Anda di halaman 1dari 46

Peran Sanitarian Dalam Pengelolaan

Limbah Medis COVID-19

Ir. Sofwan, MM.


Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

RSDC WISMA ATLET, Juni 2022


ISU LIMBAH MEDIS

Penyalahgunaan (Daur Ulang


Masker) Oleh Oknum Yang
Tidak Bertanggung Jawab

• Timbulan limbah medis yang semakin besar


• Meningkatnya kasus konfirmasi positif covid-19
• Meningkatnya tempat isolasi mandiri (rumah,
hotel, tempak khusus)
• Pemahaman masyarakat terhadap limbah medis
belum maksimal
Tantangan Dampak Limbah Medis COVID-19

Profil WHO tahun 2017 tentang


pengelolaan limbah medis di Asia
Tenggara menyatakan bahwa timbulan 0,68 Kg/pasien/hari
limbah medis di Indonesia sebesar:

Informasi dari 519 Fasyankes yang


mengirimkan data limbah Covid-19 ke
1,88 Kg/pasien/hari
Kemenkes, rata-rata timbulan limbah
Covid-19 sebesar:
3
Tantangan Penanganan dan Pengolahan Limbah B3 Medis
pada Masa Pandemi
Timbulan Limbah B3 Medis
1. Potensi peningkatan timbulan limbah medis mencapai
3-4 kali dari kondisi normal. Sumatera
Perkiraan Timbulan 3%

2. Terdapat gap antara kapasitas dengan timbulan Limbah Medis Covid-19 Bali-Nusra
12%
limbah. Tidak semua Rumah Sakit/Fasyankes memiliki (per 27 Juli 2021)
mencapai
unit pengolah limbah. Kalimantan
18,460.57 ton 6%
Jawa
3. Jasa pengangkut dan pengolah limbah medis swasta 75%
Maluku-Papua
(Perkiraan rata-rata timbulan 2%
sangat terbatas dan terkonsentrasi di Pulau Jawa, Sulawesi
limbah: 1,71
belum ada pelayanan di wilayah Sulawesi, Maluku dan kg/pasien/hari)
2%

Papua. Sumber: KLHK, 2021

4. Potensi limbah medis dari lokasi isolasi mandiri dan Potensi Kapasitas Pengolah Limbah B3 Medis
rumah tangga tidak terkelola dengan baik
Jumlah Kapasitas
Sarana Pengolah Limbah Medis
(Unit) (ton/hari)
Sebaran & Jumlah 20 Jasa Pengolah Limbah
Medis Berizin RS / Fasyankes 117 72,570
Jasa pengolah limbah medis 20 384,120
1 2 Insinerator di RS/Fasyankes * 75 15,0
2
Total 215 471,9

15BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


KEMENTERIAN KOORDINATOR
Sumber: KLHK, 2021 * Insinerator diskresi kapasitas 50 kg/jam x 4 jam/hr
REPUBLIK INDONESIA 4
Jenis Limbah Medis Covid-19 Berdasarkan Karakteristiknya
APD 20 %

Kemasan dan sisa Makanan


60%

Limbah Medis 20 %
REGULASI LIMBAH MEDIS COVID 19

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MENLHK-SETJEN/2015


tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/537/2020


Tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Limbah Dari
Kegiatan Isolasi Atau Karantina Mandiri Di Masyarakat dalam Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)

Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


SE.3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 tentang Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah dari
penanganan Corona Virus Disease (COVID 19)

Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor


HK.02.02/I/1124/2022 tentang Pengelolaan Limbah Medis berupa sisa makanan dari kegiatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Isolasi atau Karantina dalam penanganan Corona Virus Disease
19 (COVID-19)
TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
NORMAL NEW NORMAL

PANDEMI COVID-19

PEMILAHAN PENGUMPULAN PENYIMPANAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN

PEMERINTAH PEMERINTAH
PUSAT DAERAH
FASYANKES SWASTA

REGULASI/ SARANA
ROADMAP S.D.M PEMBIAYAAN PROSEDUR
KEBIJAKAN PRASARANA
SUMBER LIMBAH TERKONTAMINASI COVID-19
RUMAH SAKIT
RUJUKAN
DI FASYANKES DAN MASYARAKAT

RUMAH SAKIT 1. Alat pelindung diri


DARURAT (Masker, face shield,
Air Hazmat)
Limbah 2. Alat PCR/Swab test
PUSKESMAS 3. Alat/perlengkapan
vaksinasi
LOKASI 4. Spesimen dari pasien
LIMBAH Limbah 5. Bahan Farmasi bekas
KARANTINA terkontaminasi Padat pasien
Domestik 6. Alat kesehatan bekas
KARANTINA COVID-19 pasien
MANDIRI 7. Kemasan bekas
Limbah makanan/minuman
Padat B3 pasien CoVid-19
RUMAH Medis 8. Tissue/perban bekas
pasien
LOKASI 9. dll
VAKSINASI
PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 dan PermenLHK No 6 Tahun 2021

LANGKAH 1 • Pengurangan dan Pemilahan KEWAJIBAN Penghasil

RINCIAN TEKNIS Penyimpanan LB3


LANGKAH 2 • Pewadahan & Penyimpanan Terintegrasi Persetujuan Lingkungan

LANGKAH 3 • Pengangkutan Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota

Izin Pengolahan diterbitkan oleh


LANGKAH 4 • Pengolahan KLHK

Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota


LANGKAH 5 • Penguburan

• Penimbunan Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota


LANGKAH 6
LANGKAH 1 • Pengurangan dan Pemilahan

• Pengurangan penggunaan bahan shg meminimalkan timbulan limbah.


• Pemilahan limbah infeksius dan non-infeksius
LANGKAH 2 • Pewadahan & Penyimpanan

JENIS WADAH DAN LABEL SESUAI KATEGORINYA

MERAH

KUNING

KUNING

UNGU

COKLAT
12
PERSYARATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Memiliki catatan penyimpanan limbah B3
Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari untuk limbah Kategori A dan 360
hari untuk limbah Kategori B, sedangkan untuk limbah medis infeksius,
patologis, benda tajam maksimal 2x24 jam pada suhu > 00C dan 90 hari
pada suhu ≤ 00C
Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
Hanya melakukan penyimpanan sementara di lokasi kegiatannya sebelum
diserahkan pada pengolah/pemanfaat/penimbun limbah B3

Penyusunan RINCIAN TEKNIS Penyimpanan Limbah B3 yang diintegrasikan ke


dalam Persetujuan Lingkungan.
LANGKAH 3 : PENGANGKUTAN
INTERNAL
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai EKSTERNAL
kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya. Harus segera • Pengangkutan dilakukan oleh jasa transporter yang
dilakukan pengantian kantong/wadah. berizin.
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah) • Pengangkutan yang dilakukan oleh penghasil limbah
• Tidak dianjurkan pelakukan pemadatan/ penekanan pada bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
saat pengumpulan limbah untuk menghindari risiko ketentuan yang berlaku.
tertusuk Untuk pengangkutan:
• Kantong limbah tidak boleh diikat model “telinga kelinci” 1. Dari penghasil ke Depo
atau menggunakan selotipe/sejenisnya. 2. Dari penghasil ke pengolah
Di dalam Provinsi, Kabupaten/Kota

PT. EDELWEIS
TRANSPORTA
SI HALWA
LANGKAH 4 • Pengolahan

• Menggunakan panas (heat) untuk • Disinfeksi kimiawi


mendekontaminasi instrumen dan peralatan. • Proses biologis
Temperatur yang digunakan dapat sangat • Enkapsulasi/Inertisasi
tinggi.
• Beberapa peralatan:
1. Autoclave
2. Microwave
3. Insinerator
Konstruksi penguburan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan nomor P.56 tahun 2015 adalah sebagaimana gambar
berikut ini:
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1. Sisa makanan, dll (organik)
HK.01.07/MENKES/537/2020 2. Kardus/kertas, dll (anorganik)
Limbah Limbah padat khusus:
Padat 1. Masker sekali pakai,
Domestik 2. Sarung tangan bekas,
3. tisu/kain yang mengandung
1. Masker bekas cairan/droplet hidung dan mulut
2. Sarung tangan bekas
3. Perban bekas
4. Tisu bekas
5. Plastik bekas minuman dan LIMBAH
makanan
6. Kertas bekas makanan dan
COVID-19 1. cairan dari mulut/hidung
minuman Limbah 2. Air kumur pasien
Air 3. Air cucian alat kerja/alat
7. Alat suntik bekas Padat B3
Limbah makan/minum pasien
8. Set infus bekas Medis
9. Alat Pelindung Diri bekas 4. Air cucian linen
10.Sisa makanan pasien
6. Setelah selesai digunakan, wadah/bin
didesinfeksi dengan desinfektan KLORIN
0,5%, Lysol, Karbol dan lain-lain

7. Sampah/Limbah B3 Medis yang telah diikat,


dilakukan desinfeksi menggunakan
desinfektan KLORIN konsentrasi 5% bila
akan diangkut ke pengolah

8. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan


alat transportasi khusus limbah dan petugas
menggunakan APD
1. Sediakan wadah limbah padat domestik
dilokasi mudah dijangkau orang, yaitu wadah
untuk limbah padat organik, non organik dan
limbah padat khusus (untuk masker sekali
pakai, sarung tangan bekas, tissue / kain yang
mengandung cairan/ droplet hidung dan
mulut)

10.Limbah padat organik dan anorganik agar


disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara
(TPS) Sampah/ limbah domestik paling lama
1 x 24 jam untuk kemudian dibawa oleh
DINAS KEBERSIHAN

11.Limbah Padat khusus agar disimpan di Tempat


Penyimpanan Sementara (TPS) sampah/
limbah B3 dengan perlakuan seperti limbah
B3 infeksius
7. Unit Proses IPAL sekurang-kurangnya terdiri atas
proses sedimentasi awal, proses biologis (aerob
dan/atau anaerob), sedimentasi akhir, penanganan
lumpur , dan desinfeksi dengan KLORINASI (dosis
disesuaikan agar mencapai sisa klor 0,5 ppm)

8. Pengukuran unit proses desinfeksi air limbah


dengan kandungan sisa klor pada kisaran 0,5 ppm
sekurang-kurangnya sekali dalam sehari

9. Pengukuran kualitas air limbah hasil proses


pengolahan

10.Pastikan semua parameter kualitas air limbah hasil


pengolahan memenuhi baku mutu air limbah
domestik, meliputi parameter derajat keasaman
(PH), Biological Oxygen Demand (BOD),
Chemical Oxygen Demand (COD), Total
Suspended Solid (TSS), Minyak dan lemak,
amoniak, total coliform dan debit yang dilakukan
sekurang-kurangnya setiap 1 minggu sekali
Surat Edaran Direktur
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
nomor
HK.02.02/I/1124/2022
tentang Pengelolaan
Limbah Medis berupa sisa
makanan dari kegiatan
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Isolasi atau
Karantina dalam
penanganan Corona Virus
Disease 19 (COVID-19)
Surat Edaran Direktur
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
nomor
HK.02.02/I/1124/2022
tentang Pengelolaan
Limbah Medis berupa
sisa makanan dari
kegiatan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan,
Isolasi atau Karantina
dalam penanganan
Corona Virus Disease 19
(COVID-19)
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS COVID-19
(teknis penanganan Limbah B3 Medis Covid-19): SE MenLHK 03/2021

Seluruh Sumber
Pemerintah Daerah PELAPORAN MELALUI APLIKASI LIMEDCOV
Melakukan disinfeksi atau
sterilisasi terhadap Alat Pengurangan http://plb3.menlhk.go.id/limbahmediscovid/
Pelindung Diri (APD), untuk Limbah B3
dapat digunakan ulang DROPBOX Depo
Sampah Pengumpulan
Masker Limbah B3 Jasa Pengelola
Milik Pemerintah Daerah Limbah B3
melakukan pemisahan/ pemilahan 1)lokasi bebas banjir;
Limbah B3 Covid-19 dari Limbah
Pemilahan 2)atap; & Pabrik
B3 lain pada fasilitas pelayanan Limbah B3 3)lantai kedap air; Semen
PP 27/2020 TENTANG 4)sistem penerangan;
kesehatan, rumah sakit darurat
Covid-19, dan kegiatan vaksinasi
SAMPAH SPESIFIK 5)pagar pengaman;
Covid-19

PP 22/2021 TENTANG PENYELENGGARAAN Pengangkutan


PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
Insinerator: Limbah B3
melakukan pengemasan LINGKUNGAN HIDUP
Pewadahan temperatur
dengan kemasan
minimal 800°C
berwarna kuning yang Limbah B3 Pengolahan
tertutup, tidak bocor, dan
kedap udara Limbah B3 Pengolahan Limbah B3
Internal Berizin
Autoklaf
melakukan penyimpanan pada
Penyimpanan
suhu kamar paling lama 2 Pengolahan
(dua) hari sejak dihasilkan Limbah B3 Penimbunan Limbah B3:
Limbah B3
Eskternal Landfill
Rumah Isolasi, RS Darurat, Tempat Isolasi atau
Karantina Mandiri Fasilitas Isolasi Mandiri Fasyankes, RS, RS Darurat
STRATEGI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS COVID-19
Sumber Pengumpulan, pengangkutan Pemusnahan

Pewadahan, Pengumpulan,
RS/Fasyankes Penyimpanan, Pengangkutan Insinerator RS

Jasa pengolah LB3 medis,


RSD, wisma, hotel, lab Pewadahan, Pengumpulan,
insinerator RS, industri semen,
pengujian, Penyimpanan (depo),
fasilitas insinerator bantuan
perumahan/permukiman, dll pengangkutan
KLHK

INTERVENSI KEBIJAKAN INTERVENSI KEBIJAKAN INTERVENSI KEBIJAKAN


Pengurangan limbahB3 medis dari sumber DAK Bidang Lingkungan Hidup TA. 2021: - Penyederhanaan perizinan Jasa Pengolah LB3 Medis (UU CK,
(SE MENLHK No. 02/2020, Tentang : Pengelolaan Limbah B3 medis PP 22/2021)
PEMERINTAH

Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan - Drop box, kantong plastik LB3 medis, APD - Percepatan pemberian rekomendasi teknis insinerator LB3
INTERVENSI

Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid- petugas pengangkut LB3 medis, motor roda3 medis di RS
19) pengangkuta LB3 medis, Depo pengumpul LB3 Relaksasi kebijakan:
medis, ruang pendingin, mobil box pendingin - Insinerator RS yang belum berizin dapat dioperasikan
- Insinerator RS yang tidak berfungsi didorong untuk segera
difungsikan
- Mendorong Industri Semen untuk membantu pemusnahan LB3
medis

INTERVENSI KEGIATAN INTERVENSI KEGIATAN


Sosialisasi dan kampanye terkait penanganan Penyediaan fasilitas insinerator LB3 medis
limbah B3 medis COVID-19 bantuan KLHK (major project)
DAK FISIK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
(PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS – KLHK)
RINCIAN USULAN MENU DAK FISIK BIDANG LH 2021 per KABUPATEN/KOTA PENERIMA
KRITERIA KAB/KOTA PENERIMA:
1 UNIT 1. Daerah yang masuk tren zona merah/resiko
tinggi Covid-19 minimal 3 bulan hingga 13
Ruang Pendingin (menyimpan LB3
Agustus 2021
Medis) di Depo Pengumpul LB3
2. Ibukota Provinsi sebagai pusat rujukan RS
Medis kapasitas 24,5 m3
Provinsi Covid 19
30 UNIT /20 UNIT 3. Kab/kota tertinggi yang berpotensi
1 UNIT Drop box/kontainer menghasilkan 40% timbulan limbah B3 medis
Bangunan Depo Pengumpul penampung LB3 Medis Covid-19 di setiap provinsi berbasis jumlah
LB3 Medis minimal 40 m2 penduduk
162.000 LBR /
KRITERIA MENU DAK
108.000 LBR
1. Berdasarkan data sebaran dan kapasitas Jasa
360 PKT / 240 PKT Kantong plastik
Pengolah LB3 berizin di P. Jawa sebanyak 35
APD Petugas pengangkut LB3 medis
unit (kap. 345,6 ton/hari) dari 42 unit jasa total
LB3 Medis (kap. 384,12 ton/hari) di seluruh Indonesia,
maka menu DAK LH Pengelolaan LB3 Medis
4 UNIT / 3 UNIT dibedakan antara kab/kota di P. Jawa dengan
1 Unit Motor roda 3 pengangkut
kab/kota di luar P. Jawa yaitu pada mobil box
Mobil Box Pengangkut pengangkut limbah B3 medis hanya
LB3 Medis diperuntukkan bagi kab/kota di luar P. Jawa.
Limbah B3 Medis(*)
(*)Khusus Luar Pulau Jawa

Nota Dinas Dirjen PSLB3 kepada Menteri LHK Nomor ND.140/PSLB3/SET.7/REN.1/8/2021 tanggal 18 Agustus 2021
tentang Laporan Usulan Penambahan Menu dan Kabupaten/Kota Calon Penerima DAK Penanganan Limbah B3 Medis 25
dampak Pandemi COVID-19
PENERIMA DAK-LH
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS TA 2021
Berdasarkan kriteria Penerima DAK-LH, maka KMK Nomor 19/KM.7/2021 Tentang Rincian Alokasi Atas
Calon Penerima DAK-LH Pengelolaan Limbah B3 Penggunaan Cadangan Dana Alokasi Khusus Fisik Menurut
Medis terdiri dari: Daerah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021
SEMULA MENJADI
33 PROVINSI 29 PROVINSI
104 KAB/KOTA 66 KAB/KOTA
75 29 49 17
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
Daerah
Daerah Penerima Luar Pulau Jawa Pulau Jawa
Penerima DAK Luar Pulau Jawa Pulau Jawa DAK
Rp. 71.977.376.000 Rp. 26.367.000.000
Rp. 109.425.000.000 Rp. 44.979.000.000 Pagu per kab/kota: Rp
Pagu 1.459.000.000 Pagu per kab/kota: Rp
Pagu
Pagu per kab/kota: Rp Pagu per kab/kota: Rp Kecuali: Kab. Agam, Kab. Sigi 1.551.000.000
1.459.000.000 1.551.000.000 dan Kota Palangkaraya

TOTAL
TOTAL PAGU Rp. 154.404.000.000 Rp. 98.344.376.000
PAGU
Berdasarkan Krisna: 2 Kab/Kota Reject: Kota serang dan Kota Kupang
Berdaarkan hasil Simoni : 3 Kab/Kota gugur Kota Denpasar, Kota Manado, Kota
Sleman
DAFTAR KAB/KOTA PENERIMA DAK BIDANG LH sub bidang PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS – KLHK
Pemda
No. JUMLAH KETERANGAN
Provinsi Kab/Kota
1 Kab. Aceh Singkil 1.459.000.000
I Aceh 2 Kab. Aceh Tengah 1.459.000.000
3 Kota Banda Aceh 1.459.000.000
4 Kab. Agam 1.604.900.000
5 Kab. Pasaman Barat 1.459.000.000
II Sumbar
6 Kab. Solok 1.459.000.000
7 Kota Padang 1.459.000.000
III Bali 8 Kab Badung 1.459.000.000
9 Kab Banggai 1.459.000.000
IV Sulteng
10 Kab Sigi 1.604.900.000
11 Kab. Ogan Komering Ilir 1.459.000.000
V Sumsel 12 Kab. Banyuasin 1.459.000.000
13 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 1.459.000.000
14 Kab. Dairi 1.459.000.000
VI Sumut
15 Kab. Karo 1.459.000.000
VII Maluku Utara 16 Kab. Halmahera Utara 1.459.000.000
17 Kab. Konawe 1.459.000.000
VIII Sultra
18 Kab. Kendari 1.459.000.000
19 Kab. Tanah Laut 1.459.000.000
IX Kalsel 20 Kab. Kotabaru 1.459.000.000
21 Kota Banjarmasin 1.459.000.000
22 Kab. Kotawaringin Timur 1.459.000.000
X Kalteng
23 Kota Palangkaraya 1.518.408.000
24 Kab. Kukar 1.459.000.000
XI Kaltim 25 Kota Balikpapan 1.459.000.000
26 Kota Samarinda 1.459.000.000
27 Kab. Tenggamus 1.459.000.000
XII Lampung
28 Kab. Lampung Selatan 1.459.000.000
XIII Sulbar 29 Kab. Mamuju 1.459.000.000
30 Kab Sikka 1.459.000.000
XIV NTT 31 Kab. Manggarai 1.459.000.000
32 Kota Kupang 1.459.000.000 tidak masuk dalam Krisna
33 Kab Nunukan 1.594.168.000
XV Kaltara
34 Kota Tarakan 1.459.000.000
DAFTAR KAB/KOTA PENERIMA DAK BIDANG LH sub bidang PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS – KLHK
Pemda
No. JUMLAH KETERANGAN
Provinsi Kab/Kota
35 Kab Takalar 1.459.000.000
36 Kab. Tana Toraja 1.459.000.000
XVI Sulsel
37 Kota Makassar 1.459.000.000
38 Kota Palopo 1.459.000.000
39 Kab. Tanjung Jabung Barat 1.459.000.000
XVII Jambi
40 Kota Jambi 1.459.000.000
41 Kota Batam 1.459.000.000
XVIII Kepri
42 Kota Tanjung Pinang 1.459.000.000
XIX Gorontalo 43 Kota Gorontalo 1.459.000.000
XX Papua 44 Kota Jayapura 1.459.000.000
XXI NTB 45 Kota Mataram 1.459.000.000
XXII Kep Babel 46 Kota Pangkal Pinang 1.459.000.000
XXIII Kalbar 47 Kota Pontianak 1.459.000.000
TOTAL (LUAR PULAU JAWA) 69.059.376.000
XXIV Banten 48 Kota Serang 1.551.000.000 Tidak masuk dalam Krisna
49 Kab. Bogor 1.551.000.000
XXV Jabar 50 Kab. Bandung 1.551.000.000
51 Kota Depok 1.551.000.000
52 Kab. Cilacap 1.551.000.000
53 Kab. Banyumas 1.551.000.000
54 Kab. Kebumen 1.551.000.000
55 Kab. Magelang 1.551.000.000
XXVI Jateng
56 Kab. Klaten 1.551.000.000
57 Kab. Pati 1.551.000.000
58 Kab. Brebes 1.551.000.000
59 Kota Semarang 1.551.000.000
60 Kab Sidoarjo 1.551.000.000
61 Kab Lamongan 1.551.000.000
XXVIIIJatim
62 Kab. Malang 1.551.000.000
63 Kab. Pasuruan 1.551.000.000
JUMLAH TOTAL (PULAU JAWA) 24.816.000.000
PERIZINAN INSINERATOR DAN PERSETUJUAN OPERASIONAL
INSINERATOR RUMAH SAKIT MASA PANDEMI COVID-19

KETERSEDIAAN FASILITAS KAPASITAS


JUMLAH UNIT
NO PENGOLAHAN LIMBAH B3 (Ton/hari)
RUMAH SAKIT Agt 2021 Jan 2022 Agt 2021 Jan 2022
1 Incenerator RS yang memiliki izin dari 122 128 157 158,9
KLHK
2 Incenerator RS yang beroperasi sementara 112 177 67,2 106,2
selama pandemi Covid-19
TOTAL 234 305 224,2 265,1

1. Selama periode Agustus 2021 sampai dengan Januari 2022, terdapat:


a. Penambahan 6 unit insinerator Rumah Sakit yang berizin dengan kapasitas 1,9 ton/hari (operasi 12 jam)
b. Penambahan fasilitas insinerator rumah sakit yang beroperasi sementara sebanyak 65 unit dengan kapasitas 39
Ton/hari (operasi 12 jam).
2. Hingga Januari 2022, Total peningkatan kapasitas alat pengolahan limbah B3 adalah 40,9 ton/hari.
INSINERATOR FASYANKES TELAH OPERASI/DIFUNGSIKAN
(BERIZIN + OPERASIONAL SEMENTARA)
ACEH: 4+5
?
SUMUT: 6+11 TOTAL OPERASI/ FUNGSI
(BERIZIN + OPERASIONAL
RIAU: 3+14 KALTARA: SEMENTARA): 305
0+2
SUMBAR: KEPRI: 3+5
SULUT: 1+7
0+6 KALBAR: KALTIM: 5+7
JAMBI: 3+2 1+12 MALUT: -
GORONTALO:
KALTENG: 0+1
BENGKULU: 2+1
BABEL: 2+5 SULTENG:
0+3 SUMSEL: 6+6 KALSEL: PAPBAR: 0+1
7+11 1+2
BANTEN: 1+0 SULBAR: 1+1 MALUKU: -
LAMPUNG:
1+2 DKI: 5+6 SULTRA: 1+3
JATENG: SULSEL: 8+6 PAPUA: 0+6
13+16
JABAR: 6+6
DIY: 1+2 BALI: 1+2

JATIM: 38+15 NTB: 4+4 NTT: 2+9

SUMATERA: 87 KALIMANTAN: 48 SULAWESI: 32 PAP & PAPBAR: 7

JAWA: 109 BALINUSRA: 22 MALUKU & MALUT: -


PERIZINAN INSINERATOR JASA PENGOLAH LIMBAH B3

NO KETERSEDIAAN FASILITAS JUMLAH UNIT KAPASITAS


PENGOLAHAN LIMBAH B3 OLEH (Ton/hari)
JASA PENGOLAH
Agt 2021 Jan 2022 Agt 2021 Jan 2022
1 Incenerator Jasa Pengelolaan Limbah B3 43 47 384,12 515,58
tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara,
Kep. Riau, Kalimantan Timur dan
Sulawesi Selatan).
TOTAL 43 47 384,12 515,58

Selama periode Agustus 2021 sampai dengan Januari 2022, terdapat penambahan 4 unit insinerator dengan
kapasitas 131,46 ton/hari.
SEBARAN DAN KAPASITAS JASA PENGOLAH LIMBAH B3 BERIZIN
Data: KLHK, 20 Januari 2022
SumateraUtara Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
PT Sumatera Deli Lestari Indah PT Balikpapan Environmental Services
PT Desa Air Cargo Batam PT Pengelola Limbah Kutai Kartanegara

Sumatera
2 Sulawesi Selatan
Utara 1 Kepulauan Sulawesi PT Kawasan Indusri Makassar
7,74
1
Riau
9,0
3 Selatan
UPT Pengelolaan Limbah B3 Dinas LH
Ton/hari Kalimantan 3,6 Ton/hari
Ton/hari Provinsi Sulawesi Selatan
Timur
18 Ton/hari

Banten
PT Wastec Internasional
PT Wahana Pamunah Limbah Industri Jawa Barat Jawa
PT Bintangmas Cahaya Internasional 165,6 Tengah
PT Universal Eco Pacific Ton/hari 45,24
Banten Ton/hari
Jawa Barat
264
12 18 8
Ton/hari
PT Jasa Medivest
PT Tenang Jaya Sejahtera Jawa
PT Pengolah Limbah Industri Bekasi Jawa Tengah 2 Timur 2,4
Ton/hari
PT Andhika Makmur Persada Keterangan:
PT Multi Hanna Kreasindo PT Arah Environmental Indonesia
PT Trigunapratama Abadi PT Wastec Internasional Jumlah Unit
PT Horas Miduk PT Artama Sentosa Indonesia
TOTAL UNIT: 47
PT Prasadha Pamunah Limbah Indonesia Jawa Timur TOTAL KAPASITAS: 515,58 Ton/hari
PT Putra Restu Ibu Abadi
PENYEDIAAN FASILITAS INSINERATOR LIMBAH B3 DARI KLHK
NO KETERSEDIAAN FASILITAS JUMLAH UNIT KAPASITAS
PENGOLAHAN LIMBAH B3 (Ton/hari)
BANTUAN KLHK Agt 2021 Jan 2022 Agt 2021 Jan 2022
1 Incenerator Bantuan KLHK ke DLH 6 10 15,6 23,4
Provinsi Aceh, Kalsel, Sumbar, Sulsel,
NTT, NTB (6 lokasi)
TOTAL 6 10 15,6 23,4
1. Hingga Januari 2022, pembangunan 10 unit insinerator di Aceh, Kalsel, Sumbar, Sulsel, NTT, dan NTB, Papua
Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, NTT (Kab. Sumba Tengah) sudah selesai dilaksanakan.
2. Kesepuluh insinerator tersebut sudah beroperasi dan dapat mengolah limbah B3 medis yang dihasilkan selama
masa pandemi Covid-19. Dua unit insinerator yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan
sudah memperoleh izin untuk beroperasi secara penuh.
3. 5 unit incinerator sedang dalam tahap proses Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3.
4. Total kapasitas 10 unit insinerator adalah 23,4 ton/hari (terjadi penambahan kapasitas sebesar 7,8 ton)
SEBARAN FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH B3 MEDIS BANTUAN KLHK

Aceh Besar, Aceh Catatan:


Tipe Rotari 300 kg/jam
Kapasitas: 3,6 Ton/hari 1 unit telah operasional tahun 2019
Bangka Selatan, Bangka Belitung 5 unit telah operasional tahun 2020
Tipe Rotari 200 kg/jam
Kapasitas: 2,4 Ton/hari 4 unit telah selesai pembangunan dan commissioning tahun 2021
1
Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Tipe Statis 150 kg/jam Manokwari, Papua Barat
Kapasitas: 1,8 Ton/hari Sulawesi Barat Tipe Statis 150 kg/jam
Tipe Statis 150 kg/jam Kapasitas: 1,8 Ton/hari
Kapasitas: 1,8 Ton/hari

2
2
Padang Sumatera Barat 1 5 4
Tipe Rotari 300 kg/jam Makassar, Sulawesi Selatan
Kapasitas: 3,6 Ton/hari Tipe Statis 100 kg/jam
Kapasitas: 1,2 Ton/hari
34 1
3
Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
Tipe Rotari 300 kg/jam
3 4
Kapasitas: 3,6 Ton/hari Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Tipe Statis 150 kg/jam Tipe Statis 150 kg/jam
Kapasitas: 1,8 Ton/hari Kapasitas: 1,8 Ton/hari
PENYEDIAAN INSINERATOR OLEH KEMENTERIAN PUPR
KAPASITAS
KETERSEDIAAN FASILITAS JUMLAH UNIT
(Ton/hari)
NO INSINERATOR BANTUAN
KEMENTERIAN PUPR Agt Jan Agt Jan
2021 2022 2021 2022
1 Incenerator Bantuan PUPR (Medan, - 10 - 12
Palu, Yogya, Banggai, Jakarta, Bantul,
Kotawaringin Timur, Palangkaraya, Sigi,
Ambon)
TOTAL - 10 - 12

1. Hingga Januari 2022, KLHK sudah menerbitkan Persetujuan Teknis atas pembangunan 10 unit insinerator di
Medan, Palu, Yogya, Banggai, Jakarta, Bantul, Kotawaringin Timur, Palangkaraya, Sigi, dan Ambon.
2. KLHK akan menerbitkan kelayakan operasi apabila laporan pembangunan insinerator tersebut sudah selesai
dan dilaporkan secara sistem ke PTSP KLHK oleh masing-masing rumah sakit penerima bantuan incinerator
tersebut.
Bagaimana di masyarakat ?
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS KARANTINA/ISOLASI MANDIRI
(PMK 537/2020)
MASYARAKAT PETUGAS KESEHATAN
APD Bekas dan Limbah
Sarung Tangan dan Masker Bekas Test Kit Bekas
Medis Lain

Guna/Pakai Ulang Sekali Pakai

• Panaskan pada Disinfeksi • Safety Box


• Kantong Plastik
suhu >600C • Kantong Plastik
Kuning Infeksius
• Cuci dengan Kuning Infeksius
Dirusak/sobek
deterjen dan air
• Rendam dengan
disinfektan Wadah/Kantong
Disinfeksi Disinfeksi
Plastik Khusus

Sarung Tangan dan


Drop Box Wilayah Pengolahan (di Fasyankes/lainnya)
Masker Pakai Ulang
ALUR PENANGANAN LIMBAH COVID-19 14

ISOLASI MANDIRI
Sumber Jenis LB3 Medis Penyimpanan Pengangkutan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan
Covid-19

Masker, Sarung
Rumah Tangga
Tangan, Diapers,
Tisu, sisa makanan, Satgas
Dropbox Satgas di
kemasan, dll RT/RW/Kelurahan
Kelurahan
Depo/TPS LB3 Pengangkutan LB3 Pengolahan
Fasilitas kesehatan Puskesmas/RS oleh pihak ketiga (Pengelola LB3)
(infus, jarum suntik, Pemkot/Pemkab (lisensi fasyankes)
hazmat) Masker, (lisensi fasyankes)
Fasilitas Isoman Sarung Tangan,
Rujukan (Hotel, Diapers, Tisu, sisa Dropbox/TPS Puskesmas/RS
Wisma, dll) makanan, kemasan, Fasilitas Isoman yang ditunjuk
dll

Penanggungjawab Satgas Satgas / Dinkes Dinkes Satgas/Dinkes Satgas/Dinkes


ALUR PERLAKUAN LIMBAH MASKER & SARUNG 15

TANGAN DARI RUMAH TANGGA TIDAK


TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19

Sumber Perlakuan di Pengangkutan Pengumpulan Pengangkutan Pengolahan


sumber

Tidak Digunting,
terkonfirmasi didesinfeksi (Klor RT/RW/ TPS SRT Ke TPA Pengelolaan SRT
positif Covid-19 0,5%/direbus/ Kelurahan (Kelurahan/ Kab./Kota di TPA Kab./Kota
(SRT) dicuci dengan Kecamatan)
sabun), dan
dikemas

Penanggung Rumah Tangga Dinas Kebersihan/DLHK/Disperkim/PU Cipta Karya Kab./Kota


jawab
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
Kementerian
DALAM PENGELOLAAN LIMBAH Dinas
Kesehatan MEDIS COVID-19 Kesehatan
Kementerian
Dalam Negeri Dinas LHK
Kementerian
LHK POLDA
Pemerintah Pemerintah
TNI Pusat Daerah KODAM

POLRI Perguruan Tinggi


Mitra
Lainnya Organisasi Profesi

Perusahaan
Pengangkut
Kelurahan/ Masyarakat Swasta Perusahaan
Desa Pengolah

RT/RW Perusahaan
Penimbun
Bagaimana Peran Sanitarian
HAKLI

Kemkes, Dinkes
Prop/Kab,
Puskesmas, RS,
SANITARIAN (TSL) Instansi Pendidikan, 53.195
UPT Kemenkes. sanitarian
Sanitarian sebagai tenaga
professional di bidang
kesehatan lingkungan dan
atau peduli terhadap KLHK, PUPR, DLH
pengelolaan lingk baik di
lingk pemerintah maupun
non pemerintah Swasta/ Dunia Usaha
Tatanan • Penyiapan
Manajemen Kebijakan
• Advokasi/
Sosialisasi
• Membangun
Peranan Kemitraan
Tatanan Tenaga Tatanan • Peningkatan
Sanitarian
Swasta Lingkungan
Fasyankes Kapasitas
• Pemberdayaan
Masyarakat

Tatanan
Masyarakat Sanitarian
Hrs memiliki Kompetensi
(SERKOM)
Peran Pemerintah Daerah
Melakukan koordinasi lintas sektor/program
seperti Dinkes, DLH, Satgas Penanganan Covid-19, Desa/Kelurahan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Membangun sarana pengumpulan (dropbox atau depo) limbah medis dari warga dan sistem
pengangkutan ke pengolah limbah B3.
Menentukan perusahaan pengolah limbah B3 berizin dan atau Fasyankes yang mampu dan bersedia
mengolah limbah medis dari hotel/warga.
Menyampaikan informasi tata cara mengelola limbah medis kepada warga.
Memberikan pembinaan dan pengawasan agar pihak hotel dapat menyelenggarakan pengelolaan limbah
medis sesuai dengan peraturan.
Memastikan bahwa seluruh petugas kebersihan khusus menggunakan APD lengkap pada saat
menangani limbah medis.
Memastikan limbah medis ditimbang dan dicatat sebelum diangkut ke pengolah limbah B3.
Peran Hotel/Wisma/Penginapan

Menunjuk penanggung jawab pengelolaan limbah medis di hotel.


Bekerja sama dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan.
Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat medis dan limbah cair.
Melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Memasang media informasi di kamar dan di tempat yang mudah dilihat.
Memastikan setiap pasien yang diisolasi membuang sampah sesuai tempatnya.
Menjaga kebersihan kamar dan seluruh area hotel.
Melaporkan pengelolaan limbah medis ke Pemerintah Daerah setempat.
Peran Masyarakat
❑ Membantu aparatur
desa/kelurahan dan petugas
Puskesmas dalam pendataan
keluarga yang berpotensi
menghasilkan limbah medis.
Mengorganisasi warga untuk mengumpulkan kantong limbah medis dari
rumah warga yang merawat kasus/kontak erat dan meletakkannya di dropbox atau
di depo.
Jika wilayah tersebut tidak ada petugas kebersihan khusus, maka keluarga bersama
komunitas menghubungi Camat/Lurah/Kepala Desa untuk meminta agar kantong
limbah medis dapat diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai