Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN BANK SAMPAH DI KAWASAN UNIVERSITAS DEMI

MEWUJUDKAN KOTA MEDAN BERSIH, HIJAU, ASRI DAN


SEHAT

Di susun oleh :
Ghania Fakhira Zahroh

BAB I. menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan


PENDAHULUAN I.1 terus bertambah sejalan dengan
Latar Belakang meningkatnya kesejahteraan dan gaya
Kebersihan “Pangkal kesehatan”. hidup masyarakat. Sampah yang tidak
Kata-kata ini sudah tidak asing lagi mendapat penanganan serius bisa
bagi kita. Kebersihan di lingkungan mengakibatkan pencemaran, baik
Universitas sering dikaitkan dengan polusi udara, polusi air, maupun polusi
sampah karena indikator bersih atau tanah (Hadisuwito, 2007)
tidak suatu Universitas tergantung dari Untuk mengatasi masalah tersebut,
banyak nya jumlah sampah yang pengadaan bank sampah adalah solusi
dibuang tidak pada tempatnya. Hampir pengelolaan yang tepat untuk menjaga
di setiap Universitas seringkali terjadi lingkungan agar tetap bersih serta
permasalahan tentang kebersihan, hal mewujudkan kemandirian dalam
ini disebabkan karena perilaku menegakkan budaya membuang
mahasiswa / mahasisiwinya yang sampah pada tempatnya. Di sini salah
membuang sampah tidak pada satu peran kita sebagai mahasiswa
tempatnya meskipun berbagai aturan untuk memberikan manfaat bagi sekitar
sudah dibuat dan tempat-tempat dapat kita tunjukkan. Dari
sampah sudah disediakan tetapi mereka permasalahan yang ada, menurut
lebih biasa “Dimana mereka makan / penulis yang paling dibutuhkan
minum disana juga sisanya dibuang” sekarang adalah meningkatkan
Sampah merupakan bagian dari kesadaran pentingnya pengelolaan
masalah lingkungan karena sampah di lingkungan Universitas.
pertambahan volume sampah Dari beragam metode yang ada,
berkorelasi dengan pertambahan ada satu metode yang menarik
jumlah penduduk dan upaya untuk perhatian penulis, yaitu dengan
mengurangi sampah masih terbatas pengelolaan Bank Sampah. Metode ini
(Soemarwoto, 2001). Di tengah sebenarnya sudah mulai populer di
kepadatan aktivitas manusia, kalangan masyarakat dan banyak
penanganan sampah masih menjadi menuai pujian karena mampu membuat
permasalahan serius yang belum bisa kesadaran masyarakat untuk peduli
tertangani dengan tuntas, terutama di dengan sampah dan jelas mengurangi
kota-kota besar.Hal ini dikarenakan sampah-sampah yang masuk ke TPA.
rata-rata tiap orang per hari dapat
Metode ini yang penulis ingin 2. Mengetahui konsep implementasi
aplikasikan konsepnya kepada Bank Sampah di lingkungan
mahasiswa /mahasiswi di kawasan pondok.
Universitas yang ada di kota Medan, 3. Mengetahui beragam keuntungan
mengingat dari belum adanya yang didapat dengan penerapan
implementasi di dalam kawasan Bank Sampah.
Universitas yang ada di kota Medan.
Sehingga nantinya dapat meningkatkan 1.3.2 Manfaat Penulisan
kesadaran mahasiswa akan pentingnya a. Manfaat Teoritis
mengelola sampah dan pada akhirnya Karya ilmiah ini diharapkan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran memiliki manfaat teoritis bagi para
bahaya sampah terhadap manusia. pembaca, dengan
membaca karya ilmiah ini diharapkan
1.2 Rumusan para pembaca mendapatkan
Masalah pengetahuan tentang Bank sampah baik
1. Bagaimanakah cara untuk dari sistem operasionalnya dan
mendirikan unit bank sampah dan manfaatnya serta sebagai inspirasi bagi
sistem operasionalnya? para mahasiswa/mahasiswi untuk
2. Seberapa besar pengaruh bank memanfaatkan sampah demi
sampah terhadap lingkungan? terciptanya lingkungan yang bersih,
hijau, asri dan sehat.
3. Manfaat apa yang bisa didapatkan b. Manfaat Praktis
dari bank sampah? Karya ilmiah ini selain diharapkan
4. Undang-undang apa saja yang memiliki manfaat teoritis juga
melandasi tentang pengelolaan diharapkan dapat memiliki manfaat
sampah? praktis. Dengan membaca karya ilmiah
ini diharapkan para pembaca dapat
1.3 Tujuan dan Manfaat mengetahui baik apa bank sampah itu,
penulisan apa saja manfaat yang
1.3.1 Tujuan Penulisan diperoleh,bagaimana sistem
a. Tujuan operasionalnya . Dengan mengetahui
Umum poin-poin tersebut diharapkan para
Tujuan umum karya ilmiah ini pembaca dapat berpartisipasi untuk
adalah memberikan gambaran mendirikan usaha tersebut dalam
mengenai penerapani kawasan Universitas.
Bank Sampah yang dapat dilaksanakan
oleh mahasiswa /mahasiswi di kawasan
1.4 Landasan Teori
Universitas.
Undang-Undang No 18 Tahun
b. Tujuan Khusus
2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Tujuan khusus yang ingin dicapai
Melalui Undang-Undang tersebut,
adalah sebagai berikut
masyarakat diharapkan memiliki peran
1. Mengetahui bahaya sampah yang
menumpuk di lingkungan.
besar dalam mengurangi jumlah akan terjadi kebingungan pada masa
sampah di Tanah Air. Kementerian yang akan datang https://html1-
Lingkungan Hidup (KLH) 1995 f.scribdassets.com/3pjqy5ybwg449g60/
mencatat rata-rata produksi sampah images/8-eaf3b9c51b.png mengenai
masyarakat Indonesia per orang, yaitu perlakuan terhadap sampah-sampah ini,
800 gram per hari. Artinya, dengan 220 apakah dibiarkan menumpuk begitu
juta jumlah penduduk, diperkirakan saja dan mencemari lingkungan sekitar,
jumlah timbunan sampah nasional dibakar yang akan menyebabkan polusi
mencapai 176.000 ton perhari.Jumlah CO2, atau malah dibuang ke laut yang
tersebut ternyata terus meningkat, jelas mencemari biota laut. Maka dari
tahun 2000 mencapai 1 kg sampah per itu ada beberapa metode daur ulang
orang per hari. Sedangkan yang telah lama dikembangkan maupun
diperkirakan, jumlahnya meningkat ditemukan. Pengelolaan ini bertujuan
menjadi 2,1 kg per orang per hari pada untuk :
tahun 2020 Mengubah sampah menjadi
(www.suarapembaruan.com/14-01- material yang memiliki nilai
2010 ekonomis
) Mengolah sampah agar menjadi
material yang tidak
I.5 Tinjauan membahayakan bagi lingkungan
Pustaka
hidup.
Diketahui bersama bahwa
masalah sampah merupakan masalah
1.6. Metode Penulisan
yang sangat kompleks dan butuh
Metodologi penulisan yang
perhatian banyak oleh segenap lapisan
digunakan penulis sebagai acuan dalam
masyarakat. Data- data statistik yang
penyusunan pembahasan karya ilmiah
ada sungguh mengkhawatirkan. Di sini
ini akan langsung menuju mengenai
penulis mengambil contoh data sampah
teknis tentang implementasi Bank
untuk area Jakarta
Sampah di kawasan Universitas.
Tahun Jumlah Jumlah Timbulan
Disertai juga mengenai kelebihan dan
Penduduk Sampah (m3/hari) kekurangannya sepanjang pemikiran
(jiwa) penulis. Jika mahasiswa dan mahasiswi
2010 10.931.207 29,624
ikut menyukseskan program bank
2015 11.603.010 31,676 sampah ini sudah tentu makin
Tabel 1. Prediksi Timbulan Sampah33,869
2020 12.316.101 DKI Jakarta mempercepat penerapan bank sampah di
2010 – kawasan Univeritas ini. Dosen-dosen
2020
yang memiliki banyak waktu luang
juga dapat ikut berperan dalam
Dapat kita lihat bersama
manajemen bank sampah ini.
perkembangan yang terus dan akan
terus meningkat. Timbulan sampah di
sini menunjukkan volume sampah yang
tertimbun di daerah Jakarta. Tentunya
BAB II PEMBAHASAN sampah yang dibuang ke tempat
2.1 Jenis-Jenis Sampah sampah. Ini adalah sampah yang
Jenis-jenis Sampah : umum dipikirkan manusia.
a. Berdasarkan sumbernya Meskipun demikian, jumlah
1. Sampah alam sampah kategori ini pun masih
Sampah yang diproduksi di jauh lebih kecil dibandingkan
kehidupan liar diintegrasikan sampah-sampah yang dihasilkan
melalui proses daur ulang alami, dari proses pertambangan dan
seperti halnya daun-daunan kering industri.
di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, b. Berdasarkan sifatnya
sampah-sampah ini dapat menjadi 1. Sampah organik (degradable)
masalah, misalnya daun-daun Sampah Organik, yaitu sampah
kering di lingkungan pemukiman. yang mudah membusuk seperti
2. Sampah manusia sisa makanan, sayuran, daun-daun
Sampah manusia adalah istilah kering, dan sebagainya. Sampah
yang biasa digunakan terhadap ini dapat diolah lebih lanjut
hasil-hasil pencernaan manusia, menjadi kompos.
seperti feses dan urin. Sampah 2. Sampah anorganik (undegradable)
manusia dapat menjadi bahaya Sampah Anorganik, yaitu sampah
serius bagi kesehatan karena dapat yang tidak mudah membusuk,
digunakan sebagai vektor(sarana seperti plastik wadah pembungkus
perkembangan) penyakit yang makanan, kertas, plastik mainan,
disebabkanvirus dan bakteri. Salah botol dan gelas minuman, kaleng,
satu perkembangan utama pada kayu, dan sebagainya. Sampah ini
dialektika manusia adalah dapat dijadikan sampah komersil
pengurangan penularan penyakit atau sampah yang laku dijual
melalui sampah manusia dengan untuk dijadikan produk laiannya.
cara hidup yang higenis dan Beberapa sampah anorganik yang
sanitasi. Termasuk didalamnya dapat dijual adalah plastik wadah
adalah perkembangan teori pembungkus makanan, botol dan
penyaluran pipa (plumbing). gelas bekas minuman, kaleng,
Sampah manusia dapat dikurangi kaca, dan kertas, baik kertas koran,
dan dipakai ulang misalnya HVS, maupun karton.
melalui sistem urinoir tanpa air.
3. Sampah konsumsi c. Berdasarkan bentuknya
Sampah konsumsi merupakan 1. Sampah padat
sampah yang dihasilkan oleh Sampah adalah bahan baik padat
(manusia) pengguna barang, atau cairan yang tidak
dengan kata lain adalah sampah- dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat tidak dapat diolah atau diubah
dibagi sebagai Sampah padat kembali seperti tetra packs, carbon
adalah segala bahan buangan paper, thermo coal dan lain-lain.
selain kotoran manusia, urine dan 2. Sampah cair
sampah cair. Dapat berupa sampah Sampah cair adalah bahan cairan
rumah tangga: sampah dapur, yang telah digunakan dan tidak
sampah kebun, plastik, metal, diperlukan kembali dan dibuang ke
gelas dan lain-lain. Menurut tempat pembuangan sampah.
bahannya sampah ini Limbah hitam: sampah cair
dikelompokkan menjadi sampah yang dihasilkan dari toilet.
organik dan sampah anorganik. Sampah ini mengandung
Sampah organik Merupakan patogen yang berbahaya.
sampah yang berasal dari barang Limbah rumah tangga: sampah
yang mengandung bahan-bahan cair yang dihasilkan dari dapur,
organik, seperti sisa-sisa sayuran, kamar mandi dan tempat
hewan, kertas, potongan-potongan cucian. Sampah ini mungkin
kayu dari peralatan rumah tangga, mengandung patogen.
potongan-potongan ranting, Sampah dapat berada pada setiap
rumput pada waktu pembersihan fase materi: padat, cair, atau gas.
kebun dan sebagainya Ketika dilepaskan dalam dua fase yang
Berdasarkan kemampuan diurai oleh disebutkan terakhir, terutama gas,
alam (biodegradability), maka dapat sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
dibagi lagi menjadi: Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
1. Biodegradable: yaitu sampah yang Dalam kehidupan manusia,
dapat diuraikan secara sempurna sampah dalam jumlah besar datang dari
oleh proses biologi baik aerob atau aktivitas industri (dikenal juga dengan
anaerob, seperti: sampah dapur, sebutan limbah), misalnya
sisa-sisa hewan, sampah pertanian pertambangan, manufaktur, dan
dan perkebunan. konsumsi. Hampir semua produk
2. Non-biodegradable: yaitu sampah industri akan menjadi sampah pada
yang tidak bisa diuraikan oleh suatu waktu, dengan jumlah sampah
proses biologi. Dapat dibagi lagi yang kira-kira mirip dengan jumlah
menjadi: konsumsi untuk mencegah sampah cair
3. Recyclable: sampah yang dapat adalah pabrik pabrik tidak membuang
diolah dan digunakan kembali limbah sembarangan misalnya
karena memiliki nilai secara membuang ke selokan.Sampah
ekonomi seperti plastik, kertas, sebenarnya bisa dimanfaatkan, jika kita
pakaian dan lain-lain. mau memilahnya antara organik dan
4. Non-recyclable: sampah yang sampah anorganik.
tidak memiliki nilai ekonomi dan 1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah dalam. Sebuah lahan penimbunan
yang bisa mengalami pelapukan darat yang dirancang dan dikelola
(decomposition) dan terurai dengan baik akan menjadi tempat
menjadi bahan yang lebih kecil penimbunan sampah yang higienis
dan tidak berbau (sering disebut dan murah. Sedangkan
dengan kompos). Bahan yang penimbunan darat yang tidak
termasuk sampah organik dirancang dan tidak dikelola
diantaranya sisa sayuran dari dengan baik akan menyebabkan
dapur rumah tangga, sisa tanaman berbagai masalah lingkungan , di
yang dipanen, dan dan dedaunan antaranya angin berbau sampah ,
yang berguguran. menarik berkumpulnya Hama , dan
2. Sampah adanya genangan air sampah. Efek
Anorganik. samping lain dari sampah adalah
Sampah anorganik adalah sampah gas methan dan karbon dioksida
yang tidak mengalami yang juga sangat berbahaya.
pelapukan dan penguraian Karakteristik desain dari
seperti bahan plastik, kaca, penimbunan darat yang modern di
kertas, dan logam. Dari data antaranya adalah metode
tersebut, jika kita pengumpulan air sampah
mengolahnya menjadi bentuk lain dan menggunakan bahan tanah liat atau
menjualnya maka dapat mendatangkan pelapis plastik. Sampah biasanya
nilai rupiah sehingga sampah menjadi dipadatkan untuk menambah
barang yang berharga. kepadatan dan kestabilannya , dan
ditutup untuk tidak menarik hama
(biasanya tikus). Banyak
2.2. Metode Umum Pengolahan penimbunan sampah mempunyai
Sampah sistem ekstraksi gas yang dipasang
Berikut di antaranya metode untuk mengambil gas yang terjadi.
umum yang dikenal seperti dikutip dari Gas yang terkumpul akan dialirkan
Wikipedia keluar dari tempat penimbunan dan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelola dibakar di menara pembakar atau
an_sampah) : dibakar di mesin berbahan bakar
a. Metode Pembuangan gas untuk membangkitkan listrik.
(Penimbunan b. Metode Daur-Ulang
) Proses pengambilan barang yang
Pembuangan sampah pada masih memiliki nilai dari sampah
penimbunan darat termasuk untuk digunakan kembali disebut
menguburnya untuk membuang sebagai daur ulang. Ada beberapa
sampah, metode ini adalah metode cara daur ulang , pertama adalah
paling populer di dunia. mengambil bahan sampahnya
Penimbunan ini biasanya untuk diproses lagi atau
dilakukan di tanah yang tidak
terpakai , lubang bekas
pertambangan , atau lubang
lubang
mengambil kalori dari bahan yang
bisa dibakar untuk membangkitkan
listrik. Metode metode baru dari
daur ulang terus ditemukan dan
ada 2 pengolahan secara umum,
yaitu :
a. Pengolahan kembali secara fisik Gambar 1 : Pengolahan secara fisik
Metode ini adalah aktivitas
paling populer dari daur ulang , b. Pengolahan biologis
yaitu mengumpulkan dan (Pengkomposan).
menggunakan kembali sampah Material sampah (organik) ,
yang dibuang , contohnya botol seperti zat tanaman , sisa
bekas pakai yang dikumpulkan makanan atau kertas, bisa
kembali untuk digunakan diolah dengan menggunakan
kembali. Pengumpulan bisa proses biologis untuk kompos,
dilakukan dari sampah yang atau dikenal dengan istilah
sudah dipisahkan dari awal pengkomposan. Hasilnya adalah
(kotak sampah/kendaraan kompos yang bisa digunakan
sampah khusus), atau dari sebagi pupuk dan gas methan
sampah yang sudah tercampur. yang bisa digunakan untuk
Sampah yang biasa membangkitkan listrik Dari
dikumpulkan adalah kaleng paparan di atas, metode
minum aluminium , kaleng baja penimbunanlah yang lebih
makanan/minuman, Botol jamak kita lakukan, tanpa kita
HDPE dan PET , botol kaca , sadari. Dan pengaruh dari
kertas karton, koran, majalah, metode penimbunan ini
dan kardus. Jenis plastik lain berakibat buruk jika tak ada lagi
seperti (PVC, LDPE, PP, dan lahan yang tersisa untuk
PS) juga bisa di daur ulang. penampungan. Maka dengan itu
Daur ulang dari produk yang peningkatan kesadaran untuk
kompleks seperti komputer atau pengelolaan sampah sangat
mobil lebih susah, karena harus perlu dilakukan .
bagian bagiannya harus diurai
dan di kelompokkan menurut
jenis bahannya.

Gambar 2 : Pengolahan biologis


2.3. Bank Sampah dan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Penerapannya Akan tetapi, dalam perkembangannya,
Ide tentang sistem atau program sistem Bank Sampah kemudian banyak
Bank Sampah pertama kali dicetuskan juga diterapkan di berbagai daerah
oleh Bambang Suwerda, dosen berdasar atas kebijakan kabupaten/kota
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang itu sendiri, misalnya di Bantul, Malang,
kemudian meraih penghargaan Pekalongan, dan sebagainya.
Indonesia Berprestasi Award 2009 Mekanisme Bank Sampah, yaitu
kategori sosial kemasyarakatan atas ide pertama-tama masyarakat membuang
Bank Sampah tersebut. Ide tersebut sampah dengan pemisahan atas sampah
muncul pada tahun 2006 saat Bantul organik (basah) dan sampah anorganik
dihantam gempa, yang menyebabkan (kering) dan sampah bahan berbahaya
banyaknya sampah berserakan di beracun (B3). Sampah yang
mana-mana. Sebagai dosen kesehatan dikumpulkan tersebut, kemudian
lingkungan, beliau gundah melihat disetorkan di panitia Bank Sampah
pemandanngan seperti itu. Lalu yang biasanya dalam lingkup RT,
muncullah niat untuk mengelola Kecamatan, atau Kelurahan. Setelah
sampah- sampah itu, sehingga lahirlah menyetorkan sampah, penyetor
ide Bank Sampah. Istilah bank sendiri (disebut juga nasabah) tersebut
muncul karena beliau memang sering memperoleh sejenis nomor rekening
ke bank sehingga muncul ide untuk dan buku tabungan. Pada buku
mengadopsi konsep bank yang tabungan tersebut tertera nilai rupiah
sederhana dalam pengelolaan dari sampah yang mereka setorkan dan
sampah.12 Ide tersebut lalu bisa ditarik dalam bentuk rupiah. Lalu,
disosialisasikan kepada orang-orang di sampah yang telah disetorkan tersebut,
sekitar rumah, termasuk dengan Ketua disimpan oleh bank di gudang. Bila
RT Badegan. Mereka menyambut baik sudah dirasa cukup, petugas atau
ide Bapak Bambang Suwerda, hingga panitia bank lalu memanggil pengepul
akhirnya ide Bank Sampah ini terus sampah agar membelinya, biasanya
berkembang. Berdasar atas dilakukan sebulan sekali. Uang hasil
perkembangan dan ide kreatif penjualan tersebut nantinya dibagi
tersebutlah, pemerintah Indonesia antara pihak bank dan nasabah dengan
melalui Kementrian Lingkungan Hidup sistem persentase. Besarnya persentase
kemudian tertarik untuk menjadikan tergantung jenis nasabahnya. Ada dua
sistem Bank Sampah menjadi sebuah jenis nasabah: individu dan komunal.
gerakan dalam skala yang lebih besar Untuk individu pembagiannya 85%
guna mengatasi permasalahan sampah untuk nasabah dan 15% untuk pihak
sekaligus bernilai ekonomis dalam bank. Sedangkan jenis komunal, untuk
pendayagunaan sampah, meskipun saat nasabah 75% dan pihak bank 25%.
ini sistem tersebut belum diberlakukan Nasabah komunal bisa berupa lembaga,
misalnya sekolah atau perkantoran. bakal mampu menyerap 50 ribu tenaga
Pemotongan tersebut digunakan untuk kerja. Dengan melihat prospek tersebut,
operasional Bank Sampah, termasuk terlihat bahwa Bank Sampah
gaji pegawai Bank Sampah, meskipun merupakan sebuah program yang
jumlahnya tidak besar, yakni hanya begitu potensial untuk dikembangkan
berkisar Rp 150.000 per bulan. Akan di Indonesia. Akan tetapi saat ini,
tetapi, nasabah tidak dapat menarik pemerintah khususnya Kementerian
hasil tabungan mereka setiap hari, Lingkungan Hidup belum menerapkan
melainkan dalam kisaran waktu tiga sistem ini secara nasional atau
bulan sekali. Jumlah tabungan para menyeluruh di wilayah Indonesia. Hal
nasabah itu memang tidak terlalu besar. inilah yang menyebabkan sistem Bank
Paling besar sekitar Rp 300 ribu. Akan Sampah belum berjalan optimal.
tetapi sistem ini cukup efektif dalam Sejauh ini, Kementerian Lingkungan
menanggulangi masalah sampah. Bank Hidup hanya menerapkan Bank
Sampah bekerjasama dengan pengepul Sampah di daerah atau kota-kota
barang-barang plastik, kardus dan lain- adipura, kota yang menerima
lain, untuk bisa me-rupiahkan tabungan penghargaan kebersihan. Dengan kata
sampah masyarakat. Juga dengan lain, Bank Sampah lebih dipandang
pengolah pupuk organik untuk sebagai pemberian insentif kepada
menyalurkan sampah organik yang kota-kota yang dianggap telah menjaga
ditabungkan. Untuk sampah anorganik, kebersihan kotanya tersebut, bukan
kertas karton, misalnya, dihargai Rp karena Bank Sampah merupakan solusi
1.000 per kilogram dan plastik, botol, untuk mengatasi permasalahan sampah.
dan kaleng Rp 1.500 – Rp 2.000 per Padahal, daerah-daerah non-adipura lah
kilogram. Sistem Bank Sampah yang jauh lebih membutuhkan
memiliki visi untuk menjadi solusi penerapan program ini guna
yang jitu guna mengatasi permasalahan mewujudkan lingkungan sekitar yang
sampah yang memusingkan masyarakat lebih bersih. Munculnya beberapa kota
dan pemerintah, selain juga berdaya atau kabupaten yang menerapkan Bank
ekonomis. Sampah, merupakan inisiatif dari
Berdasarkan target awal dari pemerintah kota itu sendiri, bukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah pusat. Dan penerapannya
bahwa hingga 2014, pengembangkan pun sangat terbatas pada beberapa
Bank Sampah akan dilakukan pada 250 kecamatan atau kelurahan saja dalam
kota di Indonesia dengan setiap kota atau kabupaten tersebut..
kotanya masing-masing 25 Bank Pemerintah khususnya Pemerintah
Sampah. Dengan demikian, maka Kota Medan, hanya terbatas pada
perputaran nilai ekonomi dari Bank pengangkutan sampah yang ke TPA
Sampah tersebut diperkirakan tersebut tanpa pengelolaan lebih lanjut.
mencapai Rp50,6 miliar per tahun dan Padahal sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, sampah merupakan pengangkutan sampah yang kurang
sumber daya yang sangat potensial. memadai, maka sampah sisa yang tidak
Sehingga sudah selayaknyalah tercakup dalam Bank Sampah ini pun
pemerintah turut andil dalam tetap potensial mencemari lingkungan
pemanfaatan sumber daya tersebut, sekitar masyarakat. Karena itu,
atau setidaknya melakukan meskipun Bank Sampah telah
penghimpunan terhadap masyarakat dioperasikan, namun tetap harus
dalam pengolahan sampah, atau didukung dengan sarana pengelolaan
memfasilitasi masyarakat dalam sampah non-olahan yang memadai.
pengembangan sumber daya tersebut. Untuk menjalankan sistem Bank
Sebenarnya, mekanisme sistem Sampah, dibutuhkan beberapa sarana
Bank Sampah dapat dijalankan tanpa pendukung guna mengoptimalkan
campur tangan pemerintah secara operasionalnya. Sarana pendukung
langsung, karena hanya menyangkut tersebut antara lain berupa tempat
peran dari masyarakat sendiri, panitia sampah organik yang terpisah dengan
atau pengurus Bank Sampah, serta para tempat sampah non-organik (fukuda),
pengepul sampah. Namun jelas, lokasi Bank Sampah yang terjangkau
mekanisme tersebut tidak akan berjalan dan gudang tempat penyimpanan
secara optimal, mengingat pemerintah sampah tabungan yang memadai.
dalam usahanya untuk mengatasi Sarana-sarana pendukung tersebut
permasalahan sampah, seharusnya memiliki peranan yang penting dalam
dapat membantu masyarakat dalam operasional Bank Sampah. Tapi saat
memberdayakan sistem Bank Sampah ini, sarana atau fasilitas tersebut masih
ini, baik dalam pengembangan sangat terbatas dan bergantung pada
mekanisme maupun dalam proses daur individual sendiri, sehingga
ulangnya. Dalam sistem Bank Sampah, menyebabkan operasional Bank
hanya sampah organik dan anorganik Sampah menjadi kurang optimal.
yang potensi daur ulanglah yang Misalnya tempat sampah terpisah
diterima, misalnya sampah plastik, antara organik dan anorganik jelas
kertas, dan sebagainya. Sehingga, merepotkan masyarakat jika disiapkan
sampah yang tidak memenuhi kriteria sendiri dan akan mengurangi efektifitas
atau sampah sisa yang tidak terolah kinerja Bank Sampah; gudang
tetap memerlukan pengelolaan berupa penyimpanan sampah tabungan yang
tempat pembuangan dan pengangkutan masih bergantung pada inisiatif
yang memadai. Akan tetapi, mengingat pengurus Bank Sampah; serta lokasi
salah satu aspek terjadinya Bank Sampah yang sebagian besar
permasalahan sampah di Indonesia hanya ada di lokasi tertentu sehingga
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, relatif kurang terjangkau.
yakni berupa sarana pengelolaan Dari uraian di atas, dapat dilihat
berupa tempat pembuangan dan bahwa meskipun Bank Sampah
merupakan program yang jitu dalam dalam pendirian Bank Sampah tersebut
mengatasi permasalahan sampah di dengan penyediaan fasilitas awal dan
Indonesia, namun program Bank pengawasan operasional Bank Sampah.
Sampah tersebut tetap masih menemui Penerapan Bank Sampah tiap kawasan
kendala dalam operasionalnya. Karena Universitas sangat mungkin untuk
itu diperlukan suatu bentuk upaya guna dilakukan mengingat mekanisme Bank
mengembangkan penerapan Bank Sampah yang bersifat mandiri. Sifat
Sampah, sehingga Bank Sampah mandiri itu pulalah yang menyebabkan
tersebut dapat menjalankan fungsinya setiap daerah khususnya kota Medan
dengan lebih optimal pada warga sebenarnya dapat melaksanakan
masyarakat luas di Indonesia guna program Bank Sampah tanpa campur
mewujudkan lingkungan hidup yang tangan pemerintah, tanpa harus
sehat dan bersih serta berdaya menunggu dukungan pemerintah. Akan
ekonomis. Upaya-upaya tetapi dari sisi pemerintah kota Medan,
penyempurnaan tersebut, yaitu: hendaknya dapat mewujudkan suatu
Sosialisasi dan Penerapan Bank bentuk azas tanggung jawab negara
Sampah secara Berkelanjutan dan terhadap warga negaranya, dalam
Menyeluruh di Indonesia khususnya bentuk keturutsertaan dalam penerapan
kota Medan. Salah satu penyebab sistem Bank Sampah yang sebenarnya
utama sistem Bank Sampah belum membantu kinerja pemerintah dalam
mampu mengatasi permasalahan mengatasi permasalahan sampah. Bank
sampah secara optimal di Indonesia, Sampah juga hendaknya diterapkan
dikarenakan sistem Bank Sampah itu secara konsisten dan berkelanjutan,
sendiri yang belum dioperasionalkan dalam artian bahwa setiap pihak yang
secara menyeluruh di setiap wilayah di terlibat, baik itu pemerintah, pengurus
Indonesia atau dengan kata lain berasal Bank Sampah, dan masyarakat harus
dari eksternal Bank Sampah itu sendiri. memiliki komitmen untuk terus
Seharusnya, mengingat begitu menjalankan program Bank Sampah
banyaknya manfaat yang diperoleh dari dan tidak hanya gencar di awal seperti
penerapan Bank Sampah, maka Bank kebanyakan program-program
Sampah tersebut dapat dijadikan sebelumnya. Namun sebelum itu,
sebagai program nasional dimana diperlukan adanya suatu bentuk
pemerintah bertindak sebagai sosialisasi atau penyuluhan rutin setiap
fasilitatornya. Dan untuk 3 bulan sekali kepada mahasiswa /
mengoptimalkan kinerjanya, Bank mahasiswi mengenai masalah sampah
Sampah harus ditempatkan di setiap sekaligus untuk memperkenalkan
kawasan Universitas sehingga akan sistem dan mekanisme Bank Sampah
memudahkan mahasiswa / mahasiswi tersebut sehingga mahasiswa /
untuk ikut serta dalam program Bank mahasiswi akan menjadi lebih tahu
Sampah ini. Pemerintah berperan dan turut serta masyarakat dalam
program tersebut. Sosialisasi tersebut pengurangan, dan penanganan sampah;
harus dilakukan semaksimal mungkin. memfasilitasi, mengembangkan, dan
Sosialisasi tersebut memilki peranan melaksanakan upaya pengurangan,
yang sangat penting guna mengubah penanganan, dan pemanfaatan sampah;
pola pikir mahasiswa / mahasiswi agar melaksanakan pengelolaan sampah dan
memanfaatkan sampah dan tetap memfasilitasi penyediaan prasarana
melestarikan lingkungan Universitas. dan sarana pengelolaan sampah;
Pada bagian akhir mekanisme mendorong dan memfasilitasi
Bank Sampah, sampah yeng telah pengembangan manfaat hasil
dikumpulkan selanjutnya akan dijual pengolahan sampah. Menyangkut
dan diolah lebih lanjut. Pada sisi pendanaan pengadaan, sebagai
tersebutlah terdapat peranan yang tambahan pemerintah dapat menjalin
harusnya dilakukan oleh pemerintah, mitra dengan sponsor dari pihak swasta
yakni dengan menjalin mitra dan kerja Sarana lain yang perlu diperhatikan,
sama dengan pihak swasta dalam yaitu tempat pembuangan sampah sisa
pengolahan sampah (non-olahan) sementara yang harus
Pengadaan Sarana Pendukung memadai beserta pengangkutannya
Operasional Bank Sampah Untuk yang juga harus dioptimalkan yakni
memaksimalkan Bank Sampah, maka dengan menggunakan kontainer
dibutuhkan sarana pendukung berupa tertutup dan diangkut tidak pada jam
tempat sampah terpisah antara sampah sibuk. Hal tersebut guna membuat
organik dan sampah anorganik sampah sisa tidak mencemari
(fukuda) di setiap rumah, gudang lingkungan dan tidak meresahkan
tempat penampungan sampah warga di sekitar Universitas yang ada di
tabungan, serta neraca atau timbangan kota Medan.
sampah pada setiap Bank Sampah di Salah satu cara untuk
kawasan Universitas. Sarana tersebut meningkatkan kesadaran kita untuk
dapat disediakan oleh pengurus Bank peduli terhadap sampah adalah dengan
Sampah sendiri. Namun sebenarnya, metode Bank Sampah. Di mana secara
hal tersebut merupakan tanggung jawab garis besar, semisal kita adalah nasabah
pemerintah guna mendukung upaya bank sampah, kita perlu memilah-milah
pengelolaan sampah, mengingat dalam sampah antara sampah organik dan
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 18 anorganik untuk kemudian di tabung di
tahun 2008 tentang Pengelolaan bank sampah. Bank sampah akan
Sampah, diamanatkan bahwa tugas melakukan daur ulang terhadap
pemerintah dan pemerintah daerah sampah-sampah tersebut sesuai dengan
yaitu menumbuhkembangkan dan jenisnya agar memiliki nilai jual. Kita
meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai nasabah akan mendapatkan
dalam pengelolaan sampah; melakukan uang tabungan sesuai dengan jumlah
penelitian, pengembangan teknologi sampah yang kita tabung. Kita pun
dapat melakukan pinjaman uang dari aktivitas sekitar Universitas.
bank sampah, yang kemudian kita Penentuan kondisi kawasan
bayar dengan sampah yang kita tabung. Universitas juga wajib dilakukan,
Konsep di atas sebenarnya telah bagaimana budaya yang ada di
dilakukan oleh banyak pihak. Dengan sana. Hal ini penting karena
pengembangan sistem Bank Sampah, dengan mengetahui kondisi budaya
mahasiswa/mahasiswi akan lebih Universitas dapat mendukung
termotivasi lagi untuk melakukan optimalisasi yang dapat kita
pemilahan sampah dan kemudian lakukan.
memberi pelajaran moral mengenai b. Pembuatan Manajemen Pengelola
bagaimana kita menyikapi sampah Bank Sampah Hal selanjutnya
yang ada, kalau sampah memiliki nilai yang perlu dilakukan adalah
jual yang cukup tinggi bila diolah dengan membentuk suatu
dengan baik. Mahasiswa /mahasiswi manajemen yang terdiri dari para
juga akan mendapat manfaat lain di mahasiswa /mahasiswi dan dosen
mana jika akhir bulan tiba, mahasiswa serta dilindungi oleh pihak pemilik
/mahasiswi dapat melakukan pinjaman Universitas. Manajemen ini nanti
uang ke bank sampah serta jika sistem yang mengatur bagaimana
bank sampah sukses di Universitas, jalannya bank sampah. Sebagai
warga sekitar pasti akan tertarik untuk langkah awal, manajemen ini
juga mengadopsinya. Dengan haruslah memiliki semangat peduli
demikian, mahasiswa /mahasiswi pun lingkungan yang tinggi serta selalu
dapat belajar memberikan manfaat berkoordinasi dengan pihak
lebih bagi lingkungan sekitarnya. Universitas agar dalam
Berikut adalah uraian singkatnya. pelaksanaannya tetap lancar.
a. Perencanaan yang baik perlu c. Sosialisasi kepada Paramahasiswa
dilakukan untuk menentukan /mahasiswi setelah manajemen
teknik pengolahan sampah yang dibentuk, maka dapat dimulai
akan diaplikasikan. Untuk sosialisasi mengenai bank sampah
pengolahan sampah organik, kita ini kepada para mahasiswa
memerlukan suatu lahan yang /mahasiswi. Untuk meningkatkan
dapat digunakan untuk pembuatan daya tarik, dapat berkoordinasi
pupuk kompos. Kemudian dengan pihak pemilik Universitas
pemilihan lokasi pusat serta sponsor yang bersangkutan
penampungan sampah juga perlu sehingga sosialisasinya akan
diperhatikan. Bilamana sangat menyeluruh dan semangat
memungkinkan, maka pusat mahasiswa /mahasiswi untuk
penampungan bank sampah harus mengawali bank sampah akan
mudah dicapai oleh mahasiswa meningkat.
/mahasiswi dan tidak mengganggu
d. Pembukaan Bank Sampah para mahasiswa/mahasiswi untuk turut
Setelah sosialisasi yang baik serta dalam mengembangkan Bank
kepada mahasiswa /mahasiswi, Sampah, maka dibutuhkan suatu
maka pembukaan dan proses kerja bentuk upaya lain, misalnya beasiswa
bank sampah dapat dimulai. Dalam bagi yang ikut serta dalam menjalankan
hal ini, pembukaan haruslah program Bank Sampah atau perbaikan
diadakan semenarik mungkin, dan fasilitas Universitas, dan sebagainya
kantor bank sampah pun dijaga
kebersihannya agar menarik minat
mahasiswa /mahasiswi.
e. Pelaksanaan dan Pengawasan oleh
manajemen Dalam prosesnya,
Gambar 3 : Hasil dari pengolahan sampah melalui Bank
bank sampah ini haruslah terus Sampah
berinovasi dan meningkatkan
mutunya. Selain itu, pengawasan
terhadap minat mahasiswa
/mahasiswi pun harus dilakukan, BAB III. PENUTUP
agar manajemen bisa 3.1 Kesimpulan
menyikapinya dengan baik. Permasalahan sampah bukanlah
Misalnya, dengan memberi hanya menjadi tanggung jawab
penghargaan kepada mahasiswa pemerintah, tetapi juga tanggung jawab
/mahasiswi pengumpul sampah kita semua. Hal ini dikarenakan jika
paling rajin. permasalahan sampah tidak segera
Jika konsep Bank Sampah ini diatasi dengan baik maka berbagi jenis
berhasil diterapkan di Universitas penyakit akan menyerang kita. Oleh
maka dapat menempatkan karena itu hendaknya kita turut serta
mahasiswa/mahasiswi sebagai melestarikan lingkungan hidup
masyarakat mandiri dalam pengelolaan terutama di kawasan Universitas yang
sampah.Akan tetapi peran pemerintah ada di kota Medan agar tetap bersih,
tetap dituntut dalam pengembangan hijau, asri dan sehat melaui Penerapan
Bank Sampah walaupun terbatas pada Bank Sampah. Selain daripada itu,
penyediaan sarana dan pengolahan Bank Sampah juga dapat bermanfaat
akhir sampah. Sedangkan mekanisme menambah penghasilan buat para
utamanya tetap dilaksanakan oleh mahasiswa/mahasiswi yang ikut serta
mahasiswa/mahasiswi itu sendiri, dalam Bank Sampah tersebut.
khususnya pengurus Bank Sampah.
Bank Sampah juga telah memberikan 3.2. Saran
keuntungan ekonomis dan kebersihan Pemerintah kota Medan
lingkungan bagi Universitas, namun hendaknya turut berperan aktif dalam
guna lebih menumbuhkan motivasi mendukung setiap upaya masyarakat
khususnya mahasiswa/mahasiswi untuk
mengatasi permasalahan sampah, http://www.bplhdjabar.go.id/index.
misalnya dengan mendukung php/news/250-pelatihan-sistem-
penerapan Bank Sampah secara bank-sampah-recycle-bank-
menyeluruh di setiap Universitas yang training Prihtiyani, E. (2010,
ada di kota Medan dan membantu November 3).
penyediaan sarana dan prasarana - Bank Sampah Gemah Ripah.
penerapan Bank Sampah, serta Dipetik dari Kompasiana
mengajak pihak swasta untuk turut http://megapolitan.kompas.com/rea
bermitra dalam pengembangan dan d/2010/11/03/03105961/Bank.Sam
perwujudan lingkungan hidup kota pah.Gemah.Ripah Wiki. (2012).
Medan yang bersih, hijau, asri dan - PengelolaanSampah,WikipediaInd
sehat serta bernilai ekonomis. onsia
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengel
DAFTAR
PUSTAKA

- Alberts,B.et al.Biologi Molekuler


Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT
Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta,1994.
- Hhtp://id.wikipedia.org/wiki/keber
sihan
- http://www.wikimu.com/News/Dis
playNews.aspx?id=10187
- Artikel. (2010, April 21).
Pengelolaan Sampah di
Indonesia.Dipetik April 6, 2012,
dari Indonesia Environment
Consultan
tolaan-
sampah-
di-
indonesia
Bararah, V. F. (2010, Juli
24).Sampah Hilang, Uang Datang
di Bank Sampah.Dipetik April 6,
2012, dari Detik.com:
http://health.detik.com/read/2010/0
7/24/144859/1405831/763/sampah
-hilang-uang-datang-di-bank-
sampah Barat, B. J. (2009, April
1).
- Pelatihan Sistem Bank Sampah
(Recycle Bank Training) . Dipetik
April 6, 2012, dari BPLDH Jawa
Barat:

Anda mungkin juga menyukai