Keterangan : Acara sewaktu-waktu dapat berubah, disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan
RANCANGAN TATA TERTIB MUSDA
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN BANDUNG
TAHUN 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi MUI dan selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Musda MUI.
2. Musda MUI Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugasnya berpedoman kepada Pedoman
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Organisasi.
3. Musda MUI Kabupaten Bandung menetapkan Tata Tertib Musda sebagi pedoman demi
kelancaran, ketertiban dan terarahnya Musda
BAB II
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 2
Kegiatan bernama Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung yang
selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut Musda MUI Kabupaten Bandung.
Pasal 3
Musda Majelis Ulama Indonesia ini berlangsung selama satu hari yaitu hari Sabtu tanggal 5 Mei 2018
mulai pukul 08.00 s/d 20.00, bertempat di Gedung Ormas Islam Kabupaten Bandung di Soreang.
BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
Musda Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bandung tahun 2018 mempunyai tugas dan wewenang:
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus MUI Kab. Bandung masa bhakti 20013-2018.
b. Menetapkan Program Kerja MUI Kab. Bandung masa bhakti 2018-2023.
c. Menetapkan dan Mrekomendasikan hasil Musda MUI Kab. Bandung kepada pihak-pihak terkait.
d. Memilih dan menetapkan Pengurus MUI Kab. Bandung Tahun 2018-2023
e. Menetapkan berbagai keputusan strategis yang dianggap perlu.
BAB IV
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 5
1. Peserta Musda MUI Kab. Bandung tahun 2018 terdiri dari utusan dan peninjau.
2. Peserta Musda MUI Kab. Bandung adalah :
a. Pimpinan MUI ProVIIInsi Jawa Barat
b. Pengurus MUI Kab. Bandung
c. Pengurus MUI Kecamatan se-Kab. Bandung, dan Pimpinan Ormas Islam se-Kab. Bandung
3. Peninjau Musda MUI Kab. Bandung adalah :
a. Kepala KUA se-Kab. Bandung
b. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Panitia/Pengurus MUI Kabupaten
4. Setiap utusan dan atau peninjau
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 6
1. Setiap peserta dan peninjau wajib mematuhi tata tertib dan jadwal acara yang telah ditetapkan
2. Setiap peserta dan peninjau berhak mendapat pelayanan yang sama dari Panitia sesuai dengan
kemampuan Panitia
3. Setiap peserta dan peninjau berhak mengikuti setiap persidangan dari awal sampai selesai
Pasal 7
1. Setiap peserta memiliki hak bicara, hak suara, dan hak dipilih
2. Setiap peninjau hanya memiliki hak bicara tidak memiliki hak suara
3. Masing-masing pengurus MUI kecamatan hanya mempunyai 1 (satu) suara
4. Masing-masing Ormas Islam hanya mempunyai Hak 1 (satu) suara
5. Penggunaan hak bicara hanya dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan pimpinan
sidang
6. Setiap Pembicaraan/interupsi hendaknya langsung pada pokok persoalan dan disampaikan
secara jelas dan singkat
BAB VI
SIDANG-SIDANG MUSDA
Pasal 8
Sidang-sidang Musda VIII MUI Kabupaten Bandung 2018 terdiri dari:
1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi
3. Sidang Formatur
Pasal 9
1. Peserta berbicara setelah mendapat izin dari pimpinan sidang
2. Sebelum berbicara peserta terlebih dahulu menyampaikan identitasnya kepada pimpinan sidang
3. di luar ketentuan ayat {1} dan {2} pasal ini peserta tidak berhak berbicara
Pasal 10
1. Pimpinan sidang dapat membuat ketentuan mengenai lamanya peserta berbicara
2. Bilamana pembicaraan peserta melampaui batas waktu yang telah ditentukan, ketuan sidang
memperingatkan yang bersangkutan supaya menghentikan pembicaraannya
3. Apabila ketua sidang hendak berbicara dengan menggunakan haknya sebagi peserta, ia harus
menyerahkan pimpinan sidang kepada pimpinan yang lain, dan untuk sementara harus
meninggalkan tempat duduknya.
BAB VII
PIMPINAN MUSYAWARAH DAERHAH
Pasal 11
1. Musda dipimpin oleh pimpinan sidang yang dipilih oleh dan dari peserta Musda dalam sidang
pleno Musda
2. Sebelum pimpinan sidang terbentuk, maka Pengurus MUI kabupaten/panitia pengarah bertindak
sebagi pimpinan sementara Musda
3. Pimpinan sidang merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif dengan personalia sebanyak 5
orang yang terdiri :
a. 2 orang dari Unsur Pengurus MUI Kabupaten bandung
b. 3 orang dari unsur pengurus MUI kecamatan
4. Komposisi pimpinan sidang terdiri dari :
a. Satu orang Ketua
b. Saru orang wakil ketua
c. Satu orang sekretaris
d. Dua orang anggota
5. Pimpinan sidang berwenang :
a. Memimpin sidang-sidang selam Musda berlansung
b. Menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya Musyawarah dan Persidangan
6. Pembagian tugas diantara unsur pimpinan sidang diatur lebi lanjut berdasarkan kesepakatan
bersama
7. Pimpinan sidang dapat memusyawarahkan tentang bentuk, isi dan sifat dari pertanyaan peserta
dan peninjau
8. Pimpinan sidang dapat mengambil kesimpulan dari pendapat yang diajukan.
BAB VIII
KOMISI-KOMISI
Pasal 12
1. Musda MUI membentuk komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan yaitu:
a. Komisi A membahas tentang keorganisasian
b. Komisi B membahas tentang program kerja
c. Komisi C membahas tentang pokok-pokok pikiran dan rekomendasi
2. Komisi dalam Musda bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang persoalan
sesuai dengan lingkup kewenangannya masing-masing
3. Anggota-anggota komisi menyusun Laporan hasil sidang komisi berdasar atas usul, saran
pendapat yang berkembang dalam sidang komisi.
Pasal 13
1. Setiap peserta dan peninjau harus menjadi anggota salah satu komisi
2. Susunan dan jumlah Komisi ditetapkan oleh pimpinan sidang
3. Pimpinan sidang dapat menghadiri dan turut serta dalam sidang-sidang komisi.
Pasal 14
1. Pimpinan komisi sidang dipilih oleh dan dari anggota komisi didampingi oleh panitia pengarah
Musda
2. Sebelum terpilihnya pimpinan sidang komisi, panitia pengarah bertindak selaku pimpinan
sementara
3. Pimpinan sidang komisi merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif dengan personalia terdiri
dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang pelapor.
Pasal 15
Komisi-komisi melaporkan hasil sidang komisi dalam sidang pleno kemudian menyerahkan
laporannya secara tertulis kepada pimpinan sidang, untuk disahkan.
BAB IX
TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM
Pasal 16
1. Pemilihan ketua umum dan penyusunan pengurus dewan pimpinan MUI dilaksanakan dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Pemilihan formatur;
b. Penetapan formatur;
c. Pemilihan ketua umum;
d. Penyusunan pengurus harian MUI;
e. Pemilihan ketua dewan pertimbangan;
f. Penyusunan pengurus dewan pertimbangan MUI.
2. Formatur ditetapkan dalam siding pleno Musda
Pasal 17
1. Jumlah formatur sebanyak 11 (sebelas) orang dan 1 (satu) orang perwakilan MUI Provinsi
Jabar yang ditugaskan sebagai pendamping.
2. Adapun 11 (sebelas) orang formatur tersebut terdiri dari:
a. 2 (dua) orang unsur Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Bandung (ketua umum dan
sekretaris umum);
b. 1 (satu) orang unsur dewan pertimbangan;
c. 4 (empat) orang unsur dewan pimpinan MUI kecamatan;
d. 4 (empat) orang unsur pimpinan pondok pesantren dan/atau tokoh masyarakat yang
dipilih secara proporsional.
BAB X
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS DAN PORMATUR
Pasal 18
1. Pengurus MUI Kabupaten Bandung dipilih dan disusun oleh ketua umum terpilih dan tim
formatur masing-masing
2. Formatur dipilih oleh peserta musyawarah secara proporsional dengan mempertimbangkan
keterwakilan wilayah:
a. Wilayah Bandung timur;
b. Wilayah bandung Utara
c. berdasarkan kewilayahan Formatur berjumlah 7 (tujuh) orang terdiri dari :
d. 1 (satu) orang utusan dewan pertimbangan
e. 1 (satu) orang unsur pimpinan MUI kabupaten demisioner
f. 1 (satu) orang ketua umum terpilih
g. 4 (empat) orang dari unsur pengurus kecamatan.
3. Formatur bekerja selambat-lambatnya 15 (Lima belas) hari
BAB XI
QUORUM DAN TAT CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
Musda dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal separuh plus 1 (satu) jumlah utusan yang
diundang.
Pasal 20
Sidang Paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta yang hadir
Pasal 21
Apabial ketentuan pasal 20 tidak terpengaruh, maka sidang ditunda 1 x 15 menit dan sesudah itu
sidang dilanjutkan kembali tanpa mengindahkan quorum.
Pasal 22
1. Dalam hal menerima dan menyetujui laporan pertanggung jawaban Pengurus MUI Kab. Bandung
Masa Bhakti 2018-2018 dilakukan dalam sidang pleno.
2. Sidang pleno untuk mengesahkan hasil sidang komisi-komisi dan memilih Formatur, sekurang-
kurangnya disetujui oleh dua pertiga dari jumlah peserta yang hadir.
Pasal 23
Pengambilan Keputusan pada dasarnya dilakukan dengan cara Musyawarah dan Mufakat, akan tetapi
apabila tidak, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak (Vooting).
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diputuskan lebih lanjut dalam Musda
MUI Kabupaten Bandung.
2. Peraturan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai selesai pelaksanaan
Musda Tahun 2018 Kabupaten Bandung.
Ditetapkan : Soreang
Pada Tanggal : 5 Maret 2018
Pimpinan Sidang
Ketua Sekretaris