Anda di halaman 1dari 83

PENGOLAHAN PEMANFAATAN

SAMPAH MEDIS & NON MEDIS

DIBUAT UNTUK ACARA MUNAS ATKLRSI


Profil Saut Marpaung

• Praktisi Daur Ulang Sampah


– Direktur UD SaamJaya, Pabrik Pengolahan Sampah
Plastik di Pasuruan, Jawa Timur
– COO PT Ubah Sampah Jadi Rupiah, Konsultan
Pendamping Pengolahan Sampah Skala Kawasan
• Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Daur Ulang
Plastik Indonesia (APDUPI) Periode 2015-2018
• KETUA UMUM Asosiasi Pengusaha Sampah
Indonesia (APSI) 2019-2024
• Anggota Dewan Persampahan Nasional
Keputusan Menteri LHK nomor SK.536/Menlhk/Setjen/PLB.0/0/7/2016
tanggal 14 Juli 2016
PELAYANAN PENDAMPINGAN RS
Pendampingan Edukasi Pendampingan pemanfaatan
– Daur ulang sampah medis – Pemanfatan sampah
padat medis padat
• Sistem beli untuk sampah
• Manual klorinisasi
yg ekonomis
• Mesin autoklaf • Sistem subsidi untuk
– Daur ulang sampah sampah yg tidak bernilai
domestik ekonomis
• Organik komposting – Pemanfatan sampah
domestik
• Non organik pemilahan
• Pemanfatan Kompos
• Pendirian Bank Sampah
• Pemanfatan material daur
– Sistem nasabah individu ulang lewat bank Sampah
– Sistem group – Sistem beli
– Sistem kerjasama

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PENAWARAN HARGA
PEMANFAATAN SAMPAH RS
SAMPAH MEDIS SAMPAH DOMESTIK
1. AUTOKLAF 1. KERTAS
1. Terpilah Rp. 2000/kg 1. Kardus Rp. 1000/kg
2. Campur Rp. ------- 2. Duplek Rp. 500/kg
2. KLORINISASI 2. METAL
– PLASTIK 1. Besi Rp. 1500/kg
• INFUS LDPE Rp. 5.000/kg 2. Alumunimum Rp. 8000/kg
• JERIGEN HD Rp. 6.000/kg 3. PLASTIK
• SPUIT Rp. 3.000/kg – KERASAN
• Botol Warna Rp. 4.000/kg • Botol PET Rp. 2.000/kg
• Gelas PP Rp. 3.000/kg
– KACA • Emberan Rp. 2.000/kg
• Botol Vial Rp. 200/kg • Hd Blow Rp. 3.000/kg
• Botol Vaksin Rp. 200/kg – LEMBARAN
• Kresek Rp. 500/kg
• Kantong PE/PP Rp. 750/kg
PENDAMPINGAN LIMBAH MEDIS
MANUAL KLORINISASI MESIN AUTOKLAF
Pemilahan dengan tujuan pemanfaatan dimulai dari sumber ruangan penghasil
dilakukan oleh para medis yang bertugas, diperlukan sistem tata kelola sampah medis
yang rapi dan bertanggung jawab, diawali dengan pengkhususan bak sampah berikut
wadah kantong sampah penampungnya, untuk tujuan recycle disiapkan bak sampah
ber label "daur ulang" dengan pewadahan yang berbeda warna, sebaiknya pakai
kantong sampah transparan atau berwarna hijau.
Metode Sterilisasi Kimiawi
Permen KLHK No 56 Tahun 2015

Kemasan Bekas B3
Spuit / Suntikan Bekas
Botol Infus non darah
Kemasan cairan HD

Pengosongan
Pembersihan
Disinfeksi
Penghancuran
PROSES DI
RUANG RAWAT
PROSES DISINFEKSI
PROSES PENCACAHAN

HASIL PENCACAHAN
Autoklaf: Sampah Non Dipilah
AUTOKLAF NON PEMILAHAN

BATU
BATA
SAMPAH
MEDIS
PENDAMPINGAN SAMPAH DOMESTIK

ORGANIK BANK SAMPAH


LATAR BELAKANG

1. Volume sampah makin besar


2. Kebutuhan dana makin tinggi
3. Lahan TPA sulit dicari
4. Potensi pencemaran Lingkungan
5. Pemborosan sumber daya alam

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK RUMAH SAKIT

Pabrik Daur Ulang


PABRIK DAUR ULANG

SUMBER
SAMPAH
Anorganik

Plastik, Kertas,
Kaleng, botol,
besi dll
TPS
DAUR
PEMILAHAN ULANG
Organik DOMESTIK
DAN
PEWADAHAN
DIRUANGAN Bahan
RESIDU
Beracun
Berbahaya COMPOSTING

TRANSPORTER B3 TEMPAT
PENAMPUNGAN
LIMBAH B3

TPA SAMPAH
KONDISI UMUM PENANGANAN SAMPAH DI RS
Sampah Bernilai
Disimpan
Jadi Obyek bisnis

Belum ada pemilahan dari sumber

Campur Aduk

Gudang terselubung
1. Sampah Anorganik Tercampur
dengan sampah makanan

2. Tercampur
Sampah
Medis

MASALAH UTAMA: SAMPAH CAMPUR ADUK


Sampah Organik

Sampah AnOrganik

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PARADIGMA LAMA

Pewadahan Pengumpulan
dan
Pemindahan
Pengangku
tan

Sumber
Sampah
Pembuangan Akhir

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PARADIGMA BARU

Pewadahan Pengumpulan,
pemilahan dan Pemindahan,
pengolahan di pengolahan
rumah tangga : skala kawasan: Pengangkutan
kompo s, daur- UDP K
ulang Pengolahan:
-Daur-ul ang
-Kompos
-Pembakaran
-Pemadatan

Sumber Sampah

Pembuangan Akhir

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


SISTEM KONVENSIONAL
ASPEK TEKNIS OPERASIONAL

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


DEFINISI PENGOLAHAN SAMPAH

• Pengolahan sampah merupakan bagian dari


penanganan sampah dan menurut UU no 18
Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses
perubahan bentuk sambah dengan mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH

• Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang


dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,
memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam
sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan
energi).
• Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa
pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran
(insinersi), dan lain-lain.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PENGOLAHAN SAMPAH

• TRANSFORMASI FISIK
• TRANSFORMASI KIMIA
• TRANSFORMASI BIOLOGI

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


TRANSFORMASI FISIK
• Pemisahan komponen sampah menjadi komponen
komponennya, sehingga bersifat lebih homogen untuk
keperluan daur ulang.
• Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau
kompaksi untuk menekan kebutuhan ruang sehingga
mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan
pembuangan.
• Reduksi ukuran (pencacahan) dan volume juga
bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan dan
pembuangan.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


TRANSFORMASI KIMIA
• Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan
menggunakan prinsip proses pembakaran atau
insenerasi.
• Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai
pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas,
cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan
pelepasan energi panas.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
SYARAT PERUBAHAN KIMIA

1. Nilai kalor dari sampah, Persyaratan


nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar
dapat terbakar.
2. Kadar air sampah.
3. Ukuran partikel.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


JENIS PEMBAKARAN

• Pembakaran stoikhiometrik.
• Pembakaran dengan udara berlebih.
• Gasifikasi, yaitu proses pembakaran di mana
produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon.
• Pirolisis.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


TRANSFORMASI BIOLOGI
• Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi
sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos.

• Komposting secara aerobik (produk berupa kompos).


• Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas
metana, CO2 dan gasgas lain, humus atau lumpur).

APSI – Asosaisi Pengusaha Sampah Indonesia


SKALA KOMPOSTING

• Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh


penghasil sampah secara langsung di sumbernya
(rumah tangga/kantor).
• Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah
pemilahan sampah atau komposting skala individu.

APSI - Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PENGOMPOSAN KAWASAN

• Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani


suatu lingkungan/ kawasan (RS, perkantoran, pasar, dll).
• Lokasi di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses
yang dilakukan berupa : pemilahan, pencacahan sampah organik,
pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan
pencacahan plastik untuk daur ulang.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PENGOMPOSAN KOTA
• Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani
sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola
kebersihan kota.
• Lokasi pengolahan dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah
Terpadu (IPST) yang umumnya menggunakan bantuan peralatan
mekanis.

APSI - Asosiasi Pengsaha Sampah Indonesia


PENGELOLA SAMPAH
Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan .

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KOMPOS

• Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan


unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini membedakan
kompos dengan pupuk buatan.
• Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang
berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur
• dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993).

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PROSES KOMPOSTING
Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah menjadi
kompos karena interaksi kompleks dari organisme/bakteri yang terdapat
secara alam
jenis mikroba yang diklasifikasikan dari cara hidupnya, yaitu :
Mikroba anaerobic (yaitu mikroba yang hidup tanpa oksigen); jenis
mikroba ini juga dibagi dalam 2-jenis yaitu : mesophilic (hidup pada
temperatur (20-40 oC), dan thermophilic (hidup pada temperatur (45-70
oC).
- Mikroba aerobic adalah mikroba yang hanya dapat hidup dengan
adanya oksigen. Sama dengan mikroba anaerobic berdasarkan fluktuasi
kondisi suhu di dalam tumpukan kompos dapat dibedakan menjadi
mesophilic dan thermophilic.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KARAKTERISTIK SAMPAH

APSI - Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KOMPOSTING AEROBIK
Komposting aerobik, adalah komposting yang menggunakan oksigen dan
memanfaatkan respiratory metabolism, dimana mikroorganisme yang
menghasilkan energi karena adanya aktivitas enzim yang membantu transport
elektron dari elektron donor menuju external electron acceptor adalah
oksigen.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
Komposting anaerobik
• Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang
berperan adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung
dengan reaksi sebagai berikut :

Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan
sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan
waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat
menghasilkan 403 Kwh listrik.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


PERBEDAAN KOMPOS AEROB DAN ANAEROB

APSI - Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KEBERHASILAN KOMPOSTING

1. Kadar air, Kadar air berkisar antara 50-60%, optimum 55%.


2. Rasio C/N, Nilai C/N berkisar antara 25-50.
3. Temperatur, awal pengomposan berkisar antara 50-55oC,
sedangkan pada hari-hari berikutnya 55-60oC.
4. pH Rentang pH dipertahankan berkisar antara 7 sampai 7,5.
5. Ukuran partikel, Ukuran partikel berkisar antara 25-75 mm.
6. Blending dan Seeding , pencampuran Lumpur tinja untuk
meningkatkan rasio C/N.
7. Suplai oksigen, ditentukan berdasarkan komposisi sampah yang
dikomposkan.
8. Pengadukan, berfungsi untuk menjaga kadar air, menyeragamkan
nutrient dan mikroorganisme.
9. Kontrol pathogen, dilakukan dengan pengontrolan suhu, dimana
pathogen biasanya akan mati pada suhu 60-700C selama 24 jam.
APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia
Kelanjutan : Standar Kompos

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


DIAGRAM ALIR 3 R
SAMPAH
+ 100 %

S.Organik S. Anorganik B3
+ 70 % + 28 % +2%

Pemanfaatan lain Pengomposan Residu Residu DU


+2% + 38 % + 30 % +8% + 20 %

+ 20% + 5%

Residu Pembakaran
+4% Sampah
+ 25 %

Residu
+4%

TPA

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


DIAGRAM ALIR 3 R
Sumber Sampah

R1, R2

Timbulan Sampah

Pemilahan di Sumber
Pengomposan
Sampah di Organik Anorganik
Tempat Sampah Plastik Kertas Gelas Logam Padat Cair
basah

Pewadahan

R2, R3
Individual Komunal

Pengumpulan
R2
Gerobak Pemulung
terpisah

Incinerator UDPK Pemindahan

Residu Residu

Pemindahan

Pembuangan Akhir
Sampah

M2, M3

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


REDUCE
PRINSIP : MENGURANGI DAN MENGHEMAT

Contoh :
1. Jangan boros kalau anda belanja!
2. Perhitungkan dengan cermat setiap rencana belanja
anda!
3. Hemat memakai barang! Listrik, air, bahan bakar dll
4. Gunakan seperlunya saja, setiap pemakaian barang.
5. Jangan buang barang sisa yang masih dapat
dipakai!
6. Simpan barang sisa!
7. Pergunakan dahulu barang yang ada ( dalam
persediaan )!
8. Cegah pembuangan sampah di perjalanan / luar
rumah!

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


REUSE
• PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI TANPA
MENGALAMI PERLAKUAN

Contoh :
1. Pegunakanlah barang yg dapat anda pakai beberapa
kali!
2. Pakailah kertas pada kedua sisinya!
3. Sumbangkan dengan ikhlas barang yg telah tidak
anda gunakan kepada yang memerlukan!
4. Check persediaan barang anda 3 bln sekali untuk
disortir disumbangkan atau diberi nilai tambah!
5. Kreatiflah menggunakan kembali barang-barang
bekas anda!

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


RECYCLE
PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI DENGAN MENGALAMI
PERLAKUAN (MENDAUR ULANG)

Contoh :
1. Banggalah anda memakai pembung-kus / alas makanan
dari daun atau bahan lain yang mudah didaur ulang!
2. Hindari pemakaian plastik, styrofoam dll yang sukar
didaur ulang!
3. Kreatiflah mendaur ulang, sediakan waktu belajar! Sisa
kain menjadi selimut / lap. Biji plastik dari botol bekas.
Daur ulang kertas dan pengomposan sampah tidak sukar.
4. Pisahkanlah limbah / sampah organik dan anorganik!
5. Buatlah kompos dari sampah organik (daun kebun, sisa
bahan sayur)
6. Rapikan sampah anorganik (kertas, plastik, logam) agar
mudah diambil yang memerlukan untuk didaur ulang!

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KONSEP 3R PADA SUMBER
PRODUSEN
1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang
2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang
3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama
4. Memberi keterangan bahan yg digunakan

PENJUAL
1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah
2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang

PEMERINTAH
1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R
2. Melakukan promosi / penyuluhan

KONSUMEN
1. Memilih produk berbahan daur ulang
2. Membeli barang yang benar diperlukan
3. Membeli barang berdaya tahan lama
4. Membatasi bungkus / kemasan
5. Melakukan pemilahan
SYAFRUDIN, FT UNIVERSITAS DIPONEGORO
KONSEP 3R PADA SUMBER
PERMUKIMAN
1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll
2. Pemilihan produk “refill”
3. Pengomposan sampah organik
4. Pembatasan penggunaan pampers
5. Mengganti tissue dengan sapu tangan
6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan
7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering
8. Membatasi konsumtivitas
9. Pemanfaatan barang layak pakai
10. Bazar barang bekas

PERKANTORAN
1. Double side copy untuk laporan
2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll
3. Melakukan pemilahan sampah kertas

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan

PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy

PERHOTELAN DAN RESTAURAN


1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan

PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy

PERHOTELAN DAN RESTAURAN


1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


UPAYA 3 R PERMUKIMAN
Penanganan Cara Pengerjaan
3-R

R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan


sampah dalam jumlah besar
Gunakan produk yang dapat diisi ulang
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang
memerlukan.

R-2 Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau


fungsi lainnya
Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.

R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah
terurai
Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos
dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau
manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


UPAYA 3 R FASILITAS UMUM

Penanganan 3- Cara Pengerjaan


R

R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.


Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali.
Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas)
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah medis.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.

R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.


Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.

R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali.


Olah sampah organik menjadi kompos.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


UPAYA 3 R HOTEL, RESTAURAN DAN PERTOKOAN
Penanganan 3-R Cara Pengerjaan
R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang
dapat digunakan kembali.
Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk
produk yang dibelinya.
Memberikan kemasan/bungkusan hanya pada produk yang benar-benar
memerlukannya.
Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah
besar.
Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan.
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya.

R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain,
seperti pakan ternak.
Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah
belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti
pelanggan setia.
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak,
minuman ringan).

R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik.


Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur-ulang sampah.
Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses
lainnya,
Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya
sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan penanganan sampah anorganik.

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


POTENSI PELAKSANAAN KONSEP 3 R PENGELOLAAN
SAMPAH
PLANT DAUR ULANG PENGOMPOSAN

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


SISTEM PERSAMPAHAN

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia


MENUJU INDONESIA
GO GREEN
HOSPITAL

PANDUAN PENDIRIAN
BANK SAMPAH RUMAH SAKIT
SAUT MARPAUNG
Praktisi Daur Ulang
BANK SAMPAH
Bank Sampah adalah:
institusi yang didirikan
masyarakat Indonesia dengan
tujuan mengurangi jumlah
sampah buangan dengan
mekanisme menabung jenis
sampah yang masih memiliki
nilai ekonomis
BUKU TABUNGAN NASABAH
MEKANISME BANK SAMPAH

Pemilahan
Penyetoran
pengepakan
oleh nasabah
Oleh petugas

Penjualan
Penimbangan
Ke Pihak
Oleh petugas
Pemanfaat

Pencatatan Pelaporan
(BUKU TABUNGAN) kedinas LH
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(1)
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(2)
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(3)
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(4)
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(5)
Jenis-jenis Sampah Yang Diterima
(6)
Manajemen Pelaporan Sistem
Online
Pengelolaan Keuangan
Harian Bank Sampah
• Kami akan membuat 1 rekening Bank Sampah
khusus berisi saldo sebesar minimal 10 juta
rupiah, akan kami siapkan karyawan yang stand
by harian membantu pengelolaan
• Haisil pemerimaan penjualan dan pembayaran
nasabah akan kami satukan dalam 1 rekening
sehingga kita bisa memantau mutasi rekening
bersama sama
• Kami siap membayar cash harian semua on
time performance
• Besaran saldo nama kami siapkan ditambah
sesuai kebutuhan
TERIMA KASIH

APSI – Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia

Anda mungkin juga menyukai