Anda di halaman 1dari 14

NAMA : TIA PUSPANDARI

NIM : 2017 133 032

KELAS : 6.A GEOGRAFI

M.K : GEOGRAFI DESA KOTA

~JAWAB~

1.) Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh
unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada
suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah
lain.

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang
berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.
A. KONSEP DESA–KOTA, POTENSI DAN PERKEMBANGAN
DESA DAN KOTA

Konsep Dasar Desa dan Kota

Desa dan kota adalah dua wilayah dengan kondisi yang


berbeda.Sebagai contoh Coba Anda amati ciri apa yang membedakan antara
desa dengan kota berdasarkan gambar di bawah ini?.

Gambar 1. Perbedaan Desa dengan


Kota

(Sumber :
blogspot.com)

Sebelum membahas tentang karakteristik desa dan kota, marilah kita


pahami dulu pengertian desa dan kota.Untuk membuat batasan yang tepat dan
bersifat umum mengenai desa atau kota tidaklah mudah. Banyak aspek yang
dapat dimunculkan untuk memberikan batasan tentang apa yang disebut desa
dan kota. Desa dankota sama-sama merupakan tempat tinggal penduduk
dengan segala aktivitasnya. Desa dan kota bukan merupakan dua hal yang lahir
secara terpisah, dapat dikatakan bahwa kota merupakan perkembangan lanjut
dari desa.
1.1.Batasan pengertian desa

a. Bintarto (1983:11-12) memberi batasan pengertian desa sebagai suatu hasil


perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya.
Hasil perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan
kultural yang saling berinteraksi antar unsur-unsur tersebut dan juga dalam
hubungannya dengan daerah lain. Dalam arti umum desa merupakan unit
pemusatan penduduk yang bercorak agraris dan terletak jauh dari kota.

Gambar 2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Mayoritas


Agraris

( Sumber :
blogspot.com)

b. V.C. Finch, desa merupakan suatu tempat tinggal dan bukan merupakan
pusat perdagangan.

c. Paul H. Landis memberikan definisi desasebagai berikut:

1) Untuk kepentingan statistik, desa adalah tempat tinggal penduduk


dengan jumlah kurang dari 2.500 orang;

2) Untuk kajian psikologi sosial, desa adalah daerah-daerah yang


penduduknya ditandai dengan derajat keakraban/intimitas yang
tinggi;

3) Untuk kajian ekonomi desa merupakan daerah dengan aktivitas


ekonomi mayoritas agraris.

d. Roucek dan Waren mengemukakan ciri-ciri pedesaan sebagai berikut:


1) Masyarakat desa bersifat homogen, dalam hal mata pencaharian,
nilai-nilai dalam kebudayaan, serta dalam sikap dan tingkah laku;

2) Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit


ekonomi.

3) Faktor geografis besar pengaruhnya terhadap kehidupan;

4) Hubungan antara sesama anggota masyarakat lebih intim/akrab dari


pada di kota.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang


dimaksud dengan desa adalah suatu daerah tempat tinggal penduduk yang jauh
dari kota, adanya homogenitas pada penduduk desa, baik dalam hal mata
pencaharian yaitu mayoritas agraris, nilai kebudayaan maupun tingkah
laku,hubunganantar penduduk yang akrab.

1.2.Pengertian kota

Gambar 3.Kota Bersifat


Nonagraris

( Sumber :
blogspot.com)

a. Bintarto (1983:36) menyebutkan bahwa kota dapat diartikan sebagai suatu


sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang
heterogen dan coraknya yang materialistis. Hal menonjol yang
membedakan desa dengan kota adalah desa merupakan masyarakat
agraris, sedang kota nonagraris
b. Wirth, kota adalah suatu permukiman yang cukup besar, padat dan
permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kehidupan sosialnya;

c. Max Weber, kota adalah sustu daerah tempat tinggal yang penghuni
setempat dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar
lokal.

d. P.J.M.Nas, kota dapat dilihat dari berbagai segi:

1) Dari segi morfologi kota, adanya cara membangun dan bentuk fisik
bangunan yang berjejal-jejal;

2) Dari segi ekonomi, merupakan daerah bukan agraris. Fungsi kota


yang khas adalah kegiatan budaya, industri, perdagangan dan niaga,
serta kegiatan pemerintahan;

3) Dari segi sosial, bersifat kosmopolitan, hubungan sosial impersonal,


sepintas lalu, terkotak-kotak.

Dari berbagai definisi tentang kota, coba kalian diskusikan


perbedaan pengertian antara desa dengan kota!.

Pengertian tentang desadi Indonesia sudah merupakan istilah


nasional yang baku digunakan dalam struktur pemerintahan. Namun
demikian masih banyak yang menggunakan istilah setempat misalnya;
huta,kampung, marga, nagari dll. Pada umumnya desa digambarkan sebagai
daerah dengan tingkat pendidikan dan teknologi yang belum berkembang,
wilayahnya tidak luas, corak penghidupan agraris dengan kehidupan yang
sederhana. Jumlah dan kepadatan penduduk tidak besar, jaringan jalan
belum padat, sarana transportasi masih terbatas. Wilayah yang ada biasanya
digunakan untuk permukiman, pekarangan dan lahan pertanian.

Dalam UU NO. 5 Tahun 1979, UU NO. 22 Tahun 1999,disebutkan


bahwa desa merupakan masyarakat hukum yang mempunyai kewenangan
untuk mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional
dan berada di Daerah Kabupaten. Sedangkan kelurahan adalah wilayah
2.) POLA PEMUKIMAN DESA
Menurut R. Bintarto ada 6 pola desa dikemukakan yaitu :
1. Memanjang jalan : Susunan desanya mengikuti jalur-jalur jalan dan sungai.
Contohnya: terdapat didaerah Bantul, Jokyakarta
2. Memanjang sungai : Susunan desanya mengikuti jalur-jalur jalan dan sungai.
Contohnya terdapat didaerah Bantul, yogyakarta
3. Radial : Pola desa ini berbentuk radial terhadap gunung dan memanjang
sepanjang sungai dilereng gunung
4. Tersebar : Pola desa didaerah gunung kidul – yogyakarta merupakan nucleus
yang berdiri sendiri.
5. Memanjang pantai : Didaerah pantai susunan desa nelayan berbentuk
memanjang sepanjang pantai.
6. Sejajar jalan kereta api.

· Gambar Pola Keruangan Desa (R. Bintarto):

keterangan :
a. Memanjang jalan
b. Memanjang sungai
c. Radial
d. tersebar
e. memanjang pantai
2. N. Daldjoeni
Daldjoeni (1987) mengemukakan bahwa ditinjau dari pola tata guna lahannya, ada
empat bentuk perdesaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Keempat bentuk desa
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Bentuk desa linear atau memanjang mengikuti jalur jalan raya atau alur sungai.
Pola semacam ini dapat dijumpai di daerah dataran, terutama dataran rendah.
Tujuan utama bentuk desa yang linear atau memanjang adalah mendekati
prasarana transportasi (jalan atau alur sungai) sehingga memudahkan mobilitas
manusia, barang, dan jasa.
Gambar 1. Bentuk Desa Linear Mengikuti Jalan. Bentuk ini banyak terdapat di daerah
dataran rendah.

b. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai.

Gambar 2. Bentuk Desa Memanjang Mengikuti Garis Pantai. Bentuk desa ini terjadi
karena aktivitas manusia yang mencari ikan dan hasil laut lainnya.

c. Bentuk desa terpusat. Bentuk desa semacam ini banyak dijumpai di wilayah
pegunungan. Wilayah pegunungan biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal
dari keturunan yang sama sehingga antara sesama warga masih merupakan saudara
atau kerabat.

Gambar 3. Bentuk Desa Terpusat Bentuk desa ini banyak terdapat di wilayah
pegunungan.
d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu. Bentuk semacam ini banyak
dijumpai di wilayah dataran rendah dan memiliki fasilitas umum yang banyak
dimanfaatkan oleh penduduk setempat, seperti mata air, danau, waduk, dan
fasilitas-fasilitas lainnya.
Gambar 4. Bentuk Desa Mengelilingi Fasilitas Tertentu. Bentuk desa ini terjadi
karena adanya fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat.
2. Pola pemukiman desa yaitu:
1. Pola pemukumiman desa mengelompok (Nucleated Village) yaitu pemusatan
penduduk desa hidup menggerombol membentuk suatu kelompok yang disebut
nucleus. Pola ini dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
2. tanah yang subur adalah daerah yang memiliki tanah yang subur memikat
penduduk untuk berdiam mengelompok.
3. reliefnya tidak kasar adalah daerah dataran rendah yang banyak didiami
penduduk.
4. air tanah yang dalam adalah daerah ini akan didapatkan jumlah sumur yang
sedikit dan jumlah memusat disekitar sumur.
5. Keamanan daerah yang keamanannya belum menjamin, penduduk akan
hidup mengelompok.
6. Pola pemukiman desa memanjang (line village) yaitu penduduk desa
menyusun tempat tinggalnya mengikuti jalur pantai, sungai atau jalur jalan dan
membentuk suatu deretan perumahan.
7. Pola pemukiman desa menyebar (open country village) yaitu penduduk desa
memilih atau membangun tempat kediamannya tersebar di suatu daerah pertanian
hingga dimungkinkan adanya suatu hubungan dagang, karena perbedaan produksi
dan kebutuhan. Pola ini juga disebut trade center community. Pemukiman
penduduk yang menyebar dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut:
· bencana banjir adalah daerah banjir dapat menjadi pemisah antara
pemukiman penduduk antar satu dengan yang lainnya.
· topografi yang kasar adalah daerah ini pemukiman penduduk akan
menyebar.
· air tanah yang dangkal adalah pembuatan sumur dibuat dengan mudah
dimana-mana sehingga pemukiman perumahan penduduk menyebar mengikuti
penyebaran sumur.
3.) Diketahui:

Jumlah penduduk A: 60.000 jiwa


Jumlah penduduk B: 20.000 jiwa
Jarak Kota A-B: 30 Km
Jawab:
Interaksi Kota A-B

. .
IAB

120.000
900
0.133
Jadi, kekuatan interaksi antara kota A dan B adalah. 0.133
4.) "Peri-urban ini belum ada yang menaungi. Areanya di antara dua itu (desa dan
kota)," ujar Sigit kepada Kompas.com, usai pemaparan materi arsitektur di
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Selasa (25/2/2015). Sigit
menjelaskan, area ini penting untuk diperhatikan. Pasalnya, peri-urban mulai
menghilang karena kota terus berkembang. "Peri-urban berpotensi berubah fungsi.
Di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jadebotabek) banyak.
Sekarang, kawasan Jadebotabek sudah besar-besar. Seperti di Cikarang," lanjut
dia. Sigit menjelaskan, jika menarik sejarah, DKI Jakarta dahulu hanya berpusat di
area Kota Tua sementara daerah yang lainnya adalah rural. Sekarang, seluruh
daerah di Jakarta merupakan perkotaan. "Di daerah-daerah pinggiran Jakarta,
sekarang sudah mulai, seperti Depok sampai ke pinggiran yaitu Bogor. Banten
juga sudah mulai. Kalau di Yogyakarta, contohnya Bantul," terang dia. Untuk
mencegah area perkotaan menyebar terlalu cepat, Sigit berharap pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk mengerem laju perkembangan kota, ke daerah peri-
urban. "Kota pasti berkembang. Itu pasti. Tapi, jangan terlalu cepat karena banyak
lahan yang dibutuhkan untuk daya dukung lingkungan menjadi berubah fungsi,"
jelas Sigit. Dia mencontohkan, lahan pertanian dan perkebunan di peri-urban yang
sudah dibangun gedung perkantoran dan perumahan. Para pengembang, biasanya
mencari lahan di luar kota untuk membangun. Pada saat yang bersamaan,
penduduk peri-urban juga tidak ragu menjual lahannya. "Contoh kasus, petani
punya sawah, atau pemilik-pemilik lahan sawah di pinggiran (kota). Mereka
cenderung ingin mendapat uang secara instan, akhirnya dijual jadi bangunan. Jadi
lahan sawah berkurang. Itu kawasan yang tadinya peri-urban berubah jadi kota
juga," papar Sigit. Menurut dia, kawasan peri-urban harus dipertahankan karena
mengandung kearifan lokal. Di ranah global, pengembangan peri-urban sudah
banyak didengungkan. Tujuannya, supaya masyarakat di sana bisa
mempertahankan dan memiliki kebanggaan terhadap kawasannya. "Kita ingin
mengembangkan dan memodernisasi sistem agrikluturnya dan membuat lahan-
lahan (di periurban) itu menarik untuk dikunjungi," sebut Sigit seraya
menyimpulkan, hal tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru sehingga
penduduk desa tidak perlu ke kota atau tempat lain.
5.) struktur virus corona memberikan petunjuk bagaimana virus itu menyebar begitu
cepat. virus corona berbentuk bola runcing, seperti paku. Paku-paku itu kemudian
mengenali dan menempel pada protein ACE2 yang ada pada permukaan sel
manusia. Ini menjadi langkah awal menuju infeksi. ACE2 adalah enzim yang
menjadi perantara perubahan angiotensin atau hormon untuk mengerutkan
pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. ACE2 adalah tempat
masuknya beberapa jenis virus corona ke dalam sel tubuh manusia, termasuk
SARS-CoV yang menyebabkan SARS.
Yang telah saya lakukan dalam menghindari virus covid-19 yaitu berdiam diri di
rumah dan selalu menjaga kebersihan jika pun kalau ingin keluar hanya untuk
keperluan penting saja jika tidak penting yang saya lakukan yaitu tetap berdiam
diri di rumah agar terhindar dari namanya virus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai