BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan Oleh :
MALANG
2017
PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(Dr. Sidik Sunaryo, SH, M.Si, M.Hum) (Delora Jantung Amalia, M.Pd)
NIP. 10691100253 NIDN. 0701068801
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat kepada kami,
sehingga kami diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyusun proposal PKM-GT ini
yang berjudul Taman Bermain Sekolah Dasar Berbasis Kearifan Lokal : Inovasi untuk
pendidikan karakter pada siswa sekolah dasar. Sholawat serta salam selalu kami curahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa manusia kepada zaman yang terang
benderang. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
( DIKTI ) yang telah melaksanakan program kreativitas mahasiswa, sehingga kami para
mahasiswa dapat terus berkarya serta menghasilkan kreativitas kreativitas yang berguna untuk
bangsa. Rasa terimakasih juga kami sampaikan pada dosen pembimbing kami yaitu Ibu Delora
Jantung Amelia, M.Pd yang telah senantiasa memberikan semangat dan mampu meluangkan
waktu untuk membimbing kami dalam menyusun proposal PKM-GT ini.
Kami berharab proposal PKM-GT ini tidak hanya bermanfaat untuk referensi bancaan
saja, kami berharap gagasan tertulis kami ini dapat terlaksana dengan nyata untuk membangun
pendidikan yang berkarakter di Indonesia.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam menyusun PKM-GT ini. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat
berguna untuk kami, agar dikemudian hari kami dapat membuat proposal PKM-GT dengan lebih
baik lagi.
Malang,
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
GAGASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RINGKASAN
Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai
nilai leluhur, sehingga masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang berkarakter.
Namun perkembangan zaman telah merubah berbagai aspek kehidupan di lapisan masyarakat
termasuk pola berfikir, perubahan pola fikir masyarakat secara tidak langsung mulai melunturkan
nilai nilai luhur yang merupakan cerminan dari karakter bangsa. Penurunan karakter
kebangsaan dalam masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya kejahatan yang terjadi di
lingkungan masyarakat seperti, pembunuhan, kekerasan di kalangan masyarakat dan pelajar,
korupsi serta kejahatan lainnya. Permasalahan mengenai penurunan karakter bahkan menjadi
salah satu permasalahan di dalam dunia pendidikan, dalam lembaga pendidikan saat ini
pendidikan karakter mendapat perhatian yang lebih daripada pendidikan pengetahuan umum.
Bahkan bilai atau karakter menjadi standar kelulusan untuk siswa.Untuk melakukan pendekatan
pada anak anak dalam melakukan pendidikan karakter memerlukan media dalam proses
pembelajarannya, agar anak dapat melakukan pendidikan karakter dengan cara yang
menyanangkan sehingga anak akan lebih mudah meningkatkan karakter kebangsaan dalam
dirinya. Salah satu inovasi untuk melakukan pendidikan karakter adalah dengan membangun
taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal. Karena pada hakikatnya masa anak sekolah dasar
disebut juga masa bermain, bermain dalam usia sekolah dasar atau masa anak anak masih
menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi agar perkembangan anak terjadi secara baik dan
maksimal.
Taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal merupakan taman bermain yang di
dalamnya berisi permainan permainan tradisional, dimana anak anak di sana dapat bermain
permainan tradisional yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Di dalam taman bermain
sekolah berbasis kearifan lokal ini siswa tidak hanya bermain tetapi secara tidak langsung siswa
dapat menanamkan nilai nilai leluhur dalam diri mereka. Karena permainan tradisional
merupakan permainan yang diciptakan oleh leluhur bangsa Indonesia itu sendiri. Diharapkan
melalui taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal ini dapat menumbuhkan kembali nilai
nilai leluhur yang merupakan cerminan dari karakter bangsa Indonesia
Taman Bermain Sekolah Dasar Berbasis Kearifan Lokal : Inovasi untuk
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman sumber daya
alamnya, serta masyarakatnya yang masih menjunjung tinggi nilai nilai leluhur. Karena itu
masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang berkarakter. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, nilai nilai leluhur yang merupakan cerminan dari karakter bangsa
seakan mulai tergeser dengan prilaku masyarakat yang tidak mencerminkan karakter kebangsaan.
Seperti meningkatnya pengguna narkoba, banyaknya kasus kekerasan , pembunuhan , korupsi,
dan kejahatan lainnya. Terjadinya kasus kejahatan di Indonesia ini membuktikan bahwa karakter
kebangsaan di kalangan masyarakat Indonesia telah menurun. Permasalahan penuruan karakter
kebangsaan juga telah masuk ke dalam salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan. Seperti
yang dikatakan oleh presiden Joko Widodo kepada Mendikbud Muhadjir Effendy bahwa
pendidikan di Indonesia dikatakan ideal ketika dua aspek pendidikan untuk siswa terpenuhi. Dua
aspek pendidikan tersebut ialah, pendidikan karakter dan pengetahuan umum.( Kompas.com,
jumat,20 Januari 2017 ) Pernyataan yang diberikan oleh presiden tersebut sudah sangat jelas,
bahwa siswa di sekolah tidak hanya belajar mengenai pendidikan pengetahuan umum saja
melainkan juga pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat dilakukan sejak usia dini atau
saat anak memasuki usia sekolah dasar. Karena keberhasilan pendidikan pada sekolah dasar
menentukan keberhasilan pada tahap pendidikan selanjutnya,
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan pendidikan karakter pada siswa
adalah dengan media permainan. Karena pada masa sekolah yaitu fase antara usia 6 12 tahun,
sering juga disebut masa kanak kanak akhir atau masa bermain. Bermain bagi anak anak
mempunyai peran yang sangat penting untuk perkembangan fisik psikologis dan sosial anak
( Poerwanti dan Nurwidodo, 2000 : 88). Menurut Maslow (dalam Sutirna, 2013 : 90 ) salah satu
meta/ elemen kebutuhan untuk mengaktulisasikan diri adalah Bermain ( fun, rekreasi, humor ).
Namun aktivitas bermain anak anak saat ini berbeda dengan dahulu ketika teknologi belum
berkembang, anak anak sekarang ini lebih suka bermain games atau games online yang
menggunakan teknologi yang lebih modern. Sehingga permainan tradisional semakin
ditinggalkan.
Meskipun permainan tradisional adalah permainan yang sudah tua usianya dan hanya
menggunakan alat yang sederhana dalam permainanya namun, di dalam permainan tradisional
mengandung berbagai manfaat untuk memenuhi tugas tugas perkembangan anak.Tugas tugas
perkembangan tersebut antara lain : belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan,
pengembangan sikap yang menyeluruh sebagai individu yang sedang berkembang, belajar
berkawan dengan teman sebaya, serta pengembangan moral , nilai , nilai, dan hati nurani (Sutirna
,2013 : 75 ) Karena secara ilmiah permainan tradisional mampu menstimulasi berbagai aspek
perkembangan anak yaitu : motoric, kognitif, emosi , bahasa, sosial , speritial, ekologis dan nilai
nilai moral ( Misbach, 2006 ). Permainan tradisional di Indonesia juga beragam bahkan di
setiap daerah memiliki lebih dari sati permainan tradisional yang dapat di mainkan oleh anak
anak, salah satu pulau yang memiliki bermacam macam permainan tradisional adalah pulau
Jawa, permainan tradisional dipulau Jawa anatara lain pathil lele, pandhe, dakon, cublek cublek
suwung, gobag sidir, karambol, bangteng bangtengan, egrang, engklek, dan sejenisnya
( Hikmah, 2011 : 1 ). Arikunto ( dalam Halim, 2014 : 1 ) menungkapkan bahwa dalam permainan
tradisional anak, terkandung nilai nilai pendidikan yang tidak secara langsung terlihat nyata,
tetapi terlindung dalam sebuah lambing dan nilai nilai tersebut berdimensi banyak antara lain
rasa kebersamaan, kejujuran , kedisiplinan, sopan santun, gootong royong, dan aspek kepribadian
lainnya.
Tujuan
Mengidentifikasi manfaat permainan tradisional untuk menumbuhkan nilai nilai leluhur
sebagai cerminan dari karakter kebangsaan
Manfaat
Agar siswa memiliki karakter kebangsaan yang telah ditanamkan oleh leluhur bangsa
Indonesia sebagai bentuk masyarakat berkarakter, serta ikut melestarikan budaya Indonesia
GAGASAN
Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan
Para ahli pendidikan di Indonesia umunya bersepakat bahwa pendidikan karakter
sebaiknya dimulai sejak usia anak anak ( golden age ), karena usia ini terbukti sangat
menentukan kemampuan anak anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak
berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada
pertengahan atau akhir dasawarsa kedua ( dalam Samani, Muchlas dan Hariyanto, 2012 : 110 ).
Oleh karena itu agar pendidikan karakter dapat melekat pada diri manusia, sebaiknya pendidikan
dilakukan sejak anak usia dini. Karena proses perkembangan usia dini mempegaruhi
perkembangan pada usia selanjunya. Dalam arah di kebijakan dan prioritas pendidikan karakter
ditegaskan bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya
pencapaian visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005 2025 ( dalam Samani, Muchlas dan Hariyanto, 2012 ). Dalam setiap
rumusan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) memuat substansi nilai atau karakter siswa,
sehingga siswa yang telah lulus tidak hanya memperoleh ilmu pendidikan saja melainkan juga
menjadi manusia yang berkarakter. Berikut adalah beberapa contoh substansi nilai atau karakter
yang ada di SKL SD/MI/SDLB/Paket A
Ariani, dkk ( dalam Siagawati, Wiwin, dan Purwati, 2007 : 7 ) Mengatakan bahwa kata
gobag sodor berasal dari Bahasa asing, yaitu go back to door. Karena logat orang Jawa berbeda
dengan Bahasa asing oleh karena itu go back door dalam lidah orang jawa diucapkan gobag
sodor di beberapa daerah ada yang menyebut permainan tersebut permainan sodoran. Menurut
Pahmadi ( dalam Maftuha, 2014 : 3 ) gobag sodor adalah salah satu permainan yang menuntut
ketangkasan untuk menyentuh badan lawan atau menghindar dari kejaran lawan. Permainan
tradisional gobag sodor memiliki beberapa aturan, salah satu aturannya adalah bentuk lapangan
permainan yaitu bebrbentuk kotak persegi yang terbagi menjadi empat bagian, dalam
permainanannya dimainkan secara berkelompok. Ada beberapa kandungan nilai dari permainan
gobag sodor yaitu nilai kejujuran, nilai sportivitas, nilai kerjasama, nilai pengaturan strategi dan
nilai kepemimpinan ( dalam Siagawati, Wiwin, dan Purwati, 2007 : 11 ). Sehingga saat anak
melakukan permainan tradisional secara tidak langsung telah mempelajari bagaimana sikap
kejujuran, cara mengatur strategi permainan dalam kelompok, dan percaya terhadap pemimpin,
serta mampu menjadi pemimpin yang dapat bertanggung jawab untuk memperoleh kemenangan .
Menurut Murfi (2015) kata cublak adalah sebuah kata kebiasaan atau idium yang
digunakan untuk sebuah permainan saling tebak, sedang kata suweng artinya adalah hiasan
telinga. Cublak Suweng berasal dari Jawa Timur. Permainan ini diciptakan oleh salah seorang
wali songo yaitu Syekh Maulana Ainul Yakin atau yang biasa dikenal dengan Sunan Giri.
Permainan ini dimainkan minimal tiga orang atau enam atau sampai delapan orang. Makna dari
permainan tradisional ini adalah Pak Empo menemukan anting (Suweng) yang telah di ambil
oleh orang lain. Dalam memainkan permainan tradisional ini pemainnya harus menyanyikan lagu
cublak cublak suweng. Menurut Herawati (2014 : 4) cublak cublak suweng memiliki nilai
kejasama, nilai kerukunan dan kreatifitas. Ketika anak anak memainkaan permainan
tradisional ini anak anak akan mempelajari bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok,
bagaiman menjaga kerukunan dan kekompakkan dalam kelompok serta belajar berkreatifitas.
Engklek merupakan salah satu permainan tradidional yang ada di Indonesia, permainan
engklek ini lebih dominan dimainkan oleh anak anak perempuan. Permainan englek ini
memiliki ciri khas diantarannya adalah cara memainkannya dengan cara mengangkat satu kaki
lalu melewati bentuk bentuk bangun datar seperti persegi, lingkaran atau setengah lingkaran.
Sebelum melewati bentuk bentuk bangun datar tersebut, pemainnya harus melempar
lempengan atau uang logam, lalu berhenti di tempat sambil membolak balikkan lempengan
atau uang logam. Permainan engklek memiliki nilai nilai yang terkandung di dalamnya, seperti
pemain harus mentaati peraturan permainan, sehingga anak anak di tuntut untuk displin, selain
itu permainan engklek melatih fisik dan mental anak, karena dalam permainan engklek pemain
lebih banyak melakukan lompatan lompatan.
Taman bermain sekolah ini hakikatnya sama dengan taman bermain pada umunya, yang
berfungsi untuk tempat bermain anak anak. taman sekolah ini dibangun di area sekolah, karena
pada umunya di sekolah dasar tidak ada tempat untuk bermian, padahal usia anak sekolah dasar
masih berada dalam usia bermain. Bermain dalam usia sekolah juga merupakan kebutuhan yang
harus terpenuhi. Karena bermain merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam masa
perkembangan anak. Ketika waktu istirahat anak anak sekolah dasar kebanyakan akan membeli
makanan dan tidak ada kegiatan yang dapat menhibur mereka setelah belajar di dalam
kelas.dengan adanya taman bermain siswa dapat bermain di taman bermain sekolah tersebut,
sehingga mereka dapat bermain dengan fasilitas yang telah diberikan. Selain berada dalam
lingkungan sekolah yang membedakan taman bermain ini dengan taman bermain pada umunya
adalah di dalam taman bermain ini hanya ada permainan tradisional dan suasananya yang seperti
daerah pedesaan. Mereka akan diperkenalkan dengan beberapa permainan yang berasal dari
Indonesia. Taman bermain ini hakikatnya memang berfungsi untuk bermain anak anak namun
tanpa mereka sadari bahwa mereka di sana juga memepelajari bagaimana karakter yang
seharusnya dimiliki oleh bangsa Indonesia .
Taman ini tidak hanya berfunsi sebgai tempat bermain anak anak, melainkan juga
berfungsi sebagai tempat mendapatkan pendidikan karakter kebangsaan yang telah diwariskan
oleh leluhur. Anak akan merasa senang dan tidak terbebani saat melakukan pendidikan karakter
karena mereka belajar dengan bermain. Sehingga pendidikan karakter dapat dipelajari dengan
baik oleh anak anak. jika permainan tradisional ini terus dilakukan oleh anak anak maka nilai
nilai yang terkandung dalam permainan tradisional tersebut akan melekat pada diri anak
anak. Dalam mengimplementasikan taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal ini
memerlukan beberapa pihak untuk berkontribusi di dalamnya, karena tanpa beberapa pihat
tersebut taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal tidak dapat terlaksana. Berikut ini pihak
pihak tersebut antara lain sebagai berikut :
Pemerinta
Kesimpulan
Taman bermain sekolah berbasis kearifan lokal merupakan inovasi dalam melakukan
pendidikan karakter di sekolah dasar. Taman bermain sekolah ini memiliki beberapa fungsi yang
bermanfaat untuk anak anak, melaui taman bermian sekolah berbasis keraifan ini anak dapat
bermain sekaligus belajar mengenai nilai nilai leluhur yang merupakan cerminan dari katakter
bangsa, serta anak dapat ikut meletarikan kebudayaan Indonesia di tengah era globalisasi serta
mampu.