Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI IDENTIFIKASI WILAYAH Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik,Kota Semarang Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Sosiologi Antropologi Kesehatan

Disusun oleh : KELOMPOK II R1-A2 2011

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

MAKALAH SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI IDENTIFIKAS WILAYAH Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Antropologi Kesehatan

Oleh : Isnaini Avia Nita Nur Syamsiyah Fathin Faridah Adi Nur Rahman Fadyan Ratna Dewi Diana Fairuz Muflikhatun Umammah Nadya Ayu Ginanti Anggi Yohana Sinabariba Siti Fatonah (25010111120061) (25010111120062) (25010111120063) (25010111120064) (25010111120065) (25010111120066) (25010111120067) (25010111120068) (25010111120069) (25010111120070)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Identifikasi Wilayah Kelurahan Jatingaleh dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi-Antropologi Kesehatan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari berbagai sumber, diantaranya dari buku tentang Sosiologi-Antropologi dan data yang didapat dari pihak kelurahan Tinjomoyo. Penulis mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan penulis, makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya serta menambah wawasan mengenai Sosiologi-Antropologi dan hubungannya dengan kesehatan masyarakat. Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan untuk penulisan makalah yang lebih baik.

Semarang, April 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman

sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive"

karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan

berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial (Anonim, 2012). Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaningrat, 1986). Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik. Adapun hubungan antara Antropologi-sosial dengan Sosiologi apabila ditinjau sepintas, maka seolah-olah tidak ada perbedaan antara dua displin ilmu tersebut. Ilmu antropologi-sosial berusaha mencari unsurunsur persamaan masyarakat dan kebudayaan manusia dengan tujuan untuk mencapai pengertian tentang azas-azas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia pada umumnya. Hal ini juga yang merupakan tujuan dari ilmu sosiologi.

Ilmu sosiologi-antropologi memiliki kaitan dengan ilmu kesehatan masyarakat, di mana dalam prakteknya nanti ilmu kesehatan masyarakat juga membutuhkan ilmu sosiologiantropologi. Hal ini dikarenakan, dalam kesehatan masyarakat objek utama adalah masyarakatnya, bukan individu. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan-pendekatan khusus terhadap budaya masyarakat setempat dengan menggunakan ilmu sosiologiantropologi. Ilmu antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat ysng akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode dan cara-cara untuk saling mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adatistiadat lain (Koentjaningrat, 1986). Salah satu langkah dalam memahami masyarakat suatu daerah yakni dengan melakukan identifikasi. Metode ini dilakukan dengan terjun langsung ke daerah objek untuk melakukan mapping, pengumpulan data mengenai masyarakat untuk mendeskripsikan keadaan di wilayah tersebut. Proses identifikasi penting untuk dilakukan guna mengetahui gambaran umum suatu kelompok masyarakat yang nantinya akan berguna untuk menentukan langkah-langkah dalam kesehatan masyarakat. Selain itu, dengan adanya identifikasi dapat diketahui potensipotensi serta kondisi masyarakat yang ada baik itu kondisi sosial, kesehatan, ekonomi dan kebiasaan atau budaya. 1.2. TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : a. Mengetahui kondisi dan potensi masyarakat, baik itu sosial kemasyarakatan, kesehatan, ekonomi dan budaya. b. Belajar mengidentifikasi masyarakat dalam lingkup kelurahan.

BAB II ISI Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kami memilih untuk melakukan pengamatan dengan menggunakan pendekatan emik. Pendekatan emik adalah pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut pandang masyarakat itu sendiri (subyektif ). Pendekatan emik digunakan untuk mengetahui permasalahan atau informasi yang khas dari masyarakat di wilayah tersebut seperti bahasa, kebiasaan, kebudayaan, agama, dan social kemasyarakatan yang terbentuk. Setelah melakukan pengamatan, kami mendapatkan informasi sebagai berikut : 1) Potensi sosial ekonomi budaya Nama wilayah identifikasi : Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang Letak geografis Utara Timur Selatan Barat : Jalan tol : Jalan Teuku Umar dan Jalan Setiabudi : Jalan Ngesrep barat I : Kaligarang Jalan Bonbin Tinjomoyo dan kuburan

Jumlah penduduk Penduduk berjumlah 9.268 jiwa dan terbagi menjadi 1.114 Kepala Keluarga. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat usia : Balita Anak anak (6-14 tahun) Remaja (15-20 tahun ) Dewasa I (24-35 tahun ) Dewasa II (36-55 tahun ) Lansia ( 55 tahun ke atas) : 853 jiwa

: 1.723 jiwa : 828 jiwa

: 2.440 jiwa : 2.382 jiwa : 3.370 jiwa

Komponen demografi

Komonen demografi dari data yang kami dapat pada bulan januari 2012, terdiri atas :

Fertilitas Mortalitas Migrasi keluar Migrasi masuk Tingkat pendidikan : Belum sekolah Belum tamat SD

: 110 jiwa : 31 jiwa : 26 jiwa :7 jiwa

: 743 jiwa : 870 jiwa : 4090 jiwa : 1470 jiwa

Tamat SD atau sederajat Tamat SLTP atau sederajat

Tamat SLTA atau sederajat : 1650 jiwa Tamat akademi atau sederajat : 233 jiwa Tamat perguruan tinggi Jumlah Tingkat pekerjaan Para penduduk daerah ini mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh industry . Tingkat perekonomian Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan , masyarakat Kelurahan Tinjomoyo memiliki tingkat perekonomian yang menengah ke bawah . Agama Bahasa Posyandu Memiliki kader posyandu. Tiap Rw memiliki 2 orang kader posyandu dari puskesmas . Posyandu dilakukan rutin tiap sebulan sekali pada tanggal 9 . 2. Peran serta masyarakat Kebiasaan baik i. masih terdapat kebiasaan atau tradisi kesehatan masyarakat setempat seperti kerja bakti rutin tiap hari minggu yang dilakukan di lingkungan RT oleh bapak-bapak setempat . : Mayoritas Islam : Jawa dan Indonesia : 212 jiwa : 9.268 jiwa

ii. iii.

ada beberapa rumah tangga yang sudah menggunakan tong sampah . saat dilakukan penyuluhan tentang kondisi kesehatan lingkungan , para ibu mau menerapkannya di keluarganya masing-masing .

iv.

ada kunjungan dari petugas puskesmas untuk memeriksa jentik nyamuk di setiap rumah .

v.

dalam aktivitasnya sebagian besar menggunakan air tanah atau sumur artesis dan PDAM sehingga tidak mencemari ekosistem sungai .

vi.

kepedulian untuk memeriksakan kondisi kesehatan anak pada posyandu tinggi .

vii.

masyarakat mayoritas sudah mempercayai tenaga medis dalam menangani masalah kesehatannya .

Kebiasaan buruk i. Banyak kendaraan berukuran besar yang lalu lalang , sehingga menyebabkan kondisi jalan berlubang dan berbahaya bagi pengendara. Selain itu , kendaraan yang berlalu lalang juga membahayakan pejalan kaki . ii. iii. Meskipun ada tempat sampah , tapi masih ada sampah yang berserakan . Belum terciptanya hubungan social kemasyarakatan yang baik antara penduduk asli dengan kaum pendatang .

Kebudayaan Terdapat beberapa kebudayaan yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat. Diantaranya : Masih terdapat kebudayaan sedekah bumi, dan malam 1 syuro . Pertemuan rutin tiap satu minggu sekali oleh bapak-bapak . Pertemuan rutin ibu-ibu yang dilakukan sebulan sekali tiap RT yang dilakukan pada tanggal 16. Bentuk akulturasi Di satu wilayah kelurahan budaya masih kental seperti kebiasaan kebiasaan perayaan budaya , contohnya malam 1 syuro, mauludan, sedekah bumi di karenakan dalam wilayah tersebut masih banyak

penduduk asli, sedangkan pada wilayah lain kebanyakan masyarakatnya dari kaum pendatang dan masyarakatnya cenderung tertutup . Bentuk asimilasi contoh bentuk asimilasi yang terjadi adalah bentuk rumah warga setempat yang kini semakin mengikuti model rumah perumahan yang modern .Selain itu juga terlihat pada masyarakat pendatang yang berasal dari luar daerah tersebut sudah tidak menganut budaya asli mereka

sendiri,melainkan sudah menganut pada wilayah setempat yang mereka tinggali saat ini . 3. Hasil interaksi social yang terbentuk Bentuk interaksi social yang terbentuk adalah gotong royong . Dapat dilihat berdasarkan rutinitas warga yang masih mengadakan kegiatan bersih-bersih desa secara bergotong royong . Selain itu juga terdapat pertemuan rutin yang diadakan sebulan sekali oleh bapak-bapak dan organisasi PKK oleh ibu-ibu setempat . Penyesuaian interaksi social adalah kompromi dan toleransi terhadap sesama warga setempat . Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian masalah yang terjadi dilihat dari besar kecilnya bentuk masalah tersebut . Jika masalah tersebut masuk dalam kategori permasalahan yang kecil atau ringan, maka masalah tersebut hanya ditangani oleh pihak Rt maupun Rw. Tetapi jika masalah tersebut masuk dalam kategori permasalahan yang besar atau berat,maka masalah tersebut dapat dibicarakan di kelurahan secara terbuka dan bersifat musyawarah mufakat. Berdasarkan pengamatan secara Emik Penilaian yang kami lakukan di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik adalah secara emik. Kami melihat Kelurahan Tinjomoyo ini mengalami akulturasi budaya yang cukup baik, tetapi sedikit mengalami asimilasi, sebab berdasarkan pengamatan kami mayoritas warganya adalah warga asli setempat, bukan warga pendatang. Hal itu terbukti bahwa Kelurahan Tinjomoyo ini tidak melupakan adat-adat atau tradisi kebudayaan yang sudah ada, sedekah bumi dan acara gotong royong. Bahkan di bidang kesehatan mereka mengikuti olahraga bersama,

menjaga kebersihan desa secara menyeluruh secara gotong royong dan mengikuti posyandu secara rutin. Berdasarkan pengamatan secara Etik Kami telah melakukan wawancara dengan salah satu staff di kelurahan setempat dan beberapa warga sekitar. Mereka mengeluarkan pendapat bahwa Kelurahan Tinjomoyo termasuk kedalam masyarakat yang tradisional modern. Hal itu dapat dilihat dari warga setempat yang masih menjalankan kebudayaan-kebudayaan tradisional tetapi tetap mengadakan kegiatan-kegiatan peringatan hari besar nasional. Selain itu masyarakat setempat sangat peduli akan kesehatan, mereka rutin melakukan kerja bakti lingkungan, mengikuti posyandu, dan menajalankan program-program kesehatan. Penggambaran lingkungan Melihat kondisi geografis Kelurahan Tinjomoyo ini, kita dapat melihat keadaan jalan utama yang rusak dan berlubang akibat seringnya jalanan ini dilewati oleh kendaraan-kendaraan besar. Selain itu keadaan jalanan dari satu gang ke gang yang lain berbeda dalam hal pembangunan yang tidak merata, ada yang beraspal, berpaving, dan ada juga jalan yang tidak terurus oleh warganya. Kemudian dari segi letak. Disini Kelurahan Tinjomoyo berada di dekat pasar tradisional daerah setempat. Kemudian dari segi ekonomi, masyarakat Tinjomoyo memiliki tingkat perekonomian menengah kebawah. Dikarenakan warga daerah tersebut minoritas menjadi pegawai negeri maupun pengusaha, melainkan mayoritasnya bermata pencaharian sebagai buruh industri di suatu pabrik. pemerintah yang diberikan lewat penyuluhan/promosi

Di kelurahan Tinjomoyo, kurang adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang ditekuni oleh warga setempat. Padahal dari program UMKM tersebut tentu dapat memberikan dampak pada masyarakat setempat, contohnya dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan itu berdampak pada turunnya tingkat pengangguran di daerah tersebut. Dari segi kesehatan, para warganya dapat dikatakan jarang menderita penyakit berat atau mewabah, karena tingkat kesadaran warga akan kesehatan cukup tinggi.

Hal itu dapat dilihat dari warga yang mengaplikasikan program-program penyuluhan atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu warga juga rutin mengikuti posyandu yang diadakan sebulan sekali di lingkunagn Rw masing-masing. Tingkat kesadaran warga akan pentingnya pelayanan kesehatan juga tinggi, buktinya, jika ada anggota kelurga yang sakit, maka akan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

KONDISI KEMASYARAKATAN KELURAHAN TINJOMOYO, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

I. Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat Kelurahan Tinjomoyo A. BIDANG PEMERINTAHAN 1. Luas dan Batas Wilayah a. Luas Wilayah b. Batas Wilayah Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat 2. Kondisi Geografis : Jalan tol : Jl. Teuku Umar dan Jalan Setiabudi : Jl. Ngresep Barat II : Kaligarang Jl. Bonbin Tinjomoyo dan kuburan : 300 mdpl : Dataran Rendah : 370C : 2025.479 Ha terdiri dari 8 RW dan 45 RT

a. Ketinggian Tanah dari Permukaan Laut b. Topografi c. Suhu Udara Rata-Rata 3. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan)

a. Jarak dari Pusat Ibukota Kotamadya Dati II : 9 km b. Jarak dari Pusat Ibukota Provinsi Dati I B.PERTANAHAN 1. Tanah Hak Pengelola 2. Tanah Bersertifikat : 6 ha : 246 ha : 5 km

3. Tanah yang Belum Bersertifikat : 79 ha C. KEPENDUDUKAN 1. Jumlah Penduduk Menurut a. Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan b. Kepala Keluarga c. Kewarganegaraan

: 4.709 orang : 4.555 orang : 1.114 orang

WNI : 9.264 orang WNA :2. Jumlah Penduduk Menurut Agama a. Islam b. Kristen Katolik c. Kristen Protestan d. Buddha e. Hindu 3. Jumlah Penduduk Menurut Usia a. Kelompok Pendidikan 5-9 tahun 10-14 tahun 15- 19 tahun b. Kelompok Tenaga Kerja : 857 orang : 866 orang : 828 orang : 7.984 jiwa : 823 jiwa : 413 jiwa : 23 jiwa : 25 jiwa

20-34 tahun : 2.440 orang 35-49 tahun : 1.933 orang 50-64 tahun : 1.064 orang c. Kelompok Usia Lanjut 65 tahun ke atas : 423 orang 4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan a. Lulusan Pendidikan Umum b. Lulusan Pendidikan Khusus : 9.264 orang :-

5. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian a. Petani Sendiri b. Buruh Tani c. Pengusaha d. Buruh Industri e. Buruh Bangunan : 29 orang : 29 orang : 1 orang : 728 orang : 655 orang

f. Pedagang g. Pengangkutan h. PNS i. ABRI j. Pensiunan k. Lain-lain (Jasa)

: 200 orang : 67 orang : 366 orang : 157 orang : 29 orang : 3.569 orang

6. Jumlah Penduduk Menurut Morbilitas atau Mutasi Penduduk a. Lahir b. Mati c. Datang d. Pindah : 110 orang : 31 orang : 31 orang : 26 orang

D. JUMLAH PERANGKAT KELURAHAN 1. Sekretaris Lurah 2. Kasie 3. Staf E. PEMBINAAN RT / RW 1. Jumlah RT 2. Jumlah RW : 45 unit : 8 unit : 1 orang : 3 orang :5 orang

F. PAJAK BUMI dan BANGUNAN (PBB) 1. Jumlah Wajib Pajak 2. Target PBB Tahun : 2.536 orang : Rp 1.535.377.112

3. Jumlah Pokok ke-Tahun Bersangkutan : Rp 1.535.377.112 4. Realisasi PBB 5. Tunggakan PBB G. KEAMANAN KELURAHAN 1. Pembinaan Hansip a. Jumlah Anggota Hansip : 115 orang : Rp 1.288.938.918 : Rp 246.438.194

b. Poskamling

: 31 unit

2. Ideologi dan Politik a. Jumlah Pemilih dalam Pemilihan Umum :6.524 orang

II. Laporan Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Bulan Januari 2012 A. KEPENDUDUKAN 1. Penduduk Awal Bulan Laki-laki Perempuan 2. Pindah Laki-laki Perempuan 3. Datang Laki-laki Perempuan 4. Lahir 5. Mati Laki-laki Perempuan : 4.715 orang : 4.553 orang : 11 orang : 15 orang : 3 orang : 4 orang : 8 orang : 2 orang : 6 orang : 2 orang

Laki-laki Perempuan 6. Jumlah Penduduk Akhir

Laki-laki : 4.709 orang Perempuan : 4.555 orang B. PENDUDUK dan ANGKATAN KERJA 1. 0-4 tahun 2. 5-9 tahun 3. 10-14 tahun 4. 15-19 tahun 5. 20-24 tahun 6. 25-29 tahun 7. 30-34 tahun : 853 orang : 857 orang : 866 orang : 828 orang : 803 orang : 820 orang : 817 orang

8. 35-39 tahun 9. 40-44 tahun 10. 45-49 tahun 11. 50-54 tahun 12. 55-59 tahun 13. 60-64 tahun 14. 65+ 15. Jumlah Penduduk C. MATA PENCAHARIAN 1. Petani Sendiri 2. Buruh Tani 3. Pengusaha 4. Buruh Industri 5. Buruh Bangunan 6. Pedagang 7. Pengangkutan 8. PNS 9. ABRI 10. Pensiunan 11. Lain-lain (Jasa) 12. Jumlah

: 732 orang : 646 orang : 555 orang : 449 orang : 349 orang : 266 orang : 423 orang : 9.264 orang

: 29 orang : 29 orang : 1 orang : 728 orang : 655 orang : 200 orang : 67 orang : 366 orang : 157 orang : 29 orang : 3.569 orang : 5.830 orang

D. PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN 1. Perguruan Tinggi 2. Tamat Akademi 3. Tamat SLTA 4. Tamat SLTP 5. Tamat SD : 210 orang : 230 orang : 1.672 orang : 1.470 orang : 2.542 orang

6. Tidak Tamat SD 7. Belum Tamat SD 8. Tidak Sekolah 9. Jumlah E. MUTASI PENDUDUK 1. Pindah Laki-laki Perempuan 2. Datang Laki-laki Perempuan 3. Lahir Laki-laki Perempuan 4. Mati

: 868 orang : 1.287 orang : 245 orang : 9.264 orang

: 11 orang : 15 orang : 3 orang : 4 orang : 8 orang : 2 orang

Laki-laki : 6 orang Perempuan : 2 orang F. BANYAKNYA PEMELUH AGAMA 1. Islam 2. Kristen Katolik 3. Kristen Protestan 4. Buddha 5. Hindu G. BANYAKNYA KEJADIAN 1. Nikah 2. Talak : 66 jiwa : 8 jiwa : 7.984 jiwa : 823 jiwa : 413 jiwa : 23 jiwa : 25 jiwa

H. JUMLAH HEWAN BESAR DAN KECIL 1. Kerbau 2. Kambing 3. Ayam Kampung : 40 ekor : 100 ekor : 5.500 ekor

4. Ayam Ras 5. Itik

: 30 ekor : 100 ekor

III. Sarana dan Prasarana Kelurahan Tinjomoyo A. BIDANG KEMASYARAKATAN 1. Agama Masjid Mushola Gereja 2. Kesehatan Posyandu Dokter Praktek B. PENDIDIKAN 1. Pendidikan Umum Playgroup Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak Sekolah Dasar Negeri SLTP Swasta Islam 2. Pendidikan Khusus : 1 gedung, 6 guru, 56 murid : 3 gedung, 5 guru, 13 murid : 3 gedung, 14 guru, 116 murid : 3 gedung, 44 guru, 819 murid : 1 gedung, 9 guru, 60 murid : 6 buah : 12 buah : 3 buah : 8 buah : 8 orang

Madrasah Ibtidaiyah : 1 gedung, 6 guru, 72 murid IV. Sistem Organisasi Sosial Kelurahan Tinjomoyo 1. Struktur Organisasi Kelurahan Tinjomoyo Lurah Sekretaris Lurah Seksi Pemerintahan Seksi Pembangunan Seksi Kesos Seksi Trantib Staf Pemerintahan Staf Pembangunan Staf Kesos Staf Trantib : Samanah : Eddy Nurcahyono : Wahyu Nur Handayani : Sadjad Daristiani :: Dwiyanto, SE : Santoso : Kartika Dewi Meilani, S.Sos : Ismanah : Marjono dan Noor Choiri

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Dengan melakukan identifikasi wilayah, akan diperoleh innformasi seberti kebudayaan, potensi sosial ekonomi, serta karakteristik masyarakat di wilayah tersebut. Fungsi dari identifikasi adalah untuk menentukan metode yang akan digunakan untuk mempengaruhi atau mengadvokasi kelompok masyarakat wilayah tersebut Metode yang dipilih adalah metode yang disesuaikan dengan karakter masyarakat, agar informasi dapat disampaikan dengan baik Pendekatan emik merupakan pengenalan masalah masyarakat berdasarkan sudut pandang masyarakat itu sendiri. Kami melakukan pengamatan di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dengan pengamatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan secara emik dan etik. 3.2 SARAN Dengan membaca makalah ini diharapakan dapat mengambil intisari atau pelajaran Diharapkan kepada penulis supaya lebih rajin dalam membuat makalah Diharapkan kepada dosen untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaningrat, 1986. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: Aksara Baru. Anonim.Sosiologi.http://id.wikipedia.org/wiki/sosiologi.diakses Selasa, 17 April 2012 jam 15.36.

Anda mungkin juga menyukai