Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM

Di
SMA NEGERI 1 PRINGGABAYA
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2015

1
D. PENAMPILAN, PELAYANAN DAN PRESTASI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga yang dinamis dengan tatanan yang kompleks dan saling
terkait serta memiliki tujuan tertentu. Tujuan sekolah mengacu kepada tujuan
pendidikan nasional, yaitu: “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sekolah merumuskan dan
menetapkan tujuan dengan memperhatikan hal-hal antara lain: 1) menggambarkan
tingkat kualitas yang perlu dicapai; 2) mengacu pada visi dan misi sekolah; 3) mengacu
pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan; 4) mempertimbangkan
masukan internal dan eksternal; 5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah diperlukan pengelolaan


penyelenggaraan yang efektif, dengan tujuan untuk menjamin: 1) akses masyarakat
atas pelayanan pendidikan yang mencukupi; 2) mutu dan daya saing pendidikan serta
relevansinya dengan kebutuhan masyarakat; dan 3) efektivitas, efisiensi, dan
akuntabilitas pengelolaan pendidikan.

Pengelolaan sekolah dapat dilihat dari performance sekolah. Performance merupakan


kata bahasa Inggris yang berarti hasil dari suatu kinerja. Menurut Fattah (1999)
performance juga dapat diartikan “sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh
pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu”.
Selanjutnya Bernardin dan Russel dalam Ahmad S Ruky (2001) menyatakan bahwa
“Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job
function or activity during a specific time period”.

Definisi performance atau kinerja tersebut di atas mengandung pengertian bahwa


performance merupakan hasil dari suatu pekerjaan atau kegiatan dalam kurun waktu
tertentu, yang setiap individu didalamnya memberikan kontribusi terhadap institusi
misalnya melalui prestasi yang dicapainya. Sejalan dengan pendapat ini, Rawirosentoso
(1999) menyatakan bahwa : “performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”.

2
Selanjutnya Timpe (1988) menyatakan : “Performance adalah akumulasi dari tiga
elemen yang saling berkaitan yaitu keterampilan, upaya, dan sifat-sifat keadaan
eksternal”. Elemen keterampilan adalah elemen yang dibawa seseorang ke tempat
pekerjaan dapat berupa pengetahuan, kemampuan, kecakapan interpersonal
dan kecakapan teknis yang menghasilkan prestasi. Elemen upaya merupakan bentuk
pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya , sedangkan elemen sifat-sifat keadaan
eksternal merupakan bentuk dari penampilan.

Dari deskripsi di atas , performance sekolah dapat diartikan sebagai penampilan,


pelayanan dan prestasi sekolah. Performance sekolah dibangun oleh semua komponen
sekolah yang bersinergi satu dengan lain dan dilakukan oleh setiap individu yang akan
memberikan kontribusi kepada sekolah.

Implementasi 3P adalah upaya untuk mewujudkan sekolah ideal. Profil sekolah ideal
menurut IAQ Design Tools For School, US EPA, 2011, adalah : 1) Lingkungan yang sehat;
2) Fisik Bangunan yang indah, bersih, aman, dan nyaman dan menyediakan fasilitas
pembelajaran yang memadai; 3) Lingkungan yang ramah dan bersahabat, baik gurunya,
siswanya, maupun pegawai yang lainnya; 4) Melaksanakan pelayanan maksimum baik
didalam maupun keluar sekolah; 5) Memiliki prestasi yang menonjol dan dapat
dibanggakan, akademik dan non akademik; 6) Melakukan komunikasi yang baik dengan
orang tua, serta melibatkan masyarakat yang tinggi.

Penampilan, pelayanan, dan prestasi bukan merupakan hal baru di sekolah, tetapi
kenyataannya saat ini masih terdapat sekolah yang belum memperhatikan hal tersebut
sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, masih ada identitas sekolah yang berupa
papan nama di bagian depan sekolah dengan kondisinya sudah kusam dan lapuk
sehingga tidak dapat dibaca dengan jelas dan tidak dapat memberikan informasi yang
akurat tentang sekolah . Masih ada sekolah yang mengabaikan kebersihan, keamanan,
kenyamanan dan keindahan lingkungan sekolah seperti halaman, ruangan (gedung) dan
lain-lain. Demikian juga dengan kurangnya perhatian sekolah terhadap kerapian,
kebersihan dan keserasian penampilan dan prilaku yang diperlihatkan oleh warganya.
Dalam hal pelayanan, masih ada sekolah yang mengabaikan bentuk pelayanan yang
diberikan, misalnya masih ada warga sekolah yang tidak mampu memberikan informasi
yang jelas tentang hal hal yang berhubungan dengan sekolah kepada pihak yang
membutuhkan. Selain itu, masih terdapat juga sekolah yang belum dapat
mengoptimalkan sumber dayanya dalam meningkatkan prestasi di bidang akademik
maupun non akademik, serta memanfaatkan prestasi yang diraihnya untuk sebagai alat
atau media publikasi dan promosi sekolah.

3
Dengan memperhatikan pentingnya penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah, serta
banyaknya permasalahan dalam pelaksanaannya, maka Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Pringgabaya menerbitkan naskah “Meningkatkan Citra Sekolah Melalui 3P di SMA”.

B. Tujuan
Meningkatkan Citra Sekolah Melalui Penampilan, Pelayanan, dan Prestasi (3P) di SMA
bertujuan untuk memberikan acuan kepada para kepala SMA dalam rangka mewujudkan
tujuan sekolah dan/atau meningkatkan citra sekolah melalui antara lain meningkatkan
penampilan fisik sarana dan warga sekolah, meningkatkan pelayanan warga sekolah
melalui kemampuan yang dimilikinya, dan meningkatkan prestasi dalam bidang
akademik maupun non akademik.

C. Landasan Hukum
Beberapa landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan naskah panduan
“Meningkatkan Citra Sekolah Melalui 3P di SMA” diantaranya sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan
Prestasi Peserta Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
8. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 03/MENLH/02/2010 dan Nomor 01/II/KB/2010 tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Program Adiwiyata.

4
PENAMPILAN, PELAYANAN, DAN PRESTASI DI SMAN 1 PRINGGABAYA

A. Penampilan
Penampilan fisik sekolah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan
dalam dan luar sekolah yang mudah diamati dan dinilai secara langsung, serta dapat
menimbulkan respon atau tanggapan tertentu dari orang lain atau lingkungan
sekelilingnya.
Penampilan sekolah yang langsung dapat diamati, antara lain lingkungan yang bersih,
aman, nyaman, indah, rapi, dan rindang. Sekolah yang bersih berarti sekolah yang
“keadaan lingkungannya bebas sampah , tidak tercemar kotoran”, bebas asap rokok,
dan seluruh warganya menerapkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun.
Sekolah yang aman berarti sekolah yang “bebas dari bahaya dan gangguan, terlindungi,
bebas dari tawuran siswa/bullying, dan tertib, sehingga membuat warganya atau orang
luar tidak “merasa takut dan khawatir”. Sedangkan sekolah yang nyaman adalah
sekolah yang lingkungannya dapat membuat situasi orang “merasa segar, sehat, sejuk”.
Sekolah yang indah tidak berarti mewah, tetapi sekolah yang penampilannya baik dan
menarik, meskipun sekolah tersebut memiliki fisik yang sederhana. Sekolah yang
rindang merupakan sekolah yang asri dengan penataan tanaman yang dapat
meneduhkan lingkungan sekolah.
Penampilan sekolah merupakan cerminan citra diri sekolah yang dinilai secara
langsung oleh masyarakat yang harus dibenahi terus menerus oleh seluruh
warga sekolah. Penampilan dapat menjadi modal utama bagi sekolah sebagai
nilai jual di masyarakat dan orang tua. Penampilan juga menjadi satu bagian
penting terkait membentuk dan meningkatkan citra profesional serta memberi
rasa kepercayaan diri yang tinggi bagi seluruh warga sekolah untuk
mengekspresikan potensinya masing-masing.
Penampilan fisik sekolah meliputi, antara lain:
1. Identitas sekolah
Identitas sekolah terdiri atas :
1) Identitas utama berupa papan nama sekolah yang mencantumkan nama dan
alamat lengkap serta logo yang menunjukan karakteristik dari sekolah. Papan
nama harus terpelihara, bersih, indah (warna tidak pudar dan tidak berlumut)
dan dilengkapi dengan lampu penerangan agar tetap terlihat dan terbaca saat
malam hari

5
2) Identitas tambahan berfungsi sebagai media promosi untuk program unggulan
atau program khusus yang diselenggarakan oleh sekolah. Papan nama tambahan
ini, dapat dibuat dalam bentuk permanen atau non permanen, seperti spanduk,
banner, poster dan lain-lain. Substansi dari papan tambahan mencakup informasi
yang mempromosikan sekolah, misalnya: jenis dan keunggulan program,
manfaat/nilai tambah program bagi peserta didik, prestasi/penghargaan yang
diperoleh terkait dengan program sekolah.
Identitas tambahan ditulis dengan menggunakan kalimat sederhana, menarik
(tidak harus formal), tetapi tetap menggambarkan atau mencirikan program
yang dilaksanakan di sekolah. Agar lebih menarik, identitas tambahan dapat
dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mencirikan program unggulan yang
dilaksanakan, dibuat dalam bentuk permanen atau non permanen, dan harus
diperbaharui (up date) secara periodik sesuai dengan kebutuhan.
3) Informasi sekolah

Agar masyarakat mengetahui identitas program dan keunggulan sekolah, dapat


dibuat media informasi sebagai berikut:

a. Profil sekolah menyangkut Visi, Misi, Tujuan sekolah, dan data persekolahan
(ketenagaan, sarana prasarana dan peserta didik).
b. Media Informasi program sekolah memuat program dan kegiatan
pembelajaran intra dan ekstra kurikuler, program pengembangan sekolah
dan berbagai informasi lain yang terkait dengan program pemenuhan SNP.
c. Tata tertib, slogan, himbauan yang dapat memotivasi seluruh warga sekolah
dalam implementasi sekolah.
d. Petunjuk arah dan Identitas ruangan yang berfungsi sebagai informasi dan
penanda setiap tempat atau ruangan di lingkungan sekolah.
e. Memiliki program yang mencakup data kehadiran guru, guru pengganti dan
kegiatan-kegiatan yang dapat mengisi kekosongan jam pelajaran akibat dari
ketidakhadiran guru.
f. Majalah dinding berisi berbagai informasi hasil karya peserta didik,
pengetahuan dan atau kreasi warga sekolah, dan informasi pendidikan pada
umumnya, yang berguna untuk diketahui oleh warga sekolah,. Pengumuman
harus diperbaharui/di update secara periodik sesuai perkembangan terbaru.
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah mencakup halaman, lahan, dan ruangan, baik ruangan untuk
kegiatan pembelajaran maupun ruangan pendukung. Implementasi 3P pada sekolah
mencakup kebersihan, ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan,

6
kenyamanan, dan kerindangan (7K). Upaya sekolah dalam mengimplementasikan 7K
dilakukan melalui program pembiasaan kepada semua warga sekolah, termasuk
dalam optimalisasi fungsi dan penataan, serta perawatan peralatan ruang belajar,
dan ruang pendukung seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang guru.
3. Penampilan Warga Sekolah
Warga sekolah baik pendidik, tenaga kependidikan, maupun peserta didik memiliki
penampilan fisik yang rapi dan serasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian
juga dengan warga sekolah yang memperlihatkan sikap santun dan ramah sehingga
dapat menjadi teladan.

B. Pelayanan
Sekolah adalah lembaga sosial yang memiliki fungsi pelayanan terhadap warga sekolah,
orang tua, dan masyarakat. Pelayanan di sekolah merupakan upaya yang dilakukan
warga sekolah melalui optimalisasi dari tugas dan fungsinya untuk menciptakan
lingkungan yang kondusif, termasuk penyediaan sarana pendidikan, pelaksanaan
berbagai program dan kegiatan, serta kesiapan layanan informasi dan komunikasi.
1. Pelayanan Warga Sekolah
Pelayanan harus dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta
didik sesuai dengan peranannya masing-masing. Pelayanan dapat dilakukan dalam
bentuk pemberian informasi akurat tentang data dan program sekolah yang dapat
mempromosikan keunggulan dan prestasi sekolah. Untuk melaksanakan hal ini,
sekolah sebaiknya memiliki program pelatihan khusus pelayanan prima, termasuk
motivasi kerja dan enterpreneurship bagi seluruh warganya.

2. Penyediaan Sarana Pendidikan


Untuk mendukung keseluruhan program 3P yang telah dilaksanakan, sekolah
melakukan optimalisasi dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana
(ruangan, perabot, alat dan bahan), serta pelaksanaan proses pendidikan dengan
melibatkan seluruh warga sekolah.

3. Pelaksanaan Program

Sekolah melaksanakan berbagai program untuk kepentingan pengembangan potensi


peserta didik, baik program kurikuler maupun program ekstrakurikuler, yang
pelaksanaannya melibatkan seluruh warga, sesuai dengan rencana kegiatan yang ada
di Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

7
4. Layanan informasi dan komunikasi

Sekolah memberikan layanan informasi dan komunikasi yang mudah diakses oleh
warga sekolah dan masyarakat yang disajikan melalui data dan informasi yang
disempurnakan secara berkala sesuai dengan perkembangan.

C. Prestasi.
Prestasi merupakan hasil suatu kecakapan atau hasil konkret dari warga sekolah,
baik prestasi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan dalam bidang akdemik
dan non akademik. Prestasi dapat dibuktikan dengan piala, medali, piagam,
sertifikat, dan sebagainya. Seluruh bukti prestasi didokumentasikan, ditata dan
dipelihara dengan baik, sehingga dapat dijadikan alat promosi sekolah. Untuk
mempertahankan dan meningkatkan prestasi, sekolah perlu memiliki program
dan kegiatan yang menunjang, misalnya program pembinaan siswa unggulan.

STRATEGI IMPLEMENTASI 3P DI SMAN 1 PRINGGABAYA


Strategi implementasi 3P dilaksanakan dengan komprehensif dan difokuskan pada tugas
pokok, fungsi, dan sasaran setiap warga sekolah. Untuk memperoleh hasil yang maksimal,
strategi implementasi 3P dilaksanakan secara terpadu oleh setiap warga sekolah yang
didukung secara sinergis oleh berbagai pihak. Strategi implementasi 3P di SMAN 1
Pringgabaya mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk
mengimplementasikan program-program 3P secara tepat sasaran, dibutuhkan
data/informasi yang lengkap sesuai dengan analisis kebutuhan.

A. Perencanaan
Perencanaan 3P dilakukan melalui langkah-langkah:
1. Membentuk tim kerja yang melibatkan wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan , komite sekolah, dan OSIS
2. Tim kerja menganalisis kekuatan, dan kelemahan dari aspek dan indikator 3P
(bagian dari analisis konteks)
3. Dari hasil analisis, ditentukan kegiatan dan sasaran yang akan diprogramkan
untuk peningkatan citra sekolah melalui 3P yang disusun berdasarkan skala
prioritas
4. Menentukan indikator keberhasilan, atau target yang ingin dicapai.
5. Menentukan jadwal kegiatan, berdasarkan skala prioritas.
6. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan.

8
7. Menyusun program/rencana aksi yang akan dijadikan acuan dalam
pelaksanaan.
B. Implementasi 3P di SMA Negeri 1 Pringgabaya
Implementasi rencana aksi 3P yang telah ditetapkandi SMA Negeri 1 Pringgabaya,
dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sesuai peran
masing-masing. Agar implentasi 3P dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, maka
diperlukan sinergitas antara kegiatan, sasaran, dan target yang ingin dicapai dengan
memperhatikan substansi dan personil yang akan melaksanakannya (who doing what)
diantara peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Dalam implementasi ini, sekolah menerapkan prinsip, antara lain :
1. Melibatkan individu-individu atau tim untuk berpartisipasi dalam melaksanakan
kegitan secara optimal, sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi yang
memotivasi setiap warga sekolah .
2. Pembagian peran yang tepat untuk mendorong pelaksanaan program sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3. Penghargaan terhadap usaha aktivitas kreatif warga yang dapat dijadikan promosi
bagi yang bersangkutan dan promosi sekolah .
Implementasi penampilan, pelayanan dan prestasi (3P) pada dasarnya terintegrasi pada
rencana kerja sekolah yang mencakup program kesiswaan, kurikulum dan kegiatan
pembelajaran, pendidik/tenaga kependidikan dan pengembangannya, sarana dan
prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan, serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan mutu.

9
Integrasi 3P dalam rencana kerja sekolah

No Profil 3P Program Sekolah Penanggung Hasil yang diharapkan


jawab
I Penampilan
A. Penampilan Fisik
1. Identitas Sekolah Sarana Prasarana: Wakasek Urusan Papan nama sekolah tertulis
 Papan Nama Melakukan perbaikan papan sekolah Sarana secara jelas dari segi ukuran
Sekolah huruf maupun warna tulisan
dan proporsional, nama dan
alamat lengkap, memiliki
logo, terpelihara dan
dilengkapi lampu
2. Lingkungan Sekolah Pembudayaan 7K di sekolah melalui Wakasek Urusan Ruang, halaman dan atau
Jumát bersih, lomba 7K antar kelas, dan Kesiswaan lahan terdapat tanaman
lain-lain rindang dan atau tanaman
hias (taman) yang tertata
dan terawat rapi dan bersih
Sarana Prasarana Wakasek Urusan Memiliki tempat sampah
Pengadaan tempat sampah Sarana Prasarana yang memadai di lingkungan
sekolah
Tenaga kependidikan : Kepala Sekolah Tersedianya tenaga
Pemenuhan tenaga kebersihan di sekolah kebersihan yang kompeten
dengan jumlah yang
memadai
Budaya Sekolah : Wakasek Urusan Penerapan program
Pembiasaan budaya bersih (SSSP), Sarana Prasarana pembiasaan budaya bersih di
ketertiban, keamanan, keindahan, dan sekolah kepada seluruh
kenyamanan sekolah. warga sekolah, melalui
berbagai strategi
B. Penampilan Warga Budaya Sekolah : Wakasek Urusan Berpakaian rapi dan sopan,
Sekolah Tata tertib berpakaian Humas dan sesuai peraturan sekolah
Kesiswaan
II Pelayanan

10
No Profil 3P Program Sekolah Penanggung Hasil yang diharapkan
jawab
A. Warga Sekolah Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Kepala Sekolah Guru menguasai dan
Pelatihan Pelayanan Prima memiliki kemampuan
memberikan layanan prima
B. Penyediaan Sarana Sarana Prasarana : Wakasek Urusan Sarana dan prasarana tetap
Pendidikan Melakukan pemeliharaan sarana dan Sarana Prasarana berfungsi mendukung proses
prasarana agar tetap berfungsi pendidikan
mendukung proses pendidikan
C. Keterlaksanaan Program Pengelolaan : Kepala Sekolah Memiliki kemampuan
Sekolah Menyusun Rencana Kerja Tahunan melaksanakan program
sekolah secara efektif,
efisien dan hasil yang
optimal, dengan melibatkan
seluruh warga sekolah
D. Kesiapan Layanan Sarana Prasarana : Keapala Memiliki data dan informasi
Informasi dan Komunikasi Menyediakan fasilitas informasi yang Laboratorium (kuantitatif dan kualitatif)
efisien, efektif dan mudah Komputer dan terkait dengan
Diakses Admin penyelenggaran dan
pengelolaan sekolah dalam
rangka pemenuhan SNP
III Prestasi
A. Prestasi Akademik Kesiswaan : Wasek Kesiswaan, Peningkatan prestasi
Melakukan pembinaan prestasi unggulan Pembina OSIS, akademik untuk menjadi
Pembina juara tingka Kab/Kota/Prov.
Ekstrakurikuler /Nasional
Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Kepala Sekolah Menjadi juara tingkat
Mengikutkan lomba guru berprestasi, dan Kepala TAS Kab/Kota/Prov./Nasioal dan
olimpiade guru, karya ilmiah, dan lomba Internasional.
inovasi pembelajaran.
Lomba Pegawai Teladan.
B. Prestasi Non Akademik Kesiswaan : Kepala Sekolah Menjadi juara tingkat
Melakukan pembinaan prestasi unggulan, Kab/Kota/Prov./Nasional
misal: O2SN, FLS2N, dan lain-lain

11
Tabel di atas menunjukan bahwa strategi implementasi 3P pada program
sekolah, dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan pelaksanaan program-
program sekolah dengan memberdayakan seluruh warga sekolah.

C. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring implementasi 3P dilaksanakan melalui observasi sistematis dan
berkelanjutan untuk mengamati implementasi 3P yang sedang dilaksanakan di
sekolah dengan mengacu kepada prinsip evaluasi yaitu berkesinambungan,
menyeluruh, objektif, sahih, kritis dan berorientasi kepada kegunaan dan manfaat.
Monitoring 3P juga dilakukan dengan periode waktu tertentu (misal setiap bulan),
dan mengacu kepada rencana aksi yang telah ditetapkan dengan tujuan: 1)
menghasilkan implementasi 3P yang terbaik dengan cara memperoleh feedback dari
semua pihak atau aspek yang sedang dikerjakan sekolah; 2) meningkatkan rencana
kerja dan melakukan tindakan perbaikan segera terhadap beberapa kegiatan yang
tidak sesuai dengan program; 3) menjajaki kemajuan dan perubahan yang terjadi
dari sisi input, proses maupun output melalui sistem pelaporan dan pencatatan
reguler; 4) membantu pengambil keputusan, hal-hal apa saja yang memerlukan fokus
perhatian penuh; 5) temuan hasil monitoring akan menjadi bahan atau bagian dari
alat evaluasi untuk pembinaan selanjutnya.
Hasil monitoring ditindaklanjuti dengan kegiatan evaluasi untuk menentukan
efektifitas, keberhasilan, dan kelayakan implementasi 3P, sehingga sekolah dapat
memperbaiki dan mengembangkan program berikutnya.

PENUTUP
Implementasi meningkatkan citra Sekolah melalui Penampilan, Pelayanan dan Prestasi
(3P) di SMA Negeri 1 Pringgabaya merupakan upaya sekolah untuk:
1. Meningkatkan penampilan fisik sarana dan warga sekolah;
2. Meningkatkan pelayanan warga sekolah melalui kemampuan yang dimilikinya;
3. Memperoleh dan meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non
akademik.
Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) sekolah bukan program yang terimplementasi
sesaat saja, tetapi merupakan kegiatan pembiasaan (habituasi) dan berkelanjutan.
Untuk itu diperlukan pengelolaan yang efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi serta pengembangan program oleh segenap warga sekolah sesuai tugas, fungsi
dan peran masing-masing.
Keberhasilan implementasi 3P dibangun melalui kinerja semua warga sekolah yang
sinergi, dan 3P berhubungan dengan sasaran yang kompleks antara individu, sarana

12
prasana, dan lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman setiap warga sekolah
dalam substansi penampilan, pelayanan dan prestasi sekolah yang akan dijadikan
rujukan dalam penilaian kinerja.
Melalui monitoring dan evaluasi keterlaksanaan 3P, sekolah dapat mengetahui
keberhasilan dan permasalahan sekolah, sehingga hasilnya dapat dijadikan umpan balik
dalam meningkatkan dan memperbaiki program.

13

Anda mungkin juga menyukai