Anda di halaman 1dari 6

PANITIA MUSYAWARAH KOMISARIAT

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
Jln. Gatot subroto KM.3.Temanggung, Telp.(0293) 4903003
E-Mail:ppni-dpkrsgs@gmail.com

JADWAL MUSYAWARAH KOMISARIAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DPK RSGS
Senin , 19 September 2022

WAKTU KEGIATAN PIC


14.00-14.30 PembukaanMusda MC
14.30-15.00 Sidang Pleno 1: Joko subagiyo,AMK
Penetapan Quorum,
Pembahasan dan
Pengesahan Jadwal &
Tata Tertib
15.00-15.30 Sidang Pleno 2: Joko Subagiyo,AMK
Pemilihan dan
Pengesahan Pimpinan
Muskom
15.30-16.00 Sidang Pleno 3: Pimpinan Muskom
Laporan Pertanggung
jawaban Ketua DPK dan
Pandangan umum
16.00-17.00 Sidang Pleno 4: Pimpinan Muskom
Pemilihan dan
Pengesahan Ketua DPK
PPNI Komisariat RSGS
Pemilihan bakal calon
Ketua DPK
b. Penetapan calon Ketua
DPK
c. Penyampaian Visi Misi
calon Ketua DPK
d. Pemungutan Suara
e. Penetapan Ketua DPK
terpilih
f. Pembentukan pengurus
DPK
17.00-17.30 SidangPleno 5: DPD PPNI
Pelantikan Ketua DPK KabupatenTemanggung
dan Pengurus terpilih

ISHOMA Panitia
-- Sidang Pleno 6: Ditunda
Sidang komisi atau
Rekomendasi
penyusunan garis garis
program kerja DPK oleh
Ketua dan pengurus
terpilih
17.30 – 17.45 SidangPleno7: Pimpinan muskom
PenutupanMusda
TATA TERTIB MUSYAWARAH KOMISARIAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DPK RSGS
SENIN, 19 SEPTEMBER 2022

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1). Musyawarah Komisariat (Muskom) Persatuan Perawat Nasional Indonesia merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi Persatuan Perawat Nasional Indonesia di tingkatkomisariat
yang dilaksanakan satu kali dalam lima tahun selanjutnya dalam tata tertib ini disebut
Muskom.
(2). Kedaulatan tertinggi organisasi ada di tangan anggota yang dilaksanakan dalam Muskom.
Muskom dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
(1). Mengesahkan kuorum, jadwal acara dan tata tertib Muskom.
(2). Memilih dan mengesahkan Pimpinan Muskom.
(3). Menilai pertanggung jawaban Dewan Pengurus Komisariat (DPK) mengenai pelaksanaan
rekomendasi hasil Muskom sebelumnya, apabila pertanggung jawaban DPK selesai, maka
DPK dinyatakan demisioner, dan memiliki status anggota biasa, namun pengurus yang
sudah diberi mandat sebelum DPK demisioner tetap memiliki hak bicara, dapat memilih
dan dipilih sampai berakhir Muskom.
(4). Memilih dan melantik Ketua DPK terpilih.
(5). Menetapkan Ketua DPKterpilih.
(6). Memberikan Mandat kepada Ketua terpilih untuk membentuk kepengurusan di tingkat
komisariat
(7). Memberikan mandat kepada DPD untuk melantik Ketua terpilih dan Pengurus Komisariat.
(8). Menetapkan garis-garis besar program kerja organisasi sebagai penjabaran garis-garis besar
program kerja hasil Musda.

BAB III
PESERTAMUSYAWARAH KOMISARIAT
Pasal 3
Utusan
(1). PesertaMuskom terdiri dari UtusandanPeninjau.
(2). Utusan wajib dibuktikan dengan surat mandat sebagai utusan dari Dewan Pengurus yang
diwakilinya.
(3). Utusan Muskom terdiri :
a. Utusan PPNI dari Perwakilan Unit di rumah sakit RSU.GS sebanyak 2/3 dari jumlah
anggota.
b. Utusan PPNI dari Anggota yang belum bekerja
c. Utusan PPNI dari Klinik swasta sebanyak masing-masing 2 orang.

Pasal 4
Peninjau

(1). Peninjau Muskom terdiri dari:


a. Dewan Pengurus Daerah (DPD)
b. Dewan Pengurus Komisariat selain DPK RSGS.
c. Undangan lain yang berminat
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN UTUSAN dan PENINJAU
Pasal 5

(1). Utusan memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih.


(2). Utusan berhak mendapatkan materi atau bahan Muskom dan akomodasi selama acara
Muskom berlangsung sepanjang telah memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Panitia
Muskom.
(3). Peninjau memiliki hak bicara dan hak dipilih.
(4). Peninjau berhak mendapatkan materi atau bahan Muskom dan akomodasi selama acara
Muskom berlangsung sepanjang telah memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh Panitia
Muskom.
(5). Setiap pesertaMuskom berhak mengikuti seluruh acara Muskom.

Pasal 6
Kewajiban
(1). Setiap peserta Muskom wajib memiliki NIRA aktif.
(2). Setiap peserta Muskom diwajibkan melakukan registrasi kepada Panitia Pelaksana.
(3). Setiap peserta Muskom wajib mengisi daftar hadir dalam setiap acara Muskom.
(4). Setiap peserta Muskom wajib mematuhi protokol kesehatan, menjaga keamanan, ketertiban
dan etika selama berlangsungnya Muskom.
(5). Setiap peserta Muskom wajib mengenakan Jas PPNI , atasan kemeja warna cerah, bawahan
warna gelap, dan atasan kemeja warna putih bawahan warna gelap bagi yang tidak
mempunyai jas PPNI, tanda pengenal (name tag) , untuk wanita Jilbab warna Merah
maroon atau merahhati,selama berlangsungnya Muskom.
(6). Setiap peserta Muskom berkewajiban tunduk dan taat pada tata tertib Muskom.

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 7
Hak Bicara
(1). Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis.
(2). Semua utusan mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta.
(3). Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui Pimpinan
Sidang, apabila tidak melalui Pimpinan Sidang tidak perlu ditanggapi.

Pasal 8
Hak Suara
(1). Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah mufakat atau
melalui voting.
(2). Dewan Pengurus Komisariat memiliki 3 (tiga) hak suara.
(3). Utusan Muskom masing-masing memiliki 1 (satu) hak suara

Pasal 9
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
(1). Peserta Muskom dapat menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan atas izin Pimpinan
Sidang.
(2). Apabila Pimpinan Sidang memberikan izin, peserta Muskom bersangkutan baru
diperkenankan menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya.
(3). Lamanya penyampaian pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi hanya 2 (dua)
menit untuk setiap peserta Muskom.
(4). Apabila peserta menyampaikan pendapat atau pertimbangan melebihi waktu 2 (dua menit,
Pimpinan Sidang berwenang untuk menghentikannya.
(5). Apabila peserta Muskombelum merasa puas terhadap jawaban dari Pimpinan Sidang
terhadap pendapat dan atau pertimbangannya, yang bersangkutan berhak meminta
klarifikasi ulang melalui Pimpinan Sidang.

BAB VI
PERLENGKAPAN MUSKOM

Pasal 10
Alat Kelengkapan Muskon
Alat kelengkapan Muskom terdiri dari :
(1). Pimpinan Muskom
(2). Sidang Pleno
(3). Sidang Komisi-komisi
Pasal 11
PimpinanMuskom
(1). Muskom dipimpin oleh Pimpinan Muskom.
(2). Pimpinan Muskom berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota,
seorang Wakil Ketua merangkap Anggota dan seorang Sekretaris merangkap Anggota.
(3). Komponen Pimpinan Muskom terdiri dari 2 (dua) orang pengurus Dewan Pengurus
Komisariat dan 1 (satu) orang perwakilan utusan dari anggotaDPK PPNI Temanggung.
(4). Pimpinan Muskom dipilih dan disahkan dalam Sidang Pleno II Muskom.
(5). Penentuan posisi dan pembagian tugas diantara Pimpinan Muskom ditentukan berdasarkan
kesepakatan diantara Anggota Pimpinan Muskom.
(6). Pimpinan Muskom berwenang dan bertugas :
a.Memimpin sidang-sidang Muskom sampai Muskom selesai
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban Muskom
c. Menetapkan Ketua danPengurusDPK PPNI terpilih
(7). Tugas dan kewenangan Pimpinan Muskom berakhir ketika Ketua DPK PPNI Terpilih
sudah selesai dilantik.
(8). Pimpinan Muskom menyerahkan hasil Muskom dan kekuasaan Organisasi kepada Ketua
DPK PPNI terpilih.
Pasal 12
Pleno
(1). Sidang Pleno adalah persidangan dalam Muskom yang diikuti oleh seluruh pesertaMuskom
yang membahas :
a. Jadwal dan Tata tertibMuskom
b. Pemilihan Pimpinan Muskom
c. Laporan pertanggung jawaban Pengurus Komisariat periode 2015-2022
d. Pemilihan Ketua Dewan Pengurus KomisariatdanPengurusperiode 2022-2027
e. Pelantikan Ketua Dewan Pengurus KomisariatdanPengurus periode 2022-2027
f. Penutupan Muskom
(2). Sidang pleno dipimpin oleh Pimpinan Muskom.

Pasal 13
Komisi
(1). Muskom dapat membentuk Komisi sesuai dengan kebutuhan.
(2). Setiap utusan Muskom wajib menjadi salah satu Anggota Komisi, kecuali Pimpinan
Muskom.
(3). Pimpinan Komisi terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, seorang Sekretaris
merangkap Anggota dan seorang Anggota.
(4). Pimpinan Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi.
(5). Komisi bertugas membahas garisgarisbesar program kerja DPK
danmerekomendasikankepadaKetuaterpilihsebagaiacuanpenyusunan program kerja DPK
(6). Komisi dinyatakan tidak memiliki kewenangan setelah laporan Komisi disahkan dalam
Sidang Pleno.
BAB VII
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 16
Kuorum
(1). Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 50% (lima puluh persen) ditambah 1
(satu) dari Utusan Muskom yang Hadir di Muskom.
(2). Sidang Komisi dinyatakan sah apabila di hadiri oleh 50% (lima puluh persen) ditambah 1
(satu) dari jumlah anggota Komisi yang hadir di Muskom.
(3). Penghitungan KUORUM hanya di dasarkan pada utusan yang hadir di ruang Sidang Utama
(Aula Rumah Sakit Umum Gunung sawo Temanggung).
(4). Apabila sidang tidak mencapai kuorum seperti ayat (1) dan (2), sidang ditunda sampai 2
(dua) kali 10 (sepuluh ) menit.
(5). Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai maka Pimpinan Muskom
mempunyai kewenangan menyatakan sah sidang tersebut atas persetujuan pesertaMuskom.

Pasal 17
Tata Cara Pengambilan Keputusan
(1). Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.
(2). Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cara voting.
(3). Pengambilan keputusan untuk pemilihan Ketua DPK dilakukan melalui voting tertutup.

BAB IX
PERSYARATAN TATA CARA PEMILIHAN KETUA DPK
Pasal 18
Persyaratan Calon Ketua Dewan Pengurus Komisariat

Calon Ketua Dewan Pengurus Komisariat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
(1). Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2). Anggota PPNI (dengan menunjukkan NIRA aktif).
(3). Mendapat dukungan PPNI sekurang – kurangnya 3( tiga ) 3 instansi dan gabungan klinik.
(4). Menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua Dewan Pengurus
Komisariat.
(5). Wawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap organisasi dan profesi.
(6). Memiliki komitmen yang kuat terhadap perjuangan terhadap profesi keperawatan
(implementasi Undang-undang RI nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan).
(7). Berintegritas, memiliki kompetensi, tanggung jawab,kebersamaan, danmemiliki rekam
jejak yang baik.

Pasal 19
Tata Cara Pemilihan Ketua Dewan Pengurus Komisariat
(1). Pemilihan Ketua Dewan Pengurus Komisariat dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap yaitu
tahap pemilihan bakal calon dan tahap pemilihan Ketua Dewan Pengurus Komisariat.
(2). Seorang bakal calon berhak maju kedalam pemilihan calon Ketua Dewan Pengurus
Komisariat apabila mendapat dukungan dari PPNI di wilayah kerja/intansi sebagaimana
tercantum pada pasal 18 ayat 3.
(3). Setiap PPNI instansi hanya boleh mencalonkan lebih dari 1 (satu) nama bakal calon Ketua
Dewan Pengurus Komisariat.
(4). Apabila hanya ada seorang bakal calon yang memenuhi persyaratan dukungan maka
dinyatakan sebagai ketua Dewan Pengurus Komisariat terpilih secara aklamasi.
(5). Apabila terdapat 2(dua) orang atau lebih calon yang memenuhi persyaratan dan dukungan
sebagai mana pasal 18 ayat (3) berhak maju ke tahap pemilihan KetuaDPK.
(6). Setiap calon wajib menyampaikan visi misi di depan peserta Muskom.
(7). Pemungutan suara dilakukan di ruang sidang.
(8). Ketua Dewan Pengurus Komisariat terpilih adalah peraih suara terbanyak.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 20
(1). Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh Muskom sepanjang
tidak bertentangan dengan AD/ART.
(2). Apabila dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat yang tidak bisa diselesaikan maka
keputusan akhir di kembalikan kepada AD/ART.

Pasal 21
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Temanggung,
Pada Tanggal :19 September 2022

PIMPINAN SIDANG PLENO I


MUSYAWARAH KOMISARIAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DPK RSGS

Ketua Sekretaris Anggota

Joko subagiyo,AMK Asep Awaludin,S.Kep,.Ners Fira Dina R, A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai