Anda di halaman 1dari 22

TATA KELOLA

PEMERINTAHAN BERBASIS
ARSITEKTUR SPBE
PERUBAHAN
01. PARADIGMA TATA
KELOLA

TATA KELOLA
02. PEMERINTAHAN
BERBASIS ELEKTRONIK

03. KERANGKA KERJA


EKOSISTEM DIGITAL

04. TAHAPAN PENERAPAN


SPBE
1
PERUBAHAN
PARADIGMA
TATA KELOLA
PPERUBAHAN PARADIGMA
SOCIETY, INDUSTRY, GOVERNANCE

Future Citizen
Industry 5.0 Centric
Governance
Modernisasi adalah proses
keterbukaan terhadap perubahan dan Technology Disruption, VUCA, Pandemic, Climate Change
mampu beradaptasi dengan nilai-nilai
baru yang lebih memberikan dampak Society 5.0 Super smart society Industry 4.0 Governance 4.0 Speed, convergence, ethics
positif terhadap kehidupan baik
individu dan/atau masyarakat From 21th century Cyber physical system

Information society, invention Public value model

4.0
of a computer and start of
3.0 Computer and
automation
3.0 emphasizing the complex role
of network dan governmemt
distribution of information

End of 20th century Mass production, Market-oriented new public


2.0 assembly line, electricity
2.0 management model

Industrial society, invention of a steam Mechanization, water Bureaucratic-oriented


3.0 locomotive and start of mass production 1.0 power, steam power 1.0 political model
End of 18th century

Agrarian society, development of irrigation Future Governance


2.0 techniques and firm establishment of settlement (Governance 5.0)
13.000 BC
a mindset shift: “from governing for citizens
Hunting society, to governing with citizens” (ISS, 2014, p. 11).
1.0
coexistence with nature
The birth of human beings
PERUBAHAN PARADIGMA
SOCIETY, INDUSTRY,
GOVERNANCE
TRANSFORMASI
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
2
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
BERBASIS
ELEKTRONIK
PERKEMBANGAN PENERAPAN SPBE
(Indeks Evaluasi SPBE)

4
Indikator penilaian berdasarkan PermenPANRB 5/2018 Indikator penilaian berdasarkan PermenPANRB 59/2020

3.5
3.5
Penerapan Arsitektur 3.3
Nilai konversi dari evaluasi
SPBE pada Instansi Pusat
berdasarkan PermenPANRB
59/2020 ke PermenPANRB 5/2018 3
3

2.6
2.5 2.4 2.7
2.18 2.26 2.5 2.6
2.4
1.98 2.24
2 Prognosis pencapaian Index SPBE, bila
Penerapan Arsitektur
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
SPBE pada Pemerintah
Index SPBE Nasional Tahun 2021 menerapkan pembangunan SPBE sudah
Daerah
1.5 berdasarkan PermenPANRB menggunakan prinsip keterpaduan secara
59/2020 nasional, melalui Arsitektur SPBE

0.5

0
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
PermenPANRB 5/2018 PermenPANRB 59/2020 (Prognosis) Prognosis dengan Penerapan Arsitektur SPBE
Kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi bisnis, data dan informasi,

PERKEMBANGAN PENERAPAN SPBE


aplikasi, infrastruktur SPBE, dan Keamanan SPBE untuk
menghasilkan layanan pemerintah yang terintegrasi ARSITEKTUR SPBE
(Indeks
▪ Kementerian Bappenas Evaluasi
(domain data dan informasi), SPBE) (Enterprise Government Architecture)
▪ Kementerian Kominfo (domain aplikasi dan infrastruktur TIK),
▪ BSSN (domain keamanan informasi)
▪ Kementerian PANRB (domain proses bisnis dan layanan digital)

Target penerapan Arsitektur SPBE, untuk Instansi Pusat hingga tahun 2023 dan untuk Pemerintah Daerah hingga tahun 2024

NON-STANDARD
INTEGRATED GOVERNMENT & PUBLIC SERVICES

DUPLICATION
§ 27.400 Aplikasi yang berpotensi
duplikasi.*
§ 2700 pusat data/ruang server.*
§ Terjadinya pemborosan anggaran akibat
terbangunnya sistem yang silo dan tidak
terintegrasi mengingat setiap instansi
membangun aplikasi pemerintahan
SILO
sendiri.
§ Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
publik yang transparan, cepat, dan efektif.

TRANSFORMASI DIGITAL
* Data Kementerian KOMINFO
KERANGKA KERJA
SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
Referensi Arsitektur
Suatu model yang menggambarkan
komponen dasar dari arsitektur standar
yang digunakan sebagai acuan penyusunan
setiap domain arsitektur.

Untuk mengidentifikasi layanan yang

PRINSIP
redundan dan serupa, dukung layanan

Visi dan Misi SPBE bersama dan interoperabilitas antar sistem


dan berikan panduan untuk memfasilitasi
aplikasinya

Metadata Arsitektur
Referensi Arsitektur Bisnis, Data dan
Informasi, Layanan, Aplikasi, Infrastruktur,
dan Keamanan
Domain Arsitektur
Tujuan dan Sasaran SPBE a. Efektivitas Informasi terstruktur yang Komponen arsitektur yang
mendeskripsikan dan menjelaskan menjelaskan substansi arsitektur

b. Keterpaduan
mengenai domain arsitekturnya

Mengidentifikasi target pengembangan


Mendefinisikan elemen pemodelan (konsep,
Arsitektur SPBE relasi, batasan) yang mampu menggambarkan
hubungan antara ketiganya.
dan target interoperabilitas berdasarkan
pada masing-masing area

c. Kesinambungan Domain Arsitektur Bisnis, Data dan Informasi,

Keamanan
Risiko

Layanan, Aplikasi, Infrastruktur, dan


Metadata, Atribut, dan Relasi Metadata

d. Efisiensi
Keamanan
Domain Layanan SPBE
e. Akuntabilitas
Perubahan

Domain Proses f. Interoperabilitas


Bisnis
g. Keamanan
Aset TIK
Domain Domain Data dan
Aplikasi Informasi MANFAAT Menghilangkan tumpang tindih fungsi bisnis pemerintahan
Layanan

SPBE
Menghilangkan duplikasi aplikasi dan infrastruktur TIK, serta
SDM

Domain
Tata Kelola SPBE

Infrastruktur SPBE memperkuat Keamanan Informasi


Pengetahuan

Menerapkan standardisasi TIK dan standarisasi kualitas layanan


Data

Domain Keamanan SPBE


digital Nasional (Service Level Agreement)

Manajemen SPBE Audit TIK


Berbagi data dan informasi sesuai kebijakan Satu Data Indonesia

Penyelenggara SPBE Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi Rencana dan Anggaran Memudahkan integrasi layanan pemerintah, sehingga menumbuhkan-
kembangkan inovasi proses bisnis dan layanan baru

Meningkatkan keselarasan perencanaan dan penganggaran SPBE, sehingga


meningkatkan efisiensi dan efektivitas penerapan SPBE
KETERKAITAN ANTAR DOMAIN
DALAM KERANGKA KERJA ARSITEKTUR SPBE

Identifikasi layanan digital terintegrasi Dukungan TIK Terintegrasi


Referensi Arsitektur Referensi Arsitektur Referensi Arsitektur
Proses Bisnis Layanan Aplikasi

Domain Arsitektur Domain Arsitektur Domain Arsitektur


Proses Bisnis Layanan Aplikasi

Referensi Arsitektur Domain Arsitektur Domain Arsitektur Referensi Arsitektur


Data dan Informasi Data dan Informasi Keamanan Keamanan

Domain Arsitektur
Infrastruktur

Referensi Arsitektur
Infrastruktur
TUJUAN PEMETAAN ANTAR DOMAIN

• Pemetaan proses bisnis utama pada level instansi.


Proses Bisnis
• Memberikan indikasi awal mengenai keterkaitan proses antar instansi.

• Identifikasi layanan baik administrasi pemerintahan maupun layanan publik.


Layanan
• Memberikan gambaran awal alur layanan dan informasi yang dibutuhkan.

Data dan • Pemetaan data dan informasi yang dibutuhkan.


Informasi • Pemetaan sumber data dan sumber informasi yang dapat saling berkaitan.

• Pemetaan aplikasi yang dapat saling berkaitan.


Aplikasi
• Memberikan potensi integrasi aplikasi pemerintahan.

• Memudahkan penyelarasan pemilihan, perencanaan, implementasi,


Infrastruktur
pemeliharaan, dan siklus hidup TI secara keseluruhan

• Menyelaraskan standard keamanan dan aksesbilitas antar aplikasi dan basis


Keamanan
data.
PROSES PENYUSUNAN ARSITEKTUR SPBE
• RPJPN, RPJMN
• Peraturan dan • RPJMD/Renstra
perundang-undangan • Katalog Data, Aset TIK
• Kajian/referensi • Monitoring dan Evaluasi
teknologi TIK, dll • Audit TIK, dll

Visi dan Misi


Penyelenggaraan SPBE

1 Pengelompokan Berdasarkan Referensi Arsitektur yang telah ditetapkan dalam Arsitektur SPBE Nasional
3
Identifikasi SPBE Arsitektur Proses Bisnis Metadata Proses Bisnis Metamodel

Pemodelan subtansi arsitektur


K? K?
IPPD L? I? B1 B2 B3 B4 B5 Bx Attribut Metadata Arsitektur SPBE

Pemodelan keterhubungan
metadata dalam arsitektur
metadata dan atributnya

SPBE secara keseluruhan


A? B? A?

setiap domain menjadi


L? K? Arsitektur Data dan Informasi Metadata Data dan Informasi
I? L?
K? L? D? D1 D2 D3 D4 D5 Dx
B?
L? B? Atribut Metadata
I? K?
I?
D? D? A? Arsitektur Layanan SPBE Metadata Layanan SPBE
K? D? L? A?
L? I? L1 L2 L3 L4 L5 Lx
B? Atribut Metadata
A?

D?
B?
K?
A? L?
K? B?
A? 2 Arsitektur Aplikasi SPBE Metadata Aplikasi SPBE
I? D? A1 A2 A3 A4 A5 Ax
Pemodelan
D? B? Atribut Metadata
D? I? hubungan antar
L? I? I?
L? Arsitektur Infrastruktur SPBE Metadata Infrastruktur SPBE subtansi
B? D? arsitektur yang
B? A? I1 I2 I3 I4 I5 Ix
A? I? A? Attribut Metadata
K? B? diwakili oleh
A?
D? L? K? Arsitektur Keamanan SPBE Metadata Keamanan SPBE
metadata
K?
I? D?
B?
K1 K2 K3 K4 K5 Kx
dalam
Attribut Metadata
arsitektur SPBE

Arsitektur SPBE
TATA KELOLA ARSITEKTUR SPBE
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
Target inisiatif strategis pada Rancangan Perpres Arsitektur SPBE Nasional (2022 – 2025)

Perizinan berusaha Pekerjaan Umum dan Pelayanan Kesehatan Pengintegrasian


berbasis elektronik perumahan rakyat terintegrasi layanan bantuan
sosial

Ekonomi dan Pembangunan


Kesehatan Sosial
Industri 1 Kewilayahan
2 3 4
Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pembangunan portal Penyelenggaraan tata
layanan penanganan layanan Pendidikan administrasi kelola satu data
perkara tindak pidana berbasis teknologi pemerintahan Indonesia melalui
terpadu dan layanan portal satu data
SIM online

Pemerintahan Satu Data


Keamanan Pendidikan
5 6 Umum 7 Indonesia 8
Pelayanan Administrasi Pemerintahan
TRANSFORMASI DIGITAL
MELALUI PENERAPAN SPBE
Menghilangkan tumpang tindih fungsi bisnis pemerintahan

Menghilangkan duplikasi aplikasi dan infrastruktur


TIK, serta memperkuat Keamanan Informasi

KERANGKA SPBE Visi dan Misi SPBE

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 95 TAHUN 2018 TENTANG SPBE Tujuan dan Sasaran SPBE

Arsitektur SPBE

Domain Layanan SPBE

Domain Proses
Bisnis
Domain Domain Data dan
Aplikasi Informasi
SPBE
Domain
Infrastruktur SPBE

Domain Keamanan SPBE

Manajemen SPBE

Old Public Tata Kelola SPBE

Administration ARSITEKTUR SPBE


Menerapkan standardisasi TIK dan standarisasi kualitas
layanan digital Nasional (Service Level Agreement) Memudahkan integrasi layanan pemerintah, sehingga
menumbuhkan-kembangkan inovasi proses bisnis dan
Berbagi data dan informasi sesuai kebijakan Satu Data layanan baru
Indonesia
3
KERANGKA KERJA
EKOSISTEM
DIGITAL
KERANGKA KERJA Pemerintahan Digital, bagian
EKOSISTEM DIGITAL dari Ekosistem Digital

Ekosistem digital terdiri dari berbagai macam pemangku kepentingan,


sistem, dan lingkungan yang saling mendukung, dengan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik
memberdayakan masyarakat melalui pemanfataan teknologi digital (Perpres 95/2018)

untuk mengakses layanan, interaksi dalam masyarakat, dan mengejar


peluang ekonomi.
Satu Data Indonesia
Kerangka kerja Ekosistem Digital terbentuk dari 3 area yang saling terkait: (Perpres 39/2019)
1. Area Infrastruktur Digital dan Adopsi : sumber daya yang memungkinkan sistem
digital, masyarakat, serta organisasi untuk mengakses dan menggunakan
infrastruktur digital.
2. Masyarakat Digital, Hak, dan Tata Kelola: interaksi teknologi digital dengan
pemerintah, masyarakat, dan media.
3. Ekonomi Digital: peran teknologi digital dalam meningkatkan peluang dan efisiensi
ekonomi

Kerangka kerja Ekosistem Digital mencakup 4 topik lintas area:


1. Inklusi: mengurangi disparitas dalam akses dan “kesenjangan digital”
2. Keamanan siber: melindungi informasi dari kerusakan, penggunaan atau
modifikasi yang tidak sah, atau eksploitasi, serta ancaman keamanan informasi
lainnya.
3. Tren Teknologi (Emerging Technologies): mencakup kecerdasan buatan, Internet of
Things, blockchain, 5G, dan teknologi baru lainnya.
4. Geopolitik: strategi geopolitik untuk berperan aktif dalam membentuk ruang
digital global.

USAID Digital Ecosystem Framework


ORKESTRASI TRANSFORMASI DIGITAL NASIONAL

Transformasi Digital

Akses dan
Infrastruktur Layanan Pemerintahan (SPBE) Industri TIK

1 2 3 7 8 9 10 11
4 12
Pedesaan, Digitalisasi Literasi
Akses dan Layanan SDM Digital Keamanan
Pendidikan Kesehatan Koperasi, Bantuan Industri 4.0 Industri TIK Digital
Infrastruktur Pemerintahan Indonesia Siber
dan UMKM Sosial Masyarakat

Penyediaan Penerapan Harmonisasi Start-up Peningkatan Peningkatan Pembangunan


Pemanfaatan
Telemedicine Digitalisasi Perluasan Literasi
Akses Internet SPBE TIK utuk Peraturan dan Digital Kompetensi Pertahanan
UMKM kanal Masyarakat
Cepat Terintegrasi Peningkatan
Kebijakan SDM pada Siber
Kualitas penyaluran
Pengajaran Sistem bidang TIK
bansos
Pelayanan dan Informasi Digitalisasi Pengembangan Pembangunan
Pusat Data Publik Pembelajaran Kesehatan ekosistem E-Commerce
Monografi dan Penguatan
Nasional Berbasis Desa Inovasi dan Kebijakan dan
Teknologi Standarisasi Tim Cepat
Elektronik Pengembangan Tanggap
(e-services) skema distribusi Kompetensi
bansos pada bidang Keamanan
Pembangunan yang Siber
Jaringan Intra Terintegrasi TIK
Pemerintah

Vokasi untuk Penguatan


Satu Data Infrastruktur,
Indonesia Industri 4.0 SDM, dan
Pengembangan
Penyiaran
Digital
Sub-Major Project Regulasi
Keamanan
Siber

Proyek terkait Penyelesaian


Kejahatan
Siber
Sumber : Permen PPN/Bappenas No. 2/2021 tentang Rancangan RKP 2022
EKOSISTEM DIGITAL NASIONAL
Satgas P2DD
1. Menko

(KERANGKA REGULASI PEMERINTAH)


Perekonomian
2. Gubernur BI
3. Mendagri
4. Menkeu
Satgas Percepatan dan 5. Menkominfo
6. Mensetneg
Penyediaan Perluasan Digitalisasi 7. MenPANRB
Akses Internet Daerah (Keppres 3/2021) 8. MenPPN
Cepat Dewan
Satu Data Indonesia Pengarah SDI
Pusat Data (Perpres 39/2019) 1. MenPPN
Nasional 2. MenPANRB
Sistem Pemerintahan 3. Menkominfo
4. Menkeu
Berbasis Elektronik 5. Mendagri
Pembangunan
Jaringan Intra (Perpres 95/2018) 6. Ka. BIG
Pemerintah 7. Ka. BPS
Akses dan Gerakan 100 Smart City
infrastruktur Dewan TIK Nasional
Pengembangan (Keppres 1/2014)
Penyiaran Tim Koordinasi
Digital
SPBE Nasional

Pembangunan
Digital 1.
2.
MenPANRB
MenPPN
3. Menkominfo
Pertahanan Siber
Nasional Start-up 4.
5.
Menkeu
Mendagri
Digital 6. Ka. BSSN
Pembangunan dan 7. Ka. BRIN
Penguatan Tim
Cepat Tanggap
Keamanan Siber Keamanan Siber

Penguatan
Infrastruktur, SDM,
dan Regulasi
Keamanan Siber
Industri
SDM TIK
Penyelesaian Digital
Kejahatan Siber

Peningkatan Peningkatan Vokasi untuk


Literasi Kompetensi SDM pada Kebijakan dan Standarisasi
Masyarakat bidang TIK Kompetensi pada bidang TIK Industri 4.0
TAHAPAN PENERAPAN SPBE
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai