2
MASALAH
Ketidakseimbangan
Dukungan pengelolaan
Kepedulian pimpinan/ Regulasi terkait antara Timbulan
Limbah terhadap
pengelola fasyankes pengelolaan Limbah Limbah dengan
akreditasi Belum
belum maksimal belum implementatif Kapasitas Pengolahan
Maksimal
DARURAT LIMBAH
Ada SELISIH antara
DISTRIBUSI Lokasi FASYANKES TIMBULAN LIMBAH dengan
Pengolah Swasta TIDAK Rumah sakit (2820) Optikal KAPASITAS PENGOLAHAN
MERATA Puskesmas (9825) Fasilitas Pelayanan
Klinik (7641) Kedokteran untuk
Laboratorium Kesehatan kepentingan hukum
Apotek (26.418) Fasyankes tradisional
Unit Transfusi Darah Tempat Praktek Mandiri -
- Incinerator Fasyankes Berizin
Pengolahan oleh Perusahaan TIMBULAN LIMBAH
(87 RS)
Pengolah Limbah B3 untuk 294,66 ton/hari ++ - Izin Autoclav 2 RS
Limbah Medis (10 Perusahaan - Proses Insenerator 18 RS
7 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan, 1 - Proses Autoclav 2 RS
di Sumatera, 1 di Sulawesi) Data KLHK per Juli 2019
Data Feb 2019 SELISIH:
70,432 ton/hari ─ ─
KAPASITAS: KAPASITAS:
171,108 ton/hari ++ 53,12 ton/hari ++
Peta Sebaran Kapasitas Pengolah limbah medis
swasta yang berizin
s/d Februari 2019
Pengawasan kualitas air Prioritas Persentase kabupaten/kota Pengawasan kualitas air minum Jumlah sarana air minum yang 60% 64% 68% 72% 76%
minum Nasional melaksanakan pengawasan adalah penyelenggara air minum diperiksa dibagi dengan
kualitas air minum sesuai yang diawasi kualitas hasil jumlah seluruh sarana air
standar produksinya secara eksternal oleh minum) x 100%
Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP
yang dibuktikan dengan pengujian
kualitas air.
Penyelenggara air minum adalah:
1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di
Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (Perpamsi)
2. Sarana air minum komunal bukan
jaringan perpipaan (sumur gali,
SPT, PAH, Terminal air
3. Depot air minum
Fasyankes yang Prioritas Persentase fasyankes yang RS yang telah melakukan pemilahan, Jumlah RS yang telah 51% 66% 81% 95% 100%
melakukan pengelolaan Nasional melakukan pengelolaan memiliki TPS B3 dan mengolah limbah melakukan pengelolaan limbah
limbah medis sesuai limbah medis sesuai standar secara mandiri dan atau bekerjasama medis sesuai standar dibagi
standar dengan pihak berijin jumlah RS dan Puskesmas
Puskesmas yang telah melakukan seluruhnya dikalikan seratus
pemilahan, memiliki TPS B3 dan persen
mengolah limbah secara mandiri dan Jumlah Puskesmas yang telah
atau bekerjasama dengan pihak berijin melakukan pengelolaan limbah
Fasyankes yang dimaksud adalah RS medis sesuai standar dibagi
dan Puskesmas di seluruh Indonesia jumlah RS dan Puskesmas
seluruhnya dikalikan seratus
persen
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN 2020 - 2024
Prioritas Indikator Target RENSTRA 2020-2024
Program/Kegiata
Nas/Prioritas RENSTRA 2020- Definisi Operasional Rumus/Formula
n/ Output 2020 2021 2022 2023 2024
KL 2024
Tempat Prioritas KL Persentase TPP yang memenuhi syarat kesehatan (Jumlah TPP yang 38% 44% 50% 56% 62%
pengelolaan tempat adalah TPP yang dilaksanaan pengawasan memenuhi syarat
pangan (TPP) pengelolaan melalui inspeksi Kesehatan Lingkungan dan kesehatan berdasarkan
yang memenuhi pangan (TPP) pemeriksaan uji fisik oleh Puskesmas dan hasil Inspeksi Kesehatan
syarat kesehatan yang memenuhi KKP pada TPP yang terdaftar minimal 1 kali Lingkungan sesuai
syarat kesehatan dalam kurun waktu 1 tahun. standar dalam kurun
TPP adalah Rumah waktu 1 tahun dibagi
Makan/Restoran/Jasaboga/Sentra Pangan jumlah TPM terdaftar) x
Jajanan, Depot Air Minum 100%
Pengawasan Prioritas KL Pengawasan Pasar yang dilakukan Inspeksi Kesehatan Jumlah pasar yang 2500 3000 3500 4000 4500
pasar sehat yang pasar sehat yang Lingkungan minimal 1 kali dalam kurun memenuhi syarat
memenuhi syarat memenuhi syarat waktu 1 tahun. Pasar adalah Pasar rakyat kesehatan lingkungan
kesehatan kesehatan yang telah direvitalisasi. berdasarkan hasil
inspeksi Kesehatan
Lingkungan dalam kurun
waktu 1 tahun
Tempat fasilitas Prioritas KL Persentase Persentase Kabupaten/Kota yang (Jumlah Kab/Kota yang 60% 62% 64% 68% 70%
umum (TFU) tempat fasilitas melaporkan hasil pengawasan TFU sesuai melaporkan hasil
yang memenuh umum (TFU) yang standar dengan cara melakukan Inspeksi pengawasan TFU
syarat kesehatan memenuh syarat Kesehatan Lingkungan terhadap minimal berdasarkan Inspeksi
kesehatan 80% TFU yang terdaftar minimal 1 kali Kesehatan Lingkungan
dalam kurun waktu 1 tahun. TFU adalah terhadap minimal 80%
sarana pendidikan SD, SMP, dan sederajat TTU yang terdaftar di
serta Puskesmas wilayahnya dibagi
dengan jumlah seluruh
Kabupaten/Kota) x 100%
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015 PP No. 47 tahun 2016 tentang
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
Fasyankes :
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
Kesehatan Meliputi: dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat; Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Pusat kesehatan masyarakat;
Dan Klinik;
c. Rumah Sakit Rumah Sakit;
Apotek;
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Unit Transfusi Darah;
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam, Laboratorium Kesehatan;
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Optikal;
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif, Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang kepentingan hukum; dan
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.
PERATURAN
PERUNDANGAN
PUSKESMAS
15
UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
Pasal 5 – Pelayanan Kesehatan Pasal 6 – LINGKUNGAN yang
Hak Setiap Orang
yang AMAN, BERMUTU, dan SEHAT bagi Pencapaian Derajat
TERJANGKAU Kesehatan
Lingkungan Sehat
Upaya kesehatan lingkungan
PREVENTIF KURATIF ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik,
FASILITAS kimia, biologi, maupun sosial yang
PELAYANAN PELAYANAN memungkinkan setiap orang
KESEHATAN
KESEHATAN mencapai derajat kesehatan yang
(Pasal 30)
setinggi-tingginya
(Pasal 162)
REHABILITATIF PROMOTIF Lingkungan sehat bebas dari …,
limbah padat, cair dan gas, zat kimia
berbahaya, …. (Pasal 163 ayat 1)
PP no. 47/2016 Uit Transfusi
Darah
ttg FASYANKES Laboratorium
Apotik
Kesehatan
Pembinaan FASYAN
dilakukan KES
untuk Yankes Kedokteran
untuk kepentingan Klinik
meningkatkan hukum
mutu
penyelenggara
Fasyankes
an Fasyankes Tradisionil Tempat
Praltik
Puskesmas
(Pasal 26, Ayat 2)
Mandiri
Tenaga
Kesehatan
PENYELENGGARAAN KESLING DI :
1. Permukiman
2. Tempat Kerja
3. Tempat Rekreasi
4. Tempat dan Fasilitas Umum
(PUSKESMAS)
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN (SBMKL) dan
PERSYARATAN KESEHATAN PUSKESMAS
Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Kegiatan
Persyaratan Kesling yang ditujukan untuk
Puskesmas mewujudkan kualitas
melindungi dan lingkungan yang sehat baik
memelihara kesmas dari aspek fisik, kimia,
dan lingkungan biologi, maupun sosial
guna mencegah penyakit
sekitarnya
dan/atau gangguan
kesehatan yang disebabkan
faktor risko lingkungan
PELAYANAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
(Permenkes no.13 tahun 2015)
Kegiatan
1. KONSELING 2. Inspeksi
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Kesling
Untuk ?
Pasien
• Media ?
Oleh ? Alat peraga,
Tenaga Kesehatan percontohan,
Lingkungan media informasi cetak
Bagaimana ? media elektronik
Terintegrasi dengan
pelayanan
pengobatan
• Kapan ?
dan/atau Setiap hari kerja.
perawatan
(2) Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Pengukuran
Pengamatan
Media Uji Analisis Risiko
Fisik Media
Lingkungan di Laboratorium Kesling
Lingkungan
Tempat
Pengukuran Media Lingkungan di
Tempat
Pengukuran media
lingkungan di tempat
dilakukan dengan
menggunakan alat in situ
Untuk mengetahui kualitas
media lingkungan yang
hasilnya langsung diketahui
di lapangan.
(3) Intervensi Kesehatan Lingkungan
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
27
Pedoman Penyelenggraan
Kesling Puskesmas
(KMK 1428/2006)
Persyaratan Bangunan
Ditetapkan Kebijakan ,
Persyaratan Pelayanan jenis-jenis dan porsedur
Kesling Kesling di pemeriksaan laboratorium
Puskesmas (termasuk pengelolaan
Puskesmas limbah medis dan B3)
(Kriteria 3.9.1)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS
Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Kapus dan Tim atau petugas yang
diberi tanggung jawab mutu dan
keselamatan mutu secara
berkesinambungan melalui
pengelolaan indikator mutu (
(termasuk di dalamnya pengelolaan
limbah infeksisius dan benda tajam,
Persyaratan Pelayanan pengelolaan linen )(Kriteria 5.1.2)
37
SKENARIO PENGOLAHAN LIMBAH
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PENGOLAHAN
LIMBAH
FASYANKES
Recycle
Non Insenerator berizin Non Insenerator
Insenerator berizin
Off-site berizin On-site
Insenerator berizin
/ pihak ke 3
Pihak ke-3
Fasyankes Pemda (BUMD) RS Mandiri
(swasta)
KONDISI IDEAL : PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES BERBASIS WILAYAH
SUMBER LIMBAH
Recycle Pengumpul
PENGOLAHAN INTERNAL
(Pra-pengolahan) PENGOLAHAN EXTERNAL
PENGURANGAN DALAM FASYANKES
(INTERNAL)
PEMILAHAN
PEWADAHAN
PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
(EXTERNAL)
PENIMBUNAN
COOL STORAGE
DI PUSKESMAS
COOL
STORAGE
DI DEPO
PEMINDAHAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015
44
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
TAHAPAN PENANGANAN LIMBAH Kehutanan No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015
dengan DISINFEKSI KIMIA tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
PENGOSONGAN
Kemasan bekas B3
PEMBERSIHAN
Spuit bekas Residu/
Pihak ke-3 Pengepul
Limbah Non
Bahan Daur Ulang
Botol infus bekas B3
DISINFEKSI
Bekas kemasan HD
CONTOH PENGOSONGAN
PROSES DAUR ULANG CUCI + BILAS DISINFEKSI KHLORIN 0,5%
Botol INFUS dan
JERIGEN HD
(PermenLHK p.56 tahun
2015) SURAT
JALAN
PACKING
ANGKUT KE PABRIK POTONG/CACAH
PEMILAHAN LIMBAH PADAT
DARI UNIT PELAYANAN RSUP DR. SARDJITO
medis Infeksius non-
Benda tajam/Botol tajam non-medis Botol infus ,
Jerigen HD
INFEKSIUS SITOTOKSIS
CONTOH
JERIGEN HD
TAJAM Botol Infus
NON MEDIS
TPS B3
Insenerator
INCENERATOR/ KOMPOS 3R
PIHAK ke 3 TPA
METODE LAIN BANK SAMPAH
BUKU
KEUNTUNGAN BANK SAMPAH TABUNGAN BANK
BUKU SAMPAH
TABUNGAN
Reduksi sampah
Perbaikan sistem (data base limbah
dan pengelolaan satu pintu)
Efisiensi Biaya RS
Mencegah pencemaran
Mencegah penularan penyakit/infeksi
Aspek hukum dan sosial
Ekonomi bagi nasabah dan pengelola
Nasabah Nasabah
Percontohan bagi RS lain (Sebagai lokasi Perorangan Unit
Kunjungan/Studi Banding)
48
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PUSKESMAS BEBAS MERKURI
Stop
Pembelian
Alkes
Substitusi
Alkes
Penyimpanan Penyimpanan
Alkes Limbah Alkes
Pengumpulan
Pengumpulan
di Storage
Limbah B3
Depo
Setiap Fasyankes WAJIB:
• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Mentaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
PERMENKES NO. 41 TAHUN 2019
TENTANG
PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI
FASYANKES
PENUTUP
• Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas merupakan salah satu
prasyarat dalam mendukung pelayanan kesehatan Puskesmas
• Dalam pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
diperlukan standar dan persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundangan yang telah ditetapkan
• Perlu sosialisasi dan pemahaman yang sama terkait dengan standar
dan persyaratan kesehatan lingkungan Puskesmas dengan semua
pihak termasuk dengan Surveyor Puskesmas
• Dukungan dari para Surveyor Puskesmas sangat diperlukan dalam
rangka pelaksanaan Kesehatan Lingkungan yang sesuai standar di
Puskesmas
Terima kasih