Anda di halaman 1dari 73

PEDOMAN

PENGEMBANGAN OSIS DI SMA/ SMK /MA


Sederajat

JAWA BARAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
TAHUN 2010
Panduan Dasar OSIS
KATA PENGANTAR

Berangkat dari keinginan untuk menjadikan Sekolah


sebagai lembaga pendidikan unggul di negeri ini, berbagai ikhtiar
peningkatan kualitas terus dilakukan. Seluruh aspek pendidikan
sekolah menjadi target yang patut diseriusi, baik aspek
ketenagaan, kurikulum, kelembagaan termasuk kesiswaan.
Sehubungan dengan hal ini, pembinaan kesiswaan di sekolah
perlu dicermati sebagai bagian penting dalam peningkatan
kualitas sekolah.

Buku Pedoman Pengembangan OSIS ini disusun sebagai


panduan bagi sekolah khususnya pembinaan OSIS dalam
mengoptimalkan pembinaan kesiswaan. Diakui, hingga saat ini
pengembangan OSIS belum optimal. Padahal pembelajaran tidak
hanya berlangsung di dalam ruangan kelas melainkan juga di luar
kelas, maka posisi dan peran OSIS sangat dibutuhkan sebagai
wadah melakukan kegiatan pembinaan kesiswaan.

Semoga buku ini bermanfaat, dalam pengembangan dan


implementasi kegaiatan OSIS di Sekolah.

Panduan Dasar OSIS


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemikiran
B. Dasar
C. Tujuan
D. Sasaran
BAB II STRUKTUR OSIS DI SEKOLAH
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan OSIS
B. Perangkat OSIS
C. Mekanisme Pemilihan Pengurus OSIS
D. Forum Organisasi
E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas
Pengurus OSIS
BAB III PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN OSIS
DI SEKOLAH
A. Prinsip Pengembangan Program Kegiatan OSIS
B. Lingkup Pengembangan Program Kegiatan OSIS
BAB IV STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM
A. Implementasi di Tingkat Sekolah
B. Strategi di tingkat Kabupaten/Kota dan Propinsi
C. Strategi di Tingkat Nasional

Panduan Dasar OSIS


D. Indikator keberhasilan OSIS di Sekolah
BAB V PENUTUP

Lampiran – Lampiran :

1. Bagan Mekanisme OSIS di Sekolah


2. Bagan Struktur OSIS di Sekolah
3. Format Program Kerja OSIS di Sekolah
4. Contoh Anggaran Dasar OSIS di Sekolah
5. Contoh Anggaran Rumah Tanggah OSIS di
Sekolah

Panduan Dasar OSIS


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pemikiran


Pada dasa warsa terakhir memasuki abad ke-21 telah terjadi
perubahan yang sangat signifikan sebagai konsekuensi logis
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akselerasi
perubahan relatif sangat terasa hampir pada setiap lini kehidupan
umat manusia, tanpa terkecuali. Iklim ini akan menciptakan
masyarakat abad 21 menjadi masyarakat yang terbuka
memberikan berbagai jenis kemungkinan pilihan. Kehidupan
abad 21 menuntut manusia unggul dan hasil karya yangunggul.
Hanya manusia unggul yang dapat survive di dalam kehidupan
yang penuh persaingan dan menuntut kualitas kehidupan, baik
produk maupun dalam servis di dalam kehidupan bersama.
Kualitas sumber daya manusia menjadi issu yang sangat
urgen dan mendasar, sedemikian strategis dan pentingnya
sehingga akan menentukan posisi dalam peran-peran peradaban
kini dan ke depan. Pendidikan haruslah dipandang sebagai sebuah
“lokomotif” membawa gerbong SDM manusia menuju peradaban
manusia yang unggul dan survive. Menyadari akan pentingnya
proses peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut, maka
pada semua jenis dan jenjang pendidikan terbeban tugas dan

Panduan Dasar OSIS


fungsi mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan
bagi peserta didiknya.
Bagi bangsa Indonesia, sebagaimana amanat Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan dipandang mempunyai fungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menajdi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan nasional tersebut
dapat dimaknai bahwaproses penyelenggaraan kegiatan
pendidikan secara keseluruhan hendaknya mengembangkan
potensi peserta didik secara menyeluruh dan seimbang dalam
beragam kecerdasan yang meliputi (1) Kecerdasan Spritual, untuk
memperteguh keimanan dan ketakwaan, meningkatkan akhlak
Mulia, budi pekerti dan kewirausahaan. (2) Kecerdasan
intelektual, untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu
pengetahuan dan teknologi; (3) Kecerdasan emosional, untuk
meningkatkan sensitivitas, daya apresiasi, daya kreasi serta daya
ekspresi seni dan budaya; (4) Kecerdasan Kinestetis, untuk
meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik,
dan keterampilan kinestetis.

Panduan Dasar OSIS


Oleh karena itu, perlu dikembang ilim persekolahan dan
pembelajaran yang kondusif untuk terwujudnya keseluruhan dan
keseimbangan kecerdasan peserta didik pada setiap jenjang satuan
pendidikan. Kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas
didesain sedemikian rupa untuk terciptanya kultur belajar bagi
peserta didik. Tanpa terkecuali,semua aktivitas di sekolah selalu
bermuara dan terfokus padapembentukan kualitas kepribadian
peserta didik (student-contered oriented), termasuk pembinaan
kesiswaan di sekolah.
Sekolah, sebagaimana tertuang dalam pasal 17 (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Sistem pendidikan nasional. Sekolah mempunyai
fungsi dan peran yang sama dengan satuan pendidikan lainnya.
Itu sebabnya, pengembangan sekolah tidak terlepas dari sistem
pendidikan nasional. Keberadaan ini tidak hanya memberikan
peluang tetapi sekaligus juga sebagai sebuah tantangan bagi
sekolah untuk bangkit menggagas dirinya menjadi sebuah
lembaga pendidikan “paforit” yang ada urutannya akan berwujud
menajdi lembaga pendidikan alternatif bagi masa depan bangsa
ini.
Salah satu bagian penting yang patut di seriusi adalah
pengembangan organisasi kesiswaan yang dipahami sebagai
bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pembelajaran di
sekolah. Berdasarkan Peraturan menteri pendidikan nomor 39

Panduan Dasar OSIS


tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan menyebutkan bahwa
Organisasi Siswa Intra Sekolah yang merupakan organisasi resmi
di sekolah. Pada Satuan pendidikan SMP, MTs, SMPLB, SMA,
MA, SMALB dan SMK, Organisasi kesiswaan adalah Organisasi
Siswa Intra Sekolah yang disingkat dengan OSIS. Sementara pada
TK, TKLB, RA, SD, MI, SDLB organisasi siswa adalah
organisasi kelas.

B. Dasar
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Peraturan

Panduan Dasar OSIS


Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang memiliki Potensi
dan/atau bakat Istimewa.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2008.

C. Tujuan
Pedoman Pengembangan OSIS di Sekolah ini bertujuan
sebagai acuan untuk :
1. Mengembangkan OSIS disekolah baik aspek
organisatornya maupun aspek program kegiatan
pembinaan kesiswaannya;
2. Mengoptimalkan peran dan fungsi OSIS dalam
meningkatkan prestasi akademis maupun non akademis;
3. Menyamakan persepsi pembinaan OSIS dalam
memahami dan mengimplementasikan program-program
pembinaan kesiswaan di sekolah.

D. Sasaran
Pedoman ini disusun secara umum untuk seluruh satuan
pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA dengan sasaran salah seluruh
warga sekolah pada jenjang tersebut yang meliputi; Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pembina OSIS, Guru, Siswa dan
Komite Sekolah.

Panduan Dasar OSIS


BAB II
STRUKTUR OSIS DI SEKOLAH

A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan OSIS


1. Pengertian OSIS
Berdasarkan Peraturan Menteri pendidikan Nasional
Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan
disebutkan bahwa Organisasi kesiswaan yang resmi di
sekolah adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah yang
disingkat OSIS. Untuk lebih memahami secara utuh
berikut diuraikan pengertian organisasi kesiswaan ini.
 Organisasi, dapat dimaknai sebagai sebuah
kelompok kerjasama anatara beberapa orang
yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai
satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang
dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama,
yaitu mendukung terwujudnya pembinaan
kesiswaan.
 Siswa, adalah peserta didik pada satuan
pendidikan dasar dan menengah.
 Intra, berarti terletak di dalam dan di antara.
Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di

Panduan Dasar OSIS


dalam dan di lingkungan sekolah yang
bersangkutan.
 Sekolah, adalah satuan pendidikan tempat
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,
yang dalam hal ini Sekolah yang
menyelenggarakan pendidikan dasar dan
menengah.
Secara organisatoris OSIS dipandang sebagai satu-satunya
wadah organisasi siswa yang resmi di sekolah. Oleh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan
OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi
lain yang ada di luar sekolah.

2. Fungsi OSIS
Sebuah Institusi atau organisasi tentu memiliki sejumlah
fungsi untuk menentukan eksistensinya dalam mencapai tujuan.
OSIS sebagai organisasi resmi di sekolah memiliki sejumlah
fungsi yang mendukung fungsi satuan pendidikan di mana
organisasi ini dibentuk.
1. Wadah Kegiatan Siswa
OSIS merupakan wadah kegiatan para siswa di
Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain

Panduan Dasar OSIS


untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan
di Sekolah.

2. Motivator
Keberadaan OSIS dengan sejumlah kegiatannya akan
memberikan motivasi yang kuat bagi siswa untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya baik dari
aspek prestasi akademi atau nonakademik.
Keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan organisasi
ini akan memberikan motivasi kuat untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

3. Preventif
OSIS sebagai wadah dengan berbagai kegiatan
positif, menarik dan menyenangkan, akan
memberikan pengaruh kuat terciptanya iklim yang
kondusif di lingkungan sekolah bahkan akan
membuat arus terciptanya suasana yang nyaman di
lingkungan masyarakat sekolah. Kegiatan-kegiatan
OSIS menjadikan siswa aktif belajar setiap saat dan
mengembangkan bakat dan minat sehingga menutup
peluang munculnya prilaku-prilaku menyimpang
siswa. Dengan demikian OSIS ikut mencegah dan
mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar

Panduan Dasar OSIS


maupun dari dalam sekolah. Fungsi ini akan terwujud
apabila fungsi-fungsi OSIS yang lain dapat
diwujudkan.

3. Tujuan OSIS
Sebagai organisasi kesiswaan resmi di sekolah, OSIS
memiliki tujuan yang akan dicapai yang seirama dengan tujuan
pembinaan kesiswaan di sekolah, yaitu :
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreativitas.
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan
ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
c. Mengaktualisasikan potensi siwa dalam mencapai
prestasi unggulan sesuai Pwmbibakat dan minat.
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat
yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-
hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan
masyarakat madani.

Panduan Dasar OSIS


B. Perangkat OSIS
Sekurang-kurang ada empat perangkat organisasi yang
semestinya harus ada dalam pembentukan OSIS setiap sekolah,
yaitu (1) Pembina OSIS, (2) Perwakilan Kelas dan (3) Pengurus
OSIS dan (4) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah OSIS.
1. Pembina OSIS Sekolah
a. Pembina OSIS terdiri dari :
1) Kepala Sekolah(Utama), sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, sebagai
Wakil Ketua
3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang
dan bergantian setiap tahun pelajaran.
b. Rincian tugas dan tanggung jawab Pembina OSIS
Adapun tugas dan tanggung jawab Pembina OSIS
sekolah adalah :
1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan,
pembinaan, dan pengembangan OSIS di Sekolah.
2) Memberikan nasihat dan bi,bingan kepada
perwakilan kelas dan pengurus OSIS.
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan keals
dengan Surat keputusan Kepala Sekolah.
4) Mengesahkan dan mealntik pengurus OSIS
dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
5) Menghadiri rapat-rapat OSIS.

Panduan Dasar OSIS


6) Menghadiri evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
OSIS.

2. Perwakilan kelas
Perwakilan kelas adalah siswa yang dipilih dari
masing-masing keals untuk mewakili kealsnya dalam
rapat perwakilan kelas. Anggota perwakilan kelas terdiri
dari 2 (dua) orang siswa tiap kelas yang dipilih secara
langsung oleh anggota kelasnya yang dihadiri oleh wali
kelas.
Adapun rincian tugas perwkilan kelas adalah :
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;
2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program
kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil
rapt keals;
4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah
disiapkan.
5) Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS
pada akhir tahun jabatannya;
6) Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada
Kepala Sekolah selaku ketua Pembina OSIS;
7) Bersama-sama pengurus OSIS menyusun Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga OSIS.

Panduan Dasar OSIS


Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut perwakilan
kelas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan
santun terhadap orang tua, guru, dan teman;
3) Memiliki bakat sebagai pemimpin;
4) Tidak terlibat penggunaan Narkoba;
5) Memiliki kemauan, kemampuan, dan
pengetahuan yang memadai;
6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya,
sehingga pelajarannya tidak terganggu;
7) Dipilih secara langsung oleh kelasnya;
8) Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh
ketua dan wakil ketua kelas;
9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan
Sekolah.

3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
Untuk menjadi pengurus OSIS di sekolah setidaknya
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan
santun terhadap orang tua, guru, dan teman;

Panduan Dasar OSIS


3) Memiliki bakat sebagai pemimpin;
4) Tidak terlibat penggunaan Narkoba;
5) Memiliki kemauan, kemampuan, dan
pengetahuan yang memadai
6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya,
sehingga pelajarannya tidak terganggu karena
menjadi pengurus OSIS;
7) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas;
8) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan
menghadapi ujian akhir;
9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan
sekolah.

b. Kewajiban Pengurus OSIS


Pengurus OSIS yang terpilih memiliki kewajiban
antara lain:
1) Menyusun dan melaksanakan program kerja
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga OSIS;
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan,
dan martabat sekolahnya;
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif;

Panduan Dasar OSIS


4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban
kepada Pembina OSIS dan kepada Perwakilan
Kelas pada akhir masa jabatannya;
5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina.

4. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga OSIS


Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
merupakan pedoman dasar bagi pengurus dan warga
sekolah dalam menjalankan organisasi kesiswaan ini.
Sebab itu, setiap OSIS di sekolah wajib memiliki
Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga. Anggaran
dasar bersifat mengikat bagi seluruh pengurus dan
anggota. Anggaran Dsar/Anggaran Rumah tangga
disusun bersama oleh Pengurus OSIS dan Perwakilan
Kelas serta Pembina OSIS dan disahkan dalam Rapat
Pleno Perwakilan Kelas. Perubahan anggaran
Dasar/Anggaran Rumah tangga pun dapat dilakukan pada
rapat pleno Perwakilan Kelas. Sekurang-kurangnya
struktur Anggaran Dasar OSIS mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Nama, Waktu, dan Tempat Kedudukan
2. Asas, Tujuan, dan Sifat
3. Keanggotaan dan keuangan
4. Perangkat OSIS

Panduan Dasar OSIS


5. Masa Jabatan
6. Penutup
Sementara Anggaran Rumah Tangga OSIS
merupakan uraian penjabaran dari Anggaran Dasar OSIS,
yang sekurang-kurangnya berisi tentang:
1. Status Keanggotaan.
2. Syarat Keanggotaan.
3. Hak dan Kewajiban Anggota.
4. Forum Organisasi.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Pembina OSIS.
6. Tugas dan Tanggung Jawab Perwakilan Kelas.
7. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus OSIS.
8. Pengganti Antar Waktu.
9. Aturan Peralihan.
10. Penutup.

C. Mekanisme Pemilihan Pengurus OSIS


Pemilihan pengurus OSIS dilakukan sangat terkait dengan
pemilihan Perwakilan Kelas, sehingga mekanisme pemilihan
pengurus didahului oleh pemilihan Perwakilan kelas. Tata cara
pemilihan Perwakilan Kelas dan pemiliohan pengurus OSIS
diuraikan sebagai berikut:

Panduan Dasar OSIS


1. Pemilihan Perwakilan Kelas
a. Pemilihan perwakilan kelas diselenggarakan pada
awal tahun pelajaran baru, hari pertama masuk
sekolah, semua siswa yang duduk dikelas yang
bersangkutan memilih ketua dan wakil ketua kelas;
b. Anggota perwakilan kelas terdiri dari 2 (dua) orang
siswa tiap kelas yang dipilih secara langsung oleh
anggota kelasnya yang dihadiri oleh wali kelas;
c. Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh
ketua dan wakil ketua keals;
d. Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina OSIS
mengesahkan pengurus dan perwakilan keals yang
terpilih;
2. Pemilihan atau Pembentukan Pengurus OSIS
a. Pemilihan/Pembentukan pengurus OSIS
diselenggarakan selambat-lambatnya 1 (bulan)
setelah terbentuknya perwakilan kelas.
b. Pemilihan/pembentukan pengurus OSIS
dilaksanakan melalui Musyawarah Perwakilan
Kelas.
c. Penyelenggara Musyawarah Perwakilan Kelas
dalam rangka Pemilihan atau Pembentukan
pengurus OSIS dibentuk oleh Kepala Sekolah,
dengan unsur-unsur panitia terdiri dari :

Panduan Dasar OSIS


1) Pembina OSIS;
2) Pengurus OSIS lama;
3) Perwakilan Kelas;
4) Siswa.
d. Ketua dan wakil ketua OSIS dipilih secara
langsungdalam satu paket olehseluruh siswa dalam
waktu 1 (satu) hari dan hasilnya diumumkan secara
langsung.
e. Ketua dan wakil ketua terpilih segera melengkapi
kepengurusan OSIS selambat-lambatnya 1
(minggu) setelah pemilihan.
3. Pengesahan dan Pelantikan Pengurus OSIS
a. Berdasarkan hasil laporan panitia pemilihan OSIS,
Kepala Sekolah sebagai Pembina OSIS
mengeluarkan surat keputusan tentang
pengangkatan dan pengambilan sumpah pengurus
OSIS yang baru terbentuk.
b. Pelantikan pengurus OSIS dilaksanakan pada saat
upacara bendera hari Senin, dengan susunan
upacara pelantikan yang diatur oleh Sekolah.

Panduan Dasar OSIS


D. Forum Organisasi
Seperti halnya organisasi pada umunya, organisasi ini
memiliki forum permusyawaratan sesuai dengan fungsi dan
kewenangan pengambilan keputusan.

1. Rapat Pleno Perwakilan Kelas


Rapat pleno perwakilan keals adalah rapat yang dihadiri
seluruh anggota perwakilan kelas. Rapat ini diadakan
untuk:
a) Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang
terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, dan
seorang sekretaris.
b) Pencalonan pengurus OSIS.
c) Pelaksanaan pemilihan perngurus OSIS.
d) Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga OSIS.
e) Penilaian laporan pertanggung jawaban pengurus
OSIS pada akhir masa jabatan.
f) Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan
dengan Ketua Pembina.

2. Rapat Pengurus OSIS


Rapat Pengurus OSIS terdiri dari :
a. Rapat Pleno pengurus

Panduan Dasar OSIS


Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri
seluruh anggota pengurus OSIS, untuk membahas :
a) Penyusunan program kerja tahunan OSIS.
b) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja
pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan.
c) Membahas laporan pertanggung jawaban
OSIS pada akhir masa jabatan.
b. Rapat Pengurus harian
Rapat Pengurus harian adalah rapat yang dihadiri
oleh Pengurus harian OSIS, yaitu Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara, untuk membicarakan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
c. Rapat Bidang
Rapat yang dipimpin ketua bidang untuk
membicarakan sekitar pelaksanaan program kerja
pada masing-masing bidang.

3. Rapat Luar Biasa


Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang
mendesak atas usul pengurus OSIS atau perwakilan kelas,
setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dan disetujui oleh
pembina OSIS.

Panduan Dasar OSIS


E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Pengurus OSIS
Sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008 Tentang Pembina
kesiswaan, maka perlu dilakukan penyesuaian Struktur Organisasi
kesiswaan ini, khususnya dalam hal deskripsi tugas-tugas 10
(sepuluh) bidang.
Adapun Struktur OSIS dapat dikelompokkan ke dalam
Dua bagian besar, yaitu :
1. Pengurus Harian, yang terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua (2 Orang)
- Sekretaris
- Wakil Sekretaris (2 Orang)
- Bendahara
- Wakil Bendahara (2 Orang)
2. Bidang-Bidang, terdiri dari :
a) Bidang Keimanan dan Ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
b) Bidang Budi Pekerti Luhur dan Akhlak Mulia;
c) Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara;
d) Bidang Prestasi Akademik, Seni dan Olahraga;

Panduan Dasar OSIS


e) Bidang Demokrasi, HAM dan Lingkungan
Hidup;
f) Bidang Kreativitas, Keterampilan dan
Kewirausahaan;
g) Kesehatan Jasmani dan Gizi;
h) Bidang Apresiasi Sastra dan Budaya;
i) Bidang Teknologi Informasi Komunikasi;
j) Bidang Keterampilan Komunikasi Bahasa Asing.
Pada masing-masing bidang ditunjuk 1 (satu) koordinator
dan anggota yang disesuaikan dengan jumlah siswa
sekolah.Adapun dekripsi tugas-tugas pengurus OSIS
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ketua
a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah
dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat
kepengurusan;
d) Memimpin rapat;
e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat
kepengurusan.

Panduan Dasar OSIS


2. Wakil Ketua
a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka
mengambil keputusan
c) Menggantikan ketua jika berhalangan
d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
e) Bertanggung jawab kepada ketua
f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris
mengkoordinasikan bidang-bidang.
3. Sekretaris
a) Memberikan saran keapd ketua dalam rangka
mengambil keputusan
b) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap
rapat
c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan
surat serta arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan
d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan
evaluasi kegiatan
e) Bersama ketua menandatangani setiap surat
f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi
organisasi
g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau
diserahkan kepada wakil sekretaris

Panduan Dasar OSIS


4. Wakil Sekretaris
a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris
b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris
berhalangan
c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua
mengkoordinir bidang-bidang
5. Bendahara dan Wakil Bendahara
a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala
pemasukan pengeluaran uang/biaya yang
diperlukan
b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan
pengeluaran uang untuk pertanggung jawaban
c) Bertanggung jawab atas inventaris dan
perbendaharaan
d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
6. Ketua Bidang
a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bidang
yang menjadi tanggung jawabnya
b) Melaksanakan kegiatan bidang yang
diprogramkan
c) Memimpin rapat bidang
d) Menetapkan kebijaksanaan bidang dan
mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
dan mufakat

Panduan Dasar OSIS


e) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan bidang kepada ketua.

Panduan Dasar OSIS


BAB III
PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIANA OSIS
DI SEKOLAH

A. Prinsip-Prinsip Pengembangan Program kegiatan OSIS


Salah satu indikator keberhasilan sebuah organisasi adalah
adanya program kegiatan yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Program kegiatan OSIS tentu saja
harus berorientasi pada tujuan pembinaan dan kecerdasan peserta
didik. Sebab itu, penyusunan program kegiatan OSIS harus
memperhatikan prinsip pengembangan kegiatan sebagai berikut:

1. Normatif
Pengembangan program kegiatan OSIS di sekolah
seharusnya memperhatikan nilai-nilai Islami yang
merupakan ciri khas sekolah. Ajaran Islam harus
menjadi ukuran dan acuan dalam mengembangkan
program kegiatan OSIS di Sekolah.

2. Mudah dan Bermakna


Program kegiatan OSIS yang direncanakan seyogyanya
mudah dilaksanakan, sederhana, terukur dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Selanjutnya kegiatan yang diprogramkan

Panduan Dasar OSIS


harus berdampak positif bagi peserta didik yang
memungkinkan terjadinya perubahan pada sikap,
prilaku dan perbuatan peserta didik yang semakin
cerdas secara intelektual, emosional, spritual dan
kinestetiknya.

3. Fleksibel dan Berkesinambungan


Program kegiatan OSIS yang dikembangkan harus
dinamis sehingga dapat menyesuaikan dengan situasi,
kondisi dan fasilitas sekolah. Program kegiatan OSIS
juga untuk kepentingan penyaluran bakat dan minta
siswa secara berkesinambungan.

4. Komprehensif
Pengembangan program kegiatan OSIS harus
menyeluruh dan dapat diikuti oleh seluruh warga
sekolah. Program kegiatan yang direncanakan
memberikan keleluasaan kepada warga sekolah untuk
mengikutinya.

5. Kreatif dan Menyenangkan


Program kegiatan OSIS menjadikan siswa sebagai
subyek dan obyek kegiatan. Itu sebabnya,
pengembangan program kegiatan sedapat mungkin

Panduan Dasar OSIS


dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi kegiatan
dapat bermanfaat secara optimal maka kegiatan yang
dirancang bisa membangkitkan keceriaan bagi peserta
didik.

6. Mengembangkan Potensi dan Minat Siswa


Program kegiatan OSIS yang dikembangkan hendaknya
memperhatikan potensi dan minat peserta didik. Hal ini,
dimaksudkan agar program kegiatan sekaligus sebagai
penelusuran potensi, minat dan bakat peserta didik.

7. Akuntabel
Pengembangan program kegiatan OSIS harus dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral,
baik kepada warga sekolah maupun stakeholder.

B. Lingkup Pengembangan Program Kegiatan OSIS


Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan bahwa lingkup materi pembinaan kesiwaan meliputi :
(1) pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa; (2) pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
(3) pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaaan, dan
bela negara; (4) pembinaan prestasi akademik, seni, olahraga; (5)

Panduan Dasar OSIS


pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks
masyarakat plural; (6) pembinaan kreativitas, keterampilan dan
kewirausahaan; (7) pembinaan kualitas jasmani, kesehatan, dan
gizi berbasis sumber-sumber gizi yang terdiversfikiasi; (8)
pembinaan sastra dan budaya; (9) pembinaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi; (10) pembinaan komunikasi dalam
bahasa Inggris.
Berdasarkan lingkup materi pembinaan tersebut struktur
organisasi dan program kegiatan osis perlu penyesuaian. Sepuluh
materi pembinaan kesiswaan tersebut setidaknya harus
terakomodasi dalam struktur organisasi dan program kerja OSIS
tahun pelajaran yang berjalan. Pada bahasan sebelumnya telah
diuraikan konsekuensi penyesuaian dengan munculnya sepuluh
bidang dalam kepengurusan OSIS. Dengan demikian,
pengembangan program kegiatan OSIS ini disesuaikan bidang-
bidang yang terdapat pada struktur organisasi OSIS yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Adapun lingkup pengembangan program OSIS di Sekolah
berdasarkan bidang-bidang masing-masing diuraikan sebagai
berikut:

Panduan Dasar OSIS


1. Bidang Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa;
Program bidang keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa mencakup berbagai aspek kegiatan yang
dapat dilaksanakan di sekolah untuk memotivasi peningkatan
peningkatan kepribadian siswa yang berbudi luhur, bertakwa dan
berakhlak karima. Kegiatan yang dikembangkan dalam program
ini bertujuan :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT ;
b. Memberdayakan potensi siswa sekolah dalam
bidang keagamaan :
c. Memberi motivasi bagi siswa dalam hari – hari
besar islam ;
d. Meningkatkan kemampuan siswa sekolah dalam
melaksanakan ajaran islam ;
e. Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar
umat beragama dan antar umat beragama ;
Kegiatan yang dapat dikembangakn dalam bidang ini
antara lain :
1) Melaksanakan shalat berjamaah.
2) Melaksanakan kegiatan takzir/dakwah.
3) Melaksanakan Tadarus Al Qur ‘an.
4) Melaksanakan Amaliyah di bulan Ramadhan.

Panduan Dasar OSIS


5) Melaksanakan perayaan hari-hari besar Islam.
6) Melaksanakan infaq, sedekah dan zakat.
7) Melaksanakan hubungan kegiatan dalam
hubungan sosial keagamaan seperti donor darah,
gotong royong dan kerja bakti.

2. Bidang Budi Pekerti Luhur dan Akhlak Mulia


Program bidang ini mencakup berbagai aspek
kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan keprobadian
siswa yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia. Kegiatan-
kegiatan ini bertujuan sebagai berikut :
a. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti;
c. Menerapkan norma-norma dan tatakrama
yang islami dalam pergaulan sehari-hari;
d. Menumbuhkembangkan sikap saling
menghormati dan menghargai;
e. Melaksanakan kegiatan 7 K (keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan,
kedamaian, kekeluargaan, dan kerindangan)
di lingkungan sekolah.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan
antara lain :

Panduan Dasar OSIS


1) Melaksanakan tata tertib dan kultur
sekolah seperti disiplin waktu, budaya
salam, membuang sampah pada
tempatnya.
2) Melaksanakan gotong royong dan kerja
bakti.
3) Melaksanakan pengumpulan infaq,
sadaqoh untuk meningkatkan kepekaan
sosial terhadap sesama.
4) Melaksanakan silaturahmi untuk
meningkatkan akhlak mulia.
5) Melaksanakan kegiatan 7 K (keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan,
kedamaian, kekeluargaan, dan
kerindangan) di sekolah.

3. Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan


Kebangsaan, dan Bela Negara
Program bidang ini mencakup beberapa aspek
kegiatan yang dapat dilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan
kepribadian siswa yang unggul, berwawasan kebangsaan yang
luas dan berjiwa bela negara yang kuat dengan tujuan sebagai
berikut :

Panduan Dasar OSIS


a. Menumbuhkembangkan sikap berbangsa dan
bernegara;
b. Mengembangkan sikap cinta tanah air,
menghargai hasil karya bangsa dan bangga
terhadap bangsanya;
c. Menyiapkan siswa untuk menjadi warga
negara menuju masyarakat cerdas, terampil
dan memiliki nilai-nilai budaya luhur.
d. Menumbuhkan daya tangkal siswa terhadap
pengaruh negatif yang datang dari dalam
maupun dari luar;
e. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan
spasial, budaya dan alam sekitar.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain :
1) Melaksanakan upacara bendera pada setiap
hari Senin dan hari-hari besar nasional.
2) Menyajikan lagu-lagu nasional
3) Melaksanakan kegiatan kepramukaan seperti
persami, jambore, pelatihan saka.
4) Mengunjungi dan mempelajari tempat
bernilai sejarah.

Panduan Dasar OSIS


5) Melaksanakan kegiatan bela negara seperti
Latihan dasar Kepemimpinan Siswa, Cerdas
Cermat UUD 1945 dan Ketetapan MPR,
loma TUB/PBB.
6) Mengikuti pertukaran siswa antar daerah dan
antar bangsa.

4. Bidang Prestasi Akademik, Seni dan Olahraga


Program bidang ini mencakup kegiatan yang
berorientasi pada peningkatan kualitas diri siswa yang memiliki
prestasi di bidang akademik, seni dan olahraga yang sesuai
dengan bakat dan minatnya. Kegiatan yang dikembangkan pada
program ini bertujuan untuk :
a. Menumbuhkan budaya kompetisi dan daya saing
antar siswa.
b. Menumbuhkan kesadaran cinta ilmu pengetahuan
melalui penyelenggaraan kompetisi baik di
bidang akademik maupun non akademik.
c. Membiasakan aktivis meneliti dan
mempublikasikan serta berapresiasi terhadap
hasil-hasil penelitian dan karya inovasi siswa.
d. Menyalurkan baakt dan minat di bidang seni,
budaya, maupun olahraga guna mempersiapkan

Panduan Dasar OSIS


siswa pada setiap kompetisi baik internal maupun
eksternal.
e. Meningkatkan sikap mental positif, disiplin,
kreatif, dan sportif.

Adapun kegiatanyang dapat dikembangkan antara lain :


1) Melaksanakan/mengikuti lomba mata pelajaran
seperti Cepat Tepat mata pelajaran, Olimpiade
Sains, Cepat tepat Keagamaan.
2) Menyelengggarakan/mengikuti kegiatan ilmiah
seperti Lomba karya ilmiah remaja, Lomba
penelitian Remaja, Kelompok ilmiah Remaja.
3) Mengikuti kegiatan workshopmdiskusi panel
yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti Talkshow Penyimpangan Perilaku siswa,
Training Motivation, Penyuluhan Narkoba,
Seminar Anti global warming dan lain-lain.
4) Mengadakan studi banding dan studi wisata.
5) Mengadakan/mengikuti/mengunjungi pameran
karya inovatif dan hasil penelitian.
6) Membentuk dan membina klub sains, seni dan
olahraga.
7) Menyelenggarakan atau mengikuti festival dan
lomba seni.

Panduan Dasar OSIS


8) Menyelenggarakan atau mengikuti lomba dan
pertandingan olahraga.

5. Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan


Lingkungan Hidup
Program bidang ini mencakup berbagai aspek kegiatan
yang berorientasi untuk meningkatkan kepribadian siswa yang
demokratis, menghargai Hak Asasi Manusia, memahami
pendidikan politik dan pengetahuan terhadap lingkungan hidup
serta memiliki kepekaan dan toleransi sosial. Kegiatan yang
dirancang dalam program bidang ini adalah :
a. Menumbuhkan kesadaran siswa agar menjadi
masyarakat yang demokratis dan menghargai hak
asasi manusia dlam mewujudkan masyarakat
madani.
b. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa
dalam berorganisasi dan bermasyarakat.
c. Menumbuhkan sikap toleransi, tidak memaksakan
kehendak dan melaksanakan keputusan bersama.
d. Menumbuhkan kesadaran siswa agar peduli
terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan adalah :
1) Melakukan Up Grading bagi Pengurus OSIS.

Panduan Dasar OSIS


2) Melaksanakan Latihan Kepemimpinan Siswa
(LDKS).
3) Melaksanakan Outbound.
4) Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran,
transparansi dan profesinalisme seperti mengelola
kantin kejujuran.
5) Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain
dalam pergaulan masyarakat seperti bakti sosial,
membayar pajak, zakat dan qurban.
6) Melaksanakan kegiatan Orientasi siswa baru.
7) Melaksanakan penghijauan dan perindangan
lingkungan sekolah.

6. Bidang Kreativitas, Keterampilan dan


Kewirausahaan
Program bidang ini mencakup kegiatan yang
berorientasi untuk meningkatkan kreativitad, keterampilan dan
kewirausahaan pada diri siswa. Tujuan kegaitan dalam program
bidang ini adalah :
a. Menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan nilai
guna dan manfaat barang bekas/tidak terpakai
melalui 3R (Recycle/daur ulang,
Reduce/mengurangi, Reuse/memakai).
b. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan siswa.

Panduan Dasar OSIS


c. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan adalah :
1) Melaksanakan kegiatan kreativitas dan
keterampilan dalam mengelola barang seperti
mengelola bahan limbah, menciptakan barang baru
dari barang bekas pakai, membuat kreasi baru.
2) Melaksanakan kegiatan kreatif di bidang barang
dan jasa seperti pelatihan MC, pelatihan barang-
barang kerajinan home industri.
3) Melaksanakan usaha koperasi sekolah dan unit
produksi sekolah lainnya.

7. Bidang Kesehatan, Jasmani dan Gizi


Program bidang ini mencakup kegiatan yang
berorientasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan jasmani
siswa, memiliki pemahaman dan kemampuan yang memadai
tentang keragaman sumber gizi. Pengembangan kegiatan dalam
program ini bertujuan :
a) Meningkatkan budaya hidup aktif dalam rangka
pencapaian kualitas hidup sehat.
b) Menumbuhkembangkan kesadaran, tanggung
jawab warga sekolah, dan lingkungan sekitar
terhadap pentingnya perilaku hidup sehat dan
bersih.

Panduan Dasar OSIS


c) Melakukan pencegahan terhadap bahaya
penyalahgunaan Narkoba, Miras, Rokok, dan
HIV/AIDS serta bahaya Seks Bebas.
d) Memberikan pemahaman dalam pemilihan ragam
makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain :
1) Membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih
seperti program jum’at bersih, lomba kelas sehat
dan bersih.
2) Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah.
3) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan
narkotika dan zat adiktif (narkoba) minuman keras,
merokok dan HIV/AIDS.
4) Mengikuti seminar/diskusi/bimbingan tentang
kesehatan reproduksi.
5) Melaksanakan pengamanan jajan anak sehat seperti
memasang poster makanan sehat, mengadakan
kantin sehat, mengadakan atau mengikuti
penyuluhan jajan sehat.

Panduan Dasar OSIS


8. Bidang Apresiasi Sastra dan Budaya
Program bidang ini mencakup berbagai aspek kegiatan
yang berorientasi untuk mendorong penguasaan dan peningkatan
apresiasi siswa terhadap sastra dan keragaman kekayaaan budaya
nasional. Tujuan pengembangan kegiatan pada program bidang
ini adalah:
a. Menumbuhkembangkan apresiasi, dan kreasi,
sastra dan budaya.
b. Menggalai an mengembangkan dan melestarikan
nilai-nilai budaya nusantara.
c. Menampilkan karya-karya sastra dan budaya yang
kreatif.
Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain:
1) Melaksanakan kegiatan wawasan dan keterampilan
di bidang sastra seperti kegiatan bulan bahasa,
teater sekolah, seni drama siswa temu tokok sastra.
2) Menyelenggarakan festival atau lomba sastra dan
budaya seperti lomba menulis esay sastra, lomba
menulis kritik sastra, lomba baca puisi dan cerpen
dan festival budaya daerah.
3) Melakukan daya cipta sastra seperti pelatihan
penulisan puisi dan cerpen, pelatihan webblog
sastra.

Panduan Dasar OSIS


4) Melakukan apresiasi budaya seperti tari tradisional,
pameran buku, lomba musik tradisional.

9. Bidang Teknologi Informasi Komunikasi


Program bidang ini mencakup berbagai aspek
kegiatanyang dapat dilaksanakan di sekolah yang berorientasi
untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan siswa dalam
bidang teknologi dan komunikasi. Tujuan kegiatan dalam bidang
ini adalah :
a. menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
b. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi.
c. Meningkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan
kesatuan.
d. Memperkokoh jiwa nasionalisme, kebanggaan
berbangsa dan bernegara.
e. Menggunakan bahasa arab dan inggris secara aktif.
f. Meningkatkan kemampuan bahasa melalui
kompetisi.
g. Meningkatkan karya tulis dalam bahasa arab dan
inggris maupun bahasa lainnya.

Panduan Dasar OSIS


Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain:
1) Menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran
seperti pembuatan milis diskusi permata pelajaran,
lomba desain web perpustakaan digital.
2) Menggunakan TIK dalam berbagai kegiatan seperti
lomba desain webblog, lomba pembuatan animasi,
lomba gambar 3 dimensi dan lomba pembuatan game
onlne.
3) Menggunakan TIK dalam berkomunikasi dan tukar
informasi antar saudara sebangsa seperti lomba
webblog budaya daerah, lomba webblog musik
tradisional dan lomba webblog pahlawan nasional.

10. Bidang Keterampilan Berbahasa Asing


Program ini mencakup berbagai aspek kegiatan yang
dapat dilaksanakan di sekolah yang berorientasi untuk
meningkatkan kreativitas dan berbahasa asing (Arab dan Inggris).
Tujuan kegiatan dalam bidang ini adalah :
a. Menggunakan bahasa arab dan inggris maupun
bahasa lainnya secara aktif;
b. Meningkatkan kemampuan bahasa melalui
kompetisi;
c. Meningkatkan karya tulis dalam bahasa arab dan
inggris maupun bahasa lainnya;

Panduan Dasar OSIS


Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain :
1) Melaksanakan lomba pidato bahasa arab dan bahasa
inggris.
2) Melaksanakan lomba dan debat dalam bahasa arab
dan bahasa inggris.
3) Melaksanakan lomba menulis dan korespondensi
dalam bahasa aran dan bahasa inggris.
4) Mendukung program Arabic dan English Day di
sekolah.
Setelah menetapkan program kegiatan pada sepuluh
bidang pembinaan kesiswaan, Pengurus OSIS dapat memilih dan
menetapkan program yang diunggulkan pada satu periode.
Program kegiatan ini dipilih untuk mendukung program unggulan
sekolah dalam setiap tahun pelajaran.

Panduan Dasar OSIS


BAB IV
STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM KEGIATAN
OSIS
DI SEKOLAH
Sebagai satu-satunya organisasi kesiswaan resmi di
sekolah, keberhasilan implementasi kegiatan OSIS tentu saja
tidak hanya ditentukan oleh pengurus OSIS melainkan seluruh
warga sekolah bahkan stakeholder yang terkait. Itu sebabnya,
strategi implementasi program kegiatan OSIS harus di mulai dari
tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional.
Pada dasarnya program kegiatan OSIS disusun dan
dikembangkan berdasarkan materi pembinaan kesiswaan yang
digunakan oleh semua stakeholders secara berjenjang sehingga
implementasi program harus berkesinambungan dan konsisten
serta tidak tumpang tindih antara program di sekolah-
kabupaten/kota-provinsi dan tingkat nasional.

A. Implementasi di Tingkat Sekolah


Pada tingkat sekolah ada tiga komponen penting yang
dipandang sangat menentukan keberhasilan implementasi
kegiatan OSIS, yakni Kepala Sekolah, Guru Pembina dan
Komite Sekolah. Program kegiatan OSIS yang telah
direncanakan tidak akan terlaksana secara optimal apabila

Panduan Dasar OSIS


tidak mendapat dukungan dari komponen pendidikan
tersebut.
Kepala Sekolah dengan segala fungsi dan peran yang
dimilikinya tentu saja akan berpengaruh kuat pada
keberhasilan Implementasi program kegiatan. Peranan
Kepala Sekolah yang perlu dioptimalkan adalah antara
lain :
- Memberikan bimbingan dan dukungan kepada
pengurus OSIS;
- Menyediakan ruang OSIS dengan fasilitasnya;
- Mengalokasikan anggaran biaya OSIS dalam
RAPBM;
- Kebijakan sekolah yang mendukung keberhasilan
OSIS;
- Memberikan kemudahan pada berbagai kegiatan
OSIS;
- Menyertakan pengurus OSIS dalam kegiatan rapat
kerja Sekolah.

OSIS adalah wadah berhimpunnya siswa-siswa yang


notabenenya masih relatif mudah sehingga perlu pendampingan
dalam setiap pelaksanaan kegiatan OSIS. Dalam kaitan ini,
keberadaan guru umumnya dan guru pembina khususnya
memberikan pengaruh dalam pelaksanaan kegiatan OSIS. Oleh

Panduan Dasar OSIS


karena itu, peran guru pembina dapat dioptimalkan dengan
membimbing dan membantu siswa dalam melaksanakan setiap
program kegiatan OSIS. Demikian halnya, apabila Pengurus
OSIS mengalami hambatan, guru pembina harus membantu
memberikan pertimbangan dan solusinya.
Dengan perannya sebagai pendukung (supporting agency)
dalam penyelenggaraan pendidikan, maka Komite Sekolah
seharusnya memberikan dukungan terhadap implementasi
program kegiatan OSIS baik dari aspek finansial maupun
pemikiran. Peran Komite Sekolah dapat diwujudkan dalam
bentuk :
- Memberikan fasilitas baik berupa dana maupun
dukungan materi lainnya yang dibutuhkan OSIS;
- Membantu terciptanya hubungan yang harmonis
dengan orang tua siswa, ataupun pihak sponsor dalam
penggalangan dana untuk kegiatan OSIS.

B. Di Tingkat Kabupaten/Kota/ dan Tingkat Provinsi


Kepala Kantor Dinas Pendidikan/Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dan Kepala Kantor Wilayah Dinas
Pendidikan/Kementerian Agama Provinsi dapat menunjang
keberhasilan implementasi kegiatan OSIS di sekolah dengan
memfasilitasi sejumlah kegiatan pembinaan kesiswaan yang
terkait dengan kegiatan OSIS seperti :

Panduan Dasar OSIS


- Pelatihan Pengurus OSIS dalam kegiatan
keorganisasian.
- Kegiatan bersama antara OSIS sekolah Se-Kabupaten
atau Provinsi seperti : Karya Wisata, Gerak Jalan
Napak Tilas Sejarah, dan lain-lain;
- Pembentukan Forum Koordinasi OSIS Sekolah
Tingkat Kabupaten/Kota;
- Pelatihan keterampilan keahlian atau kewirausahaan,
seperti Perbengkelan, Pertanian/Pertanaman/Tata
boga dan Tata busana, dll.

C. Di Tingkat Nasional
Pada tingkat nasional keberhasilan OSIS Sekolah
ditentukan berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh
Departemen Agama dalam hal ini Direktorat Pendidikan
Sekolah diantaranya denganter memfasilitasi kegiatan :
- Pelatihan TOT/Workshop/Pengurus OSIS dan
Pembina OSIS seluruh Indonesia dalam hal
keorganisasian OSIS Sekolah;
- Pertukaran Pengurus OSIS Sekolah antar Provinsi;
- Pertukaran Pengurus OSIS di tingkat Regional
(ASEAN) dan Internasional;
- Kerjasama dengan departemen/kementerian terkait;

Panduan Dasar OSIS


- Kerjasama dengan Komnas HAM dalam kaitannya
dengan Diskriminasi Pelaksanaan HAM di Indonesia.

D. Indikator Keberhasilan Kegiatan OSIS di Sekolah


Keberhasilan kegiatan OSIS di sekolah dapat dilihat dari
beberapa indikator di antaranya :
1. Terdapat ruang yang di dalamnya terdapat struktur
organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja,
sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai
macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai
hasil prestasi yang dicapai.
2. Adanya keterlibatan pengurus OSIS, anggota
OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan
masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar
Islam, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan social,
seni budaya, dan sebagainya.
3. Terselenggaranya pelatihan dasar kepemimpinan bagi
para pengurus, perwakilan kelas, dan anggota, baik di
lingkungan sekolah maupun kabupaten/provinsi.
4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah
dalam berbagai macam kegiatan olahraga, seni,
pramuka, dan sebagainya.
5. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum
membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah.

Panduan Dasar OSIS


6. Terbinanya dengan baik pelatihan upacara bendera di
sekolah.
7. Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada
hari-hari tertentu secara terencana dan terus menerus.
8. Terimplementasinya program kegiatan 9 (sembilan)
bidang.
9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar
sesama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru,
kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat.
10. Terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyata-
mandala.

Panduan Dasar OSIS


PENUTUP
Pengembangan potensi kecerdasan dan pembentukan
kepribadian siswa di sekolah tidak cukup hanya dengan
pembelajaran di dalam kelas, melainkan harus didukung oleh
kegiatan ekstrakurikuler. Berbagai kegiatan pembinaan kesiswaan
pun harus dikembangkan di Sekolah untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya. OSIS dipandang sebagai wadah yang
tepat melaksanakan sebagian tugas-tugas pembinaan kesiswaan
dimaksud. Untuk itu, seluruh sekolah diharapkan telah
membentuk OSIS sebagai organisasi kesiswaan yang resmi di
Sekolah.
Buku pedoman pengembangan OSIS di sekolah ini
disusun sebagai pegangan bagi para pembinaan OSIS di sekolah
dengan harapan untuk mendukung agar pembinaan kesiswaan
dapat terlaksana secara optimal di sekolah.
Oleh karena itu, kepada semua pihak terutama para
pembina OSIS yakni Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan, konselor, guru pembina untuk dapat
menjalankan peran dan fungsinya masing-masing membantu
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai
dengan kecerdasan dan/atau bakat istimewa yang dimilikinya.
Demikian halnya, kepada warga sekolah termasuk komite sekolah
untuk membantu memperlancar implementasi program OSIS
sebagai bagian dari pembinan kesiswaan di sekolah.

Panduan Dasar OSIS


Sekolah akan berhasil melaksanakan kegiatan pembinaan
kesiswaannya, apabila ada kerja keras dan komitmen yang tinggi
yang secara operasional terletak di pundak para pembina
kesiswaan, khususnya dipundak para Pembina OSIS. Ikhtiar ini
akan membawa lembaga ini berada dalam posisi sejajar dengan
lembaga pendidikan lainnya sebagai salah satu sub sistem
pendidikan nasional. Bahkan akan menjadi lembaga pendidikan
alternatif masa depan dengan keunggulan ciri khasnya. Sekolah
adalah salah satu “lokomatif” membentuk peradaban masa depan
bangsa yang lebih religius, harmonis, humanis dan etis.

Panduan Dasar OSIS


LAMPIRAN 1
BAGAN MEKANISME KERJA OSIS DI SEKOLAH

PEMBINA OSIS

PERWAKILAN
KELAS

PENGURUS OSIS

GARIS PEMBINAAN

GARIS TANGGUNG JAWAB

Panduan Dasar OSIS


Lampiran : 4
Contoh Anggaran Dasar Osis Sekolah
(Dikembangkan sesuai kondisi Sekolah)

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Orhanisasi Siswa Intra Sekolah
Pasal 2
Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 3
Oganisasi ini berkedudukan di Sekolah.........................

BAB II
ASAS, TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 4
Organisasi ini Berasakan Pancasila
Pasal 5
Organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader
penerus cita-cita perjuangan pembangunan bangsa,guna :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Tuhan YME dan
budi pekerti luhur
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
c. Meningkatkan ksehatan jasmani dan rohani

Panduan Dasar OSIS


d. Menetapkan kepribadian dan mandiri
e. Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangasaan

Pasal 6
1) Organisasi ini bersifat intra sekolah, dan merupakan
organisasi siswa yang sah di sekolah sebagai waah siswa
berorganisasi dan menampung seluruh kegiatan siswa,
serta tidak ada hubugan organisatoris dengan OSIS
disekolah lain, atau tidak menjadi bagian organisasi lain di
luar sekolah.
2) Organisasi ini hanya berhak mewakili siswa dari sekolah
yang bersangkutan

BAB III
KEANGGOTAAN DAN KEUANGAN
Pasal 7
1) Anggota organisasi ini secara otomatis adalah siswa yang
masih aktif pada sekolah ini
2) Anggota organisasi ini tidak memerlukan kartu anggota
3) Keanggotakan berakhir apabila siswa yang bersangkutan
tidak menjadi siswa di sekolah ini, atau meninggal dunia
Pasal 8

Panduan Dasar OSIS


1) Keuangan organisasi ini diperoleh dari anggaran
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta sumbangan
yang tidak mengikat
2) Pengelolaan keuangan organisasi tersebut digunakan
sepenuhnya untuk kegiatan OSIS dengan pertanggung
jawaban yang jelas.

BAB IV
PERANGKAT OSIS
Pasal 9
1) Perangkat OSIS terdiri dari :
a. Pembina OSIS
b. Perwakilan Kelas
c. Pengurus OSIS
2) Pembina terdiri dari :
a. Kepala Sekolah / wakil kepala Sekolah, seagai
ketua/wakil Ketua
b. Guru,sebagai anggota, sedikitnya lima orang, diatur
secara bergantian setiap tahun ajaran.
3) Perwakilan kelas terdiri dari :
a. Wakil-wakil setiap kelas
b. Setiap kelas diwakili oleh 2 (orang) siswa

Panduan Dasar OSIS


c. Ketua dan wakil ketua kelas dapat merangkap sebagai
wakil kelas
4) Pengurus OSIS terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. 2 orang wakil ketua
c. Seorang sekretaris
d. 2 orang wakil sekretaris
e. Seorang bendahara
f. 2 orang wakil bendahara
g. Bidang keimanan dan ketqwaan terhadap Tuhan YME
h. Bidang budi pekerti luhur dan ahklak mulia
i. Bidang kepribadian unggul, wawasan kebangsaan dan
bela negara
j. Bidang prestasi akademk, seni dan olahraga
k. Bidang demokrasi, HAM dan lingkungan Hidup
l. Bidang apresiasi sastra dan budaya
m. Bidang kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan
n. Bidang teknologi informasi komunikasi
o. Bidang keterampilan komunikasi bahasa asing

Panduan Dasar OSIS


BAB V
MASA JABATAN
Pasal 10
Masa jabatan anggota perwakilan kelas dan pengurus selama satu
tahun, dimulai dari tahun ajaran dan berakhir pada akhir tahun
ajaran.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
1) Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran ini, akan diatur
lebih lanjut dalam anggaran Rumah Tangga, atau peraturan
yang sah.
2) Anggaran Rumah Tangga mengatur lebih rinci hal-hal yang
belum diatur dalam anggaran dasar.
3) Anggaran Rumah Tangga berdasarkan Anggaran Dasar.

Lampiran : 5
Contoh : ANGGARAN RUMAH TANGGA
OSISSEKOLAH
(Dikembangkan sesuai dengan kondisi Sekolah)

Panduan Dasar OSIS


BAB 1
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Pengurus adalah siswa yang diangkatan memangku jabatan
struktual organisasi sesuai dengan anggaran dasar OSIS
2. Anggota biasa adalah siswa Sekolah ...................... yang
tidak diangkat menjadi pengurus

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 2
Hak Anggota
1) Mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya
2) Memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus
3) Berbicara secara lisan atau tulisan
Pasal 3
KEWAJIBAN ANGGOTA
1) Memelihara nama baik dan kehormatan sekolah
2) Mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah
3) Menghormati tenaga kependidikan
4) Memelihara sarana dan prasarana serta keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan di
sekolahnya.

Panduan Dasar OSIS


BAB III
FORUM ANGGOTA
Pasal 4
Rapat Pleno Perwakilan kelas
1) Rapat pleno perwaklan kelas adalah rapat yang dihadiri
seluruh anggota perwakilan kelas.
2) Rapat ini diadakan untuk :
a. Pemilihan pimpinan rapat dan perwakilan kelas yang
terdiri dari seorang ketua, seorang wakit ketua, dan
seorang sekretaris
b. Pencalonan pengurus OSIS
c. Pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS
d. Perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
OSIS
e. Penilaian laporan dipertanggung jawaban pengurus
OSIS pada akhir masa jabatan.
f. Acara , waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan
dengan ketua pembina.

Panduan Dasar OSIS


Pasal 5
Rapat Pengurus OSIS
1) Rapat Pleno pengurus
Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh
anggota pengurus OSIS, untuk membahas :
a. Penyusunan program kerja tahunan OSIS
b. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja pengurus
OSIS tengah tahunan dan tahunan.
c. Membahas laporan pertanggung jawaban OSIS pada
akhir masa jabatan.

2) Rapat Pengurus Harian


Rapat Pengurus harian adalah rapat yang dihadiri oleh
Pengurus harian OSIS, yaitu Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, untuk
membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
sehari-hari.
3) Rapat Bidang
Rapat yang dipimpin ketua bidang untuk membicarakan
sekitar pelaksanaan program kerja pada masing-masing
bidang.

Pasal 6
Rapat luar biasa

Panduan Dasar OSIS


Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak
atas usul pengurus OSIS atau perwakilan kelas, setelah terlebih
dahulu dikonsultasikan dan disetujui oleh pembina OSIS.

BAB IV
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 7
Anggota dinyatan berhenti karena meninggal dunia, atas
permintaan sendiri, dan/atau diberhentikan karena dianggap
melanggar amanat Musyawarah Anggota.

BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMBINA OSIS
Pasal 8
Rincian Tugas Pembina OSIS
1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan,
dan pengembangan OSIS di Sekolah.
2) Memberikan nasihat dan bimbingan kepada perwakilan
kelas dan Pengurus OSIS;
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan
Surat Keputusan Kepala Sekolah;
4) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat
Keputusan Kepala Sekolah;
5) Menghadiri rapat-rapat OSIS;

Panduan Dasar OSIS


6) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.

BAB VI
TUGAS DAN SYARAT PERWAKILAN KELAS
Pasal 9
Tugas Perwakilan Kelas
a) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;
b) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja
OSIS;
c) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat
kelas;
d) Memilih pengurus OSIS dari daftarcalon yang telah
disiapkan;
e) Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS
pada akhir tahun jabatannya;
f) Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala
Sekolah selaku Ketua Pembina OSIS;
g) Bersama-sama pengurus OSIS menyusun Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah tangga OSIS.

Panduan Dasar OSIS


BAB VII
SYARAT DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 11
Syarat pengurus OSIS
Untuk menjadi pengurus OSIS di Sekolah setidaknya memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun
terhadap orang tua, guru, dan teman;
c) Memiliki bakat sebagai pemimpin;
d) Tidak terlibat penggunaan Narkoba.
e) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang
memadai.
f) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga
pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus
OSIS;
g) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas;
h) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi
ujian akhir;
i) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.

Panduan Dasar OSIS


Pasal 12
Kewajiban Pengurus OSIS
Pengurus OSIS yang terpilih memiliki kewajiban antara
lain :
a) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
OSIS;
b) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan
martabat sekolahnya;
c) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif;
d) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada
Pembina OSIS dan kepada Perwakilan Kelas pada akhir
masa jabatannya;
e) Selalu berkonsultasi dengan Pembina;

BAB VIII
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS OSIS
Pasal 13
Tugas dan tanggung jawab Ketua
a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah di persiapkan dan
di rencanakan oleh aparat kepengurusan;
d) Memimpin rapat;

Panduan Dasar OSIS


e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan
berdasarkan musyawarah dan mufakat;
f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan
Pasal 14
Tugas dan tanggung jawab Wakil Ketua
a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan.
b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka
mengambil keputusan.
c) Menggantikan ketua jika berhalangan.
d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya.
e) Bertanggung jawab kepada ketua.
f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris
mengkoordinasikan bidang-bidang.

Pasal 15
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris
a) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka
mengambil keputusan.
b) Mendampingi ketua dalam memimpin rapat.
c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat
serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan
kegiatan.
d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi
kegiatan.

Panduan Dasar OSIS


e) Bersama ketua menandatangani setiap surat.
f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi
organisasi.
g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau
diserahkan kepada wakil sekretaris.

Pasal 16
Tugas dan tanggung jawab Wakil Sekretaris
a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris.
b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan.
c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua menkoordinir
bidang-bidang.

Pasal 17
Tugas dan tanggung jawab Bendahara dan Wakil Bendahara
1) Bertanggung jawab dan mengetahui segala
pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan.
2) Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan
pengeluaran uang untuk pertanggung jawaban.
3) Bertanggung jawab atas inventaris dan
perbendaharaan.
4) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.

Panduan Dasar OSIS


Pasal 18
Tugas dan tanggung jawab Ketua bidang
a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bidang yang
menjadi tanggung jawabnya.
b) Melaksanakan kegiatan bidang yang diprogramkan.
c) Memimpin rapat bidang.
d) Menetapkan kebijaksanaan bidang dan mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
e) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan bidang kepada ketua.

BAB IX
JABATAN LOWONG ANTAR WAKTU
Pasal 19
1. Pengisian jabatan lowong antar waktu atau personalia
ditentukan dalam Rapat Pengurus atas usulan anggota.
2. Untuk mengisi tiap-tiap lowongan antar waktu dapat
diajukan sebanyak-banyaknya tiga calon.
3. Masa jabatan pergantian antar waktu berakhir pada akhir
masa jabatan yang digantikan.

Panduan Dasar OSIS


BAB X
PENUTUP
Pasal 20
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan organisasi
tersendiri oleh pengurus OSIS ....

Anggaran Rumah tangga ini mulai berlaku sejak tanggal


ditetapkannya.

Panduan Dasar OSIS


Bidang Kemampuan
Berbahasa Asing
WAKIL- WAKILNYA
BENDAHARA

Bidang teknologi
informasi komunikasi
Bidang apresiasi sastra
dan budaya
Bidang Kesehatan
BAGAN STRUKTUR OSIS DI SEKOLAH

Jasmani dan Gizi


Bidang Kreativitas
WAKIL-WAKILNYA

Ketrampilan dan
LAMPIRAN 2 :

PEMBINA OSIS

Kewirausahaan
KETUA OSIS

Bidang Demokrasi HAM


dan Lingkungan Hidup
Bidang Prestasi Akademik,
Seni dan Olahraga
Bidang Kepribadian Anggul
PERWAKILAN
Wawasan Kebangsaan dan

WAKIL-WAKILNYA
KELAS
Bela Negara

SEKRETARIS
Bidang Budi Pekerti Luhur
dan Akhlak Mulia
Koodinator
Kebijakan
Bidang Keimanan dan
Ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
LAMPIRAN : 3
PROGRAM KEGIATAN OSIS
SEKOLAH ....................................................TP.20......../20............
SUMBER WAKTU & KET.
NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN PELAKSANA
DANA TEMPAT
1
2
3
4
5
6

Kepala Sekolah...../Ketua Pembina OSIS Pengurus OSIS,


Ketua Sekretaris

................................................................... ................................... ............................

Anda mungkin juga menyukai