Anda di halaman 1dari 34

Cara Mudah-Murah

Kelola Sampah DTW


@juraganerwan
- Ketua I Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) DIY
- Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY
ERWAN WIDYARTO - Narasumber Utama Pusat Latihan Masyarakat
ANTARA PENGELOAAN SAMPAH dan PARIWISATA Pengembangan Generasi Lingkungan (Puslatmas PGL),
KemenLHK, 2020
- Tenaga Ahli Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat
Destinasi Pariwisata (Asdep Tatakelola Destinasi dan
Pemberdayaan Masyarakat, Kemenpar) 2017
- Tim Penyelenggara Indonesia Cultural Festival, KBRI Baku,
Azerbaijan 2017
- Ketua Rombongan Budaya Bamboo Festival di Riyadh, Saudi
Arabia, 2018
- Ketua Dewan Juri Festival Desa Wisata Kabupaten Sleman
2017-2019
- Juri Lomba Bank Sampah DLHK DIY, 2019
Lukisan dari LIMBAH/AMPAS KOPI @juraganerwan
dikoleksi oleh Bu Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar. - Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY
- Tim Penyusun Buku: Dahsyatnya Silaturahim. (Pengalaman
Menginap di Desa Wisata Pentingsari)
Rumus Pengembangan Wisata: 3A

Atraksi, Akses, Amenitas


• Akses ke Destinasi, akses internet,
akses ke layanan online
• Amenitas di DTW – toilet, tempat
parkir, mushola, penginapan,
lapangan bermain, fasilitas
bermain anak-anak, tempat
sampah dll
• Atraksi, atraksi budaya, alam, man
made, --- pengelolaan sampah.
Wisatawan Meningkat – Sampah Meningkat
• Daya Tarik Wisata terus berupaya
menjadi tujuan wisata yang semakin
diminati masyarakat. Baik dari Kota
Sragen sendiri maupun dari luar.
• Harapan kita, dari tahun ke tahun
semakin meningkat pengunjungnya.
Peningkatan ini tentu saja juga
meningkatkan jumlah sampah yang
dihasilkan dari setiap aktivitas
pengunjung dan pedagang yang ada
di kawasan Daya Tarik Wisata.
Sampah Tempat Wisata
Organik Non Organik
- Botol plastik minuman, Kaleng
- Dedaunan bekas minuman
- Sisa - Sachet kopi, sedotan
- Bungkus mie instant, bungkus
Makanan
snack, bungkus permen
- Buah- - Ban Bekas kendaraan kantor
buahan pengelola, sepatu bot
- Kertas, dos makanan, dan
sejenisnya
Sampah sebagai Atraksi Wisata?
• Pengelolaan sampah yang benar, mutlak diketahui
oleh pengelola Daya Tarik Wisata.
Pengelolaan sampah yang benar sesuai UU serta
“ramah lingkungan” harus terus disebarluaskan. Inti
pengelolaan sampah adalah PEMILAHAN.
• Proses PEMILAHAN yang dilakukan di DTW bisa
dikemas sebagai (pendukung) Atraksi Wisata.
• Perlu satu NIAT tersendiri pada pengelola Destinasi
Wisata yang ingin menjadikan pengelolaan sampah
sebagai Atraksi Wisata (Memperindah DTW,
Memenuhi CHSE, Edukasi Pengelolaan Sampah, Spot
Selfie, souvenir dan pelatihan kerajinan dari sampah)
Kemasan Atraksi-nya seperti apa?
• Harus terlihat jelas bahwa sampah di DTW
dikelola dengan pemilahan. Maka di kawasan
ini harus ada TONG PILAH guna menampung
sampah yang dihasilkan. Setidaknya Empat
macam tong pilah: Kertas, Plastik, Kaca/Logam
dan Organik
• Disiplin pemilahan harus ditanamkan,
disosialisasikan ke pengunjung, pedagang
maupun seluruh pengelola.
• Harus ada Tim Khusus yang menangani soal
ini.
PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK
Untuk SUVENIR
LIMBAH KAYU
PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI ATRAKSI
• Efek WOW harus
dimunculkan sehingga
pengunjung tertarik. Seperti
ada GAPURA Penanda Zona
Khusus yang benar-benar
SPESIAL....
• Dibuat dari unsur
SAMPAH
• Menjadi PARK/TAMAN
ZONA KHUSUS
TRASHION – BAJU DARI SAMPAH
ISI ZONA KHUSUS
Berbagai ATRAKSI PENGOLAHAN SAMPAH
• Pembuatan KOMPOS
• Pembuatan Kerajinan
• Pemanfaatan Kompos untuk TANAMAN
• Daur Ulang Terapan
• Taman Organik,
• Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
• KIOS jualan Kompos, Produk Daur
Ulang, tanaman hias, sayuran, suvenir lain
Sampah Anorganik, jika tidak dikelola sendiri, bisa
dikerjasamakan dengan Bank Sampah terdekat.
Setorkan saja sampah anorganik yang telah dipilah
ke sana,
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK
Mengapa penting mengolah sampah Organik?

65
Kemana Sampah Organik Kita
Mengelola Sampah Organik secara Mudah
INSINERATOR LOSIDA

ECOENZYME
INSINERATOR
Teknologi incinerator bekerja dengan cara
membakar sampah secara optimal dengan
pembakaran sempurna pada suhu tinggi
hingga sampah menjadi abu.
Insinerator masih memiliki banyak kendala,
tidak hanya mahal harganya,
operasionalnya pun membutuhkan beaya
yang besar.
Selain itu, tidak semua limbah padat bisa
diproses dengan insenerator. Dan polutan
yang dihasilkan dari proses pembakaran
cukup berbahaya bagi lingkungan.
PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK
KOMPOSTER Berikut cara menggunakan komposter :
1. Pisahkan sampah organik dan nonorganik.
2. Potong kecil sampah organik menjadi sekitar 1-2 cm
3. Masukkan sampah organik yang telah dipotong kecil ke
dalam komposter.
4. Semprot sampah organik dengan bioaktivator (bisa
menggunakan EM4) sampai rata.
5. Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah dan
tutup rapat kembali komposter.
6. Penambahan sampah dapat dilakukan sampai komposter
penuh.
7. Tutup rapat komposter.
8. Diamkan selama + 14 hari agar terjadi proses pengomposan.
LODONG SISA DAPUR
- Bisa menampung sampah
dapur satu komunitas.
- Setelah memasukkan
sampah dapur, sesekali
masukkan pula air cucian
beras dan air gula untuk
mempercepat proses
penguraian sampah.
- Ukuran pralon Losida bisa
20-40 cm disesuaikan dengan
tempatnya.
Tak ada Paralon, Botol pun Jadi
• Paralon bisa diganti botol air
mineral 1,5 L
• Jika ingin daya tampung besar,
botol air mineralnya disambung.
• Bisa pula memakai ember bekas
kaleng cat.

Masuk tanah
Bisa Mempercantik Lingkungan
Yang tidak punya lahan, LOSIDA bisa Yang punya lahan, LOSIDA bisa dijadikan kegiatan
dipasang di POT. KOMUNITAS. Satu LOSIDA bisa dikelola secara berkelompok.
Ecoenzyme
Gula Potong kecil atau larutkan
Merah gula merahnya dengan air,
Perbandingan
masukkan ke dalam wadah.
komposisi bahan
- Gula Merah 1
- Bahan Organik 3 Bahan Masukkan potongan sampah
- Air 10 ORGANIK organik ke dalam wadah, lalu
tuangkan air.

Masukkan air ke dalam wadah


AIR yang mempunyai tutup yang
rapat. Volume air max 60%.

Lakukan fermentasi campuran ketiga bahan


tersebut selama 3 bulan dalam wadah tertutup.
Pemanfaatan sehari-hari EE
1. Karbol dan pembersih = Murni
2. Sabun cair E.E + Sabun cair + Air = 1:1:5
3. Penjernih udara E.E + Air = 1:1000 semprotkan!
4. Pembersih rumah tangga E.E + Sabun cair + Air = 1:1:5
5. Hand sanitizer E.E + Air = 1:400
6. Pupuk dan pestisida organik E.E + Air = 1:1000
Aura Kasih makan bihun
Kelaparan tambah bakwan
Terima kasih matur nuwun
Kekurangan mohon dimaafkan

MATUR
NUWUN
@juraganerwan
erwanjepe@gmail.com
0818 262 111

Anda mungkin juga menyukai