Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, berkat Rahmat-Nya
kami dapat menyusun Rencana Strategis SMA Negeri 1 Marangkayu.
Rencana Strategis ini kami susun untuk jangka waktu sampai dengan tahun
pelajaran 2017/2018. Selanjutnya Renstra ini sebagai acuan kami dalam melaksanakan
Rencana Kerja Tahunan Sekolah.
Dengan terwujudnya Renstra ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang telah membantu, terutama :
2. Pengurus Komite Sekolah yang membantu dan mendukung kami dalam penyusunan
Renstra Sekolah.
3. Rekan-rekan dan karyawan SMA Negeri 1 Marangkayu yang telah menyampaikan saran
dan pemikiran sehingga tersusun Renstra Sekolah.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan Renstra ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, tegur, sapa dan saran untuk perbaikan sangat kami harapkan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami berdo’a Rencana Kerja Jangka Menengah
kami dapat terlaksana sesuai dengan harapan.
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. KONDISI OBJEKTIF
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu satuan pendidikan yang telah berdiri lama, SMA Negeri 1
Marangkayu tentu memiliki sejarah pengalaman yang luar biasa. Ratusan bahkan ribuan
alas bangsa telah dididik. Dan kini mereka menjadi alumnus SMA Negeri 1 Marangkayu
yang kembali berada di tengah masyarakat dengan profesi masing-masing. Di antara
mereka ada yang berprofesi sebagai dosen, guru, TNI, Polisi, pejabat public, petani,
pengusaha, buruh, dan profesi lain yang semuanya memiliki kontribusi dalam pembangunan
bangsa Indonesia.
Fakta empiris ini bukan hal sederhana, melainkan sisi strategis yang harus
diapresiasi. Bahwa fakta empiris ini menunjukkan SMA Negeri 1 Marangkayu eksis dan
survive dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Lain dari itu, fakta
empiris ini pun merupakan bukti sejarah yang mengukuhkan bahwa SMA Negeri 1
Marangkayu pernah melewati suatu masa keemasan. Sebagai suatu contoh, dalam satu
sampai SATU decade sebelumnya, SMA Negeri 1 Marangkayu menjadi salah satu satuan
pendidikan yang sangat diminati not only di lingkungan SMA Negeri 1 Marangkayu but
also di Marangkayu. Setiap tahun ajaran baru, SMA Negeri 1 Marangkayu paling sedikit
memperoleh 100 hingga 150 peserta didik baru. Its amazing , dan tentu kondisi objektif ini
menjadi parameter bahwa SMA Negeri 1 Marangkayu pernah menjadi competitor yang
yang sangat kuat.
Seiring perubahan dan perkembangan, pelbagai challenge kemudian mendera setiap
satuan pendidikan pada setiap jenjang. Salah satu gesture yang popular dalam dunia
pendidikan pada Orde reformasi adalah kemudahan pendirian satuan pendidikan yang
didorong oleh semangat otonomi pendidikan yang kans digulirkan. Bermunculannya satuan
pendidikan baru memberi pilihan yang banyak bagi konsumen pendidikan. Lebih lagi ketika
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memberi solusi alternative bagi masyarakat dalam
mengantar putera-puterinya mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang berorientasi
karir. Variabel ini kemudian meniscayakan setiap satuan pendidikan untuk menjadi lebih
berdaya saing. SMA Negeri 1 Marangkayu tidak bisa mengelak dari tuntutan kompetisi
tersebut. Challenge berikutnya menambah beban kerja SMA Negeri 1 Marangkayu
mempertahankan eksistensinya.
Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 pun turut
andil mempertontonkan kemampuan satuan pendidikan dalam penciptaan atsmosfer
pendidikan dan pengajaran. Sementara itu dalam jeda waktu yang relative pendek dalam
sebuah pembinan kurikulum, pada tahun 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) dihadirkan menggantikan KBK atau kurikulum 2004. Hal ini semakin
memberi ruang seluas-luasnya bagi setiap satuan pendidikan untuk berkreatifitas dan pada
sisi lain menjadi sebuah challenge, utamanya ketika dikorelasikan dengan kesiapan SDM
(Sumber Daya Manusia). SMA Negeri 1 Marangkayu dalam konteks ini mengalami
beberapa keterbatasan penyesuain sebagaimana rerata satuaan pendidikan yang lain.
Terhadap fakta-fakta empiris ini, masyarakat konsumen pendidikan yang semakin
cerdas melihat dengan cermat cinema pendidikan dan pengajaran di lingkungan SMA
Negeri 1 Marangkayu. Pelbagai informasi yang mereka serap melalui cinema tersebut
kemudian mengkonstruksi pemikiran dan sikap termasuk penentuan pilihan arah studi lanjut
bagi putera-puteri mereka. SMA Negeri 1 Marangkayu boleh jadi tereliminasi dalam
penentuan pilihan itu.
Belum lepas dari masalah tersebut, satuan pendidikan pada setiap jenjang dituntut
pula menyesuaikan diri dengan pemberlakuan kurikulum 2013. Setiap satuan pendidikan
dituntut untuk melakukan penyesuaian pada 4 SNP ( Standar Nasional Pendidikan) dari 8
SNP yang menjadi elemen perubahan pada kurikulum 2013. Adapun 4 SNP tersebut, yaitu
: (1). SKL (Standar Kompetensi Kelulusan, (2). Standar Isi, (3). Standar Proses, dan (4).
Standar Penilaian.
Pada Standar Kompetensi Lulusan, kurikulum 2013 menitik-beratkan materi yang
berbasis kompetensi. Selain itu, dalam kurikulum ini telah diadakan penyesuaian materi
pembelajaran dengan memasukkan parameter bertaraf international, seperti : (1). TIMMS
(International Trends In International Mathematics and Science Study), (2). PISA ( Program
For International Student Assesement).
SMA Negeri 1 Marangkayu dalam kondisinya saat ini, tentu harus bekerja keras,
penuh perhitungan, dan niscaya memiliki konsep yang jelas untuk melakukan adaftabilitas
terhadap semua tuntutan dan challenge yang ia hadapi. Jika tidak, SMA Negeri 1
Marangkayu akan masuk dalam shame area. Untuk tidak terjebak masuk dalam zona yang
memalukan itu, maka sangat penting dan mendesak bagi SMA Negeri 1 Marangkayu
untuk merumuskan RENSTRA TAHUN 2014-2018.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang terdahulu teridentifikasi beberapa masalah dilingkungan
SMA Negeri 1 Marangkayu, antara lain (1). Menurunnya Trust/Down Syindrom
(menurunnya minat masyarakat membelajarkan anaknya di SMA Negeri 1 Marangkayu),
(2). Ketidakseimbangan Anggaran, (3). Perlunya penguatan tata kelola dan pamong, (4).
Pentingnya Peningkatan dan penguatan SDM, dan (5). Perlunya peninjauan mutu lulusan.
C. Ruang Lingkup
Mencermati beberapa masalah yang teridentifikasi maka ruang lingkup Rentra SMA
Negeri 1 Marangkayu tahun 2014-2018 meliputi :
a. Penguatan Program Bidang Kesiswaan
b. Pengaturan Standar Pembiayaan
c. Penguatan Standar Pengelolaan
d. Penguatan SDM dan
e. Diversifikasi effort peningkatan mutu out-put.
Selain penilaian oleh konsumen dan atau stakeholder, SMA Negeri 1 Marangkayu
untuk kepentingan peningkatan mutu institusi dan pelayanan sangat penting melakukan
usaha yang popular disebut dengan Evaluasi Diri. Setidak-tidaknya, Evaluasi Diri akan
memberikan informasi tentang kondisi objektiv yang meliputi : (1). Ketercapaian Visi Misi,
(2). Efektivitas dan Efisiensi Tata Pamong, (3). Perkembangan Peserta Didik dan Alumni,
(4). Pemberdayaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan, (5). Pengembangan dan Pembinaan
Kurikulum, (6). Ketersediaan sarana prasarana, dan (7). Penguatan hubungan dan kerjasama
dengan masyarakat, stakeholder, dan sekolah umpan serta perguruan tinggi.
Dalam kaitan dengan kepentingan peningkatan mutu institusi dan pelayanan tersebut
maka SMA Negeri 1 Marangkayu secara berkala melakukan Evaluasi Diri. Pada Tahun
2014-2015 SMA Negeri 1 Marangkayu juga melakukan evaluasi diri dan menghasilkan data
atau informasi tentang 7 aspek sebagaimana diuraikan terdahulu. Adapun data atau
informasi yang diperoleh melalui evaluasi diri tersebut kemudian dideskrepsi dalam SWOT
(Strengt, Weakenees, Oportunity, and Treatment).
BAB III
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM SMA NEGERI 1 MARANGKAYU
PERIODE 2014-2018
PENUTUP
Dengan tersusunnya Rencana Strategis SMA Negeri 1 Marangkayu ini, maka kami dapat
memperoleh suatu kesimpulan tentang bagaimana caranya agar tujuan pendidikan itu tercapai
dengan baik, lancar, teratur dan terarah sesuai dengan yang direncanakan demi tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Maka apabila kita kaji bersama, untuk tercapainya tujuan tersebut adalah
apabila :
Semoga Rencana Kerja Jangka Menengah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, khususnya bagi
SMA Negeri 1 Marangkayu dan rekan-rekan kerja yang seprofesi, guna lancarnya pelaksanaan kerja
dalam rangka mencapai Tujuan Pendidikan Nasional pada umumnya.