Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

MAKALAH
KECERDASAN MAJEMUK
“Kecerdasan Visual – Spasial Pada Anak SD”

Dosen Pengampu : Iman Ashari, S.Pd., M.Pd.

OLEH
KELOMPOK 6

1. Rahmayanti A1G120024
2. Rezki Rahayu Ningsih A1G120025
3. Riska A1G120026
4. Safarudin A1G120027
5. Annisaa Lestari A1G120037
6. Ariani Rahma Yuliani A1G120038

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN AJARAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih dan karunianya serta kesempatan kepada kami untuk dapat menulis dan
meyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kecerdasan Visual – Spasial Pada Anak SD”.
Makalah “Kecerdasan Visual – Spasial Pada Anak SD” kami buat guna memenuhi tugas
kami pada bidang studi Kecerdasan Majemuk oleh Bapak Iman Ashari, S.Pd., M.Pd. Selain
untuk memenuhi tugas Kecerdasan Majemuk, makalah ini juga kami buat dengan tujuan adalah
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang “Kecerdasan Visual – Spasial Pada Anak
SD” bagi para pembaca juga bagi kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen kami Iman
Ashari, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Kecerdasan Majemuk yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami lebih mendalam lagi
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan baik secara penyusunan, tata bahasa, teknik penulisan maupun dalam hal materi.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membangun demi
penyempurnaan atau perbaikan makalah ini

Kendari, 7 Maret 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………….................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………................ 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………........... 2
C. Tujuan Masalah……………………………………………………............... 2
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………........... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Manfaat Kecerdasan Visual Spasial………..………………. 3
B. Karakteristik Kecerdasan Visual Spasial Pada Anak SD…………………… 5
C. Strategi Pengajaran Kecerdasan Visual Spasial……………….……………. 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………..................... 8
B. Saran……………………………………………………............................... 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Secara umum anak usia dini adalah anak-anak yang berusia dibawah 6 tahun.
Jadi, mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai “golden ege”
karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi
fisik, mental maupun kecerdasan. Masa ini disebut masa keemasan sebab terjadi
perkembangan yang sangat menakjubkan pada anak usia dini. Menurut UU No. 20 tahun
2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menerangkan bahwa : “Pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang di lakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Banyak pakar perkembangan meyakini bahwa masa ini merupakan
masa keemasan untuk melakukan stimulasi fungsi otak melalui berbagai aktivitas yang
dapat menstimulasi organ pengindraan berupa kemampuan visual, auditori, sensori, dan
motorik..

Modal anak yang perlu diteliti dan dikembangkan adalah kecerdasan. Kecerdasan
senantiasa berkembang seiring dengan berjalannya kehidupan seseorang. Oleh karena itu
pada dasarnya setiap anak memiliki kecerdasan, hanya tingkatannya yang berbeda-beda.
Manusia memiliki banyak bentuk kecerdasan yang disebut dengan kecerdasan majemuk
atau multiple intelligence. Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk memperoleh
pengetahuan (yakni belajar dan memahami), mengaplikasikan pengetahuan
(memecahkan masalah), dan melakukan penalaran abstrak. Tingkat kecerdasan dapat
membantu seseorang dalam menghadapi berbagai permasalahan yang muncul dalam
kehidupannya. Kecerdasan sudah dimiliki sejak manusia lahir dan terus menerus dapat
dikembangkan hingga dewasa. Pengembangan kecerdasan akan lebih baik bila dilakukan
sedini mungkin melalui pemberian stimulasi pada kelima panca inderanya. Adapun
salah satu kecerdasan yang perlu dikembangkan yaitu terkait dengan kecerdasan visual
spasial. Kecerdasan visual spasial berkaitan dengan pemahaman ruang disekitar kita,
artinya kita dapat memahami bentuk ruang disekitar kita serta objek-objek yang berada di
dalamnya. Terkait dengan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas materi
mengenai kecerdasan visual – spasial pada anak SD.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Jelaskan pengertian dan manfaat dari kecerdasan visual spasial?
2. Bagaimana Karakteristik Kecerdasan Visual spasial pada anak SD?
3. Bagaimana Strategi Pengajaran Kecerdasan Visual-Spasial?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalahnya yaitu :
1. Agar dapat mengetahui pengertian dan manfaat dari kecerdasan visual spasial.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Kecerdasan Visual spasial pada anak SD.
3. Agar dapat mengetauhi Strategi Pengajaran Kecerdasan Visual-Spasial.

D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan mengenai pengertian, manfaat, karakteristik, dan startegi dari
kecerdasan visual spasial pada anak SD

2. Bagi Pembaca
Sebagai acuan bagi pembaca mengenai pembahasan makalah dan juga pedoman
penulisan makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat dari Kecerdasan Visual Spasial

1. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial

Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan memahami, memproses, dan


berpikir dalam bentuk visual. Anak yang mempunyai kecakapan ini mampu
menerjemahkan kan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk dua atau tiga
dimensi dan memahami konsep spasial serta terlihat antusias ketika melakukan
aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan ini. Kecerdasan visual spasial bisa
menunjang proses belajar anak di sekolah. Salah satunya, membantu anak memahami
dan mengenal posisi benda, arah dan jarak. Anak yang memiliki kecerdasan spasial
memiliki metode belajar visualisasi berdasarkan penglihatannya. Anak akan mendapat
stimulasi kecerdasan visual spasial jika anak berada dalam lingkungan yang
memberikan anak kesempatan melakukan kegiatan visual spasial sesuai dengan
perkembangannya, misalnya adanya kegiatan untuk berimajinasi. Kecerdasan visual
spasial juga didefinisikan sebagai salah satu kecerdasan yang perlu distimulasi dan
dikembangkan. Anak yang mempunyai cerdas visual spasial memiliki kemampuan
untuk menciptakan imajinasi atau menciptakan bentukbentuk tiga dimensi. Kecerdasan
visual spasial adalah kapasitas untuk mengenali dan melakukan penggambaran atas
objek atau pola yang diterima otak.

Kecerdasan visual spasial juga diartikan sebagai kemampuan membentuk


sebuah model secara mental tentang dunia spasial dan dapat mengoperasikan model
tersebut. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa kecerdasan visual spasial
berkaitan dengan kemampuan membentuk suatu model dalam pikiran tentang spasial
dan kemampuan menggunakan model tersebut di dunia nyata. Kecerdasan visual
spasial pada seseorang meliputi kemampuan untuk melihat dengan tepat gambaran
visual di sekitarnya dan memperhatikan rincian kecil yang kebanyakan orang lain tidak
memperhatikannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
visual spasial memiliki persepsi yang besar. Kemampuan ini memungkinkan untuk
mempresentasikan gambaran visual spasial secara detail dan apa yang dipikirkan dapat
dibayangkan dalam bentuk penggambaran dalam benak pikirannya kemudian
dituangkan dalam bentuk visual. Seseorang dengan kecerdasan visual spasial akan
mempunyai kepekaan pada garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan,
harmoni, pola dan hubungan antar unsur kecerdasan visual spasial benarbenar
bertumpu pada ketajaman melihat dan ketelitian pengamatan (Amstrong, 2008: 44).

3
Kecerdasan visual spasial memiliki jenis kemampuan yang banyak dan
berbeda-beda, dari menangkap secara detail hingga memahami pengaturan menjadi
berbagai pola, sampai mencocokkan pola-pola tersebut ke dalam suatu landasan
pengetahuan sehingga tahu apa yang harus dilakukan dengannya (Gamon dan Bragdon,
2005: 236). Orang yang memiliki kecerdasan visual spasial ditandai dengan beberapa
hal, yaitu:
a. Dapat mengobservasi gambar secara mendetail
b. Mampu membayangkan bentuk dalam pikirannya dengan mudah
c. Dapat memperhatikan gambaran yang ada dari berbagai sudut sehingga dapat
mengenali suatu lokasi dan tempat tertentu
d. Kenderung imajinatif dan kreatif. Pemikiran visual terdiri dari apa yang kita lihat,
bayangkan atau gambar (Mckim, 2005: 110).

Seseorang yang cerdas visual spasial memiliki karakteristik tertentu yang


menjadi pembeda dengan kecerdasan lainnya. Orang-orang dengan kecerdasan visual
spasial yang tinggi memiliki kepekaan dalam mengobservasi dan untuk berpikir dalam
gambar (Schmidth, 2003: 40). Kecerdasan visual spasial mempunyai kepekaan
terhadap unsur utama garis, bentuk, volume, ruang, keseimbangan, cahaya, bayangan,
harmoni, pola dan juga warna (Nurlaila dan Iskandar, 2004: 37). Setiap orang dapat
dengan mudah melihat suatu bentuk atau gambar tetapi hanya beberapa orang yang
peka saja yang dapat memahami suatu gambar. Kecerdasan visual spasial merupakan
kemampuan dalam hal memahami bentuk, gam-bar atau pola, desain, warna-warna, dan
tekstur yang kita lihat dengan mata luar maupun yang dibayangkan di dalam kepala.
Kemampuan memahami gambar serta unsur pembentuk gambar seperti garis dan warna
merupakan kemampuan khas kecerdasan visual spasial.

Kecerdasan visual spasial muncul ketika anak menunjukkan ketertarikannya


terhadap sesuatu, mulai memperhatikan kesukaannya pada dunia yang berhubungan
dengan warna, bentuk, ruang dan benda atau mungkin ketika anak lebih mudah
memahami sesuatu melalui gambar dan bukan kata-kata ketika membaca. Sehubungan
dengan hal tersebut Anak yang memiliki kecerdasan visual spasial tinggi memiliki ciri-
ciri, antara lain:
1. Senang bermain dengan bentuk dan ruang (rancang bangun)
2. Hafal jalan yang pernah dilewati;
3. Aktif mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan abstraksi ruang
4. Memiliki daya problem solving atau pemecahan masalah yang baik
5. Senang mengukur mana yang lebih panjang dan pendek, besar kecil, jauh dan dekat
6. Dapat menangkap perkiraan atau jarak
7. Memiliki perhatian tinggi terhadap detail.

4
2. Manfaat Kecerdasan Visual-Spasial
Adapun manfaat dari kecerdasan visual spasial ialah membantu anak menciptakan
berbagai karya seni, berperan dalam memecahkan masalah dan menghasilkan
gagasan terbaik, membantu anak dalam merancang dan membangun, mulai dari
model sampai gedung. Visual-spasial dianggap sebagai salah satu faktor kecerdasan
yang penting karena akan memberikan kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan
dirinya. Melalui visualisasinya, ia dapat menilai dan menggambarkan sebuah benda
atau mungkin membantu seseorang yang kehilangan sehingga orang tersebut dapat
dengan mudah menemukan letak benda-benda yang hilang. Anak-anak dengan
kecerdasan visual-spasial yang tinggi cenderung berpikir secara visual. Mereka
kaya dengan khayalan internal (internal imagery) sehingga cenderung imajinatif dan
kreatif.

B. Karakteristik Kecerdasan Visual Spasial Pada Anak SD

Menurut Gardner, yang dinamakan kecerdasan visual spasial adalah bentuk


kecerdasan seseorang yang memuat kemampuan untuk memahami secara lebih mendalam
hubungan antara objek dan ruang. Visual spasial juga diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk memahami dunia visual-spasial secara akurat (misalnya, sebagai pemburu, pramuka,
atau pemandu) dan melakukan perubahan-perubahan pada persepsi tersebut (misalnya
sebagai decorator interior, arsitek, seniman, atau penemu). Kecerdasan visual spasial
meliputi kemampuan-kemampuan untuk merepresentasikan dunia melalui gambaran-
gambaran mental dan ungkapan artistik. Adapun ciri-ciri dari kecerdasan ini yaitu :
a. Belajar dengan cara melihat dan mengobservasi benda. Memahami dengan baik wajah,
objek, bentuk, warna, detail, serta pemandangan benda tersebut secara keseluruhan.
b. Memahami objek-objek secara efektif melalui ruang. Misalnya mengarahkan diri dalam
suatu jalan berbentuk celah, mencari jalan di hutan tanpa jejak sebelumnya, atau
mendayung perahu disungai.
c. Menerima dan memproses imajinasi mental, berpikir melalui gambar dan
memvisualisasikannya secara detail. Ia juga pandai menggunakan imajinasi visual
dalam mencari informasi.
d. Mampu membaca grafik, peta serta diagram, mampu membaca representasi grafik
ataupun media-media visual.
e. Menikmati membuat bangunan tiga dimensi seperti origami atau mainan berbentuk
bangunan. Ia juga mampu mengubah objek dalam imajinasinya seperti
membayangkan memindahkan benda dalam imajinasinya untuk menentukan
bagaimana objek tersebut berkaitan dengan objek lainnya.
f. Melihat sesuatu dalam cara yang berbeda atau bentuk “perspektif baru” atau mendeksi
objek yang “tersembunyi” di antara objek lainnya.
g. Cakap dalam merepresentasikan atau mengabstrasikan desain visual.

5
Kecerdasan visual spasial melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang,
ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga
melibatkan kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang dan juga
berkaitan dengan pemahaman ruang disekitar kita yng artinya artinya kita dapat memahami
bentuk ruang di sekitar kita serta objek-objek yang berada di dalamnya. Ruang yang
dimaksud disini bukan hanya sekedar ruang kecil, namun juga ruang terbuka seperti hutan
atau lautan. Kecerdasan visual spasial memungkinkan seseorang untuk mengamati suatu
objek dengan teliti, memahami objek tersebut, membangun kembali
objek tersebut, baik dalam bentuk sebenarnya (model) atau dalam sebuah gambar dua
dimensi serta memahami bentuk ruang yang ada disekitar.

Kecerdasan erat kaitannya dengan daya pikir seseorang. Daya pikir pada dasarnya
di dasari oleh teori kognitif, lalu erat kaitannya pula pada setiap kecerdasan yang
berkembang di dalamnya. Kecerdasan ialah kemampuan dalam menyelesaikan,
sedangkan berpikir atau daya pikir ialah keadaan seseorang untuk mampu menimbang,
menguraikan, menghubungkan, dan mengambil keputusan. Adapun ruang lingkup daya
pikir anak usia dini fianyaranya :
1. Menyebutkan urutan bilangan, membilang, menghubungkan konsep dengan bilangan
dengan lambang bilangan
2. Mengenal konsep sama, lebih sedikit, lebih banyak, masze, puzzle, menyebut
kejanggalan
3. Mengelompokkan, mengenal ukuran, menyebut nama hari dan bulan, mengenal waktu
4. Memperkirakan urutan, meniru pola, membedakan kasar dan halus
5. Eksperimen, mengenl sebab akibat
6. Mengenal mcam-macam-macam rasa, bau, atau suara, dan sebagainya.

Kecerdasan visual spasial pada anak dapat diperoleh melalui observasi terhadap :
a. Kemampuan menangkap warna serta mampu memadukan warna-warna saat
mewarnai, dan mendekorasi
b. Kesenangan mereka mencoret-coret, menggambar, berkhayal, membuat desain
sederhana
c. Kemampuan anak dalam memahami arah dan bentuk.
d. Kemampuan anak mencipta suatu bentuk, seperti membentuk pesawat terbang.

6
Sujiono juga mengungkapkan bahwa cara mengembangkan kecerdasan visual
spasial pada anak diantaranya yaitu dengan :
a. Mencoret-coret, untuk mampu menggambar anak memulainya dengan tahapan
mencoret terlebih dahulu
b. Menggambar dan melukis, kegiatan membuat prakarya atau kerajinan tangan menurut
kemampuan anak memanipulasi bahan
c. Mengunjungi berbagai tempat, anak dapat memperkaya pengalaman visual anak
dengan mengajaknya ke musem, kebun binatang dan menempuh jalan alam lainnya,
dan memberinya buku ilustrasi
d. Melakukan permainan konstruktif dan kreatif, sejumlah permainan seperti membangun
konstruksi dengan menggunakan balok, mazez, puzzle, permaianan rumahah-rumahan
ataupun peralatan video, film, peta atau gambar dan slide.

C. Strategi Pengajaran Kecerdasan Visual-Spasial

Kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan anak


dalam memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang atau kemampuan anak
berpikir dalam bentuk visual untuk memecahkan suatu masalah atau menemukan jawaban.
Kecerdasan spasial berkaitan dengan gambar, baik itu berupa pencitraan/gambar dibenak
kita, maupun gambar di dunia eksternal. Ada lima strategi pengajaran yang dirancang untuk
mengaktifkan kecerdasan spasial siswa sebagai berikut :
a. Visualisasi. Salah satu cara termudah membantu siswa menerjemahkan buku atau
materi pelajaran menjadi gambar dan pencitraan adalah meminta mereka memejamkan
mata dan membayangkan apa yang mereka pelajari.
b. Penggunaan warna. Siswa yang memiliki kecerdasan spasial tinggi biasanya peka pada
warna. Ada banyak cara yang kreatif memanfaatkan warna sebagai alat pembelajaran.
Siswa dapat menggunakan warna kesukaan mereka sebagai penghilang stres ketika
menghadapi masalah-masalah yang sulit atau gagasan yang tidak dipahami dengan cara
bayangkanlah warna kesukaan kalian, hal ini akan membantu kalian menemukan
jawaban yang tepat atau bahkan menemukan sendiri penjelasannya.
c. Metafora gambar. Metafora adalah penggunaan satu gagasan untuk merujuk pada
gagasan lain, dan metafora gambar adalah pengekspresian satu gagasan meliputi
pencitraan visual.
d. Sketsa gagasan. Guru harus membantu siswa dalam mengartikulasi pemahaman mereka
tentang materi pembelajaran. Strategi sketsa gagasan ini misalnya dengan meminta
menggambarkan poin kunci, gagasan utama, tema sentral atau konsep dasar yang
diajarkan.
e. Simbol grafis. Salah satu strategi pengajaran paling tradisional adalah menulis di papan
tulis. Strategi ini sangat penting bagi proses pemahaman siswa yang memiliki
kecenderungan pada kecerdasan spasial. Oleh karena itu, anda harus berlatih
menggambar sekurang-kurangnya di beberapa bagian pelajaran misalnya dengan
menciptakan simbol grafis untuk konsep yang akan dipelajari.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual
dinamakan dengan kecerdasan visual spasial. Kecerdasan visual spasial muncul ketika
anak menunjukkan ketertarikannya terhadap sesuatu, mulai memperhatikan
kesukaannya pada dunia yang berhubungan dengan warna, bentuk, ruang dan benda
atau mungkin ketika anak lebih mudah memahami sesuatu melalui gambar dan bukan
kata-kata ketika membaca. Selain itu, kecerdasan visual spasial bisa menunjang proses
belajar anak di sekolah. Salah satunya, membantu anak memahami dan mengenal posisi
benda, arah dan jarak. Kecerdasan visual ini, memiliki memanfaat untuk membantu
anak menciptakan berbagai karya seni, berperan dalam memecahkan masalah dan
menghasilkan gagasan terbaik, membantu anak dalam merancang dan membangun,
mulai dari model sampai gedung.

B. Saran
Untuk mengembangkan kecerdasan visual-spasial peserta didik. Sebaiknya
seorang guru perlu melibatkan yang namanya metode pembelajaran yang mampu
membangkitkan semangat peserta didik untuk lebih mengembangkan pengetahuannya
sehingga perserta didik tidak merasa jenuh ataupun bosan dalam mengikuti
pembelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Azlin Atika. (2021). Kegiatan Montase dalam Meningkatkan Kecerdasan Visual
Spasial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6 (2), 997-1006.

Harmonis, Mistaria, Fatrica Syafri, dkk. (2022). Meningkatkan Kecerdasan Visual


Spasial Anak Usia Dini Melalui Media Game Gartic. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 6 (4), 3578-3589.

Rosidah, Laily. "2014". Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini
Melalui Permainan Maze. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 8(2), 281-290.

Pa’indu, Sartika, Rida Sinaga, dan Frets Keriapy. (2020). Studi Kecerdasan Visual-
Spasial Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Sentra Balok. Jurnal Teknologi dan
Pendidikan Kristiani, 1(1). 78-91.

Abizard Anggraini, Masganti Sit, Muhammad Basri. 2022. Mengembangkan


Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Kegiatan Kolase Pada Anak Usia
Dini. Jurnal STKIP Muhammadiyah Kuningan, Vol. 6 (2). 248-254.

Anda mungkin juga menyukai