Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN


DI PUSKESMAS

Direktur Kesehatan Lingkungan


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan
SISTEMATIKA

Masalah Tantangan / Masalah Kebijakan Upaya Kemenkes

2
MASALAH

3
Ada SELISIH antara
DISTRIBUSI Lokasi FASYANKES TIMBULAN LIMBAH dengan
Pengolah Swasta TIDAK  Rumah sakit (2820)  Optikal KAPASITAS PENGOLAHAN
MERATA  Fasilitas Pelayanan
 Puskesmas (9825)
 Klinik (7641) Kedokteran untuk
 Laboratorium Kesehatan kepentingan hukum
 Apotek (26.418)  Fasyankes tradisional
 Unit Transfusi Darah  Tempat Praktek Mandiri
Pengolahan oleh Perusahaan TIMBULAN LIMBAH
Pengolah Limbah B3 untuk 294,66 ton/hari Pengolahan oleh Incinerator
Limbah Medis (11 Perusahaan  Fasyankes Berizin (63 RS)
8 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan, 1
di Sumatera, 1 di Sulawesi) SELISIH:
70,432 ton/hari

KAPASITAS: KAPASITAS:
171,108 ton/hari 53,12 ton/hari
Data tahun 2018
Permasalahan Pengelolaan Limbah
di Fasyankes
Fasilitas Pengolah Pihak swasta
Fasyankes yang Munculnya kasus
limbah milik Fasyankes penyedian jasa
mengelola Limbah hukum terkait dengan
berizin  sangat pengolahan Limbah
sesuai aturan  Masih pengelolaan limbah
sedikit (63 rumah medis  sedikit (11
Sedikit fasyankes
sakit) perusahaan)

Ketidakseimbangan
Dukungan pengelolaan
Kepedulian pimpinan/ Regulasi terkait antara Timbulan
Limbah terhadap
pengelola fasyankes  pengelolaan Limbah Limbah dengan
akreditasi  Belum
belum maksimal belum implementatif Kapasitas Pengolahan
Maksimal
 DARURAT LIMBAH
Tantangan
6
TANTANGAN

Puskesmas yang telah mengelola limbah medis sesuai


standar sekitar 6,89% (683 dari 9.909 Puskesmas ).
Sumber : E Monev Limbah
Medis, Dit. Kesling

Puskesmas yang telah menyampaikan laporan sekitar 11, 46%


( 1.136 dari 9.909 Puskesmas)

E Monev Limbah Medis Puskesmas diatas yang baru


operasionalkan tahun 2018, sehingga penjaringan data diatas
relatif masih sedikit
TANTANGAN (2)

Lokasi yang Puskesmas di daerah perbatasan, terpencil dan


sangat terpencil sehingga relatif sulit di jangkau .

Terdapat sekitar 1,25% atau 124 Puskesmas yang terletak di


perbatasan (KMK No.02.02/2015 )

Terdapat sekitar 24 % atau 2.346 Puskesmas yang terletak di


daerah terpencil dan sangat terpencil ( SK Dirjen Yankes No.
02.02/2019)
TANTANGAN (3)
Puskesmas yang telah terakreditasi yaitu 47% (4.670 dari
9.909 Puskemas), namum Puskesmas yang telah
terakrediasi tersebut cukup banyak yang belum
mengelola limbahnya sesuai standar (data akhir tahun
2018)
Orientasi Pengelolaan Limbah Medis ( Dana DEKON),
dilaksanakan tahun 2018 di 34 Provinsi, namun belum
mencapai sasaran ke tingkat Puskesmas

Distribusi tenaga Kesling yang tidak merata di Puskesmas.


Sekitar 30,2% (2.933 Puskesmas) yang tidak memiliki tenaga
Kesling (Rinakes, 2017)
PERATURAN
PERUNDANGAN
PUSKESMAS
10
UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
Pasal 5 – Pelayanan Kesehatan Pasal 6 – LINGKUNGAN yang
Hak Setiap Orang
yang AMAN, BERMUTU, dan SEHAT bagi Pencapaian Derajat
TERJANGKAU Kesehatan

Lingkungan Sehat 
Upaya kesehatan lingkungan
PREVENTIF KURATIF ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik,
FASILITAS kimia, biologi, maupun sosial yang
PELAYANAN PELAYANAN memungkinkan setiap orang
KESEHATAN
KESEHATAN mencapai derajat kesehatan yang
(Pasal 30)
setinggi-tingginya
(Pasal 162)
REHABILITATIF PROMOTIF Lingkungan sehat  bebas dari …,
limbah padat, cair dan gas, zat kimia
berbahaya, …. (Pasal 163 ayat 1)
Uit
PP no. 47/2016 Trnasfuksi
ttg FASYANKES Laboratorium Darah
Apotik
Kresehatan

Optikal Rumah Sakit

Pembinaan FASYAN
dilakukan KES
untuk Yankes Kedokteran
untuk kepeenringan Klinik
meningkatkan hukum

mutu
penyelenglengg
Fasyankes
raan Fasyankes Tradisionil Tempat
Praltik
Puskesmas
(Pasal 26, Ayat 2)
Mandiri
Tenaga
Kesehatan
PENYELENGGARAAN KESLING DI :
1. Permukiman
2. Tempat Kerja
3. Tempat Rekreasi
4. Tempat dan Fasilitas Umum
(PUSKESMAS)
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN (SBMKL) dan
PERSYARATAN KESEHATAN PUSKESMAS

Media Air Media Udara Media Tanah


Media Vektor dan
1. Dalam Ruang 1. Biologi
• Air minum a. Parameter Fisik 2. Kimia Binatang Pembawa
• Air untuk keperluan hygiene b. Parameter Biologi 3. Radioaktivitas Penyakit
c. Parameter Kimia 1. Vektor
dan sanitasi, Air kolam
d. Parameter Radioaktivitas 2. Binatang Pembawa
renang, Air Solus Per Aqua Media Pangan Penyakit
(SPA), Air Pemandian Umum 2. Ruang Ambien 1. Parameter Fisik
a. Parameter Fisik 2. Parameter Biologi
b. Parameter Kimia 3. Parameter Kimia
Permenkes No. 75/2014 tentang Puskesmas

Permenkes No. 44/2016 tentang Manajemen


Puskesmas
Kepmenkes No. 585/2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promkes di Puskesmas
Permenkes No. 41/ 2019 tentang Penghapusan dan
Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasyankes
Permen LHK No. 56/Men LHK-SEKJJEN/ 2015 tentang Tata
Cara dan Peryaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari
Fasyankes
Permenkes No. 27/2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktek Mandiri Dokter Dan Tempat Praktek
Mandiri Dokter Gigi

Kepmekes 1428 / 2006 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Kesling di Puskesmas

Permenkes 13/2015 tentang Penyelenggaraan


Pelayanan Kesling di Puskesmas
UPAYA KEMENKES

16
Pedoman Penyelenggraan Penyelenggraan Pelayanan
Kesling Puskesmas Kesling di Puskesmas
(KMK 1428/2006) (PMK 13/2015)

Pelayanan Kesehatan
Lingkungan  Kegiatan
Persyaratan Kesling yang ditujukan untuk
Puskesmas  mewujudkan kualitas
melindungi dan lingkungan yang sehat baik
memelihara kesmas dari aspek fisik, kimia,
dan lingkungan biologi, maupun sosial
guna mencegah penyakit
sekitarnya
dan/atau gangguan
kesehatan yang disebabkan
faktor risko lingkungan
Penyelenggraan Pelayanan Kesling di
Puskesmas (PMK 13/2015)

Pelayanan Kesehatan Lingkungan 


Kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial guna mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang disebabkan faktor risko lingkungan
Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Inspeksi
Konseling Kesehatan
Lingkungan

Intervensi
(1) Konseling
Untuk ?
Pasien • Media ?
Oleh ? Alat peraga,
Tenaga Kesehatan percontohan,
Lingkungan media informasi cetak
Bagaimana ?
media elektronik
Terintegrasi dengan
pelayanan
pengobatan • Kapan ?
dan/atau Setiap hari kerja.
perawatan
(2) Inspeksi Kesehatan Lingkungan

adalah kegiatan pemeriksaan


dan pengamatan secara 1. Tempat Fasilitas
langsung terhadap media Umum (Sekolah,
lingkungan dalam rangka Puskesmas, Pasar, dll)
pengawasan berdasarkan 2. Tempat Pengolahan
standar, norma, dan baku mutu Pangan (Restorant,
yang berlaku untuk Kantin, DAM, dll)
meningkatkan kualitas 3. Sarana Air Minum
lingkungan yang sehat (Kran Umum, Sumur
Gali, PAH, dll)
Cara Inspeksi Kesehatan Lingkungan

Pengukuran
Pengamatan
Media Uji Analisis Risiko
Fisik Media
Lingkungan di Laboratorium Kesling
Lingkungan
Tempat
(3) Intervensi Kesehatan Lingkungan
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial

1. Komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan


masyarakat;  STBM
2. Perbaikan dan pembangunan sarana;
3. Pengembangan teknologi tepat guna; dan/atau
4. Rekayasa lingkungan
Pedoman Penyelenggraan
Kesling Puskesmas
(KMK 1428/2006)

Persyaratan Kesling Tata Laksana 


Puskesmas  tata cara
melindungi dan Pelayanan
memelihara kesmas pemeliharaan
dan lingkungan sarana
sekitarnya
Persyaratan Lingkungan Bangunan
Persyaratan Kesling
Puskesmas

Persyaratan Bangunan

Persyaratan Kualitas Suhu, Kelembaban,


Pencahayaan, Debu, Kebisingan

Persyaratan Sarana dan Fasilitas Sanitasi


Persyaratan Lingkungan Bangunan

• aman dari ancaman


Lokasi bahaya (lahar, tsunami,
longsor, SUTET, dll)

• Ada parkir, batas,


Halaman bersih, taman, dll
Persyaratan Bangunan
• kuat, utuh, bersih, terpelihara
Kontruksi (dinding, atap, lantai, ventilasi,
jendela, atap, dll
Bangunan

• tertata rapi
Penataan • tersedia sarana bagi pasien
Ruang dengan kebutuhan khusus
Persyaratan Kualitas Suhu,
Kelembaban, Pencahayaan, Debu, Kebisingan

Kualitas Suhu, •Kelembaban 40-70%


Kelembaban, • Intensitas
Pencahayaan, kebisingan 55 dB (A)
Debu, •dll
Kebisingan
Persyaratan Sarana dan Fasilitas Sanitasi
• Tersedia air bersih untuk karyawan dan pengunjung
Air Bersih

• Memilik kamar dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan


Kamar Mandi dan Jamban

• Saluran air limbah harus kedap


Sarana Pembuangan Air Limbah

• Sampah infeksius harus dipisahkan dari


Sampah non infeksius

• Tersedia dan berfungsi


Wastafel

Fasilitas Sanitasi dan Keamanan Lainnya • Ada tabung pemadam kebakaran

• Pemasangan jaringan instalais harus aman sesuai ketetntuan


Instalasi
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS (PMK 27/2019 )
Kepemimpinan Manajemen Puskesmas (KMP)
Manajemen bahan berbahaya dan
beracun (B3) meliputi penanganan,
pemyimpanan dan penggunaan
bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan
berbahaya dibuang secara aman
Persyaratan Pelayanan (Kriteria 1.4.1)

Kesling Kesling di Inventarisasi, pengelolaan,


Puskesmas Puskesmas penyimpanan dan penggunaan
bahan berbahaya beracun serta
pengendalian dan pembuangan
limbah B3 dilakukan berdasarkan
perencanaan yang memadai dan
ketentuan perundangan (
kriteria 1.4.3)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS
Kepemimpinan Manajemen Puskesmas (KMP)

Pengelolaan jarum suntik dan


limbah benda tajam dikelola dalam
wadah khusus, tertutup, tidak bocor
dan tidak tembus. Dan jika dikelola
pihak ke tiga sesuai prinsip PPI
(Kriteria 1..5.7)
Persyaratan Pelayanan
Kesling Kesling di
Adanya dokumen
Puskesmas Puskesmas kerjasama/kontrak yang jelas
dengan pihak ketiga yang di tanda
tangani oleh para pihak dengan
spesifikasi pekerjaan yang jelas dan
memenuhi standar yang berlaku
(ternasuk pengolahan limbah B3)
kriteria 1..7.1 )
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS

Penyelenggaraan Upaya Kesehatan


Perseorangan dan Penunjang (UKPP)

Ditetapkan Kebijakan ,
Persyaratan Pelayanan jenis-jenis dan porsedur
Kesling Kesling di pemeriksaan laboratorium
Puskesmas (termasuk pengelolaan
Puskesmas limbah medis dan B3)
(Kriteria 3.9.1)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS
Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Kapus dan Tim atau petugas yang
diberi tanggung jawab mutu dan
keselamatan mutu secara
berkesinambungan melalui
pengelolaan indikator mutu (
(termasuk di dalamnya pengelolaan
limbah infeksisius dan benda tajam,
Persyaratan Pelayanan pengelolaan linen )(Kriteria 5.1.2)

Kesling Kesling di Dilakukan identifikasi prosedur dan


Puskesmas Puskesmas pelaksanaan yang terkait dengan
risiko infeksi dengan menerapkan
strategi untuk mengurangi risiko
infeksi (termasuk limbah klinis,
benda tajam/jarum dan peralatan
sekali pakai yang bersentuhan
dengan cairan tubuh)
kriteria 5.5.2)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS
Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

Puskesmas mengurangi risiko


infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan pelru
Persyaratan Pelayanan melaksanakan dan
Kesling Kesling di mengimplementasikan program
Puskesmas Puskesmas PPI, untuk mengurangi risiko
infeksi baik bagi pasien,
petugas, keluarga pasien,
masyarakat dan lingkungan
(Kriteria 5.5.4)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)

Cakupan dan Pelaksanaan


UKM Esensial Kesehatan
Persyaratan Pelayanan Lingkungan (termasuk Sanitasi
Kesling Kesling di Total Berbasis Masyarakat
Puskesmas Puskesmas /STBM; Tempat Fasiitas
Umum/TFU; Tempat
Pengelolaan Pangan/TPP
(Kriteria 2.7.2)
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PUSKESMAS BEBAS MERKURI
Stop
Pembelian
Alkes

Substitusi
Alkes

Penyimpanan Penyimpanan
Alkes Limbah Alkes

Pengumpulan
Pengumpulan
di Storage
Limbah B3
Depo
Setiap Fasyankes WAJIB:
• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Mentaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
Surat Edaran Dirjen Yankes
Nomor HK. 02,02/i/2019
Tentang Penarikan dan
Penghapusan Alat Kesehatan
Bermerkuri
Surat Edaran Dirjen Farmalkes
Nomor HK.02.02/VI/1455/2019
Tentang Penarikan dan
Penghapusan Alat Kesehatan
Mengandung Merkuri
PERMENKES NO. 41 TAHUN 2019
TENTANG
PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI
FASYANKES
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai