http://journal.trunojoyo.ac.id/pangabdhi
ISSN: 2477-6289
Abstrak
Pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan peran bank sampah guna meningkatkan
pendapatan ibu-ibu di Desa Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini
diarahkan untuk bagaimana mensosialisasikan peran bank sampah ,sehingga dengan memanfaatkan bank
sampah maka masyarakat memiliki kesadaran untuk meminimalisir sampah dengan melakukan
pemilihan dan pemilahan sampah, sehingga sampah itu memiliki konsep tidak hanya merugikan namun
dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat secara umum dan bagi ibu-
ibu secara khusus, terutama ibu-ibu yang ada di Desa Pentadu Barat. Kegiatan ini diselaraskan bersama
dengan kegiatan program yang dilakukan oleb Badan Penangulangan Bencana Daerah dan Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Boalemo. Dalam mewujudkan hal tersebut, metode yang
ditawarkan adalah dengan melakukan pendampingan berupa sosialisasi dan pelatihan kepada
masyarakat yang ada di Desa Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo dan ini
membutuhkan keterlibatan stakeholder di daerah tersebut. Adapun Hasil yang telah dicapai adalah
masyarakat diharapkan mampu mengoptimalisasikan penggunaan bank sampah sebagai salah satu media
mengurangi sampah yang terdapat dimasyarakat. Sehingga sampah-sampah tersebut mampu
meningkatkan pendapat bagi masyarakat lebih khusus ibu-ibu rumah tangga yang merupakan penghasil
sampah terbesar.
manusia masih terus berjalan. Setiap tahunnya, mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah,
dapat dipastikan volume sampah akan selalu sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat
bertambah seiring dengan pola konsumsi dalam pengelolaan sampah secara bijak.
masyarakat yang terus meningkat. Dan hal ini tidak Harapannya akan dapat mengurangi jumlah sampah
hanya terjadi di kota-kota besar namun juga terjadi yang diangkut ke TPA. Pembentukan bank sampah
dikota-kota kecil yang memiliki kepadatan yang ini merupakan momentum awal dalam pembinaan
cukup tinggi dan adanya aktivitas perekonomian kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai
yang tinggi. memilah, mendaur ulang dan memanfaatkan
Kecamatan Tilamuta secara geografis, sampah. Hal ini penting, karna sampah mempunyai
berdasarkan data tahun 2017 kecamatan Tilamuta nilai jual.
mempunyai jumlah penduduk 28.516 jiwa terdiri Peran Bank Sampah menjadi penting dengan
dari penduduk laki-laki 14.525 jiwa dan penduduk terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81
perempuan 13.991 jiwa. Kepadatan penduduk Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tilamuta pada tahun 2017 sebesar 92 jiwa per Km². Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Desa Pentadu Barat yang merupakan salah satu Tangga. PP tersebut mengatur tentang kewajiban
desa yang terdapat di Kecamatan Tilamuta produsen untuk melakukan kegiatan 3R dengan
memiliki jumlah penduduk laki-laki 1.424 dan cara menghasilkan produk yang menggunakan
perempuan 1.413 jiwa (Badan Pusat Statistik kemasan yang mudah diurai oleh proses alam, yang
Kabupaten Boalemo, 2017). menimbulkan sampah sesedikit mungkin.
Desa Pentadu Barat Memiliki jumlah penduduk Berdasarkan PP tersebut, maka pembentukan Bank
2.837 jiwa. Berdasarkan data penduduk tersebut Sampah didesa Pentadu Barat tersebut dapat
desa Pentadu Barat memiliki Jumlah KK 300 yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang merupakan
kesemuanya menghasilkan sampah rumah tangga motor penggerak sekaligus penghasil sampah
yang cukup tinggi, sehingga hal ini dapat rumah tangga.
menimbulkan permasalahan bagi Desa Pentadu Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan
Barat dimana melihat dengan tingginya jumlah KK salah satu wujud konkrit implementasi Tri Dharma
300 dengan setiap KK menghasilkan 1 Kg sampah Perguruan Tinggi. Bentuk kegiatan yang
maka bisa dibayangkan berapa sampah yang dilaksanakan ini adalah memberdayakan ibu-ibu
dihasilkan oleh masyarakat Desa Pentadu Barat rumah tangga dalam rangka memperkuat ketahanan
sedangkan di Desa Pentadu Barat tersebut hanya dan ekonomi keluarga di wilayah pedesaan melalui
memiliki TPS 1 yang tentunya menampung sampah pemanfaatan sampah dan bank sampah sehingga
rumah tangga yang sangat tinggi. memberikan kontribusi ekonomi yang optimal bagi
Masalah yang kedua adalah belum terbentuknya perekonomian keluarga yang akan berdampak pada
bank sampah di desa Pentadu Barat yang bisa perekonomian warga khususnya ibu-ibu di Desa
memberikan solusi bagi masyarakat di desa tersebut Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten
untuk mengatasi persoalan sampah. sehingga Boalemo dan wilayah yang luas.
berdasarkan hal tersebut pemerintah Kabupaten Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu
Boalemo pada tahun 2008 telah membentuk suatu adanya usulan penyelesaian masalah dalam rangka
kantor Lingkungan Hidup yang menangani meningkatkan pendapatan ibu-ibu di Desa Pentadu
persoalan sampah. Melalui kantor Lingkungan Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo
Hidup tersebut bisa memberikan sosialisasi dan dalam hal meningkatkan peran bank sampah,
pendidikan kepada masyarakat. Sehingga kegiatan sehingga masyarakat ibu-ibu di desa pentadu Barat
tersebut dapat mengurangi sampah yang terjadi memiliki mata pencaharian tersendiri untuk
dimasyarakat melalui kegiatan pembatasan menopang kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
timbunan sampah, pendauran ulang, dan Adapun usulan penyelesaian masalah diantaranya:
pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal 1. Tahapan Analisis/Identifikasi potensi
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3 R) Pada tahapan analisis/ identifikasi potensi
melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan berdasarkan survey lapangan di desa Pentadu
terprogram. Meskipun demikian, kegiatan 3R ini Barat merupakan salah satu desa yang
masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya merupakan binaan dari Dinas Lingkungan
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Hidup dan Kehutanan, di Desa Pentadu Barat
Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi hal memiliki TPS atau Tempat Pembuangan
tersebut di atas, Kementrian Lingkungan Hidup Sementara yang disediakan oleh Dinas
melakukan upaya pengembangan Bank Sampah. Lingkungan Hidup untuk mengumpulkan
Kegiatan ini bersifat Social engineering yang sampah-sampah rumah tangga yang akhirnya
Nani, S dan Selvi Peran Bank Sampah 145
diangkut langsung pada Bank Sampah yang akan dimasukan dalam aplikasi tabungan
Ada Di Dinas Lingkungan Hidup. Namun hal sampah melalui bank sampah yang nantinya
ini dianggap belum efektif karena kurangnya akan dibentuk dan ini sepenuhnya akan
tenaga kerja yang khusus mengumpulkan dan dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangganya yang
memilah sampah yang berada di TPS di Desa nantinya akan dibentuk.
Pentadu Barat. Selain itu masyarakat yang 2. Metode
ada di Desa Pentadu Barat mengalami Metode yang digunakan dalam meningkatkan
kesulitan dalam proses pemilahan sampah peran bank sampah untuk meningkatkan
untuk diangkut ke Bank Sampah yang pendapatan ibu-ibu adalah memberikan edukasi
posisinya berada jauh di Dinas lingkungan kepada ibu-ibu bagaimana melakukan dan
Hidup dan Kehutanan yang memiliki biaya menggunakan prinsip 3R yaitu Reduce adalah
oprasional yang cukup besar sehingga perlu mengurangi sampah dengan mengurangi
dibentuknya Bank sampah di Desa Pentadu pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu
Barat kita butuhkan.Reuse adalah berarti
2. Pendidikan dan Pelatihan memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak
Tahapan ini dilakukan untuk memberikan terpakai dan Recycle adalah mendaur ulang
pendidikan dan pelatihan bagi ibu-ibu barang. Dan manafaat metode ini adalah
bagaimana memilih dan memilah sampah- mengurangi tumpukan sampah organik dan
sampah organik maupun unorganik, unorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat.
kemudian memberikan pelatihan bagaimana Metode ini dianggap sangat penting mengingat
memberdayakan sampah organik dan desa Pentadu Barat memiliki TPS (Tempat
sampak un organik menjadi sampah yang Penyimpanan Sementara) sampah, yang
memiliki nilai ekonomis yang dapat merupakan binaan langsung dari Dinas
meningkatkan pendapatan mereka tentunya Lingkungan Hidup Kabupaten Boalemo.
melalui peran bank sampah yang nantinya 3. Kebijakan
akan dibentuk di desa Pentadu Barat. Perlu ada kebijakan pemerintah untuk mengatur
3. Pengawasan Berkelanjutan persoalan sampah, kebijakan pemerintah daerah
Dalam tahapan ini diharapkan adanya ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres)
sinegitas antara pemerintah daerah, kecamatan No. 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan
maupun desa dalam hal memberikan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah
sosialisasi tentang pembentukan dan Tngga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
pemanfaat bank sampah secara terus menerus Tangga. Melaui kebijakan yang diterbitkan 23
dan tentunya didukung oleh sarana dan Oktober 2017 itu pemerintah menargetkan bisa
prasarana penunjang untuk keberlanjutan mengurangi sampah sebesar 30% di tahun 2025.
program tersebut. Berdasarkan hal tersebut di harapkan
Untuk mengatasi masalah yang di hadapai pemerintah daerah dalam hal ini Dinas
dalam program KKS Pengabdian ini adalah sebagai Lingkungan Hidup dan Kehutanan mampu
berikut: membuat kebijakan pengurangan sampah
1. Teknologi melalui peran bank sampah yang nantinya akan
Teknologi yang akan dilakukan dalam di bentuk di desa Pentadu Barat yang berada di
meningkatkan peran bank sampah di Desa Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.
Pentadu Barat adalah dengan menciptakan bank 4. Konsep
sampah yang mampu membina kesadaran Untuk mengatasi persoalan sampah maka perlu
kolektif masyarakat untuk memulai memilih, ada konsep untuk menyelesaikan hal tersebut
mendaur-ulang dan memanfaatkan sampah dengan membuat konsep manajemen
karena sampah memiliki nilai jual yang cukup pengelolahan sampah melalu peranan bank
baik. Sehingga melalui pengabdian ini akan sampah. Diharapkan melalui manajemen
dikembangkan sistem pengelolaan sampah pengeolahan sampah melalui pemilahan
dengan tabungan sampah melalui bank sampah sampah langsung dari sumber, pengolahan
juga melibatkan peran serta masyarakat di desa sampah di dekat sumber, pelibatan masyarakat,
Pentadu Barat khususnya ibu-ibu untuk secara pemerintah dan industry dalam hal ini Dinas
bersama-sama mengelolah sampah. Melalui Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupate
tabungan sampah akan didapatkan data Boalemo. Setiap pihak memiliki peran masing-
nasabah, data transaksi simpan pinjam bagi masing. Pertama untuk mengajak masyarakat
nasabah pengumpul sampah untuk kemudian agar memilah sampah di sumbernya langsung.
146 Jurnal Pangabdhi
dapat memberikan pendidikan bagi masyarakat • Fungsi Mahasiswa dalam KKS Pengabdian;
terutama bagi ibu-ibu mengenai manfaat • Membangun pola pikir masyarakat melalui
bagaimana mengelolah sampah sehingga dapat community development;
meningkatkan pendapat bagi ibu-ibu di desa • Memberikan materi pelatihan kepada
Pentadu Barat.Pendidikan itu dapat berupa masyarakat sebagai sasaran dari program
membuat gambaran nilai potensi ekonomi KKS Pengabdian.
komponen dan pemanfaatan sampah yang
dihasilkan. b. Pelaksanaan
3. Peningkatan swadaya masyarakat Pelaksanaan KKS pengabdian yang
Melalui pelaksanaan pengabdian KKS bertemakan Bank Sampah dilakukan Di Desa
diharapkan peningkatan swadaya masyarakat Pentadu Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten
dalam hal mengurangi sampah melalui Boalemo. Dan menjadi sasaran kegiatan ini adalah
pembentukan bank sampah mampu mengurangi ibu-ibu sekaligus menjadi mitra pendamping
sampah yang terdapat di TPS di Desa Pentadu peserta KKS Pengabdian. Metode yang digunakan
Barat. dalam melakukan pemberdayaan masyarakat
Diharapkan melalui kegiatan KKS Pengabdian yaitu dengan senantiasa memberikan kesadaran
mampu melahirkan luaran di antaranya: dan arahan kepada masyarakat akan pentingnya
1. Pembentukan Bank Sampah sesuai dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup sehingga
persyaratan bank sampah yang telah diatur lingkungan tersebut dapat terjaga, yang tentunya
dalam Peraturan Pemerintah Negara dengan meminimalisir pembuangan sampah
Lingkungan Hidup Republik Indonesia melalui peran bank sampah itu sendiri dengan
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang pedoman memberdayakan ibu-ibu.
Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Adapun langkah operasional untuk
Melalui Bank Sampah. mengatasi permasalahan adalah
2. Terbentuknya standar manajemen bank 1. Pertama memberikan sosialisasi bagaimana
sampah yang meliputi komponen penabung melakukan pemilihan dan pemilahan sampah
sampah, Pelaksana Bank sampah dalam hal ini baik sampah organik maupun sampah
adalah ibu-ibu, pengempul/pembeli dan anorganik melalui pemanfaat bank sampah
pengelolah sampah di bank sampah serta peran yang nantinya akan dibentuk.
pelaksanaan bank sampah. 2. Kedua, memberikan pelatihan kepada
kelompok sasaran mengenai bagaimana
METODE mengelolah bank sampah
Operasionalisasi Program KKS terdiri atas tiga 3. Melakukan bimbingan teknik langsung
tahapan yakni tahap persiapan dan pembekalan, bagaimana menggunakan bank sampah
tahap pelaksanaan dan rencana keberlanjutan sampai pada tahapan menabung sampah
program. sehingga memberikan penghasilan
a. Persiapan dan Pembekalan pendapatan bagi ibu-ibu
Mekanisme pelaksanaan kegiatan program KKS Pekerjaan yang akan dilakukan oleh
Pengabdian meliputi tahapan berikut ini: mahasiswa dihitung dengan menggunakan Jam
• Penyiapan dan survei lokasi KKS Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) dalam sebulan.
Pengabdian; Uraian tabel dalam bentuk program dan jumlah
• Koordinasi dengan pemerintah desa dan mahasiswa pelaksananya adalah:
kecamatan kegiatan KKS Pengabdian; Tabel 1. Volume Pekerjaan
• Perekrutan mahasiswa peserta KKS No
Nama
Program
Volume
Keterangan
Pengabdian kerjasama dengan LPPM UNG; Pekerjaan (JKEM)
No
Nama
Program
Volume
Keterangan
kontribusi penghasilan yang dapat menunjang
Pekerjaan (JKEM) kebutuhan rumah tangga dan masyarakat sekitar.
Kecamatan Selain itu juga melalui program KKS
Tilamuta
Kabupaten
pengabdian ini akan memberi kontribusi bagi
Boalemo peningkatan indeks pembangunan manusia. Hal
6.4x 5 ini disebabkan karena adanya peningkatan
Proses ini
adalah proses orang x 45 pengetahuan, keterampilan terutama dalam
hari = 1.440 bidang pengelolaan jagung menjadi produk
memberikan
Jam
3. Proses pelatihan 5 orang olahan makanan berupa tepung jagung.
Pelatihan mengenai mahasiswa
bagaimana Peningkatan indeks pembangunan manusia ini
membentuk juga didukung dengan pendampingan mahasiswa
Bank sampah
yang memberikan wawasan dalam semangat
6.4 x 5 enteprenuer.
Praktek
Proses orang x 45
4. pembuatan 5 orang
bimbingan hari = 1.440
bank sampah mahasiswa
teknik Jam HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Desa Pentadu Barat
6,4 x 5
Bagaimana Desa Pentadu Barat merupakan salah satu desa
orang x 45
memanfaatkan
bank sampah
hari = 1.440 di Kecamatan Tilamuta yang mempunyai luas
Praktek Uji Jam
5. coba
sekaligus 5 orang wilayah 5.353,87 Ha Dilihat dari topografi
bagaimana mahasiswa ketinggian wilayah Desa Pentadu Barat berada
lapangan
mengelolah
bank sampah pada ketetinggian 2 mdl dari permukaan air laut
dengan keadaan cura hujan rata-rata 1,2 mm/tahun
Total Volume Kegiatan 8.640 Jam 30 orang serta suhu rata-rata antara 23 C dengan
kelembapan udara rata-rata 70% per tahun. Secara
c. Rencana Keberlanjutan Program administrasi Desa Pentadu Barat terletak
Keberlanjutan program akan ditentukan oleh diwilayah kecamatan Tilamuta, Kabupaten
pola kinerja mahasiswa dalam pelaksanaan Boalemo. Adapun batas-batas wilayah Desa
kegiatan KKS Pengabdian. Penempatan Pentadu Barat:
mahasiswa pada semua program kegiatan adalah • Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa
dalam rangka memetakan potensi dan masalah Modelomo;
yang mungkin muncul serta solusi dan • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Laut
alternatifnya. Pembentukan Bank Sampah ini Teluk Tomini;
kiranya memberikan peran yang besar bagi • Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Lamu;
peningkatan pendapatan ibu-ibu di Desa Pentadu • Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa
Barat Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Pentadu Timur.
Peran bank sampah ini kiranya mampu mengatasi Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa
menumpuknya sampah yang terjadi di TPS karena peruntukan, dapat dikelompokan seperti fasilitas
melalui bank sampah, sampah-sampah yang umum, pemukiman, pertanian kegiatan ekonomi
dihasilkan sudah dipilih dan dipilah sehingga dan lain-lain. Jumlah wilayah 1.036.733 Ha. Desa
sampah yang dihasilkan semua mampu Pentadu Barat terdiri dari 3 Dusun dan Orbitasi
menhasilkan pendapatan bagi ibu-ibu. Untuk jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan 1,5 Km, dari
keberlajutannya kegiatan ini kedepannya setelah Pentadu Barat ke ibukota Kabupaten 2 Km dan
terbentuknya bank sampah selanjutnya mampu Jarak ke ibu Kota Provinsi adalah 100 Km.
membuat teknologi-teknologi baru untuk Melimpahnya potensi alam selalu diimbangi
mengelolah sampah organik dan sampah dengan potensi ancaman bencana. Begitu juga
unorganik. yang terjadi di Pentadu Barat. Setiap tahunnya
Hasil tema KKS pengabdian yang dicapai oleh Desa Pentadu Barat terjadi banjir. Banjir terbesar
LPM UNG dalam jangka panjang untuk suatu seri pada tahun 2004, 2011.
program KKS Pengabdian untuk pemberdayaan Penduduk Desa Pentadu Barat terdiri dari 792
kelompok masyarakat di Desa Sosial adalah KK dimana Laki-laki berjumlah 1.467 Jiwa dan
peningkatan income perkapita yang disebabkan Perempuan berjumlah 1.425 jiwa sehingga jumlah
oleh adanya peningkatan pada sektor usaha. penduduk di Desa Pentadu Barat berjumlah 2.892
Peningkatan melalui sektor usaha ini terutama Jiwa.
bagi masyarakat di Desa Sosial dapat memberikan Secara umum mata pencaharian masyarakat di
Nani, S dan Selvi Peran Bank Sampah 149
Desa Pentadu barat dapat diidentifikasi ke dalam 2019 melalui pemaparan program yang dilakukan
beberapa bidang mata pencaharian, seperti petani, oleh peserta KKS Pengabdian yang dalam hal ini
buruh tani, PNS/TNI/POLRI, Karyawan Swasta, adalah mahasiswa, adapun program yang
Pedagang, Buruh Bagunan/Tukang, dan Peternak. dipaparkan adalah program yang wajib
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dilaksanakan yakni :
sebagai berikut: 1. Terbentuknya Relawan Bank Sampah
1. PNS : 91 Orang melalui SK yang nantinya akan
2. TNI/POLRI : 8 Orang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa dalam
3. Pensiunan : 112 Orang hal ini adalah kepala Desa Pentadu Barat.
4. Wiraswasta : 50 Orang Relawan ini nantinya diharapkan mampu
5. Perangkat Desa : 32 Orang membantu masyarakat dalam hal
6. Petani : 90 orang memberdayakan ibu-ibu rumah tangga
7. Pedagang : 50 Orang dalam memilih dan memilah sampah
8. Petugas Lapas : 96 Orang melaui peran bank sampah.
9. Nelayan : 225 Orang 2. Pemilihan sampah-sampah organik,
10. Belum Bekerja : 1.200 Orang unorganik dan metal.
11. P. Swasta : 125 Orang 3. Pemilihan sampah-sampah organik,
12. Lain-lain : 846 Orang unorganik, dan metal ini guna
Jumlah : 2.925 Orang memudahkan para relawan yang sudah
Pendidikan adalah merupakan sesuatu hal dibentuk untuk mengangkut dan
penting dalam memajukan tingkat kesejatraan mengatur sampah guna di bawah ke bank
pada umumnya dan tingkat perekonomian pada sampah.
khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang 4. Pembuatan Bak Sampah. Pembuatan Bak
tinggi akan mendongkrak tingkat kecakapan. Sampah ini nantinya mahasiswa dan
Tingkat kecakapan akan mendorong tumbuhnya masyarakat bekerja sama membuat bak
keterampilan kewirausahaan. Pada gilirannya sampah tersebut. Dan nantinya bak
mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. sampah tersebut diletakan di titik-titik
Dengan sendirinya membantu program strategi tempat penimbunan sampah
pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru terbanyak.
guna mengatasi pengangguran 5. Sosialisasi dan Pelatihan tentang bank
Tingkat rata-rata pendidikan masyarakat sampah. Sosialisasi dan pelatihan tentang peran
Pentadu Barat: bank sampah ini sendiri nantinya akan
a. Tamat SD : 368 Orang dilaksanakan oleh mahasiswa dan Dosen
b. Tamat SLTP : 167 Orang Pembimbing lapangan Adapun program
c. Tamat SLTA : 325 Orang tambahannya adalah : (1) Program tambahan
d. Universitas/Akademik : 12 Orang tentang ekonomi kreatif ini nanti diharapkan
Jumlah : 872 Orang mahasiswa dan masyarakat mampu melahirkan
Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh sesuatu produk yang memiliki nilai jual dan dapat
menunjukan bahwa di Desa Pentadu Barat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa
kebanyakan penduduk hanya memiliki bekal Pentadu Barat. (2) Pelestarian Lingkungan
pendidikan formal level pendidikan SD sh dibuat Program pelestarian lingkungan ini adalah
oleh pemerintahebanyak 25%, pendidikan SLTP menyangkut bagaimana menciptakan lingkungan
sebanyak 20%, pendikan SLTA sebanyak 23 %. yang bersih dan bebas banjir, mengigat Kabupaten
Sementara yang dapat menikmati pendidikan di Boalemo sering mengalami bencana banjir.
Perguruan Tinggi hanya sebesar 18%.
PEMBAHASAN b. Koordinasi Dengan Masyarakat
Persiapan Kegiatan Koordinasi dengan masyarakat di Desa
Kegiatan persiapan meliputi koordinasi Pentadu Barat ini dilakukan pada tanggal 10 Juli
dengan pihak-pihak terkait, persiapan bahan, melalui survey langsung lokasi dan melakukan
persiapan waktu pelaksanaan dan tenaga pendekatan langsung dengan masyarakat guna
ahli/narasumber untuk pelatihan. Adapun menemukan masalah mengenai sampah
kegiatan persiapan dapat dirinci sebagai berikut: khususnya sampah yang dihasilkan oleh ibu-ibu
a. Koordinasi Kepala Desa rumah tangga di Desa Pentadu Barat.
Dalam kegiatan koordinasi dengan kepala desa
dan pemerintah di lakukan pada tanggal 9 Juli c. Koordinasi dengan Dinas dan Instansi Tim
150 Jurnal Pangabdhi
sungai yang ada di Desa Pentadu Barat ini mampu kegiatan tersebut sampai diakhir kegiatan.
dimanfaatkan kembali oleh masyarakat menjadi Khususnya ibu-ibu mengharapkan adanya
berbagai macam bak sampah yang menarik, yang kegiatan lanjutan berupa pelatihan khusus untuk
tentunya dibutuhkan kreatifitas yang tinggi. Hal membuat barang-barang yang bermanfaat yang
ini ditunjukan oleh mahasiswa peserta KKS bahan bakunya dari sisa-sisa limbah sampah
Pengabdian dengandi damping oleh beberapa unorganik yang dihasilkan oleh ibu-ibu rumah
remah muda dan tokoh masyarakat yang ada di tangga.
Desa Pentadu Barat.
melahirkan ekonomi kreatif dan pelestarian bagi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah
lingkungan. tangga yang mampu menghasilkan sampah
Untuk rencana tahapan berikutnya adalah rumah tangga yang cukup banyak setiap
diharapkan dari kegiatan Kuliah Kerja Sibermas harinya.
Pengabdian Tematik Bank Sampah ini tidak • Program pengelolaan sampah yang sistimatis
hanya berakhir setelah mahasiswa kembali ke dan berkelanjutan dengan melibatkan
kampus, namun kegiatan ini diharapkan memiliki masyarakat sangat diperlukan, sehingga
kesinambungan secara terus menerus, sehingga pemerintah daerah dan perguruan tinggi
apa yang menjadi harapan pemerintah yakni diharapkan dapat berperan aktif dalam
terwujudnya daerah yang bersih, asri dan bebas merumuskan kebijakan yang mendukung
sampah dapat terwujud, sehingga mampu tentang pengelolaan sampah dan menjalankan
mengurangi terjadinya bencana banjir, mengigat program-program tersebut.
kabupaten boalemo pada tahun 2012 dan tahun
2014 mengalami bencana banjir besar yang DAFTAR PUSTAKA
berasal dari ketidak sadaran masyarakat membuag
sampah dipantaran sungai dan selokan-selokan. Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Boalemo
Selain hal tersebut diharapkan peran Dinas dalam Angka.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkolaborasi
dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012.
untuk terus menerus memberikan sosialisasi bagi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
masyarakat tentang bahaya dari sampah melalui Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
relawan-relawan bank sampah yang sudah
dibentuk. Soedjatmoko, 2016. Wanita, Budaya dan
Ekonomi, Sosial. Rajawali Pers. Jakarta.
KESIMPULAN
Pelaksanaan KKS Tematik Bank Sampah
merupakan pelaksanaan program yang dilakukan
berkolah borasi bersama pemerintah, masyarakat
dan mahasiswa guna menciptakan masyarakat
yang dapat berperilaku bersih dengan tidak
membuang sampah sembarangan dan terbiasa
memanfaat sampah menjadi barang lain yang
bermanfaat dan bernilai jual yang tinggi.
Mitra dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Kabupaten Boalemo mampu terus
menerus memberikan kesadaran kepada
masyarakat khususnya masyarakat Desa Pentadu
Barat untuk memberdayakan peran Bank sampah,
sehingga masyarakat menyadari bahwa dengan
sampah kita mampu mendapatkan penghasilkan
asalkan mampu memilih dan memilah sampah
dengan baik.
Saran
• Keterlibatan langsung Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan diperlukan untuk
membantu masyarakat dalam mendapatkan
alat-alat lebih banyak lagi, terutama untuk
menampug sampah rumah tangga.
• Perlu kegiatan lebih lanjut untuk mendorong
industri kreatif yang berbahan baku sampah,
terutama sampah anorganik, sehingga melalui
industry kreatif tersebut tidak hanya
menumbuhkan kreatifitas masyarakat, namun
mampu memberikan tambahan penghasilan