Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS BAGI ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS

TENTANG

PEMBUATAN RPP DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS UNTUK


SISWA ABK

DOSEN PENGAMPU:

Dr. DAMRI, M.Pd.

IGA SETIA UTAMI, S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

VERA ZULSIANTI (17003106)

FAIRUZ LUTFIYAH (17003162)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
pembelajaran IPS bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang berjudul Pembuatan RPP
dan Perangkat Pembelajaran IPS untuk siswa ABK. Shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita ke dunia
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Terima kasih kepada dosen pengampu matakuliah pembelajaran IPS bagi


ABK yang telah memberikan berbagai saran dan bimbingan selama mengikuti
kegiatan pembelajaran guna membantu dalam memahami pembelajaran dan
penyusunan makalah ini.

Demikian makalah ini kami susun agar dapat berguna bagi kita semua. Kami
menyadari, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami perlu saran
dan kritik serta tambahan dari berbahai pihak yang membangun.

Padang, 27 Maret 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………….………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………….……………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………….1
C. TUJUAN…………………………………………………………..………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PERANAN RPP…………………………………….2


B. PEDOMAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM
2013…………………………………………………………………………..3
C. KOMPONEN-KOMPONEN RPP KURIKULUM 2013………………..4
D. PEMBUATAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
IPS UNTUK SISWA ABK…………………………………………………9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………..18

DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………19
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan di Indonesia terus berkembang seiring perubahan zaman.
Perkembangan penting yang terjadi salah satunya adalah perubahan
kurikulum. Perubahan kurikulum ini juga diikuti perubahan perangkat
pembelajaran yang salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan
program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Salah satunya RPP
Pembelajaran IPS yang merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
Pembelajaran IPS di kelas untuk setiap kompetensi dasar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan peranan RPP?
2. Apa pedoman dan prinsip pengembangan RPP kurikulum 2013?
3. Apa saja komponen-komponen RPP kurikulum 2013?
4. Bagaimana pembuatan rancangan pelaksanaan pembelajaran ips untuk
siswa abk?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan peranan RPP.
2. Untuk mengetahui dan memahami pedoman dan prinsip pengembangan
RPP kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen RPP kurikulum
2013.
4. Untuk mengetahui dan memahami pembuatan rancangan pelaksanaan
pembelajaran ips untuk siswa abk.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PERANAN RPP


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dengan mengacu pada silabus (Permendikbud
nomor 81A tahun 2013). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadi
pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas maupun di
lapangan untuk setiap KD. Pada Kurikulum 2013, silabus sudah ditetapkan
oleh Pemerintah sehingga tugas guru hanya mengembangkannya ke dalam
RPP. Sekolah yang mempunyai kemampuan mandiri dapat menyusun silabus
sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya setelah mendapat persetujuan dari
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dikembangkan dengan baik
karena RPP merupakan elemen penting yang menentukan apakah tujuan dari
kurikulum dapat terlaksana dengan baik atau tidak (Wiyana dalam Lestari,
2016: 7). Sinkronisasi antara silabus, RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan
hasil pembelajaran juga sangat perlu diperhatikan karena komponen-
komponen tersebut saling bertautan dan mempunyai keterikatan yang
menentukan apakah kurikulum telah berjalan dengan baik atau belum.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memiliki banyak manfaat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menjadikan kegiatan pembelajaran
berjalan sistematis dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, tanpa RPP
kegiatan pembelajaran biasanya tidak terarah, sehingga menyebabkan ada KD
yang tidak tersampaikan. Menurut Arabshashi (dalam Lestari, 2016: 7), RPP
membantu guru dalam mencapai kesuksesan pendidikan, sebagai alur dalam
mengajar, memberikan gambaran bagi guru jika terdapat permasalahan yang
kemungkinan muncul pada saat pembelajaran, dan memudahkan guru dalam
melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran. RPP juga sebagai alat untuk
mengetahui tingkat profesionalitas guru.
Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok. Guru
yang mengembangkan RPP secara mandiri atau bersama-sama melalui
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dalam suatu sekolah disupervisi
kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, sementara
guru yang mengembangkan RPP secara berkelompok melalui MGMP
antarsekolah atau antarwilayah disupervisi oleh pengawas atau dinas
pendidikan (Permendikbud nomor 81A tahun 2013). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran juga harus direvisi sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan merevisi
RPP sangat diperlukan untuk menjaga kemutakhiran dan relevansi RPP.

B. PEDOMAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RPP


KURIKULUM 2013
Pemerintah telah menyusun pedoman pengembangan RPP untuk
memudahkan guru dalam membuat RPP Kurikulum 2013. Pedoman tersebut
tertera pada Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikbud nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum. Pedoman pengembangan RPP pada
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 terdapat pada bagian perencanaan
pembelajaran yang berisi penjelasan tentang pengertian, komponen, dan
prinsipprinsip pengembangan RPP. Pedoman pengembangan RPP pada
Permendikbud nomor 81A tahun 2013 terdapat pada lampiran 4 tentang
pedoman umum pembelajaran. Pedoman pengembangan RPP tersebut berisi
penjelasan tentang hakikat, prinsip-prinsip pengembangan, komponen,
sistematika, dan aturan pembuatan setiap komponen RPP.
Pada 2 Juli 2014, Pemerintah menetapkan pedoman pengembangan
RPP yang terdapat pada Permendikbud nomor 59 tahun 2014. Pedoman
pengembangan RPP pada Permendikbud nomor 59 tahun 2014 ini sudah
difokuskan untuk setiap mata pelajaran, sementara pada Permendikbud nomor
65 dan 81A tahun 2013 masih bersifat umum. Berdasarkan isinya, tidak
terdapat perbedaan antara komponen, sistematika, dan prinsip pengembangan
RPP pada Permendikbud nomor 59 tahun 2014 dengan Permendikbud nomor
65 dan 81A tahun 2013.
Pada 3 Oktober 2014, Pemerintah telah menetapkan pedoman
pengembangan RPP terbaru yang terdapat pada Permendikbud nomor 103
tahun 2014. Perubahan yang terjadi pada aturan pembuatan RPP pada
Permendikbud nomor 103 tahun 2014 yaitu tidak terdapat tujuan dan metode
pembelajaran, indikator dirumuskan untuk KD pada KI-1 sampai KI-4, dan
kegiatan saintifik (5M) tidak harus muncul dalam satu pertemuan.
Berbagai prinsip harus diperhatikan dalam membuat RPP Kurikulum
2013. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat RPP yaitu
disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional,
memperhatikan kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang dan lingkungan peserta didik, berpusat pada
peserta didik, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remidi, adanya keterkaitan dan keterpaduan antara komponen-komponen
RPP, menerapkan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi (Permendikbud
nomor 81A tahun 2013).

C. KOMPONEN-KOMPONEN RPP KURIKULUM 2013


Komponen RPP paling sedikit memuat tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian (Permendikbud
nomor 81A tahun 2013). Komponen RPP yang lengkap menurut
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 terdiri dari identitas sekolah, identitas
mata pelajaran, kelas dan semester, materi pokok, alokasi waktu, KD,
indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, dan penilaian.
Komponen pertama yang harus ada di dalam RPP adalah identitas
RPP. Identitas RPP harus disajikan secara lengkap agar guru mendapatkan
kejelasan tentang tingkat pengetahuan prasayarat, pengetahuan awal, dan
karakterisitik siswa yang akan diberi pelajaran (Majid dalam Lestari 2016:
10). Identitas RPP yang lengkap terdiri dari nama satuan pendidikan, identitas
mata pelajaran, kelas, semester, materi pokok, dan alokasi waktu.
Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan peserta
didik untuk mempelajari suatu materi pembelajaran. Alokasi waktu sudah
ditetapkan pemerintah pada silabus, namun perlu dirinci dan disesuaikan lagi
di RPP dengan memperhatikan jumlah minggu efektif, alokasi waktu mata
pelajaran per minggu, jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan
tingkat kepentingan KD.
Kompetensi inti (KI) merupakan istilah baru pada Kurikulum 2013
yang isinya sudah ditetapkan oleh pemerintah. Kompetensi inti merupakan
kompetensi yang secara umum harus dikuasai peserta didik mencakup aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti dibagi menjadi empat
dimana KI-1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa, KI-
2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial, KI-3 berkaitan dengan
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI-4 berkaitan dengan
keterampilan. Kompetensi inti 1, 2, dan 4 harus dikembangkan dan
ditumbuhkan melalui proses pembelajaran pada setiap materi pokok yang
tercantum dalam KI-3.
Komponen selanjutnya yaitu Kompetensi Dasar (KD) dan indikator
pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar juga sudah
ditetapkan oleh pemerintah di dalam silabus. Indikator pencapaian kompetensi
adalah perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian KD tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator dirumuskan berdasarkan KD. Suraji et al. (2013) menyatakan
indikator yang baik harus bersifat teknis (technical), kongkrit (concrete),
terukur (measurable), teramati (observable), dan mencerminkan domain sikap
(afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik).
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan pernyataan mengenai
kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan, dimiliki, atau dikuasai oleh
peserta didik setelah ia menerima proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran
dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, dan mengandung unsur ABCD. Menurut Uno (dalam Lestari:
2016: 11) yang dimaksud dengan audience (A) adalah pelajar, siswa,
mahasiswa, dan sasaran didik lainnya, behaviour (B) adalah perilaku yang
dapat diamati sebagai hasil belajar dan ditunjukkan melalui kata kerja
operasional, condition (C) adalah persyaratan yang perlu dipenuhi agar
perilaku yang diharapkan dapat tercapai, dan degree (D) adalah tingkat
penampilan yang dapat diterima. Sebagian pakar pendidikan tidak
mempersyaratkan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur ABCD,
setidaknya mengandung komponen ABC.
Materi pembelajaran berisi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
disusun berdasarkan indikator. Ciri-ciri materi fakta apabila terdapat nama
objek, tempat, orang, lambang, peristiwa sejarah, ciri-ciri materi konsep
apabila terdapat definisi, identifikasi, ciri-ciri, klasifikasi, ciri-ciri materi
prosedur apabila terdapat diagram atau langkah-langkah mengerjakan sesuatu,
dan ciri-ciri materi prinsip apabila terdapat penerangan dalil, hukum, rumus,
hipotesis, dan hubungan antar variabel. Penyusunan materi pembelajaran
harus memperhatikan kondisi dan potensi peserta didik, karakteristik daerah,
kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan, aktualitas, kedalaman,
dan keluasan, kebutuhan peserta didik, tuntutan lingkungan, serta alokasi
waktu.
Metode pembelajaran merupakan cara yang ditempuh guru dalam
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Pemilihan metode
pembelajaran harus sesuai dengan pendekatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran yang dikehendaki pada Kurikulum 2013 adalah pendekatan
saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam
mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengkomunikasikan.
Komponen RPP berikutnya adalah media dan sumber pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat bantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Sumber belajar adalah rujukan objek atau bahan berupa media
cetak, media elektronik, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Pemilihan media dan
sumber belajar perlu memperhatikan KD, materi dan kegiatan pembelajaran,
indikator, dan harus bervariasi. Penggunaan media dan sumber belajar yang
bervariasi menjadikan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara efektif.
Lestari (2016) juga menyatakan bahwa semakin banyak media yang
digunakan, maka siswa akan lebih mudah memahami materi yang dituntut
oleh KD.
Daftar sumber bahan atau rujukan pustaka perlu dicantumkan di dalam
RPP sebagai pertanggungjawaban akademik bahwa apa yang ditulis bukan
hasil penemuannya sendiri. Menurut Majid (dalam Lestari 2016: 12),
penulisan sumber belajar berupa buku yang baik adalah dengan menuliskan
nama pengarang, tahun penerbit, judul buku (digarisbawahi atau dicetak
miring), tempat penerbit, dan nama penerbit (contoh: Syamsuri, Istamar.
2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga).
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan guru secara beruntun untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran sudah ditentukan di dalam silabus
sehingga guru cukup mengembangkannya ke dalam RPP. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Kegiatan pendahuluan terdiri dari kegiatan menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, memberi motivasi
belajar kepada peserta didik dengan cara memberikan contoh suatu
permasalahan terkait dengan materi yang akan dipelajari, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik dengan mangaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai, menjelaskan garis besar cakupan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas. Kegiatan inti memuat kegiatan 5M pada pendekatan
saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Kegiatan penutup terdiri dari
kegiatan membuat simpulan, melakukan penilaian atau refleksi dari kegiatan
yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Penilaian merupakan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik menguasai KD, oleh karena itu pembuatannya harus sesuai dengan
indikator yang sudah ditentukan (Satiti 2014). Penilaian juga sudah ditentukan
di dalam silabus.
D. PEMBUATAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
IPS UNTUK SISWA ABK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : SLB Kasih Bunda


Kelas / Semester : IX / 1 (Tunagrahita)
Tema : Hemat Energi
Sub Tema : Hemat Air
Pembelajaran ke :2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi dasar Indikator


Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
3.2 Memahami teks arahan / 3.2.1 Mengidentifikasi
petunju sederhana tentang perkembangbiakan hewan air
perkembangbiakan hewan dan daur melalui bacaan
hidup tanaman dalam bahasa 4.2.1 Menceritakan kembali
Indonesia lisan dan tulis yang dapat perkembangbiakan hewan air
dibantu dengan kosakata bahasa dengan bahasa lisan.
daerah.
4.2 Mempraktikkan teks arahan /
petunjuk sederhana tentang daur
hidup hewan dan
pengembangbiakan
Tanaman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis yang dapat dibantu
dengan kosakata bahasa daerah.

Prakarya
Prakarya
3.1.1 Mengidentifikasi jenis olahan
3.1 Mengenal jenis-jenis olahan
pangan dari daging sesuai daerah
pangan dari daging sesuai potensi
setempat.
wilayah setempat.
4.1.1 Memilih olahan pangan dari
4.1 Memilih jenis olahan pangan
daging daerah setempat.
dari daging sesuai potensi wilayah
setempat.
IPS
IPS 3.1.1 Mengenal kenampakan alam
3.1 Mengenal kenampakan alam di lingkungan terdekat
dan buatan yang ada di lingkungan 4.1.1 Menunjukkan kenampakan
terdekat. alam di lingkungan terdekat.
4.1 Menunjukkan kenampakan
alam dan buatan yang ada di
lingkungan terdekat.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca mnak mampu mengidentifikasi perkembangbiakan
hewan air melalui bacaan.
2. Anak mampu menceritakan kembali perkembangbiakan hewan air
dengan bahasa lisan.
3. Anak mampu mengidentifikasi jenis olahan pangan dari daging sesuai
daerah setempat.
4. Anak mampu memilih olahan pangan dari daging daerah setempat.
5. Anak mampu mengenal kenampakan alam di lingkungan terdekat
6. Anak mampu menunjukkan kenampakan alam di lingkungan terdekat.

D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia: Memahami teks
Bacalah dengan teliti
Budidaya Belut

Belut mudah dipelihara.


Kita bisa beternak belut dengan mudah.
Putu beternak belut di drum.
Beternak belut di drum hemat air.
Putu memberi makan belut dua kali sehari.
Pagi dan sore.
Belut berkembang biak dengan bertelur.
Belut banyak mengandung gizi.
Belut bisa dibuat menjadi olahan pangan.
Misalnya, kripik belut.
Prakarya : Olahan Panngan
Olahan pangan dari belut yang ada di Padang antara lain kripik belut,
dendeng belut, dan lain-lain.

IPS : Kenampakan Alam


Kenampakan alam harus dijaga.
Melestarikan alam berarti kita peduli kepada alam.
Lingkungan alam harus dijaga.
Bagaimana cara melestarikan alam di sekitar kamu?

E. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab, penugasan, demonstrasi
Pendekatan : Saintifik

F. Media, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Gambar belut dan kolam atau drum tempat budidayanya
2. Gambar kenampakan alam
3. Buku teks
4. Lingkungan sekitar

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam dari guru
2. Siswa bersiap untuk belajar
3. Siswa berdo’a dengan bimbingan guru
4. Siswa menjawab “hadir” atau
mengangkat tangan saat guru melakukan
absensi
5. Siswa bersama guru mendiskusikan
pembelajaran minggu lalu
6. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru mengenai kegiatan hari
ini dan tujuan apa yang akan dicapai dari
kegiatan tersebut

Kegiatan Inti Mengamati:

Menanya:
1. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan

Tulislah pertanyaan kamu.

Contoh: Apa nama hewan tersebut?

1.______________________

2. ______________________

3. ______________________

4. ______________________

5. ______________________

2. Siswa bersama-sama menjawab


pertanyaan yang sudah dibuatnya dengan
bimbingan.

Membaca
1. Siswa membaca teks yang menjelaskan
hemat air
Bacalah dengan teliti
Budidaya Belut

Belut mudah dipelihara.


Kita bisa beternak belut dengan
mudah.
Putu beternak belut di drum.
Beternak belut di drum hemat air.
Putu memberi makan belut dua kali
sehari.
Pagi dan sore.
Belut berkembang biak dengan
bertelur.
Belut banyak mengandung gizi.
Belut bisa dibuat menjadi olahan
pangan.
Misalnya, kripik belut.
2. Siswa menjawab pertanyaan yang sesuai
teks yang dibacanya.

Mencari Informasi
1. Siswa bertanya kepada teman, guru,
karyawan di sekolah tentang olahan
pangan daerah setempat dari bahan
daging belut.
2. Siswa berdiskusi kemudian hasil diskusi
dituliskan pada table dan ditulis pada
buku masing-masing.

Kenampakan Alam
No Jenis Kenampakan Jumlah
Alam
1
2
3
4
Menalar:
1. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi
kenampakan alam di daerah sekitar.
2. Siswa berdiskusi tentang cara
melestarikan kenampakan alam. Hasil
diskusi ditulis pada buku masing-masing.

Mengkomunikasikan:
1. Siswa menulis pada kertas yang telah
dibagikan guru tentang budidaya belut
dan cara perkembangbiakannya.
Kemudian jenis olahan pangan apa asaja
yang bisa dibuat dari belut.
2. Siswa menceritakan hasil secara lisan di
depan kelas tentang apa yang telah
ditulis.
3. Siswa saling memeriksa dan
membandingkan hasil resume masing-
masing.

Penutup 1. Siswa dan guru bersama-sama


menyimpulkan pelajaran hari ini
2. Siswa berdo’a bersama-sama untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran
3. Siswa menjawab salam dari guru
4. Siswa bersalaman dengan guru

H. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi
b. Penilaian pengetahuan : tes lisan / tertulis
c. Penilaian keterampilan : unjuk kerja

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian sikap
Lembar penilaian jurnal

No Nama Perubahan Tingkah Laku hasil belajar


Siswa Percaya Diri Disiplin Bekerja Sama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1.
2.
3.
Dst.
Beri tanda (√) pada nilai sikap yang sesuai pencapaian perilaku siswa.
Keterangan :
BT = Belum Terlihat
MT = Mulai Terlihat
MB = Mulai Berkembang
SM = Sudah Membudayakan

b. Penilaian pengetahuan :
Tes Tulis : soal / pertanyaan
1. Dengan cara apa belu berkembang biak?
2. Dimana belut dapat dipelihara?
3. Sebutkan 2 macam olahan pangan dari belut?
4. Sebutkan salah satu jenis kenampakan alam?
5. Bagaimana cara melestarikan kenampakan alam tersebut?

Kunci jawaban:

1. Bertelur
2. Di kolam, di drum
3. Keripik belut, dendeng belut, dll
4. Gunung, pegunungan, sungai, laut, pantau, danau, dll
5. Merawatnya, tidak menebang pohon secara liar, penghijauan,
menjaga kebersihannya
c. Penilaian Keterampilan
Ceritakanlah kembali tentang budidaya belut seperti yang telah
kamu baca tadi!

Rubrik Penilaian Unjuk Kemampuan Bercerita


Nama :
No Kriteria Baik sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
4 3 2 1
1 Kelancaran Bercerita Bercerita dengan Bercerita Bercerita tidak
dengan lancar agak lancar dengan kurang lancar walaupun
tanpa bantuan dengan sedikit lancar walaupun sudah dibantu
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dikembangkan dengan baik
oleh guru secara lengkap dan sistematis karena RPP merupakan elemen
penting yang menentukan apakah tujuan dari kurikulum dapat terlaksana
dengan baik atau tidak (Wiyana dalam Lestari, 2016: 7). Sinkronisasi antara
silabus, RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran juga sangat
perlu diperhatikan karena komponen-komponen tersebut saling bertautan dan
mempunyai keterikatan yang menentukan apakah kurikulum telah berjalan
dengan baik atau belum.

DAFTAR RUJUKAN

Lestari, Meylinda Dwi. 2016. Analisis kemampuan guru biologi SMA di Kota
Semarang dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berdasarkan kurikulum 2013 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri
Semarang).
Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai