~JAWAB~
1.) Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada
suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah
lain.
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang
berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.
A. KONSEP DESA–KOTA, POTENSI DAN PERKEMBANGAN
DESA DAN KOTA
(Sumber :
blogspot.com)
( Sumber :
blogspot.com)
b. V.C. Finch, desa merupakan suatu tempat tinggal dan bukan merupakan
pusat perdagangan.
1.2.Pengertian kota
( Sumber :
blogspot.com)
c. Max Weber, kota adalah sustu daerah tempat tinggal yang penghuni
setempat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar
lokal.
1) Dari segi morfologi kota, adanya cara membangun dan bentuk fisik
bangunan yang berjejal-jejal;
keterangan :
a. Memanjang jalan
b. Memanjang sungai
c. Radial
d. tersebar
e. memanjang pantai
2. N. Daldjoeni
Daldjoeni (1987) mengemukakan bahwa ditinjau dari pola tata guna lahannya, ada
empat bentuk perdesaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Keempat bentuk desa
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Bentuk desa linear atau memanjang mengikuti jalur jalan raya atau alur sungai.
Pola semacam ini dapat dijumpai di daerah dataran, terutama dataran rendah.
Tujuan utama bentuk desa yang linear atau memanjang adalah mendekati
prasarana transportasi (jalan atau alur sungai) sehingga memudahkan mobilitas
manusia, barang, dan jasa.
Gambar 1. Bentuk Desa Linear Mengikuti Jalan. Bentuk ini banyak terdapat di daerah
dataran rendah.
Gambar 2. Bentuk Desa Memanjang Mengikuti Garis Pantai. Bentuk desa ini terjadi
karena aktivitas manusia yang mencari ikan dan hasil laut lainnya.
c. Bentuk desa terpusat. Bentuk desa semacam ini banyak dijumpai di wilayah
pegunungan. Wilayah pegunungan biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal
dari keturunan yang sama sehingga antara sesama warga masih merupakan saudara
atau kerabat.
Gambar 3. Bentuk Desa Terpusat Bentuk desa ini banyak terdapat di wilayah
pegunungan.
d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu. Bentuk semacam ini banyak
dijumpai di wilayah dataran rendah dan memiliki fasilitas umum yang banyak
dimanfaatkan oleh penduduk setempat, seperti mata air, danau, waduk, dan
fasilitas-fasilitas lainnya.
Gambar 4. Bentuk Desa Mengelilingi Fasilitas Tertentu. Bentuk desa ini terjadi
karena adanya fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat.
2. Pola pemukiman desa yaitu:
1. Pola pemukumiman desa mengelompok (Nucleated Village) yaitu pemusatan
penduduk desa hidup menggerombol membentuk suatu kelompok yang disebut
nucleus. Pola ini dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
2. tanah yang subur adalah daerah yang memiliki tanah yang subur memikat
penduduk untuk berdiam mengelompok.
3. reliefnya tidak kasar adalah daerah dataran rendah yang banyak didiami
penduduk.
4. air tanah yang dalam adalah daerah ini akan didapatkan jumlah sumur yang
sedikit dan jumlah memusat disekitar sumur.
5. Keamanan daerah yang keamanannya belum menjamin, penduduk akan
hidup mengelompok.
6. Pola pemukiman desa memanjang (line village) yaitu penduduk desa
menyusun tempat tinggalnya mengikuti jalur pantai, sungai atau jalur jalan dan
membentuk suatu deretan perumahan.
7. Pola pemukiman desa menyebar (open country village) yaitu penduduk desa
memilih atau membangun tempat kediamannya tersebar di suatu daerah pertanian
hingga dimungkinkan adanya suatu hubungan dagang, karena perbedaan produksi
dan kebutuhan. Pola ini juga disebut trade center community. Pemukiman
penduduk yang menyebar dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
· bencana banjir adalah daerah banjir dapat menjadi pemisah antara
pemukiman penduduk antar satu dengan yang lainnya.
· topografi yang kasar adalah daerah ini pemukiman penduduk akan
menyebar.
· air tanah yang dangkal adalah pembuatan sumur dibuat dengan mudah
dimana-mana sehingga pemukiman perumahan penduduk menyebar mengikuti
penyebaran sumur.
3.) Diketahui:
. .
IAB
120.000
900
0.133
Jadi, kekuatan interaksi antara kota A dan B adalah. 0.133
4.) "Peri-urban ini belum ada yang menaungi. Areanya di antara dua itu (desa dan
kota)," ujar Sigit kepada Kompas.com, usai pemaparan materi arsitektur di
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Selasa (25/2/2015). Sigit
menjelaskan, area ini penting untuk diperhatikan. Pasalnya, peri-urban mulai
menghilang karena kota terus berkembang. "Peri-urban berpotensi berubah fungsi.
Di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jadebotabek) banyak.
Sekarang, kawasan Jadebotabek sudah besar-besar. Seperti di Cikarang," lanjut
dia. Sigit menjelaskan, jika menarik sejarah, DKI Jakarta dahulu hanya berpusat di
area Kota Tua sementara daerah yang lainnya adalah rural. Sekarang, seluruh
daerah di Jakarta merupakan perkotaan. "Di daerah-daerah pinggiran Jakarta,
sekarang sudah mulai, seperti Depok sampai ke pinggiran yaitu Bogor. Banten
juga sudah mulai. Kalau di Yogyakarta, contohnya Bantul," terang dia. Untuk
mencegah area perkotaan menyebar terlalu cepat, Sigit berharap pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk mengerem laju perkembangan kota, ke daerah peri-
urban. "Kota pasti berkembang. Itu pasti. Tapi, jangan terlalu cepat karena banyak
lahan yang dibutuhkan untuk daya dukung lingkungan menjadi berubah fungsi,"
jelas Sigit. Dia mencontohkan, lahan pertanian dan perkebunan di peri-urban yang
sudah dibangun gedung perkantoran dan perumahan. Para pengembang, biasanya
mencari lahan di luar kota untuk membangun. Pada saat yang bersamaan,
penduduk peri-urban juga tidak ragu menjual lahannya. "Contoh kasus, petani
punya sawah, atau pemilik-pemilik lahan sawah di pinggiran (kota). Mereka
cenderung ingin mendapat uang secara instan, akhirnya dijual jadi bangunan. Jadi
lahan sawah berkurang. Itu kawasan yang tadinya peri-urban berubah jadi kota
juga," papar Sigit. Menurut dia, kawasan peri-urban harus dipertahankan karena
mengandung kearifan lokal. Di ranah global, pengembangan peri-urban sudah
banyak didengungkan. Tujuannya, supaya masyarakat di sana bisa
mempertahankan dan memiliki kebanggaan terhadap kawasannya. "Kita ingin
mengembangkan dan memodernisasi sistem agrikluturnya dan membuat lahan-
lahan (di periurban) itu menarik untuk dikunjungi," sebut Sigit seraya
menyimpulkan, hal tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru sehingga
penduduk desa tidak perlu ke kota atau tempat lain.
5.) struktur virus corona memberikan petunjuk bagaimana virus itu menyebar begitu
cepat. virus corona berbentuk bola runcing, seperti paku. Paku-paku itu kemudian
mengenali dan menempel pada protein ACE2 yang ada pada permukaan sel
manusia. Ini menjadi langkah awal menuju infeksi. ACE2 adalah enzim yang
menjadi perantara perubahan angiotensin atau hormon untuk mengerutkan
pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. ACE2 adalah tempat
masuknya beberapa jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk
SARS-CoV yang menyebabkan SARS.
Yang telah saya lakukan dalam menghindari virus covid-19 yaitu berdiam diri di
rumah dan selalu menjaga kebersihan jika pun kalau ingin keluar hanya untuk
keperluan penting saja jika tidak penting yang saya lakukan yaitu tetap berdiam
diri di rumah agar terhindar dari namanya virus tersebut.