Anda di halaman 1dari 16

JUDUL:

ANGGOTA: KARAKTERISTIK DAN


LINGKUNGAN SEKTOR
PUBLIK
KELOMPOK 1

Abdullatif
Dave Darell
Junaidi
Riswanda Setiawan
Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor
publik

Sektor publik jika dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi,sektor


publik dapat dimengerti sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha menghasilkan barang ataupun pelayanan publik
agar dapat memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Organisasi sektor publik saat ini sedang menghadapi tekanan untuk


lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial,serta
dampak negatif atas aktifitas yang dilakukan.
Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor
publik

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan


dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri
memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor
swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan
bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena
kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik
tersebut.

Secara kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan


pemerintahan (pusat dan daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi
politik, LSM, Universitas dan organisasi nirlaba lainnya. Sektor publik
bersifat heterogen dan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan historis (sejarah).
SIFAT DAN KARAKTERISTIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki


tujuan(purposive activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai
hasil tertentu yang harus memiliki manfaat. Kegunaan akuntansi pada
sektor publik maupun sektor swasta mempunyai tujuan yang
berbeda.Komponen lingkungan yang menyebabkan terjadinya perbedaan
antara akuntansi pada sektor publik dan akuntansi swasta.

Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik


adalah:
 faktor ekonomi
 faktor politik
 faktor kultural dan
 demografi.
VALUE FOR MONEY
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu :
 Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga
terendah.
 Efisiensi : pencapaian output yang maksimum denngan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
 Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan
atau perbandingan outcome dengan output.
Beberapa pihak berpendapat bahwa ketiga hal itu saja belum
cukup,perlu menambahkan dua elemen lain yaitu keadilan (equity) dan
pemerataan atau kesetaraan (equality). Keadilan yang mengacu pada
kesempatan sosial (social oppurtunity) yang sama untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas,dan pendistribusian secara merata
(equality).
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR
PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal: Modal


obligasi pemerintah, laba sendiri, laba ditahan,
BUMN/BUMD, penjualan penjualan aktiva.
aset negara, dsb. Pembiayaan eksternal: utang
bank, obligasi, penerbitan
saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada
masyarakat (publik) dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)
Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel: datar, piramid,
lintas fungsional, dsb.
Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (I993) menyatakan bahwa


tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
 Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat , efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi.
 Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan
penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya, dan memungkinkan bagi
pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah
dan penggunaan dana publik.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas
PERKEMBANGAN
AKUNTASI
SEKTOR PUBLIK

Istilah ''sektor publik'' dipakai pertama kali pada tahun 1952, pada saat itu
sektor publik kerap kali dikaitkan sebagai bagian dari ekonomi makro.Pada tahun
1970-an, muncul kritikan dan serangan yang mempertanyakan peran sektor publik,dan
pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju
sebagai jawaban atas berbagai kritikan.
Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan
New Public Management (NPM) dan reinveting government. NPM berakar dari teori
manajemen yang pada dasarnya beranggapan bahwa praktik bisnis komersial dan
manajemen sektor swasta adalah lebih baik daripada praktik dan manajemen pada
sektor publik.
PERKEMBANGAN
AKUNTASI
SEKTOR PUBLIK

Dalam dua dasawarsa terakhir, telah terjadi perkembangan (akuntansi)


sektor publik yang pesat. Istilah “akuntabilitas publik, value for money, reformasi
sektor publik, privatisasi, good public governance" telah begitu cepat masuk ke dalam
kamus sektor publik. lsu yang muncul dalam sektor publik merupakan suatu rangkaian
yang akarnya merupakan tuntutan diciptakannya good public and corporate
governance.
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK DAN GOOD
GOVERNANCE

Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola unsur-unsur


publik.World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber-
sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat,
sedangkan UNDP lebih menekankan pada aspek politik ekonomi dan administratif
dalam pengelolaan negara. Polytical government mengacu pada proses pembuatan
kebijakan (policy/strategy formulatioan).
Karakteristik pelaksaan good governance menurut UNDP :
1. Participation 5. Concensus Orientation
2. Rule of law 6. Equity
3. Transparancy 7. Eficiency and effectiveness
4. Responsivenness 8. Accountibility
9. Strategic vision
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK DAN GOOD
GOVERNANCE

Dari delapan karakteristik tersebut,paling tidak terdapat tiga hal yang dapat
diperankan oleh akuntansi sektor publik,yaitu penciptaan transparancy,akuntanbilitas
publik,dan value for mone y(ekonomi ,effisiency, effectiveness).
Selain reformasi kelem bagaan dan reformasi manajemen sektor
publik,untuk mendukunng terciptanya good governance maka diperlukan serangkaian
reformasi lanjutan terutama terkait dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah
daerah,yaitu :
Reformasi sistem pengganggaran(budgeting reform)
Reformasi sistem akuntansi (accounting reform)
Reformasi sistem pemeriksaan (audit reform) dan
Reformasi sistem manajemen keuangan daerah (financial management reform).
Akuntansi Publik adalah kewajiban pihak
pemagang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah (principal) yang memiliki hak dan
kewenangan untuk mememinta
pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua
macam,yaitu: (1) akuntibilitas vertikal dan (2)
AKUNTABILITAS
akuntibilitas horisontal. Dalam konteks organisasi
PUBLIK pemerintah,akuntibilitas publik adalah pemberian
informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja
finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan laporan tersebut.
Akuntabilitas merupakan konsep yang lebih luas
dari stewardship. Akuntabilitas publik yang harus
dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi
Ellowod(1993) menjelaskan terdapat
empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi
oleh rganisasi sektor publik,yaitu:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas


hukum (accontibility for probility and legality)
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
AKUNTABILITAS 3. Akuntibilitas proogram (program
PUBLIK accountabilty)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai
PRIVATISASI sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi, dan sumber
dan sumber pemborosan negara.
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan
menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan,yaitu:
1. Regulation & politycal pressure.
2. Social pressure
3. Rent Seeking behaviour
4. Economic & efficiency
Di sisi internal BUMN dan BUMD harus
melakukan strattegi agar bisa menjadi entitas bisnis yang
tangguh dan profesional sehingga memiliki daya saing.
Harus dilakukan upaya-upaya efisiensi biaya misalnya
dengan strategic cost management,dilakukan restruksi
organisasi, privatisasi dan rightsizing (downsizing) serta
regrutmen sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
dan memiliki integritas yang tinggi.
OTONOMI Salah satu ketetapan MPR yaitu tap MPR nomor
XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Otonomi daerah;
DAERAH pengaturan,pembagian dan pemanfaatan sumber daya
nasional yang perkeadilan serta perimbangan keuangan
pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan
republik indonesia merupakan landasan hukum bagi
dikeluarkannya UU No.22 tahun 1999 tentang pemerintah
daerah,dan UU No.25 tahun 1999 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah sebagai
dasar penyelenggaraan otonom daerah.
Misi utama kedua undang-undang tersebut
adalah desentralisasi. Ada Dua manfaat desentralisasi.
(1) Peningkatan Partisipasi
(2) Perbaikan alokasi semberdaya produktif.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai