Anda di halaman 1dari 11

GEOGRAFI DESA

DAN KOTA
LIAN NURHALIZA
2113034003
PENGERTIAN DESA
Desa dapat diartikan sebagai berikut :

1) Secara umum, desa merupakan pemusatan penduduk yang bermata pencarian di


bidang pertanian dan letaknya jauh dari kota.

2) Secara administratif, desa adalah kesatuan administratif yang dipimpin oleh kepala
desa. Desa adalah pemerintahan daerah yang terendah. Hal ini diperjelas dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1979. Dalam Undang- Undang No. 5 Tahun 1979 (UU No.
5 / 79) tentang Pemerintahan Desa, yang dimaksud dengan desa adalah suatu wilayah
yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di
dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi langsung di bawah
camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

3) Secara geografis, pengertian desa menurut Prof. Drs. R. Bintarto adalah suatu
perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial ekonomis,
politis, dan kultural dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah-
daerah lainnya.
GEOGRAFI DESA

Geografi desa merupakan cabang geografi


yang mengkhususkan diri pada study
pedesaan.
PENDAPAT PARA AHLI
Sutardjo
01 02 Kartohadik
Desa adalah suatu
kesatuan hukum
tempat tinggal suatu
masyarakat yang
Bintarto usumo berkuasa mengadakan
pemerintahan sendiri.
Desa merupakan
perwujudan atau
kesatuan geografi,
sosial, ekonomi,
Daldjoeni
politiik, serta kultural
yang terdapat di
03
suatu daerah dalam Desa merupakan permukiman
hubungan dan manusia yang letaknya diliuar kota
pengaruhnya secara dan penduduknya berpangu pada jiwa
timbal balik dengan agraris
daerah lain.
Rural Settlement
(pemukiman pedesaan)
1. Clustered Rural Settlements
Pola pemukiman desa ini cenderung berkelompok dimana sejumlah keluarga tinggal
berdekatan satu sama lain dengan area di sekitarnya berupa lahan pertanian. Biasanya
pola pemukiman memusat ada di daerah dataran rendah subur dengan sumber air yang
baik atau lembah, contohnya Kampung Naga di Neglasari Tasikmalaya.
2. Circular Rural Settlements
Pola pemukiman ini membentuk lingkaran dengan ruang terbuka di tengah-tengah
pemukiman. Pemukiman dibangun mengikuti garis lingkaran dari pusat daerah terbuka.
Pengaturan bangunan biasanya akan dilakukan sesuai kesepakatan atau hukum adat.
3. Linier Rural Settlements
Pola pemukiman ini berbentuk memanjang mengikuti suatu kenampakan seperti
sungai, rel kereta atau jalan raya. Transportasi utama mengandalkan sungai atau
jalanan sempit jika diantara rel kereta atau jalan raya.
4. Dispersed Rural Settlements
Pola pemukiman ini tersebar tidak merata di berbagai titik dan biasanya berada
di wilayah seperti pegunungan karst dan perbukitan. Para penduduk cenderung
terisolasi satu sama lain dengan kondisi transportasi yang sulit.
Perbedaan desa dan kota
Desa Kota
 a. Perbandingan lahan dengan manusia (man  1) Terdapatnya tempat-tempat untuk pasar dan
land ratio) cukup besar; pertokoan,super market,pusat perdagangan;

 b. Lapangan kerja yang dominan adalah  2) Terdapatnya pusat-pusat kegiatan, sehingga


agraris; banyak tempat parkir;

 c. Hubungan kekerabatan kuat;  3) Tempat rekreasi dan olah raga;

 d. Sifat-sifat masyarakatnya masih  4) Pelapisan sosial ekonomi yang tajam;


memegang teguh pada tradisi yang berlaku;
 5) Sifat individualistik;
 e. Gotong royong kuat;
 6) Adanya heterogenitas kehidupan;
 f. Hubungan antar warga akrab;
 7) Hubungan bersifat kepentingan;

 8) Adanya segregasi keruangan, sehingga


dapat menimbulkan pengelompokan.
Perbedaan kualitatif dan kuantitatif antara desa dan kota
DAFTAR
PUSTAKA
Dilahur, 1999 GEOGRAFI DESA
DAN PENGERTIAN DESA, FORUM
geografi, Surakarta, 128.

Anas, Azwar Yusran, Agus Wahyudi


Riana, and Nurliana Cipta Apsari.
“Desa dan kota dalam potret
pendidikan”. Prosiding Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat 2.3
(2015).

Anda mungkin juga menyukai