Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PKBM BINA MANDIRI

Jl. Raya Serpong Gang Salem III, Serpong, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten

Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Analis Kebutuhan dan Masalah Sosial

Dosen pegampu : Drs. H. Hidayatullah, M.M/ Dadan Darmawan,M.Pd

Disusun oleh :

1. Rizki Wulan. M (2221180002)

2. Dinda Afriliyani (2221180009)

3. Inez Novia. C (2221180016)

4. Vina Meidiana. R (2221180028)

5. Shintia Greshia (2221180083)

6. Rika Musdalilah (2221180086)

7. Agun Gunaedi (2221180114)

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau yang lebih kita kenal dengan singkata PKBM
adalah satuan pendidikan nonformal sebagai tempat atau wadah untuk berbagai kegiatan
pembelajaran masyarakat yang di arahkan kepada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan
pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Menurut UNESCO definisi PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang di


selenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan
perkotaan dengan di kelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberi kesempatan kepada
mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan
kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya.
(Mustafa Kamal,2009 : 85)

Pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 kami melakukan penelitian, di kesempatan kali ini
kami melakukan penelitan kepada salah satu PKBM yang berada di Wilayah Tangerang Selatan
yaitu PKBM BINA MANDIRI. Lokasi PKBM Bina Mandiri ini terletak di Jl. Raya Serpong
Gang Salem III, Serpong, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15311. Kami
melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui
Kegiatan Pembiasaan pada Program Paket C di Lembaga PKBM” dengan demikian fokus kami
adalah kepada warga belajar paket C, serta mengarah kepada pendidikan karakter khususnya
kami membahas pendidikan karakter NASIONALIS.

Sebelum membahas lebih jauh pertama kita akan membahasa pengertian dari pendidikan
karakter serta karakter nasionalis. Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia
berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. Pendidikan
karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah
yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Karakter nasional adalah cara berfikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa. Menempatkan kepentingan bangsa
dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap nasionalisme di tunjukkan melalui
sikap apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul,
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati
keberagaman budaya, suku, dan agama.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM Bina Mandiri ini adalah sebuah lembaga
swasta yang didirikan oleh perseorangan, yaitu oleh Bapak Adin Wijaya S.Pd, M.Si. selaku
pelopor dan pemilik PKBM ini. Berdasarkan pernyataan beliau sebagai narasumber dari
wawancara kami, latar belakang dari pendirian PKBM ini adalah murni dari pemikiran beliau
karena melihat khususnya masyarakat Serpong pada tahun 1993 belum melek terhadap
pendidikan. Pada kenyataannya bahwa pada tahun 1998-2000 mayoritas masyarakat Serpong
hanya berpendidikan sampai jenjang menengah pertama atau SMP saja. Dan pada tahun 2002-
2003 berdasarkan data potensi kurang lebih lulusan SD sebanyak 12.000 siswa, SMP sebanyak
6.000 siswa, dan SMA sebanyak 6.000 siswa.

PKBM Bina Mandiri ini berdiri pada tahun 2003 yang pada awalnya bernama Yayasan
Bina Putra Nusantara yang menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan paket A (setara
SD), Paket B (setara SMP), Paket C (setara SMA), Keterampilan, dan Keaksaraan Fungsional.
Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar saat itu menempati SDN Bina Putra, yang beralamat
di Jl. Kavling Serpong No.1. Serpong Kab. Tanggerang. kemudian pada tahun 2005 keluar akta
resmi pendirian lembaga swasta ini bersamaan dengan pergantian nama menjadi PKBM.
Pendirian PKBM ini tidak mudah, mungkin sama halnya dengan PKBM pada umumnya yang
lain. Permasalahan awal yang terjadi pada pendirian PKBM ini terletak pada kurangnya minat
dari warga belajar. Pada tahun 2007 PKBM BINA MANDIRI mulai terakreditasi, dan sekarang
akreditasi untuk PKBM ini yaitu Berakreditasi B. PKBM ini pun sudah menjadi induk atau
menjadi pusat untuk beberapa PKBM kecil yang ada di sekitar daerah tangerang selatan, maksud
dari menjadi induk adalah ketika dalam pelaksanaan ujian maka PKBM ini sudah dapat
memfasilitasi sendiri dan PKBM kecil yang lain ikut bergabung dalam pelaksanakan ujian
seperti Ujian Nasional.

Berdasarkan syarat pendirian suatu lembaga, yaitu harus bekerja sama lebih dari satu
orang serta didukung oleh lembaga resmi lainnya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 65
tahun 2005 tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) pendirian PKBM harus ada tempat,
secretariat, ruangan, sarana presarana. Mengedepankan mutu, berstruktur serta berkaitan dengan
peserta didik. Biaya pembangunan oprasional awalnya murni dari Bapak Adin. Untuk menarik
minat masyarakat pada saat peresmian pkbm ini diadakan lomba masak (tata boga) yang
melibatkan partisipasi warga, jadi warga itu menjadi peserta dan diberi modal Rp. 600.000,- per
pesertanya, terdapat 25 peserta. Juri atau penilainya berasal dari dinas yang menentukan juara 1,
2, dan 3 hal ini mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar sehingga masyarakat
mendukung adanya dan keberlangsungan pkbm ini. Kendala dalam pendirian PKBM ini awalnya
yaitu dari sumber dana, karena belum menjalin kerja sama dengan lembaga lain, sehingga dalam
pedirian PKBM ini sumber dananya murni dari pak Adin, oleh sebab itu tidak ada
pertanggungjawaban dana terhadap pihak manapun. Sulitnya mengajak masyarakat untuk ikut
berkontribusi dalam pendirian PKBM ini memicu beliau untuk berasumsi bahwa “pribumi sulit
untuk mendirikan sekolah.”

PKBM Bina Mandiri ini memiliki visi “Terwujudnya warga belajar yang berbudaya”
dengan misi, yaitu :

1. Menumbuhkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

3. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif

4. Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif

5. Melaksakan pengelolaan sumber belajar secara efektif

6. Menumbuhkan rasa komitmen tinggi untuk bekerja mandiri

7. Mewujudkan kerja sama yang kompak, cerdas, dan dinamis

8. Menumbuhkan keyakinan “Tiada Kata Terlambat Untuk Menuntut Ilmu”

9. Menumbuhkan rasa responsif dan partisipatif terhadap kebutuhan sekolah dan dunia kerja

10. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib

11. Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Kurikulum yang dipakai di PKBM Bina Mandiri ini kurang lebih sama seperti sekolah
formal, kegiatan belajar menganjarnya seperti sekolah formal, memakai kurikulum 13, namun
hanya mempelajari mata pelajaran intinya saja yaitu 7 pelajaran tanpa mata pelajaran titipan
seperti mulak dan olahraga. Sasaran utamanya, yaitu khususnya masyarakat yang putus sekolah
atau tertinggal dalam pendidikan formal. Dan tidak ada batasan usia untuk belajar di PKBM Bina
Mandiri ini karna menggunakan asas pendidikan sepanjang hayat maka tidak membatasi usia
untuk belajar di pkbm bina mandiri ini.

Struktur kepengurusan

Jumlah warga belajar paket C di PKBM Bina Mandiri ini, menurut data yang sudah
dijelaskan maka dibuatlah sekolah paket C mulai tahun 2003 yang terdapat 16 siswa, tahun 2004
terdapat 23 siswa, tahun 2005 terdapat 40 siswa, dan pada tahum 2019 ini ada sekitar 60 siswa
yang belajar di paket C. Pelaksanaan ujian di PKBM ini dilaksanakan 2 kali dalam setahun, atau
per- enam bulan sekali. Pada beberapa tahun terakhir ini jumlah warga belajar paket C menurun,
namun dengan menurunnya jumlah warga belajar ini tidak menjadikan kualitas dari PKBM ini
menurun. Hal ini menandakan bahwa pendidikan formal yang ada di Serpong sudah sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagian besar siswa paket C ini berasal dari pendatang,
yaitu 80% pendatang dan 20% warga sekitar atau pribumi.

Berikut ini adalah struktur kepengurusan dari PKBM Bina Mandiri

Kepala Yayasan : Adin Wijaya, M.Si

Kepala Lembaga : Giri Laya, M.Pd

Pengurus Yayasan : Didi Triyudayanto, M.Pd

Sekretaris : Pudji Astuti, S.Pd

Bendahara : Neneng Supriyatni

Tutor Mata Pelajaran :

1. Nurdiansyah, S.H
2. Abdul Nurrohman, S.Pd.I

3. Helmi Hidayatullah, S.Th.I

4. Rinduan, S.E. M.M

5. Khalifah Rudeny, S.E. Sy

6. Effi Maryandi, S.Pd

7. Diding Jaenudin, S.Pd.I

8. Siti Nurhayati, M.Pd

9. Atni, S.Pd

10. Akmal Ramadhan

11. Nurullita, S.Pd.I

12. Rini Sulistyowati, S.Pd

13. Nisriina Haura, S.Pd

14. Nada Hashida Lathifa,

15. Efa Nurnafsiyah, S.Pd.I

Tata tertib yang di terapkan di PKBM Bina Mandiri ini kurang lebih sama dengan
sekolah formal yang berbeda hanya hari pembelajarannya saja yang diadakan pada hari sabtu dan
minggu pada pukul 13.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Di PKBM inipun sudah terdapat
seragam batik yang mencirikan warga belajar PKBM Bina Mandiri. PKBM ini memiliki standar
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap tutor di PKBM Bina Mandiri yang sesuai
dengan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 2005 tentang ketentuan Guru dan Dosen yaitu setara
dengan S1 dan memenuhi kemampuan untuk mengajar. Program yang ada di PKBM Bina
Mandiri ini yaitu PAUD, Paket A, B, dan C, dan pelatihan atau khursus (computer, kusen,
menjahit). Metode pembelajaran yang digunakan di PKBM Bina Mandiri ini yaitu metode
pembelajarannya yang tergantung pada tutor/ tenaga pengajar/ gurunya. Metode pembelajaran
dapat berupa metode ceramah, debat, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Karena tutor
merupakan fasilitator yang mentransfer ilmu guna memandirikan warga belajar.

Sarana prasarana yang ada di PKBM Bina Mandiri ini bisa dibilang masih kurang, ada
namun belum mencukupi, di PKBM Bina Mandiri ini terdiri dari kantor, Lab computer, ruang
kelas, perpustakaan, dan TBM. Sehingga keinginan untuk mengubah PKBM ini menjadi lebih
baik dari sebelumnya itu bisa dibilang sulit, karena banyaknya keterbatasan yang ada seperti
sarana dan prasarana yang ada khususnya dalam hal tempat yang sekarang bisa dikatakan sempit
dengan jumlah warga belajarnya yang lumayan banyak. Namun hal tersebut tidak menjadikan
pemilik PKBM tersebut berdiam diri dengan keadaan akan tetapi beliau terus berusaha
memperbaiki keadaan yang tentunya ke arah yang lebih baik.

PKBM Bina Mandiri ini juga memiliki daya tarik tersendiri, seperti misalnya , di PKBM
ini menawarkan banyak program yang bisa menjadi solusi kebutuhan masyarakat sekitar maupun
luas yang ingin belajar maupun meningkatkan life skill nya, seperti Paud, Paket A, Paket B,
Paket C, Khursus computer, dan berbagai macam program pelatihan yang ada seperti menjahit
dan lain sebagainya. Sisi lain juga PKBM ini adalah salah satu PKBM yang menjadi induk dari
PKBM-PKBM lain yang secara tidak langsung menunjukan bahwa PKBM ini lebih unggul baik
tingkat sarana prasarananya maupun tingkat akreditasi nya sudah B. Disamping itu juga PKBM
ini menarik karena dalam proses pembelajarannya sangat menerima siapapun kalangan
masyarakat yang mempunyai semangat tingi dalam menuntut ilmu boleh ikut bergabung dan
belajar bersama walaupun terkendala masalah ekonomi, hal ini sesuai dengan motto pada PKBM
Bina Mandiri tersebut yakni ”Menjangkau yang tidak terlayani dan melayani yang tidak
terjangkau”.

Sementara itu jika kita melihat tinjauan prestasi yang telah diraih oleh PKBM Bina
Mandii, PKBM ini telah sukses berhasil banyak menjuarai beberapa perlombaan, Prestasi
tersebut diraih mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional.
Sehingga PKBM ini dianggap sebagai PKBM yang rajin mengukir prestasi.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dalam penerimaan warga belajar PKBM Bina
Mandiri yang terletak di Serpong ini sangat terbuka untuk siapapun. Baik mereka yang
mempunyai keterbatasan seperti ekonomi ataupun tidak memiliki kesempatan belajar di sekolah
formal, PKBM Bina Mandiri ini siap menampung mereka, Hal ini karena PKBM ini juga sangat
menerapkan dengan jelas prinsip Long Life Education ataupun pendidikan sepanjang hayat dan
mempunyai motto untuk menjangkau masyarakat yang tidak terlayani oleh sekolah formal dan
melayani masyarakat yang tidak bisa menjangkau biaya pendidikan seperti pada umumnya.

PKBM Bina Mandiri ini pernah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yaitu
KEDIKNAS, PT. Pratama, Puspitek, dan Renestate (kusen). Dalam kerjasama tersebut tidak
berlangsung secara berkesinambungan karena terbatas oleh kontrak yang sudah disepakati
bersama. Tetapi beberapa tahun belakangan ini PKBM Bina Mandiri tidak memiliki kerjasama
dengan PT ataupun lembaga lainnya.

PKBM Bina Mandiri juga melaksanakan kegiatan sosial seperti pemberian bantuan
berupa makanan instan serta pakaian layak pakai untuk korban bencana alam. Barang hibah
tersebut diperoleh dari partisipasi warga belajar serta masyarakat sekitar.

Penerapan jiwa nasionalisme pada warga belajar yaitu dengan melakukan berbagai
kegiatan di hari-hari besar kenegaraan seperti perayaan 17 Agustus dan Hari Kartini. Warga
belajar turut serta dalam kegiatan tersebut dengan harapan menumbuhkan rasa nasionalisme pada
setiap warga belajar. Pemupukan rasa nasionalisme pada warga belajar PKBM Bina Mandiri ini
tidak dengan melaksanakan upacara melainkan dengan diadakannya permainan tradisional yang
diperlombaka, tidak hanya warga belajarnya saja melainkan masyarakat sekitarpun ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Dalam nilai religius, PKBM ini melakukan kegiatan berbagi takjil pada bulan ramadhan
yang melibatkan seluruh waga belajar serta tutor pada PKBM Bina Mandiri dengan tujuan untuk
meningkatkan kebersamaan serta rasa kekeluargaan. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap
tahunnya tanpa terkecuali, dalam kegiatan ini tidak memandang latar belakang kebergamaannya.
Sikap toleransi antar warga belajar sangat tinggi. Dimana seluruh warga belajar saling
menghargai satu sama lain, tidak menghina, atau bahkan saling menjatuhkan.

Untuk sikap kemandirian dalam proses pembelajaran tutor memberikan kesempatan


kepada warga belajar untuk berdiskusi melalui tanya jawab dengantujuan agar warga belajar
dapat menyampaikan pendapatnya. Setelah proses pembelajaran berlangsung tutor selalu
melakukan evaluasi guna merefleksi kembali materi-materi pembelajaran untuk mengukur
sejauh mana pemahaman warga belajar dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memberikan
gambaran pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah di rencanakan sebelumnya. Tutor pula
memberikan tugas tambahan sebagai tindak lanjut dari materi yang belum tersampaikan secara
maksimal.

Dalam proses pelaksanaan belajar mengajar di PKBM Bina Mandiri ini terdapat beberapa
kendala yang terjadi, kendala ini merupakan hal yang lumrah misalnya kurangnya motivasi
belajar dari warga belajar, kesiapan belajar yang dimiliki oleh warga belajar, dan tidak jarang
banyak warga belajar yang merasa terpaksa untuk mengikuti pembelajaran karena mungkin
hanya menginginkan ijazahnya saja sehingga menyebabkan unsur keterpaksaan dalam belajar,
selain itu juga karena hampir setiap warga belajarnya mayoritas dewasa dan mempunyai
kesibukan sendiri seperti bekerja yang menyebabkan kurangnya konsistensi beberapa warga
belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan

PKBM Bina Mandiri ini merupakan induk dari PKBM-PKBM kecil maupun yang baru di daerah
Serpong. Metode pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang terjadi telah
berhasil diterapkan dengan maksimal oleh tutor, dengan melibatkan warga belajar untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang telah disampaikan tidak
hanya mampu dipahami oleh warga belajar, tetapi warga belajar juga mampu
mengimplementasikan materi pembelajaran yang didapat dalam kelas dengan kehidupanya
sehari-hari tetapi, tidak menghilangkan nilai-nilai nasionalisme dengan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk menanamkan rasa kecintaan terhadap negara kepada warga belajar, dalam
proses pembentukan moral dan dapatkan dirasakan secara langsung manfaatnya, sehingga
dengan adanya PKBM ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, karena
telah menjadi solusi bagi masyarakat yang kurang beruntung, yang tidak mendapat kesempatan
belajar di lingkup sekolah formal dalam usaha meningkatkan pendidikan yang bertujuan pada
meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai