Anda di halaman 1dari 13

PERAN MASJID MELALUI BADAN USAHA MASJID BIDANG AGROBISNIS

BERBASIS SAMPAH DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN


JAMA’AH YANG BERDAMPAK PADA KEMAKMURAN MASJID
Studi Kasus Pemberdayaan Masjid Kepada Ibu-Ibu Pengajian Masjid Mujahidin Desa Ujungrusi,
Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal

Tulisan ini mencoba mendeskripsi strategi masjid dalam mendorong ibu-ibu jama’ah masjid
mujahidin, desa ujungrusi, kec adiwerna, kab tegal menjalankan usaha budidaya sayuran, ayam serta lele
berbasis pengelolaan sampah. Tulisan diawali dengan sejarah panjang dari langkah kecil yakni lahirnya
badan usaha masjid yang memilik unit usaha pengangkutan sampah warga sekitar masjid. Tulisan ini juga
berusaha memotret transformasi usaha masjid pengelolaan sampah yang berkembang dimana mengubah
sampah organik menjadi pupuk untuk sayuran dan magot untuk pakan ayam dan lele.

Usaha masjid ini tiap bulanya dapat menghasilkan pendapatan bersih kisaran Rp.500.000/orang
serta menghemat belanja sayuran hingga Rp.300.000/orang dengan jumlah personil 12 orang ibu-ibu
jama’ah. Tidak terhenti pada manfaat pribadi, usaha pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan
agrobisnis menghasilkan pemasukan infaq rutin penunjang operasional masjid hingga Rp.3.000.000,-
perbulan. Dibalik profit tersebut terdapat kontribusi dari retribusi sampah, penjualan budidaya lele, ayam,
aneka sayuran, pupuk kompos, serta jasa eduwisata pengelolaan sampah yang kemudian dinamakan
TESTA. Testa atau kepanjangan dari taman edukasi sampah dan agrowisata menjadi wahana pengelolaan
sampah dan agrobisnis yang dikemas menjadi wisata sehingga bernilai ekonomis.

Hal yang menarik disini adalah proses hadirnya semangat ukhuwah pada jama’ah ibu-ibu yang
dibimbing oleh para ustadzah saat ibu-ibu jama’ah bekerja dilapangan yang mana menjadi kelanjutan atau
praktik dari ceramah yang disampaikan pada pengajian ahad pagi. Hal ini tentu menjadi poin utama pada
tulisan ini dimana fenomena usaha memakmurkan jama’ah secara ekonomi mampu mendorong usaha
memakmurkan masjid secara berkelanjutan. Dalam paparan lebih detil tulisan ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan memotret kondisi sebelum dan sesudah usaha dikaitkan dengan jumlah
kehadiran sholat dan pengajian di masjid. Harapannya, melalui potret aktivitas dalam tulisani ini dapat
menjadi referensi atau inspirasi dalam usaha memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rerata Garis Kemiskinan (GK) nasional sebesar Rp
486.168 per kapita per bulan September 2022. Artinya, jika rerata pengeluaran penduduk untuk
memenuhi kebutuhan minimum makanan dan nonmakanan di bawah angka tersebut dapat dikategorikan
miskin. Komoditi makanan masih memberikan sumbangan terbesar terhadap GK. Kebutuhan makanan
berkontribusi sebesar 76,49% terhadap GK perdesaan.  Sementara, kebutuhan nonmakanan berkontribusi
terhadap GK perdesaan sebesar 23,51%.Artinya ketahanan pangan merupakan hal harus perlu digalakan
dalam rangka membantu warga miskin. Kondisi demikian juga mirip dengan kondisi kemiskinan di desa
Ujungrusi kecamatan Adiwerna kab Tegal. Oleh karenanya pengurus masjid Mujahidin mencanangkan
program ketahanan pangan melalui bumas atau badan usaha masjid berbasis pengelolaan sampah.

Bumas sendiri berdiri ditahun 20

Dari hal tersebut dicetukanlah usaha yang digagas pemuda masjid mujahidin untuk membantu
kaum ekonomi lemah dengan memanfaatkan usaha berbasis sampah. Ditahun 2021 ditemukan hal yang
berbeda di masjid Mujahidin RT 5 desa ujungrusi yang mana telah memiliki bumas yang bergerak bidang
persampahan. Tidak lama berselang 2 tahun saat ini masjid mampu memiliki kas operasional yang stabil.
Yang menjadi tdiak kalah penting disini adalah adanya peningkatan jumlah jama’ah baik jama’ah sholat
lima waktu maupun pengajian. Sholat lima waktu di masjid mujahidin meningkat menjadi diatas 35-50
jama’ah. Sedangkan untuk pengajian terutama ibu-ibu meningkat menjadi diatas 60.

Kondisi diatas tentu menjadi hal yang menarik terkait tata kelola masjid dengan melalui bumas
yang bergerak dibidang pengelolaan sampah sehingga mampu mendorong kemakmuran masjid. Oleh
karenanya tulisan ini diharapkan menjadi pelopor ataupun inspirasi bagi model manajemen masjid atau
mushola yang lain berbasis agrobisnis dan pengolahan sampah. .Dalam penjabaranya tulisan ini memuat
bagaimana strategi pemberdayaan jama’ah ibu-ibu dalam wadah bumas dalam mengelola sampah
sehingga bernilai ekonomis.Selanjutnya tulisan ini juga memuat dampak atau output dari kegiatan
tersebut terhadap kondisi masjid mujahidin desa ujungrusi kec Adiwerna, Kab Tegal.

Kerangka Kerja

Dalam mewujudkan ketahanan pangan dalam konsep agrowisata berbasis pengolahan sampah,
bumas masjid mujahidin membagi dua tahapan. Tahapan pertama dimulai dengan sosialiasi pemilahan
sampah dari rumah. Tahap kedua pengolahan sampah.untuk budidaya sayur dan ternak ayam, lele yang
juga dikemas dalam eduwisata berbayar untuk pelajar.

Strategi sosialisasi menjadi langkah awal yang menjadi ujung tombak pengolahan sampah.
Pasalnya dilapangan hampir 50% pengolahan terkuras pada proses pemilahan sampah. Memang saat ini
sudah banyak alat pemilah namun membutuhkan dana untuk membeli dan perawatan yang sangat besar
untuk sekelas sepersepuluh desa atau total jama’ah masjid mujahidin yang berjumlah 200 KK. Oleh
karenanya untuk mengefisiensi proses pemilahan dibuatlah skema pemilahan sampah dari rumah dimana
tiap rumah menyediakan karung atau tong sendiri tiga tempat sampah yakni organik, anorganik dan
rongsok layak jual. Untuk sampah jenis organik seperti daun-daunan, sisa makanan, kotoran lain-lain
diambil maksimal dua hari sekali. Sedangkan sampah anorganik seperti sisa pembalut, plastik bungkus
kertas sisa makanan, rokok dan lainya yang sisa dijual kembali. Sedangkan Tong sampah ketiga berisi
sampah jenis apapun yang bernilai atau layak jual seperti barang elektronik hp, tv,dll ataupun besi, botol
plastik hingga kertas yang berjumlah banyak.

Sekilas pemilahan sampah diatas mirip pada umumnya dan berpotensi mangkrak dimana di
mana-mana banyak ketidakdisiplinan pemilahan sampah walaupun sudah tersedia 3 jenis tong sampah.
Untuk mengatasi hal tersebut pengurus bumas berkoordinasi dengan pengurus masjid dalam sosialisasi
sampah kepada warga atau jama’ah himbauan melalui himbauan di setiap ceramah pengajian disiplin
memilah sampah. Disamping itu bumas memberikan penghargaan atau “reward” bagi yang baik dan
benar dalam memilah sampah dari rumah yakni diskon retribusi Rp.5000/bulan dan pembagian bibit
tanaman serta sertifikat.

Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah dimulai dari sistem pengangkutan, hari jemput sampah, untuk sampah layak jual bisa
dikumpulkan setiap bulan sekali saat penimbangan kegiatan bank sampah. Saat petugas angkut ambil
sampah sekaligus menambil retribusi yang wajib dibayarkan maksimal tanggal 5 tiap bulan. Apabila tidak
disiplin bayar maka sampah tidak dimabil dan dicantumkan namanya di papan info desa serta masjid
mujahidin. Hal tersebut diberlakukan mengingat perlu tindakan tegas karena tidak sedikit masyarakat
yang sebelumnya meunggak pembayaran iuran retribusi sampah. Adapun bagi masyarakat yang masuk
kategori sangat miskin dapat mengajukan keringan kepada desa sehingga diberi subsidi oleh desa untuk
pembayaran retribusi sampah. Jumlah angkut rata-rata 2 gerobak perhari atau kurang lebih sekitar 400 Kg
dengan jumlah nasabah sampah 200 rumah.

Sistem pemilahan tahap 2 di TPS atau gudang testa. Pada pemilahan sampah lanjutan difokuskan untuk
mendistribusikanya ke pengolahan yang lebih spesifik. Pada sampah organik misalnya, sampah yang
bersifat busuk, baik itu sisa makanan dan lainya di tumpahkan di wadah yang bersisi magot. Adapun
magot sendiri merupakan siklus larva daripada “black soldier fly" dari afrika yang mampu memakan
hampir berbagai jenis sampah organik. Dengan wadah magot lebih dari 400 Kg yang tersebar di lahan
100 m2 mampu menghabiskan sampah organik hingga 200 Kg perhari.

Adapun sampah sisa sampah organik yang tidak layak untuk pakan magot seperti sisa cairan minyak,
daun kering, dsb di tempatkan di wadah kompos untuk menjadi media tanam atau pupuk. Dengan
menggunakan drum plastik 150 liter mampu menampung 20 Kg-50Kg sampah organik perhari untuk
kemudian di panen hasil komposnya tiga bulan mendatang.

Sedangkan untuk sampah residu yang mana sampah yang mayoritas sampah angorganik namun tidak
bernilai dimasukan kedalam tempat pembakaran sampah minim asap atau pabasma. Pabasma sendiri
merupakan inovasi dari pemuda tegal untuk memusnahkan sampah tanpa menimbulkan pecemaran udara
yang berbahya bagi kesehatan maupun ozon sehingga ramah lingkungan. Secara teknis pabasma dapat
menampung hingga 3 tong atau 6 gerobak sampah perhari dengan pembakaran lebih dari 5 jam perhari.
Dengan kapasitas tersebut dapat mengakomodir sampah residu baik organik maupun anorganik yang
tidak terolah.

Gambar sketsa Pabasma Gambar asli Pabasma

Adapun hasil dari pembakaran di pabasma dimana abu sampah kemudian diolah kembali menjadi paving
yang dibeli oleh pemdes tiap tahunya.

Agrowisata

Hasil olahan sampah menjadi pupuk dan mediate tanam bagi tanaman.

Agorowisata

saat solat idul fitri secara jama’ah hampir semua masyarakat hadir, untuk diumumkannya
kegiatan pemilahan sampah dari rumah

Melalu pengajian ayat qur’an- penjadawalan materi setiap bulan sekali. Untuk memulai kami

Kerjasama dengan sekolah dalam kurikulum merdeka belajar dg memasukan kurikulum sampah
Strategi

STRATEGI AGROWISATA & PENGOLAHAN SAMPAH

Dari kondisi tersebut tercetuslah bumas sebagai upaya kemandirian masjid tidak hanya sesaat
namun juga untuk jangka panjang. Disamping itu

Bagi sebagian warga berpendapat bahwa sebaiknya penggalangan dana sebaiknya melalui
edukasi melalui ceramah atau menyiapkan kotak amal hingga QRIS agar tidak mengganggu warga di
jalan Badan Usaha Masjid atau bumas merupakan bagiaan dari unit penggalangan masjid Mujahidin desa
ujungrusi, kecamatan adiwerna kabupaten Tegal. Bumas lahir sebagai ikhtiar menuju kemandirian kas
masjid atas maraknya penggalangan masjid atau musholla di jalan, toko, rumah ke rumah yang mendapat
stigma negatif bagi sebagian warga. Disamping itu, bumas juga sebagai strategi dakwah meramaikan
kegiatan pengajian dengam cara memberdayakan jama’ah khususnya ibu-ibu untuk

Permasalahan semakin menumpuknya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah Kab Tegal

menjadi alasan utama terbentuknya komunitas Bank Sampah Bestari desa Ujungrusi. Adapun desa
Ujungrusi, Kec. Adiwerna, Kabupaten Tegal memiliki rata-rata 10 ton/bulan produksi sampah dimana
60% berupa sampah organik rumah tangga dan 30% berupa sampah anorganik (plastik) serta 10%
sampah residu. Namun dalam observasi ditemukan bahwa optimalisasi bank Sampah dinilai perlu
ditingkatkan mengingat pengurangan sampah hanya berkisar 10% tiap bulan. Sampah yang berhasil
dikurangi dalam hal ini masih terbatas pada jenis sampah besi, kardus,kaca, bekas ember dengan
menjualnya ke pengepul rongsok. Adapun untuk jenis sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan
plastik yang notabene penyumbang terbesar penunpukan sampah di TPA belum mampu di kelola atau
dikurangi. Hal ini dapat dipahami mengingat kegiatan bank sampah bestari masih bersifat manual dan
hanya mengandalkan gotong-royong anggota yang berjumlah 12 orang ibu-ibu rumah tangga yang
tergerak untuk membantu ekonomi keluarga dari hasil menjual sampah rongsok.

Berangkat dari kondisi diatas maka dibentuklah skema pemberdayaan untuk membantu
komunitas Bank Sampah Bestari dalam mengurangi sampah di desa Ujungrusi Kec Adiwerna Kab Tegal
sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kedua tantangan tersebut menjadi target
tujuan pemberdayaan sekaligus menjadi indikator keberhasilan. Sehingga output dari pemberdayaan
disini adalah: pertama berkurangnya volume sampah hingga 100% atau 10 ton tiap bulan dalam waktu
satu tahun. Kedua, meningkatnya penghasilan ekonomi anggota bank sampah bestari setidaknya 20% dari
pendapatan awal hasil menjual rongsok.

Secara teknis pemberdayaan yang diusulkan untuk menjadi solusi diatas adalah dengan
menyediakan seperangkat atau paket alat pengolah sampah yang terintegrasi supaya efektif dan efisien
dalam mengolah sampah sehingga bernilai ekonomis. Pertama mesin pemilah sampah, kedua kandang
Magot Panen Otomatis, ketiga Mesin Pencetak Pelebur untuk cetak paving dari sampah plastik dan
keempat tungku bakar tanpa asap.
Metode, : observasi, wawancara, Metode penulisan ini menggunakan metode observasi yang
dipadukan dengan wawancara guna memotret secara omprehensif dari tujuan tulisan ini.

1. Mengangkat permasalahan.

Kemandirian masjid, kesejahteraan umat,

2. Memunculkan pertanyaan penelitian.

3. Mengumpulkan data yang relevan.

4. Melakukan analisis data.

5. Menjawab pertayaan penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan

Kondisi sebelum

Strategi

Kondisi

kesimpulan, saran

Penyertaan modal

Hal ini menjadi dakwah tersendiri mengapa didirkan bumas adalah masyarakat desa ujungrusil ekonomi
bawah cenderung lebih mementingkan pekerjaan ketimbang solat tepat waktu di masjid. Oleh karenanya
pendekatan spiritual ekonomi menjadi fokus utama kami.

PEMASUKAN
Retribusi sampah 4.000.000 Rp. 20.000 X 200 rumah
Lele 1.500.000 Rp. 20.000 X 900 Kg (9.000 lele/9 kolam)
Ayam 1.800.000 Rp. 60.000 X 30 ayam kampung (30 X 12 bulan-
360 ayam/tahun)
Tanaman Sayur & hias 300.000 Kangkung
pokcay
sawi
cesimcs
Pupuk Organik 2.000.000 Rp. 2.000 X 1.000 Kg = 2.000 .000
Eduwisata 3.400.000
Penjualan Paving 2.000.000 Pokcay 5.000/Kg
15.000.000

TAHUNAN

PEMASUKAN
Retribusi sampah 48.000.000 Rp. 20.000 X 200 rumah X 12bulan
Lele 18.000.000 Rp. 20.000 X 900 Kg (9.000 lele/9 kolam)
Ayam 28.800.000 Rp. 60.000 X 40 ayam kampung (40 X 12 bulan-
480 ayam/tahun)
Tanaman Sayur & hias 43.200.000 Penjualan

Pupuk Organik 24.000.000 Rp. 2.000 X 1.000 Kg = 2.000 .000


Eduwisata 18.000.000
180.000.000

Khasiat Manfaat Sayur Pakcoy / Sawi


Mencegah Osteoporosis ( Cegah Osteoporosis)
~ Sawi banyak mengandung vitamin dan mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada sawi
tergolong dalam kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam kategori excellent adalah
mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal asam amino triptofan dan serat pangan ( dietaryfiber)
.
~ Zat-zat gizi yang termasuk dalam kategori very good pada sawi adalah kalium, tembaga, fosfor, besi,
magnesium, vitamin B6, vitamin B2, dan protein.

Sayuran ini dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk bersantap karena diklaim memiliki kandungan
gizi tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan Anda. Disalin dari Hello Sehat, dalam satu cangkir atau 70
gram pakcoy, mengandung 1 gram protein, 1,5 gram karbohidrat, 0,7 gram serat, 5 persen kalium, 62
persen vitamin A, 52 persen vitamin C, 7 persen kalsium, 5 persen vitamin B6, 3 persen magnesium, dan
3 persen zat besi.

Berdasarkan data tersebut, kandungan tertinggi pakcoy adalah vitamin A dan vitamin C, jenis vitamin
yang berperan penting sebagai antioksidan dalam tubuh untuk mencegah terbentuknya radikal bebas.
Karena itu pula, pakcoy menempati peringkat keenam pada kategori buah dan sayuran padat gizi
berdasarkan Aggregate Nutrient Density Index (ANDI), sehingga nutrisi di dalam pakcoy tidak perlu
diragukan lagi.
Sayur yang memiliki batang renyah ini juga mengandung zat kolin yang berguna untuk melawan
peradangan di dalam tubuh. Bila dikonsumsi secara teratur, kandungan kolin yang ada di dalam pakcoy
bahkan diklaim dapat menurunkan gejala yang disebabkan oleh inflamasi seperti nyeri sendi dan arthritis
atau radang sendi.

Dalam budidaya agrobisnis seperti lele, ayam, kangkung dan pakcoy keempat item tersebut
dipilih dengan beberapa pertimbangan. Pertama mudah perawatan atau pemeliharaan termasuk dalam
urusan pakan. Kedua budidaya diatas dapat dirangkai kedalam siklus hilirisasi pengelolaan sampah
dimana pakan ayam & lele berasal dari magot sedangkan tanaman sayuran dari kotoran ayam & lele.
Dengan siklus tersebut menjadikan biaya operasional lebih hemat dikarenakan tanpa membeli pakan
maupun pupuk.

Guna mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga masing-masing anggota maka ternak ayam
sejumlah

Sebagai Untuk ayam dan lele pakan berasal dari magot yang dibudidaya berbasis sampah organik
yang sudah dipilah, sehingga menekan biaya pakan. Selanjutnya dari kotoran hewan baik lele dan ayam
menjadi pupuk untuk tanaman kangkung dan pakcoy sehingga turut menekan biaya pupuk. Skema
hilirisasi sampah tersebut dikemas dan didesain sedemikian supaya menjadi media edukasi bagi pelajar
dengan tarif terjangkau.

Sebelum

Pengelolaan Sampah Residu

dari retribusi sampah, penjualan budidaya lele, ayam, aneka sayuran, pupuk kompos, serta jasa
eduwisata pengelolaan sampah yang kemudian dinamakan TESTA

LAMPIRAN DOKUMENTASI

TEMA KEGIATAN FOTO KETERANGAN


Penimbangan Sampah Edukasi pilah sampah
Pilah dari rumah dilakukan saat pengajian
berlangsung sebagai
upaya mendisiplinkan
jama’ah dengan nilai-
nilai islam

Panen Budidaya Sayur Sayur hidroponik


Hidroponik mencakup cesim,
kangkung, dll yang
pupuknya berasal dari
kotoran lele dan pupuk
organik sampah

Eduwisata tentang
sampah dan buidaya
magot

Gudang pengolahan
sampah terpadu berada di
samping lapangan SMK2
adiwerna kab Tegal
Pemilahan sampah

Setelah dipilah, sampah Salah satu Inovasi


residu atau sampah yang dengan investasi yang
tidak terolah dimasukan murah (15an juta)
ke tungku pembakaran namun memiliki
sampah tanpa asap kapasitas bakar 3 kubik
sampah/hari

ALUR PROSES AKTIFITAS BADAN USAHA MASJID UNIT PENGELOLAAN SAMPAH

Standar Pelayanan Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang

1 Persyaratan 1. Rumah/kantor/sekolah/tempat usaha calon pelanggan harus


berada pada jalur/rute pengangkutan sampah.
2. Calon pelanggan harus mengisi formulir yang telah disediakan
pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
3. Melampirkan foto copy KTP.
4. Bagi tempat usaha berbadan hukum wajib menyertakan surat
izin usaha.
5. Tersedianya TPS di Lokasi yang diajukan

2 Sistem, mekanisme dan Mekanisme dan prosedur :


prosedur
1. Sumber sampah berasal dari sampah rumah  tangga dan sampah
  publik.
2. Jenis sampah adalah sampah domestik (sampah rumah tangga
 
dan sampah sejenis sampah rumah tangga).
  3. Pengumpulan sampah dengan cara pewadahan dari masing-
masing tempat sumber sampah dan diangkut secara mandiri
  oleh masyarakat menuju TPS (Tempat Penampungan Sampah);
  4. Sampah yang sudah ditampung di TPS, kemudian diangkut untuk
diolah di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir).

3 Jangka waktu Pembuatan MOU / Nota Kesepahaman selama 7 hari

4 Biaya/tarif Tarif retribusi sesuai dengan Perda Kabupaten Lumajang No.2 Tahun
2016

5 Produk layanan Jasa Pengangkutan Sampah

6 Penanganan pengaduan 1. Website www.lumajangkab.go.id


2. Website www.dlh.lumajangkab.go.id
3. Email: lingkungan@lumajangkab.go.id
4. Telepon/ Fax : 0334-888358
5. Telepon/HP : 082 132 705 564

7 Dasar hukum 1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2010,
tentang Pengelolaan Sampah Regional Jawa Timur(Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 4 Seri E.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010, tentang
Pedoman Pengelolaan Sampah (Berita Negera Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 274)
3. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan
(Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2008 Seri D
Nomor 29
4. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan
Sampah
5. Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2018 Tentang Kebijakan
Strategi Daerah tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

8 Sarana dan prasarana, 1. Formulir permohonan


dan/ atau fasilitas 2. Komputer dan printer
3. Ruang tunggu
4. Tempat parkir
9 Kompetensi pelaksana Pengangkutan Sampah dilaksanakan oleh petugas operasional Dinas
Lingkungan Hidup 

10 Pengawasan internal Kasi Penanganan Sampah

11 Jumlah pelaksana 6 (Enam ) orang

12 Jaminan pelayanan Apabila pelaksanaan pengangkutan sampah melebihi dari waktu yang
telah ditentukan, maka pelanggan dapat melayangkan pengaduan sesuai
 
dengan ketentuan yang telah ditetapkan  

13 Jaminan keamanan Dijamin karena dilaksanakan sesuai SOP

14 Evaluasi kinerja pelaksana 1. Evaluasi kinerja dilakukan melalui Survei Kepuasan Masyarakat
(SKM) dengan mekanisme sebagai berikut:
2. Setiap pelanggan Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA secara
acak akan diberikan formulir SKM untuk diisi.
3. Pengumpulan dan pengolahan data.
4. Analisa data dan evaluasi.
5. Tindak lanjut hasil evaluasi.
6. Evaluasi berdasarkan pengawasan atasan langsung terkait kinerja
dan kedisiplinan

A. Al Kautsar, Rancang Bangun Archimedean Screw Mesin Extrusion Blow Molding, Tugas
Akhir, Universitas Jember, Jember, 2015.
Amran, Yusuf .2015. Pemanfaatan Limbah Plastik Untuk Bahan Tambahan Pembuatan Paving
Block Sebagai Alternatif Perkerasan Pada Lahan Parkir Di Universitas Muhammadiyah
Metro.Jrnal Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro
Herianti. 2009. From Trash To TRASHION Kreasi Limbah Plastik. Jakarta: Penerbit P.T
Gramedia Pustaka Utama
Mesin Pemindah Bahan, Andi, 2006.WAM, Inc. Screw Conveyors Engineering Guide and Part
Catalogue, WAMGROUP, 2006.
Sri Subekti. 2010. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat. Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi: I24 – I30. Semarang, Juni 2010: Fakultas Teknik
Universitas Wahid Hasyim.

Anda mungkin juga menyukai