Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Materi Antropologi Kelas XI

SMA “Persamaan dan Perbedaan


Institusi Sosial di Indonesia”
Posted on November 12, 2017 by imam
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karya dan karsa manusia yang digunakan untuk menghadapi lingkungan
tempat tinggalnya. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia tersebut. Setiap kebudayaan memiliki ciri khusus yang
berbeda-beda dengan kebudayaan masyarakat lain. Walaupun setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, namun juga memiliki ciri umum yang sama dan berlaku di setiap kebudayaan.
Persamaan institusi sosial kelompok etnik di Indonesia
Dalam institusi sosial terdapat suatu kebudayaan yang memiliki ciri yang sama. Walaupun di Indonesia
terdapat banyak kelompok etnik. Unsur kebudayaan universal dimiliki oleh setiap kebudayaan masyarakat di
Indonesia sebagai berikut:

1. Sistem Teknologi dan Peralatan


Teknologi dan peralatan hidup yang dimiliki setiap masyarakat mungkin berbeda, misalnya: teknologi
pembuatan penggilingan padi.

2. Sistem Mata Pencaharian


Agar dapat menunjang hidup, setiap masyarakat memiliki mata pencaharian utama, sehingga terdapat
kelompok suku bangsa memiliki mata pencaharian yang khas dibandingkan suku bangsa lain. Misalnya ada
petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain.

3. Sistem Organisasi Sosial


Setiap kebudayaan masyarakat pasti memiliki suatu organisasi sosial, dalam mempererat jalinan antar
masyarakat. Sistem organisasi sosial ini berbeda-beda tidap kebudayaan.

4. Sistem Pengetahuan
Setiap masyarakat pasti memiliki pengetahuan yang digunakan untung kelangsungan hidupnya. Sehingga
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaannya.

5. Sistem Kesenian
Setiap masyarakat pasti memiliki perasaan yang dituangkan dalam bentuk ekspresi. Perasaan tersebut
dilontarkan kedalam bentuk seni seperti seni lukis, tari, nyayian, dan lainnya.

6. Sistem Religi
Sistem religi pada setiap masyarakat dilakukan sesuai dengan warisan budaya. Keyakinan tersebut dapat
dipercaya oleh masyarakat lain. Biasanya berupa upacara-upacara adat setempat .

7. Sistem Bahasa
Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga setiap masyarakat memiliki bahasa yang berbeda-beda.
Tetapi memiliki bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.

Perbedaan Institusi sosial kelompk etnik di Indonesia


Kebudayan di Indonesia harus memiliki 7 unsur universal, tetapi dalam unsur tersebut memiliki ciri yang
berbeda-beda sesuai dengan ketentuan masyarakat. Perbedaan tersebut dapat membuat Indonesia menjadi
multietnik. Contohnya:

1. Kebudayaan Jawa
Dalam kebudayaan jawa masyarakatnya menggunakan bahasa jawa baik itu ngoko, krama, maupun krama
inggil. Sistem kepercayaannya masih mempercayai adanya animisme dan dinamisme. Mata pencahariannya
yaitu mayoritas petani, peralatan yang digunakan yaitu cangkul. Dalam kebudayaan jawa terdapat kesenian
yaitu lukis, tari nyayian, dan lain-lain.

2. Kebudayaan Bali
Kebudayaan bali maoritas memeluk agama hindu. Dalam kebudyaaan bali masih kental adanya upacara-
upacara adat seperti ngaben. terdapat berbagai kesenian yang diciptakan oleh masyarakatnya. Dalam budaya
bali terdapat pelapisan sosial yang sangat tertutup.

Agar lebih jelas dalam materi ini, berikut contoh berita faktual dapat
mengklik: http://news.liputan6.com/read/3143944/tengger-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-tak-benda?
source=search
Penugasan:
1. Berdasarkan pemaparan diatas, seberapa penting 7 unsur universal kebudayaan tersebut?
2. Bagaimana setiap kebudayaan menyikapi perbedaan tersebut?
Referensi:

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196103231986031-
R._GURNIWAN_KAMIL_PASYA/SMI-3.pdf

Rangkuman Materi Antropologi Kelas XI


SMA “Penelitian Etnografi”
Posted on November 12, 2017 by imam
Etnografi merupakan cabang ilmu antropologi yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, dan
menganalisis unsur kebudayaan suatu masyarakat. Istilah etnografi berasal dari Yunani “ethnos” yang berati
orang, dan “graphien” yang artinya tulisan. Istilah tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu tulisan yang
dilakukan dnegan penelitian lapangan pada suatu kebudayaan tertentu. Etnografi membahas kebudayaan yang
bersifat eksplisit dan implisit.
Etnografi merupakan penelitian tentang aktivitas sosial dan perilaku masyarakat tertentu. Salah satu metode
penelitian yang digunakan dalam antropologi. Ketika para penjelajah Eropa datang ke Indonesia mereka
mencatat hal-hal menarik yang dijumpainya selama perjalanan, yang berisi adat istiadat, bahasa, ciri fisik,
tatanan masyarakat dan lain sebagainya. Dari hasil catatan lapangan tersebut melahirkan sebuag tulisan yang
disebut etnografi.

Penelitian etnografi mulai diketahui banyak orang sejak tahun 1970 an, etnografi digunakan oleh dua disiplin
ilmu yang saling terkait yaitu sosiologi dan antropologi. Etnografi biasanya terdiri dari uraian terperinci
mengenai aspek cara berperilaku dan berpikir yang baku pada orang yang dipelajari, berupa tulisan, foto,
gambar yang berisi laporan atau deskripsi tersebut. Ahli etnografi mempelajari unsur kebudayaan suatu
masyarakat seperti bahasa, mata pencaharian, Iptek, organisasi sosial, kesenian, sistem pengetahuan, dan religi.

Dalam penelitian etnografi terdapat berbagai jenis yang sering digunakan dalam laporan penelitian, antara lain:

1. Etnografi Realis
Etnografi realis merupakan pendekatan yang menggambarkan situasi budaya para partisipan secara objektif
berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan penelitian dan dipaparkan
dengan sudut pandang orang ketiga.

2. Studi Kasus
Studi kasus merupakan sebuah bentuk etnografi yang hasil penelitiannya diperoleh hanya berlalu bagi objek
yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain, mskipun masih sejenis.

3. Etnografi Kritis
Etnografi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk membantu dan memberdayakan
kelompok masyarakat yang terasingkan. Penelitian etnografi kritis dapat memuat data laporan penelitian yang
variatif dan kontradiktif.

Untuk dapat lebih jelas memahami konsep dasar penelitian etnografi dan
mengklik http://www.tribunnews.com/travel/2015/05/24/museum-ranggawarsita-di-semarang-koleksi-fosil-
purbakala-dan-al-quran-tulisan-tangan?page=2 :
Penugasan

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian etnografi?


2. Bagaimana peneliti dalam mengkaji masyarakat berdasarkan penelitian etnografi?
3. Mengapa penelitian etnografi dapat berkembang?
Referensi:

Hanifah, Ninip. 2010. Penelitian Etnografi dan Penelitian Grounded Theory. Jurnal. Jakarta: Akademi Bahasa
Asing Borobudur.

Rangkuman Materi Antropologi Kelas XI


SMA “Cultural Values”
Posted on November 12, 2017 by imam
Dalam setiap masyarakat memiliki nilai-nilai kebudayaan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah
disepakati pada masyarakat bersangkutan. Nilai kebudayaan tersebut dapat membangun sikap toleransi, empati,
dan saling menghargai diantara masyarkat Indonesia. Dimana Indonesia merupakan negara kepulauan dan
multietnik, sehingga dengan adanya nilai kultural tersebut dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang
daman dan rukun. Salah satu contoh nilai kebudayaan yang ada dalam masyarakat yaitu gotong royong.
Budaya gotong royong sudah melekat dengan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk kemajuan dan
mensejahterakan masyarakat.
Gotong royong adalah budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial masyarakat
Indonesia sebagai warisan budaya yang masih ada dan dilakukan secara turun temurun. Gotong royong
merupakan bentuk kerjasama masyarakat dalam mencapai suatu hasil positif dari tujuan yang dicapai secara
musyawarah dan mufakat yang dilakukan bersama. Dalam melakukan gotong royong harus dilandasi dengan
semangat kebersamaan, toleransi, kepercayaan sehingga dapat tercipta hidup damai dan rukun.

Perubahan sosial memberikan dampak negatif pada nilai gotong royong dalam masyarakat. Adanya budaya
konsumerisme, hedonisme, individual mengakibatkan tatanan dalam masyarakat menjadi rusak. Nilai dan
norma sosial sebagai perekat dalam kehidupan bangsa semakin diabaikan. Nilai gotong royong dalam
masyarakat mulai dikesampingkan dan tampaknya hanya sebagai simbol belaka. Perubahan sosial dapat terjadi
secara tiba-tiba, hal tersebut dapat teratasi dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan yang lebih mendalam.
Budaya gotong royong dapat diperkuat dan dijadikan rujukan acuan dalam kebidupan bangsa. Salah satunya
dengan memperkuat institusi sosial lokal yang selama ini masih bertumpu pada nilai-nilai kebersamaan,
menjunjung tinggi moral, saling menghargai, saling percaya sebagai penguatan kembali nilai budaya gotong
royong dalam masyarakat.

Untuk lebih dalam memahami materi ini  berikut contoh berita faktual dapat
klik http://news.liputan6.com/read/3138107/gotong-royong-kunci-pemanfaatan-iptek-dan-inovasi-riset?
source=search
Penugasan

1. Dari paparan materi diatas, bagaimana budaya gotong royong dalam masyarakat saat ini?
2. Bagaimana cara dalam menjaga budaya gotong royong?
Referensi:

Effendi, Tadjuddin Noer. 2013. Budaya Gotong Royong Masyarakat Dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal
Pemikiran Sosiologi. Vol. 2. No.1.

Rangkuman Materi Antropologi Kelas XI


SMA “National Culture”
Posted on November 12, 2017 by imam
Indonesia merupakan negara yang memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Kebudayaan tersebut
kebanyakan masih menjurus pada keyakinan animisme dan dinamisme. Bangsa Indonesia sadar bahwa budaya
nasional mereka telah berada dalam arus globalisasi, dan untuk mempertahankan jatidiri bangsa masyarakat
diberikan kebebasan untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya. Negara Indonesia berpanduan
pada bhineka tunggal ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sehingga dalam setiap masyarakat yang
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu dan tergabung kedalam Indonesia.
Upaya dalam membentuk suatu pemikiran kebersamaan dan kerjasama antar bangsa Indonesia yaitu
dibutuhkan adanya rasa kekluargaan (brotherhood, bukan kinship), perasaan salaing memiliki, sehingga perlu
dikembangkan baik yang berada pada tingkat keluarga, tetangga, masyarakat luas, hingg tingkat negara. Dalam
bidang pendidikan nasional, penataan pola pikir harus dilakukan dalam sistem pendidikan nasional yang
bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur yang mendorong orientasi persaingan yang berlebihan yang dapat
menimbulkan suatu permusuhan dalam masyarakat.

Terdapat berberapa unsur pemberian identitas nasional Indonesia yaitu dalam bahasa adalah bahasa Indonesia
(berakar dari bahasa Melayu dan daerah), dalam teknologi yaitu teknologi arkeologi dan prasejarah, organisai
sosial adalah organisasi adat dalam mengelola irigasi misal di Bali yang dikenal dengan subak, untuk
keseniannya yaitu sebi tekstik tradisional seperti batik, dan lain sebagainya. Budaya nasional Indonesia ini
masih mengacu pada tujuh unsur universal Indonesia.

Budaya nasional indonesia sampai sekarang masih tercermin dalam berbagai ide, kegiatan maupun artefak.
gagasan kebudayaan nasional Indonesia telah diwacanakan dalam beberapa dekade sebelum Indonesia
merdeka. Konsep ini harus relevan dnegan dimensi sosial buadaya agar tidak tejadi benturan antara ide dan
aktivitas. Kebudayaan nasional Indonesia memiliki identitas dan jati diri yang berasal dari nenek moyang, dan
juga menerima budaya asing yang masuk yang dapat mengembangkan kebudayaan nasional menuju Indonesia
yang lebih baik.

Untuk lebih memahami mengenai budaya nasional, berikut berita faktual dapat
mengklik http://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/31/154852427/Tiga.Warisan.Budaya.Nasional.Berasal.dari
.Banyuwangi
Penugasan:
1. Jelaskan pengertian dari budaya nasional?
2. Bagaimana penerapan dalam kehidupan sehari-hari budaya nasional Indonesia?
3. Dari paparan diatas, berikan contoh budaya nasional dan analisis.
Refernsi:

Takari, Muhammmad. Konsep dan Aplikasi Kebudayaan Nasional Indonesia. Universitas Sumatera Utara :
Fakultas Ilmu Budaya.
Swasono, Meutia. Kebudayaan Nasional Indonesia : Penataan Pola
Pikir. https://www.bappenas.go.id/files/6513/5027/4523/meutia__20091015093010__2293__0.doc

Anda mungkin juga menyukai