Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT


DIREKTORAT PRASARANA TRANSPORTASI JALAN

PAPARAN PENDAHULUAN
STUDI PENYUSUNAN TITIK LOKASI
DAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
FASILITAS PENDUKUNG & INTEGRASI MODA
DI KSPN

Morotai
TAHUN ANGGARAN 2020
Konsultan Perencana:

PT. TEKNIK EKSAKTA

AGUSTUS 2020
Konsultan Perencana

Tim Penyusun
Tenaga Ahli
Amiruddin Akbar Fisu, ST.MT Ahli Perencanaan Transportasi
Rahmat, ST Ahli Struktur Bangunan
Azwar Anas Singer, ST Ahli Arsitektur
Jamaluddin, ST Ahli Cost Estimate
SKA AHLI TEKNIK JALAN
KETUA TIM
SKA AHLI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
(AHLI STRUKTUR)
SKA AHLI ARSITEK
(AHLI ARSITEKTUR)
SKA AHLI TEKNIK BANGUNAN
GEDUNG
(AHLI COST ESTIMATOR)
Tenaga Pendukung
1. Sri Ulfayanti M Sekretaris
2. Sapto Bagus Sampurno, ST Visualisasi Animator 3D
3. Antonius Aris Eko, ST Juru Gambar I
4. Bustamil, ST Juru Gambar II
5. Ahmad Dahlan, ST Surveyor I
6. Dodo Purwanto,ST Surveyor II
7. Mardi Mangiwa, ST Surveyor III
8. Taufik Pratama, ST Surveyor IV
9. Muh. Yunus, ST Surveyor V
10. Akbar Office Boy
Latar Belakang
• Target kunjungan wisatawan mancanegara 18,5 juta per
tahun dan wisatawan nusantara 310 juta per tahun, target
penerimaan devisa US$ 19-21 Miliar.
• KSPN Morotai merupakan salah satu dari 10 daftar kawasan
pariwisata yang diprioritaskan oleh pemerintah >> upaya
peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur
sarana dan prasarana transportasi agar aksesibilitas makin
mudah

Secara garis besar beberapa permasalahan terkait Sarana dan


Prasarana pada area Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
meliputi :
• Aksesibilitas moda angkutan umum menuju area lokasi wisata
masih terbatas;
• Fasilitas pendukung dan integrasi moda yang berkesinambungan
belum tersedia dengan baik;
• Belum terintegrasinya angkutan massal antar simpul transportasi
moda lain;
PEMAHAMAN TERHADAP
KAK
output
KAJIAN/ STUDI
• Studi kebutuhan fasilitas pendukung KSPN
Morotai
• Kajian analisis lokasi fasilitas integrasi moda
transportasi
GENERAL & DETAIL
CONCEPT
• Konsep makro
Keterpaduan moda dengan simpul-simpul
jaringan, pada pusat-pusat aktifitas

• Konsep mikro
Ide, pola dan gagasan arsitektural
DETAIL ENGINEERING
DESIGN
Maksud Kegiatan
• Tercapainya hasil Perencanaan titik lokasi fasilitas integrasi
moda yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan
aksesibilitas melalui proses perencanaan teknis yang
memenuhi persyaratan sesuai standar dan ketentuan yang
ditetapkan.
• Tercapainya hasil perencanaan yang memperhatikan konsep
keterpaduan moda dengan simpul transportasi moda lain
pada pusat kegiatan masyarakat pengguna angkutan umum
dengan fasilitas pendukung sesuai analisa potensi kebutuhan
wisatawan pengunjung area wisatawan.
• Tercapainya Standarisasi Detail Desain fasilitas pendukung dan
integrasi mdoa yang mampu menjawab kebutuhan akan
sarana dan prasarana transportasi bagi seluruh masyarakat
yang aman dan nyaman bagi pengguna transportasi massal.
Gambaran Umum JUMLAH PENDUDUK
80.000
74.005 74.565
75.000

70.000

65.000 64.001
62.412
60.000

55.000
2016 2017 2018 2019
JUMLAH PENDUDUK

Kontribusi (%)
No. LAPANGAN USAHA
2014 2015 2016 2017 2018
1 Pertanian 48,11 46,66 46,34 46,08 48,95
2 Pertambangan dan Penggalian 0,06 0,05 0,05 0,05 0,06
3 Industri Pengolahan 5,52 5,44 5,32 5,15 5,25
4 Pegadaan Listrik dan Gas 0,06 0,08 0,10 0,10 0,11
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02
6 Konstruksi 7,46 7,78 8,08 8,36 9,20
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 19,02 19,88 20,02 20,16 21,80
8 Transportasi dan Pergudangan 2,00 2,03 2,31 2,41 2,57
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14
10 Informasi dan Komunikasi 1,31 1,32 1,34 1,35 1,45
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,26 1,41 1,49 1,43 1,47
12 Real Estate 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
13 Jasa Perusahaan 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 9,01 9,17 8,81 8,79 9,20
15 Jasa Pendidikan 3,78 3,73 3,68 3,63 3,82
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,50 1,52 1,53 1,55 1,67
17 Jasa Lainnya 0,55 0,55 0,55 0,55 0,59
Profil Wilayah KSPN Morotai
Wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN) Morotai ditetapkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Kunjungan Wisatawan tahun 2015-2019
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 35.000
2010 – 2025. Hasil identifikasi dan survei lapangan,
28590
maka profil KSPN Morotai dapat diuraikan sebagai 30.000

berikut : 25.000

1. Secara administrasi terdiri dari : Kecamatan 20.000


Morotai Selatan (Desa yaitu : Galo-galo, Juanga, 14130
15.000 12545
Pandanga, Daruba, Kolorai, Pilowo, Darame,
Wawarna, Dehegila dan Aha) dan Kecamatan 10.000
Morotai Selatan Barat ( Desa Wayabula, Bobula, 5.255
5.000 3.254
Posi-Posi Rao, Saminyamau, Aru Burung, Lou 479 437 584 914 511
Madoro, Le-Leo, Raja, Tiley Pantai, Usbar Pantai, 0

Tiley, Waringin, Cucumare dan Aru Irian) 2015 2016 2017 2018 2019
2. Secara aksesibilitas, Wilayah KSPN Morotai dilalui wisnus wisman
Jalan Strategis Nasional membentang dari Selatan
ke Utara / Daruba – Wayabula (Kepmen Pekerjaan
Umum Nomor 567 tahun 2010) dan dilalui jalan
kolektor dan lokal yang berlokasi tersebar.
Arahan Pengembangan Pariwisata KSPN Morotai
• Keterpaduan pengembangan obyek wisata sejarah dan ekowisata baik di daratan Morotai
maupun di laut dan pulau-pulau kecil sebagai satu kesatuan paket wisata. Pengembangan modal
wisata sejarah dapat dijadikan sebagai obyek wisata penangkap (tourists catcher) yang hanya
sekali dikunjungi karena keinginan yang besar untuk melihat dan menikmati obyek wisata, yaitu
keinginan untuk melihat sejarah Perang Dunia Kedua (Dalam hal ini perlu dibuat Monumen
Sejarah Perang Dunia II), sedangkan obyek wisata pantai dapat dijadikan obyek wisata penahan,
yang berarti wisatawan berkeinginan kembali lagi untuk menikmati untuk obyek wisata.
• Pengembangan pariwisata sebagai upaya pengentasan kemiskinan (tourism for poor) dengan
melibatkkan masyarakat semaksimal mungkin. Pelibatan masyarakat dimulai dari tahap
perencanaan wisata, implementasi dan pengawasan.
• Pengembangan pariwisata harus memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga pola
pengembangan tidak bersifat mass tourism dengan memperbesar jumah pengunjung, tapi
diharapkan memperpanjang length of stay pengunjung.
• Dikaitan dengan wisata sejarah dan ekowisata, maka komplementaritas motivasi pengunjung
adalah special interest, yaitu motivasi untuk melihat sejarah PD II, rekreasi, dan petualangan.
Dengan demikian wisatawan mancanegara yang utama dapat berasal dari Jepang, Amerika,
Australia, dan Eropa.
REKOMENDASI PENGEMBANGAN 10 KSPN PRIORITAS
REKOMENDASI PENGEMBANGAN 10 KSPN PRIORITAS
(sumber: Profil 10 KSPN Prioritas)

• Pengembangan 10 KSPN Prioritas memerlukan perencanaan yang terpadu (lintas sektor), terkoordinasi
(pusat-daerah), dan komprehensif dengan konsep yang tepat sesuai keunggulan masing-masing lokasi
pariwisata.
• Prasarana air minum dan sanitasi (terutama MCK/toilet) yang layak dan memadai sangat dibutuhkan di
lokasi objek pariwisata.
• Aksesibilitas jalan dan Fasilitas transportasi harus ditingkatkan agar mempermudah para wisatawan
untuk mencapai lokasi objek pariwisata.
• Sebagian area pada lokasi pariwisata merupakan cagar alam atau memiliki nilai sejarah/budaya sehingga
pengembangan pariwisata atau permukiman di sekitarnya perlu diperhatikan agar tidak merusak wilayah
konservasi atau objek wisata budaya/sejarah.
• Pengembangan infrastruktur permukiman kawasan perkotaan/kawasan perdesaan di sekitar area lokasi
KSPN diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
• Fasilitas akomodasi (penginapan) yang memadai dan sarana penunjang lainnya perlu dikembangkan
sehingga dapat memperlama waktu tinggal wisatawan agar mendukung peningkatan perekonomian
lokal.
Tahapan pelaksanaan
• Tahapan Persiapan
• Pengumpulan data primer & sekunder
(survei)
• Analisis (analisis lokasi, analisis keterpaduan
moda, proyeksi jumlah pergerakan, dll)
• Perumusan konsep perencanaan
• Desain
Konsepsi Transportasi Terpadu

• Keterpaduan prasarana • Keterpaduan aktifitas


• Keterpaduan jaringan • Keterpaduan regulasi,
kelembagaan & operasional
Teknik Analisis
• Pemilihan lokasi (simpul) >> tinjauan
makro dan mikro
• Proyeksi potensi pergerakan >> proyeksi
jumlah wisatawan
• Keterpaduan/ Integrasi moda
• Zonasi wilayah
• Scoring analysis
• Coverage analysis
Karakteristik Pergerakan
pada Kawasan Wisata
General Konsep (makro)
GENERAL CONCEPT
ARSITEKTUR
Connected

Modern
Local culture

Local Pattern

Arsitektur Lokal
Analisis Perencanaan Arsitektur

ANALISIS VIEW BANGUNAN


ANALISIS SIRKULASI BANGUNAN
ANALISIS LINTASAN MATAHARI

ANALISIS PEMANFAATAN
RUANG BANGUNAN
Alur Perencanaan Arsitektur
Konsep
Perencanaan
Konsep perancangan yang akan
Pra Rancangan
menjadi arahan bagi semua Pengembangan
pertimbangan perencanaan dan Desain
perancangan tahap berikutnya, Berisi gagasan awal rancangan
akan dirumuskan oleh Arsitek arsitektural dan lansekap yang Pembuatan
Utama dibantu oleh semua staf merupakan hasil transformasi Rencana Detail
dari konsep perancangan
ahli dari masing-masing divisi. Pengembangan system dan
Konsep perancangan arsitektur serta site
developmentnya. Equipment rancangan mencakup • Gambar DED
merupakan uraian diskriptif
yang mencakup bidang operasional, Interior dan gambar-gambar hasil • Rencana
arsitektur, sistem mekanikal, Exterior/Pengembangan lahan. pengembangan rancangan
Berisi uraian dan diagram Anggaran Biaya
sistem elektrikal, sistem utilitas,
skematis sistem-sistem struktur,
arsitektural, lansekap (RAB)
sistem struktur, equipment,
mekanikal, elektrikal, utilitas, struktur, mekanikal, • Rencana Kerja
interior, exterior dan
pengembangan lahan. equipment operasional, Interior elektrikal, utilitas, dan Syarat (RKS)
dan Exterior/Pengembangan
equipment operasional,
lahan yang diterapkan sesuai
dengan fungsi dan karakteristik Interior dan
bangunan. Selain itu juga Exterior/Pengembangan
dilajutkan dengan fungsi dan lahan.
cara penerapannya masing-
masing sistem dalam sistem
bangunan secara keseluruhan
Bulan Ke -
No Kegiatan I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1
2
I IDENTIFIKASI DAN KONFIRMASI ISU POKOK KEGIATAN
Studi Li tera tur
Konfi rma s i Is u Pokok Study
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
3 Penyus una n Renca na Kerja
4 Penyus una n Metode Kerja Kons ul ta n
II PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN
III SEMINAR PENDAHULUAN
IV PENGUMPULAN DATA DAN SURVEY LAPANGAN
1 Pers i a pa n Survey
2 Pengumpul a n Da ta da n Survey l a pa nga n
3 Da ta Sekunder :
- Kebi ja ka n Renca na
- Fi s i k da n Li ngkunga n
- Pra s a ra na da n s a ra na eks i s ti ng
- Studi -Studi Terka i t
4 Da ta Pri mer :
Survey eks i s ti ng s a ra na da n pra s a ra na l oka s i
Survey l oka s i wi s a ta KSPN Wa ka tobi
Survey Kondi s i l a ha n s eki ta r l oka s i
Survey rute tra yek
V ANALISA DATA
Ana l i s i s kebutuha n fa s i l i ta s i ntegra s i a nta rmoda
Ana l i s i s Ma kro kons ep renca na fa s i l i ta s
penyus una n kons ep ra nca nga n ba nguna n
VI PENYUSUNAN LAPORAN ANTARA
VII SEMINAR ANTARA
VIII PENYSUNAN LAPORAN AKHIR
1 Penyus una n La pora n a khi r
2 Pembua ta n ga mba r 3D
3 Pembua ta n Ga mba r DED
4 Pembua ta n RAB
Pembua ta n Renca na Kerja da n Sya ra t (RKS) da n
5
Spes i fi ka s i Tekni s
6 Penyus una n La pora n Eks ekuti f Summa ry
IX SEMINAR AKHIR
X PENYERAHAN LAPORAN AKHIR
Kebutuhan Data (primer & sekunder)
• Topografi • Harga Bahan
• Kebijakan Pemerintah Bangunan dan Upah
• Tata guna lahan Setempat
• Data jaringan Jalan
• Data Perairan dan • Ketersediaan Material
Pelayaran
• Ekonomi dan
Kependudukan
• Kunjungan wisatawan
• Potensi wilayah
• Potensi bencana alam
• Trayek angkutan
• Kontur
• Kondisi Alam dan
Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai