Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KLASIFIKASI DAN STIMULI PERKEMBANGAN KOGNITIF

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pengembangan Kognitif

Dosen pengampu: Ibu Eva M. kartadinata, M. Pd.


Ibu Neni Komalasari S. Pd.

Oleh :
Mira Nuriah

Prodi :
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
STIT AL-AZAMI CIANJUR
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Klasifikasi dan Stimuli Pengembangan Kognitif” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Eva M. kartadinata, M. Pd. Dan Ibu Neni Komalasari S. Pd. yaitu tugas mata
kuliah Metodologi Pengembangan Kognitif. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang mengatahui ilmu pendidikan. bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai
dari usaha yang kecil. Semoga makalah ini bermanfaat. Kami harapkan kritik serta
saran dari pembaca apabila terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini demi kesempurnaan dimasa mendatang.

Cianjur, 29 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan Masalah............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Klasifikasi Perkembangan Kognitif.............................................................2

B. Program dan Stimuli Perkembangan Kognitif.............................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengamati perkembangan yang terjadi pada anak merupakan kegiatan
yang menyenangkan Dimana pada masa itu perkembangan yang terjadi
sangat cepat dan bertahap. Perkembangan tersebut meliputi perkembangan
fisik, kognitif dan perkembangan sosioemosional. Perkembangan kognitif
pada anak merupakan perkembangan yang berhubungan rangsangan
penglihatan, perabaan, penciuman, dan pendengaran. Perkembangan ini
mengkaji bagaimana respon seorang bayi terhadap rangsangan-rangsangan
disekitar. Untuk mengkaji perkembangan ini banyak para peneliti yang
melakukan eksperimen yang menggunakan kebiasaan dan perhatian yang
diperbarui sebagai hasil, menunjukkan bahwa anak dapat membedakan
antara pola-pola, warna-warna, mereka dapat mengenali ekspresi wajah.
Dengan demikian, perkembangan kognitif menempati dan merupakan
aspek yang pen ting untuk dikaji karena berkenaan dengan pemahaman kita
terhadap perkembangan otak, motorik dan perseptual anak dengan cara
mengamati lebih lanjut mengenai bagaimana anak mengembangkan
kompetensinya, dan berfokus bagaimana kemajuan perkembangan kognitif
dapat menolong adaptasi anak dalam dunia nyata
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud klasifikasi pengembangan kognitif?
2. Apa saja program stimuli perkembangan kognitif AUD?
C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang klasifikasi pengembangan
kognitf.
2. Mahasiswa diharapkan mengetahui tentang program stimuli
perkembangan kognitif AUD.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Pengembangan Kognitif
Klasifikasi pengembangan kognitif adalah klasifikasi yang dimaksudkan
untuk mempermudah guru PAUD dan orang tua lainnya dalam menstimulasi
kemampuan kognitif anak usia dini, sehingga akan tercapai optimalisasi potensi
pada masing-masing anak.
Lebih jelasnya tentang 7 Klasifikasi Pengembangan Kognitif Anak Usia
Dini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengembangan Auditory (PA)
Pengembangan Auditory (PA) adalah kemampuan yang
berhubungan dengan bunyi atau indera pendengaran anak.Kemampuan
yang dikembangkan, antara lain, mendengarkan atau menirukan bunyi
yang didengar sehari-hari, mendengarkan nyanyian atau syair dengan
baik, mengikuti perintah lisan sederhana, mendengarkan cerita dengan
baik, mengungkapkan  kembali  cerita  sederhana, menebak  lagu atau
apresiasi musik, mengikuti ritmik dengan bertepuk, mengetahui asal suara
dan mengetahui nama benda yang dibunyikan.
2. Pengembangan Visual (PV)
Pengembangan Visual (PV) adakah kemampuan yang berhubungan
dengan penglihatan, pengamatan, perhatian, tanggapan dan persepsi anak
terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan yang dikembangkan, antara
lain, mengenali benda-benda sehari-hari, membandingkan benda-benda
dari yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks, mengetahui benda
dari ukuran, bentuk, atau dari warnanya, mengetahui adanya benda yang
hilang apabila ditunjukkan sebuah gambar yang belum sempurna atau
janggal, menjawab pertanyaan tentang sebuah gambar seri dan atau
lainnya, menyusun potongan teka-teki mulai dari yang sederhana sampai
ke yang lebih rumit, mengenali namanya sendiri bila tertulis dan
mengenali huruf dan angka.

2
3. Pengembangan Taktil (PT)
Pengembangan Taktil (PT) adalah kemampuan yang berhubungan
dengan pengembangan tekstur (indera peraba).Kemampuan yang
dikembangkan, antara lain: mengembangkan kesadaran akan indera
sentuhan, mengembangkan kesadaran akan berbagai tekstur,
mengembangkan kosa kata untuk menggambarkan berbagai tekstur
seperti tebal-tipis, halus-kasar, panas-dingin, dan tekstur kontras lainnya,
bermain di bak pasir, bermain air, bermain dengan plastisin, menebak
dengan meraba tubuh teman, meraba dengan kertas amplas, meremas
kertas koran dan meraup biji-bijian.
4. Pengembangan Kinestetik (PK)
Pengembangan Kinestetik (PK) adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kelancaran gerak tangan atau keterampilan tangan
atau motorik halus yang mempengaruhi perkem-bangan
kognitif.Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, finger painting
dengan tepung kanji, menjiplak huruf-huruf geometri, melukis dengan cat
air, mewarnai dengan sederhana, menjahit dengan sederhana, merobek
kertas koran, menciptakan bentuk-bentuk dengan balok, mewarnai
gambar, membuat gambar sendiri dengan berbagai media, menjiplak
bentuk lingkaran, bujur sangkar, segitiga atau empat persegi panjang,
memegang dan menguasai sebatang pensil, menyusun atau menggabung-
kan potongan gambar atau teka-teki dalam bentuk sederhana, mampu
menggunakan gunting dengan baik, dan mampu menulis
5. Pengembangan Aritmatika (PAr)
Pengembangan Aritmatika (PAr) adalah kemampuan yang
berhubungan dengan kemampuan yang diarahkan untuk kemampuan
berhitung atau konsep berhitung permulaan.
Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mengenali atau membilang
angka, menyebut urutan bilangan, menghitung benda, mengenali
himpunan dengan nilai bilangan berbeda, memberi nilai bilangan pada
suatu himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi

3
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan
menggunakan konsep dari kongkrit ke abstrak, menghubungkan konsep
bilangan dengan lambang bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai
dengan konsep bilangan.Dalam prakteknya, dapat diterapkan dengan :
Menggunakan konsep waktu misalnya hari ini, menyatakan waktu dengan
jam, mengurutkan lima sampai dengan sepuluh benda berdasarkan
urutan tinggi besar dan mengenal penambahan dan pengurangan.
a. Pengembangan Geometri (PG)
Pengembangan Geometri (PG) adalah kemampuan yang
berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan ukuran.
Kemampuan yang dikembangkan, antara lain:
1) Memilih benda menurut warna, bentuk dan ukurannya.
2) Mencocokkan benda menurut warna, bentuk dan ukurannya.
3) Membandingkan benda menurut ukurannya besar-kecil,
panjang-lebar, tinggi-rendah.
4) Mengukur benda secara sederhana.
5) Mengerti dan menggunakan bahasa ukuran, seperti besar-
kecil, tinggi- rendah, panjang-pendek, dan sebagainya.
6) Menciptakan bentuk dari kepingan geometri.
7) Menyebut  benda-benda  yang  ada  di  kelas  sesuai  dengan
bentuk geometri.
8) Mencontoh bentuk-bentuk geometri.
9) Menyebut, menunjukkan, dan mengelompokkan lingkaran,
segitiga, dan segiempat.
10) Menyusun menara dari delapan kubus.
11) Mengenal ukuran panjang, berat, dan isi. 
12) Meniru pola dengan empat kubus.
b. Pengembangan Sains Permulaan (SP)
Pengembangan Sains Permulaan (SP) adalah kemampuan
sains permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau
demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara sainstific atau logis

4
tetapi tetap dengan mempertimbangkan tahapan berpikir anak.
Adapun kemampuan yang akan dikembangkan, antara lain:
1) Mengeksplorasi berbagai benda yang ada di sekitar.
2) Mengadakan berbagai percobaan sederhana.
3) Mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan diteliti.
B. Program dan Stimuli Perkembangan Kognitif
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal pada pusat susunan
saraf manusia sedang berfikir. Kemampuan kognitif berkembang secara
bertahap, seperti dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf otak manusia. 
Manusia memerlukan perkembangan kognitif yang baik, karena dengan
kognitif yang baik manusia dapat berfikir dengan baik pula. Kognitif dapat
dikembangkan melalui proses dan beberapa strategi. Tanpa adanya proses dan
atau strategi, kognitif tidak dapat berkembang dengan sendirinya.Beberapa
metode untuk mengembangkan kemampuan kognitif.
1. Metode-metode pengembangan kognitif
a. Metode bermain
Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan
sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup
adalah permainan (Mayesty,1990;196-197). Anak usia dini tidak
membedakan bermain,belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya
sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya
dimanapun  mereka memiliki kesempatan.
Piaget (dalam Mayesty,1990;42) mengatakan bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan
menimbulkan kesenangan atau kepusan bagi diri seseorang .
Sedangkan Parten (dalam Dokket an Fleer(2000;14))
memandang bahwa kegiatan bermain adalah sarana sosialisasi.
Dalam bermain memberi kesempatan anak
bereksplorasi ,menemukan,mengekspresikan,perasaan,berekreas
i dan belajar secara menyenangkan.

5
Selain itu kegiatan bermain dapat membantu anak
mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta
lingkungan dimana ia hidup.Bermain pada anak merupakan
kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada orang
dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
pengaruh perkembangan anak.
b. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ialah suatu cara penyajian
kegiatan yang telah ditentukan dan anak dapat
mempertanggungjawabkan sesuai petunjuk langsung dari guru.
Ditinjau dari teori belajar Vygotsky pemberian tugas yang cocok
adalah pemberian tugas kelompok, dimana anak bisa
bersosialisasi dengan teman sekelompok,mau berbagi, mau
bertanya, serta belajar untuk bekerjasama tanpa harus berharap
pada kemampuan orang lain atau sebaliknya.
c. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian kegiatan
pembelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbuatan atau
memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian diikuti
atau dicoba oleh anak didik. Metode demonstrasi juga bisa
diartikan suatu cara memperagakan atau mempertunjukkan
sesuatu atau proses kejadian atau peristiwa. Guru dituntut
mendemonstrasikan sesuatu harus jelas, alat peraga harus
dipersiapkan lebih dulu,agar pada saat mendemonstraskan tidak
terhambat atau terganggu.
d. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara penyajian
pembelajaran dengan dalam bentuk pertanyaan dari guru yang
harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya.Guru harus berusaha
agar anak aktif memberi jawaban atu keterangan bukan guru
yang memberi keterangan.Metode bercakap-cakap atau tanya

6
jawab ini sangat bermanfaat bagi anak PAUD,TK/RA sebagai
salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar anak berani
mengungkapkan pendapat serta berani berbicara di depan
umum. Selain itu metode ini mengandung manfaat belajar yaitu
mewujudkan kemampuan berbahasa secara reseptif dan
ekspresif.
e. Metode Mengucapkan Syair
Metode mengucapkan syair yaitu suatu cara
menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik yang dibuat
guru untuk sesuatu, agar dapat dipahami anak.
f. Metode Percobaan atau Eksperimen
Metode Percobaan adalah suatu cara anak melakukan
berbagai percobaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan
usianya,guru sebagai fasilitator,alat berbagai percobaan sudah
dipersiapkan oleh guru. Dalam metode ini anak dapat
menemukan sesuatu berdasarkan pengalamannya.
g. Metode Bercerita
Metode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu
dengan bertutur atau memberikan penerangan atau penjelasan
secara lisan melalui cerita.Cerita harus menarik,dengan tujuan
yang ingin dicapai,dengan gerak gerik yang wajar dan intonasi
yang bervariasi
h. Metode Karya Wisata
Usman dan Setiawati(2001;131) mengemukakan bahwa
metode karya wisata adalah suatu cara penyajian pembelajaran
dengan membawa anak didiklangsung kepada objek tertentu
untuk dipelajari, yang terdapat di luar kelas, dengan bimbingan
guru.Metode karya wisata juga bisa diartikan kunjungan
langsung ke objek- objek di sekitar anak sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

7
i. Metode Dramatisasi
Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran di PAUD,TK/RA adalah bermain peran.Metode
dramatisasi atau bermain peran adalah cara memahami sesuatu
melalui peran-peran yangdilakukan oleh tokoh atau benda-benda
di sekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu sambil
berimajinasi. (Siti Aisyah,2006).
Perkembangan kognitif pada anak usia dini adalah proses
berfikir anak usia dini dalam mengembangkan dan
mengkoordinasikan berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur
pertumbuhan kecerdasan. Untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak, penting bagi orang tua untuk secara aktif
berinteraksi dengan mereka. Ini dimulai dari awal masa
perkembangan anak.
2. Stimuli perkembangan kognitif
Di bawah ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sebagai berikut :
a. Aktif mengajak anak berbicara
Salah satu aspek penting dari perkembangan kognitif anak
adalah pembelajaran bahasa. Penelitian telah membuktikan
bahwa anak-anak sudah memiliki kemampuan ini jauh sebelum
mereka lahir. Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk terus
mengajak Si Kecil mengobrol, bahkan ketika ia masih berada di
dalam kandungan.
b. Bantu Si Kecil mengenal nama-nama objek
Saat Si Kecil lahir, Bunda sebaiknya terus berinteraksi
dengannya. Bunda juga bisa mulai mengenalkan nama-nama
benda yang biasa digunakan. Beberapa studi menunjukkan
bahwa berbicara kepada bayi dapat membantu meningkatkan

8
kekuatan otaknya. Selain itu, cara tersebut juga membantu Si
Kecil mempelajari bahasa dengan lebih cepat.
c. Biarkan anak mengamati dan mengeksplor lingkungan
sekitarnya
Anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan
hal-hal di sekitar mereka. Orang tua sebaiknya mendukung sifat
alamiah Si Kecil ini. Biarkan ia mempelajari dunia di sekitarnya.
Orang tua yang terlalu protektif hanya akan membatasi
kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang.
d. Jawab pertanyaan-pertanyaan Si Kecil
Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan memberikan
banyak pertanyaan. Bunda harus menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan sabar dan akurat. Itu akan membantu
mereka untuk belajar.
e. Ciptakan permainan yang kreatif
Permainan yang kreatif dapat meningkatkan kemampuan
kognitif anak. Membiarkan anak-anak menggunakan imajinasi
mereka sangat membantu perkembangannya. Bunda juga bisa
mengajak Si Kecil untuk bermain peran. Dengan begitu, dia jadi
tahu berbagai macam peran di dunia ini. Anak pun bisa belajar
banyak dari hal tersebut dan bisa lebih menghargai orang lain.
f. Manfaatkan puzzle dan buku
Anak-anak dapat meningkatkan konsentrasi, kesabaran,
dan rasa bangga, ketika mereka dapat menyelesaikan puzzle.
Buku juga menjadi salah satu perantara yang baik untuk
membangkitkan imajinasi. Kebiasaan membacakan buku untuk
Si Kecil diketahui dapat menambah kosa kata dan meningkatkan
kemampuan berbahasanya.

9
g. Bermain sambil belajar
Idealnya, permainan dapat memberikan pelajaran dengan
cara yang menyenangkan. Permainan kata, angka, dan memori,
membantu meningkatkan kemampuan kognitif Si Kecil.
h. Bermain di luar ruangan
Bermain memiliki pengaruh besar pada perkembangan
kognitif karena itu juga salah satu metode pembelajaran.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lingkungan yang
mendukung seperti bermain di luar ruangan dapat memicu
perkembangan otak dengan lebih baik. Terutama pada bagian
otak yang bertanggung jawab untuk berpikir, memahami
sesuatu, dan mengelola bahasa.
i. Menceritakan apa pun kepada Si Kecil
Storytelling telah diakui sebagai salah satu metode penting
untuk mengembangkan imajinasi dan meningkatkan motivasi
anak-anak untuk belajar. Selain itu, dengan mendengarkan cerita
dari Bunda, Si Kecil menjadi lebih terbuka kepada ide-ide baru,
memiliki kemampuan memecahkan masalah serta strategi
pengambilan risiko. Kemampuan tersebut sangat berguna hingga
mereka dewasa.
j. Mendengarkan cerita Si Kecil
Komunikasi harus terjadi dua arah. Dengarkan juga cerita
dari Si Kecil. Tahukah Bunda? Mendorong Si Kecil untuk
bercerita tidak hanya meningkatkan imajinasi, tetapi juga
membantunya mengembangkan keterampilan berbahasa,
memahami bacaan, dan kemampuan sosial.
k. Dukung hobi anak
Hobi dapat menjadi alat edukasi yang dapat mendorong
pembelajaran dan keterampilan sosial. Hobi yang
menyenangkan membuat Si Kecil lebih rileks, serta menjaga
kesehatan fisik dan mentalnya. Kecintaan anak Bunda pada hobi

10
tertentu saat ini dapat menuntun pada pilihan kariernya di masa
depan.
l. Ajak anak berolahraga
Olahraga teratur dan aktivitas fisik seperti bersepeda atau
berenang diketahui dapat meningkatkan kemampuan kognitif
anak. Olahraga menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat. Itu
membantu meredakan stres dan memicu anak untuk
mengembangkan gaya hidup sehat sejak dini.
m. Sediakan makanan sehat untuk Si Kecil
Makanan sehat bagus untuk perkembangan otak anak.
Orang tua harus menyediakan makanan kaya nutrisi setiap
harinya dan hindari Si Kecil dari junk food.
n. Pantau jam tidur anak
Si Kecil harus mendapatkan tidur yang cukup dan
nyenyak. Tidur membantu otak mengisi ulang tenaga dan
memproses informasi yang telah diperoleh sepanjang hari.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi pengembangan kognitif adalah klasifikasi yaitu untuk
mempermudah guru PAUD dan orang tua lainnya dalam menstimulasi
kemampuan kognitif anak usia dini, sehingga akan tercapai optimalisasi potensi
pada masing-masing anak. Diantaranya pengembangan auditory,visual,
taktil,kinesteik, aritmatika, geometri dan sains permulaan. Kognitif adalah
proses yang terjadi secara internal pada pusat susunan saraf manusia sedang
berfikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap, seperti dengan
perkembangan fisik dan syaraf-syaraf otak manusia. 
Manusia memerlukan perkembangan kognitif yang baik, karena dengan
kognitif yang baik manusia dapat berfikir dengan baik pula. Kognitif dapat
dikembangkan melalui proses dan beberapa strategi. Tanpa adanya proses dan
atau strategi, kognitif tidak dapat berkembang dengan sendirinya.
Perkembangan kognitif pada anak usia dini adalah proses berfikir anak usia dini
dalam mengembangkan dan mengkoordinasikan berbagai cara berpikir untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur
pertumbuhan kecerdasan.
Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, penting bagi orang
tua untuk secara aktif berinteraksi dengan mereka. Ini dimulai dari awal
masa perkembangan anak.
B. Saran
Suatu hal tidak luput dari kelemahan, apabila memiliki kelebihan pasti
juga memiliki kelemahan. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-
rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah, penulis berharap kritik
dan saran yang konstruktif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Tri Prastya Joko, 2005, Strategi Belajar Mengajar, Bandung :
CV Pustaka Setia

Asrori M, 2003, Perkembangan Peserta Didik, Malang: Wineka Media.

http://paud-kober-alikhlas.blogspot.com/2012/03/aspek-kecerdasan-kognitif-
afektif-dan.html

http://adepinosetyo.blogspot.com/2012/01/metode-pengembangan-kognitif.html

Jamaris, Martini, 2006, perkembangan dan pengembangan Anak Usia Taman


kanak- kanak pedoman bagi orang tua dan guru, Jakarta:Grasindo.

Khadijah, 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Ikatan Anggota
Penerbit Indonesia (IKAPI).

13

Anda mungkin juga menyukai