4. Sistem Pengetahuan
Setiap masyarakat pasti memiliki pengetahuan yang digunakan untung kelangsungan hidupnya. Sehingga
pengetahuan yang dimiliki oleh setiap masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaannya.
5. Sistem Kesenian
Setiap masyarakat pasti memiliki perasaan yang dituangkan dalam bentuk ekspresi. Perasaan tersebut
dilontarkan kedalam bentuk seni seperti seni lukis, tari, nyayian, dan lainnya.
6. Sistem Religi
Sistem religi pada setiap masyarakat dilakukan sesuai dengan warisan budaya. Keyakinan tersebut dapat
dipercaya oleh masyarakat lain. Biasanya berupa upacara-upacara adat setempat .
7. Sistem Bahasa
Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga setiap masyarakat memiliki bahasa yang berbeda-beda.
Tetapi memiliki bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.
1. Kebudayaan Jawa
Dalam kebudayaan jawa masyarakatnya menggunakan bahasa jawa baik itu ngoko, krama, maupun krama
inggil. Sistem kepercayaannya masih mempercayai adanya animisme dan dinamisme. Mata pencahariannya
yaitu mayoritas petani, peralatan yang digunakan yaitu cangkul. Dalam kebudayaan jawa terdapat kesenian
yaitu lukis, tari nyayian, dan lain-lain.
2. Kebudayaan Bali
Kebudayaan bali maoritas memeluk agama hindu. Dalam kebudyaaan bali masih kental adanya upacara-
upacara adat seperti ngaben. terdapat berbagai kesenian yang diciptakan oleh masyarakatnya. Dalam budaya
bali terdapat pelapisan sosial yang sangat tertutup.
Agar lebih jelas dalam materi ini, berikut contoh berita faktual dapat
mengklik: http://news.liputan6.com/read/3143944/tengger-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-tak-benda?
source=search
Penugasan:
1. Berdasarkan pemaparan diatas, seberapa penting 7 unsur universal kebudayaan tersebut?
2. Bagaimana setiap kebudayaan menyikapi perbedaan tersebut?
Referensi:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196103231986031-
R._GURNIWAN_KAMIL_PASYA/SMI-3.pdf
Penelitian etnografi mulai diketahui banyak orang sejak tahun 1970 an, etnografi digunakan oleh dua disiplin
ilmu yang saling terkait yaitu sosiologi dan antropologi. Etnografi biasanya terdiri dari uraian terperinci
mengenai aspek cara berperilaku dan berpikir yang baku pada orang yang dipelajari, berupa tulisan, foto,
gambar yang berisi laporan atau deskripsi tersebut. Ahli etnografi mempelajari unsur kebudayaan suatu
masyarakat seperti bahasa, mata pencaharian, Iptek, organisasi sosial, kesenian, sistem pengetahuan, dan religi.
Dalam penelitian etnografi terdapat berbagai jenis yang sering digunakan dalam laporan penelitian, antara lain:
1. Etnografi Realis
Etnografi realis merupakan pendekatan yang menggambarkan situasi budaya para partisipan secara objektif
berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari para partisipan di lapangan penelitian dan dipaparkan
dengan sudut pandang orang ketiga.
2. Studi Kasus
Studi kasus merupakan sebuah bentuk etnografi yang hasil penelitiannya diperoleh hanya berlalu bagi objek
yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasi pada objek lain, mskipun masih sejenis.
3. Etnografi Kritis
Etnografi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk membantu dan memberdayakan
kelompok masyarakat yang terasingkan. Penelitian etnografi kritis dapat memuat data laporan penelitian yang
variatif dan kontradiktif.
Untuk dapat lebih jelas memahami konsep dasar penelitian etnografi dan
mengklik http://www.tribunnews.com/travel/2015/05/24/museum-ranggawarsita-di-semarang-koleksi-fosil-
purbakala-dan-al-quran-tulisan-tangan?page=2 :
Penugasan
Hanifah, Ninip. 2010. Penelitian Etnografi dan Penelitian Grounded Theory. Jurnal. Jakarta: Akademi Bahasa
Asing Borobudur.
Perubahan sosial memberikan dampak negatif pada nilai gotong royong dalam masyarakat. Adanya budaya
konsumerisme, hedonisme, individual mengakibatkan tatanan dalam masyarakat menjadi rusak. Nilai dan
norma sosial sebagai perekat dalam kehidupan bangsa semakin diabaikan. Nilai gotong royong dalam
masyarakat mulai dikesampingkan dan tampaknya hanya sebagai simbol belaka. Perubahan sosial dapat terjadi
secara tiba-tiba, hal tersebut dapat teratasi dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan yang lebih mendalam.
Budaya gotong royong dapat diperkuat dan dijadikan rujukan acuan dalam kebidupan bangsa. Salah satunya
dengan memperkuat institusi sosial lokal yang selama ini masih bertumpu pada nilai-nilai kebersamaan,
menjunjung tinggi moral, saling menghargai, saling percaya sebagai penguatan kembali nilai budaya gotong
royong dalam masyarakat.
Untuk lebih dalam memahami materi ini berikut contoh berita faktual dapat
klik http://news.liputan6.com/read/3138107/gotong-royong-kunci-pemanfaatan-iptek-dan-inovasi-riset?
source=search
Penugasan
1. Dari paparan materi diatas, bagaimana budaya gotong royong dalam masyarakat saat ini?
2. Bagaimana cara dalam menjaga budaya gotong royong?
Referensi:
Effendi, Tadjuddin Noer. 2013. Budaya Gotong Royong Masyarakat Dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal
Pemikiran Sosiologi. Vol. 2. No.1.
Terdapat berberapa unsur pemberian identitas nasional Indonesia yaitu dalam bahasa adalah bahasa Indonesia
(berakar dari bahasa Melayu dan daerah), dalam teknologi yaitu teknologi arkeologi dan prasejarah, organisai
sosial adalah organisasi adat dalam mengelola irigasi misal di Bali yang dikenal dengan subak, untuk
keseniannya yaitu sebi tekstik tradisional seperti batik, dan lain sebagainya. Budaya nasional Indonesia ini
masih mengacu pada tujuh unsur universal Indonesia.
Budaya nasional indonesia sampai sekarang masih tercermin dalam berbagai ide, kegiatan maupun artefak.
gagasan kebudayaan nasional Indonesia telah diwacanakan dalam beberapa dekade sebelum Indonesia
merdeka. Konsep ini harus relevan dnegan dimensi sosial buadaya agar tidak tejadi benturan antara ide dan
aktivitas. Kebudayaan nasional Indonesia memiliki identitas dan jati diri yang berasal dari nenek moyang, dan
juga menerima budaya asing yang masuk yang dapat mengembangkan kebudayaan nasional menuju Indonesia
yang lebih baik.
Untuk lebih memahami mengenai budaya nasional, berikut berita faktual dapat
mengklik http://ekonomi.kompas.com/read/2014/10/31/154852427/Tiga.Warisan.Budaya.Nasional.Berasal.dari
.Banyuwangi
Penugasan:
1. Jelaskan pengertian dari budaya nasional?
2. Bagaimana penerapan dalam kehidupan sehari-hari budaya nasional Indonesia?
3. Dari paparan diatas, berikan contoh budaya nasional dan analisis.
Refernsi:
Takari, Muhammmad. Konsep dan Aplikasi Kebudayaan Nasional Indonesia. Universitas Sumatera Utara :
Fakultas Ilmu Budaya.
Swasono, Meutia. Kebudayaan Nasional Indonesia : Penataan Pola
Pikir. https://www.bappenas.go.id/files/6513/5027/4523/meutia__20091015093010__2293__0.doc