PENDAHULUAN
Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu
baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada pertanian
(Rahardjo, 2010 : 28). Pengertian dari masyarakat itu sendiri
adalah sekumpulan manusia yang saling berhubungan atau
dengan istilah ilmiah yaitu saling berinteraksi sehingga dalam
masyarakat tersebut akan terdapat kesepakatan-kesepakatan
yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh
setiap anggota masyarkat tersebut.
Kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada dalam masyarakat
kemudian mendarah daging pada setiap warganya, sehingga
membedakan antara masyarakat yang satu dengan yang lain
(Soerjono
Soekanto,
2006
22).
Masyarakat
itu
sendiri
dalam
masyarakat
kelembaga
kehidupan
agraris
masyarakat
misalnya
masyarakat,
nilai
khususnya
saja
dalam
hal
dan
norma,
dan
pada
kelembagajuga
pola
masyarakat
serta
peran
serta
atau
partisipasi
yang
masyarakat
sama
hukum
(Setiady,
yang
2013:
disebabkan
83).
oleh
Terbentuknya
adanya
rasa
suatu
masyarakat
hukum.
Masyarakat
hukum
a. Masyarakat
Dusun
(de
Dorpsgemeenschap),
masyarakat
kecil
yang
biasanya
meliputi
perkampungan
masyarakat
dusun
yang
saling
berdampingan
dalam
bahasa
asing
disebut
dengan
Sumatera-selatan
adanya
dengan
kuria
adanya
dan
huta,
marga
dan
dan
di
dusun.
masyarakat
mempunyai
kekuasaan
merupakan
pemerintahan
persekutuan
sendiri
yang
daerah
itu
tetap
dan
belukar
yang
terdapat
disela-sela
tanah
dari
sejarahnya,
desa
sudah
dikenal
sejak
jaman
(Surianingrat,
1992:12-13).
Dalam
praktik
desa.
menyelenggarakan
mengatur
Sedangkan
bagaimana
pemerintahanya,
melainkan
kerajaan
menyerahkannya
kepada
pemerintahan
pusat
tidak
desa
yang
hakekat
pemerintahan
dari
misalnya,
asas-asas
swatantra
penyelenggaraan
(yaitu
yang
disebut
dengan
desa-desa
yang
ditemukan
di
India.
a) Desa
Perdikan.
Perdikan
berasal
dari
kata
merdeka,
saat
kerajaan
diserang
musuh,
membantu
yang tinggal di desa ini dari kerja wajib dan upeti (Soenardjo,
1984:102-103).
Kartohadikoesoemo (1965: 3) menyatakan bahwa arti kata desa,
dusun, desi seperti juga negeri, nagari, nagoro berasal dari
bahasa sankskrit (sansekerta) yang berarti tanah air, tanah asal,
tanah kelahiran. Jauh sebelum Negara Indonesia merdeka,
diseluruh Indonesia telah ada satuan-satuan masyarakat hukum
yang
mempunyai
batas
wilayah
tertentu
dan
berwenang
masyarakat
itu
merupakan
satuan-satuan
adalah
suatu
kesatuan
masyarakat
hukum
yang
suatu
pemerintahan
masyarakat
sendiri.
yang
Selanjutnya,
berkuasa
mengadakan
Soenardjo
(1984:11)
serta
memiliki
susunan
pengurus
yang
dipilih
atau
berdasarkan
disesuaikan
prakarsa
Permusyawaratan
statusnya
pemerintah
Desa
dengan
menjadi
desa
kelurahan
bersama
memperhatikan
Badan
saran
dan
sejumlah
penduduk
yang
mempunyai
organisasi
tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah,
kelurahan
Perbedaan
Pemimpin
Desa
Kepala Desa
Kelurahan
Lurah
Status
(Kades)
Pemimpin daerah /
Perangkat
Jabatan
desa
pemerintahan
kabupaten / kota yang
sedang bertugas di
Status
Bukan PNS
10
kelurahan
PNS
Kepegawaian
Proses
Pengangkata
melalui PILKADES
walikota
n
Masa Jabatan tahun dan dapat
disesuaikan dengan
periode
melaksanakan
tugas-tugas
di
bidang
Daerah,
dalam
pemerintahan
kelurahan,
lurah
melaksanakan
dibantu
tugas-tugas
oleh
perangkat
pemerintah
kelurahan;
b)
pemberdayaan
Indonesia
dalam
kenyataanya
berbeda-beda
11
Tabel 2
Bentuk-bentuk Desa
Sistem
Susunan
Wilayah
Pemerintahan
Masyarakat
a. Wilayah yang
adat
a. Masyarakat yang
a. Sistem
sempit ditempati
susunanya
pemerintahan
penduduk yang
berdasarkan
ikatan
nama jabatan
kekerabatan
pemerintahan
padat.
b. Wilayah yang
luas ditempati
oleh penduduk
(genealogis).
b. Masyarakat yang
yang jarang.
adat yang
berbeda- beda
berdasarkan
dan penguasaan
ikatan
harta kekayaan
keagamaan.
desa yang
berbeda-beda.
bagian
wilayah
kerja
pemerintahan
desa
dan
Desa,
melaksanakan
pembinaan
kemasyarakatan
masyarakat
Desa.
Kepala
Desa,
Desa
12
Pembangunan
dan
Desa,
pemberdayaan
merupakan
pimpinan
jabatan
Kepala
Desa
adalah
tahun,
dan
dapat
diperpanjang lagi untuk tiga kali masa jabatan. Kepala Desa juga
memiliki wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah
mendapat
langsung
persetujuan
melalui
bersama
Pemilihan
BPD.
Kepala
Kepala
Desa
Desa
dipilih
(Pilkades)
oleh
Desa
melaksanakan
bertugas
tugas
dan
membantu
Kepala
wewenangnya.
Desa
Dalam
dalam
pasal
48
tugas
untuk
mengayomi
kepentingan
masyarakatnya.
c. Badan Permusyawaratan Desa
Pasal 55 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, menyebutkan
bahwa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mempunyai fungsi
membahas
dan
menyepakati
Rancangan
Peraturan
Desa
Badan
Permusyawaratan
Desa
merupakan
lembaga
Anggota
BPD
adalah
wakil
dari
penduduk
desa
dibentuk
dengan
memperhatikan
syarat-syarat
luas
14
disebutkan
pengertian
Desa
(www.menpan.go.id),
dengan
masyarakat
dan
menjalankan
fungsi
daerah
kabupaten
32 Tahun 2004,
atau
kota
dalam
dibentuk
15
statusnya
menjadi
kelurahan
sesuai
usul
dan
Nomor
Penyelenggaraan
Tahun
2014
Pemerintahan
yaitu
sebagai
Desa,
berikut:
pelaksanaan
16
17
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus
tunggal terpancang (embedded research). Penelitian dilakukan di
Desa Desa Sungai Langka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi
pustaka,
observasi
dan
conten
analysis.
Validitas
data
18
perkebuman
tersebut
dengan
dibentuk
suatu
Gele Harun
19
Republik
Indonesia,
CTN
dikembalikan
pada
penduduk
makin
pesat,
pe'mbangunan
mulai
nampak
lebih
maju
karena
penduduk
Pada
tahun
1972
telah
diadakan
beberapa
20
masyarakat
di
Sungai
Langka
diusulkan
pada
Desa
Sungai
Langka
nampak
pesat,
21
Sungai
Langka
hingga
tahun
1980.
Kemudian
Desa/Kelurahan
Bernung/Negeri
Kecamatan
Gedong Tataan
Sebelah Selatan
Sakti
Gunung Betung
Gedong Tataan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Reg 18
Kurungan Nyawa
Wiyono/PTPN VII
Gedong Tataan
Gedong Tataan
373
Ha/m
Luas Persawahan
2
Ha/m
Luas Perkebunan
164
2
Ha/m
Luas Kuburan
1,5
2
Ha/m
2
22
Luas Perkarangan
140
Ha/m
2
Ha/m
Perkantoran
0,5
2
Ha/m
21
2
Ha/m
900
2
Ha/m
Luas tanaman
Total Luas
2
c) Iklim
Curah Hujan
Jumlah bulan Hujan
Kelembaban
Suhu rata-rata harian
Tinggi Tempat dari permukaan
4000
6
Mm
Bulan
22-31
500
c
mdl
Laut
d) Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Laki-laki
Perempua
161
n
147
TK
Usia 3-6 yang sedang TK/Play
51
58
Group
Usia 7-18 tahun yang tidak
30
57
pernah sekolah
Usia 7-18 tahun yang sedang
309
297
sekolah
Usia 18-56 Tahun tidak pernah
115
121
sekolah
Usia 18-56 Tahun pernah SD
76
90
202
975
192
840
SLTP
Jumlah Usia 18-56 Th tidak tamat
1021
1502
23
SLTA
Tamat SMP/Sederajat
Tamat SMA/Sederajat
Tamat D-1/Sederajat
Tamat D-2/Sederajat
Tamat D-3/Sederajat
Tamat S-1/Sederajat
Tamat S-2/Sederajat
Tamat S-3/Sederajat
Tamatan SLB A
Tamatan SLB B
Tamatan SLB C
200
701
211
102
109
80
15
1
2
3
2
194
802
201
110
113
65
9
2
4
3
5
24
Laki-Laki
600
200
Perempuan
100
70
157
25
162
30
18
218
22
17
7
5
3
50
25
30
98
19
5
7
2
2
15
17
2
3
Karyawan pcrusahaan
swasta
Karyawan perusahaan
500
300
56
70
pemerintah
f) AGAMA
Agama
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Khonghucu
Kepercayaan Kepada
Laki-
Perempuan
Laki
2619
31
50
4
2.366
37
57
4
Laki-
Perempuan
Laki
2640
2640
2466
2466
Tuhan YME
Aliran Kepercayaan
Lainya
Jumlah
g) Kewarga Negaraan
Kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia
Warga Negara Asing
Dwi Kewarganegaraan
Jumalh
h) Etnis
Etnis
Laki-
Perempuan
Laki
Aceh
Batak
Nias
Men tawai
Melayu
Minang
Kubu
Anak Dalam
Badui
Betawi
25
15
Sunda
Jawa
Madura
Bali
Ban jar
Dayak
Bugis
Makasar
Mandar
Sasak
Ambon
Minahasa
Flores
Jpapua
Timor
Sabu
Rote
Sumba
Ternate
Tolaki
Buton
Muna
Mikongga
Wanci
Alor
Benoa
Tunjung
Mbojo
Samawa
Asia
Afrika
Australia
China
Amerika
Eropa
200
2000
50
1
200
2000
30
2
1
5
Laki-
Perempuan
Laki
25
5
9
31
4
3
i) Cacat Mental
Cacat Fisik
Tuna Rungu
Tina Wicara
Tuna Netra
Lumpuh
Sumbing
26
Cacat Kulit
Cacat Fisik/Tuna Daksa Lainya
Cacat Mental
Idiot
Gila
Stress
Autis
Laki-Laki
15
2
Perempuan
10
1
j) Sarana Pendidikan
a) Tk/Paud
b) Sd
c) SMP
d) Madrasah Diniyah
:
:
:
:
4
5
1
1
Unit
Unit
Unit
Unit
27
D. PENUTUP
a) Manusia menjalani
Desa
Kecamatan
Gedongtataan
Kabupaten
Pesawaran
28
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif.
Amin Widjaja Tunggal, 2008. Audit Manajemen. Jakarta : Rineka
Cipta.
Bandung: Pustaka Setia.
Djunasih, Sunarjo. 1984. Opini Publik. Yogyakarta : Liberty.
Siska Yulia, 2016. Sejarah Lokal (Perspektif Pengajaran Sejarah).
Bandar
Lampung: STKIP-PGRI Bandar Lampung.
Soetomo. 2009. Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Putra
Pelajar.
Suryaningrat, Bayu. 1992. Pemerintahan Administrasi Desa dan
Kelurahan. Jakarta: Rineka Cipta.
29