9. Biaya Mitra :
Sosialisasi ini dilatar belakangi oleh pentingnya pembentukkan karakter peduli lingkungan.
Karakter peduli lingkungan merupakan sebuah usaha untuk menanamkan rasa peduli
terhadap lingkungan. Karakter peduli lingkungan sangat dibutuhkan oleh setiap orang karena
dengan menjaga lingkungan dan peduli akan lingkungan akan menyebabkan lingkungan
menjadi terasa nyaman, terhindar dari penyakit dan mencegah kerusakan lingkungan. Melihat
pentingnya karakter peduli lingkungan ini sangat perlu di tanamkan sejak dini kepada siswa
dimulai dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Guru memegang peran yang
sangat penting dalam membentuk karakter di sekolah karena proses interaksi siswa di sekolah
banyak terjadi dengan guru, guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru oleh peserta didik.
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam bagaimana peran guru
dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa, faktor pendukung dan pengambat peran
guru dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
dukungan moral maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis
kepada masyarakat.
harapan kami, semoga kegiatan pengabdian ini akan bermanfaat bagi kita
Pamulang, 26 Februari
2024
Ketua Pelaksana
PENDAHULUAN
Guru perlu mengajarkan pendidikan karakter di sekolah kepada siswa karena tidak
semua siswa mendapatkan pendidikan karakter di rumahnya, salah satu jenis pendidikan
karakter yang perlu diterapkan di sekolah yaitu karakter peduli lingkungan. Karakter
peduli lingkungan perlu di terapkan sejak dini kepada siswa. Nilai karakter tersebut
berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan dan
berupaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Kerusakan lingkungan
terjadi diakibatkan dari sikap peduli lingkungan yang masih rendah, sikap manusia yang
akan menentukan baik atau buruknya kondisi yang ada di lingkungan. Apabila manusia
peduli terhadap lingkungan maka akan terjaga lingkungan tersebut begitupun
sebaliknya.
Kepedulian lingkungan pada saat ini merupakan hal yang sering dibicarakan, isu
kepedulian itu muncul sebagai dampak kerusakan lingkungan yang semakin meluas dan
semakin mengkhawatirkan umat manusia. Kerusakan lingkungan telah menyentuh aspek
mendasar sebagai dampak dari kesalahan dalam memandang hubungan antara manusia
dan lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup dijadikan solusi, karena dengan
pendidikan lingkungan maka siswa akan mendapatkan pengetahuan mengenai
lingkungan hidup, kemudian akan menimbulkan kesadaran pada dirinya sendiri dan
orang lain dan akhirnya melakukan tindakan yang positif terhadap lingkungan.
Perilaku peduli lingkungan masih sangat minim, khususnya di Indonesia. Salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perilaku kepedulian
lingkungan yaitu dengan mengadakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di dalam
dunia pendidikan. Munculnya kepedulian PLH dimulai pada tahun 1975, pada saat itu
pendidikan lingkungan dikaitkan dengan pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup. Hal ini telah diuji cobakan pada 15 Sekolah Dasar (SD) di DKI Jakarta. 8 Pada
tahun 1986 PLH mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum di beberapa SD, SMP, SMA
dan SMK di seluruh Indonesia. Setelah dievaluasi pada tahun 2002, pelaksanaan
tersebut dinilai kurang berhasil karena beberapa faktor, antara lain belum adanya standar
baku PLH, kurangnya koordinasi antar sekolah dan para pengajarnya.
Peduli lingkungan menjadi salah satu karakter yang dikembangkan disekolah sesuai
dengan kebijakan pemerintah Kemendiknas. Membangun karakter bukanlah sebuah
pekerjaan yang instan dan dilakukan secara simultan, tapi sebuah pekerjaan yang
membutuhkan sebuah proses yang lama dan bersinergi. Namun, yang menjadi ironis
saat ini pendidikan karakter tidak lebih pada ranah pengetahuan. Sehingga keprihatinan
tersebut muncul sebuah gagasan untuk menerapkan proses pendidikan karakter di
sekolah/kampus. Pencapaian visi dalam pengelolaan, pemanfataan, dan pelestarian
lingkungan hidup dapat dilatih melalui pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup
dalam proses pembelajaran baik secara kulikuler maupun ekstrakulikuler.
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran guru dalam membentuk
karakter peduli lingkungan siswa SMP PGRI 35 Serpong?
1. Tujuan Internal
2. Tujuan Eksternal
PGRI 35 Serpong.
1. Peserta didik serta guru mampu memahami pentingnya peran pendidikan karakter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Jamal Ma’mur Asmani, Peran guru dalam pembentukkan karakter yaitu:
Dapat disimpulkan bahwa tugas sebagai guru apabila telah menerapkan poin-poin
yang ada di atas di terapkan di sekolah guru akan dapat menghasilkan siswa yang
berkarakter.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah ciri khas yang
ada pada setiap individu yang telah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
yang tecerminkan dalam bentuk perilaku dan perbuatan.
2. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan
Menurut A. Mustofa lingkungan adalah semua faktor luar, fisik, dan biologis
yang secara langsung berpengaruh terhadap ketahanan hidup, pertumbuhan,
perkembangan, dan reproduksi organisme, sedangkan yang dimaksud lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
b. Kelas 4-6
1) Membersihkan WC
2) Membersihkan tempat sampah
3) Membersihkan lingkungan sekolah
4) Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman
5) Ikut memelihara taman di halaman sekolah
6) Ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan.
2) Kegiatan spontan,
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga.
Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga pendidik yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus
dikoreksi pada saat itu juga. Kegiatan spontan yang dilakukan bisa berupa teguran
maupun nasehat.
3) Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap kepala sekolah, guru dan tenaga pendidikan
yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakantindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya.
Keteladanan yang dilakukan oleh tenaga pendidik dengan memberikan contoh
perilaku yang mencerminkan perilaku peduli lingkungan. Bentuk keteladanan yang
dilakukan misalnya berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras,
bertutur kata sopan, serta merawat dan membersihkan lingkungan sekolah.
4) Pengkondisian
Pengkondisian merupakan usaha sekolah untuk mendukung penanaman dan
pelaksanaan karakter peduli lingkungan. Pengkondisian yang dilakukan oleh sekolah
diantaranya berupa penyediaan fasilitas kebersihan yang memadahi, penyediaan toilet
yang bersih, tempat sampah yang diletakkan di tempat yang strategis dilengkapi
dengan pemisahan jenis sampah, penyediaan tempat cuci tangan, tempat pembuangan
sampah, serta taman dan kolam sekolah sebagai cerminan dari sanitasi sekolah yang
baik.
2) Peran guru
Guru merupakan personalia penting dalam pendidikan karakter di sekolah. Sebagian
besar interaksi yang terjadi di sekolah adalah interaksi peserta didik dengan guru,
pendidik merupakan figur yang di harapkan mampu mendidik anak yang bekarakter.
Pendidik merupakan teladan bagi siswa dan memiliki peran yang sanagat besar dalam
pembentukkan karakter.
b. Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat dalam pembentukkan karakter peduli lingkungan adalah:
1) Faktor Internal
Siswa yang kurang antusias dalam berkontribusi dalam kegiatan kebersihan.
2) Faktor eksternal
Kurangnya fasilitas yang memadai dan Kurangnya kerjasama orang tua dengan guru
sekolah.
BAB III
Sosialisasi oleh Tim PKM dosen dan mahasiswa Prodi PPKN akan melakukan
pembinaan juga memberikan saran kepada pihak sekolah agar ada upaya .
AWAL
Pelaksanaan sosialisasi PROSES
secara keseluruhan, AKHIR
pentingnya peran Pelaksanan sosialisasi
pendidikan karakter Peran pendidikan
dalam membentuk sikap karakter dalam Sosialisasi Peran
peduli llingkungan membentuk sikap peduli pendidikan karakter
siswa lingkungan siswa dalam membentuk sikap
peduli lingkungan siswa
bertujuan agar peserta
didik mempunyai
pengetahuan betapa
pentingnya peduli
terhadap lingkungan
sekitar
nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
proses belajar mengajar. Contohnya orang tua mendidik anaknya tata krama dan
sudah ada sejak lama sehingga menjadi ciri khas dan karakteristik mereka.
Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat
tinggal dan tempat bekerja. Manfaat sosialisasi bagi kesehatan, antara lain :
memberi dampak positif pada fungsi otak, bangun pola hidup lebih sehat,
terhadap sesama manusia. Ada Beberapa contoh media sosialisasi yang bisa
Media Massa.
merupakan salah satu sekolah yang memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan
terutama bakat-bakat yang miliki oleh para siswa. Maka dari itu, tujuan
Tanggal
MATERI PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
memberikan kontribusi nyata pada siswa siswi SMP PGRI 35 SERPONG. Sebagai bekal
untuk dapat sukses dan dalam membentuk karakter dan moral siswa agar selalu bersikap
peduli dan selalu menjaga lingkungan sekitar. Atas dukungan dan partisipasinya semua
pihak, kami ucapkan terima kasih. Semoga Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2014.
Anwar, arifin, Memahami Paradikma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undangundang Sisdiknas,
Arikunto, Suharni Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Media, 2013.
David Wijaya S.E.,M.M., Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Untuk Sekolah dan
Daryanto, et al, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Gava Media, 2013.
Efendia Nofriz Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang: Vol.29, 2019
2017.
Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, Yogyakarta: Ar-
Russ
Media, 2012
Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2012.
Hapsari, Dwi. Pengaruh Lingkungan Sehat, Dan Perilaku Hidup Sehat Terhadap Status
Iskandar, Metedelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta : Gaung Persada Press, 2010.
1. Ketua
2. Anggota
1 Nama Ayudhiya Permata Sari
2 NIM 201011500257
3 Email
3. Anggota
1 Nama Hilda Rahmayanti
2 NIM 201011500226
3 Email
Lampiran
Denah Lokasi SMP PGRI 35 SERPONG