Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Hussein Aliefianto

NPM : 21.0102.0005
Kelas : Akuntansi 21A
Prodi : Akuntansi (S-1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Tugas : Resume materi Kerangka Umum (konseptual) akuntansi sektor publik
Dosen Pengampu : Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc., Ak.
Hari, Tanggal : Selasa, 07 Februari 2023

A. PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Menurut joedono (2000) sebagaimana dikutip Halim (2008) istilah sektor
publik lebih tertuju kepada sektor negara usaha-usaha negara dan organisasi
nirlaba sedangkan Abdullah (1996) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya yaitu unit-unit yang
dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup banyak atau pelayan
masyarakat seperti kesehatan pendidikan dan keamanan demikian cukup beralasan
bahwa istilah sektor publik dapat berkonotasi perpajakan birokrasi atau
pemerintah. Selanjutnya adalah lebih mudah jika istilah sektor publik dilawankan
dengan istilah sektor privat atau swasta atau bisnis hal ini mempermudah dalam
memahami istilah sektor publik dari perspektif kepemilikan atau (ownership)
pengendalian (control) dan akuntabilitas (accountability) dan lain-lain.
Jones dan pendlebury (1996) mengemukakan bahwa istilah sektor publik
dapat dipahami lebih jelas bila dihubungkan dengan istilah akuntan publik di
Amerika serikat istilah ini adalah untuk akuntan swasta yang berpraktek untuk
masyarakat sedangkan di Inggris atau Eropa istilah tersebut adalah untuk akuntan
yang bekerja di organisasi pemerintah dengan demikian istilah sektor publik yang
umum dipahami adalah akuntansi untuk organisasi pemerintah istilah sektor
publik sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik sehingga setiap disiplin ilmu
ekonomi politik hukum dan sosial memiliki cara pandang dan definisi yang
berbeda-beda dari sudut pandang ilmu ekonomi sektor publik dapat dipahami
sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan hak publik
akuntansi sektor publik yang diselenggarakan sesuai dengan organisasi
tujuan dan pemenuhan kebutuhan publik yang lebih baik dengan melihat berbagai
macam kepentingan yang timbul maka organisasi tidak sepenuhnya
diselenggarakan murni oleh pemerintah dan tidak sepenuhnya murni oleh
lembaga-lembaga swasta organisasi yang demikian secara teoritis sering disebut
sebagai quango (quasi autonomus non governmental organisation) (Yunus 2000)
Akuntansi sektor publik masih relatif baru di khasanah akuntansi di
Indonesia, selama ini akuntansi sektor publik lebih dikenal dengan istilah
akuntansi pemerintah istilah akuntansi sektor publik mulai mengemuka seiring
dengan arus reformasi yang melahirkan konsep otonomi daerah. Sebagai
konsekuensi dari otonomi daerah maka hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah termasuk hubungan dalam bidang keuangan menjadi suatu
yang wajib diubah salah satu yang muncul berkaitan dengan hal tersebut adalah
tentang pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan masalah tersebut akan
berkaitan dengan persoalan akuntabilitas dan juga akan terpisahkan dengan
disiplin akuntan yang berkaitan dengan pemerintah baik pemerintah pusat
provinsi maupun daerah akuntansi yang demikian termasuk dalam lingkup
disiplin akuntansi sektor publik dalam (Halim: 2008).

B. CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan
lembaga
pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan laba rugi tidak
perlu
dilakukan.
2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana
halnya
perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan
pribadi juga tidak perlu dilakukan.
3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi
oleh sistem
pemerintahan negara yang bersangkutan maka bentuk akuntansi pemerintahan
berada antara suatu negara dengan negara lain tergantung pada sistem
pemerintahannya.
4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat,
menggolongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran
suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak bisa
dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap-
tiap negara.

C. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan. Pada beberapa
hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta.
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks
dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor
publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur dan demografi.
- Faktor Ekonomi
Yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
4. Struktur produksi
5. Tenaga Kerja
6. Arus modal dalam negeri
7. Cadangan devisa
8. Nilai tukar mata uang
9. Utang dan bantuan luar negeri
10. Infrastruktur
11. Teknologi
12. Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
13. Sektor informal
- Faktor Politik
1. Hubungan Negara dan masyarakat
2. Legitimasi pemerintah
3. Tipe rezim yang berkuasa
4. Ideologi Negara
5. Elit politik dan massa
6. Jaringan internasional
7. Kelembagaan
- Faktor Kultural
1. Keragaman, suku, ras, agama, dan budaya
2. Sistem nilai di masyarakat
3. Historis
4. Sosiologi masyarakat
5. Karakteristik masyarakat
6. Tingkat pendidikan
7. Faktor Demografi
8. Pertumbuhan penduduk
9. Struktur usia penduduk
10. Migrasi
11. Tingkat kesehatan

D. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan
bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,
efisien dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian
manajemen.
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif
program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenang nya dan
memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait
dengan akuntabilitas (accountability) Akuntansi Sektor Publik terkait dengan
tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan
akuntabilitas. Pemilihan program yang tepat sasaran, efektif, dan ekonomis
akan sangat membantu dalam proses penganggaran titik yang merupakan
tahap yang membutuhkan keahlian khusus karena merupakan proses politik
sehingga manajer sektor publik dituntut untuk memiliki political skill
disamping pemahaman teknis akuntansi. Pada tahap akhir dari proses
pengendalian manajemen akuntansi dibutuhkan dalam pembuatan laporan
keuangan sektor publik berupa laporan surplus/defisit pada pemerintahan
laporan rugi/laba dan aliran kas pada BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan
anggaran, laporan alokasi sumber dana, dan neraca. Akuntabilitas publik
hendaknya dipahami bukan sekedar akuntabilitas financial saja, akan tetapi
juga akuntabilitas value for money, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas
hukum, dan akuntabilitas politik.

E. PERBANDINGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA


 Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta Akuntansi pemerintahan
dengan akuntansi komersial memiliki beberapa sisi persamaan, antara lain:
1. Akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial sama-sama
memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi.
2. Akuntansi pemerintahan maupun akuntansi komersial mengikuti prinsip-
prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum, seperti:
a.Prinsip Objektivitas (Objectivity)
Laporan harus dapat diuji/diverifikasi, yaitu terdapat bukti-buktinya agar
informasi yang dihasilkan dapat diandalkan (reliable).
b.Prinsip Konsistensi (Consistency)
Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan, yaitu menetapkan metode
akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
c.Prinsip Materialitas (Materiality)
Menyatakan bahwa jumlah atau nilai yang cukup manfaatnya/cukup besar,
transaksi ekonomi yang material akan dicatat dan dilaporkan.
d.Prinsip Pengungkapan Penuh yang memadai (Full Disclosure)
-prinsip-prinsip dan standar akuntansi pemerintahan, sama seperti pada
akuntansi komersial, dikembangkan terus-menerus.
-bagan perkiraan standar digunakan baik dalam akuntansi pemerintahan
maupun akuntansi komersial.
3. Sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian integral sistem
ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
 Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
1. Dari segi kegiatan dan tujuan dari perusahaan komersial yaitu
menghasilkan keuntungan sedangkan pemerintah adalah pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Dalam akuntansi pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budegetary
accounting), sedangkan dalam akuntansi komersial tidak ada perkiraan
anggaran.
3. Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana, dalam akuntansi
komersial semua aset, kewajiban dan ekuitas merupakan bagian dari satu
dana.
4. Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan dalam
laporan operasional maupun neraca titik dalam akuntansi komersial,
pengeluaran modal tidak dilaporkan dalam laporan operasional.
5. Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan
pemerintah sehingga bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan akuntansi
komersial.

F. TUJUAN DAN PERAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


SEKTOR PUBLIK
Kerangka dasar merupakan konsep yang mendasari dari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk kepentingan eksternal.
Tujuan kerangka dasar adalah acuan bagi:
a. tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam pelaksanaan
tugasnya
b. penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut
prinsip akuntansi yang secara lazim dan standar akuntansi keuangan sektor
publik
c. auditor (BPK) dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum dan
d. para pemakai laporan keuangan sektor publik dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi
keuangan sektor publik
Kerangka dasar ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sektor
publik ketika terjadi pertentangan antara kerangka dasar dan standar
akuntansi keuangan sektor publik ketentuan standar akuntansi keuangan
sektor publik harus diunggulkan namun demikian penggunaan kerangka dasar
sebagai acuan oleh komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor
publik dalam pengembangan standar akuntansi keuangan sektor publik di
masa depan dan di dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi
keuangan sektor publik yang berlaku menjamin kurangnya konflik tersebut
revisi kerangka dasar bisa dilakukan dari waktu ke waktu selaras dengan
pengalaman komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik
dalam penggunaan kerangka dasar tersebut.

G. RUANG LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


SEKTOR PUBLIK
Kerangka dasar membahas :
1. tujuan laporan keuangan sektor publik
2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan di sektor publik
3. definisi pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan pada sektor publik, dan
4. konsep ekuitas serta pemelihara ekuitas
Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan sektor publik untuk tujuan
umum yang selanjutnya hanya disebut laporan keuangan sektor publik termasuk
laporan keuangan konsolidasi laporan keuangan organisasi sektor publik disusun
dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan
sejumlah besar pemakai namun demikian informasi tambahan di prospektus
dianggap sudah memenuhi kebutuhan tujuan khusus tersebut kerangka konseptual
ini dipatuhi semua manajemen sektor publik dan melaporkan perkembangan
organisasi dan aktivitas yang dilakukan.
Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan keuangan
dalam organisasi-organisasi sektor publik. menurut IPSAS, laporan keuangan
minimal organisasi sektor publik yang harus dihasilkan meliputi laporan posisi
keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan aktiva / ekuitas neto, laporan arus
kas, perhitungan anggaran, dan catatan atas laporan keuangan.

H. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


- Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi struktur dari posisi
keuangan akibat transaksi yang dilakukan tujuan umum pelaporan keuangan
sektor publik adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
dan mendemonstrasikan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang
dipercayakan dengan:
1. menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi dan penggunaan
sumber daya finansial
2. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya
dan memenuhi persyaratan kasnya
3. menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan
entitas untuk mendanai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta
komitmennya
4. menyediakan informasi tentang kondisi keuangan suatu entitas dan
perubahan di dalamnya
5. menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi
kinerja entitas atas hal biaya jasa efisiensi dan pencapaian tujuan
- laporan keuangan sektor publik mempunyai aspek prediktif dan perspektif
dalam penggunaan uang prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang
diisyaratkan untuk operasi berkelanjutan akan mempengaruhi berbagai risiko
ketidakpastian dalam berasosiasi selain itu laporan keuangan juga dapat
menyediakan informasi untuk
1. mengindikasikan Apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara
legal sesuai dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)
2. Mengindikasikan Apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai
persyaratan legal dan kontraktual termasuk kriteria keuangan yang telah
ditetapkan otoritas legislatif (appropriate)
- untuk memenuhi tujuan di atas laporan keuangan sektor publik
menyediakan informasi yang meliputi elemen-elemen :
1. aktiva
2. kewajiban
3. aktiva / ekuitas neto
4. pendapatan
5. biaya-biaya
6. arus kas

E. ASUMSI DASAR
1. Dasar akrual
Untuk mencapai tujuannya basis pelaporan keuangan sektor publik adalah
dasar akrual, di mana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan
dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode yang bersangkutan laporan keuangan sektor publik yang disusun
atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai bukan hanya
mengenai transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran
kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya
yang mempresentasikan kas yang diterima di masa depan oleh karena itu
laporan keuangan sektor publik meliputi berbagai transaksi masa lalu dan
peristiwa terkait yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara
ekonomi.
2. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan sektor publik disusun atas dasar kelangsungan usaha
entitas saat sekarang dan masa depan entitas diasumsikan tidak bermaksud
melikudasi atau mengurangi secara material skala usahanya jika
kemungkinan likuidasi terjadi penyajian laporan keuangan harus dilakukan
secara berbeda sesuai dengan kebutuhan likuidasi saat itu.

F. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN


SEKTOR PUBLIK
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas informasi dalam laporan
keuangan yang berguna bagi pemakai terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu :
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Penyajian jujur
6. Substansi mengungguli bentuk
7. Netralitas
8. pertimbangan sehat
9. kelengkapan
10. dapat dibandingkan
11. Kendala informasi yang relevan dan andal
12. keseimbangan antara biaya dan manfaat
13. keseimbangan diantara karakteristik kualitatif
14. penyajian wajar

DAFTAR PUSTAKA
 Ulum, Ihyaul dan Hafiez Sofyani. 2016. Akuntansi Sektor Publik. Aditya
Media. Yogyakarta.
 Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi. 2017. Akuntansi Sektor
Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai