Anda di halaman 1dari 20

CEKLIST KESELAMATAN PASIEN BLUD RSU JAMPANGKULON

Ruang :
NO TGL/BULAN IPSG PROSEDUR Ya Tidak IDENTIFIKASI MASALAH

1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN Pengertian


1. Identifikasi pasien adalah upaya

A. SIAPA YANG PERLU DI IDENTIFIKASI memastikan kebenaran identitas guna

1) Pasien RI : yang tidak punya masalah membedakan pasien satu dengan pasien

komunikasi yang lainnya.


2. Pasien adalah individu yang menerima
2) Pasien RI : Tidak dapat berkomunikasi
perawatan,pengobatan dan layanan
karena obat /alat (sementara)
3) Pasien RI : Tidak bisa berkomunikasi kesehatan.

karena : umur, hambatan bahasa, Prosedur APA ?

kurangnya pengetahuan. 1. Pasien yang dinyatakan rawat inap dari


4) Pasien diruang emergency : tidak dapat IGD di ruang Rawat Inap, ICU, NICU,
berkomunikasi Ruang Bersalin, dan NIFAS dipasangkan KAPAN ?
5) Pasien Rawat jalan pemberian gelang identitas pasien oleh perawat
obat/produk darah,pengambilan darah IGD.
2. Gelang pasien berisi minimal 2 idetitas
DIMANA ?
B. Dimana Identifikasi dilakukan berupa nama pasien dan nomer rekam
KRONOLOGIS KEJADIAN :
1) Rawat Inap medis.
2) ODC ; kemoterapi, tranfusi darah 3. Untuk pasien yang berjenis kelamin laki-
3) Instalasi/Unit gawat darurat laki digunakan gelang berwarna biru
4) Ruang bersalin sedangkan pasien yang berjenis kelamin
5) Ruang perinatalogi perempuan digunakan gelang berwarna
6) Selama pasien tranfer pink.
7) Tindakan Invasive 4. Untuk pasien yang memiliki resiko jatuh,
C. Dimana Identifikasi dilakukan perawat IGD, bidan Ruang Bersalin dan
1) Rawat Inap perawat ruang rawat Inap menempelkan
2) ODC ; kemoterapi, tranfusi darah stiker berwarna kuning yang bertuliskan
3) Instalasi/Unit gawat darurat “FallRisk”.
4) Ruang bersalin 5. Untuk pasien yang memiliki alergi
5) Ruang perinatalogi ditempelkan stiker berwarna merah
6) Selama pasien tranfer yang bertuliskan “Alergy”.
7) Tindakan Invasive 6. Gelang identitas dipasang di tangan
kanan, bila tidak memungkinkan
D. Kapan Identifikasi dilakukan dipasang pada tangan kiri. Lakukan
1) Pada saat pemberian obat pemasangan pada kaki bila pada kedua
2) Sebelum melakukan pemeriksaan tangan tidak memungkinkan, pasang
penunjang,(lab,radiologi) pada pakaian bila tangan dan kaki tidak
3) Sebelum Tindakan memungkinkan dan atau pasien alergi
4) Sebelum melakukan pemeriksaan gelang.
diagnostik 7. Gelang pasien harus tetap digunakan
5) Sebelum operasi selama masa perawatan.
6) Sebelum pemberian tranfusi dan produk 8. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang
darah oleh DPJP, petugas ruangan melepaskan
gelang identitas disaksikan oleh klg
E. Cara Identifikasi pasien pasien.
1) Kebijakan dan prosedur,dua cara :
nama pasien, no rekam medis,Tgl
lahir, Gelang identitas pasien dengan
Bar code
2) Dilarang identifikasi dengan no kamar
pasien

2 PENINGKATAN KOMUNIKASI PENGERTIAN APA ?


Komunikasi efektif adalah penyampaian
EFEKTIF informasi secara tepat antara Dokter dan
a. Tepat waktu petugas pemberi perawatan yang lain
b. akurat dengan tehnik SBAR (Situation, Background,
c. Lengkap Assessment, dan Recommendation) serta
d. jelas KAPAN ?
READBACK.
e. Dipahami oleh pihak-pihak lain
1) Serah terima
 Antar perawat antar shift PROSEDUR
1. Perawat memperkenalkan diri saat DIMANA ?
 Pengalihan tanggung jawab dari dokter
melaporkan keadaan pasien via telpon.
kepada perawat
2. Menyampaikan laporan situasi: nama
 Pengalihan tanggung jawab dokter
pasien, diagnosa dan keadaan pasien
oncall
saat ini (S).
 Pengalihan tanggung jawab sementara,
3. Menyampaikan data pendukung dan
mis: saat istirahat makan. KRONOLOGIS KEJADIAN :
riwayat pendukung berkaitan dengan
 Antar perawat antar ruangan kondisi pasien saat ini termasuk tindakan
yang sudah perawat lakukan (B).
2).Penggunaan Metode SBAR 4. Menyampaikan kemungkinan masalah

A.SITUASION Situation yang sedang terjadi pada pasien (A).


5. Mengusulkan alternatif tindakan yang
mungkin dilakukan (contoh: dokter
 Kondisi terkini yg terjadi pada pasien :
segera datang untuk memeriksa kondisi
Nama,Umur,tgl masuk,hari
pasien; usul agar diberikan terapi
perawatan,dr yg merawat.
medikasi tertentu, dll) (R).
Diagnosa medis dan masalah kep
6. Lakukan “READ BACK” pada program
yang di instruksikan.
B : Background
7. Bila program dokter berupa pemberian
 Informasi penting apa yg
medikasi, maka lakukanlah hal- hal
berhubungan dg kondisi pasien terkini :
sebagai berikut:
Keluhan Utama,Intervensi yg telah a. Menulis nama obat pada RM pasien.
dilakukan,Diagnosa Kep,riwayat b. Mengulang kembali nama obat,
alergi,pemasangan alat obat infus dilanjutkan dengan mengeja nama obat
tersebut huruf demi huruf untuk obat-

C. ASSESMENT obatan LASA (nama hampir mirip

 Hasil pengkajian kondisi pasien terkini dengan obat lain) dengan huruf Alfabet.

: Tanda vital,Pain,Tkt c. Ulang kembali penyebutan dosis, cara

Kesadaran,Resiko pemberian dan waktu pemberian


8. Pastikan kembali pada dokter bahwa isi
Jatuh,nutrisi,eliminasi
‘READ BACK’ sudah benar.
9. Tutup pembicaraan dengan
D. RECOMENDASI
mengingatkan dokter segera datang
 Apa yg perlu dilakukan
untuk menandatangani program yang
Untuk mengatasi masalah :intervensi
sudah diberikan.
keperawatan yang perlu dilanjutkan,
10. Cap “ READ BACK” pada program yang
edukasi pasien sudah ditulis pada catatan
perkembangan terintegrasi.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF ANTAR


PEMBERI LAYANAN
PROSEDUR
1. Melakukan pengecekan kelengkapan
identitas pasien yang akan dilaporkan
atau dimintai hasil pemeriksaan.
2. Perintah secara lisan dan yang melalui
telephone atau hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima
perintah.
3. perintah lengkap lisan dan telephone
atau hasil pemeriksaan dibacakan
kembali secara lengkap oleh penerima
perintah.
 Perintah atau hasil pemeriksaan
dikonfirmasi oleh pemberi perintah
atau yang menyampaikan hasil
pemeriksaan.

3 PENINGKATAN KEAMANAN PENGERTIAN APA ?


Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI obat-obat yang mempunyai tampilan
1) Obat yang perlu diwaspadai : kemasan yang mirip baik dari segi bentuk,
CHEMOTHERAPI,CONCENTRATED warna, konsentrasi obat yang berbeda dan
KAPAN ?
ELEKTROLITYS,HEPARIN,IV obat yang kedengaran di telinga berbunyi
DIGOXIN,ADRENERGIC AGONISTS mirip.
2) Pmberian Obat : DIMANA ?
Pemberian Obat :
 Cek kembali Instruksi Dokter PROSEDUR
 Benar Obat
1. Obat-obat LASA ditandai dari gudang
 Benar Dosis instalasi farmasi dengan stiker bulat
 Benar cara warna hijau dengan tulisan LASA warna
 Benar Waktu KRONOLOGIS KEJADIAN :
putih sebelum didisribusikan ke tempat
 Benar Orang pelayanan.
- Cek Alergi obat 2. Setiap pemberian obat menerapkan
- Jelaskan Tujuan dan efek samping prinsip 7 (tujuh) benar yaitu :
obat a. Benar obat.
- Catat/ Dokumentasi b. Benar dosis.
- Kerjakan sesuai SPO c. Benar waktu dan frekwensi
 CEK UNTUK REAKSI OBAT pemberian.
 CEK SKIN INTEGRASI UNTUK INJEKSI d. Benar rute pemberian.
- Monitor Pasien e. Benar pasien.
- 2 orang staf mengecek pemberian f. Benar informasi.
obat parenteral g. Benar dokumentasi.
- Update catatan obat 3. Penyimpanan/peletakan obat-obat LASA
Catatan : harus diberi jarak bila memungkinkan
- Pisahkan Obat yang mirip pada tempat yang tidak dalam satu
- Kemasan obat yang mirip deret rak obat.
4. Penulisan menggunakan huruf capital
dengan warna dan ukuran yang cukup
sehingga terbaca dengan jelas contoh
LASA (LOOK ALAIKE SOUND ALIKE) DIAzepam, LORAzepam, CeFOTAxim,
ceFUROxim.
NORUM (NAMA OBAT RUPA MIRIP)
PENGELOLAAN OBAT - OBAT YANG
PERLUKEWASPADAAN TINGGI
 HidraALAzine – HidrOXYzine
(HIGH ALERT MEDICATION)
 ceREBYX - ceLEBRex
PROSEDUR
 vinBLASTine - vinCRISTine 1. Obat High Alert hanya di simpan di
 chlorproPAMIDE – chlorproMAZINE gudang Farmasi, Intensive Care Unit,
 glipiZIde – glYBURIde Instalasi Bedah Sentral, Neonatal
 DAUNOrubicine – dOXOrubicine Intensive Care Unit dan Instalasi gawat
Darurat.
DIDIK PASIEN/KELUARGA 2. Obat narkotika dan psikotropik disimpan
Kenalilah Obat Anda di Farmasi.
Sudahkan Anda tahu : 3. Pemesanan obat-obat konsentrasi tinggi
- Kegunaan Obat Anda ? (higt alert) harus dilakukan oleh
- Cara pakai obat anda ? apoteker Instalasi Farmasi.
- Waktu penggunaan obat anda ?

4 KEPASTIAN TEPAT LOKASI,TEPAT PENGERTIAN APA ?

PROSEDUR, TEPAT PASIEN Penandaan lokasi operasi adalah suatu


KAPAN ?
OPERASI tindakan pemberian tanda pada daerah yang
akan dioperasi, dilakukan oleh dokter yang
Protokol Pencegahan :
akan melakukan operasi (dokter operator)
1) Penandaan (MARKING SITE) LOKASI
OPERASI untuk memverifikasi lokasi pembedahan dan
2) PROSES VERIVIKASI PRE OPERASI melibatkan pasien dalam proses pemberian
3) TIME OUT PRACT tanda. DIMANA ?
Kebijakan :

LANGKAH LANGKAH 1. Penandaan operasi dilakukan oleh

5 Tahapan Brieafing, Sign-in,Time out,Sign out, dokter operator di ruang rawat inap dan

and Debriefing rawat jalan (poliklinik gigi, bedah dan

- Sebelum Induksi anastesi (Sign’in) Gawat Darurat).

- Sebelum incisi ( Time out ) 2. Penandaan area operasi menggunakan


spidol anti air, yang tidak mudah KRONOLOGIS KEJADIAN :
- Sebelum meninggalkan kamar operasi
(Sign Out) terhapus untuk pasien dewasa dan anak-

1) Verifikasi sebelum operasi anak.

- Semua Dokumen medis dan hasil 3. Penandaan area operasi dilakukan pada

pemeriksaan tersedia organ yang memiliki 2 sisi, area

- Semua Dokumen medis dan hasil multilevel tulang belakang, ruas-ruas

pemeriksaan sudah ditelaah ulang serta operasi nodule multipel dengan

- Data dokumen konsisten satu dengan menggunakan tanda yang sama : √

lainnya a. Untuk operasi mata penandaan

- Bila ada : data yang hilang/ tidak dilakukan dengan membuat tanda √

sesuai HARUS segera dicari di atas alis mata.

- INFORMED Consent : Sudah b. Untuk operasi telinga penandaan

dilaksanakan dan terdokumentasi dilakukan dengan membuat tanda √


2) Penandaan (MARKING SITE) Lokasi di depan daun telinga.
Operasi c. Untuk operasi massa tumor, nodule
Tujuan : multipel atau area
 Mengidentifikasi tempat incisi atau multilevel/multistruktur masing-
insersi yang benar masing harus ditandai dengan tanda
 Proses : dilakukan untuk prosedur √ pada area insisi.
yang harus dibedakan : 4. Khusus untuk gigi dan organ maxillaris,
- Sisinya (kiri/kanan) mandibularis penandaan dilakukan
- Strukturnya yang berbeda (ibu jari kaki dengan menggunakan photo panoramic
dan jari lainnya) atau dental foto juga pemberian tanda :
- Level yang berbeda (Tulang belakang) V.
5. Penandaan operasi tidak dilakukan pada
PEMBERIAN TANDA TIDAK DILAKUKAN PADA operasi yang mencakup satu organ,pada
: OPERASI : daerah luka/lesi, mukosa rongga dan
1. MENCAKUP SATU ORGAN (SC, BEDAH operasi pada genitalia.
JANTUNG,APENDICTOMY, PROSEDUR
HYSTEREKTOMY,LAPARATOMY, 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan
LAPARASCOPY diri.
2. PROSEDUR INVASIF : kAteterisasi 2. Lakukan identifikasi dengan dua
jantung, Venaseksi, NGT, Venocath, identitas yaitu nama dan nomor rekam
Gigi (Penandaan dilakukan pada foto medik.
gigi/ Diagram gigi) 3. Dokter operator memberikan tanda
3. Bayi Prematur ( dapat meninggalkan pada area yang akan dioperasi dengan
bekas) melibatkan pasien dan memberikan
4. Tonsilektomi,Hemmorhoidectomy, penjelasan yang diberikan setidak-
Operasi pada genetalia tidaknya meliputi :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan.
TERTINGGALNYA BENDA ASING b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan.
BAGAIMANA MENCEGAHNYA : c. Tujuan penandaan operasi.
1. Apa yang harus dihitung : d. Alternatif tindakan lain dan risikonya.
a. Perlu SPO apa saja yang perlu dihitung e. Risiko dan komplikasi yang mungkin
b. Contoh yang harus dihitung : terjadi.
- Kasa f. Prognosis terhadap tindakan yang
- Forsep dilakukan.
- Refraktor g. Kemungkinan perluasan tindakan
- Jarum (operasi), bila ada, harus diinformasikan
- Kantong yang dimasukkan tubuh sebelumnya.
c. Kapan dihitung 4. Berikan kesempatan pada pasien dan
- Sebelum prosedur keluarga untuk bertanya bila belum
- Sebelum penutupan rongga tubuh mengerti. Beritahu pasien bahwa tanda
- Sebelum penutupan luka area operasi tidak boleh dihapus.
- Waktu penutupan kulit setelah PELAKSANAAN TIME OUT
prosedur Time Out merupakan periode jeda sesaat
- Waktu tugas cirkulating nurse atau sebelum prosedur pembedahan atau
scrub nurse selesai. lainnya, guna memastikan kebenaran
2. Bagaiman Cara Menghitung pasien, prosedur, dan atau lokasi
a. Perlu SPO yang jelas dan Konsisten dilaksanakan oleh seluruh tim bedah,
b. Penghitungan sudah dimulai dipimpin oleh penanggung jawab operasi/
dilapangan pembedahan operator.
c. Kasa tambahan harus dihitung dan PROSEDUR
dicatat A. SIGN IN :
d. Buat Cheklius dalam bentuk cetakan 1. Siapkan rekam medik pasien dan hasil
e. Siapa yang menghitung : pemeriksaan penunjang.
- Harus lebih dari 1 orang saat 2. Siapkan checklist safety surgery dan
bersamaan dilengkapi sebelum induksi dimulai :
- Rekomendasi : harus dihitung dengan a. Pastikan pasien sudah dikonfirmasi
suara keras dan jelas : dasaksikan 2 identitas dengan mencocokkannya
orang pada gelang: menanyakan nama pasien,
- Pada waktu menghitung tidak ada tanggal lahir dan mencocokkan No RM
gangguan. pada RM pasien.
b. Pastikan area operasi sudah
dikomfirmasi, prosedur yang akan
dilakukan dan adanya persetujuan
operasi.
c. Pastikan apakah site marking operasi
sudah ditandai.
d. Tanyakan kesiapan mesin dan obat
anestesi.
e. Tanyakan apakah pulse oxymeter
berfungsi dan pasien dengan nilai
normal.
f. Tanyakan pada pasien apakah memiliki
alergi.
g. Pastikan adakah kemungkinan resiko
kesulitan jalan nafas atau aspirasi, bila
ya pastikan alat / alat bantu tersedia
(glade scope, bronchoscopy fiber optic).
h. Pastikan adakah kemungkinan
kehilangan darah > 500 ml (pada anak:
7 ml/ kg BB), bila ya pastikan kesiapan
akses IV/ central line dan kesiapan
darah atau komponen cairan yang
dibutuhkan.
i. Pasien dikirim ke kamar operasi.
j. Dokter anestesi / perawat yang
menandatangi Form Sign in
B. TIME OUT : APA ?
1. Pastikan semua tim medis sudah hadir.
2. Pastikan identitas pasien benar, baca
ulang nama pasien pada gelang cocokan
dengan No RM, tindakan medis dan area
yang akan di insisi. Pastikan obat
Antibiotik profilaksis sudah diberikan 1 Kapan ?
jam sebelumnya.
3. Operator menginformasikan apakah
tindakan operasi beresiko dan berapa
lama tindakan dilakukan.
4. Dokter Anestesi menginformasikan
tindakan khusus pada pasien (jika ada ).
5. Perawat memastikan fungsi dan
DIMANA ?
keseterilan peralatan.
6. Perawat menginformasikan kesiapan
hasil radiologi (bila ada).
7. Perawat sirkuler menandatangani
formulir Time out mewakili dr operator.
C. SIGN OUT : KRONOLOGIS KDEJADIAN
1. Perawat circulating menyampaikan :
a. Nama prosedur yang sudah
dilakukan.
b. Jumlah instrumen, gass, jarum dan
alat lain sama (sebutkan jumlah
angka untuk tiap alat / bahan)
sebelum dan sesudah pembedahan.
c. Pelabelan spesimen-bahan PA (baca
label spesimen dan beri nama , No
RM, dan tanggal lahir pasien).
2. Bila ada masalah pada alat yang harus
ditekankan selama periode operasi.
Dokter Bedah, dokter anasthesi dan
perawat : menyampaikan bila ada
perhatian khusus yang harus dilakukan
untuk recovery maupun perawatan pada
pasien ini.
Dokter Bedah, Dokter anestesi dan
perawat menandatangani checklist
safety surgery untuk pasien ini, pasien
dikirim ke Recovery Room (RR).
5 PENGURANGAN RESIKO INFEKSI PENGERTIAN
Cuci Tangan adalah proses pembersihan
Tujuan :
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate kotoran dan mikroorganisme pada

infeksi berhubungan dengan pelayanan tangan yang di dapat melalui kontak

kesehatan kepada pasien, petugas dan dengan pasien, petugas kesehatan lain
dan permukaan lingkungan (flora
pengunjung serta masyarakat sekitar rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan transien) dengan menggunakan sabun/

lainnya. antiseptik dibawah air mengalir atau


menggunakan hand rub berbasis
alkohol.
5 Saat melakukan praktik membersihkan
tangan :
PROSEDUR
1. Sebelum kontak dengan pasien
A. Cuci tangan dengan sabun dan air
2. Sebelum tindakan aseptis
(Handwash) :
3. Setelah terkena cairan tubuh Langkah - langkah :
4. Setelah kontak dengan pasien 1. Buka perhiasan yang digunakan, basahi
tangan dengan air mengalir.
5. Setelah kontak dengan lingkungan
2. Tuangkan sabun ke telapak tangan 3 - 5
sekitar pasien
cc.
3. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
4. Gosok punggung dan sela-sela jari jari
tangan kiri dengan tangan kanan dan
PENTING sebaliknya. APA ?

1. Cara tranmisi dari infeksi yang paling 5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-
sering adalah melalui tangan sela jari.
6. Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling
2. Membersihkan tangan adalah faktor
mengunci dan saling digosokkan.
terpenting didalam mencegah
7. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan
penyebaran kuman patogen dan KAPAN ?
berputar dalam genggaman tangan
resisten antibiotik
kanan dan lakukan sebaliknya.
3. Angka kepatuhan yang dihaapkan
8. Gosok telapak tangan kiri dengan
adalah 90 % memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya. DIMANA ?
JENIS INFEKSI HAI,S
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
1. Infeksi Saluran Kemih Berhubungan
10. Keringkan kedua tangan dengan tissue
dengan pemakaian kateter urine
sekali pakai.
menetap.
11. Gunakan bekas tissue tersebut untuk
2. Infeksi Aliran Darah Primer KRONOLOGIS KEJADIAN :
menutup kran air.
Berhubungan dengan pemakaian 12. Sekarang tangan sudah aman (Prosedur
kateter intravaskuler dilakukan 40 - 60 detik).
3. Pnemonia
B. Cuci tangan dengan Cairan
Berhubungan dengan pemakaian
Antiseptik (Handrub) :
ventilasi mekanik
Langkah – langkah :
1. Tuangkan larutan antiseptik bebasis
4. Infeksi luka operasi alkohol ke telapak tangan sebanyak 3 - 5

Berhubungan dengan tindakan cc.

pembedahan 2. Gosok kedua telapak tangan hingga


merata.
3. Gosok punggung dan sela-sela jari
tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-
sela jari.
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan
saling mengunci dan saling digosokkan.
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan
berputar dalam genggamantangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
7. Gosok telapak tangan kiri dengan
memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya.
8. Sekarang tangan sudah aman (Prosedur
dilakukan 20 - 30 detik).
6 PENGURANGAN RESIKO PASIEN PENGERTIAN
Mengurangi resiko pasien jatuh adalah
JATUH
upaya yang dilakukan petugas kesehatan
ASSESMEN JATUH :
untuk melakukan penilaian, pemantauan
1. Saat Admission
dan upaya-upaya pencegahan terhadap
2. Libatkan pasien atau keluarga pasien dengan resiko jatuh di unit rawat
3. Laporkan peristiwa pasien jatuh inap.

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PROSEDUR

1. Obat yang digunakan pasien 1. Mengupayakan untuk menganjurkan

2. Penglihatan pasien meminta bantuan yang diperlukan.


2. Menggunakan alas kaki anti slip.
3. Perhatikan perubahan status
3. Menyediakan kursi roda yang terkunci di
mental/perilaku pasien
samping tempat tidur.
4. Sepatu / Sandal yangtidak cocok
4. Memastikan bahwa jalur ke kamar kecil
5. Lantai licin
bebas dari hambatan dan terang.
6. Furnitur terlalu banyak
5. Memastikan lorong bebas hambatan.
7. Kekurangan cairan 6. Menempatkan alat bantu seperti walker/
8. tangga tongkat dalam jangkauan pasien.
7. Memasang bedside rel.
8. Mengevaluasi kursi dan tinggi tempat
tidur serta mempertimbangkan efek
puncak obat yang diresepkan yang
mempengaruhi tingkat kesadaran.
9. Mengamati lingkungan untuk kondisi
berpotensi tidak aman dan segera
dilaporkan untuk perbaikan.
10. Jangan membiarkan pasien beresiko
jatuh tanpa pengawasan saat di daerah
diagnostic atau terapi.
11. Memastikan pasien yang diangkut
dengan brancard/ tempat tidur.
12. Menginformasikan dan mendidik pasien
dan / atau anggota keluarga mengenai
rencana perawatan untuk mencegah
jatuh.
Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
untuk memberikan bantuan yang
dibutuhkan.

asuk,

Anda mungkin juga menyukai