Anda di halaman 1dari 19

Pada pelaksanaan evaluasi di kelas IIi SDN 5 Lembuak Kecamatan Narmada

Kabupatrn Lombok Barat.


Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi tercatat dari 27 siswa,
hanya 12 siswa yang berhasil mencapai tingkat penguasaan 70 % keatas.
Sedangkan pada pembelajaran Matematika dengan materi pertukaran perkalian
tercatat hanya 15 siswa dari 27 siswa yang mencapai penguasaiul 70% keatas.
Setelah guru melakukan pembelajaran yang diamati oleh teman sejawat, ada
beberapa masalah yang dapat dicatat, yaitu :
a. Masalah pada Pembelajaran Bahasa Indonesia :
Saat menjelaskan sebagian siswa diam saja
Beberapa siswa terlihat asik bermain
Jarang sekali siswa bertanya
Rata-rata sisberkomunikasi menggunakan bahasa daerah
b. Masalah pada Pembelajaran Matematika :
Terlihat sebgian siswa termangu
Sebagian siswa diam saja
Sebagian siswa bercakap dengan temannya
Tidak ada siswa yang bertanya
Dari hasil diskusi penulis dengan rekan sejawat, masalah-masalah
tersebut disebabkan karena :
a. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia disebabkan oleh :
 Guru kurang memperhatikan perbedaan kemampuan siswa saat
menjelaskan
 Kurangnya motivasi yang diberikan
 Kurangnya pemberian contoh
 Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap Bahasa Indonesia
sebagai pengantar.
b. Pada pembelajaran Matematika disebabkan oleh :
 Penjelasan guru bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa
 Guru aktip menjelaskan sendiri
 Tidak ada alat peraga yang digunakan
 Pemilihan metode yang kurang tepat
B. RUMUSAN MASALAH
Dari hasil diskusi dengan rekan sejawat mengenai proses pembelajaran yang
sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan masalah dalam pembelajaran tersebut dan
usaha mengatasinya.
a. Permasalahan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia "Bagaimana
meningkatkan penguasarm siswa terhadap materi pembelajaran dengan
merancang strategi mengajar dan pemilihan pendekatann yang tepat"
b. Permasalahan pada Pembelajaran Matematika"Bagaimana meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga dan pemilihan metode yang tepat"

C. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Penelitian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan pendekatan "Whole language". Pendekatan Wole
language adalah salah satu pendekatan pembelajaran Bahasa yang menyajikan
pembelajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah (Edelsky, l99l ; Fraese,
1990 ; Goodman, 1986 ; Weayer, 1992).
Oleh karena itu pembelajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti
tata bahasa dan kosa kata disajikan secara utuh, bermakna dalam situasi nyata atau
otentik.
Pendekatan whole language didasarkan atas paham "Contuctivism" yang
menyatakan bahwa anak membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran
aktifnya dalam belajar secara :unfu (Whole) dan terpadu (Integrated) (Roberts, 1
996).
Karena itu anak akan termotivasi belajar, jika mereka melihat apakah yang
mereka pelajri bermanfaat baginya. Demikian pula halnya dengan pembelajaran
Bahasa Indonesia, anak akan termotivasi belajar apabila anak merasa bahasa itu
bermanfaat bagi mereka.
Berdasarkan cara pembelajaran bahasa dengan pendekantan Whole
language, penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ini.

b. Tujuan Penelitian Pembelajaran Matematika


Meningkatkan penguasan siswa terhadap materi aJar dengan penggunaan
alat peraga dan pemilihan metode yang tepat. Pembelajaran yang bermakna
merupakan kunci keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran. Dalam bukunya
Surakhman (2002) menyatakan bahwa pembelajaran yang bermakna harus
memperhatikan kebutuhan peserta didik dimana seorang guru mengajar. Untuk itu
adalah usaha guru untuk menciptakan pembelajaran yang dikelolanya menjadi
pembelajaran yang dikelolanya menjadi pembelajaran bermakna.
Dalam rangka perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan,guru harus
mengurangi pembelajaran yang bersifat abstrak. Selayaknya guru menggunakan alat
peraga ketika menyampaikan pelajaran agar mengurangi verbalisme Pada anak.
Demikian pula dengan pemilihan metode. Guru memilih metodeeksperimen
agar siswa dapat melakukan sendiri percobaan sesuai materi. Dalam hal ini
melakukan percobaan "Gerakan Bumi" dan akibat yang ditimbulkannya.
D. MANFAAT PERBAIKAN
a. Manfaat Penelitian Bagi Guru
 Memperbaiki pembelajaran yang sudah dilakukan, agar kesalahan
pada pembelajaran sebelumnya tidak terulang pada pembelajaran
selanjutnya. Memberikan rasa puas pada diri guru karena telah
berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran.
 Hasil penelitian dapat disebarkan kepada rekan guru yang lain,
sehingga mereka pun tergerak untuk melalarkan PTK.
 Dengan melakukan penelitian guru berkembang secara profesional
karena mampu menilai dan memperbaiki kinerjanya. Sebagaimana
diketahui, sebagai pekerja profesional guru dituntut mampu
mengembangkan diri dari pemula (novice) sarnpai keahli (expert)
ataumenurut Riel (1998) dari entry ke mentor sampai master
teacher.
b. Manfaat Penelitian Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran sebelumnya
siswa mengalami kegagalan, setelah melakukan perbaikan prestasi
siswa semakin meningkat.
c. Manfaat Penelitian Bagi Sekolah
Dengan keterampilan melakukan penelitian oleh guru, sekolah dapat
memetik manfaatrya yaitu seperti yang diargumentasikan oleh
Hargreares (dalam Hopkin's 1993). Sekolah yang mendorong
terjadinya inovasi pada diri para gurunya telah berhasil pula
meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswanya. Sekolah yang
para gurunya mampu melakukan perbaikan akan berkembang pesat.
Disamping itu penelitian dapat menimbulkan iklim kerjasama yang
kondusif untuk memajukan sekolah karena guru-gurunya saling
mendukung dalam usaha perbaikan.
BAB II

PERANCANAAN PERBAIKAIN DAN PEMBELAJARAN

a) Identilikasi Masalah

Dari hal evaluasi tentang materi perkalian dan sifat pertukaran dengan tepat
diperoleh data hanya 11 orang (44%) daf 25 siswa kelas III yang mencapai tingkat
penguasaan materi sebesra 70% keatas pada mata pelajaran Matematika.

Selama pembelajaran berlangsung, siswa tidak memberikan tanggapan


terhadap penjelasan guru, siswa tidak bertanya tentang kesulitan yang dihadapi,
tidak adanya minat siswa belajar karena menganggap Matematika itu pelajaran yang
sulit.

Berdasarkan hal yang diatas, peneliti melakukan refleksi, perenungan,


kajian, diagnosis terhadap pembelajaran yang telah dilahkan sehingga terungkap
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajarag yaitu :

1. Siswa kurang memahami konsep pada materi sifat dan pertukaran


2. Siswa kurang memahami perkalian dan sifat perhrkaran

Untuk hasil evaluasi tenlang materi pembaca puisi diperoleh data 13 orang (40%)
dari 25 siswa kelas III yang mencapai tingkat penguasarm materi

sebesar 70%ke atas pada materi pelajaran Matematika.

Kualitas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia selama pembelajaran


berlangsung, tanggapan paru siswa hampir sirma pada pembelajaran Matematika
siswa kesutitan dalam mengungkapkan idenya. Jadi terungkap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :

1. Siswa kurang memiliki kosa kata


2. Siswa kurang memahami teknik membaca dan menulis puisi
3. Siswa tidak mampu menuangkan idenya dalam bentuk puisi
4. Siswa selalu mengantuk karena guru tidak menggunakan alat peraga
5. guru tidak pernah memeriksa pemahaman siswa
b) Analisis Dan Prumusan Masalah
1. Analisis Masalah

Melalui data hasil evaluasi, refleksi, perenungan terhadap pembelajaran


yang peneliti Jelah lakukan diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang
menguasai materi yang diajukan adalah :

a. Kurangnya contoh dan latihan


b. Kurangnya perhatian siswa ketika pembelajaran berlangsung
c. Kurang siapnya siswa untuk menerima pelajaran karena kondisi pribadi
siswa (tidak belajar dirumah, tidak adanya bahan, dan lain-lain)
2. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal diatas yang menjadi fokus perbaikan, antara lain :

a. Bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada materi/sifat


pertukaran dengan perkalian dan pembagian pada pelajaran matematika di
kelas III SDN No. l5 Lembuak Membaca puisi pada Pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas III.
b. Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi
membaca/menulis puisi pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas III
SDN 5 Lernbuak

c) Rencana Perbaikan

Sebelum kegiatan perbaikan dilaksanakan, adapun rencana tindakan yang


dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi adalah sebagai berikut
1. Menyusun analisis hasil belajar untuk memahami tingkat kesulitan siswa
terhadap materi pembelajaran.
2. Melakukan khususnya bagian-bagian pembelajaran yang masih belum
tuntas.
3. Memberikan bimbingan dan pelatihan khusus/tugas mandiri siswa yang
tingkat pemahamannya belum tuntas.
4. Memberikan perhatian khusus bagi siswa yang kurang perhatian selama
proses belajar mengajar berlangsung, memberi tugas/menyuruh

Adapun langkahJangkah perbaikan sebagai berikut :

a. Persiapan (orientasi kelas)


b. Guru memberikan satu contoh kalimat, lengkap dengan tanda baca
c. Guru menyajikan kalimat tanpa tanda baca
d. Siswa membandingkan kalimat-kalimat tersebut
e. Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh
f. Diskusi kelompok
g. Diskusi kelas dengan menampilkan hasil diskusi
h. Menyimpulkan pelajaran
i. Mengadakan evaluasi

Tindakan perbaikan yang direncanakan pada pembelajaran usaha guru mengatasi


masalah mengugnakan alat bantu pelajaran dan metode eksperimen. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut ;

a. Persiapan (orientasi kelas)


b. Menjelaskan materi dengan alat peraga
c. Mengadakan percobaan
d. Diskusi kelompok
e. Menyimpulkan pelajaran
6) Diskusi kelas

c. Kegiatan akhir

1. Menyimpulkan pelajaran
2. Evaluasi
3. Tindak lanjut

3. Pengamatan/pengumPulan Data

a. Dari hasil pengamatan rekan sejawat tentang proses pembelajaran yang


dilakukan per siklus, diproleh data sebagai berikut.

1) Pada pembelajaran Bahasa lndonesia

a) Siklus 1
 Guru menjelaskan tanpa memperhatikan perbedaankemampuan anak
sehingga sebagian anak-anak diam saja.
 Kurangnya motivasi guru sehingga sebagian siswa terlihat bermain.
Kurangnya pemberian contoh sehingga anak kurang mengerti.
 Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap Bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar, sehingga rata'rata siswa berkomunikasi
dengan Bahasa daerah.
b) Siklus 1l
 Guru lebih memperhatikan perbedaan individual siswa sehingga
semua siswa aktif belajar.
 Motivasi guru sudah cukup sehingga siswa bersemangat belajar.
 Banyak siswa mengajukan pertanyaan.
2) Pada Pembelajaran Matematika

a) Siklus I
 Guru menjelaskan tanpa alat peruga, siswa tidak mengerti sehingga hanya
diam saja.
 Guru aktif menjelaskan siswa hanya diam, mendengar, situasi kelas
pasif, sebagian anak bercakap-cakap dengan temannya.

b) Siklus 11
 Guru menjelaskan menggunakan alat peraga banyak siswa mengajukan
pertanyaan.
 Guru dan siswa sama-sama aktif.
 Siswa melakukan percobaan sendiri.

4. Refleksi

Pada saat perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan


pendekatan 'khole language" siswa lebih antusias menjawab, mengajukan
pertanyaan sehingga situasi pembelajaran menjadi gairah.

Adapun kelemahan yang dirasakan karena rendahnya pemahaman siswa terhadap


Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar membuat komunikasi antar siswa
masih banyak dilakukan dengan bahasa daerah.

Pada saat pembelajaran Matematika, dengan menggunakan alat peraga dan metode
tugas siswa belajar lebih gairah dan bermotivasi sehingga penguasaan materi lebih
meningkat. Disamping itu kelas menjadi agak gaduh karena masing-masing anak
ingin melakukan sendiri percobaan
BAB IV

TEMUAN (HASIL YANG DIPEROLEH)

A. Hasil Pengolahan Data


1. Data nilai siswalhasil evaluasi sebelum perbaikan terdapat 15 siswa
nilainya dibawah standar yang ditetapkan atau dibawah 70% dan
hanya 10 siswa (40%) darr 25 siswa yang mencapai standar yang
ditetapkan yaitu 70%. Tabel I menunjukkan hal tersebut.
2. Data nilai hasil setelah perbaikan pada siklus I dan siklus II terdapat
peningkatan yang signifftan antara kedua siklus yaitu 10 siswa
(40%) yang mencapaiTaYo adalah 19 siswa (76%). Tabel 02
menunjukkan hal tersebut.
3. Data penilaian proses memberikan gambaran adanya peningkatan
kualitas pembelajaran dilihat dari keaktifan, keberanian bertanya,
kemampuan menggunakan konsep, tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas terhadap materi pelajaran matematika. Tabel 03
menunJukkan hal tersebut.
4. Data respon siswa terhadap penggunaan papan NP memberikan
gambaran akan adanya respon siswa yang baik dan positif terhadap
proses pembelajaran yaitu meningkatkan semangat, kealctifan, serta
keantusiasan siswa. Tabel 04 menunjukkan hal tersebut.
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dan yang sudah dilaksanakan
dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Dengan memperhatikan perbedaan individual dari masing-masing siswa,


guru lebih mudah mengelola pembelajarn yang akan dilaksanakan.
2. Dengan memberikan contoh-contoh yang jelas dan cukup, dapat membantu
siswa memahami Pelajaran.
3. Melalui pendekatan whole language yaitu mengajarkan bahasa secara
utuh, tidak terpisah-pisah antara menyimak, berbicarq membaca dan
menulis membantu siswa meningkatkan pemahaman terhadap Bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar.
4. Penggunaan alat peraga sangat dibutuhkan sebagai alat bantu dalam
menyampaikan pelajaran (teori Piaget)
5. Dengan menggunakan metode eksperimen dibawah bimbingan guru,
khususnya pada pelajaran Matematika akan lebih menguatkan pemahaman
dan ingatan siswa terhadap materi pernbelajaran, karena siswa langsung
menemukan sendiri hasil pembelajaran yang diinginkan. Hal ini sesuai
dengan perkembangan'oFormal Operasional" (Teori Piaget).

B. Saran dan Tidak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, beberapa hal yang sebaiknya dilakukan


oleh seorang guru dalam pengelola pembelajaran guna meningkatkan kualitas
pembelajarn khususnya meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas, antara lain :
1. Banyak memberi contoh dan latihan dengan bimbingan yang terarah
terutama kepada siswa yang tingkat pemahamannya rendah.
2. Membiasakan siswa untuk membaca dan menulis hasil temuannya.
3. Libatkan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, jangan pusatkan
kegiatan pada guru.
4. Beri kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan
pendapat, jangan disalahkan tapi diarahkan kepada jawaban yang
benar.
5. Gunakan alat peraga untuk menghindari pembelajaran yang
ferbalisme.

sejawat sebagai pengamat. Pencapaian yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
a. Pembelajaran sebelum tindakan masih diwarnai oleh pola konvensional
dengan ceramah sebagai setrategi pembelajaran utama.
b. Hasil refleksi awal dengan teman sejawat ditemukan kelemahan
pembelajaran berupa masih dominan guru, aktifitas belajar siswa yang
rendah, gw tidak melakukan bimbingan khusus kepada siswa yang
mengalami kesulitan pada materi yang dibahas. Hal ini pula yang
mengakibatkan penguasaan materi yang rendah oleh siswa.
c. Hasil refleksi awal tersebut dijadikan dasar dilakukan perbaikan dengan
menggunakan model pembelajaran papan NP atau ABP untuk
meningkatkan keaktifan dan penguasaan siswa terhadp materi pelajaran
matematikayang dimaksud Sebelum tindakan, disusun skenario
pembelajaran yang memuat penggunaan ABP/papan NP.
2. Pelaksanaan Observasi
a. Pada siklus pertama nampak guru masih terkesan ragu-ragu dalam
menerapkan skenario pembelajaran yang ditetapkan. Yang nampak adalah
masih dominannya guru dalam proses pembelajaran.
b. Selama proses pembelajaran, belum nampak upaya guru untuk lebih
memotivasi, melibatkan siswa, pendekatan khusus kepada siswa yang belum
memahami materi dalam setiap tahapan kegi atan pembelajaran.
c. Dilihat dari siswa, merurrjukkan masih lemahnya aktifitas, minat dan motivasi
belajar siswa selama proses pembelajaran. Hal ini terindikasi dari
kurangnya respon siswa dalam bertanya tentang materi yang dibahas, apalagi
berani mengemukakan gagasan/ide.
d. Selama pembelajaran sering terjadi gangguan kelas berupa adanya siswa
yang bermain-main, tidak serius mengikuti pelajaran.
e. Sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.
Perhatian siswa pada proses belajar mengajar sedikit terganggu karena
kehadiran teman sejawat.
f. Akumulasi dari realitas tersebut adalah rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
3. Refleksi

Hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa :

a. Guru belum sepenuhnya menerapkan skenario pembelajaran yang


ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pembelajaran guru terlalu
monoton dan kurang variasi.
b. Guru kurang menyajikan contoh dan latihan. Dari waktu yang
tersedia, lebih banyak digunakan untuk memberikan penjelasan.
Belum nampak bimbingan guru terhadap setiap kesulitan belajar
siswa.
c. Dari hasil refleksi disimpulkan bahwa gangguan kelas terjadi karena
kurangnya koordinasi guru dalam mengoordinasikan kelas yaug
terlalu konvensional.
d. Alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam RPP belum dilaksanakan
sepenuhnya. Dapat
e. Pada siklus I hanya 40% siswa yang mencapai tingkat penguasaan
materi 70% yang terekam dalam tabel 02 pada

Hasil pengelolaan data.

b. Siklus II

Hasil refleksi tersebut mengisyaratkan bahwa tercapainya tujuan penelitian ini,


sehingga dilanjutkan pada siklus II dengan memperbaiki beberapa kelemahan pada
siklus I. Siklus II dengan memperbaiki beberapa kelemahan pada siklus I. Siklus II
dilaksanakan pada hari senin tangg al 20Nopermber 20 l0

1. Perencanaan
a. Pada siklus II diupayakan perbaikan pada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dengan menekankan pada keaktifan belajar siswa, serta
mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran.
b. Penekanan juga diiakukan dengan lebih mengefektifkan waktu khususnya
pada tahapan inti pembelajaran
c. Sebelum tindakan disusul skenario pembelajaran yang memuat penggunaan
judul Indahnya Pagi sebagai alternatif mempermudah penulisan puisi.

2. Pelaksanaan dan Observasi


a. Pada siklus kedu4 nampak guru sudah mulai percaya diri untuk menerapkan
setiap tahapan dalam skenario dalam pembelajaran yang ditetapkan. Hal ini
dapat dari mimik, motivasi dan semangat guru dalam membelajarkan siswa.
b. Selain itu, guru sudah tidak mendominasi dalam proses pembelajaran. Dari
waktu yang tersedia lebih banyak digunakan untuk memotivasi,
membimbing dan menuntun siswa dalam menyelesaikan setiap soal yang
diberikan serta diselesaikan oleh siswa.
c. Pada aspek siswa, menunjukkan adanya peningkatan dalam aktifitas belajar
seperti dalam melengkapi cerita sesuai pengalamannya masing-masing.

d. Pada tahap ini juga nampak minat dan motivasi belajar siswa cukup tinggi.
Hal ini tercermin dari keantusiasan menyelesaikan tugas yang diberikan
secara bertanggung jawab, bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan,
dan aktif meminta bimbingan dari guru.
e. Sebagaian besar siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
Perhatian siswa juga tidak terganggu karena kehadiran teman sejawat. Hasil
belajar berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang berarti jika
dibandingkan dengan siklus I.

3. Refleksi

Hasil refleksi terhadap pelaksaan tindakan menunjukkan bahwa :

a. Proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan skenario yang telah


ditetapkan, meskipun masih ditemukan beberapa kelemahan seperti masih
adanya gangguan kelas, dan masih adanya siswa yang kurang aktif.
b. Guru juga nampak lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran seperti
pemberian contoh soal yang berfariasi dalam upaya meningkatkan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
SISTEMATIKA LAPORAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : III

Semester :I

Waktu : I x 60 menit

A. Masalah yang akan diatasi


1. Kesiapan dan minat siswa untuk belajar masih rendah
2. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah
3. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan belum maksimal
B. Cara mengatasinya
1. Memotivasi peningkatan minat dan keaktifan siswa dengan pengetahuan
masyarakat dan melibatkan emosional sosial siswa
2. Menggunakan papan NP/ABP dalam mengerjakan soal-soal Matematika
sehinga siswa mudah, cepat dan tepat dalam menguasai materi
3. Merumuskan soal dengan singkat, jelas dan terarah serta memperbanyak
contoh dan latihan
C. Hasil

76% danjumlah murid mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 70% keatas.

D. Hal-hal yang unik


1. Perhatian siswa sering tertuju pada teman sejawat
2. Kesan matematika yang sulit menjadi berkurang karena adanya
semangat siswa dalam mengerjakan soal-soal dengan pengguoaan
alat bantu pelajaran
3. Guru lebih mudah menguasai kelas dengan adanya rencana
perbaikan.

Hari/Tanggal : 10 November

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester :III

Setandar Kompetensi : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian bilangan tiga angka

Indikator : Menyelidiki sifat-sifat yang dimiliki oleh operasi dan

pembagian

Alokasi Waktu : 1 x 60 menit (satu kali pertemuan) Matematika

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui demontrasi dan pemberian tugas siswa dapat :

1. Mengoperasikan 5 contoh sifat pertukaran pada operasi perkalian


2. Menggunakan 5 sifat pertukaran operasi perkalian
3. Mengerjakan 3 soal latihan dengan benar

B. Materi Pembelajaran

Sifat pertukaran pada operasi perkalian, misalnya :

3 x 4 = 4 + 4 + 4 =12

4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12

3 x 4 : 12 dan 4 x 3 = 12
3 x 4 = 4 x 3 termasuk contoh sifat pertukaran

C. Metoda Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demontrasi
4. Diskusi
5. Pemberian Tugas
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5± menit)
a. Menenangkan suasana kelas yang kondusif untuk memulai pelajaran
b. Memotivasi siswa dengan tanya jawab tentang perkalian sebagai

penjumlahan berulang, misalnya :

5 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15

Coba selidiki apakah 8 : 2 : 2 : 8 ?

c. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (± 40 menit)

a. Informasi singkat tentang materi pembelajaran, misalnya :

3 x 4 : 4 + 4 + 4 = 12

4x3=3+3+3+3 :12

3 x4:4x3

b. Guru membimbing siswa melakukan demontrasi tentang sifat

pertukaran pada operasi perkalian dengan dekak-dekak


c. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyelesaikan sifat

pertukaran pada operasi perkalian, misalnya :

Anda mungkin juga menyukai