Anda di halaman 1dari 127

Model Pengembangan RPP

@2017. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah i


Model Pengembangan RPP

KATA PENGANTAR

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan
kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA. Selanjutnya pada tahun
pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA pada kelas X dan XI. Pada
tahun 2014 dengan mempertimbangkan masih adanya beberapa kendala teknis, maka berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 dilakukan penataan kembali
implementasi Kurikulum 2013. Berdasarkan Permendikbud tersebut, Kurikulum 2013 diterapkan
secara bertahap di satuan pendidikan mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 sampai
dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Melaksanakan implementasi Kurikulum 2013, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
memprogramkan kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi Guru dari sekolah yang akan
melaksanakan Kurikulum 2013. Mendukung kebijakan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA sesuai
dengan tugas dan fungsinya melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013 melalui
pengembangan naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 berupa modul pelatihan,
pedoman, panduan, dan model-model yang telah dikembangkan pada tahun 2016, tahun 2017 dan
tahun 2018. Naskah-naskah tersebut antara lain: (1) Model-Model Pembelajaran; (2) Model
Pengembangan RPP; (3) Model Peminatan dan Lintas Minat; (4) Panduan Supervisi Akademik; (5)
Panduan Pengembangan Belajar Aktif; (6) Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS)
Di SMA; (7) Panduan Pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM); (9) Modul Penyusunan
Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS); dan (10) Panduan Sukses E-Rapor SMA.

Naskah-naskah tersebut akan terus dikembangkan agar menjadi lebih operasional. Oleh karena itu,
sekolah diharapkan memberi saran untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, Juli 2018


Direktur Pembinaan SMA

TTD

Drs, Purwadi Sutanto, M.Si


NIP. 196104041985031003

@2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah i


Model Pengembangan RPP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................................. 1
B. Tujuan.................................................................................................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup................................................................................................................................................. 2
D. Landasan Hukum............................................................................................................................................ 2

BAB II
KONSEP, PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN ABAD 21...................................................3
A. Konsep Pembelajaran................................................................................................................................... 3
B. Prinsip Pembelajaran.................................................................................................................................... 4
C. Integrasi Pembelajaran Abad 21 dalam Pengalaman Belajar.......................................................5

BAB III
PENGEMBANGAN RPP.............................................................................................................................................. 7
A. Komponen RPP................................................................................................................................................ 7
B. Prinsip Penyusunan RPP............................................................................................................................ 9
C. Langkah penyusunan RPP........................................................................................................................... 9

PENUTUP..................................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................. 16
LAMPIRAN 1 KKO.................................................................................................................................................... 17
LAMPIRAN 2 CONTOH RPP.................................................................................................................................. 19

@2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah ii


Model Pengembangan RPP

Daftar Tabel

TABEL 2 1. GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN.....................................................................4


TABEL 2 2. DESKRIPSI PENGALAMAN BELAJAR............................................................................................................. 6

@2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah iii
Model Pengembangan RPP

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 menyebutkan


bahwa Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Pembelajaran harus
dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan
perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Perencanaan pembelajaran diantaranya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP) merupakan kewajiban setiap guru pada satuan pendidikan untuk menyusun
secara lengkap dan sistematis sesuai Standar Proses, sehingga pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif. Di samping RPP, guru juga harus menyiapkan media dan
sumber belajar, serta penilaian pembelajaran yang dikembangkan baik secara
individual maupun kelompok. RPP sebagai Document Curriculum akan memandu guru
dalam mengajar di kelas atau dengan istilah lain RPP menjadi taught curriculum yang
berarti bahwa apa yang dirancang dalam kurikulum (RPP) dilaksanakan sesuai dengan
yang ada di RPP untuk mencapai hasil belajar peserta didik atau learned curriculum
yang merupakan hasil langsung dari pengalaman belajar yang dirancangkan dalam RPP.

Sampai saat ini dalam menyusun RPP masih menjadi hal yang sulit bagi guru. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, antara lain (1) Guru belum sepenuhnya memahami
esensi dari masing-masing komponen RPP, (2) Guru masih mengalami kesulitan dalam
mengembangkan indikator baik pengetahuan dan keterampilan, (3) Guru belum
sepenuhnya dapat mengembangkan model-model pembelajaran, (4) Guru masih
mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian yang relevan dengan pembelajaran,
(5) Guru belum sepenuhnya paham mengintegrasikan penguatan nilai karakter, literasi,
dan pembelajaran HOTS pada kegiatan pembelajaran, (6) Guru masih menganggap RPP
sebagai beban administrasi pembelajaran sehingga dengan mudah menyalin RPP dari
guru lain, yang mungkin tidak sesuai dengan modalitas, karakteristik, potensi peserta
didiknya. Masalah tersebut dapat teratasi jika guru mau berubah, dari pemahaman RPP
sebagai pemenuhan administrasi menuju RPP sebagai kewajiban profesional.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas serta menyiapkan kemampuan guru dalam
menyusun RPP, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Naskah Model Pengembangan
RPPsehingga dapat membantu guru dalam mengembangkan RPP sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Naskah model pengembangan RPP ini bertujuan untuk memfasilitasi guru agar mampu
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 1


Model Pengembangan RPP

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah model pengembangan RPP ini meliputi:


1. Konsep, prinsip dan pembelajaran abad 21
2. Pengembangan RPP

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Guru pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas; dan
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan
Formal.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 2


Model Pengembangan RPP

BAB II
KONSEP, PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARAN ABAD 21

A. Konsep Pembelajaran

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Sedangkan pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara peserta didik dengan
guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran tersebut
dirancang untuk mendukung pemerolehan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik. Pengertian pembelajaran berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap
peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah,
keluarga dan masyarakat.

Proses pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam membangun bertumbuhnya sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan,
dan keterampilan yang diperlukan peserta didik untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia. Dengan demikian
sekolah bekerjasama dengan keluarga dan masyarakat dalam rangka membangun
potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.

Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, maka peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya. Pengalaman belajar ini nantinya akan diterapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat dan sebaliknya peserta didik dapat memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar. Peserta didik membangun pengetahuan,
keterampilan, dan sikap serta menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan baik di
sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Karakteristik proses pembelajaran di SMA secara keseluruhan berbasis mata pelajaran.


Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan tiga ranah, sebagaimana
tercantum pada Tabel 2.1 berikut:

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 3


Model Pengembangan RPP

Tabel 2. 1. Gradasi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

No Ranah Kompetensi Gradasi


1 Sikap Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan
2 Pengetahuan Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta
3 Ketrampilan Mengamati
Menanya
Mencoba
Menalar
Menyaji
Mencipta

B. Prinsip Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran menggunakan prinsip sebagai berikut.

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 4


Model Pengembangan RPP

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

C. Integrasi Pembelajaran Abad 21 dalam Pengalaman Belajar

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan


potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat guna menghadapi
lingkungan yang terus berubah. Karakter yang harus dimiliki, meliputi karakter
nasionalis, religius, mandiri, gotong-royong dan integritas. Kompeten yang dimaksud
adalah kompetensi berpikir kritis, kreatif, kolabaratif dan komunikatif sehingga peserta
didik dengan kompetensi tersebut diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan
kehidupan yang kompleks. Literat merupakan hasil dari literasi diantaranya meliputi;
baca tulis, berhitung, literasi sains, literasi informasi teknologi dan komunikasi, literasi
keuangan serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai
dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks. Dalam
kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan
dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Pelaksanaan pembelajaran Abad 21
merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan berpikir kritis, kreatifitas, kolaborasi,
dan komunikasi, keterampilan literasi, serta penguasaan terhadap teknologi dan
penguatan karakter.

Pembelajaran diarahkan pada model pembelajaran yang menampilkan aktivitas dan


kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada peserta
didik, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari.
Model pembelajaran tersebut diimplementasikan dengan pendekatan saintifik yang
memberikan pengalamam belajar peserta didik pada pembiasaan peserta didik
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, menalar dan
mengomunikasi. Berikut ini penjelasan dari hasil belajar dengan pendekatan saintifik
sebagai sebuah pengalaman belajar. Pendekatan saintifik memberikan pengalaman
belajar sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2 berikut.

Tabel 2. 2. Deskripsi Pengalaman belajar

Deskripsi Kegiatan yang


Pengalaman belajar Bentuk Hasil Belajar
Dilakukan
Mengamati (observing)*) Mengamati dengan indra Perhatian pada waktu mengamati
(membaca, suatu objek/membaca suatu
mendengar, menyimak, melihat, tulisan/mendengar suatu
menonton, dan sebagainya) penjelasan, catatan yang dibuat
dengan atau tanpa alat. tentang yang diamati, kesabaran,
waktu (on task) yang digunakan
untuk mengamati.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 5


Model Pengembangan RPP

Deskripsi Kegiatan yang


Pengalaman belajar Bentuk Hasil Belajar
Dilakukan
Menanya (questioning) *) Membuat dan mengajukan Kemampuan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan faktual, konseptual,
berdiskusi tentang informasi prosedural, dari kompleks ke yang
yang belum dipahami, informasi lebih kompleks antara lain
tambahan yang ingin diketahui, berbentuk hipotetik.
atau sebagai klarifikasi.
Mengumpulkan Mengeksplorasi, mencoba, Jumlah dan kualitas sumber yang
informasi/mencoba berdiskusi, dikaji/digunakan, kelengkapan
(experimenting) *) mendemonstrasikan, meniru informasi, validitas informasi yang
bentuk/gerak, melakukan dikumpulkan, dan instrumen/alat
eksperimen, membaca sumber lain yang digunakan untuk
selain buku teks, mengumpulkan mengumpulkan data.
data dari nara sumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengembangkan.

Menalar/Mengasosiasi Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan interpretasi,


(associating)*) dikumpulkan, menganalisis data argumentasi dan kesimpulan
dalam bentuk membuat kategori, mengenai keterkaitan informasi
mengasosiasi atau dari dua fakta(konsep),
menghubungkan interpretasi argumentasi dan
fenomena/informasi yang terkait kesimpulan mengenai keterkaitan
dalam rangka menemukan suatu lebih dari dua interpretasi, struktur
pola, dan menyimpulkan. baru, argumentasi dan kesimpulan
dari konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis
sumber.

Mengomunikasikan Menyajikan laporan dalam bentuk Menyajikan hasil


(communicating)*) bagan, diagram, atau grafik; kajian (dari mengamati sampai
menyusun laporan tertulis; dan menalar) dalam bentuk tulisan,
menyajikan laporan meliputi grafis, media elektronik, multi
proses, hasil, dan kesimpulan media dan lain-lain.
secara lisan.

*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran dan bukan


merupakan urutan atau langkah pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran harus menggambarkan aktivitas pembelajaran berbasis aktivitas


peserta didik melalui pendekatan saintifik, dengan harapan peserta didik mengalami
sendiri proses-proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan
mengomunikasikan. Implementasi langkah-langkah saintifik tidak harus berurutan
tetapi disesuaikan dengan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik KD. Secara implisit keterampilan 4C atau berpikir kritis, kreatifitas,
kolaborasi, dan komunikasi, literasi dan penguatan pendidikan karakter terintegrasi
dalam aktivitas tersebut.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 6


Model Pengembangan RPP

BAB III
PENGEMBANGAN RPP

Perencanaan pembelajaran terdiri dari Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP). RPP merupakan perwujudan dari document curriculum atau ide kurikulum yang
memuat komponen-komponen tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Komponen RPP

Komponen RPP diatur dalam beberapa permendikbud yaitu:


1. Berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah, Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.

2. Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, komponen RPP sesuai paling sedikit memuat:
a. identitas sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester;
b. alokasi waktu;
c. KI, KD, indikator pencapaian kompetensi;
d. materi pembelajaran;
e. kegiatan pembelajaran;
f. penilaian; dan
g. media/alat, bahan, dan sumber belajar.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 7


Model Pengembangan RPP

3. Komponen dan sistematika RPP yang digunakan adalah sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti(KI)
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan/Model/MetodePembelajaran
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
G. Sumber Belajar
H. Langkah–Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama : (….JP)
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
Pertemuan kedua : (….JP)
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
Pertemuan ketiga : (….JP)
Pertemuan seterusnya
I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

Lampiran-lampiran RPP:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 (jika diperlukan)
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2 (jika diperlukan)
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
Dan seterusnya tergantung banyaknya pertemuan.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 8


Model Pengembangan RPP

B. Prinsip Penyusunan RPP

Prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai berikut.

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

C. Langkah penyusunan RPP

1. Melakukan analisis SKL, KI, KD dalam rangka merumuskan IPK

a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dikutip dari Permendikbud no 20 tahun


2016.
b. Kompetensi Inti (KI) dikutip dari Permendikbud no 21 tahun 2016.
c. Kompetensi Dasar (KD) dikutip dari Permendikbud no 24 tahun 2016.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan memperhatikan kata
kerja operasional (KKO) dan materi yang ada di KD sebagai target pencapaian
dari pembelajaran tersebut. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti (PABP) dan PPKn merumuskan IPK dari pasangan KD pada KI 1, KD
pada KI 2, KD pada KI 3, dan KD pada KI 4, sedangkan mata pelajaran lain IPK
hanya dari pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI 4.

Mengembangkan IPK untuk mencapai kompetensi pengetahuan, acuannya adalah


muatan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang ada pada KD
pengetahuan. Misalnya KD pengetahuan memuat dimensi proses kognitif
menganalisis dan dimensi pengetahuannya prosedural, maka artinya target
capaian kompetensi pada KD pengetahuan tersebut adalah mampu menganalisis
terhadap pengetahuan prosedural.

IPK yang dikembangkan dapat dimulai dari yang bersifat LOTS (Lower Order
Thinking Skills) menuju HOTS (Higher Order Thinking Skills), dan minimal
memenuhi target capaian kompetensi. Indikator yang lebih rendah digunakan
untuk penilaian proses dan atau digunakan untuk apersepsi. IPK yang melebihi
tuntutan KD digunakan untuk pengayaan. (lebih lanjut lihat Panduan Analisis SKL,
KI, KD, Direktorat Pembinaan SMA)

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 9


Model Pengembangan RPP

Berikut ini adalah contoh pengembangan IPK dari KD 3.1 mata pelajaran Fisika
kelas XII:

KD 3.1. Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut


keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat Anderson dan Krathwhol tentang kombinasi Dimensi
Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan, KD 3.1. tersebut KKOnya memuat
dimensi proses kognitif menganalisis dan materinya memuat dimensi
pengetahuan prosedural. Hal tersebut dapat dilihat gambar berikut ini:

Gambar 3.1. Kombinasi Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan

Dengan memperhatikan kombinasi dimensi proses kognitif dan dimensi


pengetahuan, maka dapat ditentukan posisi penentuan IPK, seperti gambar di
bawah ini:
Dimensi Pengetahuan

Gambar 3.2. Alur Berpikir Penentuan IPK

Dimensi Proses Kognitif

Gambar 3.2. Penentuan posisi KD Pengetahuan

Keterangan:
Dari KD tersebut di atas dapat disimpulkan:

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 10


Model Pengembangan RPP

1. KKO KD 3.1. adalah menganalisis, pada dimensi proses kognitif berada pada
tahapan C4.
2. Materi KD 3.1. adalah prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut
keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari, pada dimensi pengetahuannya
masuk ke dalam prosedur.
3. Titik temu dari “menganalisis“ dengan “prosedur” menjadi alternatif
pengembangan IPK mulai dari yang rendah, mudah, dan konkrit menuju ke
tinggi, kompleks dan abstrak. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
DIMENSI PENGETAHUAN

DIMENSI PROSES KOGNITIF

Gambar 3.3. Pengembangan IPK dari dari yang rendah, mudah, dan konkrit
menuju ke tinggi, kompleks dan abstrak.

Keterangan:
a. IPK terendah yang diasumsikan dengan 1C1, 1C2, dan 2C1 digunakan dalam
apersepsi.
b. IPK 1C3, 2C2, 2C3, 3C1, 3C2, dan 3C3 merupakan IPK yang digunakan dalam
penilaian proses.
c. IPK 1C4, 2C4, 3C4, merupakan IPK yang digunakan untuk penilaian hasil
belajar melalui Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS),
Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Sekolah (US).
d. IPK yang lebih tinggi digunakan untuk pengayaan.
e. Indikator yang tercantum dalam RPP sekurang-kurangnya memuat IPK sesuai
dengan posisi KD yaitu IPK 1C4, 2C4, 3C4.

2. Mengkaji silabus

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan


pembelajaran. Adapun komponen pokok dari silabus yang perlu dikaji meliputi KI, KD,
materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. (lihat Panduan Pengembangan
Silabus).

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 11


Model Pengembangan RPP

3. Menentukan alokasi waktu

Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan. Penentuan ini berdasarkan hasil
analisis waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK dan disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik di satuan pendidikan.

4. Merumuskan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja


operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Dituangkan dalam bentuk deskripsi dengan memuat kompetensi yang
hendak dicapai oleh peserta didik, memberikan gambaran proses pembelajaran, dan
memberikan gambaran pencapaian hasil pembelajaran.

5. Menetapkan materi pembelajaran

Materi Pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. Mengakomodasi muatan lokal dapat berupa keunggulan lokal, kearifan
lokal, kekinian dll yang sesuai dengan cakupan materi pada KD pengetahuan.

6. Menentukan pendekatan/model/metode pembelajaran

Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD dan


memperhatikan pengembangan keterampilan abad 21( 4C, Literasi dan PPK). Untuk
dapat mewujudkan pembelajaran aktif yang mengembangkan keterampilan Abad 21,
maka kegiatan inti pembelajaran dapat menerapkan model-model pembelajaran,
contohnya Model Penyingkapan (Discovery learning), Model Penemuan (Inquiry
learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran lain
yang telah lama dikenal dan digunakan oleh guru seperti Jigsaw, TPS (Think Pair Share),
GI (Group Investigation), NHT (Number Heads Together), Picture and Picture, TSTS (Two
Stay and Two Stray), dan lain-lain yang bukan berbasis ceramah atau hapalan.

Sintak-sintak model tersebut dapat dikombinasikan dengan metode yang bervariasi


sehingga memungkinkan peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan
4C.

7. Menentukan media, alat, dan bahan

Penentuan media, alat, bahan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
b. mendukung pencapaian kompetensi dan pembelajaran aktif dengan pendekatan
ilmiah;
c. sesuai dengan karakterisitik peserta didik; dan
d. pemanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan konsep dan prinsip tekno-
pedagogis.

8. Menentukan sumber belajar

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 12


Model Pengembangan RPP

Sumber belajar yang dijadikan referensi yang akan digunakan dalam langkah
penjabaran proses pembelajaran. Penulisan sumber belajar harus jelas ditulis lengkap
meliputi penulis, penerbit, tahun terbit. Untuk sumber dari internet dituliskan alamat
situsnya dan waktu pengunduhannya.

9. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran mengutamakan pembelajaran aktif/active learning


yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari;
3) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas.
(Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan penguatan nilai karakter
berbasis budaya sekolah, kegiatan literasi, serta keterampilan Abad 21)
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru:
1) menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, dengan memperhatikan pengembangan
keterampilan abad 21( 4C, Literasi dan PPK);
2) menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan lain yang relevan dengan
karakteristik materi dan mata pelajaran;
3) mengembangkan kompetensi sikap yaitu proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Pembelajaran
sikap pada mata pelajaran selain Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP)
dan PPKn dilaksanakan secara tidak langsung (indirect learning);
4) mengembangkan pengetahuan melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta;
5) mengembangkan keterampilan melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta;
6) seluruh isi materi mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus
mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan.
(Dalam kegiatan inti guru melakukan penguatan nilai karakter berbasis budaya
kelas yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, kegiatan literasi,
pembelajaran HOTS, dan keterampilan Abad 21)

c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 13


Model Pengembangan RPP

3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
(Dalam kegiatan penutup guru melakukan penguatan nilai karakter berbasis
budaya masyarakat serta kompetensi Abad 21 )

10. Mengembangkan penilaian

Penilaian proses dan hasil belajar meliputi:


a. Penilaian sikap dilakukan dengan melakukan observasi yang dicatat dalam jurnal,
penilaian diri, atau penilaian antar teman.
b. Penilaian pengetahuan dapat menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan.
Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai, misalnya
portofolio dan observasi.
c. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik penilaian antara
lain penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio.
(Lihat Panduan Penilaian)

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 14


Model Pengembangan RPP

BAB IV
PENUTUP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai bahan acuan dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menjamin pencapaian kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik. Guru berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berkaitan
dengan hal tersebut guru harus mampu menyusun dan mengembangkan RPP yang
terintegrasi dengan kegiatan literasi, HOTS, Penguatan Pendidikan Karakter, serta
keterampilan Abad 21.

Melalui naskah ini diharapkan guru-guru dapat menyusun dan mengembangkan RPP
yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, serta sarana dan
prasarana pendidikan yang tersedia di sekolah masing-masing.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 15


Model Pengembangan RPP

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New
York. Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Calabrese Barton, A. (1998).Reframing “science for all” through the politics of


poverty.Educational Policy, 12, 525-541.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and


Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor


19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang


Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Guru pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

Surat Edaran Dirjen Pendidikan Menengah dan Dirjen Pendidikan Dasar No. 5685
/C/KR/2014 dan No. 8014/D/HP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 16


Model Pengembangan RPP

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun


2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun


2016 tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun


2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.
LAMPIRAN 1. KKO

TAKSONOMI ANDERSON
(Perbaikan Taksonomi Bloom)

Mengingat : Menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan,


pengenalan
Memahami : Menerjemahkan, menjabarkan, menafsirkan,
menyederhanakan, dan membuat perhitungan
Menerapkan : Memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan,
dan mengenali pola penerapan ke dalam situasi baru,
tidak biasa dan agak berbeda atau berlainan.
Menganalisis : Memecahkan ke dalam bagian, bentuk dan pola
Menilai : Berdasarkan kriteria dan menyatakan mengapa ?
Menciptakan : Menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola
yang sebelumnya kurang jelas

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 17


Model Pengembangan RPP

Contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Menciptakan

Memilih Menggolongkan Menerapkan Menganalisis Menghargai Memilih


Menguraikan Mempertahankan Menentukan Mengategorikan Mempertimba Menentukan
ngkan
Mendefinisikan Mendemonstrasi Mendramatisasika Mengelompokkan Menggabungka
Menunjukkan kan
Membedakan n
Menjelaskan Membandingkan Mengkritik Mengombinasika
Memberi tabel Menerangkan Menggeneralisasik Membedakan Mempertahan n
Mengarang
an kan
Mendaftar Mengekspresikan Memperkirakan Mengunggulkan Membandingk Mengkonstruksi
Menempatkan Mengemukakan Mengelola Mendiversivikasikan an Membangun
Memadankan Memperluas Mengatur Menciptakan
Mengingat Memberi contoh Menyiapkan Mengidentifikasi Mendesain
Menamakan Menggambarkan Menghasilkan Menyimpulkan Merancang
Menghilangkan Menunjukkan Memproduksi Membagi Mengembangkan
Mengutip Mengaitkan Memilih Merinci Melakukan
Mengenali Menafsirkan Menunjukkan Memilih Merumuskan
Menentukan Menaksir Membuat sketsa Menentukan Membuat
hipotesis
Menyatakan Mempertimbang Menyelesaikan Menunjukkan Menemukan
kan
Memadankan Menggunakan Melaksanakan Membuat
Membuat survey Mempercantik
ungkapan
Mewakili Mengawali
Menyatakan Mengelola
kembali
Menulis kembali Merencanakan

Menentukan Memproduksi
Merangkum Memainkan
Mengatakan peran
Menceritakan.
Menerjemahkan

Menjabarkan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 18


Model Pengembangan RPP

LAMPIRAN 2. CONTOH RPP

a. Contoh Pertama

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Sungailiat


Mata pelajaran : Matematika (Umum)
Kelas/Semester : X/ 1
Alokasi Waktu : 16 × 45 menit (4 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
b. kritis,
c. mandiri,
d. kolaboratif,
e. komunikatif, dan
f. solutif.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.1 Menjelaskan definisi nilai mutlak


3.1.2 Menjelaskan konsep persamaan nilai mutlak
3.1 Mengintepretasi persamaan bentuk linear satu variabel
dan pertidaksamaan nilai 3.1.3 Menjelaskan konsep pertidaksamaan nilai mutlak
mutlak dari bentuk linear bentuk linear satu variabel
satu variabel dengan 3.1.4 Membedakan persamaan dan pertidaksamaan
persamaan dan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel
pertidaksamaan linear 3.1.5 Menjelaskan tahapan menggambar sketsa grafik
Aljabar lainnya. persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
3.1.6 Menjelaskan tahapan membuat garis bilangan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel
3.1.7 Menjelaskan hubungan antara bentuk

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 19


Model Pengembangan RPP

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1.8 Membedakan sifat-sifat dari pertidaksamaan nilai


mutlak bentuk linaer satu variabel
3.1.9 Menginterpretasi tahapan penyelesain persamaan
nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel
3.1.10 Menginterpretasi tahapan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel
3.1.11 Menginterpretasi tahapan penyelesain
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear Aljabar lainnya.
3.1.12 Menginterpretasi tahapan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear Aljabar lainnya.
4.4.1 Menunjukkan variabel dari permasalahan
berkaitan dengan persamaan dan
4.1. Menyelesaikan masalah pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu
yang berkaitan dengan variabel dari permasalahan
persamaan dan 4.4.2 Membuat model matematika dari permasalahan
pertidaksamaan nilai berkaitan dengan persamaan atau
mutlak dari bentuk linear pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu
satu variabel variabel
4.4.3 Merumuskan penyelesaian persamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel dengan
persamaan linear aljabar lainnya
4.4.4 Merumuskan penyelesaian pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel dengan
pertidaksamaan linear aljabar lainnya
4.4.5 Membuat sketsa grafik persamaan nilai mutlak
berdasarkan masalah
4.4.6 Menggambar daerah penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel dengan pertidaksamaan bentuk
linear aljabar lainnya
4.4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
4.4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel
4.4.9 Membuat contoh permasalahan dan
penyelesaiannya berkaitan dengan persamaan
atau pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui Pembelajaran Berbasis Penyingkapan (Discovery Based Learning) yang


dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik
peserta didik dapat mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
dari bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear
Aljabar lainnya dan terampil menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variable untuk

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 20


Model Pengembangan RPP

menumbuhkan rasa syukur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.

D. Materi
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu Variabel
dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.
1. Konsep Nilai Mutlak;
2. Persamaan Nilai Mutlak Bentuk Linear Satu Variabel dengan Persamaan dan
Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya;
3. Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu Variabel dengan
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : saintifik
Metode : mind mapping, teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi),
diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : discovery learning

F. Media/Alat
Media/Alat: Lembar Kerja, Penggaris, Papan Tulis/White Board, LCD

G. Sumber Belajar :
1. Buku Matematika (Umum) Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2017.
2. Buku Matematika (Wajib) Kelas X, Karangan: Sukino, Penerbit Erlangga Tahun
2017.
3. Internet.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 ×45 menit)
Pendahuluan (30 menit)
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an (ODOJ) selama 15 menit untuk
kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran
peserta didik);
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan materi persamaaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel. Melalui tanya jawab membahas kembali
tentang berbagai persamaan dan pertidaksamaan, khususnya persamaan
maupun pertidaksamaan linear satu variabel;
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi persamaan nilai mutlak bentuk
linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar
lainnya, dan kegiatan yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan
saat membahas materi persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya.
7. Membagi peserta didik menjadi 8 Kelompok (dengan setiap anggota kelompok
berjumlah 4 - 5 orang).

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 21


Model Pengembangan RPP

Kegiatan Inti (120 menit)


Stimulation (Memberi Stimulus)

1. Mengamati permasalahan dalam bentuk cerita yang disajikan berkaitan dengan


konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
bersama kawan sebangku. Contoh bahan pengamatan:

Cerita Pertama
Kegiatan pramuka merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler yang
diadakan di sekolah. Suatu pasukan
pramuka sedang belajar baris
berbaris di lapangan sekolah pada
hari Sabtu. Sebuah perintah dari
pimpinan regu, yaitu “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini berarti jarak
pergerakan barisan adalah 4 langkah kedepan. Jika perintah
pimpinan pasukan adalah “Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini
berarti bahwa pasukan akan bergerak ke belakang sejauh 3
langkah. Demikian seterusnya.

Cerita Kedua
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak
melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2
langkah ke depan, kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya1 langkah lagi
ke belakang. Buat ilustrasi dari cerita tersebut dalam garis bilangan!

Berdasarkan kedua cerita tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang
definisi “nilai mutlak?” (Pembelajaran HOTS)

Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


Permasalahan 1
Perhatikan Gambar berikut ini.

Sungai pada keadaan tertentu mempunyai sifat cepat


meluap di musim hujan dan cepat kering di musim kemarau.
Diketahui debit air sungai tersebut adalah p liter/detik pada cuaca normal dan
mengalami perubahan debit sebesar q liter/detik di cuaca tidak normal.
Tunjukkan nilai penurunan minimum dan peningkatan maksimum debit air
sungai tersebut. Konsep apa yang kalian gunakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut? Kemudian uraikan langkah-langkah dalam membuat gambar/sketsa
grafik dari penyelesaian permasalahan tersebut! (Pembelajaran HOTS)
Permasalahan 2
Carilah nilai x (jika ada) yang memenuhi persamaan nilai mutlak berikut. Jika
tidak ada nilai x yang memenuhi, berikan alasanmu dan uraikan tahapan dalam
mencari nilai x tersebut!
a. |4 – 3x| = |-4|
b. 2x + |3x – 8| = 4
c. |2x – 1| = |x + 3|
2x+6
| |
d. x−5 =3

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 22


Model Pengembangan RPP

Data Collecting (mengumpulkan data)

2. Berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan permasalahan yang


disajikan dan membuat rancangan mind mapping seperti apa yang akan
disajikan sebagai alur penyelesaian dari permasalahan, dan bertanya dengan
guru seandainya ada yang belum dipahami.
3. Mengingatkan peserta didik mencari bahan referensi dari buku paket maupun
internet untuk dapat menjawab permasalahan yang berkaitan dengan konsep
nilai mutlak dan persamaan maupun pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel. Karena waktu pertemuan telah habis dan diskusi dalam
menyelesaikan permasalahan belum selesai, maka dilanjutkan di pertemuan
berikutnya.

Penutup (30 menit)


1. Memfasilitasi peserta didik dalam merumuskan kesimpulan sementara tentang
konsep persamaan nilai mutlak berdasarkan hasil diskusi, melalui reviu
indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui
konsep nilai mutlak berdasarkan persamaan nilai mutlak dari bentuk linear
dalam kehidupan sehari-hari maupun permasalahan matematika.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk melanjutkan mencari informasi dari berbagai sumber (buku maupun
internet) agar dipertemuan berikutnya dapat menuliskan hasil diskusi di kertas
karton sebagai bahan presentasi. Peserta didik pun diingatkan untuk
mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir setelah sesi presentasi.
4. Memberi salam.

Pertemuan 2 (4 ×45 menit)


Pendahuluan (30 menit)
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an (ODOJ) selama 15 menit untuk
kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran
peserta didik);
3. Melalui tanya jawab membahas kembali materi di pertemuan sebelumnya
tentang konsep nilai mutlak;
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi persamaan nilai mutlak bentuk
linear satu variabel dengan persamaan, dan kegiatan yang akan dilakukan;
6. Meminta peserta didik untuk berkumpul kembali bersama kelompoknya

Kegiatan Inti (120 menit)


Data Processing (mengolah data)

1. Menuliskan hasil penyelesaiannya pada kertas karton dalam bentuk mind


mapping.
Membuat contoh permasalahan dan penyelesaiannya yang identik (modifikasi
permasalahan yang telah didiskusikan) berkaitan dengan persamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel dengan menganalisa hasil diskusi kelompok

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 23


Model Pengembangan RPP

maupun teori yang ada pada sumber referensi (buku paket atau internet), dan
menuliskannya pada mind mapping.
Verification (memverifikasi)
2. Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok;
3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang sudah
dituliskan di kertas karton, dan kelompok lain memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan ataupun memberikan masukkan.

Generalization (menyimpulkan)

4. Membuat kesimpulan bersama tentang konsep nilai mutlak dan persamaan


nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel berdasarkan hasil presentasi
setiap kelompok.
5. Evaluasi/ tes akhir berkaitan dengan materi persamaan nilai mutlak bentuk
linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar
lainnya.

Penutup (30 menit)


1. Memfasilitasi dalam merumuskan kesimpulan tentang konsep persamaan nilai
mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear aljabar lainnya, melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari
itu.
2. Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui
konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak dari bentuk linear dengan
persamaan/ pertidaksamaan linear aljabar lainnya dalam kehidupan sehari-
hari maupun permasalahan matematika.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
5. Memberi salam.

Pertemuan 3 (4 ×45 menit)


Pendahuluan (30 menit)
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an (ODOJ) selama 15 menit untuk
kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dan mengecek kehadiran
peserta didik;
3. Membahas PR;
4. Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dibahas dipertemuan
sebelumnya yaitu tentang persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear
aljabar lainnya, dan kegiatan yang akan dilakukan (lanjutan dari pertemuan
sebelumnya).

Kegiatan Inti (120 menit)


Stimulation
1. Bersama dengan kelompoknya, peserta didik mengamati permasalahan yang
disajikan berkaitan dengan materi pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya.
Contoh masalah yang disajikan:

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 24


Model Pengembangan RPP

a. Carilah nilai x yang memenuhi pertidaksamaan berikut, kemudian


gambarkan garis bilangannya! (Soal LOTS)
1) |4 – 3x| > 5 3) |3x – 8| ≤ |x – 3|
3x−2
| |
2) x+1
≥1 4) -3 < |x + 2| + |x – 1| < 5
b. Seorang bayi lahir prematur di sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak. Untuk
mengatur suhu tubuh bayi tetap stabil, maka harus dimasukkan ke
inkubator selama 2 hari. Suhu inkubator harus dipertahankan berkisar
antara 320C hingga 350C. Bayi tersebut lahir dengan BB seberat 2.100-2.500
gram, jika pengaruh suhu ruangan membuat suhu inkubator menyimpang
sebesar 0,20C, tentukan interval perubahan suhu inkubator. (Soal LOTS)
c. Tentara melakukan latihan menembak di sebuah daerah yang bebas dari
warga sipil. Dia berencana menembak objek yang telah ditentukan dengan
jarak tertentu. Jika x = 0 adalah posisi diam tentara tersebut, maka pola
lintasan peluru yang mengarah ke objek dan diperkirakan memenuhi
persamaan 0,480x – y + 0,33 = 0. Kecepatan angin dan hentakan senjata
akan mempengaruhi pergerakan peluru sehingga kemungkinan lintasan
peluru dapat berubah menjadi y – 0,475x – 0,35 = 0. Pada jarak berapakah
lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,05m akibat pengaruh
perubahan angin. (Soal HOTS)

Buatlah kesimpulan dari jawabanmu terhadap kedua permasalahan di atas


dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?
Jelaskan!

Kemudian buatlah contoh permasalahan baru yang identik dengan


permasalahan yang telah di diskusikan!

2. Mengamati rancangan mind mapping seperti yang disajikan oleh guru sebagai
alur penyelesaian dari permasalahan yang disajikan.

Problem Statement
3. Mendiskusikan rencana penyelesaian permasalahan yang akan disajikan dalam
bentuk mind mapping;

Data Collecting
4. Mencari berbagai informasi baik dari buku paket atau buku referensi lain yang
relevan serta sumber internet, untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang
penyelesaiannya akan disajikan dalam bentuk mind mapping;

Data Processing
5. Mendiskusikan berbagai alternatif penyelesaian, dan menuliskan di kertas
karton penyelesaian yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok dalam bentuk
mind mapping sesuai dengan kerangka yang telah dirancang oleh peserta didik
dalam kelompoknya;

Verification
6. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil mind mapping yang telah
dibuat bersama kelompok dan dengan mengacu pada buku sumber atau

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 25


Model Pengembangan RPP

referensi lain, dan membuat contoh yang sesuai dengan materi yang dipelajari
yaitu tentang persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya;
7. Mempresentasikan di depan kelas hasil pekerjaan kelompoknya dalam bentuk
mind mapping yang telah ditulis di kertas karton, dan kelompok lain
memberikan tanggapannya;

Generalization
8. Membuat kesimpulan bersama berkaitan dengan konsep materi yang dipelajari
berdasarkan hasil diskusi kelompok.

Penutup (30 menit)


1. Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan tentang konsep pertidaksamaan
nilai mutlak bentuk linear satu variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear aljabar lainnya, dan penerapannya dalam permasalahan
kontekstual dari pembelajaran yang dilakukan melalui reviu indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui konsep
pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel dengan persamaan
dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun
persiapan menghadapi tes/evaluasi akhir.
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
5. Memberi salam.

Pertemuan 4 (4 × 45 menit)
Pendahuluan (45 menit)
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an (ODOJ) selama 15 menit untuk
kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Membahas PR;
4. Menyampaikan kompetensi yang harus dicapai dalam tes akhir, dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel dan bentuk yang lain;
5. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan di evaluasi akhir untuk
satu pokok bahasan tentang persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel dan bentuk yang lain.

Kegiatan Inti (120 menit)


Melakukan evaluasi/ tes akhir (UH bab 1) berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari yaitu tentang persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear
satu variabel dan bentuk yang lain. (Dalam kegiatan inti guru melakukan penguatan
nilai karakter budaya kelas yaitu nilai integritas)

Penutup (15 menit)


1. Bersama dengan guru membahas soal evaluasi, untuk melihat ketercapaian
kompetensi berdasarkan materi yang telah dipelajari.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
belajar kembali terutama bagi yang harus mengikuti pembelajaran remedial.
3. Memberi salam.

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 26


Model Pengembangan RPP

1. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan menggunakan jurnal


2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik (Tes Tulis KD 4.1) dan
Proyek
b. Bentuk Penilaian
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
d. Remedial
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
e. Pengayaan
 Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum )
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

Sungailiat, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Sungailiat, Guru Mata Pelajaran,

Efri Rantos, S.Pd. Ati Lasmanawati, M.Pd.


NIP. 19711017 199412 1 001 NIP. 19770627 200312 2 005

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 27


Model Pengembangan RPP

LAMPIRAN URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 dan 2:

1.1 KONSEP NILAI MUTLAK

Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan kedua ilustrasi berikut ini.
Cerita Pertama
Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di
sekolah. Suatu pasukan pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada
hari Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan regu, yaitu “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini
berarti jarak pergerakan barisan adalah 4 langkah kedepan. Jika perintah pimpinan
pasukan adalah “Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak
ke belakang sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya.

Cerita Kedua
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak melompat
ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2 langkah ke depan,
kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya1 langkah lagi ke belakang. Buat ilustrasi
dari cerita tersebut dalam garis bilangan!
Kita definisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu x positif. Dengan
demikian, lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu x negatif.
Perhatikan sketsa berikut.

Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi diam si anak. Anak panah
yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si anak sejauh 2
langkah ke depan (mengarah ke sumbu x positif atau +2). Anak panah kedua
menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif atau -3) dari
posisi akhir langkah pertama. Demikian seterusnya sampai akhirnya si anak berhenti
pada langkah kelima.
Jadi, kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah 1 langkah saja
ke belakang (x = -1 atau x = (+2) + (-3) + (+2) + (-1) + (-1) = -1), tetapi banyak langkah
yang dijalani si anak merupakan konsep nilai mutlak. Kita hanya menghitung banyak
langkah, bukan arahnya, sehingga banyak langkahnya adalah |2| + |-3| + |2| + |-1| + |-1|
= 9 (atau 9 langkah).

Perhatikan tabel berikut.


Tabel 1.1 Nilai Mutlak
Bilangan Non Nilai Mutlak Bilangan Negatif Nilai Mutlak

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 28


Model Pengembangan RPP

Negatif
0 0 -2 2
2 2 -3 3
3 3 -4 4
5 5 -5 5

Berdasarkan kedua cerita dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik suatu kesimpulan
tentang pengertian nilai mutlak? Jika x adalah variabel pengganti sebarang bilangan real,
dapatkah kamu menentukan nilai mutlak dari x tersebut?
Perhatikan bahwa x anggota himpunan bilangan real (ditulis x∈R). Berdasarkan tabel,
kita melihat bahwa nilai mutlak dari x akan bernilai positif atau nol (non negatif). Secara
geometris, nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan nol pada
garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin nilai mutlak suatu bilangan
bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.

Ada beberapa contoh percobaan perpindahan posisi pada garis bilangan, yaitu sebagai
berikut.

Gambar 1.3 Cara menentukan nilai mutlak suatu bilangan pada garis bilangan
Catatan:
• Garis bilangan digunakan sebagai media untuk menunjukkan nilai mutlak.
• Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai mutlak, dimana arah ke kiri
menandakan nilai mutlak dari bilangan negatif, dan begitu juga sebaliknya. Arah ke
kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan positif.
 Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah dan dihitung dari bilangan nol.

Penjelasan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 29


Model Pengembangan RPP

Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan 3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal
ini berarti nilai |3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Garis bilangan 5: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan -3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal
ini berarti bahwa nilai |-3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Dari kedua penjelasan di atas, dapat dituliskan konsep nilai mutlak, sebagai berikut.

Definisi di atas dapat diungkapkan dengan kalimat sehari-hari seperti berikut ini.
Nilai mutlak suatu bilangan positif atau nol adalah bilangan itu
sendiri, sedangkan nilai mutlak dari suatu bilangan negatif
adalah lawan dari bilangan negatif itu.

1.2 PERSAMAAN NILAI MUTLAK BENTUK LINEAR SATU VARIABEL

Amati Permasalahan berikut.


Permasalahan 1
Perhatikan Gambar.
Sungai pada keadaan tertentu mempunyai sifat cepat meluap di musim hujan dan cepat
kering di musim kemarau. Diketahui debit air sungai tersebut adalah p liter/detik pada
cuaca normal dan mengalami perubahan debit sebesar q liter/detik di cuaca tidak
normal. Tunjukkan nilai penurunan minimum dan peningkatan maksimum debit air
sungai tersebut. Konsep apa yang kalian gunakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut? Kemudian uraikan langkah-langkah dalam membuat gambar/sketsa grafik
dari penyelesaian permasalahan tersebut!

Alternatif penyelesaian:

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 30


Model Pengembangan RPP

Permasalahan 2
Carilah nilai x (jika ada) yang memenuhi persamaan nilai mutlak berikut. Jika tidak ada
nilai x yang memenuhi, berikan alasanmu!

1. |4 – 3x| = |-4|
2. 2x + |3x – 8| = 4
3. |2x – 1| = |x + 3|
2x+6
| |
4. x−5 =3

Permasalahan 3
Gambarkan grafik persamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel berikut:
1. y = |x – 2|
2. y = |x + 2|
3. y = |2x – 1|

Alternatif Jawaban:
Langkah-langkah penyelesaian untuk bagian 1) sebagai berikut. Selanjutnya dengan
proses yang sama, kerjakan bagian 2) dan 3).
Langkah 1.
Buatlah tabel untuk menunjukkan pasangan titik-titik yang mewakili y = |x – 2|.
Tentukan pertama sekali nilai x yang membuat nilai y menjadi nol. Tentu, x = 2, bukan?
Jadi, koordinat awalnya adalah (2, 0).

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 31


Model Pengembangan RPP

Langkah 2.
Letakkan titik-titik yang kita peroleh pada tabel di atas pada sistem koordinat kartesius.

Langkah 3.
Buatlah garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang sudah diletakkan di bidang
koordinat tersebut sesuai dengan urutan nilai x. Kamu akan mendapat grafik y = |x – 2|.

Pertemuan 3:

1.3 PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK DARI BENTUK LINEAR SATU VARIABEL

Berdasarkan konsep nilai mutlak dan persamaan nilai mutlak, kita akan mempelajari
bagaimana konsep pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai kasus yang melibatkan pembatasan
suatu hal. Seperti lowongan kerja mensyaratkan pelamar dengan batas usia tertentu,
batas nilai cukup seorang pelajar agar dinyatakan lulus dari ujian, dan batas berat bersih
suatu kendaraan yang diperbolehkan oleh dinas perhubungan.
Selanjutnya, kita akan mengaplikasikan konsep nilai mutlak ke dalam pertidaksamaan
linear dengan memahami dan meneliti kasus-kasus berikut.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 32


Model Pengembangan RPP

Perhatikan permasalahan berikut (gunakan sebagai bahan diskusi kelompok).

1. Carilah nilai x yang memenuhi pertidaksamaan berikut, kemudian gambarkan garis


bilangannya!
a. |4 – 3x| > 5 c. |3x – 8| ≤ |x – 3|
3x−2
| |
b. x+1 ≥ 1 d. -3 < |x + 2| + |x – 1| < 5
2. Seorang bayi lahir prematur di sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak. Untuk mengatur
suhu tubuh bayi tetap stabil, maka harus dimasukkan ke inkubator selama 2 hari.
Suhu inkubator harus dipertahankan berkisar antara 32oC hingga 35oC. Bayi
tersebut lahir dengan BB seberat 2.100-2.500 gram, jika pengaruh suhu ruangan
membuat suhu inkubator menyimpang sebesar 0,2oC, tentukan interval perubahan
suhu inkubator.

3. Tentara melakukan latihan menembak di sebuah daerah yang bebas dari warga sipil.
Dia berencana menembak objek yang telah ditentukan dengan jarak tertentu. Jika x
= 0 adalah posisi diam tentara tersebut, maka pola lintasan peluru yang mengarah
ke objek dan diperkirakan memenuhi persamaan 0,480x – y + 0,33 = 0.
Kecepatan angin dan hentakan senjata akan mempengaruhi pergerakan peluru
sehingga kemungkinan lintasan peluru dapat berubah menjadi y – 0,475x – 0,35 = 0.
Pada jarak berapakah lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,05m akibat
pengaruh perubahan angin.

Alternatif Penyelesaian No. 2:


Cara I (Dihitung dengan Nilai Mutlak)
Pada kasus tersebut di atas, kita sudah mendapatkan data dan suhu inkubator yang
harus dipertahankan selama 1-2 hari semenjak kelahiran, yaitu 34oC. Misalkan t adalah
segala kemungkinan perubahan suhu inkubator akibat pengaruh suhu ruang, dengan
perubahan yang diharapkan sebesar 0,2oC, Nilai mutlak suhu tersebut dapat
dimodelkan, yaitu sebagai berikut.
|t – 34| ≤ 0,2

Dengan menggunakan Definisi 1.1, |t – 34| ditulis menjadi :

Akibatnya, |t – 34| ≤ 0,2 berubah menjadi


t – 34 ≤ 0,2 dan -(t – 34) ≤ 0,2 atau
t – 34 ≤ 0,2 dan (t – 34) ≥ -0,2
atau dituliskan menjadi
|t – 34| ≤ 0,2 ⇔ -0,2 ≤ t – 34 ≤ 0,2
⇔ 3,38 ≤ t ≤ 3,42
Dengan demikian, interval perubahan suhu inkubator adalah {t|33,8 ≤ t ≤ 34,2}. Jadi,
perubahan suhu inkubator itu bergerak dari 33,8oC sampai dengan 34,2oC.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 33


Model Pengembangan RPP

Alternatif Penyelesaian No. 3

(Menggunakan |x|= √ x 2 )

Bentuk pertidaksamaan (1.7), memiliki makna bahwa dua bilangan, yaitu (0,5x + 3) dan
(0,5x – 7) jika dikalikan hasilnya sama dengan nol atau kurang dari nol (negatif). Artinya
terdapat dua kemungkinan yang memenuhi kondisi (1.7), yaitu (0,5x + 3) dan (0,5x – 7)
atau (0,5x + 3) ≤ 0 dan (0,5x – 7) ≥ 0.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 34


Model Pengembangan RPP

 Kemungkinan 1 adalah (0,5x + 3) ≥ 0 dan (0,5x – 7) ≤ 0, diperoleh x ≥ -6 dan x ≤


14, sehingga dapat ditulis -6 ≤ x ≤ 14
■ Kemungkinan 2 adalah (0,5x + 3) ≤ 0 dan (0,5x – 7) ≥ 0, diperoleh x ≤ -6 dan x ≥ 14
atau tidak ada nilai x yang memenuhi kedua pertidaksamaan.

Jadi, himpunan penyelesaian untuk pertidaksamaan (1.7) adalah:


{x∈R: -6 ≤ x ≤ 14} ∪ ∅ = {x∈R: -6 ≤ x ≤ 14}
Karena x = 0 adalah posisi diam tentara atau posisi awal peluru, maka lintasan peluru
haruslah pada interval x ≥ 0. Dengan demikian, interval -6 ≤ x ≤ 14 akan diiriskan
kembali dengan x ≥ 0 seperti berikut.

Dari Gambar 1.12, jelas akan terlihat bahwa grafik lintasan peluru yang diprediksi
mengalami penyimpangan (garis putus-putus). Penyimpangan sejauh 0,05 m akan
terjadi hingga x = 14 m.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 35


Model Pengembangan RPP

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP


Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika – Umum

Kejadian/ Butir Pos/


No Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg

10

Sungailiat, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Sungailiat, Guru Mata Pelajaran,

Efri Rantos, S.Pd. Ati Lasmanawati, M.Pd.


NIP. 19711017 199412 1 001 NIP. 19770627 200312 2 005

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 36


Model Pengembangan RPP

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 37


Model Pengembangan RPP

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat


Mata Pelajaran : Matematika - Umum
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar lainnya.

IPK :
3.1.5 Menjelaskan tahapan menggambar sketsa grafik
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
3.1.6 Menjelaskan tahapan membuat garis bilangan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
3.1.9 Menjelaskan strategi/tahapan penyelesain
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
3.1.10 Menjelaskan strategi/tahapan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
3.1.11 Menjelaskan strategi/tahapan penyelesain
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear Aljabar lainnya.
3.1.12 Menjelaskan strategi/tahapan penyelesaian
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan
linear Aljabar lainnya.

Materi Pokok : Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Bentuk Linear


Satu Variabel dengan Persamaan dan Pertidaksamaan
Linear Aljabar lainnya

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 38


Model Pengembangan RPP

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat


Jumlah Soal :3
Mata Pelajaran : Matematika-Umum
Penyusun : Ati Lasmanawati

No. Kompetensi Kelas/ No.


Materi Indikator Soal
Urut Dasar Smt Soal
1. 3.1 Mengintepre- Persamaan X/ 1 Disajikan berbagai 1
tasi dan persamaan dan
persamaan pertidaksama pertidaksamaan nilai
dan an nilai mutlak bentuk linear satu
pertidaksama mutlak dari variabel, peserta didik
an nilai bentuk linear dapat menuliskan tahapan-
mutlak dari satu variabel tahapan dalam
bentuk linear dengan menggambar grafik atau
satu variabel persamaan garis bilangan dari
dengan dan persamaan dan
persamaan pertidaksama pertidaksamaan nilai
dan an linear mutlak bentuk linear satu
pertidaksama Aljabar variabel tersebut.
an linear lainnya.
2. Aljabar Disajikan berbagai 2
lainnya. persamaan dan
pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu
variabel, peserta didik
dapat menuliskan tahapan-
tahapan untuk
mendapatkan penyelesaian
dari persamaan dan
pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu
variabel tersebut.

Disajikan permasalahan
3. dalam kehidupan sehari- 3
hari tentang penjualan
album dari grup musik
dengan grafik hasil
penjualannya, peserta didik
dapat menjelaskan tahapan
dalam mendapatkan
penyelesaian dari
permasalahan tersebut
dengan menggunakan
konsep persamaan nilai
mutlak.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 39


Model Pengembangan RPP

Lembar Instrumen:

1. Diketahui persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel berikut:
(Soal LOTS)
a. y = |3x – 2| – 1, untuk -2 ≤ x ≤ 5, dan x bilangan real.
b. y = |x – 2| – |2x – 1|, untuk x bilangan real
c. |x| + | x + 1| < 2
Tuliskan tahapan-tahapan dalam menggambar grafik atau garis bilangan dari persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak tersebut!

2. Uraikan tahapan yang kalian lakukan untuk dapat menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear berikut (gunakan definisi, sifat, hubungan nilai
mutlak dengan bentuk akar kuadrat, maupun dengan menggunakan cara lain). (Soal HOTS)
a. |x−1|+|x−3|=2
b. |2 x+ 3|>3 x−2

c. √ 5x+1≤|2x−7|
x−3
| |=4
d. 2x+5
3. Amati Permasalahan berikut:
Suatu grup musik merilis album, penjualan per minggu (dalam ribuan) dinyatakan dengan
model s(t) = -2|t – 22| + 44, t waktu (dalam minggu).
Berdasarkan permasalahan tersebut, jawablah pertanyaan berikut:
a) Jelaskan tahapan dalam mengambar grafik fungsi penjualan s(t).
b) bagaimana cara menghitung total penjualan album selama 44 minggu pertama. Konsep apa
yang kalian gunakan?
c) Dinyatakan Album Emas jika penjualan lebih dari 500.000 copy. Bagaimana cara
menghitung nilai t, agar album yang diproduksi dapat dinyatakan sebagai Album Emas?

Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian) :


No.
Penyelesaian Skor
Soal
1. Langkah-langkah membuat grafik dari persamaan nilai mutlak bentuk
linear satu varibel:
1. Buatlah tabel untuk menunjukkan pasangan titik-titik yang 1
mewakili: y = |3x – 2| – 1, untuk -2 ≤ x ≤ 5, dan x bilangan real; y = |
x – 2| – |2x – 1|, untuk x bilangan real; dan |x| + | x + 1| < 2
2. Letakkan titik-titik yang kita peroleh pada tabel di atas pada sistem 1
koordinat kartesius.
3. Buatlah garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang sudah 1
diletakkan di bidang koordinat tersebut sesuai dengan urutan nilai x.
Maka akan didapat grafik sesuai dengan persamaan yang ada pada
soal.

SKOR TOTAL 3
|x−1|+|x−3|=2
2 1
{|x−1|+|x−3|} =22 1
( x−1 )2 +2|( x−1)(x−3)|+(x−3)2=4 1
2 1
x 2−2 x+1+2|( x−1)(x −3)|+ x −6 x+ 9=4 1
2 x2 −8 x+10+ 2|(x−1)( x−3)|=4 1

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 40


Model Pengembangan RPP

2|( x−1)(x−3)|=−2 x 2 +8 x−6 1


|(x−1)(x −3)|=−x 2 +4 x−3
|(x−1)(x −3)|=−(x−1)(x −3) 2
Ingat bahwa |a|=−a ⇔a ≤ 0
Sehingga :
1
( x−1)( x−3)≤ 0
1 ≤ x ≤3
Daerah himpunan penyelesaian dari persamaan di atas
adalah 1 ≤ x ≤3

TOTAL SKOR 10

Skor Maksimal = 100

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor Maksimal

Sungailiat, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Sungailiat, Guru Mata Pelajaran,

Efri Rantos, S.Pd. Ati Lasmanawati, M.Pd.


NIP. 19711017 199412 1 001 NIP. 19770627 200312 2 005

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 41


Model Pengembangan RPP

INSTRUMEN TES PRAKTEK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat


Mata Pelajaran : Matematika - Wajib
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi dasar : 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel

IPK :
4.1.2 Membuat model matematika dari permasalahan
berkaitan dengan persamaan atau pertidaksamaan
nilai mutlak bentuk linear satu variabel
4.1.3 Merumuskan penyelesaian persamaan nilai mutlak
bentuk linear satu variabel dengan persamaan linear
aljabar lainnya
4.1.4 Merumuskan penyelesaian pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel dengan
pertidaksamaan linear aljabar lainnya
4.1.5 Membuat sketsa grafik persamaan nilai mutlak
berdasarkan masalah
4.1.6 Menggambar daerah penyelesaian pertidaksamaan
nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan
pertidaksamaan bentuk linear aljabar lainnya
4.1.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel
4.1.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 42


Model Pengembangan RPP

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTEK


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat


Jumlah Soal :3
Mata Pelajaran : Matematika-Umum
Penyusun : Ati Lasmanawati

No. Kelas/ No.


Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Urut Smt Soal
1. 3.1 Mengintepre- Persamaan X/ 1 Disajikan berbagai 1
tasi persamaan dan persamaan dan
dan pertidaksam pertidaksamaan nilai
pertidaksamaa aan nilai mutlak bentuk linear satu
n nilai mutlak mutlak dari variabel, peserta didik
dari bentuk bentuk dapat menggambar grafik
linear satu linear satu atau garis bilangan dari
variabel variabel persamaan dan
dengan dengan pertidaksamaan nilai
persamaan dan persamaan mutlak bentuk linear satu
pertidaksamaa dan variabel tersebut.
n linear Aljabar pertidaksam
2. lainnya. aan linear Disajikan berbagai 2
4.1 Menyelesaikan Aljabar persamaan dan
masalah yang lainnya. pertidaksamaan nilai
berkaitan mutlak bentuk linear satu
dengan variabel, peserta didik
persamaan dan dapat menyelesaikan
pertidaksamaa persamaan dan
n nilai mutlak pertidaksamaan nilai
dari bentuk mutlak bentuk linear satu
linear satu variabel tersebut.
variable
Disajikan permasalahan
3 dalam kehidupan sehari- 3
hari tentang penjualan
album dari grup musik
dengan grafik hasil
penjualannya, peserta didik
dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut
dengan menggunakan
konsep persamaan nilai
mutlak.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 43


Model Pengembangan RPP

Instrumen Penilaian :

1. Diketahui persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel berikut:
a. y = |3x – 2| – 1, untuk -2 ≤ x ≤ 5, dan x bilangan real.
b. y = |x – 2| – |2x – 1|, untuk x bilangan real
Gambarkan grafik atau garis bilangan dari persamaan/ pertidaksamaan nilai
mutlak tersebut yang menunjukkan daerah penyelesaian!
2. Tentukan himpunan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
nilai mutlak dari bentuk linear berikut (gunakan berbagai cara baik
dengan definisi, sifat, hubungan nilai mutlak dengan bentuk akar
kuadrat, maupun menggunakan cara lain untuk menyelesaikannya).
a. |x−1|+|x−3|=2
b. |2 x+ 3|>3 x−2

c. √ 5x+1≤|2x−7|
x−3
| |=4
d. 2x+5
3.

Kebun Pepaya Pak Randy dengan bentuk seperti pada gambar di atas,
memiliki ukuran lebar lebih lima meter dari panjangnya. Keliling kebun
tidak lebih dari 50 meter, berapa sisa luas kebun Pak Randy jika 10 m 2
terkena gusuran pelebaran jalan?

4. Suatu grup musik merilis album, penjualan per minggu (dalam ribuan)
dinyatakan dengan model s(t) = -2|t – 22| + 44, t waktu (dalam minggu).
Hasil penjualan album dapat dinyatakan dengan diagram berikut:

Penjualan Album

480

200
78 68 64
Waktu10
1 Waktu20
2 22
Waktu 3 Waktu 4 Waktu 5

Penjualan 1 Column1

a. Mengapa selalu terjadi penurunan jumlah album di penjualan kedua, pada


saat penjualan pertama meningkat? Jelaskan!
b. Dinyatakan Album Emas jika penjualan lebih dari 500.000 copy. Pada
minggu keberapa agar album yang diproduksi dapat dinyatakan sebagai

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 44


Model Pengembangan RPP

Rubrik Penilaian

Nama siswa/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….

No Kategori Skor Alasan


1. 3. Apakah terdapat uraian tentang
prosedur penyelesaian yang
dikerjakan?
2. Apakah gambar dibuat dengan tepat
dan sesuai dengan konsep?
3. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
4. Apakah penyelesaian yang dikerjakan
sesuai dengan konsep yang telah
dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor Maksimal

Sungailiat, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Sungailiat, Guru Mata Pelajaran,

Efri Rantos, S.Pd. Ati Lasmanawati, M.Pd.


NIP. 19711017 199412 1 001 NIP. 19770627 200312 2 005

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 45


Model Pengembangan RPP

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

SatuanPendidikan : SMA Negeri 1 Sungailait


Mata Pelajaran : Matematika – Wajib
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi dasar : 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari
bentuk linear satu variabel
IPK :
4.1.12 Membuat contoh permasalahan dan
penyelesaiannya berkaitan dengan persamaan atau
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel

Materi : Persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk


linear satu variabel

Tugas
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Carilah permasalahan dan penyelesaian yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear
satu variabel, baik dari referensi buku maupun internet. Kemudian
dengan sikap kritis dan kreatif, modifikasi permasalahan tersebut
sehingga menjadi permasalahan sendiri (dalam kelompok).
Tunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, rasa
ingin tahu dan pantang menyerah selama mengerjakan tugas serta
saling bekerjasama agar tugas dapat terselesaikan dengan baik!
2. Setiap kelompok membuat minimal 3 permasalahan dan penyelesaiannya
3. Permasalahan dan penyelesaian yang telah dibuat oleh kelompok, ditulis
dalam laporan yang berbentuk makalah (MS word) dan Mind Mapping di
kertas karton.
4. Buat tabel rencana kegiatan penyelesaian tugas proyek lengkap dengan
jadwal dan uraian tugas anggota
5. Makalah terdiri dari Bab 1: Latar belakang, tujuan, dan manfaat dari
pembuatan permasalahan yang berkaitan dengan nilai mutlak; Bab 2:
Permasalahan dan Penyelesaiannya; Bab 3: Kesimpulan dan Saran.
Sedangkan PPT hanya berisi permasalahan dan penyelesaian yang dibuat
oleh setiap kelompok.
6. Laporan dikumpulkan paling lambat tiga minggu setelah tugas ini
diberikan.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 46


Model Pengembangan RPP

Rubrik Penilaian Proyek:

Kriteria Skor

 Permasalahan dan penyelesaiannya sudah benar dan sesuai dengan konsep A


materi yang dipelajari 100 - 86
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan pembagian
tugas anggota kelompok
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik,
pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis
bukti
 Bagian pelaporan memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh
kelompok, bukan hanya mengambil dari buku sumber atau internet, serta
terdapat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
 Bagian pelaporan memuat sistematika penulisan makalah yang sesuai
dengan aturan, serta dibuat PTT berdasarkan isi dalam makalah
 Kerjasama kelompok sangat baik

 Permasalahan sebagain besar sudah benar dan sesuai dengan konsep B


materi yang dipelajari 85 - 75
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan pembagian
tugas anggota kelompok
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik,
pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis
bukti
 Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh
kelompok, dan hanya mengambil dari buku sumber atau internet,
walaupun sudah terdapat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
 Bagian pelaporan memuat sistematika penulisan makalah yang sesuai
dengan aturan namun PTT yang dibuat belum sesuai dengan isi dalam
makalah
 Kerjasama kelompok sangat baik

 Permasalahan dan penyelesaiannya ada beberapa yang keliru dan kurang C


sesuai dengan konsep materi yang dipelajari 74 - 65
 Laporan belum memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas, namun belum ada
pembagian tugas anggota kelompok
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik,
pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis
bukti
 Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh
kelompok, dan hanya mengambil dari buku sumber atau internet, serta
belum ada kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
 Bagian pelaporan masih ada yang belum sesuai dengan sistematika
penulisan makalah yang sesuai dengan aturan dan PTT yang dibuat masih
ada yang belum sesuai dengan isi dalam makalah
 Kerjasama kelompok baik

 Permasalahan dan penyelesaian yang dibuat keliru dan kurang sesuai D


dengan konsep materi yang dipelajari < 65
 Laporan belum memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan belum memuat tujuan kegiatan yang jelas, namun
belum ada pembagian tugas anggota kelompok
 Bagian pelaksanaan belum memuat proses pengumpulan data yang baik,

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 47


Model Pengembangan RPP

Kriteria Skor

pemecahan masalah yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis
bukti
 Bagian pelaporan belum memuat permasalahan yang dibuat sendiri oleh
kelompok, hanya mengambil dari buku sumber atau internet, serta belum
ada kesimpulan dari hasil diskusi kelompok
 Bagian pelaporan masih ada yang belum sesuai dengan sistematika
penulisan makalah yang sesuai dengan aturan dan PTT yang dibuat masih
ada yang belum sesuai dengan isi dalam makalah
 Kerjasama kelompok kurang baik

Tidak melakukan tugas proyek 0

Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor Maksimal

Sungailiat, Juli 2018


Kepala SMAN 1 Sungailiat Guru mata pelajaran

Efri Rantos, S.Pd. Ati Lasmanawati, M.Pd.


Nip.197010171994121001 Nip. 19770627 200312 2 005

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 48


Model Pengembangan RPP

KISI-KISI PENULISAN SOAL HOTS


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sungailiat


Jumlah Soal :2
Mata Pelajaran : Matematika-Umum
Penyusun : Ati Lasmanawati

No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.


Urut Smt Soal
1. 3.1 Mengintepre-tasi Persamaan dan X/ 1 Disajikan permasalahan 1
persamaan dan pertidaksamaan dalam kehidupan sehari-
pertidaksamaan nilai nilai mutlak hari tentang kebun yang
mutlak dari bentuk dari bentuk berbentuk persegi
linear satu variabel linear satu panjang, peserta didik
dengan persamaan variabel dengan dapat menentukan luas
2. dan pertidaksamaan persamaan dan dari kebun tersebut
linear Aljabar pertidaksamaan sesuai dengan aturan
lainnya. linear Aljabar yang ditetapkan dengan
4.1 Menyelesaikan lainnya. menggunakan konsep
masalah yang pertidaksamaan nilai
berkaitan dengan mutlak.
persamaan dan
pertidaksamaan nilai
mutlak dari bentuk Disajikan permasalahan
linear satu variable dalam kehidupan sehari-
hari tentang penjualan
album dari grup musik
dengan grafik hasil 2
penjualannya, peserta
didik dapat
menyelesaikan
permasalahan tersebut
dengan menggunakan
konsep persamaan nilai
mutlak.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 49


Model Pengembangan RPP

KARTU SOAL HOTS NOMOR 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : KURIKULUM 2013

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan


pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

Materi : Persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya
Indikator Soal : Disajikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tentang kebun yang
berbentuk persegi panjang, peserta didik dapat menentukan luas dari
kebun tersebut sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan
menggunakan konsep pertidaksamaan nilai mutlak.

Level Kognitif : Penerapan (C3) dan Analisis (C4)

Soal Nomor 1.
Bacalah dengan seksama ilustrasi berikut!

Kebun Pepaya Pak Randy dengan bentuk seperti pada gambar di atas, memiliki ukuran
lebar lebih lima meter dari panjangnya. Keliling kebun tidak lebih dari 50 meter, berapa
sisa luas kebun Pak Randy jika 10 m2 terkena gusuran pelebaran jalan?

Keterangan:
Butir soal ini merupakan soal HOTS dengan kategori soal sedang (masih dikemampuan
awal), karena untuk dapat menyelesaikannya diperlukan:
1. Membuat pemodelan/ garis bilangan terkait dengan masalah di atas.
2. Kemudian peserta didik menentukan luas dari kebun dengan bentuk yang hanya
dilihat dari gambar tetapi batas kelilingnya diketahui.
3. Sesudah mendapatkan luas kebun dengan ukuran panjang dan lebar yang
ditetapkan, peserta didik diharapkan dapat memprediksi apa yang akan terjadi dari
sisa luas kebun.
4. Karena banyak tahapan berpikir oleh peserta didik sampai dengan peserta didik
dapat memprediksi apa yang akan terjadi, maka butir soal ini termasuk soal HOTS.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 50


Model Pengembangan RPP

KARTU SOAL HOTS NOMOR 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan


pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel
Materi : Persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear aljabar lainnya
Indikator Soal : Disajikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tentang penjualan
album dari grup musik dengan grafik hasil penjualannya, peserta didik
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan
konsep persamaan nilai mutlak.
Level Kognitif : Analisis (C4) dan Evaluasi (C5)

Soal Nomor 2

Suatu grup musik merilis album, penjualan per minggu (dalam ribuan) dinyatakan
dengan model s(t) = -2|t – 22| + 44, t waktu (dalam minggu).
Hasil penjualan album dapat dinyatakan dengan diagram berikut:

Penjualan Album
480

200
78 68
Waktu101 Waktu202 22 643
Waktu Waktu 4 Waktu 5

Terjual 1 Column1

a. Mengapa selalu terjadi penurunan jumlah album di penjualan kedua, pada saat
penjualan pertama meningkat? Jelaskan!
b. Dinyatakan Album Emas jika penjualan lebih dari 500.000 copy. Pada minggu
keberapa agar album yang diproduksi oleh grup musik tersebut dapat dinyatakan
sebagai Album Emas?

Keterangan:
Butir soal di atas merupakan soal HOTS dengan kategori sulit, karena untuk dapat
menyelesaikannya dibutuhkan kemampuan peserta didik sebagai berikut.
1. Peserta didik terlebih dahulu harus memahami konsep nilai mutlak jika ingin
menyelesaikan permasalahan yang disajikan
2. Peserta didik pun harus dapat memaknai maksud dari penyajian grafik
3. Kemudian peserta didik harus bisa menghubungkan antara persamaan nilai mutlak
pada soal dengan grafik yang disajikan, sehingga diperoleh grafik tersebut
4. Setelah dapat melihat keterkaitan antara persamaan nilai mutlak dengan grafik yang
disajikan, selanjutnya peserta didik dapat melakukan analisis mengapa terjadi
penurunan di penjualan pertama pada saat penjualan kedua naik? Apa kaitannya
dengan persamaan nilai mutlak? Bagaimana apabila ada pertanyaan lain yang
terkait.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 51


Model Pengembangan RPP

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 52


Model Pengembangan RPP

b. Contoh Kedua

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Gresik

Mata Pelajaran : PKWU

Kelas/Semester : X/1

Materi Pokok : Sistem Produksi Tanaman Hias

Alokasi Waktu : 4 x pertemuan (8 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.8. Menganalisis sistem produksi tanaman 3.8.1. Mengidentifikasi jenis dan karakteristik

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 53


Model Pengembangan RPP

hias berdasarkan daya dukung yang tanaman hias.


dimiliki oleh daerah setempat 3.8.2. Mengemukakan hal hal yang dibutuhkan
dalam memproduksi tanaman hias
3.8.3. Menjelaskan teknik – teknik budidaya
tanaman hias
3.8.4. Menjelaskan langkah langkah proses
produksi tanaman hias
3.8.5. Menganalisis hambatan yang terjadi pada
proses budidaya tanaman hias sesuai
dengan keunggulan lokal
4.8. Memproduksi tanaman hias 4.8.1. Merancang prosedur kerja pembuatan
berdasarkan daya dukung yang tanaman hias
dimiliki oleh daerah setempat 4.8.2. Merancang design kemasan tanaman hias
4.8.3. Memproduksi tanaman hias berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
4.8.4. Membuat Design Kemasan Tanaman Hias

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project


Based Learning dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat merancang
prosedur kerja dalam memproduksi tanaman hias serta dapat memproduksi
tanaman hias berdasarkan keunggulan lokal secara kelompok dengan rasa peduli,
responsif, tanggung jawab dan proaktif, serta peserta didik dapat memasarkan
produk tanaman hiasnya, dengan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.

D. Materi Pembelajaran
Faktual
 Jenis-jenis tanaman hias
 Karakteristik tanaman hias
Konseptual

 Hal yang perlu diperhatikan dalam produksi tanaman hias


 Tehnik-tehnik budidaya tanaman hias
 Tehnik tehnik pengemasan tanaman hias
Prosedural
 Cara membudi dayakan tanaman hias
 Langkah-langkah membudidayakan tanaman hias
Metakognitif
 Menemukan cara paling efektif untuk membudidayakan bunga melati

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery learning dan Project Based Learning
3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

F. Media, Alat/Bahan, Sumber Pembelajaran


1. Media : Contoh contoh gambar hasil budidaya tanaman hias, contoh design
kemasan dan Presentasi (Ppt)

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 54


Model Pengembangan RPP

2. Alat/Bahan : Laptop, LCD Proyektor, Buku Corel Draw dan Photoshop, Media
cetak, Media internet (disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan)
3. Sumber Pembelajaran : Buku Pegangan Guru Kurikulum 2013, Buku Prakarya
dan Kewirausahaan kelas X, Media Cetak dan Media Internet.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi
ke waktu
Pertemuan
Pertama
2x 45 menit A. Kegiatan Pendahuluan
Untuk 1. Peserta didik menjawab sapaan
pencapaian guru, berdoa, dan mengondisikan
IPK 3.8.1- diri siap belajar (guru
3.8.5. mengkondisikan siswa secara
fisik dan mental untuk siap
belajar)
2. (Guru menampilkan gambar yang
berhubungan dengan materi
“Budidaya”)
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-
pokok/cakupan materi
pembelajaran.

Inti

Discovery Based Learning B. Kegiatan Inti

 Stimulation (Stimulasi/P
emberian Rangsangan) 1. Peserta didik menyimak video
tentang cara budidaya
2. Peserta didik mencatat hal hal
yang perlu ditanyakan dalam
penayangan video.
3. Peserta didik bertanya tentang
tayangan video
4. Guru memfasilitasi agar peserta
didik yang lain menanggapi
pertanyaan dari peserta didik
yang lain.
5. Peserta didik dan guru bersama-
sama menuliskan point –point
 Problem pertanyaan yang belum terjawab.
Statement (Pernyataan/ Untuk dibahas dikelompok kecil.
Identifikasi Masalah) 6. Peserta didik dibagi dalam
kelompok kecil, masing-masing
terdiri atas 5 orang
7. Peserta didik (kelompok)
membaca buku / mencari
internet tentang jenis dan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 55


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

karakteristik tanaman hias.


8. Peserta didik membaca / mencari
informasi tentang teknik-teknik
budidaya tanaman hias.
9. Peserta didik membaca buku /
mencari informasi tentang
proses budidaya tanaman hias.
10. Peserta didik dalam kelompok
diminta mendiskusikan jenis dan
karakteristik tanaman hias.
11. Peserta didik dalam kelompok
diminta mendiskusikan berbagai
teknik budidaya dan proses
budidaya tanaman hias
12. Peserta didik menentukan
bentuk penyampaian hasil
 Data diskusi
Collection (Pengumpulan
Data)

C. Kegiatan penutup
1. Peserta didik bersama kelompok
menyampaikan sejauh mana hasil
pengolahan data yang telah
dilakukan kelompok
2. Peserta didik merefleksi
penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat
catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan
umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
4. Guru bersama peserta didik
menyepakati tugas
mempresentasikan hasil diskusi
 Verification (Pengolahan dalam bentuk powerpoint.
Data dan Pembuktian)

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 56


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

Pertemuan
Kedua
2x A. Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik menjawab sapaan
guru, berdoa, dan mengondisikan
diri siap belajar (guru
mengkondisikan siswa secara
fisik dan mental untuk siap
belajar)
2. (Guru merefleksi pengetahuan
pada pertemuan sebelumnya)
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-
pokok/cakupan materi
pembelajaran.

Inti
B. Kegiatan Inti
(lanjutan dari pertemuan pertama)
1. Peserta didik mempresentasikan
hasil penemuan kelompok di
depan kelas
2. Kelompok lain menanggapi dan
memberi masukan Peserta didik
merumuskan kesimpulan dari
kegiatan yang telah dilakukan.
3. Peserta didik menyusun
kesimpulan dari proses budidaya
tanaman hias.
C. Kegiatan penutup
1. Peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi
penguasaan materi yang telah
dipelajari dengan membuat
catatan penguasaan materi.
3. Peserta didik saling memberikan
umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
4. Peserta didik menyepakati tugas
yang harus dilakukan berkaitan
pembuatan rancangan prosedur
kerja dan design produk dan
design kemasan hasil budidaya.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 57


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

 Generalization (Menarik
Kesimpulan/Generalisas
i)

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 58


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

Pertemuan
Ketiga-
2x 45 menit A. Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik menjawab sapaan
guru, berdoa, dan mengondisikan
diri siap belajar (guru
mengkondisikan siswa secara
fisik dan mental untuk siap
belajar)
2. (Guru menanyakan kepada siswa
tentang tugas yang telah
diberikan pada pertemuan
sebelumnya ”yaitu rancangan
prosedur kerja budidaya
Inti tanaman hias dan rancangan
kemasan hasil budidaya tanaman
hias)
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-
pokok/cakupan materi
pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Selanjutnya Guru membimbing siswa
untuk membuat proyek yaitu
budidaya tanaman hias sesuai
keunggulan lokal daerah
1. Penentuan pertanyaan
mendasar
Guru menanyakan kepada peserta
didik “ Budidaya tanaman hias
apakah yang sesuai dengan
kondisi iklim di daerah kita ?”
Rancangan produk budidaya
apakah yang telah kalian buat?
Apakah kalian sudah memberi
nama proyek budidaya yang akan
kalian kerjakan?

2. Mendesain Perencanaan
Proyek
a. Peserta didik bersama dengan
kelompok menyelesaikan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 59


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu
rancangan produk budidaya
dan rancangan design
kemasan produk yang telah
diberikan tugas sebelumnya.
b. Peserta didik bersama
kelompok menentukan jenis
tanaman hias yang akan
dibudidayakan
c. Peserta didik menentukan alat
dan bahan yang dibutuhkan
dalam membudidayakan
tanaman hias, menentukan
biaya dan membagi tugas ke
masing-masing anggota
kelompok.

3. Penyusunan jadwal
Pelaksanaan Proyek
a. Peserta didik bersama
kelompok menentukan kapan
bahan dan alat sudah tersedia,
menentukan hari, tanggal dan
jam untuk penyiapan lahan,
pembibitan, pemeliharaan
tanaman, pemupukan serta
waktu pemanenan.
b. Peserta didik bersama
kelompok menentukan
segmen pasar dan
pemasarannya

C. Kegiatan Penutup

a. Guru menggali kesulitan


kesulitan yang ditemui peserta
didik pada saat merencanakan
proyek

b. Peserta didik lain memberikan


Penentuan Pertanyaan
pendapatnya untuk mengatasi
Mendasar
hambatan tersebut

c. Guru memberikan penguatan


kepada siswa untuk menyiapkan
keperluan proyek yang akan
dilaksanakan pada pertemuan
yang akan datang

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 60


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

Mendisain Perencanaan
Proyek

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 61


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Proyek

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 62


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

Pertemuan A. Kegiatan Pendahuluan


Keempat 1. Peserta didik menjawab sapaan
2x 45 menit guru, berdoa, dan mengondisikan
diri siap belajar (guru
mengkondisikan siswa secara
fisik dan mental untuk siap
belajar)
2. (Guru menanyakan kepada siswa
hambatan apa yang ditemui saat
merencanakan proyek dan
bagaimana mengatasi hambatan
tersebut.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
4. Monitoring kegiatan peserta
didik dan Kemajuan Projek
Monitoring kegiatan a. Guru memonitor kegiatan
peserta didik dan siswa dalam penyiapan lahan,
kemajuan proyek pemilihan media yang tepat,
pemilihan bibit yang tepat,
teknik budidaya yang dipilih
serta ketersediaan alat dan
bahan yang dibutuhkan.
b. Peserta didik melakukan
proses produksi sesuai dengan
rancangan proses produksi
dan jadwal yang telah dibuat.
c. Peserta didik melakukan
pemeliharaan terhadap
tanaman hias yang
diproduksinya (pemberian
3. pupuk, penyiangan dari
tanaman pengganggu).
d. Peserta didik membuat
kemasan untuk hasil budidaya
tanaman hias.
e. Peserta didik mencatat setiap
hal yang dilakukan sebagai
bahan evaluasi.
f. Guru mencatat kemajuan
proses budidaya yang
dilakukan peserta didik.

C. Kegiatan Penutup

1. Guru menggali kesulitan kesulitan


yang ditemui peserta didik pada

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 63


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

saat melakukan proses


membudidayakan tanaman hias

2. Peserta didik lain memberikan


pendapatnya untuk mengatasi
hambatan tersebut

3. Guru memberikan penguatan


kepada siswa untuk melakukan
kegiatan pemeliharaan terhadap
tanaman hias yang dibudidayakan
oleh kelompok

4. Guru memberikan tugas kepada


siswa untuk menyiapkan
pemasaran hasil budidaya secara
terbatas.
Pertemuan A. Kegiatan Pendahuluan
Kelima 1. Peserta didik menjawab sapaan
2x45 menit guru, berdoa, dan mengondisikan
diri siap belajar (guru
mengkondisikan siswa secara
fisik dan mental untuk siap
belajar)
2. Guru menanyakan kepada siswa
kesiapan untuk memulai proyek
sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat
menguasai materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Pengujian hasil proyek 5. Pengujian hasil proyek
a. Peserta didik menjual hasil
budidaya tanaman hias secara
terbatas.
b. Peserta didik
mempresentasikan hasil
budidaya tanaman hias
6. Evaluasi Pengalaman
a. Peserta didik melaporkan
hasil budidaya tanaman hias
Evaluasi Pengalaman dalam bentuk presentasi.
b. Peserta didik yang lain
menanggapi kelebihan dan
kekurangan proses dan hasil
budidaya tanaman hias.

C. Kegiatan Penutup

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 64


Model Pengembangan RPP

Pertemuan Sintaks Deskripsi kegiatan Alokasi


ke waktu

1. Guru memberikan apresiasi


terhadap proses dan hasil
budidaya tanaman hias dari
peserta didik.

2. Guru bersama siswa merefleksi


proses dan hasil dari proyek yang
dilakukan

3. Guru memberikan Tugas kepada


siswa untuk mempelajari tentang
pemasaran

4. Guru mengadakan penilaian tes


tulis

H. Penilaian

 Teknik penilaian untuk KD 3.8 menggunakan Tes Tulis untuk KD 4.8


menggunakan Unjuk Kerja

 Bentuk Instrumen Penilaian untuk KD 3.8 menggunakan bentuk Uraian dan KD.
4.8. menggunakan Lembar pengamatan

Mengetahui Gresik, 17 Juli 2018


Kepala SMAN 1 Gresik Guru Mata pelajaran

Drs. Suswanto, M.M Dra. Endang Sumarmi, S.Kom


NIP. 196501011989031024 NIP. 196705022007012017

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 65


Model Pengembangan RPP

Lampiran 1. Kisi-kisi Soal, Rumusan Soal, Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran
Kisi- kisi Soal
IPK Materi Indikator Soal Teknik Bentuk Nomor
Pembelajaran Penilaian Insrumen Soal
3.8.1.Mengidentifi - Jenis dan 1. Disajikan Tes Uraian 1.
kasi jenis karakteristik gambar bunga Tertulis
dan tanaman mawar siswa
karakteristik hias dapat
tanaman Budidaya mengidentifikas
hias. tanaman ikan jenis dan
3.8.2.Mengemuka hias karakter
kan hal hal - Hal yang tanaman hias
yang perlu tersebut
dibutuhkan diperhatikan 2. Diberikan Tes Tulis Uraian 2
dalam dalam uraian tentang
memproduk produksi pentingnya
si tanaman tanaman menyiapkan
hias hias lahan bagi
3.8.3.Menjelaskan - Cara budidaya
teknik Budidaya tanaman hias
teknik tanaman siswa dapat
budidaya hias mengemukakan
dalam - Teknik hal-hal yang
proses teknik perlu
produksi Pengemasan diperhatikan
tanaman tanaman dalam
hias hias membudidayak
3.8.4.Menyimpulk an tanaman hias
an langkah 3. Disajikan Tes Tulis Uraian 3.
langkah gambar salah
proses satu tanaman
produksi hias siswa dapat
tanaman menentukan
hias teknik budidaya
3.8.5.Menjelaskan yang digunakan
teknik – dalam proses
teknik produksi
pengemasan tanaman hias 4.
tanaman tersebut
hias 4. Disajikan uraian
tentang proses
menentukan
hasil siswa
dapat
menjelaskan
langkah-langkah 5.
untuk
membudidayak
an tanaman hias
5. Disajikan
Beberapa alur
proses produksi
siswa dapat
menentukan
proses produksi
yang sesuai
untuk budidaya

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 66


Model Pengembangan RPP

IPK Materi Indikator Soal Teknik Bentuk Nomor


Pembelajaran Penilaian Insrumen Soal
tanaman hias
keunggulan
local

4.8.1. Merancang 1. Ditampilkan Unjuk Lembar 6


prosedur gambar alur Kerja Pengamata
kerja proses kerja n
pembuatan siswa dapat
tanaman membuat
hias rancangan
prosedur kerja
4.8.2. pembuatan
Memproduk tanaman hias
si tanaman
hias 2. Ditampilkan Unjuk 7
berdasarkan contoh tanaman Kerja Lembar
daya dukung hias siswa dapat pengamata
yang memproduksi n
dimiliki oleh tanaman hias
daerah 3. Ditampilkan Unjuk 8
setempat gambar desain kerja Lembar
kemasan Pengamata
4.8.3.Merancang tanaman hias, n
design siswa dapat Unjuk 9
kemasan merancang kerja
tanaman desain kemasan
hias tanaman hias Lembar
4. Ditampilkan Pengamata
4.8.4. Membuat contoh kemasan n
Design tanaman hias,
Kemasan siswa dapat
Tanaman membuat
Hias kemasan
tanaman hias

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 67


Model Pengembangan RPP

Rumusan Soal

1. Perhatikan gambar di atas. Identifikasikan jenis dan karakteristik tanaman hias


tersebut!
2. Menyiapkan lahan merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam budidaya
tanaman hias, kemukakan hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan dalam
membudidayakan tanaman hias ?

3. Perhatikan gambar diatas, jelaskan teknik budidaya yang digunakan untuk tanaman
hias tersebut!
4. Proses yang benar menghasilkan produk yang berkualitas maka jelaskan langkah-
langkah budidaya tanaman hias yang kamu ketahui!

5. Perhatikan gambar alur proses produksi tanaman hias disamping, tentukan proses
produksi yang sesuai untuk budidaya tanaman hias keunggulan lokal daerah kita

Rambu-rambu Jawaban (Kunci Jawaban)


1. Bunga mawar memiliki warna-warna yang terang, mulai dari putih, merah, pink,
dan ungu. Bunga mawar sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
tempat tumbuhnya, mulai dari Hybrid Tea, Floribunda, Polyantha, Grandiflora,
dan Climbing Rose. Mawar termasuk sebagai tanaman hias bunga yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi karena harga jual dari satu set tanaman, bunga potong, hingga
bunga taburnya bisa mencatut angka jutaan rupiah.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 68


Model Pengembangan RPP

2. Hal hal yang perlu diperhatikan


a. Media Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang
merupakan unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh
terhadap tanaman, jadi sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam
dengan jenis tanaman yang yang akan di tanam.
b. Pemilihan tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya
agar memudahkan pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang
berbeda dalam perawatan dan juga bisa sangat sensitife.
c. Perawatan: perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan
tanaman. Siram tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada
akar tanaman. Gunakan pupuk kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga
bisa menggunakan pupuk buatan pabrik.
d. Tempat: Usahakan tanaman tidak terlalu seing terkena sinar matahari, buatlah
semacam peneduh dari jaring-jaring untuk atap tanaman anda.
e. Air sangat berperan penting terhadap tanaman, karena air berguna untuk
mengontrol suhu saat udara panas. Oleh karena itu penyiraman sangat
berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, kekurangan dan bahkan terlambat
menyiram tanaman berdampak layu pada daun. Layu pada daun disebabkan
oleh penguapan dalam sel tanaman akibat kekurangan kadar air dan juga suhu
udara di sekitar yang panas. Penyiraman terlalu banyak juga berdampak buruk
terhadap tanaman, apalagi tanaman dala pot. Ini akan membuat media tanam
menjadi lumpur lebih lama sehingga membuat akar tanaman membusuk.
3. Teknik teknik budidaya tanaman hias
a. Teknik Generatif
b. Teknik Vegetatif
c. Teknik Kultur jaringan
4. Langkah – langkah budidaya tanaman hias
a. Penyediaan bibit
b. Pembukaan lahan
c. Pembersihan lahan
d. Pembuatan Parit keliling
e. Pencangkulan untuk penyiapan bidang tanam
f. Penanaman Bibit
g. Pemeliharaan Tanaman
h. Pemanenan
5. Siswa menentukan dahulu tanaman apa yang dipilih untuk dibudidyakan kemudian
menentukan langkah-langkahnya.
a. Langkah yang paling pertama adalah dengan mempersiakan media tanaman  
yang terdiri dari wadah bisanya merliputi polybag ataupun pot yang telah berisi
tanah, yang merupakan salah satu unsur pokok dalam menumbuhkan tanaman.
Pilihlah tanah yang subur yang biasanya memiliki warna hitam pekat, dan
jangan lupa tambahkan pupuk seperti pupuk kompos, pupuk kandang dan
sebagainya
b. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan jenis tanaman, dengan persipakan
pemilihan tanaman akan sangat baik sekali nanitnya dalam mengembangkan
tanaman hias anda. maka pilihlah tanaman yang memiliki karakteristik sesuai
dengan media dan juga lingkungan yang telah anda persiapkan.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 69


Model Pengembangan RPP

c. Pemeliharaan,  setelah langkah di atas anda lakukan maka sebaiknya anda harus
mengerti bagaimana cara perawatan yang baik dan benar, hal ini bisa berupa
penyiraman dan pemupukan tanaman dimana harus di lakukan secara rutin dan
sesuai agar dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan juga tahan dari hama.
d. Faktor pendukung yang lainnya adalah persiapan lingkungan dimana anda
sebaiknya pilihkan tempat berupa tempa yang sering terkena sinar matahari
hari pertumbuhannya semakin cepat dan juga baik.

Dengan segala persiapan yang baik di atas tentunya akan sangat baik lagi  bila anda
dukung dengan menggunakan hal hal di bawah ini:

a. Perhatikan kondisi tanamana agar terbebas dari hama seperti ulat, serangga,
lalat dan juga jamur, langkah yang bisa di tempat adalah dengan melakukan
penyemprotan hama dengan cara berkala. 
b. Perhatikan perkembangan pertumbuhan tanaman hias, jika anda lihat sudah
terlalu rindang maka langkah yang baik yang bisa dilakukan adalah dengan
memangkas atau penataan yang baik agar tanaman bisa tumbuh secara sempurna
dan juga dapat memberikan efek yang baik yakni memicu tunas baru supaya cepat
muncul.
Pedoman penskoran
Nomer Soal Skor Maksimal
1 10
2 20
3 20
4 20
5 30
Total skor 100
Rumusan Soal Ketrampilan :

Ditampilkan pada Slide Power Point gambar alur proses produksi, gambar
tanaman tanaman hias, gambar kemasan produk tanaman hias.

6. Perhatikan gambar alur proses kerja, buatlah rancangan prosedur kerja pembuatan
tanaman hias yang sesuai dengan keunggulan lokal daerah kita!

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 70


Model Pengembangan RPP

7. Perhatikan contoh tanaman hias, buatlah tanaman hias sesuai dengan keunggulan
lokal daerah kita!

8. Perhatikan gambar desain kemasa tanaman hias, rancanglah kemasan tanaman


hias!

9. Perhatikan contoh kemasan tanaman hias, buat kemasan tanaman hias!

Instrumen Penilaian
A. Instrumen Penilaian Sikap
1. Lembar Observasi Sikap
 Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah peduli, responsif, tanggung
jawab, proaktif, jujur, percaya diri dan pantang menyerah.
 Jurnal Penilaian Sikap:
Nama Kategori
Hari / Butir Tindak
No Peserta Kelas Kejadian/prilaku
Tanggal sikap + - lanjut
Didik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 71


Model Pengembangan RPP

7.

Dll.

Catatan: Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam
rapor (menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).

2. Lembar Penilaian Diri


Penilaian Diri Pertemuan Ke IV

Tugas : ..............................................
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
Petunjuk :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda “v” pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1. Saya melakukan tugas dengan berkerja sama dengan
teman satu kelompok
2. Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3. Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
4. Saya melaksanakan tugas dengan terlebih dahulu dengan
membaca petunjuk yang telah diberikan

Penilaian Proyek

Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Kelompok :
Kelas/SMT :

No Tahapan Skor ( 1 – 3 )*
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Budidaya :
a. Persiapan bibit dan Lahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Kualitas
b. Kuantitas
TOTAL SKOR

Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga), dengan
ketentuan sesuai dengan rubrik penilaian proyek.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 72


Model Pengembangan RPP

Rubrik Penilaian Proyek

No Aspek Skor
1 Tahap Perencanaan Bahan 1-3
(tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
2 Tahap Proses Budidaya
a. Persiapan lahan dan bibit 1-3
(tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
b. Teknik Pengolahan
(tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1) 1-3
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
 Sesuai dengan prosedur K3 = 3
 Kurang sesuai dengan prosedur K3 = 2 1-3
 Tidak sesuai dengan prosedur K3 = 1
3 Tahap Akhir
a. Kualitas 1-3
(baik = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1)
b. Kuantitas 1-3
(sesuai = 3, kurang sesuai = 2, tidak sesuai = 1)
Skor Maksimal 18

Skor Perolehan
Nilai Proyek = x 100
Skor Maksimal
Mengetahui Gresik, 17 Juli 2018
Kepala SMAN 1 Gresik Guru Mata Pelajaran

Drs. Suswanto, M.M Dra. Endang Sumarmi, S.Kom


NIP. 196501011989031024 NIP. 196705022007012017

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 73


Model Pengembangan RPP

Lampiran 1 :
Materi Budidaya Tanaman Hias
B. Jenis dan karakteristik Tanaman Hias
Tanaman hias dalam penjabaran umum merujuk pada semua tumbuhan yang sengaja ditanam
sebagai komponen taman, kebun rumah, pemercantik ruangan, penghias busana, atau sebagai
bunga potong (buket dan karangan bunga).
Semua tanaman hias memunculkan kesan indah dari bagian tubuhnya, mulai dari bunga, daun,
buah, batang, dan bahkan pepagannya. Beberapa tanaman hias juga diketahui mempunyai bagian
tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar untuk mengharumkan ruangan, atau bisa juga
ditanam untuk mempercantik ruangan serta mengusir nyamuk dan serangga.
Tanaman hias bisa ditanam di luar (outdoor) dan di dalam (indoor) ruangan. Setiap orang bisa
menanam tanaman hias sendiri di dalam atau sekitar rumahnya. Namun, apakah semua tanaman
hias memiliki daya tarik? Belum tentu, setiap orang punya pandangan masing-masing dalam
menentukan nilai keindahan.
Ada lima jenis tanaman hias:
1. Tanaman hias bunga
2. Tanaman hias daun
3. Tanaman hias buah
4. Tanaman hias akar
5. Tanaman hias batang
Sedangkan berdasarkan tempatnya, tanaman hias terbagi menjadi 3, yakni:
1. Tanaman hias biasa
2. Tanaman hias gantung
3. Tanaman hias air
Setelah mengetahui jenis-jenis dan keumuman keberadaannya, selanjutnya Anda bisa melihat
contoh dari kelima jenis tanaman hias tersebut berdasarkan kelompok jenis masing-masing.
1. TANAMAN HIAS BUNGA
Tanaman hias bunga didefinisikan sebagai tumbuhan yang mempunyai bunga berpesona
cantik dengan satu atau banyak warna. Tanaman hias bunga dapat menambah keindahan
suatu ruangan atau lingkungan di sekitarnya serta membuatnya terlihat lebih asri. Anda bisa
menanam tanaman hias bunga di dalam pot atau pada lahan tanah.
Ada banyak jenis tanaman hias bunga yang bisa Anda tanam di dalam ataupun luar
(sekitaran) rumah. Berikut ini beberapa contoh tanaman hias bunga beserta gambar dan
penjelasannya.
BUNGA ANGGREK
Anggrek merupakan tanaman hias bunga yang
cukup populer di Indonesia. Bunga anggrek sering
dipergunakan sebagai ungkapan rasa cinta, simbol
kemewahan dan keindahan selama ratusan tahun.
Bunga yang masuk ke dalam suku Orchidaceae ini
mempunyai banyak sekali varietas dengan
keindahan yang dibawa masing-masing variasinya.
Di Indonesia, ada sekitar 5.000 – 6.000 jenis bunga
anggrek yang sengaja dibudidayakan atau tumbuh
secara liar. Kita juga bisa dengan mudah
menemukan tanaman anggrek yang dijual di dalam pot pada toko-toko tanaman. Anggrek
juga biasa digunakan sebagai bunga potong. Pesona dari bunga anggrek telah menjadikannya
bunga nasional Singapura dan Thailand.
BUNGA MAWAR
 B unga Mawar diberi julukan sebagai “Ratu Bunga”
dikarenakan mempunyai keindahan dan keunikan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 74


Model Pengembangan RPP

yang khas. Bentuk yang indah pada kelopak bunga mawar didukung dengan aromanya yang
menarik. Selain anggrek, tanaman hias bunga mawar juga diindentikan dengan simbol perasaan
cinta terhadap seseorang.
Bunga mawar memilik iwarna-warna yang terang, mulai dari putih, merah, pink, dan ungu.
Bunga mawar sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tempat tumbuhnya,
mulai dari Hybrid Tea, Floribunda, Polyantha, Grandiflora, dan Climbing Rose. Mawar
termasuk sebagai tanaman hias bunga yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena harga
jual dari satu set tanaman, bunga potong, hingga bunga taburnya bisa mencatut angka jutaan
rupiah.
BUNGA MELATI
Melati digolongkan sebagai tumbuhan perdu yang
termasuk ke DALAM macam-macam tanaman hias
bunga. Tanaman merambat yang terdiri dari sekitar
200 spesies ini tumbuh dengan subur di daerah
beriklim tropis dan hangat seperti Eurasia,
Australasia, Oseania, dan Indonesia. Melati terkenal
akan aroma wangi yang khas.
Pembudidayaan bunga melati di Indonesia sudah
dilakukan sejak lama. Bahkan, ada salah satu jenis
melati yang dijadikan simbol nasional atau “puspa
bangsa” yakni melati putih (Jasminum sambac) yang
melambangkan kesucian, kemurahan, dan punya kaitan kuat dengan berbagai tradisi di
banyak suku di Indonesia.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam budidaya tanaman hias adalah:
1. Media Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang merupakan
unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap tanaman, jadi
sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam dengan jenis tanaman yang yang
akan di tanam.
2. Pemilihan tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya agar
memudahkan pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang berbeda
dalam perawatan dan juga bisa sangat sensitife.
3. Perawatan: perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan tanaman.
Siram tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada akar tanaman.
Gunakan pupuk kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga bisa menggunakan
pupuk buatan pabrik.
4. Tempat: Usahakan tanaman tidak terlalu sering terkena sinar matahari, buatlah
semacam peneduh dari jaring-jaring untuk atap tanaman anda.
Air sangat berperan penting terhadap tanaman, karena air berguna untuk mengontrol suhu
saat udara panas. Oleh karena itu penyiraman sangat berpengaruh terhadap kehidupan
tanaman, kekurangan dan bahkan terlambat menyiram tanaman berdampak layu pada daun.
Layu pada daun disebabkan oleh penguapan dalam sel tanaman akibat kekurangan kadar air
dan juga suhu udara di sekitar yang panas. Penyiraman terlalu banyak juga berdampak
buruk terhadap tanaman, apalagi tanaman dala pot. Ini akan membuat media tanam menjadi
lumpur lebih lama sehingga membuat akar tanaman membusuk.
Hal lain yang perlu di perhatikan dalam budi daya tanaman hias adalah:
1. Hama tanaman, seperti ulat, serangga, lalat dan juga jamur. Lakukan penyemprotan anti
hama terhadap jenis tanaman hias yang mudah terkena hama bila diperlukan.
2. Penataan dan pemangkasan, agar tanaman tumbuh rapi  dan teratur lakukan penataan
terhadap ranting dan tangkai tanaman agar hasilnya bagus seperti pada tanaman
bonsai. Pemangkasan tanaman juga penting agar memicu tunas dan daun baru sehingga
tumbuh bersamaan.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 75


Model Pengembangan RPP

3. Penggantian media tanam, hal ini dilakukan terhadap tanaman dalam pot yang
disebabkan oleh penuhnya akar sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
Penggantian media tanam tergantung pada jenis tanaman.
Teknik teknik budidaya tanaman hias:
1. Teknik Generatif
2. Teknik Vegetatif
3. Teknik Kulturbjaringan

C. Cara budidaya tanaman hias.


Budidaya tanaman hias merupakan salah satu usaha yang paling menjajikan, dimana
permintaan pasar yang terus meningkat,  hal ini juga terkait dengan cara budidaya   yang
sangat mudah sekali. Tanaman hias itu sendiri sangat beragam, sehingga aneka tanaman
hias tersebut dapat menjadi tanamanan yang membuat rumah menjadi lebih indah, lebih
mempesona dan pastinya jika anda melakukan budidaya tanamanan hias itu sendiri, maka
anda akan mendapatkan banyak keuntungan. Untuk anda yang belum pernah tahu
bagimana penerapan budidaya tanaman hias yang baik dan benar maka sebaiknya anda
menyimak hal di bawah ini, yang akan menjelaskan beberapa tahapan mengenai cara
budidaya tanamanan hias yang tepat sehingga apa yang anda lakukan bisa sukses.
1. Langkah yang paling pertama adalah dengan mempersiakan media tanaman   yang
terdiri dari wadah bisanya merliputi polybag ataupun pot yang telah berisi tanah, yang
merupakan salah satu unsur pokok dalam menumbuhkan tanaman.  Pilihlah tanah yang
subur yang biasanya memiliki warna hitam pekat, dan jangan lupa tambahkan pupuk
seperti pupuk kompos, pupuk kandang dan sebagainya
2. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan jenis tanaman, dengan persipakan
pemilihan tanaman akan sangat baik sekali nanitnya dalam mengembangkan tanaman
hias anda. Maka pilihlah tanaman yang memiliki karakteristik sesuai dengan media dan
juga lingkungan yang telah anda persiapkan.
3. Pemeliharaan, setelah langkah di atas anda lakukan maka sebaiknya anda harus
mengerti bagaimana cara perawatan yang baik dan benar, hal ini bisa berupa
penyiraman dan pemupukan tanaman dimana harus di lakukan secara rutin dan sesuai
agar dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan juga tahan dari hama.
4. Faktor pendukung yang lainnya adalah persiapan lingkungan dimana anda sebaiknya
pilihkan tempat berupa tempat yang sering terkena sinar matahari hari
pertumbuhannya semakin cepat dan juga baik.
5. Dengan segala persiapan yang baik di atas tentunya akan sangat baik lagi  bila anda
dukung dengan menggunakan hal hal di bawah ini:
6. Perhatikan kondisi tanamana agar terbebas dari hama seperti ulat, serangga, lalat dan
juga jamur, langkah yang bisa di tempat adalah dengan melakukan penyemprotan hama
dengan cara berkala.
7. Perhatikan perkembangan pertumbuhan tanaman hias, jika anda lihat sudah terlalu
rindang maka langkah yang baik yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas atau
penataan yang baik agar tanaman bisa tumbuh secara sempurna dan juga dapat
memberikan efek yang baik yakni memicu tunas baru supaya cepat muncul.

Contoh Ketiga

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 76


Model Pengembangan RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA CEPETE


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Teks Negosiasi (Isi, struktur, kebahasaan)
Alokasi Waktu : 120 menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.11 Menganalisis isi, 3.11.1 Menelaah isi teks negosiasi
struktur (orientasi, 3.11.2 Mengelompokkan struktur teks negosiasi
pengajuan, berdasarkan unsur strukturnya
penawaran, 3.11.3 Menemukan pasangan tuturan teks
persetujuan, negosiasi
penutup) dan 3.11.4 Menemukan kalimat persuasif teks
kebahasaan teks negosiasi
negosiasi.
4.11 Mengkonstruksika 4.11.1 Menentukan topik teks negosiasi
n teks negosiasi 4.11.2 Menyusun kerangkan teks negosiasi
dengan 4.11.3 Menyusun teks negosiasi sesuai kerangka.
memerhatikan isi, 4.11.4 Menyajikan teks yang telah disusun dalam
struktur (orientasi, bentuk memerankan negosiasi
pengajuan,
penawaran,
persetujuan,
penutup) dan
kebahasaan.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model
pedagoge genre, saintifik, dan CLIL peserta didik dapat menganalisis isi, struktur
dan kebahasaan teks negosiasi serta terampil menyusun teks negosiasi dan

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 77


Model Pengembangan RPP

mempraktikknnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dan kreatif
(integritas) selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta
pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran
1. Teks negoisiasi
2. Isi teks negoasiasi
3. Struktur teks negosiasi
a. Orientasi
b. Pengajuan
c. Penawaran
d. Persetujuan
e. Penutup
4. Aspek kebahasaan teks negosiasi
a. Pasangan tuturan
b. Kalimat persuasif
5. Topik teks negoisiasi
6. Langkah-langkah menulis kerangka teks negosiasi
7. Langkah-langkah menulis teks negosiasi

E. Metode/Model
Pendekatan : Saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, saintifik, dan CLIL
Metode : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, peta konsep

F. Media/Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Media Elektronik (internet)
3. Video peristiwa negosiasi

G. Bahan dan Sumber Belajar


1. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya
4. Teks negosiasi dalam bentuk dialog

H. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1

Alokasi
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap waktu

PENDAHULUAN
MEMBANGUN 1. Peserta didik merespon salam tanda 5 menit
KONTEKS mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Berdoa menurut kepercayaan masing-
masing.
3. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya tentang konsep dasar teks

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 78


Model Pengembangan RPP

negosiasi (tanya jawab).


a. Coba jelaskankan apa yang Anda ketahui tentang
teks negosiasi?
b. Apa yang dimasud dengan ”orientasi” dalam teks
negosiasi?
c. Apa yang dimasud dengan ”pengajuan” dalam
teks negosiasi?
d. Apa yang dimasud dengan ”penawaran” dalam
teks negosiasi?
e. Apa yang dimasud dengan ”persetujuan” dalam
teks negosiasi?
4. Peserta didik mendiskusikan informasi
dengan proaktif tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya yaitu tentang
konsep dasar teks negosiasi dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu
menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan
teks negosiasi.
5. Mendiskusikan manfaat dan aplikasi
kompetensi tentang teks negosiasi dalam
kehidupan sehari berdasarkan pertanyaan:
Apakah manfaat memahami teks negosiasi
dalam inplementasi kehidupan?
6. Peserta didik menerima informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari, yaitu
menganalisis isi, struktur dan kebahasaan
teks negosiasi melalui langkah pembelajaran
dengan model pembelajaran sintesis
pedagogi genre, saintifik, dan CLIL dan
penilaian baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
7. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa
kelompok, dengan jumlah anggota setiap
kelompok 4 orang
MENELAAH 1. Peserta didik membaca teks negosiasi pada 70 menit
MODEL buku siswa hal. 150 s.d. 171
Peserta didik menonton video orang yang
sedang bernegosiasi dengan memperhatikan
a. isi,
b. struktur dan
c. unsur kebahasan teks kemudian membuat
catatan-catatan tentang hal tersebut
sebagai hasil kegiatan tersebut dalam
setiap kelompok. (Kegiatan literasi,
penguatan nilai karakter budaya kelas
yaitu kemandirian)
2. Peserta didik berdiskusi mengidentifikasi
masalah yang dibahas dalam teks negosiasi
yang sudah dibaca dan ditonton, yaitu:

a. Peserta didik mengidentifikasi isi teks


negosiasi
b. Peserta didik mencermati struktur teks
negosiasi yang telah dibacanya

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 79


Model Pengembangan RPP

c. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan


yang digunakan dalam teks negosiasi.

3. Peserta didik dalam kelompok berdiskusi


mengumpulkan data/informasi sebanyak
mungkin dari teks negosiasi tentang:
a. Isi teks negosiasi yang dibaca.
b. Struktur teks negosiasi yang dibaca
c. Ciri kebahasaan teks negosiasi
4. Peserta didik dalam kelompok
mendiskusikan data/informasi yang didapat
dari teks negosiasi berupa:
a. Menelaah isi teks negosiasi dibaca yang
termasuk
MENGKONSTRUK 1) Permasalahan yang dinegosiasi
SI MANDIRI 2) Pelaku negosiasi
3) Permasalahan yang berkembang dalam
negosiasi
4) Usaha-usaha yang dilakukan pelaku
negosiasi dalam meyakinkan lawan
negosiasi
5) Faktor penyebab berlangsungnya
negosiasi sampai menghasilkan
persetujuan atau tidak terjadi
persetujuan.
b. Mengelompokkan struktur teks negosiasi
dibaca;
1) Mengelompokkan isi ke dalam
orientasi,
2) Mengelompokkan isi ke dalam
pengajuan,
3) Mengelompokkan isi ke dalam
penawaran,
4) Mengelompokkan isi ke dalam
persetujuan
c. Menemukan ciri bahasa teks negosiasi
dibaca;
1) Menuliskan pasangan-pasangan
tuturan dan
2) Menuliskan kalimat-kalimat perusasif
5. Peserta didik memeriksa ketepatan hasil
diskusi sebelumnya dalam bentuk diskusi
hasil pengumpulan dan pegolahan informasi
tentang:
a. isi teks negosiasi dibaca yang termasuk
orientasi, pengajuan, penawasan,
persetujuan
b. struktur teks negosiasi dibaca yang
termasuk asosiasi, pengajuan, penawasan,
persetujuan
c. ciri bahasa teks negosiasi dibaca;
pasangan tuturan dan kalimat persuasif

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 80


Model Pengembangan RPP

6. Peserta didik berdiskusi menyimpulkan


materi pembelajaran
a. isi teks negosiasi dibaca yang termasuk
orientasi, pengajuan, penawasan,
persetujuan
b. struktur teks negosiasi dibaca yang
termasuk asosiasi, pengajuan, penawasan,
persetujuan
c. ciri bahasa teks negosiasi dibaca;
pasangan tuturan dan kalimat perusasif
7. Mempresentasikan hasil pembelajaran
tentang proses analisis dan hasil analisis
a. Proses analisis
1) Proses analisis isi
2) Proses analisis struktur
3) Proses analisis kebahasaan
b. Hasil analisis
1) isi teks negosiasi dibaca yang termasuk
orientasi, pengajuan, penawasan, persetujuan
2) struktur teks negosiasi dibaca yang
termasuk orientasi, pengajuan,
penawasan, persetujuan
3) ciri bahasa teks negosiasi dibaca;
pasangan tuturan dan kalimat persuasif
8. Peserta didik kelompok lain menanggapi
kelompok yang presentasi

Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 15 menit


1. membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
Kegiatan guru yaitu:
1. melakukan penilaian;
2. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik; dan
3. menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya yaitu menyusun teks
negosiasi sebagai lanjutan pembelajaran
pertemuan 1 sebelumnya
4. Menyampaikan tugas untuk mengamati
peristiwa negosiasi di berbagai tempat dan
membuat rekamannya sebagai bahan untuk
menyusun teks negosiasi pada pertemuan
berikut.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 81


Model Pengembangan RPP

PERTEMUAN KE-2

Alokasi
Langkah-langkah pembelajaran
Tahap waktu

PENDAHULUAN
MEMBANGUN 1. Peserta didik merespon salam 5 menit
KONTEKS tanda mensyukuri anugerah Tu-
han dan saling mendoakan.
2. Berdoa menurut kepercayaan
masing-masing
3. Peserta didik merespon pertanyaan
dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya tentang
isi, struktur, dan ciri kebahasaan
teks negosiasi dengan keterampilan
menyusun teks negosiasi. (tanya
jawab)
a. Bagaimanakah isi teks negosiasi?
b. Bagaimanakah struktur teks negosiasi?
c. Unsur kebahasaan apa saja yang
terdapat dalam teks negosiasi?

4. Peserta didik mendiskusikan


informasi dengan proaktif tentang
keterkaitan pembelajaran
sebelumnya berupa isi, struktur dan
kebahasaan teks negosiasi dengan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam bentuk
penyusunan teks negosiasi.
5. Peserta didik menerima informasi
tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang
langkah-langkah pembelajaran dan
penilaian menyusun teks negosiasi
6. Peserta didik dibagi ke dalam
beberapa kelompok, dengan jumlah
anggota setiap kelompok 4 orang
(sesuai kelompok sebelumnya)

MENGKONSTRUKSI 1. Peserta didik dibimbing oleh guru 70 menit


TERBIMBING berdiskusi dalam kelompok untuk
menentukan topik/judul teks
negosiasi yang tepat sesuai dengan
data hasil tugas mengamati
peristiwa negosiasi
2. Peserta didik membaca buku dan
menganalisis data/informasi hasil
pengamatan peristiwa negosiasi
hasil pelaksanaan tugas.
3. Peserta didik di bimbing guru

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 82


Model Pengembangan RPP

berdikusi mengembangkan topik


dalam bentuk kerangka teks
negosiasi dengan peta pikiran
(mindmap) atau jaring laba-laba
(spider-web) atau teknik lainnya
sesuai dengan struktur (asosiasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan).
4. Peserta didik DIBIMBING guru
mengumpulkan informasi tambahan
yang sesuai dengan topik dan
kerangka teks negosiasi yang telah
disusun.
5. Peserta didik DIBIMBING guru
berlatih menyusun teks negosiasi
berdasarkan kerangka yang telah
disusun dengan memperhatikan isi,
struktur teks, ciri kebahasaan dan
PUEBI
6. Peserta didik dibimbing oleh guru
berlatih memerankan teks negosiasi
yang telah disusun
7. Peserta didik merdiskusi
menetapkan topik kemudian
mengembangkannya dalam bentuk
kerangka teks negosiasi secara
MANDIRI dengan memperhatinkan
strukturnya (asosiasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan).
8. Peserta didik berdiskusi menyusun
teks negosiasi berdasarkan kerangka
yang telah disusun dengan
memperhatikan isi, struktur teks, ciri
kebahasaan, PUEBI kemudian
berlatih memerankan teks negosiasi
MENGKONSTRUKSI tersebut secara mandiri
MANDIRI 9. Peserta didik mempresentasikan
teks negosiasi yang telah disusun
dalam bentuk memereankannya di
depan kelas dan setiap kelompok
dibagikan naskah teks negosiasinya.
10. Peserta didik menanggapi teks
negosiasi dan tampilan kelompok
yang memerankan teks negosiasi di
depn kelas tersebut.
11. Peserta didik merevisi teks negosiasi
(isi, struktur, ciri kebahasaan,
PUEBI) berdasarkan masukan dari
teman.
12. Peserta didik memasukkan lembar
coretan kerja dan semua draf hingga
draf final ke bundel portofolio
masing-masing.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 83


Model Pengembangan RPP

Kegiatan guru bersama peserta didik 15 menit


yaitu:
1. membuat rangkuman/ simpulan
pelajaran;
2. melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan;
dan
3. memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran; dan

Kegiatan guru yaitu:


1. melakukan penilaian;
2. merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta
didik; dan
3. menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan, dan Penugasan
b. Bentuk tes : uraian
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performance, portofolio
b. Instrumen Penilaian (terlampir)

Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 84


Model Pengembangan RPP

b. Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi


cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui ..............., ................................ 2018

Kepala SMA, Guru Mata Pelajaran,

___________________________ _______________________________
___________________________ _____________________________

Lampiran
Materi Pembelajaran
Teks negoisiasi dalam bentuk dialog

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 85


Model Pengembangan RPP

HP BARU
Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa
kali ia membujuk Ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada
Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat
membutuhkan HP.

“Yah ... Rani benar-benar perlu HP. Belikan ya Yah?” kata Rani pada ayahnya.
“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula kan sudah ada telepon
rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon
orangtuanya saat terpaksa pulang telat.” “Lha kalau begitu kamu jangan pulang
telat,” kata ayah lagi.
Rani hampir saja menangis.
“Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah
mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk
mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang
runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu
Ayahnya.
Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan
lembut.
“Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”
Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
“Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup
facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat
diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”
“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ....” ayah seakan sengaja menggoda
Rani.
“Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar.
“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang
positif.”
“Rani janji, Yah. Makasih ya Ayah,” janji Rani sambil memeluk Ayahnya.

Isi Teks Negosiasi


Isi Teks negosiasi membicarakan tentang negosiasi sesuatu objek. Dalam sajian teks
isinya berhubungan dengan komponen struktur teks, yaitu: oreintasi, pengajuan,
penawaran, dan persetujuan.

Struktur teks negosiasi


orientasi, pengajuan, penawaran dan persetujuan
Pasangan tuturan
Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang, kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh
ribu saja ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”

Bentuk Pasangan tuturan

1. Mengucapkan salam > membalas salam

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 86


Model Pengembangan RPP

2. Bertanya > menjawab atau tidak menjawab

3. Meminta tolong > memenuhi atau menolak permintan

4. Meminta > memenuhi atau menolak permintaan

5. Menawarkan > menerima atau menolak tawaran

6. Mengusulkan>menerima atau menolak

Kalimat persuasif

Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa


kali ia membujuk Ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada
Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat
membutuhkan HP.

“Yah ... Rani benar-benar perlu HP. Belikan ya Yah?” kata Rani pada ayahnya.
“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula kan sudah ada telepon
rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon
orang tuanya saat terpaksa pulang telat.” “Lha kalau begitu kamu jangan pulang
telat,” kata ayah lagi.

Langkah-langkah menulis teks negosiasi


1. Menentukan topik
2. Mengumpulkan informasi pendukung
3. Menyusun kerangka
4. Menyusun teks negosiasi

Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan :


Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester :X/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 87


Model Pengembangan RPP

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi-Kisi

Materi Btk No
Kompetensi
IPK Pokok Kls/ Indikator Soal soal soal
Dasar
Smt
3.11 3.11.1 Menelaah Isi teks X/2 Disajikan sebuah Uraian 1
Menganalisis isi teks negosiasi negosiasi teks negosiasi
isi, struktur peserta didik dapat
(orientasi, menelaah faktor-
pengajuan, faktor yang
penawaran, menyebabkan
persetujuan, keberhasilan
penutup) dan negosiasi.
kebahasaan Disajikan sebuah 2
teks teks negosiasi yang
negosiasi. gagal mencapai
kesepakatan
peserta didik dapat
menjelaskan faktor
penyebabnya
Disajikan sebuah 3
teks negosiasi yang
gagal mencapai
kesepakatan
peserta didik dapat
menjelaskan
pendapatnya
bagaimana
melaksanakan
negosiasi di atas
agar terjadi
persetujuan jual
beli

3.11.2 Struktur X/2 Disajikan sebuah Uraian4


Mengelompokka teks teks negosiasi

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 88


Model Pengembangan RPP

n struktur teks negosiasi peserta didik dapat


negosiasi mengelompokkan
teks berdasarkan
struktur teks
negosiasi tersebut.
Disajikan sebuah Uraian5
teks negosiasi
peserta didik dapat
menetapkan
struktur teks
tersebut memenuhi
kriteria struktur
teks negosiasi yang
benar
3.11.3 Ciri X/2 Disajikan sebuah Uraian6
Menemukan bahasa: teks negosiasi
pasangan pasangan peserta didik dapat
tuturan teks tururan menemukan 2
negosiasi pasangan tuturan
dalam teks
negosiasi

3.11.4 Ciri X/2 Disajikan sebuah Uraian7


Menemukan bahasa: teks negosiasi
kalimat persuasif kalimat peserta didik dapat
teks negosiasi persuasif menemukan 2
kalimat persuasif
dalam teks
negosiasi

1. Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan cermat!

Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini,


Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu.
Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu.
Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan
karbitan. Matang pohon.”
Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat
untung, Bu.”
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
Penjual “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
:
Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak
busuk.”
Penjual “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 89


Model Pengembangan RPP

:
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”

PERTANYAAN:
1. Jelaskan faktor apa saja yang
menyebabkan negosiasi tersebut menghasilkan persetujuan?

KUNCI JAWABAN SOAL NOMOR 1


Penyebab tidak terjadinya kesepakatan dalam teks negosiasi di atas adalah:
1. Penjual mengajukan harga dilengkapi dengan data keunggulan mangga yang dijual.
2. Keunggulan mangga yang dijual yang dipaparkan oleh penjual disetujui oleh pembeli.
3. Persayaratan yang diminta oleh pembeli untuk menyetujui harga yang diajukan oleh
pembeli disetujui oleh pembeli.

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL NOMOR 1


Soal Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab terjadi persetujuan 4
dalam teks negosiasi dengan sangat tepat
Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab terjadi persetujuan 3
dalam teks negosiasi dengan tepat
Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab terjadi persetujuan 2
dalam teks negosiasi dengan kurang tepat
Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab terjadi persetujuan 1
dalam teks negosiasi dengan tidak tepat

2. Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan cermat!


TEKS :
Negosiasi Jual Beli Mobil :

Pembeli Selamat siang pak,


Penjual   Selamat siang, Silahkan duduk. Dengan Sdr. Midun Bukan ..?
Pembeli  Benar Pak, Saya Yang menghubungi bapak pagi tadi .
Penjual  Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar Sdr midun tertarik dengan mobil
yang di iklankan di Bengkulu pos itu?
Pembeli  Betul Pak, dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin
melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang
saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan
kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil
yang baru.
Pembeli Memangnya mengapa Bapak ingin mengganti mobil tersebut?
apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
Penjual oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu
kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar
dari mobil tersebut.
Pembeli  OHH begitu,..!! oh ya Pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
Penjual tentu , tentu.. lewat sini Sdr. Midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli  baik pak..!
Pejual Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli  Ohh ini ya Pak mobilnya? seperti fotonya tidak semengkilap seperti yang
terpajang itu ya.dan warnanya tidak begitu engkilap lagi.
Penjual  Kalau masalah itu bisa kita lebih mengkilapkan nanti Pak.. Kita bahwa ke ahlinya

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 90


Model Pengembangan RPP

( tersenyum simpul )
Pembeli Tetapi saya masih ingin melihat selanjutnya Pak, boleh cek perlengkapannya
pak?
Penjual oh ya , silahkan
Pembeli Terimakasih pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual (setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut). Bagaimana ?
oke kan? ( sambil tersenyum )
Pembeli Oh begini.. Berapa harga yang bapak tawarkan?
Penjual Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber
mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp
225.000.000,00 Nego.
Pembeli  Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
Penjual iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang
berapa tawaran dari sdr, Midun.
Pembeli  Sebenarnya setelah melihat mobilnya tadi saya menemukan perbedaan seperti
yang kita bicarakan tadi, dengan kondisi itu, bagaimana kalau saya tawar 200
juta pak.
Penjual Kalau harya segitu belum bisa Pak terlalu rendah, terlalu jauh di bawah pasaran.
Bagaimana kalau saya tawarkan 220 juta.
Pembeli Saya hanya punya uang sekitar 200 juta Pak,, kalau Bapak bisa melepas dengan
harga segitu saya jadi membeli, tapi uangnya ngak bisa cash hari ini Pak.
Penjual  Kalau sgitu saya tetap belum bisa melepas mobil ini ke Sdr. Midun. Kalau nanti
sepakat harga maka masalah pembayaran harus cash Pak karena setelah ini
saya langsung akan membeli mobil lagi sebagai penggantinya.
Pembeli  Kalau begitu kita belum jodoh dalam kesepakatan nampaknya Pak?
Penjual Sepertinya begitu Sdr. Midun.. Terima kasih telah berkunjun dan menwarkan
mobil saya Sdr. Midun ya.
Pembeli Oh ya Pak saya juga minta maah dan terima kasih.

PERTANYAAN:
2. Jelaskan faktor apa saja yang menyebabkan negosiasi tersebut TIDAK
menghasilkan persetujuan!

KUNCI JAWABAN
Penyebab tidak terjadinya kesepakatan dalam teks negosiasi di atas adalah:
1. Pembeli kecewa karena terjadi perbedaan kondisi tampilan mobil yang ditawarkan.
Di dalam iklan “Bengkulu Pos” kondisi tampilan Mobil mengkilap mulus ternayata
setelah dilihat pembeli yang nyata mobilnya ternyata tidak semengkilap dalam iklat
2. Harga yang ditawarkan penjual tidak disetujui oleh pembeli dan harga yang
ditawarkan oleh pembeli pun tidak disetujui oleh penjual.
3. Pembayaran yang tidak bisa cash hari itu juga oleh pembeli.

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN


Soal Aspek yang Dinilai Skor
2 Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab tidak terjadi 4
persetujuan dalam teks negosiasi dengan sangat tepat
Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab tidak terjadi 3
persetujuan dalam teks negosiasi dengan tepat
Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab tidak terjadi 2

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 91


Model Pengembangan RPP

persetujuan dalam teks negosiasi dengan kurang tepat


Peserta didik menelaah isi tentang faktor penyebab tidak terjadi 1
persetujuan dalam teks negosiasi dengan tidak tepat

1. Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan cermat!

Negosiasi Jual Beli Mobil :

Pembeli Selamat siang pak,


Penjual   Selamat siang, Silahkan duduk. Dengan Sdr. Midun Bukan ..?
Pembeli  Benar Pak, Saya Yang menghubungi bapak pagi tadi .
Penjual  Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar Sdr midun tertarik dengan mobil
yang di iklankan di Bengkulu pos itu?
Pembeli  Betul Pak, dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin
melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang
saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan
kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil
yang baru.
Pembeli Memangnya mengapa Bapak ingin mengganti mobil tersebut?
apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
Penjual oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu
kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar
dari mobil tersebut.
Pembeli  OHH begitu,..!! oh ya Pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
Penjual tentu , tentu.. lewat sini Sdr. Midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli  baik pak..!
Pejual Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli  Ohh ini ya Pak mobilnya? seperti fotonya tidak semengkilap seperti yang
terpajang itu ya.dan warnanya tidak begitu engkilap lagi.
Penjual  Kalau masalah itu bisa kita lebih mengkilapkan nanti Pak.. Kita bahwa ke ahlinya
( tersenyum simpul )
Pembeli Tetapi saya masih ingin melihat selanjutnya Pak, boleh cek perlengkapannya
pak?
Penjual oh ya , silahkan
Pembeli Terimakasih pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual (setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut). Bagaimana ?? oke kan?
( sambil tersenyum )
Pembeli Oh begini.. Berapa harga yang bapak tawarkan?
Penjual Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber
mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp
225.000.000,00 Nego.
Pembeli  Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
Penjual iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang
berapa tawaran dari sdr, Midun.
Pembeli  Sebenarnya setelah melihat mobilnya tadi saya menemukan perbedaan seperti
yang kita bicarakan tadi, dengan kondisi itu, bagaimana kalau saya tawar 200
juta pak.
Penjual Kalau harya segitu belum bisa Pak terlalu rendah, terlalu jauh di bawah pasaran.
Bagaimana kalau saya tawarkan 220 juta.
Pembeli Saya hanya punya uang sekitar 200 juta Pak,, kalau Bapak bisa melepas dengan
harga segitu saya jadi membeli, tapi uangnya ngak bisa cash hari ini Pak.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 92


Model Pengembangan RPP

Penjual  Kalau sgitu saya tetap belum bisa melepas mobil ini ke Sdr. Midun. Kalau nanti
sepakat harga maka masalah pembayaran harus cash Pak karena setelah ini
saya langsung akan membeli mobil lagi sebagai penggantinya.
Pembeli  Kalau begitu kita belum jodoh dalam kesepakatan nampaknya Pak?
Penjual Sepertinya begitu Sdr. Midun.. Terima kasih telah berkunjun dan menwarkan
mobil saya Sdr. Midun ya.
Pembeli Oh ya Pak saya juga minta maah dan terima kasih.

3. Jelaskan bagaimana melaksanakan negosiasi di atas agar terjadi persetujuan jual


beli!

KUNCI JAWABAN
Negosiasi di atas akan terjadi pesetujuan jual beli apabila:
1. Data mobil yang dipromosikan lewat media harus sesuai dengan kondisi
sebenarnya, sehingga tidak mengecewakan pembeli.
2. Pembeli apabila ingin melaksanakan negosiasi jual beli mobil tersebt harus memiliki
persiapan uang yang sesuai dengan jumlah harga yang ditawarkan.

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN


Soal Aspek yang Dinilai Skor
3 Peserta didik menjelaskan bagaimana melaksanakan negosiasi 4
tersebut agar terjadi persetujuan jual beli dengan sangat tepat
Peserta didik menjelaskan bagaimana melaksanakan negosiasi 3
tersebut agar terjadi persetujuan jual beli jual beli dengan tepat
Peserta didik menjelaskan bagaimana melaksanakan negosiasi 2
tersebut agar terjadi persetujuan jual beli dengan kurang tepat
Peserta didik menjelaskan bagaimana melaksanakan negosiasi 1
tersebut agar terjadi persetujuan jual beli dengan tidak tepat

1. Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan cermat!

Teks
Teks
1 Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini,
Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu.
Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu.
Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan
karbitan. Matang pohon.”
PembeliSumb
: http://fotojurnalistiku.blo
“Iya, Bang, tapi
er: gspot.co.idhttp://fotojurn
harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Sumbalistiku.blogspot.co.id
Penjual er:: “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat
untung, Bu.”
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
Penjual “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
:
Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 93


Model Pengembangan RPP

busuk.”
Penjual “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
:
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”

PERTANYAAN:
4. mengelompokkan teks negosasi tersebut berdasarkan strukturnya yang terdiri
atas asosiasi, pengajuan, penawaran, persetujuan

KUNCI JAWABAN
Pembeli “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil Orientasi
: menunjuk ke arah mangga gedong gincu)

Penjual “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”


:
Pembeli
“Boleh kurang kan, Bang?” Pengajuan
:
Penjual “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Penawaran
: Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.”

Pembeli “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi Pengajuan
: musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?”

Penjual “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Penawaran
: Biar saya dapat untung, Bu.”

Pembeli “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” Pengajuan
:

Penjual “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Penawaran


: Nanti saya bisa rugi.”

Pembeli “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang Persetujuan
: bagus dan tidak busuk.”
Penjual “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh
: ditukarkan.”

Pembeli
“Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”
:

RUBRIK DAN PEDOMAN PENSKORAN


Soal Aspek yang Dinilai Skor
4 Peserta didik mengelompokkan struktur teks negosiasi 4
berdasarkan strukturnya yang terdiri atas asosiasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan dengan sangat tepat
Peserta didik mengelompokkan struktur teks negosiasi 3

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 94


Model Pengembangan RPP

berdasarkan strukturnya yang terdiri atas asosiasi, pengajuan,


penawaran, persetujuan dengan tepat
Peserta didik mengelompokkan struktur teks negosiasi 2
berdasarkan strukturnya yang terdiri atas asosiasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan dengan kurang tepat
Peserta didik mengelompokkan struktur teks negosiasi 1
berdasarkan strukturnya yang terdiri atas asosiasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan dengan tidak tepat

Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan cermat! (SOAL 5, 6)

Teks

Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini,


Bang?”
Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu.
Murah.”
Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?”
Penjual : “Belum boleh, Bu.
Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan
karbitan. Matang pohon.”
PembeliSumb
: http://fotojurnalistiku.blo
“Iya, Bang,
er: gspot.co.id
tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim,
Bang. Dua puluh ribu saja ya?”
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat
untung, Bu.”
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”
Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak
busuk.”
Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”
Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.”

5. Tuliskan 2 pasang tuturan!


6. Tuliskan 2 kalimat persuasif!

Kunci Jawaban Nomor 5


1.
Pembe “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil Orientasi
li : menunjuk ke arah mangga gedong gincu)
Penjua “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”
l :
2.
Pembe “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Pengajuan
li : Bang?”
Penjua “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Penawaran
l : Nanti saya bisa rugi.”

Kunci Jawaban Nomor 6


1. “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh
ribu saja ya?”
2. “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?”

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 95


Model Pengembangan RPP

PEDOMAN PENSKORAN
Soal Aspek yang Dinilai Skor
5 Peserta didik menemukan 2 pasangan tuturan yang terdapat 4
dalam teks negosiasi sangat tepat
Peserta didik menemukan 2 pasangan tuturan yang terdapat 3
dalam teks negosiasi tepat
Peserta didik menemukan 2 pasangan tuturan yang terdapat 2
dalam teks negosiasi kurang tepat
Peserta didik menemukan 2 pasangan tuturan yang terdapat 1
dalam teks negosiasi tidak tepat
Soal Aspek yang Dinilai Skor
6 Peserta didik menemukan 2 kalimat persuasif yang terdapat 4
dalam teks negosiasi tepat
Peserta didik menemukan 2 kalimat persuasif yang terdapat 3
dalam teks negosiasi tepat
Peserta didik menemukan 2 kalimat persuasif yang terdapat 2
dalam teks negosiasi kurang tepat
Peserta didik menemukan 2 kalimat persuasif yang terdapat 1
dalam teks negosiasi kurang tepat

PENUGASAN

Susunlah sebuah teks negosiasi dengan cara:


1. Amatilah peristiwa negosiasi pada sebuash toko!
2. Susunlah sebuah teks negosiasi berdasarkan data yang telah dikumpulkan tadi!

Kriteria penilaian proyek adalah sebagai berikut:


No Aspek yang Dinilai Bobot
1. Isi 15%
2. Struktur 30%
3. Presentasi karya 30%
4. Hasil karya 25%

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Praktik/Performance

Materi No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Pokok Soal
4,11 Mengkonstruksikan 4.11.1 Mendata Topik teks Peserta didik 1
teks negosiasi dengan topik teks negosiasi dapat mendata
memerhatikan isi, negosiasi topik teks
struktur (orientasi, negosiasi
pengajuan, penawaran, 4.11.2 Menyusun Menyusun Peserta didik 2
persetujuan, penutup) teks kerangka teks dapat menyusun
dan kebahasaan. negosiasi negosiasi kerangka teks
sesuai topik negosiasi

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 96


Model Pengembangan RPP

4.11.3 Menyusun Menyusun Peserta didik 3


teks teks negosiasi dapat menyusun
negosiasi teks negosiasi
berdasarkan
kerangkan
kerangka
4.11.4 menyajikan Menampilkan Peserta didik 4
teks teks negosiasi memerankan
negosiasi teks negosiasi
yang disusun yang telah
dengan disusun
bentuk
memeranka
nnya

Soal
1. Rumuskan topik yang tepat untuk menyusun teks negosiasi!
2. Susunlah kerangka teks negosiasi berdasarkan topik yang telah ditentukan!
3. Susunlah sebuah teks negosiasi berdasarkan topik yang sudah ditetapkan
4. Tampilkanlah peran teks negosiasi yang telah disusun tersebut!

PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Peserta didik menentukan topik teks negosiasi sangat sesuai isi 4
teks
Peserta didik menentukan topik teks negosiasi sesuai isi teks 3
Peserta didik menentukan topik teks negosiasi kurangsesuai isi 2
teks
Peserta didik menentukan topik teks negosiasi tidak sesuai isi 1
teks
No Aspek yang Dinilai Skor
2 Peserta didik menulis teks negosiasi sangat sesuai dengan 4
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI
Peserta didik menulis teks negosiasi sesuai dengan kerangka, 3
struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI
Peserta didik menulis teks negosiasi kurang sesuai dengan 2
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI
Peserta didik menulis teks negosiasi tidak sesuai dengan 1
kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan PUEBI
No Aspek yang Dinilai Skor
3 Peserta didik memerankan teks negosiasi sangat sesuai dengan isi 4
, struktur, ciri kebahasaan,
Peserta didik memerankan teks negosiasi sesuai dengan isi, 3
struktur, ciri kebahasaan,
Peserta didik memerankan teks negosiasi kurang sesuai dengan 2
isi, struktur, ciri kebahasaan
Peserta didik memerankan teks negosiasi tidak sesuai dengan isi, 1
struktur, ciri kebahasaan

2. Portofolio
Semua hasil pekerjaan siswa
a. Kerangka teks negosiasi
b. Teks negosiasi

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 97


Model Pengembangan RPP

Dimasukkan dalam map fortofolio

LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO

Jenis Tugas :
Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran : 2/ 2016 - 2017

Nama Tanda Tangan


Tugas Deskripsi
No Peserta Hari/tgl Nilai
KD kemajuan siswa Peserta
didik Guru
Didik

Contoh Keempat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negri 1 Tuban


Kelas/ Semester : X /2
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Masuk Dan Berkembangnya Agama Hindu dan Budha di
Indonesia
Sub Materi : Perkembangan Agama dan Kehidupan Masyarakat
kerajaan sriwijaya dan Holling
Alokasi waktu : 4 X 45 menit ( 180 Menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli ( gotong royong,
kerjasama, toleran,damai), santun, responsive dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi.
KI 3 Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual ,
konseptual, procedural,dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan,

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 98


Model Pengembangan RPP

kemanusiaan, kebangsaan, kenrgaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena


dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar & Indikator Pencapaian Kompetensi dasar


Kompetensi Dasar

Pengetahuan Keterampilan
.6 Menganalisis perkembangan .6. Menyajikan hasil penalaran dalam
kehidupan masyarakat, bentuk tulisan tentang nilai-nilai
pemerintahan, dan budaya pada dan unsur budaya yang
masa kerajaan-kerajaan Hindu berkembang pada masa kerajaan
dan Buddha di Indonesia serta Hindu dan Buddha yang masih
menunjukkan contoh bukti- berkelanjutan dalam kehidupan
bukti yang masih berlaku pada bangsa Indonesia pada masa kini
kehidupan masyarakat
Indonesia masa kini

Indikator Pencapaian Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan
3.6.1 Membandingkan Kehidupan 4.6.1. Menyusun laporan mengenai
Kehidupan politik dan hasil penalaran dalam bentuk
pemerintahan di kerajaan tulisan tentang nilai-nilai dan
Sriwijaya dan Mataram Kuno unsur budaya yang berkembang
3.6.2 Membandingkan pada masa kerajaan Hindu dan
perkembangan kehidupan Buddha yang masih
agama pada masa kerajaan berkelanjutan dalam kehidupan
Sriwijaya dan Mataram Kuno bangsa Indonesia pada masa kini
3.6.3 Membandingkan
perkembangan kehidupan 4.6.2. Menyajikan hasil penalaran
ekonomi kerajaan –kerajaan dalam bentuk tulisan tentang
Hindu – Budha di Indonesia nilai-nilai dan unsur budaya
3.6.4 Membandingkan kehidupan yang berkembang pada masa
social budaya masyarakat kerajaan Hindu dan Buddha
pada masa kerajaan Sriwijaya yang masih berkelanjutan dalam
dan Mataram kehidupan bangsa Indonesia
3.6.5 Mengaitkan hubungan antara pada masa kini
Runtuhnya kerajaan mataram
dengan keberadaan kerajaan
Sriwijaya

C. Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran problem besed learning peserta didik mampu berfikir secara
kritis dan kreatif (Kemandirian) dalam menganalisis perkembangan kehidupan
masyarakat, pemerintahan, dan budaya masa kerajaan-kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia pada masa kehidupan kerajaan Sriwijaya, mampu

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 99


Model Pengembangan RPP

menyusun laporan mengenai hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-
nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha
yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini masa
kini dengan mengembangkan bentuk bekerja sama (Gotong royong) serta
menjujung tinggi tanggung jawab yang diberikan (kemandirian)

D. Materi Ajar
Perkembangan kehidupan masyarakat kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia pada masa kerajaan Sriwijaya

E. Metode
1. Metode Kooperatif Learning
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning

F. Media dan Alat


1. Media
 PPT
 Video pembelajaran tentang tarian Gending Sriwijaya
2. Alat
 LCD
 Speaker

G. Sumber Belajar
 Buku Sejarah Indonesia kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
 Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah kebudayaan Indoesia II. Yogyakarta.
Kanisius
 http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gending-
sriwijaya-tari-kolosal-penyambut-tamu-raja. Diunduh pada tanggal 7
Agustus 2016
 https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kota_Kapur diunduh tanggal 11 Juni
2016

H. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

1 2 3
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi  15 Menit
salam
b. Menyanyikan lagu Indonesia untuk menumbuhkan nilai
nasionalisme. (Pada jam pertama)
c. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyediakan media dan alat serta buku yang
diperlukan)
d. Mengingatkan kembali kepada siswa tentang materi
pertemuan sebelumnya tentang pekembangan
kehidupan agama dan ekonomi dari kerajaan Kutai
Tarumanegara
e. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran serta
menanamkan rasa cinta tanah air

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 100
Model Pengembangan RPP

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

1 2 3

Kegiatan Inti 1) Tahap orientasi siswa pada masalah 80 Menit


 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Peserta didik mengamati tayangan tari Sriwijaya,
 guru memfasilitasi peserta didik didik untuk
mendiskusikan tayangan video terkait dengan
kehidupan pada masa kerajaan Sriwijaya
 Guru memfasilitasi siswa dengan meminta peserta
didik mengungkapkan hasil diskusi dengan berbagai
pertanyaan yang terkait dengan kehidupan kerajaan
Sriwijaya (Bagaimana kehidupan politik kerajaan
Sriwijaya, mengapa Sriwijaya mampu berkembang
menjadi ketajaan yang besar ? , Mengapa Sriwijaya
mampu menjadi sebuah kerajaan yang mempunyai
perekonomian yang) maju?

2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


Peserta didik membentuk 4 kelompok belajar
 Kelompok 1 membahas kehidupan politik dan
pemerintahan kerajaan Sriwijaya dan mataram Kuno
 Kelompok 2 membahas tentang perkembangan
kehidupan Agama di kerajaan Sriwijaya dan
Mataram Kuno
 Kelompok 3 membahas tentang perkembangan
kehidupan ekonomi di kerajaan Sriwijaya dan
mataram Kuno
 Kelompok 4 membahas tentang perkembangan
kehidupan social Budaya di kerajaan Sriwijaya dan
Mataram Kuno
 Kelompok 5 membahas ketrkaitan antara
keruntuhan kerajaan mataram Kuno dengan
keberadaan kerajaaan Sriwijaya?
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
 Peserta didik bersama kelompok belajarnya mencari
informasi dan mengumpulkan informasi-informasi
yang terkait dengan kehidupan pada masa kerajaan
Sriwijaya dan Mataram Kuno dari berbagai sumber baik
dari BTP maupun media yang lain (Internet)
 Guru melakukan observasi dan pengamatan diskusi
kelompok belajar

Penutup a. Peserta didik diberi kesempatan melekukan diskusi 5 menit


kelompok belajar di luar jam belajar
b. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mencari
informasi di lingkungan sekitar untuk agar hasil diskusi
dan presentasi nanti lebih maksimal
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu presentasi kelompok
d. Menutup pelajaran dengan salam

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 101
Model Pengembangan RPP

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

1 2 3
(Pada kegiatan penutup guru melakukan penguatan nilai
karakter berbasis masyarakat yaitu dengan memberikan
tugas mencari informasi di lingkungan sekitar).

Pertemuan 2

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 102
Model Pengembangan RPP

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

1 2 3
a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi
salam
b. Menyanyikan lagu Indonesia (Pada jam pertama)
c. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan ruang kelas,
menyediakan media dan alat serta buku yang
Kegiatan
diperlukan)
Pendahuluan
b. Mengingatkan kembali kepada siswa tentang materi
pertemuan sebelumnya tentang pekembangan
kehidupan agama dan ekonomi dari kerajaan Kutai
Tarumanegara
c. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
4. Mengambangkan dan menyajikan hasil karya
 Masing-masing kelompok belajar membahas dan
mendiskusikan semua informasi yang didapat
terkait dengan kehidupan politik, agama, ekonomi,
serta kehidupan social dan budaya masyarakat pada
masa kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno
hinggadapat diwujudkan dalam sebuah laporan
selanjutnya
Kegiatan Inti  Setiap kelompok setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
 Guru memfasilitasi diskusi kelompok

5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah


Peserta didik bersama kelompok belajarnya melakukan
evaluasi terhadap hasil kerjanya untuk mendapatkan
hasil yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan

 Menyimpulkan bersama hasil diskusi untuk


memperoleh pemahaman yang sama terhadap materi
yang dipelajari
Kegiatan  Memberikan tugas kepada peserta didik secara
Penutup kelompok untuk melakukan observasi terhadap
peninggalan-peninggalan Hindu-Buddha di daerah
Tuban dan sekitarnya dan dilaporkan dalam bentuk
tulisan

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Kompetensi Penilaian
a. Penilaian pengetahuan
b. Penilaian keterampilan
c. Penilaian sikap
2. Tehnik
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
b. Penilaian Keterampilan : praktik
c. Penilaian Sikap ; Observasi
3. Bentuk

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 103
Model Pengembangan RPP

a. Pilihan ganda dan uraian (terlampir)


b. Lembar penugasan (terlampir)
c. Lembar observasi (terlampir)
4. Remidi
a. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator
yang belum dicapai
b. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum
dicapai dengan bimbingan guru
5. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM
pada indikatornya dengan pendampingan guru
b. Diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya sebagai
pengetahuan tambahan

Mengetahui, Tuban, 21 Januari 2018


Kepala SMAN 1 Tuban

ANIK SULISTIYOWATI, M.Pd


NIP. 19720630 200312 2 001
H MUKTI, M.Pd
Pembina TK I
NIP. 29630905 198504 1006

LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 104
Model Pengembangan RPP

A. Penilaian Kompetensi Sikap


1. Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah sikap jujur, disiplin, tanggungjawab,
kerjasama, dan proaktif
2. Untuk sikap akan dilihat peserta didik yang memiliki sikap yang sangat positif
terhadap kelima sikap di atas, dan hasilnya akan dicatat dalam jurnal sebagai
berikut;
Catatan penting Siswa
Hari/Tgl No Nama Keterangan
(Bisa Positif/Negatif)
Rabu, 12 Jan Amel Menenmukan dompet Jujur,
1.
‘18 di Mushola
2. Dwi dll dll
3. Irawan
4. Joy
5. dll

3. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam
rapor (menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).

B. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan


Tes tertulis
No Bentuk Nomor
IPK
. Soal Soal
Peserta didik dapat:
3.6.1 Membandingkan Kehidupan Kehidupan  Uraian 1
politik dan pemerintahan di kerajaan
Sriwijaya dan Mataram Kuno  Uraian 2
3.6.2 Membandingkan perkembangan kehidupan
agama pada masa kerajaan Sriwijaya dan
Mataram Kuno  Uraian 3
3.6.3 Membandingkan perkembangan kehidupan 4
ekonomi kerajaan –kerajaan Hindu –  Uraian
Budha di Indonesia 5
3.6.4 Membandingkan kehidupan social budaya  Uraian
masyarakat pada masa kerajaan Sriwijaya
dan Mataram
3.6.5 Mengaitkan hubungan antara Runtuhnya
kerajaan mataram dengan keberadaan
kerajaan Sriwijaya

C. Instrumen Penilaian Pengetahuan


1. Berikanlah penjelasanmu mengenai kehidupan politik dan pemerintahan dari
kerajaan Sriwijaya dan mataram Kuno berdasarkan bukti-bukti yang ada dan
bandingkalah kedaan politik kedua kerajaan tersebut !
2. Dari sumber sejarah dikatakan bahwa sebelum I Tsing pergi ke Cina
mempelajari Buddha dia belajar dulu ajaran agama tersebut di Sriwijaya selama
2 tahun. Dari informasi diatas dapat diketahui bahwa Sriwijaya memeluk agama
Buddha. Dan di Jawapun ada kerajaan yang memeluk agama Buddha, lalu
Apakah ada perbedaan antara agama yang dianut oleh kedua kerajaan tersebut?

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 105
Model Pengembangan RPP

Berikanlah analisamu jika memang ada perbedaannya dan mengapa I-Tsing


harus ke Sriwijaya terlebih dahulu !
3. Prasasti Nalanda memberikan bukti yang kuat bahwa kehidupan perekonomian
kerajaan Sriwijaya sangat maju, begitupun kerajam Mataram Kuno, kehidupan
ekonominya dapat digambarkan dengan dikeluarkannya prasasti Sojomerto.
Dari kedua isi prasasti tersebut berikanlah penjelasanmu mengenai perbedaan
kehidupan perekonomian di kedua kerajaan tersebut !
4. Jelaskanklah alasanmu mengenai kehidupan social kerajaan Sriwijaya dan
Mataram selajutnya bedakanlah kehidupan social kedua kerajaan tersebut !
5. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
balaputradewa yang merupakan bangsawan dari Jawa putra dari raja Dinasti
Isyana, berikanlah analisamu mengapa Balaputradewa bisa menjadi Raja
Sriwijaya lalu bagaimana hubungan antara balaputradewa selanjutnya dengan
kerajaan yang ada di Jawa (Mataram)!

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 106
Model Pengembangan RPP

Kunci Jawaban
No Jawaban Skor
Kerajaan Sriwijaya
Berdasarkan prasasti kedukan bukit dan prasasti nalanda kerajaan
1
Sriwijaya diperintah oleh 2 orang raja
Dapunta Hyang
1
Balaputra dewa
1
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Mataram
1
Ada dua wangsa yang memerintah Mataram yaitu syailendra dan
1
sanjaya

Jumlah 5
Di Mataram terdapat dua agama besar yaitu agama Budha yang dianut 1
oleh wangsa Syailendra dan agama Hindu yang dianut oleh dinasti
Sanjaya 1
Agama Buddha yang berkembang di Mataram tidak bisa berkembang
pesat krn pada perkembangan selanjutnya Agama Hindu
Jumlah 2
Kehidupan ekonomi Sriwijaya bersandar pada pelayaran dan 1
perdagangan 1
Kehidupan ekonomi kerajaan Mataram bersandar pada kehidupan 1
pertanian
Kesimpulannya bahwa perbedaan kehidupan ekonomi kedua kerajaan
tersebut dilatarbelakangi oleh faktor geografi yaitu daerah pesisir dan
pedalaman
Jumlah 3
Kehidupan social masyarakat kerajaan Sriwijaya dan mataram sangat 1
dipenagruhi oleh kondisi alam/factor georafris
Karena letaknya di daerah pantai maka masyarakat sriwijaya sangat 1
terbuka terhadap dan merupakan masyarakat yang sangat dinamis
dibuktikan dengan luasnya kekuasaan kerajaan Sriwijaya
Kondisi geografis lingkungan alam yang bergunung-gunung membuat 1
masayrakat mataram lebih berfokus pada urusan dalam negeri
misalnya kehidupan agama, pembangunan sarana ibadah (candi-Candi
yang sangat besar dan megah
Jumlah 3
Balaputradewa merupakan anak dari msaratungga raja ataram dari 1
dinasti Syailendra
Balaputra dewa merupakan cucu dari Dapunta Hyang raja Sriwijaya 1
Ketika terjadi pertikaian antara dampunta Balaputradewa melawan 1
Pramudya wardai dan Rakai Pikatan. Balaputradewa melarikan diri ke
Sriwijaya dan dinobatkan menajdi raja
Jumlah 3
Jumlah Skor secara keseluruhan 16

Nilai :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 107
Model Pengembangan RPP

Penilaian Presentasi
b. Penilaian Presentasi

No Nama Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah


Siswa 1-3 1-3 1-3 Skor

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor Perolehan
X 100
Skor maksimal

Keterangan Nilai
a. Peserta didik mendapat nilai 1 jika tidak mampu menjelaskan, berargumen dan
merespon pertanyaan
b. Peserta didik mendapat nilai 2 jika cukup mampu menjelaskan, berargumen dan
merespon pertanyaan
c. Peserta didik mendapatkan nilai 3 jika mampu menjelaskan, berargumen dan
merespon pertanyaan

F. Instrumen Tugas Mandiri Terstruktur

1. Kompetensi Dasar : Menyajikan hasil penalaran mengenai perkembangan


kehidupan masyarakat pada masa kerajaan – kerajaan hindu budha di indonesia
2. Indikator Pencapaian kompetensi:
Menyajikan dalam bentuk tulisan tentang perkembangan kehidupan
masyarakat pada masa kerajaan Hindu budha di indonesia ( Kerajaan sriwijaya )
3. Jenis tugas : Individu
4. Tanggal Pemberian tugas : .....................
5. Waktu Pelaksanan : satu minggu
6. Batas Waktu Pengumpulan : pertemuan minggu depan
7. Deskripsi tugas:
a. Bentuk tugas : Membuat laporan tentang temuan-
temuan budaya hindu dan budddha di daerah Tuban dan sekitarnya
b. Tempat : Di lingkungan tempat tinggal
c. Waktu : di luar jam pelajaran
d. Target : Memahami perkembangan kehidupan
masyarakat pada masa kerajaan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
e. Bentuk laporan : uraian
8. Rubrik Penilaian
Nilai
No Indikator Keterangan
(1 -100)
1 Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
2 Isi menunjukkan maksud dari apa yang
diminta
3 Kemampuan menjabarkan alasan
4 Penutup memberikan kesimpulan akhir

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 108
Model Pengembangan RPP

5 Kerapian tulisan
Nilai rata-rata

Lampiran 2 Materi pelajaran


Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno terletak di jawa Tengah dengan intinya yang sering disebut
dengan Bhumi Mataram, dan sering juga kerajaan ini disebut dengan kerajaan Medang
yang merupakan kerajaan yang bercorak agraris. Bisakah kalian menjelaskan ciri-ciri
daerah yang bercorak agraris?
Kerajaan Mataram ini diperintah oleh dua dinasti (wangsa) yaitu wangsa Sanjaya yang
beragama Hindu dan wangsa Syailendra yang beragama Budha. Ada beberapa bukti
sejarah yang dapat menggambarkan kehidupan politik kerajaan Mataram Kuno.
Wangsa Sanjaya

Gb 3. Prasasti Canggal
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/wp-
content/uploads/sites/31/2014/07/gw1.jpg

Asal usul wangsa Sanjaya tercantum dalam prasasti Canggal (732 M) yang terletak di
gunung Wukir yang menyebutkan bahwa Sanjaya adalah keponakan Sanna (anak dari
Sanaha). Raja pertama dari Dinasti Sanjaya adalah Sanjaya yang memerintah di ibu kota
bernama Medang.
Adapun isi dari Prasasti canggal dituliskan dengan menggunakan huruf Pallawa dan
berbahasa Sansekerta bahwa pada tahun tersebut Sanjaya mendirikan Lingga di bukit
Stirangga untuk keselamatan rakyatnya dan pemunjaan terhadap Syiwa, Brahma, dan
wisnu, di daerah Kunjarakunja. Disebutkan juga tentang pulau Jawa yang subur dan
banyak menghasilkan gandum atau padi dan kaya akan tambang emas, yang mula-mula
diperintah oleh Raja Sanna. Setelah Raja Sanna meninggal, ia digantikan oleh Raja
Sanjaya, anak saudara perempuan Raja Sanna. Raja Sanjaya adalah seorang raja yang
gagah berani yang telah menaklukkan raja di sekelilingnya dan menjadikan
kemakmuran bagi rakyatnya. Menurut Carita Parahyangan (buku sejarah Pasundan),
disebutkan Sanna berasal dari Galuh (Ciamis).
Bukti lain tentang keberadaan wangsa Sanjaya dapat kalian jumpai dalam tulisan yang
dipahatkan pada prasasti Kalasan (778 M) yang terdapat di sebelah timur Yogyakarta.
Tahukah kalian apa isi dari prasasti tersebut? Informasi yang terulis di prasasti kalasan
dapat kalian temukan di http://www.gurusejarah.com/2015/09/isi-lengkap-prasasti-
mataram-sumber.html

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 109
Model Pengembangan RPP

Gambar 3: Prasasti kalasan


Sumber http://www.palingcucok.com/2014/11
/prasasti-peninggalan-sejarah-indonesia.htm

Anak-anak yang Smart kehidupan politik pemerintahan raja-raja Mataram Kuno kalian
dapat kita jumpai dari isi prasasti Kedu karena dalam prasasti Prasasti Kedu (Prasasti
Mantyasih) berangka tahun 907 M yang mencantumkan silsilah raja-raja yang
memerintah di Kerajaan Mataram. Prasasti ini dibuat pada masa Raja Rakai Dyah
Balitung.
Adapun silsilah raja –raja yang pernah memerintah adalah yang pertama Rakai Matram
sang Ratu Sanjaya, Sri maharaja Rakai Panangkaran, Rakai maharaja Panunggalan, Sri
Maharaja rakai Warak, Sri maharaja Rakai Garung, lalu Sri maharaja Rakai Pikatan,
penggantinya adalah Sri Maharaja Rakai Kayuwangi, dilanjutkan oleh penerusnya yaitu
Rakai Watuhumalang dan yang terakahir adalah Rakai Dyah Balitung.
Menurut prasasti Kedu ini pula dapat diketahui bahwa salah seorang keturunan raja
Dinasti Syailendra yang bernama Sri Sanggrama Dhananjaya berhasil menggeser
kekuasaan Dinasti Sanjaya yang dipimpin Rakai Panangkaran pada tahun 778. Sejak saat
itu, Kerajaan Mataram dikuasai sepenuhnya oleh Dinasti Syailendra.

Prasasti Kedu
Sumber http://www.palingcucok.com/2014/11
/prasasti-peninggalan-sejarah-indonesia.htm

Wangsa Syailendra
Anak-anak generasi emas Indonesia Bhanu merupakan raja pertama yang mendirikan
wangsa Syeilendra di Mataram, Setelah itu tampuk pemerintahan dilanjutkan oleh
Wisnu ( 775-782 M)., pada masa Selanjutnya adalah Raja Indra (782-812M), pada masa
ini raja Indra membuat prasasti kelurak yang berisi pendirian bangunan suci untuk arca
Manjusri atas perintah raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhanajaya. untuk
memprkokoh pengaruh kekuasaaanya Indra mengawinkan putranya yang bernama
Smaratongga dengan putri Raja Sriwijaya.
Tahukah kalian bahwa raja berperan sebagai pengatur dari segala dimensi kehidupan
rakyatnya, pada masa ini mulainlah dibangun candi Borobudur sebagi bentuk
penghayatan nilai dalam agama Budha.
Smaratonga digantikan oleh seorang putra yang bernama Balaputradewa. Smaratongga
juga mempuyai seorang putri yang bernama Pramudya Wardani yang disebut juga
dengan Sri Kaluhunan. Untuk mengatasi masalah pemeritahan di jawa tengah yang
dapat memicu timbulnya permusuhan maka Smaratongga menikahkan Putrinya dengan
putra dari rakai Garung yaitu Rakai Pikatan. Sejak saaat itu pengaruh Sanjaya menjadi
kuat kembali, disusul dengan perang yang terjadi antara Pramodyawardani yang
didukung oleh Rakai Pikatan dengan Balaputradewa. Perginya Balaputradewa ke
Sriwijaya menjadi sejarah berakhirnya kekuasaan Syailendra di Maratam selama satu

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 110
Model Pengembangan RPP

abad. Perang saudara dan kekalahan Balaputradewa tuliskan pada prasasti Boko yang
berangka tahun 856 M.

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno


Kalian tentunya tahu letak kerajaan Mataram jauh dari pantai sehingga perekonomian
kerajaan itu sulit untuk berkembang dengan baik. Dengan demikian, perekonomian
rakyat banyak yang mengandalkan sektor agraris dari pada perdagangan, apalagi
perdagangan internasional. Dengan keadaan tersebut, wajar bila Rakai Kayuwangi
berusaha untuk memajukan sektor pertanian, sebab dengan sektor inilah,
perekonomian rakyat dapat dikembangkan.
Berdasarkan prasasti Purworejo (900 M) disebutkan bahwa Raja Balitung
memerintahkan pendirian pusat-pusat perdagangan. Pendirian pusat-pusat
perdagangan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat,
baik di sektor pertanian dan perdagangan. Selain itu, dimaksudkan agar menarik para
pedagang dari daerah lain untuk mau berdagang di Mataram.

Selain prasasti Sojomerto, prasasti Wonogiri (903 M) menceritakan tentang


dibebaskannya desa-desa di daerah pinggiran sungai Bengawan Solo apabila penduduk
setempat mampu menjamin kelancaran lalu lintas di sungai tersebut. Terjaminnya
sarana pengangkutan atau transportasi merupakan kunci untuk mengembangkan
perekonomian dan membuka hubungan dagang dengan dunia luar. Dengan demikian,
usaha-usaha mengembangkan sektor perekonomian terus diusahakan oleh raja
Mataram demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakatnya.

Lukisan gambaran pasar pada masa Mataram Kuno


Sumber https://www.google.co.id/search?q=isi+prasasti+wonogiri&biw

Kehidupan Keagamaan Kerajaan Mataram Kuno


Jika kalian melihat gambar dibawah ini tentunya kalian pasti bisa menjelaskan agama
apa saja yang pernah tumbuh dan berkembang di kerajaan Mataram Kuno

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 111
Model Pengembangan RPP

Anak-anak yang Smart dari gambar diatas jelas bahwa kerukunan antara umat
beragama berkembang dengan sangat baik, serta mereka terlihat saling mengaharagai
satu dengan yang lain hingga terciptalah masyarakat yang merdeka dalam menjalankan
ibadahnya masing-masing. Nah jika pada abad ke 8 M masyarakat Indonesia mampu
melakukan toleransi Agama dengan begitu baiknya. Lalu bagaimana pendapatmu
tentang tentang toleransi beragama saat ini di Indonesia?
Mari kita lanjutkan lagi diskusi mengenai kehidupan keagamaan. Di kerajaan Mataram
terdapat dua dinasti yang memerintah, masing-masing adalah dinassti Syaelendra
(penganut Budha) yang memerintah di sebelah selatan dan dinasti Sanjaya yang
(penganut Hindu) memerintah di sebelah Utara.
Agama Budha berkembang sangat pusat di daerah selatan pusat kekuasaan dinasti
Syailendra. Jika kalian ingin tau buktinya adalah Candi Ngawen, mendut, Pawon dan
Borobudur. Sementara peninggalan dari dinasti Sanjaya yang beragama Hindu seperti
candi Bima, candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu
Baka, dan candi Sukuh.
Candi borobudur merupakan candi terbesar agama Budha di Indonesia bahkan di dunia
ini didirikan oleh raja Smaratongga pada tahun 824 M dilanjutkan sampai masa
pemerintahan Pramodyawardani dan rakai Pikatan ( 840-863 M)

Bangunan candi Borobudur boleh dikatakan bangunan asli Indonesia, mengapa


demikian? Kerana bangunan candi ini sangat berbeda dengan bangunan candi dari
negra asalnya yaitu India, Jika di India bangunan candi berdiri diatas fondasi yang
ditanam di dalam tanah dengan denah jari-jari delapan, Namun berbeda dengan candi
Borobudur, candi ini berdiri langsung diatas tanah tanpa adanaya fondadi yang
tertanam.
Candi Borobudur merupakan sebuah teras stupa. Candi ini memperlihatkan pengaruh
Jawa yang sangat Kuat kuat pada abad ke 8. Candi ini merupakan perkembangan dari
local genius yang dimiliki oleh bangsa Indonesia aitu bangunan teras berundak .
Jika kita melihat gambar candi borobudur diatas kita akan melihat bahwa candi
borobudur terdiri dari sepuluh tingkatan. Hal diatas merupakan makna bahwa

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 112
Model Pengembangan RPP

Borobudur adalah Bhumisambharabhudara yang artinya bukit peningkatan kebijakan


setelah melampoi sepuluh tingkatan, yang dapat dipahami dalam tingkatan jalan
Bodhisattwa. Jika kita melihatnya dari atas makan akan dapat dipahami bahwa
Borobudur berbentuk sebuah Stupa yang sangat besar.
Nah anak-anak jika di sebelah selatan dinasti Syailendra mampu membangun
Borobudur yang sedemikan megahnya, maka dinasti Sanjaya yang berada di sebelah
utarapun mempunyai peninggalan maha karya yang tak kalah megahnya sebagai simbol
bahwa agama Hindu berkembang sangat baik di kerajaan Mataram Kuno.

Prambanan merupakan simbol kejayaan berlangsungnya dinasti Sanjaya, candi


Prambanan merupakan candi luar biasa cantik pada pemerintahan dua raja, Rakai
Pikatan dan rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter lebih tinggi 5 meter dari
Borobudur, menunjukan kejayaan Hindu di Tanah Jawa.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama iatu candi wisnu, candi Brhama, dan Siwa.
Ketiga candi tersebut berlambang Trimurti dalam keprcayaan Hindu. Setiap candi utama
mempunyai candi perwara atau candi pendamping yang merupakan tunggangan dari
masing-masing dewa dalam konsep Trimurti, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk
Brahma dan Garuda untuk Wisnu.
Candi siwa terletak di tengah dan bangunanya paling tinggi, jika kita memasuki candi
Siwa kita akan melihat adanya 4 ruangan, satu ruangan untuk arca utama Syiwa,
sementara 3 rungan yang lain masing-masing untuk isrtri siwa yaitu arca dewi durga,
Agastya guru dari Siwa dan Ganesha anak dari Siwa.
Nah anak-anak arca dewi Durga inilah yang menjadi sumber munculnya legenda Roro
Jonggrang. Hayooo siapa yang tau cerita legenda Roro Jonggrang??
Candi Wisnu terletak di sebelah utara candi Siwa disana kita hanya akan menenmui satu
ruangan yang berisi arca Wisnu demikian juga dengan Candi Bhrahma yang berada di
sebelah selatan candi Siwa.
Candi pendamping atau candi perwaa yang cukup memikat adalah candi Garuda yang
terletak dekat candi Wisnu. Agar informasi mengenai Candi Prambanan lebih lengkap
silahkan kalian baca buku Sejarah Indonesia kelas X dari kementrian pendidikan dan
kebudayaan 2016 halaman 120-122

Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Mataram Kuno


Mengenai kehidupan sosial masyarakat mataram Kuno tidak begitu ketat, sebab seorang
brahmana dapat menjadi pejabat seperti ksatria, ataupun sebaliknya. Masyarakat sangat
mempercayai bahwa dunia manusia sangat dipengaruhi oleh alam semesta (sistem
kosmologi). Dengan demikian, segala yang terjadi di alam ini akan berpengaruh pada
kehidupan manusia begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu untuk keserasian alam

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 113
Model Pengembangan RPP

semesta dan kehidupan manusia maka harus dijalin hubungan yang harmonis antara
alam semesta dan manusia, begitu juga sebaliknya. Nah bagaimanakah menurut kalian
tentang konsep ini, setuju ataukah tidak setuju?
Anak-anak dalam bidang kebudayan kerajaan Mararam Kuno paling banyak
meninggalkan bangunan candi seperti yang telah disebut diatas. Candi Prambanan
memiliki relief yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, Relief ini merip
dengan cerita Ramayana yang dituturkan secara lisan. Relief yang lain yag tak kalah
menarik adalah adanya pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai
pohon kehidupan. Keberadan pohon ini membuat para Ahli menganggap bahwa
masyarakat Mataram sangat arif dalam mengelola lingkungan.
Keserasian hidup dengan alam, keserasian manusia dalam menjaga lingkungan alam
oleh masyarakat mataram disimbulkan dengan pahatan pohon kalpataru di candi
prambanan.

Pohon kalpataru pada Relief candi Prambanan. Sumber


https://www.google.co.id/search?q=pohon+kalpataru+di+relief+prambanan&biw

Anak-anak tentang seni budaya yang berkembang di daerah selatan tidak jauh beda
dengan perkembangan budaya yang ada di daerah utara. Borobudur merupakan saksi
bisu betapa kebudayaan dinasti Syaelendra begitu tingginya. Untuk semua yang
berkaitan dengan candi Borobudur kalian dapat menggali informasi ini dengan
membaca buku Sejarah Indoensia X dari kemnetrian pendidikan dan kebudayaan
halaman 115-117.

Kemunduran Mataram Kuno


Dalam perkembangan pemrintahan ternyata banyak intrik yang terjadi diantara kedua
dinasti ini, dan rupanya kemelut pertikaian itu berlangsung sampai pememrintahan
Mpu Sindok dari dinasti Sanjatya (929M). Pertikaian ini menyebabkan Mpu Sindok
harus memindahkan pusat kerajaan dari Medang ke Daha (jawa Timur). Dan
mendirikan dinasti yang baru yaitu dinasti Isyana atau Isyanawangsa. Teori yang lain
menjelaskan bahwa pemindahan pusat kerajaan mengalami kehancuran akibat letusan
gunung Merapi.

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno


Pertentangan diantara keluarga Mataram, tampaknya terus berlangsung hingga pada
masa pemrintahan Mpu Sindok pada tahun 929 M. Pertikaian yang tidak pernah
berhanti ini menyebabkan Mpu Sindok harus memindahkan pusat kerajaan ke tempat
yang lebih aman yaitu Jawa Timur, dengan mengganti nama dinasti Isyanawangsa.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 114
Model Pengembangan RPP

Pengganti Mpu Sindok selanjutnya adalah Darmawanagsa Teguh yang memeluk hindu
aliran Waisya. Dia memerintahkan untuk menyadur kitab Mahabharatha dalam bahasa
jawa Kuno. Setelah darmawangsa Teguh wafat dia digantukan oleh putra menantunya
yang bernama Airlangga. Ketika sedang berlangsung pesta pernikahan antara Airlangga
dan putri dari Darmawangsa, kerajaan diserbu oleh pasukan wurawari, kejadian ini
disebut dalam prasasti pucangan sebagai Paralaya yang terjadi pada tahun 916 M.
Akhirnya Airlangga lari ke hutan bersama pengikut setianya yang bernama Narotama,
Airlangga hidup bersama para pendeta Budha dan Hindu. Airlangga akhirnya
dinobatkan oleh para pendeta dan rakyat sebgai seorang raja .

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 115
Model Pengembangan RPP

Bukti Sejarah tentang Keberadaan Kerajaan Sriwijaya


Prasasti Kedukan Bukit (605 Ç /683 M).

Gambar 3 prasasti kedukan bukit


Sumber http://www.sudimuja.com/id/prasasti-kedukan-bukit/
Prasasti tertua yang ditulis dengan menggunakan huruf pallawa dan berbahasa Melayu
kuno, ditemukan di tepi sungai Tatang, dekat Palembang, menerangkan bahwa seorang
yang bernama Dampunta Hyang melakukan perlajalanan suci (Sidhayatra) dengan
menggunakan perahu. Berangkat dari Minangwatamwan dengan tentara sebanyak dua
laksa dan 200 peti perbekalan.
Prasasti Talang Tuo (606 Ç /684M)

Gambar 4 Prasasti Talang Tuo


Sumber https://www.google.co.id/search?q=prasasti+Talang+tuo&biw

Prasasti diatas ditemukan di daerah Gandus di sebelah barat kota Palembang.


Menggunakan huruf pallawa dan berbahasa Melayu Kuno. Prasasti ini terdiri atas 14
tulisan mengenai pemerintahan Sriwijaya yang telah memperluas wilayah kerajaan,
setelah itu raja berupaya untuk memakmurakan rakyatnya dengan membangun taman
yang diberi nama taman Sriksetra dan sebuah vihara.
Prasasti Telaga Batu

Gambar 5 Prasasti Telaga Batu


Sumber: http://www.kompasiana.com/
syamsulnoor/prasasti-telaga-batu-1

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 116
Model Pengembangan RPP

Prasasti yang mempunyai tinggi 118 cm dan lebar 148 cm ini, di bagian atasnya
terdapat hiasan tujuh ekor kepala ular kobra, dan di bagian bawah tengah terdapat
semacam cerat (pancuran) tempat mengalirkan air pembasuh. Prasasti ini
menggunakan berhuruf Pallawa, dan berbahasa Melayu Kuno. Garis besar isinya
tentang kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan di kedatuan Sriwijaya
dan tidak taat kepada perintah dā tu.

Prasasti Kota Kapur, 608 Ç (686 M).

Gambar 6: Prasasti Kota kapur


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Kota_Kapur
Berisi terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedatuan Siwijaya dan
menghukum setiap orang yang berniat jahat. Prasasti ini menceritakan tentang
pengkhiatan yang bernama Kayet.
Prasasti Ligor
Prasati yang ditemukan di daerah Ligor (sekarang Nakhon si Thamarat, selatan
Thailand). Pada prasasti ini diberitakan tentang raja Sriwijaya, raja dari segala Raja yang
ada di dunia yang mendirikan Trisamata Caitya untuk kajaraya, yaitu pangkalan
pertahanan yang berada di daerah Ligor

Prasasti Palas Pasemah

Gambar 7 Prasasti Palas Pasemah


Sumber https://www.google.co.id/search?q=prasasti

Prasasti yang ditemukan didaerah Lampung selatan berisikan tentang penaklukan


terhadap daerah lampung oleh raja Balaputradewa

Prasasti Karang Berahi

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 117
Model Pengembangan RPP

Gambar 8 Prasasti Karang Berahi


Sumber https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar

Prasasti ini tidak berangka tahun, namun teridentifikasi menggunakan aksara Pallawa
dan bahasanya Melayu kuna. Isinya tentang kutukan bagi orang yang tidak tunduk atau
setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat jahat. Kutukan pada isi prasasti ini
mirip dengan yang terdapat pada Prasasti Kota Kapur dan Prasasti Telaga Batu.

Politik Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya

Gambar 9: Ilustrasi mengenai keadaan kerajaan Sriwijaya.


Sumberhttps://krisnatri.wordpress.com/2014/12/07/kehidupan-politik-sosial-agama-
masyarakat-kalingga-dan-sriwijaya
Masa pemerintahan Dapuntha Hyang Sri Jayanaga
Dari isi prasasti kedukan bukit dapat dikatahui bahwa raja pertama yang memerinta
kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang, ia berhasil memperluas wilayah kerajaannya
sampai daerah Jambi dengan menduduki wilayah Minawatamwan yang terlatak di dekat
jalur perhubungan pelayaran perdagangan di Selat Malaka
Masa Pemerintahan Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja dari kerajaan Syailendra di Jawa, ketika terjadi perang
saudara antara Balaputradewa dan Pramodyawardani yang dibantu oleh suaminya
Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya), Balaputradewa mengalami kekalahan. Hal tersebut
membuat Balaputradewa lari ke Sriwijaya dimana raja Darma Setru (kakak dari ibu raja
Balaputra Dewa) saat itu berkuasa di Sriwijaya.
Pada masa pemerintahannya 850 M, Sriwijaya mengalami masa keemasan, Sriwijaya
mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dibidang pelayaran dan
perdagangan masyarakat. Pada masa inipula Sriwijaya melakukan hubungan dengan
kerajaan Chola Mandala dan Benggala (Nalanda) dalam bidang Agama, bahkan pada
masa ini Sriwijaya menjadi pusat perkembangan dan penyebaran agama Budha di Asia
Tenggara.
Sri Sanggrama Wijayatunggawarman

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 118
Model Pengembangan RPP

Gambar 10: ilustrasi lukisan dari Siam


yang menunjukan penyerangan Chola ke kedah
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya

Pada masa pemerintahannya Sriwijaya mendapatkan serangan dari kerajaan Chola, raja
ditawan dan baru dilepaskan pada masa pemerintahan Raja Kulotungga I di Chola

Wilayah Kekuasaan Kerajaan


Setelah berhasil menguasai Palembang, ibukota kerajaan Sriwijaya dipindahkan dari
Muara takus ke Palembang. Dari palembang dengan mudah kerajaan Sriwijaya
menguasai daerah-daerah di sekitarnya yaitu pulau Bangka yang berada di pertemuan
jalur perdagangan internasional. Pada abad ke 7 Sriwijaya berhasil menguasai kunci-
kunci jalur perdagangan yang penting seperti selat Sunda, selat Bangka, selat Malaka
dan laut Jawa bagaian Barat.
Pada abad ke 8, perluasan kerajaan sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu menduduki
Semenanjung Malaya dan tanah Genting Kra. Pendudukan terhadap daerah
Semenanjung Malaya bertujuan untuk menguasai lintas perdagangan antara China dan
India. Tanah Genting Kra sering dipergunakan oleh para pedagang untuk menyebrang
dari perairan lautan Cina Selatan dan Hindia Selatan untuk menghindari persingahan di
pusat kerajaan Sriwijaya. Generasi muda yang Smart bisakah kalian menunjukan di
dalam peta dimanakah letak tanah Genting Kra tersebut?
Hubungan dengan Luar Negeri
Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar Indonesia, terutama
kerajaan–kerajaan yang berada di India, Dewapala Dewa menghadiahi sebidang tanah
untuk pembuatan asrama pelajar dari nusantara yang ingin menjadi Dharma yang
dibiayai oleh Balaputra Dewa
Kehidupan Kegamaan Kerajaan Sriwijaya

Gambar 11: I-Tsing

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 119
Model Pengembangan RPP

sumber:http://ruanasagita.blogspot.co.id/2016/05/3-tokoh-sejarah-kerajaan-budha-
di.html

Agama yang dianut oleh Sriwijaya adalah agama Budha, tepatnya mahayana. Informasi
ini diperoleh dari cacatan seorang pendeta Budha yang akan mempelajari agama Budha
ke India. Sebelum berangkat ke India dia singgah ke Sriwijaya untuk mendalami bahasa
Sansekerta. Dari catatan-catatan I-Tsing inilah diketahui bahwa kerajan Sriwijaya
merupakan pusat perkembangan kerajaan Budha di Asia tenggara.

Gambar 12 Catatan I-tsing


sumber: http://www.gurusejarah.com/2014/09/ kerajaan-sriwijaya.html

Pada tahun 671 M dia membuat tulisan mengenai kehidupan keagamaan di Sriwijaya. I-
Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Budha,
khususnya aliran Mahayana, namun begitu Hinayana juga berkembang di Sriwijaya.

Gambar 12 prasasti Nalanda


Sumber http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-sriwijaya.html

Prasasti Nalanda yang dipahatkan di lempengan logan. Dalam inskripsi Nalanda ini juga
diceritakan tentang pembangunan wihara di India oleh raja Balaputra Dewa untuk
kepentingan para peziarah dari Sriwijaya

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Sriwijaya

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 120
Model Pengembangan RPP

Gambar 13 Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi sebagai sarana transportasi
Sumber ttp://lisagopar.com/mengapa-kerajaan-sriwijaya-disebut-kerajaan-maritim

Gambar 14 dan 15 komoditas perdagangan kerajaan Sriwijaya

Berdasarkan letak geografis tentunya kalian memahami bagaimana kehidupan


perekonomian kerajaan Sriwijaya. Para pedagang China yang akan ke India melakukan
bongkar muat di Sriwijaya demikian juga sebaliknya. Dengan demikian pelabuhan
Sriwijaya semakin ramai hingga Sriwijaya menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Perairan di laut Natuna Selat Malaka, selat Sunda, dan laut jawa berada dibawa
kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
Kekayaan yang melimpah itu memungkinkan Sriwijaya meminta kesetiaan dari daerah
vasalnya dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia tenggara.
Sriwijaya senantiasa menjaga pelayaran yang aman dan terkendali, membina dengan
baik jejaring perdagagan bahari dan menguasai urat nadi pelayaran antara Tiongkok
dan India. Kalianpun hendaknya demikian senantiasa membina jejaring yang sifatnya
baik sehingga menjadikan kalian manusia yang tangguh dan berwawasan luas.
Dari informasi mengenai kehidupan ekonomi kerajaan Sriwijaya diatas bacalah buku
referensi atau mencari dari sumber internet mengenai komoditas apa saja yang menjadi
andalan perdagangan Sriwijaya berdasarkan.
Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Sriwijaya
Dari letak geografis dapat kita simpulkan bahwa kehidupan sosial masyarakat kerajaaan
Sriwijaya mengalami dinamika yang tinggi. Ketika mereka terlibat dalam berbagai
penaklukan dan perluasan wilayah Sriwijaya, kemudian ketika masyarakat menikmati
suasana yang tenang, yang dibuktikan dengan munculnya Sriwijaya sebagai negara
tempat persebaran Agama Budha dengan kemunculan Dharmapala dan Sakyakirti. Yang
terahir adalah suatu masa ketika masyarakat Sriwijaya mengalami kegoncangan karena

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 121
Model Pengembangan RPP

sejumlah penyerangan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan pesaing baik yang berasal
dari jawa maupun India.

Masa Berakhirnya Sriwijaya


penyerangan yang dilakukan oleh raja Chola yaitu Rajendra Choa I pada tahun 1027 dan
1025. Rajendra Chola I berhasil melawan raja Sangrama-Vijayottunggawarman yang
saat itu mejadi raja Sriwijaya. Akhirnya yang terjadi adalah selama beberapa dekade
berikutnya. Seluruh imperium Srwijaya berada dalam pengaruh dinasti Chola. Sayang
sekali bukan, Lambat laun akhirnya aktivitas perdagangan semakin merosot di Sriwijaya
, hal itu disebabkan karena daerah-daerah strategis yang dulu merupakan bagian
sriwijaya jatuh ke tangan kerajaan-kerajaan sekitarnya.
Kemunculan kerajaan Darmasraya yang pernah menguasai sriwijaya sepenuhnya, serta
ekspedisi pamalayu yang pernah dilakukan oleh kerajaan Singosari hingga akhirnya
Sriwijayapun runtuh di tangan kerajaan Majapahit pada abad ke 13

Warisan Budaya dan Nilai-Nilai dari Kerajaan Sriwijaya

Gambar 16: Busana gadis penari gending sriwijaya yang raya dan keeemasan
menggambarkan kegemilangan dan kekayaan Sriwijaya
Sumber http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gending-sriwijaya-
tari-kolosal-penyambut-tamu-raja

Kegemilangan Sriwijaya telah mampu menjadi sumber kebangaan dan kejayaan masa
lalu Indonesia. Kegemilangan Sriwijaya menjadi sumber kebangsaan nasional dan
identitas daerah. Keluhuran Sriwijaya telah menginspirasi seni budaya dan bidang
kehidupan yang lain. Kebesaran Sriwijaya menjadi motivasi bangsa Indonesia pada abad
19 untuk menyatukan nusantara dengan satu indentitas bangsa yaitu satu bahasa
persatuan, bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. Kebangkitan nasional
membuktikan bahwa kebesaran Sriwijaya menjadi faktor pendorongnya.

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 122
Model Pengembangan RPP

©2018. Dit Pembinaan SMA. Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 123

Anda mungkin juga menyukai