung, gulat, hoki (lapangan), judo, kano, layar,
menembak panahan, panca lomba modern, sepak bola, senam, sofbol,
taekwondo, tenis, tenis meja, tinju, dan trilomba.
e. Olimpiade masa kini

Dengan 241 atlet yang mewakili 14 negara pada tahun 1896,


peserta Olimpiade terus tumbuh sepanjang tahun. Pada Olimpiade
Beijing 2008, terhitung sebanyak 10.500 atlet dari 204 negara turut
berkompetisi dalam Olimpiade. Sedangkan ruang lingkup dan skala dari

10
Olimpiade Musim Dingin lebih kecil. Dalam Olimpiade Musim Dingin
2006 di Turin, Italia, cuma sekitar 2.508 atlet dari 80 negara yang
berpartisipasi. Selama Olimpiade berlangsung, para atlet dan ofisial
mereka tinggal di sebuah lokasi yang dinamakan "Desa Olimpiade".
Desa ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah lokasi mandiri bagi semua
peserta Olimpiade. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan kafetaria,
klinik kesehatan dan tempat ibadah.
IOC memperbolehkan pembentukan Komite Olimpiade Nasional
(NOC) yang mewakili negara-negara yang tidak berdaulat namun diakui
secara internasional. Akibatnya, negara-negara koloni, teritori dan
dependensi diizinkan untuk berlaga di Olimpiade. Negara-negara ini
termasuk wilayah seperti Puerto Riko, Bermuda, Palestina dan Hong
Kong, yang semuanya berkompetisi membawa nama negara mereka
sendiri meskipun secara hukum merupakan bagian dari negara lain. Pada
tahun 2011, terdapat 206 NOC yang mewakili negara berdaulat dan
daerah geografis lainnya. Kesemua 192 negara anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa mempunyai Komite Olimpiade Nasional beserta 14
teritori lainnya. Sedangkan NOC lainnya yang belum diakui oleh IOC
meliputi Catalan, Gibraltar Britania, Polinesia Perancis, Niue, Kosovo,
Somaliland, Kaledonia Baru, Kurdistan Irak, Siprus Utara, Abkhazia ,
Kepulauan Faroe, Anguilla, Montserrat, dan Kepulauan Turk & Caicos.5
3. Cabang olahraga

Olimpiade terdiri dari 35 cabang olahraga, 30 disiplin dan hampir 400


pertandingan. Sebagai contoh, gulat adalah olahraga Olimpiade Musim Panas
yang terdiri dari dua disiplin: Greco-Roman dan Freestyle. Masing-masing
disiplin diperlombakan ke dalam empat belas pertandingan untuk pria dan
empat pertandingan untuk wanita, masing-masing mewakili kelas berat yang
berbeda. Olimpiade Musim Panas mempertandingkan 26 cabang olahraga,
sedangkan Olimpiade Musim Dingin hanya menawarkan 15 cabang olahraga

5
Steve Olson. Count Down. Houghton Mifflin, 2004. ISBN 0-618-25141-3.
Menggambarkan OMI (berdasarkan OMI 2000) dari sudut pandang kontestan, dengan
informasi latar belakang umum tentang berbagai masalah terkait (mis. sifat kompetitifnya).

11
untuk diperlombakan. Atletik, renang, anggar dan senam artistik adalah cabang-
cabang olahraga yang tidak pernah absen diperlombakan dalam Olimpiade
Musim Panas. Sedangkan ski lintas alam, seluncur indah, hoki dan seluncur es
merupakan cabang-cabang olahraga yang rutin diperlombakan dalam
Olimpiade Musim Dingin. Bulu tangkis, bola basket dan bola voli pada awalnya
dipertandingkan sebagai cabang olahraga demonstrasi, kemudian dipromosikan
sebagai cabang olahraga Olimpiade tetap. Beberapa cabang olahraga seperti
tarik tambang, polo dan golf pernah dipertandingkan dalam Olimpiade
sebelumnya, namun tidak dilanjutkan pada Olimpiade baru-baru ini.
Olahraga Olimpiade diatur oleh Federasi Olahraga Internasional (IF)
yang dikelola oleh IOC. Saat ini terdapat 35 IF dalam Gerakan Olimpiade,
mewakili masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan dalam
Olimpiade. Ada cabang olahraga yang diakui oleh IOC tapi tidak termasuk
dalam program Olimpiade seperti rugbi dan boling. Olahraga ini tidak di
klasifikasikan sebagai olahraga Olimpiade, namun dapat di promosikan ke
status ini. Beberapa cabang olahraga yang sama sekali belum pernah
dipromosikan sebagai olahraga Olimpiade antara lain catur dan selancar.
Kongres IOC ke-112 pada tahun 2002 membatasi cabang olahraga
dalam Olimpiade maksimal 28 cabang olahraga, 301 pertandingan dan 10.500
atlet. Tiga tahun kemudian, dalam kongres IOC ke-117, revisi dilakukan, yang
mengakibatkan tersingkirnya softbol dan bisbol dari daftar cabang olahraga
dalam Olimpiade London 2012. Karena tidak ada kesepakatan untuk
mempromosikan dua olahraga tersebut, Olimpiade London berlangsung dengan
hanya mempertandingkan 26 cabang olahraga. Pada pelaksanaan Olimpiade
Rio de Janeiro 2016 nanti, Olimpiade akan kembali ke sistem maksimum 28
cabang olahraga dengan menambahkan rugbi dan golf ke dalam daftar.

B. Jenis-Jenis Olimpiade

Jenis-jenis olimpiade baik dilevel nasional maupun internasional. Terdiri


dari beberapa jenis olimpiade diantaranya adalah sebagai berikut:

12
1. Olimpiade Sains Nasional (OSN)
OSN merupakan ajang berkompetensi dalam bidang sains bagi para
siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia. 6 Siswa yang
mengikuti OSN adalah siswa yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten dan
provinsi. Pasalnya, siswa-siswi yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten
dan provinsi dapat dibilang merupakan siswa-siswi terbaik dari provinsinya
masing-masing. OSN diadakan setiap tahun dikota yang berbeda-beda.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian seleksi untuk
mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia yang akan
dibimbing lebih lanjut oleh tim bidang kompetensi masing-masing dan akan
diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional. Jadi,
kejuaraan bergengsi ini tidak dapat berhenti sampai di OSN saja, melainkan
masih banyak kejuaraan olimpiade yang levelnya berada di atas OSN, yakni
olimpiade internasional. Namun, untuk bisa tampil di ajang tersebut terlebih
dahulu siswa harus menjadi juara OSN.
Masa depan bangsa ini bergantung sepenuhnya pada generasi muda.
Maka dari itu, dengan mencetak siswa-siswi berprestasi (terbaik), menjadi
indikasi adanya harapan masa depan bangsa yang cerah. OSN menjadi salah
satu wadah dalam mempersiapkan siswa-siswi Indonesia terbaik untuk
bersaing dan bertarung di ajang bergengsi tingkat inernasional.
Bidang keilmuan yang dilombakan dalam OSN berbeda-beda pada
setiap jejangnya, Pada jenjang SD, bidang keilmuan yang dilombakan
terbagi menjadi dua, yakni matematika dan IPA. Untuk tingkat naisonal,
sejarah olimpiade matematika tingkat SD dimulai pada tahun 2003 di
Klimantan Timur. Materi yang akan dilombakan atau diujikan adalah
bilangan, pengukuran, geometri data dan aljabar. untuk jejang SMP,
awalnya ada tiga bidang keilmuan yag dilombakan yaitu matematika, fisika
, dan biologi. Pada tahun 2008, ditambahkan binag baru yaitu astronomi.
Namun pada tahun 2009, bidang astronomi ditiadakan kembali. Pada tahun
2010, bidang baru kembali ditambah yaitu IPS. Dan untuk jenjang SMA,

6
Sitiatava Rizema Putra, Tips-Tips Juti Mencetak Siswa Juara Olimpiade Sejak Dini,Jogjakarta:
DIVA Press, hal-14

13
bidang keilmuan yang dilombakan adalah matematika, fisika, biologi,
kimia, astronomi, komputer dan ekonomi. Pada tahun 2008 ditambahkan
bidnag baru, yaitu kebumian.7
2. Olimpiade Matematika Internasional (IMO)
Olimpiade Matematika Internasional (International Mathematical
Olympiad) adalah sebuah pertandingan matematika tahunan untuk siswa-
siswi SMA. IMO merupakan olimpiade sains international tertua.
Wikipedia mencatat, IMO pertama diselenggarakan di Rumania pada tahun
1959. Sejak saat itu, IMO diselenggarakan setiap tahun, kecuali pada 1980.
Sekitar 90 negara mengirimkan timnya yang terdiri atas (paling banyak) 6
siswa (ditambah seorang pemimpin tim, satu wakil pemimpin tim, dan
pengamat-pengamat). Tim-tim inilah tidak semuanya diakui, semua angka
hanya diberikan kepada peserta masing-masing. Para peserta hanya berusia
di bawah 20 tahun dan tidak boleh pernah menempuh pendidikan
pascasekolah menengah. Sejauh memenuhi syarat-syarat ini, seorang
peserta dapat ikut serta sebanyak mungkin dalam IMO.
Kertas tesnya terdiri atas 6 problema, dengan masing-masing
problema bernilai 7 angka. Jadi, total nilainya ialah 42. Ujian ini
diselenggarakan dalam dua hari berturut-turut. Peserta diberi waktu 4,5 jam
untuk memecahkan tiga problema setiap harinya. Problema-problema ini di
pilih dari berbagai bidang matematika sekolah menengah, yang secara
umum diklasifikasikan sebagai geometri, teori bilangan, aljabar, dan
kombinatorika. Ini tidak membutuhkan pengetahuan matematika yang lebih
tinggi, serta pemecahan-pemecahannya singkat dan elegan. Namun, untuk
mendapatkan jawabannya, dibutuhkan kecakapan dan kemampuan
matematika yang luar biasa.
Masing-masing negara peserta, selain negara tuan rumah, boleh
mengajukan usulan problema kepada komite pemilihan problema,
disediakan oleh negara tuan rumah, yang kemudian menyaringnya. Para
pemimpin tim tiba di IMO beberapa hari lebih awal daripada para kontestan,

7
Sitiatava Rizema Putra, Tips-Tips Juti Mencetak Siswa Juara Olimpiade Sejak Dini,Jogjakarta:
DIVA Press, hal SS20-19

14
dan membentuk dewan juri IMO yang bertanggung jawab untuk semua
keputusan resmi yang berkaitan dengan pertandingan itu, yang dimulai
dengan memilih 6 problem dari daftar saringan. Karena para pemimpin itu
sudah mengetahui problem-problemnya sebelum para kontestan, maka
mereka ditempatkan terpisag dari para kontestan hingga ujian yang kedua
selesai. Para kontestan disertai ke IMO oleh wakil pemimpin mereka
(mungkin juga oleh para pengamat).
Angka masing-masing negara disepakati antara pemimpin negara itu
dan wakil pemimpinnya, serta para koordinator yang disediakan oleh negara
tuan rumah (pemimpin tim yang negaranya mengajukan problema dalam
hal angka untuk negara tuan rumah), serta tunduk kepada kepurusan
koordinator kepala, dan akhirnya pada juri apabila pertikaian tidak dapat
diselesaikan.
Adapun peringkat para peserta ditetapkan berdasarkan nilai masing-
masing, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah keseluruhan medali yang diberikan sedekat mungkin,
tetapi tidak lebih daripada setengah dari keseluruhan jumla
kontestan.
b. Oleh karena itu, jumlah medali emas, perak, dan perunggu,
dipilih dengan cara sedemikian rupa, sehingga rasionya kira-kira
1:2:3.
c. Para peserta yang tidak memperoleh medali, tetapi yang
mencapai angka tujuh pada sekurang-kurangnya satu problem
akan disebutkan dalam daftar peserta yang patut dipuji.

Meskipun olimpiade ini bertaraf internasional, namun bukan tidak


mungkin peserta olimpiade melakukan kecurangan dalam mengerjakan
soal-soal lomba, seperti menyontek. Ternyata, kecurangan yang sering
terjadi di sekolah saat ulangan ataupun ujian (apalagi ujian nasional) ini juga
terjadi dalam kompetisi bergengsi bertaraf internasional ini. kecurangan
tersebut sudah dua kali terjadi, yakni dilakukan oleh kontingen Korea Utara
yang ketahuan menyontek saat kompetisi. Pada tahun 1991, Korea Utara

15
didiskulifikasi dengan alasan yang sama, yaitu menyontek peserta lain.
Kejadian itu merupakan yang pertama kali terjadi selama penyelenggaraan
kompetisi.
Pada tahun 2010, kontingen Korea Utara ketahuan menyontek lagi,
untuk kedua kalinya. Untung saja panitia mempunyai bukti yang difilmkan
(dengan CCTV) bahwa kontingen Korea Utara menyontek. Rakyat pun
(baik dari kalangan siswa maupun peserta itu sendiri plus delegasinya)
bingung atas kejadian ini.
3. Olimpiade Fisika Internasional (IphyO)
Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad
atau IphyO) adalah sebuah kompetisi fisika tahunan untuk pelajar sekolah
menengah atas (SMA). OFI merupakan salah satu dari olimpiade sains
internasional. Olimpiade ini pertama diadakan di Warsawa, Polandia pada
tahun 1967. Dalam OFI, setiap delegrasi negara terdiri atas 5 orang pelajar,
ditambah 2 ketua yang dipilih pada tingkat nasional. Pengamat
diperkenankan menemani tim nasional. Para pelajar berkompetisi secara
individual dan harus menyelesaikan persoalan-persoalan teoritis. Indonesia
pertama kali mengikuti Olimpiade Fisika Internasional pada tahun 1993
dengan mengirimkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).
4. Olimpiade Kimia Internasional (IChO)
Olimpiade Kimia Internasional (Internasional Chemistry
Olympiad/IChO) merupakan kompetisi akademis tahunan untuk murid
SMA. Olimpiade Kimia Internasional merupakan salah satu cabang dari
olimpiade sains internasional, IChO pertama diadakan di Prague,
Crechoslovakia, pada tahun 1968. Acara ini diadakan setiap tahun setelah
IChO pertama, dengan pengecualian tahun 1971. Delegasi yang menghadiri
IChO pertama kebanyakan adalah Negara dari Blok Timur. Setelah IChO
ke-12, acara tahunan ini diadakan diluar Blok Timur, yaitu Australia.
5. Olimpiade Biologi Internasional (IBO)
Olimpiade biologi internasional (internasional biology Olympiad
atau IBO) merupakan sebuah olimpiade sains yang diadakan untuk siswa
SMA. Semua Negara yang berpartisipasi dalam ajang ini berhak mengirim

16
empat siswa terbaik hasil seleksi dari OSN pada Negara masing-masing ke
IBO. Biasanya, diiringi oleh satu pemimpin tim dan dua pengamat/juror.
6. Olimpiade Sains Junior Internasional (IJSO)
Internasional Junior Science Olympiad adalah kompetisi sains
internasional untuk siswa-siswi yang berumur tidak lebih dari pada 15
tahun. IJSO diadakan setiap tahun, dan pertama kali digelar pada tahun 2004
di Jakarta, Indonesia. Setiap Negara dapat mengirim satu tim berisi paling
banyak 6 siswa dan 3 team leaden. IJSO merupakan salah satu dari
olimpiade sains internasional.
Ujian dalam IJSO terdiri atas tes terpisah yang dilakukan pada hari
yang berbeda. Ujian ini memerlukan pengetahuan tentang sains (fisika,
kimia, dan biologi). Skor maksimum adalah 100 poin. Ada beberapa
tahapan tes dalam olimpiade ini, yaitu:8
Pertama, ujian tes tertulis. Ujian tes tertulis terdiir atas 30 soal
pilihan ganda, 10 mengenai fisika, 10 mengenai kimia, dan 10 mengenai
biologi. Setiap soal memiliki 4 pilihan jawaban. Peserta mendapatkan 1 poin
tidak terjawab, dan dikurangi 0,25 poin untuk jawaban salah. Skor
maksimum untuk tes ini adalah 30 poin.
Kedua, ujian teoritis. Ujian teoritis terdiri atas 3 bagian, satu untuk
masing-masing mata pelajaran. Setiap bagian berisi beberapa pertanyaan
tentang satu atau lebih topic dari mata pelajaran tersebut. Skor maksimum
untuk tes ini adalah 30.
Ketiga, ujian praktik, ujian praktik (eksperimen) dilakukan dalam
kelompok yang berisi yang maksimal 3 orang dari Negara yang sama, dan
segitiga Negara dapat memiliki 2 tim. Peserta harus mengikuti perintah dan
menjawab soal. Semua peserta dari kelompok yang sama menerima nilai
yang sama. Adapun skor maksimum untuk tes ini adalah 40 poin.
Setalah pemeriksaan ujian, para peserta diurutkan sesuai dengan nilai
mereka. Kemudian, peserta dengan nilai 10% teratas mendapatkan medali

8
Dayana, Indri dan Juliaster Marbun. Tips dan Trik Membimbing Olimpiade dan
Riret Untuk Tingkat SMA dan Perguruan Tinggi.

17
emas, 20% setelahnya menerima medali perak, dan 30% setelahnya
menerima medali perak, dan 30% setelahnya menerima medali perunggu.
Hadiah tim (taem prizer) juga diberikan untuk hasil terbaik pada ujian
praktik dan Negara terbaik dalam kompetisi. Sedangkan, hadiah individual
diberikan kepada siswa terbaik pada ujian teoritis dan pada ujian
keseluruhan. Komite Pengurus Lokal (Local Organizing Committee atau
LOC) bertanggung jawab dalam memberikan sertifikat keikutsertaan resmi
kepada semua siswa, ketua tim, dan pengamat.
7. IRO (Internasional Robotic Olympiad)
IRO adalah kompetisi robot internasional yang diselenggarakan
setiap tahun. Olimpiade ini diprakarsai oleh internasional robot Olympiad
committee (IROC) yang bermarkas di Korea. Acara ini dirancang sebagai
wadah untuk mengembangkan ide para siswa sekolah SD, SMP, dan SMA
seluruh dunia.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertandingan Olimpiade (bahasa Perancis: les Jeux olympiques, JO)
merupakan ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan
cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan
atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Olimpiade juga
merupakan kesempatan besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk
menampilkan diri kepada dunia.
Olimpide awalnya hanya berlangsung di Yunani kuno, namun pada tahun
393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Dan
kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis bernama Pierre
Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896. Dalam kongres pada tahun 1894 yang
diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite Olimpiade Internasional/
International Olympic Committe (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih
sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama tahun 1896. Olimpiade mencapai
puncaknya di abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap mengalami
penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Setelah itu, Olimpiade
tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19. Dan mulai dihidupkan kembali pada
tahun 1821 seiring denga berlangsungnya perang kemerdekaan antara Yunani dan
kekaisaran Ottoman.
Beberapa jenis-jenis olimpiade baik dilevel nasional maupun internasional
diantaranya adalah : (1) Olimpiade Sains Nasional (OSN), (2) Olimpiade
Matematika Internasional (IMO), (3) Olimpiade Fisika Internasional (IphyO), (4)
Olimpiade Kimia Internasional (IChO), (5) Olimpiade Biologi Internasional
(IBO), (6)Olimpiade Sains Junior Internasional (IJSO), (7) IRO (Internasional
Robotic Olympiad).
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah di atas terdapat banyak
kesalahan dan masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

19
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bisa membangun
pembahasan makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ian Culpan and Sheila Wigmore. The Delivery of Olympism Education wiyhin a
Physical Education Context Drawing on Critical Pedagogy.Int. J Sport
Health Sci. 2010
https://jambi.tribunnews.com/2016/08/15/sejarah-olimpiade-dari-yunani-kuno-
sampai-zaman-modern-1.
Tom Verhoeff. The 43rd International Mathematics Olympiad: A Reflective Report on
IMO 2002. Computing Science Report 02-11, Faculty of Mathematics and
Computing Science, Eindhoven University of Technology. Agustus 2002
Steve Olson. Count Down. Houghton Mifflin, 2004. ISBN 0-618-25141-3.
Menggambarkan OMI (berdasarkan OMI 2000) dari sudut pandang kontestan,
dengan informasi latar belakang umum tentang berbagai masalah terkait (mis. sifat
kompetitifnya).
Sitiatava Rizema Putra, Tips-Tips Juti Mencetak Siswa Juara Olimpiade Sejak
Dini,Jogjakarta: DIVA Press, hal-14
Sitiatava Rizema Putra, Tips-Tips Juti Mencetak Siswa Juara Olimpiade Sejak
Dini,Jogjakarta: DIVA Press, hal SS20-19
Dayana, Indri dan Juliaster Marbun. Tips dan Trik Membimbing Olimpiade dan
Riret Untuk Tingkat SMA dan Perguruan Tinggi.

21

Anda mungkin juga menyukai