PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
“1/3 (sepertiga) dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia di dunia dibuang sebagai
sampah”. Jumlahnya sekitar 1,3 milyar ton per tahun. Nilai dari sampah makanan yang terbuang
diperkiran USD 680 milyar untuk negara maju dan USD 310 milyar untuk negara berkembang.
Sedangkan 795 juta manusia di dunia menderita kelaparan.Total sampah yang ada sebenarnya dapat
menghidupi 2 milyar orang.
di Indonesia pengelolaan sampah makanan masih dimasukkan ke dalam pengelolaan sampah kota,
dimana hal ini akan memperpendek jangka waktu pemakaian landfill itu sendiri, sampah makanan
yang mudah terurai dan dapat dikelola secara terpisah tetap ditimbun di dalam landfill.
Makanan sisa sebenarnya dapat menyebabkan tanah mengandung gas metana yang berbahaya
bagi atmosfer bumi. Selain itu, efek rumah kaca juga dapat timbul dari karbon dioksida yang
dihasilkan dari sisa makanan sisa.
Indonesia telah terbukti menjadi negara ke-dua yang menjadi penyumbang sampah makanan
terbanyak setelah Saudi Arabia. Jakarta sendiri menyumbang 7500 ton sampah makanan
setiap harinya.
Sampah organik atau sampah basah adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan, dan lain sebagainya(Suprihatin,1996)
Sampah organik berasal dari bahan organik yang mudah membusuk seperti sisa-sisa
makanan,potongan hewan dan lain sebagainya.(Hayat,Hasan Zayadi,2018)
B. PENELITIAN TERDAHULU