Anda di halaman 1dari 6

Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah di Desa Narmada, Lombok Barat,

Nusa Tenggara Barat

Pengelolaan dan Pemanfaat Sampah atau yang disingkat sebagai PAMANSAM, merupakan
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang terbentuk di Desa Narmada, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. KSM tersebut terbentuk karena
kegagalan masyarakat setempat dalam mengelola sampah, di antaranya adalah kurangnya
disiplin di dalam memilah sampah dimulai dari sumbernya yaitu masing-masing rumah
tangga. Masyarakat setempat juga masih suka melakukan membuang sampah pada saluran
dan tempat-tempat lain dengan sembarangan yang tentu saja dapat membahayakan
lingkungan.

Sampah di saluran Temas Sampah di saluran siphon Gandari

Sampah di samping SDN 5


Narmada

Sampah di samping SDN 5 Sampah di pojok timur SMA


Narmada Narmada

Dalam pelaksanaan kegiatan PAMANSAM di Desa Narmada, maka perlu didukung dengan
adanya organisasi yaitu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) yang di dalamnya meliputi
Kader PKK, Kader Kesehatan, dan Kader Lingkungan. Masing-masing Kader mempunyai
tugas dan fungsi yang saling terkait dengan Kelompok Kerja (Pokja) yang dibentuk untuk
mendukung kegiatan PAMANSAM. Pokja yang terbentuk tersebut di antaranya adalah:
1. Pokja 1
Para Kader yang termasuk dalam Pokja 1 merupakan tim yang khusus mengambil
sampah organik. Sampah ini diambil dari masing-masing rumah penduduk dan
dilakukan setiap hari, kemudian dibawa ke Laboratorium PAMANSAM untuk dijadikan
Bahan Baku Makan Ternak (BBMT). Selain itu, juga bertugas memilah sampah plastik
sesuai dengan jenisnya, karena terdapat 13 jenis platik yang berbeda jenis dan harga.
Para Kader juga tidak bosan untuk mengingatkan masyarakat jika pada waktu yang
telah ditentukan untuk menjual plastik atau menabung sampah plastik, dan juga
memberikan penyuluhan pada masing-masing wilayah para Kader berasal.
Kader lingkungan membawa sampah organic yang
diambil dari masyarakat

Kader lingkungan dibimbing memilah plastik sesuai dengan


jenisnya oleh pihak Kec. Selaparang

Menimbang sampah plastik dan siap dijual ke Kec.


Selaparang Kota Mataram

2. Pokja 2
Pada Pokja 2, para kader berusaha mengajak masyarakat untuk berlatih disiplin dan
tidak malas untuk memilah sampah. Karea kunci utama dari suksesnya kegiatan
PAMANSAM adalah sampah harus dipilah dari sumbernya, yaitu dari masing-masing
rumah tangga sehingga sampah yang dianggap sudah tidak ada gunanya masih bisa
dimanfaatkan menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
3. Pokja 3
Pada Pokja 3, di antara kegiatan para Kader adalah mengembangkan kreatifitas,
meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam hidup, meningkatkan pemanfatan halaman
dan tanah pekarangan dengan pemantapkan “Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah
dan Nyaman” (HATINYA PKK). Selain itu juga, dapat menciptakan lapangan kerja di
bidang kebersihan lingkungan.
4. Pokja 4
Pada Pokja 4, para Kader fokus pada hal Kesehatan ,Kelestarian Lingkungan Hidup serta
Perencanaan Kesehatan. Di PAMANSAM, kita mendapatkan tentang kesadaran hidup
bersih dan sehat serta melestarikan lingkungan hidup. Meningkatkan pengetahuan
kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya budaya hidup bersih dan sehat agar
terhindar dari berbagi penyakit, kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan
kualitas hidup, pencegahan banjir, pengelolaan sampah rumah tangga dan kebersihan
perorangan.
Para kader PKK yang tergabung dalam KSM PAMANSAM menyampaikan cara
pengelolaan limbah sampah kepada masyarakat sekitar. Untuk sampah organik, masyarakat
awalnya dibagikan 100 buah keranjang dan 100 buah karung. Dengan ketentuan, hanya
sampah organik dari sisa rumah tangga saja yang boleh dimasukkan ke dalam keranjang
sampah. Seperti kangkung, daun ubi, daun singkong, sayur paku, kulit ubi, kulit singkong,
kulit nangka, bonggol jagung, kulit pisang, dan semua yang berasal dari tanaman. Sampah-
sampah rumah tangga tersebut akan digunakan untuk makan sapi sebagai Bahan Baku
Makanan Ternak (BBMT).

Sampah organik dijadikan Bahan Baku Makanan Ternak (BBMT)

Kemudian 100 buah karung dibagikan kepada masyarakat untuk mengumpulkan


sampah plastik yang sudah tercemar. Sampah-sampah ini dijual atau ditabung di Bank
Sampah PKK Desa Narmada. Selanjutnya sampah-sampah plastik yang telah terkumpul
tersebut dipilah sesuai dengan jenisnya, kemudian ditimbang, dan dijual ke pengepul barang
bekas di Kecamatan Selaparang - Kota Mataram. Untuk plastik yang belum tercemar, bisa
disimpan atau sewaktu-waktu diserahkan untuk dijadikan kerajinan seperti dompet, tas
belanja, bunga, bantal, dan lain-lain.
Para Kader PKK yang tergabung dalam PAMANSAM juga mengajak para orang tua
yang mempunyai anak sekolah di PAUD untuk membayar iuran sekolah dengan membayar
plastic. Orang tua siswa membawa plastik-plastik untuk dibayar atau ditabung sehingga jika
telah cukup uang tabungan/hasil menjual plastik dapat diambil dan digunakan untuk iuran
Sekolah.
Pada kegiatan Posyandu Balita diterapkan “Jimpitan Plastik”, dimana para orang tua
yang mendatangi Posyandu dihimbau untuk membawa plastik yang nantinya jika sudah
cukup banyak maka plastik-plastik tersebut di setor untuk dijual/ditabung di Bank Sampah
PKK Desa Narmada. Dari uang hasil “Jimpitan Plastik” tersebut digunakan untuk Pemberian
Makanan Tambahan (PMT), dalam hal ini dikelola oleh Kader Kesehatan PKK Desa Narmada.
Limbah plastik dipilah dan ditimbang di jual ke Kecamatan Selaparang

Limbah plastik yang belum tercemar dijadikan kerajinan

Selain menggerakkan masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui program Bank Sampah,
PAMANSAM juga memelihara sapi yang diberi makan dengan sampah organik yang telah
dikumpulkan yaitu Bahan Baku Makanan Ternak (BBMT). Ada dua ekor sapi yang setiap
minggunya ditimbang, berat badannya pun selalu naik serta kondisinya sehat-sehat. Kotoran
sapi mengandung energi yang bisa bermanfaat bagi manusia jika dikelola dengan baik dan
benar, di dalam kotoran sapi banyak mengandung gas metan. Apabila dibiarkan, gas metan
tersebut akan merusak lapisan ozon maka dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya
pemanasan global (global warming). Oleh sebab itu perlu dikelola dengan baik dan tepat
sehingga dampaknya tidak akan merugikan manusia itu sendiri dan juga lingkungannya.
Para Kader PKK Desa Narmada memanfaatkan kotoran sapi untuk energi setelah
melalui proses pengolahan gas. Hal ini dilakukan dengan cara kotoran sapi dimasukkan
dalam reaktor Biogas kemudian di campur dengan air dan diaduk. Gas ini dialirkan melalui
pipa sebagaimana yang sudah direncanakan ke kompor Biogas, bisa digunakan untuk
memasak dan hasilnya tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji ataupun
minyak tanah. Selain digunakan untuk memasak, Biogas ini digunakan juga sebagai
penerang di malam hari, yang dinyalakan sampai sekitar satu jam. Juga bisa digunakan
untuk membaca koran, lampu ini dapat menyala setara dengan lampu listrik yang 10 watt.
Energi biogas untuk memasak dan penerangan di PAMANSAM

Dari ampas cair atau padat Biogas dihasilkan Slurry yang dapat digunakan sebagai
pupuk. Slurry tersebut baik untuk pertumbuhan dan kesuburan tanaman, selain itu juga bisa
dipakai sebagai pupuk cair untuk tanaman hidroponik. Dengan sistem hydrophonik tidak di
perlukan lahan yang luas, cukup menggunakan botol-botol bekas sebagai media tanam
ataupun panic-panci dan juga ember-ember bekas. Karena slurry adalah pupuk organic
sehingga aman di gunakan oleh manusia dan lingkungannya.

Slurry sudah jadi dan dikemas siap dijual di pasaran serta sudah bisa di gunakan untuk menanam
dengan cara hydrophonic

Selain sebagai pupuk, slurry juga sangat baik untuk perikanan. Hal ini di
buktikan dengan dicucinya karung bekas kotoran sapi. Tiga hari kemudian tumbuh
ganggang dan di hari berikutnya anak-anak ikan tumbuh banyak sekali. Sehingga
kami tidak perlu lagi membeli anak ikan cukup dengan membuang bekas slurry dan
dialirkan ke dalam kolam.
Dari hasil yang telah diamati bahwa ikan tumbuh dan berkembang dengan
subur menggunakan slurry, maka para Kader PKK Desa Narmada mencoba membuat
pellet ikan (makanan ikan) yang terdiri dari slurry, dedak, tulang-tulang ikan asin
yang di tepung, serta campuran lainnya, maka jadilah pellet ikan organik. Jadi di sini
limbah dari ikan, yaitu tulang-tulang dan kepala ikan masih bisa dimanfaatkan.
Pelet Ikan Organik, Kolam Ikan, Pemberian Makanan Ikan

Melalui kegiatan yang dilakukan Para Kader PKK Desa Narmada , maka akan ada
penghasilan tambahan yang didapatkan Para Kader di antaranya yaitu:
a. Dapat menggunakan Biogas untuk membuat kue yang dijual/dipasarkan sehingga tidak
lagi menggunakan gas elpiji atau minyak tanah, yang bisa menghemat pengeluaran,
berdasarkan pesanan atau dititipkan di toko-toko terdekat
b. Dapat merasakan hasil tanaman organic untuk kebutuhan para kader sehari-hari. Para
kader mendapatkan jatah 3 polibag sesuai dengan keinginan mereka bisa memilih cabe,
terong atau tomat. Masing-masing kader berhak memiliki 1 polibag sebagai upah
merawat dan PKK menitipkan 2 polibag untuk dirawatkan. Jika sudah berbuah bisa
dijualkan, sehingga setor ke PKK dengan rupiah. Tetapi jika tidak bisa menjualkan, bisa
setor mentahnya nanti ada kader lain yang dapat menjualkannya. Untuk perawatan
pertumbuhan dan kesuburan bisa meminta pupuk cair atau padat pada PAMANSAM
c. Masyarakat mendapat tambahan nilai ekonomi dari menjual plastik yang dihargai
Rp.500,- per kilogram, dan bisa dihargai lebih tinggi jika kebersihan dan kualitas plastik
lebih baik
d. Kader lingkungan mendapat tambahan nilai ekonomi dari memilah plastik berdasarkan
jenisnya. Dimana terdapat beberapa jenis plastik dan mempunyai nilai yang bervariasi.
e. Di masa mendatang berencana bisa menjual souvenir dari kerajinan limbah plastik.
Jika semua masyarakat sudah sanggup melakukan kegiatan ini dengan penuh
kesadaran dan konsisten, maka kita sudah berupaya untuk dapat mengurangi krisis energi
dimana harga minyak tanah dan elpiji semakin hari semakin mahal dan kadang-kadang
langka. Sedangkan menggunakan Biogas, memperkenalkan kepada masyarakat adanya
Energi baru terbarukan serta ramah lingkungan. Selain itu, dapat mengurangi krisis pangan
karena bumi diperlakukan dengan penuh tanggung jawab dengan menggunakan pupuk
organik sehingga hasil pertanian lebih berlimpah dan berkualitas
Kegiatan di PAMANSAM ini bersifat guyub, bergotong royong sehingga nilai-nilai
kebersamaan bisa diwujudkan. Melalui kegiatan yang dilakukan Para Kader PKK di Desa
Narmada tersebut juga dapat mengurangi resiko kerusakan lingkungan dengan kerugian-
kerugian yang di akibatkan oleh rusaknya lingkungan bisa ditekan, dan memberikan contoh
dan warisan untuk bersikap arif dan bijaksana dalam mengelola bumi yang semakin panas
ini.

Oleh:
Widya Aprilia Kurnia
Jabatan Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan
Balai Teknik Cipta Karya Wilayah II

Anda mungkin juga menyukai