Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

-Kondisi sampah makanan di dunia dan di Indonesia

“1/3 (sepertiga) dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia di dunia dibuang sebagai
sampah”. Jumlahnya sekitar 1,3 milyar ton per tahun. Nilai dari sampah makanan yang terbuang
diperkiran USD 680 milyar untuk negara maju dan USD 310 milyar untuk negara berkembang.
Sedangkan 795 juta manusia di dunia menderita kelaparan.Total sampah yang ada sebenarnya dapat
menghidupi 2 milyar orang.
di Indonesia pengelolaan sampah makanan masih dimasukkan ke dalam pengelolaan sampah kota,
dimana hal ini akan memperpendek jangka waktu pemakaian landfill itu sendiri, sampah makanan
yang mudah terurai dan dapat dikelola secara terpisah tetap ditimbun di dalam landfill.

-gambaran umum tentang sampah di pondok pesantren

Sampah di pondok pesantren biasanya berasal dari komplek,kamar,warung,sekolah, tetapi biasanya


lebih didominasi sampah dari bekas/sisa makanan santri. Apalagi ditambah dengan adanya santri
baru yang berarti juga menambah sampah yang akan dihasilkan. Penumpukan sampah terjadi karena
pengelolaan sampahnya yang kurang baik.

- Dampak penumpukan sampah makanan


1. Polusi Udara yang disebabkan oleh sampah makanan

Makanan sisa sebenarnya dapat menyebabkan tanah mengandung gas metana yang berbahaya
bagi atmosfer bumi. Selain itu, efek rumah kaca juga dapat timbul dari karbon dioksida yang
dihasilkan dari sisa makanan sisa. 

2. Zat Kimia berbahaya yang dikeluarkan oleh sampah sisa makanan

Hasil analisis menemukan hasil dari konsentrasi zat kimia


bernama Hexachlorobenzene, Dioxin, Polychlorinated biphenyl (PCB) dan Parafin
terklorinasi rantai pendek (PFOS). Zat ini juga dapat mengubah fungsi endokrin dan mampu
memicu penyebab kanker pada manusia. PFOS dapat menyebabkan kerusakan pada penjaga
dan sistem kekebalan tubuh.

3. Quantitas yang berlebih dari sampah sisa makanan.

Indonesia telah terbukti menjadi negara ke-dua yang menjadi penyumbang sampah makanan
terbanyak setelah Saudi Arabia. Jakarta sendiri menyumbang 7500 ton sampah makanan
setiap harinya. 

- Pentingnya pengukuran sampah dilakukan


Adapun tujuan dari penghitungan timbulan dan komposisi sampah adalah untuk merencanakan
proses 3R/daur ulang/pengurangan sampah. Survei timbulan sampah dimaksudkan untuk
menentukan kuantitas dan karakteristik sampah di wilayah tersebut. Rata-rata timbulan sampah
biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah dengan daerah lainnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
Definisi sampah

- Definisi sampah organik

Sampah organik atau sampah basah adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun
tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan, dan lain sebagainya(Suprihatin,1996)

- Sumber sampah organik

Sampah organik berasal dari bahan organik yang mudah membusuk seperti sisa-sisa
makanan,potongan hewan dan lain sebagainya.(Hayat,Hasan Zayadi,2018)

- Definisi pondok pesantren


Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat imbuhan awalan
”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri.
Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan dari kata ”santri” (manusia baik)
dengan suku kata ”tra” (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat
pendidikan manusia baik-baik (Zarkasy, 1998: 106).

- Penjelasan tentang pondok pesantren al hikmah 2


Secara georafis pondok pesantren al- Hikmah 2 terletak di sebelah selatan kota Brebes, tepatnya di
desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Kira- kira berjarak 7 km dari kota Bumiayu ke
arah utara. Desa Benda Luasnya kira- kira 358.5 Ha dengan jumlah santri sekitar 4200 santri.

B. PENELITIAN TERDAHULU

No. Peneliti (Tahun) Judul Objek / Lokasi Hasil


Peneltian

1. Mochammad SISTEM INFORMASI Pengolahan  dengan banyak santri


Faid dan Moh PENGOLAHAN sampah tentu sampah juga
Jasri(2019) SAMPAH DI PONDOK akan semakin banyak
PESANTREN NURUL sehingga hal ini
JADID memaksa pihak
pondok pesantren
untuk memutar otak
bagaimana cara
mengurangi sampah
perharinya, salah satu
usaha yang dilakukan
pondok pesantren
adalah membuat bank
sampah dimana
membernya adalah
para santri, langka ini
menjadi sangat efisien
dan sangat membantu
pihak pesantren dalam
menjaga kebersihan
dan juga menambah
finansial santri

2. Shinfi Wazna PERENCANAAN Perencanaan Berdasarkan hasil


Auvaria(2017) PENGELOLAAN pengelolaan perencanaan, dapat
SAMPAH DI PONDOK sampah ditarik kesimpulan
PESANTREN LANGITAN timbulan rata-rata yang
KECAMATAN WIDANG dihasilkan oleh tiap
TUBAN penghuni Ponpes
Langitan adalah 1,27
L/orang.hari, dengan
berat 0,183
kg/orang.hari.
Komposisi sampah
terdiri dari 49,64%
sampah organik dan
50,36% sampah
anorganik.Direncanakan
sistem pewadahan
dengan pemilahan
sampah organik dan
anorganik sebanyak 44
pasang (wadah organik
dan anorganik). Wadah
berupa wadah non
permanen yang terbuat
dari HDPE berkapasitas
120 L (dibatasi sekat
menjadi 60 L untuk
sampah organik dan 60
L untuk sampah
anorganik). Sedangkan
desain alat pengumpul
sampah untuk wilayah
Pondok Putra berupa
alat pengumpul
bersekat agar sampah
tidak tercampur.
Terbuat dari kayu
meranti dengan
kapasitas 1,98 m3 untuk
mengangkut sampah
dari 25 pasang wadah
sampah. Dan
untukwilayah Pondok
Putri berkapasitas 1,5
m3 untuk mengangkut
sampah dari 19 pasang
wadah sampah.
Perencanaan rute
pengumpulan sampah
putradan putri
dilakukan 1 trip/hari
dengan waktu 0,673
jam(putri) dan 0,985
jam (putra) masing-
masing dengan 2 orang
petugas. Perencanaan
pengolahan akhir
sampah yang dilakukan
di TPA dengan unit
pemilahan yang terdiri
atas 4 bagian, tempat
bahan recycle, bahan
kompos, bahan residu
dan pembuatan
kompos dengan luas 36
m2 atau 20% dari luas
TPA Langitan 180 m2
(12 m x 15 m). Dalam
perencanaan ini
direncanakan
pengolahan kompos
komunal yang bekerja
secara aerob. Nilai
potensi ekonomi yang
dapat diperoleh dari
kegiatan pengolahan
akhir sampah sebesar
Rp. 240.781/hari atau
Rp. 7.223.430/ bulan
dengan rencana
anggaran biaya yang
dibutuhkan dalam
perencanaan ini sebesar
Rp. 16.699.172,-.

3. Ernyasih,Fini EDUKASI DAN Pengolahan Kegiatan yang dilakukan


Fajrini,Leandra PENDAMPINGAN sampah berbasis oleh mahasiswa dan
Binar PENGOLAHAN SAMPAH 3R dosen sebagai tim
Elyasa,Qodimah BERBASIS 3R (REDUCE, pengabdian masyarakat
Alfiana(2020) REUSE, RECYCLE) PADA Fakultas Kesehatan
SANTRI DI PESANTREN Masyarakat Universitas
SABILUNNAJAT, CIAMIS Muhammadiyah Jakarta
mendapatkan respon
yang baik dari pihak
santri. hal ini dapat
terlihat dari
penerimaan dan
hadirnya santri dalam
penyuluhan dan
praktek pengolahan
sampah berbasis 3R.
Selain itu, pihak
pesantren merasa
terbantu dengan
adanya penyuluhan ini,
karena dengan kegiatan
ini dapat merubah
perilaku santri dalam
pengelolaan sampah
berbasis 3R.

Anda mungkin juga menyukai