Anda di halaman 1dari 70

PELATIHAN PENYEGARAN

MONITORING DAN EVALUASI STBM


BAGIAN – 2

MODUL
PELATIHAN PENYEGARAN

2017

DAFTAR ISI

MODUL MD. 1
KEBIJAKAN DAN KERANGKA MONITORING DAN EVALUASI STBM

1. DESKRIPSI SINGKAT
Pemantauan yang memadai terkait kemajuan dan pencapaian program sangat diperlukan
agar dapat dilakukan evaluasi yang mendorong pengelolaan program yang lebih efektif dan
terukur pencapaiannya serta berkontribusi pada pencapaian target universal akses 2019.
Modul MD 1 ini diharapkan akan meletakkan landasan atas pemahaman peserta tentang
kebijakan dan kerangka monitoring STBM. Melalui modul ini, peserta akan merefleksikan
kembali bagaimana STBM akan berkontribusi pada target universal akses, kebijakan apa yang
mendukung dalam pengembangan STBM serta kerangka monitoringnya melalui pemahaman
terhadap tangga perubahan perilaku, jenis data yang harus dikumpulkan, prinsip
pemantauan STBM serta merefleksikan perilaku penggunaan jamban sehat yang melahirkan
kriteria dan kondisi jamban sehat.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu peserta mampu memahami kembali
kebijakan dan kerangka monitoring dan evaluasi STBM.

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Menjelaskan kebijakan monitoring dan evaluasi STBM
2.2.2. Menjelaskan kerangka monitoring dan evaluasi STBM

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
3.1. Pokok Bahasan – 1: Kebijakan Monitoring dan Evaluasi STBM
3.1.1. Target Universal Akses
3.1.2. Kebijakan yang Mendukung
3.1.3. Strategi STBM dengan 5 Pilar
3.1.4. Komponen Penggerak STBM
3.2. Pokok Bahasan – 2: Kerangka Monitoring dan Evaluasi STBM
3.2.1. Tangga Perubahan Perilaku
3.2.2. Jenis data yang dikumpulkan dan Fakta Lapangan tentang Aliran Data
3.2.3. Prinsip Pemantauan STBM
3.2.4. Kriteria dan Kondisi Jamban Sehat

4. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, curah pendapat, sharing dan permainan.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Bahan Tayang (Slide ppt, Film), Modul, Lembar Panduan Permainan, Permenkes No 3 Tahun
2014 tentang STBM.

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Berikan salam dan perkenalan (tergantung situasi dan relasi dengan peserta).
2) Lakukan penyegaran dan bina suasana (lihat situasi yang memungkinkan dengan
keberadaan peserta.
3) Sampaikan Materi (MD 1), tujuan, Pokok Bahasan dan metode serta waktu yang akan
digunakan selama sesi kali ini.
4) Gali harapan peserta terkait dengan materi dan pengetahuan yang ingin diperdalam
melalui materi ini.
5) Berikan penjelasan berdasarkan harapan peserta yang akan dapat dibahas dalam sesi
materi kali ini.
6.2. Pendalaman Pokok Bahasan
6.2.1. Kebijakan Monitoring dan Evaluasi STBM
1) Jelaskan dan ingatkan kembali tentang Universal Akses dengan menggunakan
power termasuk Distribusi target per provinsi hingga tahun 2019. Slide- 2 dan 3.
2) Sambil menjelaskan, ajukan pertanyaan umpan balik untuk memastikan bahwa
peserta sudah pernah mendengar target tersebut. Lakukan sharing peserta
tentang bagaimana pemahaman target tersebut di lapangan.
3) Jelaskan dengan singkat tentang Permenkes yang mendukung dalam
pengembangan STBM, terutama terkait dengan strategi STBM dengan 5 pilar,
komponen penggerak STBM – slide 4 s.d. 6.
4) Lakukan tanya jawab untuk memastikan adanya pemahaman kembali tentang
kebijakan monitoring STBM.
6.2.2. Kerangka Monitoring dan Evaluasi STBM
1) Tanyakan “apakah peserta pernah membaca dan mengenal “TANGGA
PERUBAHAN PERILAKU dalam STBM?”.
2) Minta peserta yang tahu untuk menjelaskannya dengan singkat. Ajukan
pertanyaan kunci “kondisi seperti apa yang paling rendah dalam Tangga
Perubahan Perilaku tersebut?” dan “kondisi dan situasi seperti apa yang ada pada
tangga paling tinggi?”. Sambil mendengar jawaban peserta, buat visualisasi 5
anak tangga dalam kain tempel (lihat seperti contoh slide no-7).
3) Lanjutkan dengan diskusi sharing untuk mengisi anak tangga di atas OD dan di
bawah Sanitasi Total, termasuk memunculkan kriteria, indikator dan tindakan
utama yang ada dari setiap tangga tersebut.
4) Berdasarkan tangga perubahan perilaku tersebut dan pengalaman peserta dalam
monitoring STBM, tanyakan “Jenis data apa saja yang dikumpulkan selama
melakukan monitoring STBM?”
5) Catat jawaban peserta pada kertas flipchart. Jika ada yang ketinggalan, lakukan
probing untuk mendapatkan informasi apa saja yang peserta kumpulkan dalam
pemantuan STBM.
6) Jika diperlukan beri tambahan penjelasan dengan menanyakan kembali, apa yang
kira-kira penting diluar yang sudah disebutkan peserta sebelumnya.
7) Dalam monitoring tentu akan ada aliran data. Lakukan sharing dan minta peserta
menguraikan fakta-fakta lapangan termasuk masalah tentang aliran data.
8) Setelah 2-3 orang peserta menguraikan pengalamannya, paparkan slide – 8
tentang beberapa fakta umum dalam aliran data.
9) Lanjutkan dengan meminta peserta berbagi pandangan tentang Prinsip
Pemantauan STBM dengan mengajukan pertanyaan “berdasarkan jenis data,
pengalaman aliran data termasuk berbagai persoalannya dalam monitoring
STBM, jadi apa yang harus menjadi prinsip dalam pemantauan STBM?”. Catat
jawaban peserta dalam kertas flipchart.
10) Tambahkan dengan menayangkan Slide – 9.
11) Jelaskan bahwa untuk monitoring STBM, maka peserta tentu sudah paham
tentang jamban sehat.
12) Tayangkan secara bertahap Slide 10 – 16 tentang kondisi dan situasi berbagai
jenis jamban.
13) Setiap slide yang ditayangkan, minta peserta memberikan pendapat terutama
dalam kaitannya dengan perilaku untuk mengindikasikan tentang kriteria jamban
sehat.
14) Setelah semua slide foto jamban ditayangkan, minta peserta menyimpulkan
tentang kriteria jamban sehat, catat jawaban peserta pada flipchart,
15) Tambahkan jika ada yang kurang, terutama kriteria jamban sehat berdasarkan
kriteria standar Kementerian Kesehatan.

6.3. Rangkuman

1) Ajukan pertanyaan sebagai proses untuk memastikan bahwa peserta memahami


kembali tentang:
- Kebijakan monitoring dan evaluasi STBM (Target universal akses, target per
provinsi, kebijakan yang mendukung, strategi STBM dengan 5 pilar dan komponen
Penggerak STBM).
- Kerangka monitoring dan evaluasi STBM (Tangga perubahan perilaku, jenis data
dan fakta umum aliran data di lapangan, prinsip pemantauan STBM dan Kriteria
jamban sehat).
2) Sampaikan bahwa pokok bahasan selanjutnya akan sangat berkaitan dengan
pemahaman awal dalam pokok bahasan ini sebagai landasan pemikiran.

7. URAIAN MATERI
7.1. Pokok Bahasan – 1 Kebijakan Monitoring dan Evaluasi STBM

Pengantar

STBM saat ini dilaksanakan di masyarakat luas dengan banyak pelaku, baik dari lembaga
pemerintah maupun LSM/NGO atau pihak lainnya. Sebagai program nasional, dalam
pelaksanaannya sangat dibutuhkan pemantauan dan evaluasi untuk dapat melihat
pencapaian dan pembelajarannya secara konsisten. Untuk mensinergikan para pelaku
dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi program nasional STBM, maka Kementerian
Kesehatan sudah mengeluarkan pedoman untuk menjalankan kegiatan ini. Dokumen
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi STBM ini merupakan salah satu dari beberapa
dokumen pedoman STBM yang ditujukan sebagai pedoman atau referensi dalam
melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan Program STBM bagi para pelaku
program.







7.2. Pokok Bahasan – 2 Kerangka Monitoring dan Evaluasi STBM

Pengantar
Dalam dokumen Strategi Nasional STBM sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi STBM disebutkan bahwa STBM menekankan
pada 5 (lima) perubahan perilaku higienis untuk terjadinya kondisi sanitasi total. Kelima
perilaku higienis ini dikenal sebagai 5 pilar STBM, yaitu:
- Pilar 1: Stop buang air besar sembarangan (Stop BABS);
- Pilar 2: Cuci tangan pakai sabun (CTPS);
- Pilar 3: Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (PAMMRT);
- Pilar4: Pengelolaan sampah rumah tangga (PS RT);
- Pilar 5: Pengelolaan air limbah rumah tangga (PAL RT).
Indicator outcome dari program STBM adalah : “Menurunnya kejadian penyakit diare dan
penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku” Untuk
kepentingan pemantauan dan evaluasi, selain indicator outcome dibutuhkan indicator
penilaian lain yang dalam program ini terdiri dari 2 jenis seperti yang dijabarkan pada
Pedoman Pelaksanaan STBM, yaitu:
- Indikator pencapaian;
- Indikator kinerja program.
Sesuai dengan pola pikir program STBM dan dikaitkan dengan focus proses kegiatan
STBM yang terjadi di tingkat masyarakat dalam pencapaian layanan sanitasi yang
sinambung, kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan penjabaran lebih
rinci dalam Kerangka Kerja Rencana Pemantauan STBM (dapat dilihat pada Permenkes
03/2014 tentang STBM.






Kriteria Jamban Sehat

Pada lampiran Permenkes 3/2014 tentang STBM disebutkan bahwa perilaku SBS diikuti
dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat. Saniter
merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan
yaitu;
a. Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya
bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia, dan
b. Dapat mencegah vector pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya.
Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, karena tidak
mencemari air, tidak mencemari tanah permukaan, bebas dari serangga, tidak
menimbulkan bau dan nyaman digunakan, aman digunakan oleh pemakainya, mudah
dibersikan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya dan tidak menimbulkan
pandangan yang kurang sopan.




REFERENSI
c. WSP-EAP, Modul ToT Monitoring dan Evaluasi STBM, 2014
d. Permenkes 03/2014 tentang STBM


LAMPIRAN

MODUL MI. 1
APLIKASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM

1. DESKRIPSI SINGKAT
Mengingat STBM sudah di laksanakan hampir di sebagian besar wilayah Puskemas di
Indonesia, maka diperlukan suatu sistem monitoring dan pengelolaan informasi agar
pelaksanaan dan kinerja keberhasilan STBM dapat dengan mudah dipantau dan dievaluasi
dengan standar yang sama.
Modul MI 1 ini akan mengenalkan kembali aplikasi system monitoring dan evaluasi STBM
yang berbasis web melalui SMS dan Smartphone. Melalui modul ini, peserta akan semakin
mengenal bagaimana aplikasi ini digunakan oleh Sanitarian dan Pemerintah Desa, termasuk
kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini. Peserta juga akan dapat
mengalami dan mencoba langsung aplikasi ini.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami dan menggunakan aplikasi
system monitoring dan evaluasi STBM.

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Menjelaskan kembali tentang kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan
aplikasi sistem monitoring dan Evaluasi STBM pada tingkat pengguna Puskesmas
dan Desa.
2.2.2. Melakukan persiapan untuk menggunakan aplikasi system monitoring STBM Puskesmas.
2.2.3. Mengoperasikan menu monitoring pada website STBM
2.2.4. Mengoperasikan kontrol panel monitoring untuk puskesmas.

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
3.1. Pokok Bahasan – 1:Pengenalan Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM
3.1.1 Kebutuhan Sistem di setiap Tingkat Pengguna
3.1.2 Menjelajah Data tanpa Login
3.1.3 Aplikasi monitoring dan evaluasi dalam website STBM dan aplikasi berbasis SMS

3.2. Pokok Bahasan – 2 Input Data Monitoring
3.2.1. Langkah-langkah melakukan input data

4. METODE PEMBELAJARAN
Refleksi dan Curah pendapat, Pemutaran film, Praktek di kelas.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Ppt Pengenalan Aplikasi Sistem Monitoring STBM, Lembar Panduan Simulasi SMS, Lembar
kasus, Manual/petunjuk pengoperasian sistem monitoring dan evaluasi STBM berbasis
website dan SMS, data baseline dan petugas monitoring, (opsi tambahan: data pelatihan
yang pernah dilaksanakan, data anggaran puskesmas untuk sanitasi/tahun berjalan).

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Sampaikan tentang Materi, Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan, Tujuan, metode dan
waktu yang dibutuhkan dalam pembahasan ini.
2) Jika ada tanda-tanda kejenuhan dan kurang dinamis, lakukan bina suasana untuk
tujuan penyegaran.
6.2. Pokok Bahasan – 1: Pengenalan Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM
1) Jelaskan dengan menggunakan power point MI-1, sambil sesekali menanyakan
“apakah pernah mengenal ini?”, “bagaimana system ini berjalan?”, “apa saja yang
dialami dan dirasakan selama menggunakan system ini?”
2) Catat pengalaman peserta dalam kertas flipchart. Jika ada pengalaman yang perlu
dijawab, minta peserta lain untuk menjelaskan berdasarkan pengalamannya.
3) Jelaskan tentang kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk dapat menjalankan atau
melihat hasil dari pemantauan kegiatan STBM khususnya pilar 1.
4) Buka website stbm (www.stbm-indonesia.org) , kenalkan sepintas tentang website
STBM ini, lalu mulai masuk ke menu Data (monitoring). Jelaskan menu-menu dan
fungsinya yang ada di control panel umum/publik, sampaikan juga kedalaman data
dapat dilihat mulai dari tingkat Nasional sampai desa, sampaikan juga bagaimana cara
membaca tabel (data lapangan dan data bps, grafik konsistensi dan kelengkapan data,
tipe informasi grafik dan peta, tampikan berbagai macam jenis grafik (pusat sampai
puskesmas, desa), sampaikan pula untuk informasi capaian ODF.
5) Bagikan username dan password sementara kepada setiap peserta ambil salah satu
Puskesmas dari perwakilan peserta yang hadir untuk dapat mengakses kontrol panel
monitoring tingkat Puskesmas.
6) Masuk ke kontrol panel puskesmas (login terlebih dahulu), lalu menyampaikan menu-
menu dan fungsi yang ada di control panel puskesmas, mulai dari form entry data,
data Baseline, data petugas, data pendukung lainnya, laporan, pemantauan
pengiriman SMS, termasuk registrasi pengguna.
Catatan:
• Untuk membantu peserta agar lebih memahami materi yang disampaikan,
pemandu dapat memberikan gambaran secara bergantian dengan penyajian
dan demonstrasi.
• Pandu peserta untuk bersama-sama membuka halaman-halaman yang
dimaksudkan oleh fasilitator.
• Tampung pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama sesi ini, upayakan tidak
jawab saat penjelasan dan demo tersebut.
7) Sampaikan mekanisme dan cara kerja sistem update data melalui SMS, hubungannya
dengan data website, syarat yang harus disediakan seperti pendaftaran nomor hp
sanitarian, penentuan lokasi wilayah monitoring sanitarian termasuk adanya
autorespons yang harus ditindaklanjuti.
6.3. Pokok Bahasan – 2: Input Data Monitoring
1) Minta peserta untuk menyiapkan data petugas monitoring yang sudah disiapkan
sebelumnya (sesuai template), cek kembali data yang ada tersebut dan diskusikan jika
masih ada yang belum paham terkait format tersebut, yakinkan bahwa data tersebut
sudah siap untuk dimasukkan,
2) Login menggunakan username dan password yang sudah diregistrasi sebelumnya,
masuk pada menu Proses & Output > Data Petugas Monitoring/Puskesmas (N1), ikuti
petunjuk di panduan, lakukan proses import dari data yang sudah disiapkan oleh
masing-masing peserta sampai semua data masuk dalam sistem. Jelaskan log import
data yang berhasil dan yang tidak berhasil, apa penyebabnya.
3) Lakukan hal yang sama untuk proses data baseline akses sanitasi, ikuti petunjuk pada
panduan.
4) Fokuskan peserta pada kedua data dasar tersebut terlebih dahulu (Petugas dan
baseline), sampaikan hasilnya dan hubungan antara keduanya dan bagaimana
hubungannya dengan system SMS.
5) Berikan penjelasan terkait format WM-1 sebagai kunci bagi sanitarian untuk
mengirim SMS nantinya, sampaikan bahwa WM-1 harus dicetak oleh petugas
monitoring dan evaluasi dan diserahkan kepada sanitarian yang bersangkutan.
6) Apabila peserta sudah memahami tahapan di atas, maka dilanjutkan dengan praktek
pengisian data lainnya, seperti pelatihan, peserta pelatihan, anggaran dan keaktifan
fasilitator.

6.4. Rangkuman
1) Ulas kembali materi-materi kunci yang disampaikan dan beri penekanan pada
pertanyaan-pertanyaan peserta yang dianggap terkait dengan materi-materi kunci
tadi.
2) Uji pencapaian tujuan pembelajaran dengan menanyakan kepada sebagian peserta
(ditunjuk spontan)
- “Coba jelaskan tentang aplikasi system monitoring dan evalausi STBM pada
tingkat Puskesmas?”
- “Coba jelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk dapat menjalankan
atau melihat hasil dari pemantauan kegiatan STBM khususnya pilar 1?”.
3) Sebagai penutup sampaian bahwa pemahaman materi ini sangat menentukan
kemampuan dalam menyerap materi selanjutnya.
4) Tutup sesi dengan salam.

7. URAIAN MATERI
7.1. Pokok Bahasan – 1 Pengenalan Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM



Menjelajah Data Tanpa Login





8. REFERENSI

a. Sekretariat STBM Nasional, Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jendral PP dan


PL, Module ToT Sistem Monitoring dan Evaluasi Berbasis Website dan SMS, 2014.
b. Sekretariat STBM, Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jendral P2PL,
Kementerian Kesehatan, Panduan Pelaksanaan Pemantauan STBM, 2012.
c. Petunjuk Operasi Sistem Monitoring STBM, Sekretariat STBM , Kementerian Kesehatan RI,
2017

LAMPIRAN

MODUL MI. 2
SISTEM UPDATE DATA BAGI PUSKESMAS

1. DESKRIPSI SINGKAT

Pelaksanaan monitoring di tingkat Puskesmas/kecamatan akan lebih bertumpu kepada


mengumpulkan perkembangan informasi di tingkat desa dan menjaring indicator monitoring
yang terjadi di tingkat Puskemas/kecamatan. Update data adalah salah satu dari proses
monitoring yang harus dilakukan berkelanjutan.
Modul MI 2 ini akan mengupas dan memberi kesempatan peserta dalam mencoba
melakukan update data monitoring. Update akan dilakukan melalui SMS maupun STBM
Smart. Peserta juga akan memahami SMS autorespon dan dapat menindaklanjuti autorespon
terpantau pada 100 pengirim SMS.
Metode utama dalam pembahasan materi ini adalah sharing pengalaman dan praktik
langsung di kelas atau simulasi sebagai bagian proses untuk memastikan peserta terampil
melakukan update data monitoring SBTM.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menceritakan pengalaman dan melakukan
update data melalui sistem berbasis SMS maupun STBM-Smart.

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Menjelaskan kembali dan melakukan update data melalui sistem berbasis SMS.
2.2.2. Menjelaskan kembali dan melakukan update data melalui aplikasi STBM-Smart
sanitarian

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
3.1. Pokok Bahasan – 1:Update data melalui sistem berbasis SMS
1.1.1 Sistem update data melalui SMS tingkat kecamatan/puskesmas
1.1.2 Petunjuk Penulisan SMS
1.1.3 Proses pengiriman data melalui SMS
1.1.4 Memahami umpan balik autorespon SMS dari sistem
3.2. Pokok Bahasan – 2:Update data melalui STBM-Smart untuk Sanitarian
3.2.1. Pengenalan aplikasi STBM-Smart sanitarian
3.2.2. Penginstalan aplikasi STBM-Smart
3.2.3. Cara update data melalui STBM-Smart

4. METODE PEMBELAJARAN
Refleksi dan Curah pendapat, Pemutaran film, Praktek di kelas.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Ppt sistem monitoring STBM, Video bagaimana meng-update data via SMS, Ppt simulasi SMS,
Lembar kasus, Petunjuk singkat: Aplikasi STBM-SMART bagi Sanitarian

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Lakukan penyegaran suasana yang berkaitan dengan “pentingnya melakukan dan
mengalamai tidak hanya mendengar”. Dapat dengan lagu “Aku Tahu Paham Bisa”,
atau permainan yang sesuai lainnya.
2) Setelah permainan, tanyakan “perubahan apa saja yang dirasakan setelah bermain?”.
3) Sampaikan materi dan pokok bahasan, metode dan waktu yang akan dialokasikan
pada sesi kali ini.
4) Gali harapan peserta tentang materi ini dengan mengajukan pertanyaan “hal apa saja
yang paling penting didalami dan harus dialami dalam konteks update data bagi
Peserta?”.
5) Catat harapan peserta dalam kertas flipchart, kemudian jelaskan bagian mana yang
akan dibahas melalui sesi kali ini.
6.2. Pokok Bahasan – 1: Update data melalui sistem berbasis SMS
1) Tanyakan “siapa yang sudah terbiasa dengan update data?”. “apa yang digunakan?”.
2) Catat jawaban peserta dalam kertas flipchart.
3) Tambahkan penjelasan untuk memperkuat pengalaman peserta dalam update data
melalui system berbasis SMS, dan mengapa penting serta bagaimana peserta
nantinya akan mempraktikkan langsung,
4) Sampaikan bahwa praktek pengiriman SMS ini merupakan update data yang dapat
dilakukan secara realtime oleh petugas monitoring di tingkat kecamatan/puskesmas
saat melakukan monitoring ke desa. Sampaikan pula bahwa sistem ini sangat terkait
dengan sistem monitoring berbasis website.
5) Sampaikan tahap demi tahap bagaimana update data melalui SMS, gunakan slide
dilanjutkan dengan mengikuti buku panduan.
6) Jelaskan lembar kerja (format LB-1) yang digunakan dalam Sistem Monitoring dan
Evaluasi STBM untuk melakukan update data dengan SMS :
- Lembar kerja identifikasi Komunitas (N)
- Lembar kerja data Baseline (B)
- Lembar kerja data Kemajuan/Progress (P)
7) Sampaikan bagaimana format/struktur penulisan SMS :
- Struktur penulisan data baru (N)
- Struktur penulisan data Baseline (B)
- Struktur penulisan data Kemajuan/Progress (P)
8) Tayangkan nomor SMS Gateway server kepada peserta (dapat pula ditulis di
whiteboard dengan jelas)
9) Minta peserta untuk mempraktekkan update data melalui SMS, dengan terlebih
dahulu merubah untuk sementara nomor telepon selular dari salah satu sanitarian
dengan nomor telepon selular peserta (hanya untuk kepentingan pelatihan ini saja,
setelah itu dapat dikembalikan ke nomor asli sanitarian yang bersangkutan). Ketik
format penulisan SMS dan dikirim ke server STBM.
10) Sampaikan bahwa SMS yang masuk dapat dipantau melalui aplikasi sistem untuk
Puskesmas, pemandu masuk ke user name salah-satu puskesmas atau username
kecamatan untuk melihat SMS yang masuk, ikuti petunjuk di buku panduan.
11) Selama proses pengiriman SMS akan ada respon balik dari sistem ke nomor selular
peserta, pemandu dapat menjelaskan setiap respons dan bagaimana
menindaklanjutinya. Gunakan table autorespon untuk membantu dalam proses ini,
lihat buku panduan (Tabel 2 Autorespons)
12) Sampaikan hasil dari pengiriman SMS yang sudah dilakukan serta sampaikan data
informasi LB-1 yang ada di Sistem Monitoring STBM (memperlihatkan perubahan
yang terjadi akibat dari kegiatan update data melalui SMS).
13) Berikan kesempatan peserta untuk bertanya terkait pengiriman dan update data
melalui SMS, dan kembali diingatkan bahwa sistem ini akan diajarkan oleh petugas
kabupaten saat melakukan on the job training terhadap petugas monitoring
kecamatan/puskesmas.
6.3. Pokok Bahasan – 2: Update data melalui STBM-Smart untuk Sanitarian
1) Tanyakan kepada peserta “siapa yang sudah pernah update data melalui aplikasi
STBM Smart untuk Sanitarian?” Minta orang tersebut untuk bercerita tentang
pengalamannya, fokuskan pada “apa saja yang dimonitor?”, “bagaimana
caranya?”,“apa tantangannya?.
2) Catat pointer jawaban peserta pada flipchart.
3) Minta peserta (Sanitarian) lainnya untuk menambahkan, jika ada pengalaman update
dengan cara dan temuan-temuan yang unik, bagaimana aplikasi digunakan, proses
instalasi, hingga cara update data yang sudah dilakukan, tantangan dan hambatan
yang ditemui.
4) Jelaskan bahwa materi kali ini akan berkaitan dengan apa yang sudah diceritakan
salah seorang atau 2 orang Sanitarian tersebut, terutama yang berkaitan dengan
hambatan dan tantangannya. .
5) Lakukan fasilitasi dan pandu secara bertahap supaya peserta dapat melakukan dan
mempraktikkan kembali bagaimana update data STBM dilakukan melalui STBM Smart
Sanitarian, terutama focus pada masalah yang dihadapi selama ini.
6) Bagikan Petunjuk Penggunaan STBM Smart Sanitarian, minta peserta untuk membaca
dan menggunakan petunjuk tersebut secara bertahap.
7) Dampingi Sanitarian yang dianggap masih lemah, sehingga para Sanitarian akan
merasakan langsung bagaimana menyelesaikan masalah dan dapat melakukan
update dengan lancar.
6.4. Rangkuman
1) Ulas kembali materi-materi kunci yang disampaikan dan beri penekanan pada pertanyaan-
pertanyaan peserta yang dianggap terkait dengan materi-materi kunci tadi.
2) Uji pencapaian tujuan pembelajaran dengan menanyakan kepada sebagian peserta
(ditunjuk spontan);
- “Jelaskan bagaimana Anda melakukan update data melalui sistem berbasis SMS?”
- ”Jelaskan bagaimana Anda melakukan update data melalui aplikasi STBM-Smart
sanitarian?”
5) Sebagai penutup sampaian bahwa pemahaman materi ini sangat menentukan
kemampuan dalam menyerap materi selanjutnya.
6) Tutup sesi pembejaran dengan salam.

7. URAIAN MATERI
7.1. Pokok Bahasan – 1: Update data melalui sistem berbasis SMS



PERBAIKAN DATA DENGAN UPDATE KERAS






7.2. Pokok Bahasan – 2 Update data melalui STBM-Smart untuk Sanitarian ……………

Peningkatan Fitur Sistem Monitoring STBM Berbasis Smartphone



8. REFERENSI
a. Sekretariat STBM, Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jendral P2PL,
Kementerian Kesehatan, Panduan Pelaksanaan Pemantauan STBM, 2012.
b. Petunjuk Operasi Sistem Monitoring STBM, Sekretariat STBM , Kementerian Kesehatan RI,
2017

LAMPIRAN
1. Lembar Penugasan Individu untuk Simulasi SMS

Tugas Individu

PERSIAPAN SIMULASI
1. Pastikan nomor HP yang akan digunakan adalah nomor yang sama dengan nomor
yang sudah terdaftar di web Monev STBM
2. Buka website STBM, lalu pilih 2 desa yang akan diujicobakan, catat terlebih dahulu
kondisi data asli tersebut, misal:
Desa A
a. Jumlah KK : …..
b. Progress/kemajuan
i. JSP = ….
ii. JSSP=….
iii. Share=…..
iv. BABS=…….
Desa B
a. Jumlah KK : …..
b. Progress/kemajuan
i. JSP = ….
ii. JSSP=….
iii. Share=…..
iv. BABS=…….
3. Perlu Anda ingat kode SMS-ID dari ke-dua desa tersebut, bila belum mengetahui
silahkan hubungi petugas kabupaten anda untuk mendapatkan SMS ID tersebut.
4. Baca kasus dengan baik, kemudian kerjakan sesuai tugas dalam kasus tersebut.


2. Lembar Kasus Simulasi SMS

STUDI KASUS 1
Pak Karmin adalah seorang pendatang baru di Desa A, sebelumnya beliau bekerja di kota,
namun karena semakin sulitnya bekerja di kota, beliau membawa keluarganya untuk
pindah ke desa A. Kebetulan di desa A, beliau memiliki kakak yang juga sudah berkeluarga
yaitu pak Yanto. Kehidupan pak Yanto sehari-hari adalah seorang petani, namun demikian
pak Yanto sudah berperilaku hidup bersih dan sehat dan sudah memiliki sebuah Jamban.
Kebetukan pak Yanto memiliki rumah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan
hasil tani, pak Yanto mengizinkan pak Karmin beserta keluarga untuk tinggal disitu dan
membantu bertani. Singkat cerita pak Karmin resmi menjadi penduduk baru di desa A
tersebut, namun pak Karmin belum memiliki jamban sendiri, saat ini bila akan BAB pak
Karmin menggunakan sarana jamban pak Yanto.

Soal/Tugas Anda:
Silahkan lakukan update data kondisi terbaru di desa A tersebut.

STUDI KASUS 2
Bu Karmi sebagai seorang petugas kesehatan lingkungan di Desa B, melakukan pemicuan
di desa B pada tanggal 12/1/2013, selama 3 bulan dipantau ternyata mendapatkan di
desa B sudah terjadi perubahan, terdapat 1 Jamban baru terbangun dengan jenis JSP (KK
tersebut sebelumnya BABS), dan ada 2 KK yang sebelumnya OD saat ini menumpang ke
Jamban tetangga.
Soal/Tugas Anda:
Silahkan update data di desa B tersebut melalui SMS


STUDI KASUS 3
(tanggal 3 Nov 2016)
Soal/Tugas Anda:

Silahkan lakukan update ke data semula hasil perubahan studi Kasus 1 dan 2 melalui STBM
SMART.


3. Petunjuk singkat: Aplikasi STBM-SMART bagi Sanitarian

1) Cara mendapatkan aplikasi ini dengan mengunduh melalui googleplay store

, pada pencarian ketik “stbm”.

2) Lakukan pemasangan, dengan meng-klik install atau pasang. Icon ini akan muncul pada menu
aplikasi bila instalasi berhasil.







3) Selanjutnya, lakukan pendaftaran dengan meng-klik tombol register. Tunggu hingga pesan notifikasi
seperti ini:







Masukkan nomor aktivasi pada kotak “kode verifikasi”; kemudian sign-
in.
Catatan: Bila tidak menerima nomor
aktivasi melalui SMS seperti ini,
konsultasikan via layanan ‘kontak
kami’ pada website STBM.



Isikan dengan jelas identitas anda, antara lain: nama, puskesmas, kabupaten, provinsi dan 6 digit
terakhir nomor HP yang ter-registrasi pada sistem monev STBM.

4) Bila berhasil registrasi dan sign-in, maka anda akan masuk ke halaman seperti berikut. Dan
selanjutnya anda akan dapat melakukan proses entry dan update data sanitasi melalui fasilitas yang
ada.

5) Untuk melakukan update data, klik nama desa yang akan di-update (akan muncul halaman entry
data).
Pilih jenis data apa yang akan di-update, dengan meng-klik tombol ‘KOMUNITAS’, ‘BASELINE’, atau
‘PROGRES’.

6) Klik tombol simpan, bila telah selesai mengisi/ meng-update data pada satu segmen (misal data
komunitas). Pesan pengingat (Alert) “Sukses Update data
komunitas” akan muncul bila data berhasil disimpan.

7) Pastikan mengisi data hingga ke data progres sebelum ‘KELUAR’.


Bila proses entry belum selesai hingga data
progress, pesan pengingat seperti “Data progress
masih 0, …….. (lihat gambar).”

MODUL MI. 3
SISTEM UPDATE DATA BAGI DESA

1. DESKRIPSI SINGKAT

Pelaksanaan monitoring di tingkat masyarakat dan desa akan lebih bertumpu kepada
indicator monitoring yang mudah dilihat dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat itu
sendiri, antara lain terkait; (1) Pengumpulan data dasar terkait indicator 5 pilar perubahan
perilaku hidup bersih dan sehat, (2) Proses pemicuan perubahan perilaku Buang Air Besar
masyarakat dan (3) Pendataan tukang yang terkait dengan jasa dan layanan sanitasi.
Bagaimana masyarakat dan desa melakukan monitoring STBM di lapangan, akan dibahas
dalam MI.3 ini terutama melakukan update data melalui aplikasi STBM-Smart Desa.
STBM SMART Desa merupakan aplikasi yang baru dikembangkan oleh Kementertian
Kesehatan dengan dukungan Water and Sanitatrion Program (WSP)/Worldbank Water.
Aplikasi ini dibangun untuk mendukung partisipasi mayarakat, utamanya perangkat desa
dalam mendorong percepatan akses sanitasi Nasional melalui pemantauan dan advokasi.
Aplikasi STBM SMART Desa merupakan aplikasi yang terhubung secara langsung dengan
database Nasional, namun aplikasi ini juga terhubung langsung dengan aplikasi STBM SMART
Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian. Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu
meningkatkan koordinasi dan perencanaan strategis antara Kepala Desa, Petugas
Kesehatan LIngkungan dengan dukungan unsur kepemerintahan yang ada dalam
percepatan akses sanitasi masyarakat.
Modul MI 3 ini akan mengupas dan memberi kesempatan peserta terutama dari desa dalam
mencoba melakukan update data monitoring melalui Smart Desa.
Metode utama dalam pembahasan materi ini adalah praktik langsung di kelas sebagai bagian
proses untuk memastikan peserta akan terampil dalam update data monitoring SBTM.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu;
1) Perangkat desa/ kader desa mampu melakukan update data melalui aplikasi STBM-
Smart Desa
2) Sanitarian mampu melakukan pendampingan dan membantu desa dalam melakukan
update data melalui aplikasi STBM-Smart Desa

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu;
1.1.1 Melakukan update data melalui aplikasi STBM-Smart Desa.
1.1.2 Menyusun strategi pendampingan bagi Pemerintah Desa dalam melakukan update
data melalui aplikasi STBM-Smart Desa.

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

3.1. Pokok Bahasan – 1: Update data melalui sistem STBM Smart-Desa


3.1.1. Sistem update data melalui aplikasi STBM-Smart Desa
3.1.2. Penginstalan aplikasi STBM-Smart Desa
3.1.3. Cara update data melalui STBM-Smart
3.1.4. Petunjuk Penulisan SMS

3.2. Pokok Bahasan – 2: Pendampingan Desa dalam melakukan update data.
3.2.1. Strategi Pendampingan
3.2.2. Tantangan dan pemecahan masalah

4. METODE PEMBELAJARAN
Refleksi dan Curah pendapat, Curah Pendapat, Sharing Pengalaman, Praktik di kelas, Diskusi
Kelompok.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


Ppt sistem monitoring STBM, Ppt update data melalui STBM Smart Desa, Lembar Panduan
praktik/simulasi, Lembar curah pendapat dan lembar diskusi kelompok, Petunjuk operasi
system monitoring STBM.

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Karena saat Materi ini dibahas, hadir tambahan peserta dari Kepala Desa, maka perlu
dilakukan perkenalan tim Kepala Desa dari setiap Puskesmas.
2) Minta Sanitarian memperkenalkan timnya dengan cara Sanitarian sendiri, sehingga
perlu diberi kebebasan cara memperkenalkan timnya.
3) Lakukan bina suasana singkat dengan permainan (misalnya tangkap telunjuk teman
tetangga, menghitung mundur, 7 STBM, dll., sesuai kondisi peserta).
4) Ulas kembali materi-materi kunci yang disampaikan dan beri penekanan pada materi
yang perlu diketahui Pemerintah Desa, seperti tentang Sistem Monev STBM dan
peran Masyarakat dan Pemerintah Desa di dalamnya.
5) Sampaikan materi dan pokok bahasan, metode dan waktu yang akan dialokasikan
pada sesi kali ini yang merupakan sesi gabungan Sanitarian dengan Kepala Desa.
6.2. Pokok Bahasan – 1: Update Data melalui Sistem STBM Smart -Desa
1) Tanyakan kepada peserta Pemerintah Desa “siapa yang sudah pernah melakukan
monitoring perkembangan sanitasi desanya?” Minta orang tersebut untuk bercerita
tentang pengalamannya, fokuskan pada “apa saja yang dimonitor?”, “bagaimana
caranya?”,“apa tantangannya?.
2) Catat pointer jawaban peserta pada flipchart.
3) Minta Pemerintah Desa lainnya untuk menambahkan, jika ada pengalaman
monitoring jamban dan perubahan perilaku di masyarakatnya dengan cara dan
temuan-temuan yang unik.
4) Jelaskan bahwa materi kali ini akan berkaitan dengan ;Sistem update data melalui
aplikasi STBM-Smart Desa, Penginstalan aplikasi STBM-Smart Desa dan cara update
data melalui STBM-Smart.
5) Lakukan fasilitasi dan pandu secara bertahap supaya peserta khususnya Pemerintah
Desa dapat melakukan dan mempraktikkan bagaimana update data STBM dilakukan
melalui STBM Smart Desa.
6) Bagikan Petunjuk Penggunaan STBM Smart Desa, minta peserta dari Pemerintah Desa
untuk membaca dan menggunakan petunjuk tersebut secara bertahap.
7) Minta para Sanitarian melakukan pendampingan selama praktik.
8) Lakukan pendampingan kepada Sanitarian yang dianggap masih lemah dan perlu
pendampingan, sehingga para Sanitarian akan merasakan bagaimana pendampingan
kepada Pemerintah Desa dilakukan.
6.3. Pokok Bahasan – 2: Pendampingan Desa dalam melakukan Update Data
1) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok homogen (@ 3-4 orang). Beberapa
Kelompok Pemerintah Desa dan beberapa kelompok Sanitarian.
2) Bagikan lembar panduan diskusi kelompok sesuai kelompoknya masing-masing yoitu;
a. Tugaskan Kelompok Pemerintah Desa untuk membahas:
- Supaya dapat melakukan update data secara rutin dan konsisten, apa yang
penting ditingkatkan lagi?
- Diskusikan bagaimana peluang pemanfaatkan dana desa untuk update data
yang dilakukan baik oleh Kader maupun Staf Desa lainnya.
- Jika akan dilakukan pendampingan oleh Sanitarian dalam melakukan update
data, sebaiknya bagaimana cara/strategi/metode yang penting dilakukan oleh
pendamping tersebut, supaya efektiv.
b. Tugaskan Kelompok Sanitarian untuk membahas:
- Pada saat melakukan pendampingan selama praktik update data oleh
Pemerintah Desa, apa saja yang Anda damping?, bagaimana caranya?.
- Berdasarkan pengalaman selama ini di lapangan, masalah dan tantangan apa
yang dihadapi dalam pendampingan pemerintah desa dan masyarakat/kader
untuk update data?.
- Untuk kedepan, berdasarkan kondisi di wilayah desa Anda masing-masing,
strategi apa yang akan dikembangkan dalam melakukan pendampingan?.
Bagaimana caranya?.

6.4. Rangkuman
1) Uji pencapaian tujuan pembelajaran dengan menanyakan kepada peserta
a. Pemerintah Desa
- Langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam update data di tingkat desa
dengan STBM Smart Desa?
b. Sanitarian
- Strategi apa yang penting digunakan dalam pendampingan Pemerintah Desa
sehingga update data rutin dan konsisten.
2) Tutup sesi pembejaran dengan salam.

7. URAIAN MATERI



PETUNJUK OPERASI
SISTEM MONITORING STBM


STBM SMART Desa


STBM SMART Petugas Kesehatan
Lingkungan/Sanitarian
(Ver. 2.0)
























2017
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Sekretariat STBM Nasional

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional


Petunjuk Penggunaan STBM SMART Desa dan STBM SMART petugas
Kesehatan LIngkungan/Sanitarian




I. Pendahuan 3


II. STBM SMART desa 3


III. Installasi dan Registrasi 3

a. Installasi 3

b. Registrasi 4

IV. Dashboard dalam STBM SMART Desa 6




V. Pengisian data KK yang masih BABs 7


VI. Update KK yang baru membangun jamban 8


VII.Verifikasi data oleh petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian 9


VIII.Proses update data oleh petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian. 10


1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional


Petunjuk Penggunaan STBM SMART Desa dan STBM III. Installasi dan Registrasi
SMART petugas Kesehatan LIngkungan/Sanitarian Untuk memulai menggunakan STBM SMART Desa, terdapat prasayarat yang
perlu dipenuhi adalah:
- Smartphone, dengan sistem operasi Android
I. Pendahuan - Memiliki akses data/kuota internet (saat melakukan update data)
- Ter-install aplikasi STBM SMART Desa (dapat di-unggah di Google play
Untuk memantau perkembangan pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis store melalui smarthphone).
Masyarakat (STBM) telah didukung dengan alat bantu Sistem Monitoring dan
Evaluasi (M/E) berbasis website dan SMS gateway. Saat ini sudah terdapat a. Installasi
75.663 desa (dari 80.314 desa di Indonesia1 ) di 34 Provinsi di Indonesia yang Untuk memulai installasi, kepala desa/Lurah dapat mengaktifkan
sudah masuk datanya dalam database STBM Nasional. Update data smarthphone dengan terhubung dengan akses internet, lakukan langkah
dilakukan oleh petugas kesehatan lingkungan secara reguler menggunakan berikut:
handphone secara realtime. Untuk mendukung kegiatan update data serta
mendukung pengambilan keputusan secara kolektif dan tepat, telah - Klik icon Google play store
dikembangkan alat bantu yang lebih efektif dan efisien berbasis smartphone.
Aplikasi ini sudah diluncurkan secara Nasional pada bulan Januari 2016 oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.


II. STBM SMART desa
STBM SMART Desa merupakan aplikasi yang baru dikembangkan oleh
Kementertian Kesehatan dengan dukungan Water and Sanitatrion Program
(WSP)/Worldbank Water. Aplikasi ini dibangun untuk mendukung partisipasi
mayarakat, utamanya perangkat desa dalam mendorong percepatan akses
sanitasi Nasional melalui pemantauan dan advokasi. Aplikasi STBM SMART
Desa merupakan aplikasi yang terhubung secara langsung dengan database
Nasional, namun aplikasi ini juga terhubung langsung dengan aplikasi STBM
SMART Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian. Penggunaan aplikasi ini
diharapkan mampu meningkatkan koordinasi dan perencanaan strategis
antara Kepala Desa, Petugas Kesehatan LIngkungan dengan dukungan
unsur kepemerintahan yang ada dalam percepatan akses sanitasi
masyarakat. Terdapat penambahan beberapa fitur dalam STBM SMART
Petugas Kesling/Sanitarian dijelaskan secara rinci penggunaannya pada buku
manual ini. Aplikasi STBM SMART Petugas Kesling/Sanitarian versi 2.0
yang sudah ditingkatkan ini dapat diperoleh melalui Google Play store.




1 sumber:stbm-indonesia.org
3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

- Ketik kata kunci STBM SMART, lalu pilih logo/icon STBM SMART Desa
- Apabila tampil menu berikut,
menandakan aplikasi sudah siap untuk

digunakan, anda dapat melanjutkan
proses registrasi

















- Klik tombol install, tunggu sampai proses selesai, lulu klik tombol open




b. Registrasi
Proses registrasi STBM SMART Desa membutuhkan akses internet, karena
proses ini akan direkam dalam database STBM Nasional. Persetujuan
penggunaan STBM SMART Desa akan dilakukan oleh petugas kesehatan
lingkungan/Sanitarian Puskesmas. Berikut langkah registrasi yang dilakukan:

- Buka STBM SMART Desa, lalu klik tombol registrasi
- Isi form registrasi sesuai wilayah tempat Kepala Desa/Lurah bertugas,
- Pilih Provinsi
- Pilih Kabupaten
- Pilih Kecamatan
- Pilih Desa, apabila desa tidak ditemukan kemungkinan karena sudah ada
yang menggunakan STBM SMART di Desa tersebut, atau desa tersebut
belum tercatat dalam database STBM. Silahkan lapor ke petugas
kesehatan lingkungan/sanitarian apabila memang nama desa tersebut
belum tercatat, temuan ini dapat anda teruskan untuk di proses oleh

4
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

administrator pusat di Kementerian - Sistem akan meneruskan
Kesehatan. pendaftaran ini kepada petugas
- Isi nama lengkap kepala desa/lurah kesehatan lingkungan/sanitarian
- isi nomor handphone yang digunakan yang bertanggung jawab dalam
(smartphone), dengan diawali angka memantau desa yang bersangkutan.
+62, contoh: 081234*****, ditulis Saat Kepala Desa/Lurah selesai
dengan : +6281234****** registrasi, pada smartphone petugas
kesling/sanitarian akan menerima
- Klik Tombol daftar notifikasi yang menginformasikan
bahwa ada registrasi pengguna
smart desa baru.


Tampilam di STBM SMART petugas
Kesling/sanitarian








-Apabila registrasi berhasil, maka akan
tampil informasi terkait registrasi berhasil -Klik notifikasi tersebut, lalu klik tombiol
dilakukan. Approved untuk menyetujui.


















Water and Sanitation Program (WSP)
5 Worldbank Indonesia


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

-Saat petugas kesling/sanitarian menyetujui IV. Dashboard dalam STBM SMART Desa
permohonan akun dari Kepala Desa/Lurah, Untuk login di STBM SMART
sistem akan mengirim notifikasi kepada Desa, gunakan username dan
Kepala Desa/Lurah bahwa persetujuan akun password yang sudah dikirim oleh
sudah disetujui oleh petugas kesling/ sistem kepada Petugas Kesling/
sanitarian melalui smartphone. Sanitarian.
1

Tampilam di STBM SMART Desa
2
3 5

4 6

8 7




9




- Sistem juga akan mengirim SMS
berupa username dan password untuk
login STBM SMART Desa.







1. Informasi terkait wilayah desa (contoh: Kago) , mulai dari Desa sampai
Provinsi
2. Informasi terkait Nama Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian yang
bertanggung jawab dalam memantau desa (contoh: Soekarno)
3. Infiormasi terkait nama Kepala Desa/Lurah (contoh: Kades Kago)
4. Informasii terkait prosentase akses sanitasi saat ini / Kepala keluarga
(KK) yang memiliki akses terhadap sarana jamban.
5. Informasi terkait total jumlah KK yang ada di desa yang bersangkutan.

Water and Sanitation Program (WSP)
6 Worldbank Indonesia


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

6. Informasi terakit jumlah KK yang masih Buang Air Besar Sembarangan - Sistem akan meberikan notifikasi bahwa
(BABs). data sudah disimpan, klik tombol OK.
7. Notasi terkait jumlah KK BABs yang sudah di-input kedalam system - Data akan muncul dalam daftar KK
8. Tombol untuk menambah data KK yang masih BABs BABs/OD
9. Daftar KK yang masih BABs yang sudah di-input.



V. Pengisian data KK yang masih BABs
Melalui STBM SMART Desa,
kepala desa dapat melakukan
pendataan nama-nama KK

yang masih BABs di desa yang
bersangkutan. Pengisian data
dapat dilakukan dengan klik
tombol Tambah Data








-Ulangi proses diatas jika masih akan
menambah data baru. Banyaknya data
yang dapat diisi adalah maksimal jumlah
KK yang masih BABs/OD didesa yang
bersangkutan.











- Isi nama KK yang masih BAB di desa yang bersangkutan
- Isi nama dusun/RT/RW
- Isi nama tempat KK tersebut melakukan praktek BABs.
-
Klik tombol SIMPAN jika data yang sudah dimasukkan benar.

7

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

VI. Update KK yang baru membangun jamban
Apabila ditemukan warga (KK) yang membangun jamban baru, maka Kepala
Desa/Lurah dapat membantu melakukan update data serta berkonbtribusi
dalam update data sanitasi Nasional. Data yang di-update akan terlabih
dahulu di-verifikasi oleh petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian sebelum
menjadi data Nasional.

Berikut langkah-langkjah dalam melakukan update data melalui STBM
SMART Desa:

- Pilih/klik nama KK yang sudah
membangun jamban baru, apabila
nama belum terdaftar, sebaiknya
tambahkan terlebih dahulu sebagai
KK yang masih BABs.

- Apabila sudah sesuai dengan kondisi real

dilapangan, silahkan klik tombol UPDATE






-Setelah update, maka sistem akan
mengirim data tersebut ke SMART
Petugas Kesehatan Lingkungan/
Sanitarian untuk dilakukan verifikasi.


-A p a b i l a p r o s e s v e r i fi k a s i s u d a h
dilakukan oleh petugas Puskesmas dan
disetujui, maka STBM SMART Desa
akan menerima notifikasi bahwa data
yang di-update oleh Kepala Desa/Lurah

sudah di setujui dan menjadi Data
Nasional.



- Pilih jenis jamban baru yang dibangun (pilihannya: Jamban Sehat
Permanen/JSP; Jamban Sehat Semi Pemanen/JSSP; Numpang/Sharing.
- Klik tombol Ambil Foto untuk mengambil foto jamban baru yang dibangun,
atur komposisi dan pencahayaan lalu klik tombol capture/OK.

Water and Sanitation Program (WSP)
8

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

- Untuk membedakan data sudah menjadi data Nasional adalah adanya
tanda bintang (*) pada nama KK yang sudah membangun Jamban baru Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian
tersebut. akan menerima notifikasi sesaat setelah
Kepala Desa/Lurah melakukan update data.
- Klik tombol Verifikasi, untuk memulai

verifikasi, Petugas perlu berkunjung ke
lokasi rumah KK yang membangun
jamban tersebut untuk memastikan jenis
jamban yang dibangun (meskipun dapat
melihat foto Jamban yang dikirim).
















-untuk melihat foto jamban, silahkan klik
tombol Foto
-Klik tombol Setuju, apabila sudah

melakukan verifikasi dan memastikan
bahwa Jamban baru tersebut layak dan
sesuai tipe jamban.

VII.Verifikasi data oleh petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian

Pada SMART STBM Petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian untuk versi
2.0 ini, terdapat beberapa penyesuaian terkait dengan ditambahnya fitur relasi
antar aplikasi (dengan STBM SMART Desa). Fitur aplikasi yang ditanamkan
dalam aplikasi ini adalah proses verifikasi data yang diperoleh dari aplikasi
STBM SMART Desa yang digunakan oleh Kepala Desa/Lurah.


Data KK yang diupdate oleh Kepala Desa/Lurah tidak secara langsung akan
menjadi database Nasional, namun data tersebut perlu di-verifikasi terlebih
dahulu oleh Petugass Kesehatan Lingkungan/Sanitarian.

Water and Sanitation Program (WSP)
9

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Sekretariat STBM Nasional

- Perhatikan perubahan pada kolom 2. Saat kursor diletakkan di baris isian
progres akan secara otomatis berubah BABs/OD, maka apabila Kepala
s e t e l a h t o m b o l S I M PA N d i a k t i f k a n Desa/Lurah sudah menggunakan
(ditekan). STBM SMART Desa serta sudah
melakukan entry data (warga/KK
yang masih BABs/OD) dalam
database STBM SMART Desa, maka
daftar KK BABS (by name) tersebut
akan tampil pada layar bagian bawah


*) apabila Kepla Desa/Lurah belum
menggunakan STBM SMART Desa
dan atau belum melakukan entry
data KK yang masih BABs/ OD,
maka tampilan daftar nama KK
BABs tidak akan tampil, dan
lakukan update data seperti
biasanya.




3.Apabila KK yang membangun
VIII.Proses update data oleh petugas Kesehatan Lingkungan/Sanitarian. jamban baru tersebut namanya
Selain penambahan fitur untuk melakukan verifikasi terhadap data yang di- ditemui dalam daftar nama KK
update melalui STBM SMART Desa, sistem juga memiliki fungsi sinkronisasi BABs/OD, maka lakukan update
data, sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam mekanisme input data. data dengan cara klik tombol
Secara umum proses update data dapat dilakukan seperti biasanya (versi perubahan perilaku pada baris
terdahulu), namun hanya perlu penyesuaian dalam tahap input/update data tersebut, laliu pilih jenis jamban
agar tidak terjadi salah interpretasi terhadap data. yang dibangun.

Beikut ini gambaran proses entry data oleh Petugas Kesehatan Lingkungan/

Sanitarian melalui STBM SMART :

1. Apabila sanitarian akan melakukan update data khususnya KK yang
semula BABs/OD menjadi KK yang memiliki akses terhadap sanitasi,
lakukan proses seperti biasanya yakni aktifkan tombol Progres, lalu

letakkan kursor atau klik pada baris isian BABs/OD.


10



4. Lalu klik tombol SIMPAN, apabila
update data berhasil, maka akan
tampil notifikasi update data
berhasil, dan akan terlihat
perubahan data yang terjadi.

Data sebelum
diupdate












Data setelah
diupdate










Area Progres

1. Apabila KK yang membangun j a m b a n b a r u t e r s e b u t T I D A K


terdapat pada daftar nama KK BABs/OD, maka lakukan update d e n g a n
c a r a u p d a t e l a n g s u n g datanya melalui area progres.

8. REFERENSI
a. Sekretariat STBM, Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jendral P2PL,
Kementerian Kesehatan, Panduan Pelaksanaan Pemantauan STBM, 2012.
b. Petunjuk Operasi Sistem Monitoring STBM, Sekretariat STBM , Kementerian Kesehatan RI,
2017

LAMPIRAN

1. Petunjuk Penggunaan STBM SMART Desa dan STBM SMART petugas Kesehatan
Lingkungan/Sanitarian
2.

MODUL MI.4
PEMANFAATAN INFORMASI HASIL MONITORING DAN EVALUASI STBM

1. DESKRIPSI SINGKAT
Monitoring program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat
sendiri, dan diharapkan peran aktif dari natural leader yang muncul dan organisasi
masyarakat seperti PKK, kelompok dasa wisma, dan lainnya. Namun demikian tetap
diharapkan peran aktif dari petugas PUSKESMAS/Sanitarian sebagai fasilitator dan katalisator
di tingkat kecamatan/desa dalam mengelola data dan informasi hasil monitoring kegiatan
kesehatan lingkungan ini.
Modul MI 4 ini akan mengupas tentang strategi memanfaatkan data monev STBM untuk
perencanaan percepatan peningkatan akses sanitasi desa. Misalnya strategi STBM tingkat
Puskesmas/Kecamatan seperti; strategi pemicuan (penentuan lokasi), share pembelajaran,
ketepatan perencanaan dan alokasi anggaran, advokasi BOK untuk STBM dapat
menggunakan data-data hasil monev STBM.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memanfaatkan data monev STBM untuk
perencanaan percepatan peningkatan akses sanitasi desa

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Melakukan eksekusi sebaran data akses sanitasi dan data kemajuan desa STBM
2.2.2. Membaca atau menginterpretasikan informasi hasil monitoring STBM dan
menggunakan untuk perencanaan dan perbaikan kegiatan STBM di tingkat desa
dan puskesmas untuk perencanaan percepatan peningkatan akses sanitasi desa.

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


3.1. Pokok Bahasan – 1: Eksekusi Sebaran Data Monev STBM
3.1.1. Sebaran data akses sanitasi
3.1.2. Kemajuan desa

3.2. Pokok Bahasan – 2: Membaca Informasi Hasil Monitoring STBM
3.2.1. Informasi hasil monitoring STBM untuk perencanaan dan intervensi program

3.2.2. Langkah-langkah strategis menggunakan data monev STBM



4. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Curah pendapat, Sharing, Diskusi Kelompok, Simulasi,

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
Bahan Tayang, Lembar Simulasi, Lembar Diskusi Kelompok.

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Jelaskan pokok bahasan dari MI.4, tujuan dan waktu yang akan digunakan dalam
pembahasan materi ini.
2) Sampaikan bahwa feedback dari sistem monitoring dan evaluasi STBM dapat
digunakan untuk perencanaan, evaluasi dan advokasi.

6.2. Eksekusi Sebaran Data Monev STBM dan Membaca Informasi Hasil Monitoring STBM
1) Ambil hasil curah pendapat awal tentang ”data Informasi apa yang diperoleh
melalui sistim monitoring STBM?“. Minta peserta untuk menambahkan jika ada
yang kurang.
2) Tulis pointer jawaban peserta pada flipchart,
3) Lanjutkan curah pendapat dengan pertanyaan kunci “Selama ini, dimanfaatkan
untuk apa saja data dan informasi tersebut?”
4) Tulis jawaban peserta pada flipchart,
5) Tampilkan slide data & informasi salah satu kabupaten peserta, tanyakan “apa yang
bisa dibaca dan dipahami oleh peserta dari data tersebut?“ (sebisanya minta
perwakilan setiap puskesmas untuk menjawabnya),
6) Bagi peserta menjadi beberapa kelompok berdasarkan perwakilan Puskesmas,
7) Bagikan Lembar Panduan Diskusi Kelompok, kemudian bacakan tugas kelompok
yaitu untuk mendiskusikan:
√ data Informasi yang didapat dari sistim monitoring STBM di level Puskesmas.
√ dari data tersebut, diskusikan “strategi apa yang bisa dilakukan di tingkat
puskesmas dan desa untuk program STBM di lapangan?”
8) Fasilitasi untuk presentasi hasil diskusi kelompok dan input diantara peserta lainnya.
9) Berikan penegasan tentang “bagaimana membaca data monev STBM” supaya bisa
dimanfaatkan.
10) Sampaikan bahwa kekuatan dari data yang up to date dan realtime sangat
membantu dalam proses review, perencanaan dan evaluasi STBM.
6.3. Rangkuman

1) Lakukan refleksi pencapaian tujuan pembelajaran dengan menanyakan kepada


beberapa orang secara spontan. Ajukan pertanyaan berikut secara bertahap;
• Jelaskan dan uraikan bagaimana Anda membaca atau menginterpretasikan
informasi hasil monitoring STBM,
• Jelaskan untuk apa saja data hasil monitoring tersebut,
• Jelaskan bagaimana Anda menggunakan data monev STBM untuk
perencanaan percepatan peningkatan akses sanitasi desa
2) Setelah dapat jawaban, pastikan bahwa sebagian peserta memahami apa yang telah
dibahas dan disegarkan.
3) Tutup sesi dengan salam.

7. URAIAN MATERI


9. REFERENSI

LAMPIRAN

MODUL MP. 1
ORIENTASI DAN MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR

1. DESKRIPSI SINGKAT
Dalam suatu pelatihan termask penyegaran terutama dalam kelas (in class training), akan
bertemu sekelompok orang yang belum tentu semua saling mengenal, dan berasal dari
tempat yang berbeda, dengan latar belakang sosial budaya, pendidikan/pengetahuan,
pengalaman, serta sikap dan perilaku yang berbeda pula. Hal ini penting diantisipasi sejak
awal proses penyegaran, untuk menyiapkan peserta dalam memasuki proses penyegaran
Modul MP 1 yaitu orientasi dan membangun komitmen belajar merupakan salah satu
metode atau proses untuk mencairkan kebekuan tersebut. MP 1 juga mengajak peserta
mampu mengemukakan harapan mereka dalam penyegaran ini, serta merumuskan nilai-nilai
dan norma yang kemudian disepakati bersama untuk dipatuhi selama proses pembelajaran.
Membuat kontrol kolektif dan struktur organisasi kelas adalah bagian lain yang dianggap
penting. Inti dari MP 1 adalah terbangunnya komitmen dari semua peserta untuk berperan
serta dalam mencapai harapan dan tujuan penyegaran, serta mentaati norma yang dibangun
berdasarkan perbauran nilai-nilai yang dianut dan disepakati.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menumbuhkan komitmen belajar dalam
rangka menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif selama proses penyegaran
berlangsung.

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Mengenal sesama warga pembelajar pada proses penyegaran.
2.2.2. Menyiapkan diri untuk belajar bersama secara aktif dalam suasana yang kondusif.
2.2.3. Merumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai bersama baik dalam proses
pembelajaran maupun hasil yang ingin dicapai di akhir penyegaran.
2.2.4. Merumuskan kesekapatan norma kelas yang harus dianut oleh seluruh peserta
selama penyegaran berlangsung.
2.2.5. Merumuskan kesepakatan bersama tentang kontrol kolektif dalam pelaksanaan
norma kelas.
2.2.6. Membentuk organisasi kelas.

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

3.1. Pokok Bahasan – 1: Perkenalan


3.2. Pokok Bahasan – 2: Bina Suasana
3.3. Pokok Bahasan – 3: Harapan dalam Pelatihan Penyegaran dan Kontribusi Peserta
3.4. Pokok Bahasan – 4: Organisasi Kelas
3.5. Pokok Bahasan – 5: Norma Belajar

4. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Curah Pendapat, Pemungutan Suara, diskusi kelompok dan
Permainan.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


Jadwal dan Alur Pelatihan Penyegaran, lembar panduan diskusi kelompok, komputer,
flipchart, spidol, meta plan, kain tempel, norma/tata tertib standar penyegaran, dan panduan
permainan.

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
6.1. Pengkondisian
1) Berikan salam pembuka untuk memulai interaksi dengan peserta,
2) Sampaikan Pokok Bahasan dari Materi MP 1 ini, metode dan waktu yang akan
digunakan.
6.2. Pelaksanaan dan Pembahasan
- Perkenalan
1) Lakukan perkenalan singkat (jika diantara peserta ada yang belum kenal). Jika sudah
saling mengenal, lakukan perkenalan melalui permainan yang dipaketkan dengan Bina
Suasana. Pilih jenis permainan yang sesuai.
2) Uji dengan permainan ZIP dan ZAP untuk memastikan bahwa peserta sudah saling
mengenal (minimal nama diantara mereka).
- Bina Suasana
1) Lakukan sesuai dengan kondisi peserta dan ruangan. Pilih game sederhana yang
dapat membuat suasana dinamis (tidak kaku). Permainan dapat dikaitkan dengan
situasi kehidupan sehari-hari peserta di rumahnya. Misalnya dalam kelompok kecil
diminta membangun atau membuat penampilan 2 menit tentang cita-cita mulia.
2) Setelah permainan selesai, tanyakan kepada peserta yang bermain ”apa yang
dirasakan dan apa yang dipelajari?”, ”apa yang berubah setelah bermain?”.


- Harapan dalam Pelatihan Penyegaran dan Kontribusi Peserta

1) Minta setiap peserta menuliskan harapan dalam kartu-kartu metaplan. Pastikan


harapan ini berkaitan dengan Sikap-Pengetahuan dan Keterampilan apa yang penting
ditingkatkan dalam Penyegaran Monitoring STBM ini.
2) Jelaskanlah rumusan tujuan penyegaran yang telah direncanakan.
3) Ajak peserta membahas sejauh mana rumusan tujuan tersebut mampu menjawab
rumusan harapan peserta.
4) Bilamana ada harapan yang tidak mungkin tercapai oleh tujuan penyegaran tersebut,
bahaslah bagaimana pencapaiannya.
5) Minta setiap peserta menuliskan dalam kartu-kartu tentang kontribusi apa yang akan
diberikan untuk mencapai harapan dan tujuan dari penyegaran kali ini.
6) Jelaskanlah alur penyegaran yang akan dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan
tersebut.
- Organisasi Kelas
1) Tawarkan untuk membentuk tim minimal ada 2 orang (1 laki dan 1 perempuan) yang
membantu kelancaran proses penyegaran selama 2 hari ini.
2) Minta peserta memilih secara spontan 2 orang tersebut,
3) Pastikan bahwa orang yang ditunjuk betul-betul sanggup membantu kelancaran
proses penyegaran ini.
- Norma Belajar
1) Minta 2 orang tersebut untuk memimpin menyusun norma belajar untuk 2 hari
supaya lancar.
2) Minta peserta menulis norma belajar tersebut dalam kertas flipchart dan ditempel di
dinding kelas disertai dengan jadwal harian.
6.3. Rangkuman
1) Ulas kembali hasil orientasi (MP 1) untuk memastikan bahwa peserta benar-benar
siap dan berkomitmen untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif selama
proses penyegaran.
2) Sampaikan salam penutup dan mengantarkan ke materi selanjutnya.

7. URAIAN MATERI
7.1. Pokok Bahasan – 1 Perkenalan
Pada awal memasuki suatu pelatihan, umumnya para peserta menunjukkan suasana
kebekuan (freezing), karena belum tentu pelatihan yang diikuti merupakan pilihan
prioritas dalam kehidupannya. Mungkin saja kehadirannya karena terpaksa, tidak ada
pilihan lain, harus menuruti ketentuan/ persyaratan. Mungkin juga terjadi, pada saat
pertama hadir sudah memiliki anggapan merasa sudah tahu semua yang akan dipelajari
atau membayangkan kejenuhan yang akan dihadapi. Untuk mengantisipasi semua itu,
perlu dilakukan suatu proses pencairan(unfreezing).

Ada kemungkinan beberapa partisipan tidak mau terlibat dalam perkenalan dan
pencairan suasana ini. Ajaklah mereka secara persuasif (dengan melibatkan partisipan
lainnya) agar mereka mau terlibat. Jangan paksa mereka, tetapi jangan pula
membatalkan proses karena beberapa individu tidak bersedia terlibat. Untuk
mempercepat perkenalan, peserta diminta menulis nama panggilan dan asal instansi
pada secarik kertas dengan spidol dan ditempelkan pada dada sebelah kiri.
Proses membangun komitmen belajar sering disebut Building Learning Comitmen (BLC)
adalah proses memulai tahapan dari saling mengenal antar pribadi, mengidentifikasi dan
merumuskan harapan, sampai terbentuknya norma kelas yang disepakati bersama
sebagai kontrol kolektif. Pada proses BLC setiap peserta harus berpartisipasi aktif dan
dinamis. Keberhasilan atau ketidakberhasilan proses BLC akan berpengaruh pada proses
pembelajaran selanjutnya.
Pada tahap perkenalan fasilitator memperkenalkan diri dan asal usul institusinya
dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian mengajak peserta
untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh saja, dalam
proses perkenalan menggunakan metode (mislanya): dalam 5 menit pertama setiap
peserta diminta berkenalan dengan peserta lain sebanyak-banyaknya. Meminta peserta
yang berkenalan dengan jumlah peserta terbanyak, dan dengan jumlah peserta paling
sedikit untuk memperkenalkan teman-temannya. Meminta peserta yang belum disebut
namanya untuk memperkenalkan diri, sehingga seluruh peserta saling berkenalan, diikuti
juga oleh panitia untuk memperkenalkan dirinya.
7.2. Pokok Bahasan – 2: Bina Suasana
Bina suasana menjadi penting untuk menghancurkan sekat-sekat pemisah antar peserta
yang menyebabkan peserta menjadi tidak dinamis. Contoh yang dapat digunakan adalah
pada awalnya fasilitator menyiapkan kursi sejumlah peserta dan disusun melingkar.
Kemudian semua peserta duduk di kursi dan satu diantaranya berdiri di tengah lingkaran
tanpa kursi. Peserta yang berdiri di tengah lingkaran akan memberi aba-aba, agar peserta
yang disebut identitasnya pindah duduk, termasuk yang berdiri di tengah lingkaran akan
berebut kursi yang ada, misalnya dengan menyebut: ”Semua peserta berbaju merah
pindah”. Pada keadaan tersebut akan terjadi pertukaran tempat duduk dan saling
berebut antar peserta, dan pasti akan ada 1 orang peserta yang tidak dapat tempat
duduk, dialah yang akan berdiri di tengah lingkaran untuk memimpin hal yang sama. Hal
tersebut menggambarkan suasana “storming”, atau seperti “badai” yang merupakan
tahap awal dari suatu pembentukan kelompok.
Ulangi lagi, setiap peserta yang berdiri di tengah lingkaran untuk menyebutkan identitas
yang berbeda dengan sebelumnya, misalnya peserta yang berkaca mata atau yang
berbaju batik dan lain-lain. Lakukan permainan tersebut selama 5 – 1 0 menit, tergantung
situasi dan kondisi.

Fasilitator memandu peserta untuk merefleksikan perasaannya dalam permainan


tersebut serta pengalaman belajar apa yang diperolehnya. Fasilitator membuat
rangkuman bersama-sama peserta, agar terjadi proses yang dinamis.
7.3. Pokok Bahasan – 3 Harapan dalam Pelatihan Penyegaran dan Kontribusi Peserta
Rumusan harapan dan kontribusi peserta menjadi penting bagi peserta dan fasilitator.
Harapan dan kontribusi tersebut sebagai pegangan dalam mengelola penyegaran
terutama dalam mengembangkan metode belajar dan memobilisasi kontribusi peserta
untuk mewujudkan tujuan dan harapan peserta. Yang penting bahwa rumusan harapan
harus benar-benar berkaitan tengan sikap, pengetahuan dan keterampilan selama
penyegaran, bukan tentang apa yang akan terjadi nanti setelah penyegaran.
Dalam menetukan harapan harus realistis dan rasional sehingga kemungkinan untuk
mencapainya menjadi besar. Harapan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
Harapan juga harus menimbulkan tantangan atau dorongan untuk mencapainya, dan
bukan sesuatu yang diucapkan secara asal-asalan. Dengan demikian dinamika
pembelajaran akan terus terpelihara sampai proses pembelajaran berakhir.
Rumusan kontribusi peserta penting karena akan mengajak peserta berfikir untuk
membantu bahwa keberhasilan sebuah pelatihan dan pembelajaran tidak hanya
tergantung pada pihak lain (nara sumber/pelatih/fasilitator/materi/panitia), tetapi
adanya kontribusi setiap peserta.
7.4. Pokok Bahasan – 4 Organisasi Kelas
Untuk memastikan bahwa sebuah pelatihan akan berhasil adalah karena tanggungjawab
bersama, maka peserta perlu mengorganisir diri melalui perwakilan kelas. Perwakilan
(laki dan perempuan) akan membantu kelancaran proses pembelajaran.

7.5. Pokok Bahasan – 5 Norma Belajar


Pengurus kelas yang sudah terpilih secara partisipatif, harus mulai diperankan dalam
merumuskan aturan main (norma-norma) yang akan digunakan selama pembelajaran.
Penyusunannya harus dilakukan bersama semua peserta (kesepakatan bersama peserta).
Peserta difasilitasi sedemikian rupa agar semua berperan aktif dan memberikan
komitmennya untuk mentaati norma kelas tersebut.
Komitmen merupakan keterikatan, keterpanggilan seseorang terhadap apa yang
dijanjikan atau yang menjadi tujuan dirinya atau kelompoknya yang telah disepakati dan
terdorong berupaya sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan dengan berbagai macam
cara yang baik, efektif dan efisien.
Komitmen belajar/pembelajaran, adalah keterpanggilan seseorang/ kelompok/ kelas
(peserta pelatihan) untuk berupaya dengan penuh kesungguhan mengaktualisasikan apa
yang menjadi tujuan pelatihan/pembelajaran. Keadaan ini sangat menguntungkan dalam
mencapai keberhasilan individu/ kelompok/ kelas, karena dalam diri setiap orang yang

memiliki komitmen tersebut akan terjadi niat baik dan tulus untuk memberikan yang
terbaik kepada individu lain, kelompok dan kelas secara keseluruhan.
Dengan membangun komitmen belajar maka para peserta akan berupaya untuk
mencapai harapan yang diinginkannya dalam setiap proses pembelajaran. Dalam hal ini
harapan peserta adalah kehendak/ keinginan untuk memperoleh atau mencapai sesuatu.
Dalam pelatihan berarti keinginan untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang
diinginkan sebagai hasil proses pembelajaran.

LAMPIRAN

A. Lembar Permainan (opsional) untuk Perkenalan dan Pencairan Suasana



Untuk memfasilitasi proses perkenalan dan pencairan suasana, fasilitator dapat melakukan
kegiatan interaktif melalui berbagai cara, seperti pada contoh berikut:
Metode: Permainan Kreatif
Waktu: 20 menit
Tujuan
o Mencairkan situasi kaku dan saling mengenal antar peserta sehingga mudah untuk
bekerjasama,
o Terjadinya interaksi antar individu dalam kelompok secara lebih mendalam dan dinamis,
o Terbentuknya sikap kesetiakawanan, keterbukaan dan kebersamaan antar seluruh peserta.

Alat Bantu (tergantung kepada permainan yang digunakan). Misalnya:
a. Spidol,
b. Kertas Plano,
c. Kertas metaplan,
d. Bola Plastik/bola yang terbuat dari kertas Koran,

Langkah-langkah:
Acara perkenalan bisa dilakukan dengan beberapa cara, berikut ini 2 alternatif yang bisa
digunakan:
• Alternatif 1: Bagilah seluruh partisipan (peserta, fasilitator dan panitia) menjadi beberapa
kelompok (5-6 kelompok). Pada setiap kelompok, setiap individu memperkenalkan dirinya
kepada anggota kelompok lainnya (nama lengkap, nama panggilan dan lembaga asalnya
serta bisa ditambahkan hal-hal lain seperti: tanggal lahir, status perkawinan, jumlah anak,
hobi, bintang film yang disukai, dll.). Perkenalan bisa dilanjutkan ke tingkat pleno, misalnya
dengan cara meminta kesediaan perwakilan kelompok untuk memperkenalkan seluruh
anggota kelompoknya. Jika seluruh anggota kelompok telah diperkenalkan, cobalah bersama
dengan seluruh partisipan untuk menghafal bersama nama seluruh partisipan pelatihan.
Puncak acara perkenalan dapat dilakukan dengan menanyakan: siapa yang paling banyak
hafal nama partisipan? Untuk itu, mintalah kepada partisipan yang mengatakan paling
banyak hafal nama partisipan untuk membuktikan kemampuannya menghafal nama
partisipan dengan cara menyebut nama dan menunjuk orangnya satu per satu.
• Alternatif 2: Mintalah partisipan berpasang-pasangan. Disarankan untuk berpasangan
dengan partisipan lain yang belum/ kurang dikenal dan saling memperkenalkan diri (nama
lengkap, nama panggilan, lembaga asal, tanggal lahir, status perkawinan, jumlah anak, dsb.).
Setelah setiap pasangan selesai saling memperkenalkan diri, mintalah mereka untuk
memperkenalkan ke tingkat pleno dengan cara setiap orang memperkenalkan secara rinci


Masing-masing Jari dapat diartikan:

1. Jempol: sudah terampil melakukan monitoring STBM,



2. Telunjuk: sudah pernah melakukan monitoring STBM tetapi tidak konsisten, terampil
menggunakan alat monitoring.
tentang pasangannya. Jika seluruh pasangan telah diperkenalkan, cobalah bersama dengan
3. Jari Tengah : Tahu monitoring STBM dan sesekali saja melakukannya.
seluruh
4. Jari manis partisipan untuk menghafal bersama nama seluruh partisipan pelatihan. Puncak
: Tahu monitoring STBM tetapi belum pernah melakukan.
acara perkenalan dapat dilakukan dengan menanyakan: siapa yang paling banyak hafal nama
5. Kelingking : baru mendengar saja tentang monitoring STBM.
partisipan? Untuk itu, mintalah kepada partisipan yang mengatakan paling banyak hafal
nama partisipan untuk membuktikan kemampuannya menghafal nama partisipan dengan
cara menyebut nama dan menunjuk orangnya satu per satu.

B. Lembar Panduan Analisis Kebutuhan Peserta
Untuk membangun komitmen belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dapat juga
dikombinasikan dengan langkah-langkah yang biasa digunakan dalam pelatihan-pelatihan
STBM. Khusus untuk pemetaan pemahaman awal peserta, dapat dilakukan dengan cara:
1. Buat gambar telapak tangan raksasa di lantai,
2. Tanyakan berapa besar tingkat pemahamannya terhadap materi,
3. Minta peserta menempatkan dirinya pada salah satu jari yang dipilih sesuai penilaian
terhadap diri sendiri terkait materi yang ditanya.












MODUL MP. 2
RENCANA TINDAK LANJUT DAN EVALUASI PELATIHAN PENYEGARAN

1. DESKRIPSI SINGKAT
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan suatu dokumen tentang rencana yang akan
dilakukan setelah mengikuti suatu kegiatan atau merupakan tindak lanjut dari kegiatan
tersebut. Dalam suatu pelatihan, RTL merupakan dokumen rencana yang memuat tentang
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan setelah peserta kembali ketempat tugas untuk
menerapkan hasil pelatihan, terutama dalam melakukan monitoring STBM dan update data
secara rutin.
Modul RTL ini disusun untuk memastikan peserta dapat merinci kegiatan yang akan dilakukan
setelah penyegaran dan memberikan penilaian atas penyelenggaraan pelatihan penyegaran
secara partisipatif baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif yang berupa pesan, kesan dan
saran kedepan.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN
2.1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut dalam
monitoring STBM secara berkelanjutan dan melakukan evaluasi penyelenggaraan
pelatihan penyegaran.

2.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
2.2.1. Menyusun langkah-langkah kegiatan sebagai rencana tindak lanjut setelah
penyegaran,
2.2.2. Memberikan penilaian terhadap penyelenggaraan proses pelatihan penyegaran
ini.

3. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


3.1. Pokok Bahasan – 1: Rencana Tindak Lanjut
3.1.1. Ruang Lingkup RTL
3.1.2. Langkah-langkah dan Proses Penyusunan RTL
3.1.3. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan RTL

3.2. Pokok Bahasan – 2: Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Penyegaran

3.2.1. Langkah-langkah dan Proses Evaluasi


3.2.2. Format Evaluasi

4. METODE PEMBELAJARAN
Penugasan individu dan diskusi kelompok Pemerintah Desa dan Sanitarian.

5. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


Format RTL, Format Evaluasi Pelatihan,

6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pokok Bahasan – 1 Rencana Tindak Lanjut
1) Berikan pengantar tentang strategi penyusunan rencana tindak lanjut masing-masing di
tingkat Puskesmas dan Desa, serta strategi sinkronisasi antar waktu dan budget yang
dialokasikan dari setiap desa dan puskesmas.
2) Jelaskan kembali kebutuhan atau prasyarat yang dibutuhkan untuk proses monitoring
berbasis SMS atau STBM Smart seperti data dasar yang mutlak harus disiapkan.
3) Minta setiap tim Puskesmas (Sanitarian dan Desa) menyusun rencana mereka termasuk
agenda pembinaan Sanitarian kepada Pemerintah Desa/Masyarakat.
4) Jika masih ada waktu, minta salah satu atau 2 perwakilan Puskesmas untuk memaparkan
RTL-nya, sehingga Puskesmas dan desa lainnya dapat belajar.
Pokok Bahasan – 2 Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Penyegaran
1) Jelaskan prosedur evaluasi yang akan digunakan dalam memberikan penilaia atas
penyelenggaran peneyagran ini.
2) Fasilitasi sesuia prosesdur yang digunakan (partisipatif, atau dengan kuesioner terbuka,
atau kuesioner tertutup).
3) Minta peserta melihat bersama kembali dari visualisasi antara apa yang diharapkan,
tujuan penyegaran dan hasil yang dicapai setelah evaluasi ini.

LAMPIRAN
1. Lembar Penugasan Penyusunan RTL
2. Format RTL
3. Format Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Penyegaran

Anda mungkin juga menyukai