Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MELALUI DAUR ULANG


SAMPAH PLASTIK (STUDI KASUS BANK SAMPAH BERLIAN
KELURAHAN TANGKERANG LABUAI)

Roza Linda
Fakultas Ekonomi dan Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau – Pekanbaru
E-mail: rozalinda@uin-suska.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola kerjasama dalam bank sampah, dan
bagaimana proses pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui daur ulang
sampah plastik di Bank Sampah Berlian Kelurahan Tangkerang Labuai. Selain
itu tujuan dari penelitian ini juga untuk melihat apa saja dampak sosial dan
dampak ekonomi terhadap masyarakat atas keberadaan Bank Sampah Berlian.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Berlian berjalan cukup baik.
Kegiatan daur ulang sampah plastik di Bank Sampah Berlian telah memberikan
manfaat yang sangat banyak bagi masyarakat dan anggotanya antara lain manfaat
yang dirasakan oleh masyarakat selain manfaat sosial juga manfaat ekonomi.
Kegiatan ini juga memberikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat tentang
bagaimana mengolah sampah dengan baik.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Ekonomi Kreatif, Daur Ulang Sampah Plastik.

PENDAHULUAN Pekanbaru merupakan kota


Sampah merupakan salah satu terbesar di Propinsi Riau. Kota ini
permasalahan kompleks yang merupakan kota perdagangan dan
dihadapi baik oleh negara-negara jasa, termasuk sebagai kota dengan
berkembang maupun negara-negara tingkat pertumbuhan, migrasi dan
maju di dunia. Masalah sampah urbanisasi yang tinggi. Laju
merupakan masalah yang umum dan pertumbuhan ekonomi kota
telah menjadi fenomena universal Pekanbaru yang cukup pesat menjadi
diberbagai negara di dunia.Menurut pendorong laju pertumbuhan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, penduduknya. Sebagai kota dengan
sampah adalah barang atau benda laju pertumbuhan penduduknya yang
yang dibuang karena tidak terpakai cukup pesat, Pekanbaru tidak lepas
lagi dsb; kotoran seperti daun, dari masalah klasik yang berkaitan
kertas(http://kbbi.web.id/sampah). dengan sampah. Besarnya jumlah
Sejalan dengan pengertian di atas, penduduk, keterbatasan fungsi lahan
sampah menurut pasal 1 Undang- dan tingginya tingkat konsumsi
Undang Nomor18 Tahun 2008 mengakibatkan volume sampah yang
tentang Pengolahan Sampah adalah yang dihasilkan di kota Pekanbaru
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan setiap tahunnya meningkat.
atau proses alam yang berbentuk Berdasarkan data dari Dinas
padat. Kebersihan dan Pertamanan Kota
Pekanbaru, volume sampah kotapada

1
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

tahun 2012 terdapat sekitar membentuk kreasi baru dari sampah,


79.579.470 kg sampah perbulannya. bank sampah merupakan salah satu
Jumlah tersebut belum termasuk bentuk gerakan ekonomi kreatif dan
sampah yang tidak masuk ke Tempat juga memiliki nilai lebih karena
Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) menyelamatkan lingkungan hidup.
atau di tempat pembuangan sampah Gerakan ini sejalan dengan program
yang tidak tertampung Pemko pemerintah yang mencanangkan
Pekanbaru karena pemerintah kota pada tahun 2015 ini sebagai tahun
Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan ekonomi kreatif Indonesia.
hanya mampu mengangkut 60 persen Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
sampah tersebut. dilihat bahwa bank sampah
Keterbatasan kemampuan merupakan salah satu jenis Usaha
pemerintah kota dalam pengelolaan Mikro Kecil dan Menengah
sampah seharusnya ditunjang oleh (UMKM). Menurut Undang-Undang
upaya masyarakat dalam mengurangi nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
jumlah sampah yang ada. Upaya Mikro Kecil dan Menengah, UMKM
tersebut harus dilakukan demi adalah usaha produktif yang dimiliki
kualitas hidup masyarakat yang lebih orang perorangan dan atau badan
baik. Salah satu upaya yang dapat usaha perorangan yang bertujuan
dilakukan masyarakat dalam menumbuhkan dan mengembangkan
mengurangi jumlah sampah adalah usahanya dalam rangka membangun
dengan membentuk bank sampah. perekonomian nasional berdasarkan
Selain mengurangi jumlah sampah, demokrasi ekonomi yang
bank sampah juga dapat berkeadilan.
menghasilkan uang kepada Bank Sampah Berlian
nasabahnya. merupakan salah satu bank sampah
Bank sampah adalah suatu yang terdapat di Pekanbaru.Bank
tempat yang digunakan untuk Sampah Berlian terletak di
mengumpulkan sampahyang sudah Kelurahan Tangkerang Labuai
dipilah-pilah. Hasilnya akan Kecamatan Bukit Raya yang
disetorkan ketempat pembuatan berpenduduk sebanyak 17.565 jiwa
kerajinan dari sampah atau dan terdiri dari 2763 kepala
ketempat pengepulsampah. Bank keluarga.Sampah yang diterima oleh
sampah dikelola menggunakan Bank Sampah Berlian tidak hanya
sistem seperti perbankan yang berasal dari masyarakat sekitar tetapi
dilakukan oleh petugas sukarelawan. juga berasal dari luar Kecamatan
Penyetor adalah warga yang tinggal Bukit Raya. Daya tampung dari Bank
disekitar lokasi bank serta mendapat Sampah Berlian mencapai 500 kg
buku tabungan seperti menabung di dimana 60% merupakan sampah
bank biasa (http://id.wikipedia.org/ plastik dan sekitar 50% dari sampah
wiki/Bank_sampah). plastik tersebut diolah menjadi
Bank sampah memiliki peran kerajinan oleh masyarakarat yang
yang cukup besar dalam menangani membeli sampah plastik di Bank
permasalahan sampah dimasyarakat, Sampah Berlian.Alasan dipilihnya
selain itu bank sampah membuat Bank Sampah Berlian karena
sampah memiliki nilai lebih. Dengan Kelurahan Tangkerang Labuai

2
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

merupakan mendapatkan juara I TINJAUAN PUSTAKA


dalam penghargaan Perilaku Hidup Pemberdayaan
Bersih dan Sehat (PHBS) Kota Pemberdayaan berasal dari
Pekanbaru pada tahun 2014 danBank bahasa Inggris Empowerment, yang
Sampah Berlian sudah melakukan bisadiartikan sebagai
daur ulang sampah plastik menjadi pemberkuasaan, dalam arti
berbagai kerajinan. pemberian atau peningkatan
Perumusan Masalah kekuasaan(power) kepada
Permasalahan yang diangkat masyarakat yang lemah atau tidak
dalam penelitian ini adalah: beruntung(Abu Hurairah, 2011:82).
1. Bagaimana pola kerjasama dalam Pemberdayaan masyarakat adalah
bank sampah serangkaian upaya untuk menolong
2. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat agar lebih berdaya dalam
ekonomi kreatif masyarakat meningkatkan sumber daya manusia
melalui daur ulang sampah plastik dan berusaha mengoptimalkan
di Bank Sampah Berlian sumber daya tersebut sehingga dapat
Kelurahan Tangkerang Labuai meningkatkan kapasitas dan
3. Bagamana dampak sosial dan kemampuannya dengan
ekonomi terhadap masyarakat atas memanfaatkan potensi yang
keberadaan Bank Sampah Berlian dimilikinya sekaligus dapat
Kelurahan Tangkerang Labuai. meningkatkan kemampuan
Pembatasan Masalah ekonominya melalui kegiatan-
Sampah yang dikumpulkan di kegiatan swadaya.
Bank Sampah BerlianKeluarahan Menurut Sulistiyani secara
Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit etimologis pemberdayaan berasal
Raya yaitusampah anorganik, dalam dari kata dasar daya yang berarti
penelitian ini analisis dibatasi hanya kekuatan atau kemampuan
sampah non organik saja khususnya (Sulistiyani, 2004:77). Bertolak dari
sampah dari plastik. pengertian tersebut, maka
Signifikasi Penelitian pemberdayaan dapat dimaknai
Hasil analisis dari penelitian sebagai suatu proses menuju
ini akan bermanfaat bagi pemerintah berdaya. Sebagai tujuan,
Propinsi Riau pada umumnya dan pemberdayaan menunjuk pada
pemerintah kota serta masyarakat keadaan atau hasil yang ingin dicapai
pada khususnya, untuk dapat oleh sebuah perubahan sosial: yaitu
mengetahui pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berdaya, memiliki
kreatif melalui daur ulang sampah kekuasaan atau mempunyai
plastik.Secara praktis menjadi bahan pengetahuan dan kemampuan dalam
evaluasi bagi organisasi atau memenuhi kebutuhan hidupnya baik
lembaga yang berkaitan dengan yang bersifat fisik, ekonomi, maupun
pemberdayaan masyarakat, sosial seperti memiliki kepercayaan
khususnya pemberdayaan ekonomi diri, maupun menyampaikan aspirasi,
kreatif. mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial,
dan mandiri dalam melaksanakan

3
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

tugas-tugas kehidupannya(Edi Mintarti (Siti Habibah, 2009:18-19)


Suharto, 2010: 60). yaitu:
Namun sebelum kita tarik 1. Penyadaran
kesimpulan, terlebih dahulu kita Dimana kegiatan penyadaran yang
pahami makna pemberdayaan dilakukan meliputi proses
masyarakat menurut para ahli. pengenalan potensi diri dan
Menurut Moh. Ali Aziz, lingkungan serta membantu
pemberdayaan masyarakat komunitas untuk merefleksikan
merupakan suatu proses dimana dan memproyeksikan keadaan
masyarakat, khususnya mereka yang dirinya, baik dalam berinteraksi
kurang memiliki akses kesumber dengan kekuatan-kekuatan
daya pembangunan, didorong untuk domistik maupun kekuatan global
meningkatkan kemandiriannya di dalam bentuk informasi,
dalam mengembangkan teknologi, modal sosial, budaya
perikehidupan mereka (Moh Ali Aziz, dan peluang politik.
dkk, 2005:136). Pemberdayaan 2. Pengorganisasian
masyarakat juga merupakan proses Tahapan ini merupakan tahapan
siklus terus-menerus, proses dimana suatu organisasi dan
partisipatif dimana anggota kelembagaan harus berawal dari
masyarakat bekerja sama dalam prakasa masyarakat secara
kelompok formal maupun informal sukarela serta diadakannya suatu
untuk berbagi pengetahuan dan penguatan organisasi.
pengalaman serta berusaha mencapai 3. Kaderisasi
tujuan bersama. Sehingga Suatu tahapan dimana suatu
pemberdayaan masyarakat lebih organisasi mempersiapkan kader-
merupakan suatu proses. kader pengembangan
Sebagai suatu proses, keswadayaan lokal yang akan
pemberdayaan merupakan proses mengambil alih tugas
yang berkesinambungan sepanjang pendampingan setelah program
hidup (on going) dan sepanjang berakhir. Kader-kader dipillih
komunitas itu masih ingin melakukan secara partisipatif oleh
perubahan dan perbaikan, dan tidak masyarakat.
hanya terpaku pada suatu program 4. Dukungan Teknis
saja. Sebagai suatu program, Dukungan teknis ini diberikan
pemberdayaan dilihat dari tapahan- pada proses produksi yang
tahapan kegiatan guna mencapai mencakup dukungan untuk
suatu tujuan, yang biasanya sudah memperbaiki proses atau
ditentukan jangka waktunya (Isbandi teknologi yang sedang digunakan.
Rukminto Adi, 2002:172- 5. Pengelolaan Sistem
171).Tahapan pemberdayaan Tahapan dimana organisasi
merupakan salah satu langkah membantu kliennya dalam upaya
dimana lembaga melakukan kegiatan memperlancar upaya masyarakat
pemberdayaan terhadap komunitas memperoleh kebutuhan, baik
atau masyarakat disekitarnya. secara individu maupun
Tahapan pemberdayaan masyarakat kelompok(Siti Habibah, 2009:18-
seperti yang diungkapkan oleh Nana 19).Tahapan pemberdayaan ini

4
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

akan berjalan dengan baik bila pertanian ke era industri dan


adanya dukungan dari pihak-pihak informasi. Alvin Toffler dalam
internal dan eksternal seperti teorinya melakukan pembagian
dukungan dari para anggota bank gelombang peradaban ekonomi
sampah, masyarakat disekitar kedalam tiga gelombang. Gelombang
bank sampah, pihak RT dan RW, pertama adalah gelombang ekonomi
pihak kelurahan hingga pertanian. Kedua, gelombang
pemerintah kota. Karena untuk ekonomi industri. Ketiga adalah
menciptakan masyarakat yang gelombang ekonomi informasi,
terbedaya membutuhkan kemudian diprediksikan gelombang
dukungan dari semua pihak. keempat yang merupakan
Ekonomi Kreatif gelombang ekonomi kreatif dengan
Ekonomi kreatif adalah suatu berorientasi pada ide dan gagasan
konsep yang menempatkan kreatif (http://www.kemenperin.go.id/
kreativitas dan pengetahuan sebagai artikel/5749/Industri-Kreatif-Bakal).
aset utama dalam menggerakkan Departemen Perdagangan
ekonomi. Ekonomi kreatif Indonesia mendefinisikan industri
merupakan pengembangan ekonomi kreatif adalah industri yang berasal
yang berdasarkan keterampilan, dari pemanfaatan kreativitas,
kreatifitas dan bakat individu untuk ketrampilan serta bakat individu
menciptakan daya kreasi dan daya untuk menciptakan kesejahteraan
cipta individu yang bernilai serta lapangan pekerjaan melalui
ekonomis, sehingga menitikberatkan penciptaan dan pemanfaatan daya
pada pengembangan ide dalam kreasi dan daya cipta individu
menghasilkan nilai tambahnya tersebut. Mesin ekonomi kreatif
(http://www.lemhannas.go.id/portal/images/s adalah industri kreatif(Darwanto Dani
tories/humas/jurnal/Edisi_14_-_Desember_ Danuar Tri, 2015: 5). Pemerintah,
2012_-_1_-_ekonomi.pdf). melalui Kementerian Perdagangan
Istilah ekonomi kreatif pada tahun 2008 telah mengeluarkan
pertama kali didengarkan oleh tokoh buku Pengembangan Ekonomi
bernama Jhon Howkins, merupakan Kreatif Indonesia 2025, Rencana
sebuah konsep ekonomi di era Pengembangan Ekonomi Kreatif
ekonomi baru yang mengintensifkan Indonesia 2009 – 2015. Dalam buku
informasi dan kreativitas dengan ini Departemen Perdagangan RI
mengandalkan ide dan stock of memetakan 14 subsektor industri
knowledge dari Sumber Daya kreatif nasional yang terdiri dari
Manusia (SDM) sebagai faktor (Departemen Perdagangan, 2008:4- 6):
produksi utama dalam kegiatan Periklanan, Arsitektur, Pasar barang
ekonominya(http://voicevanjava.blog.c seni, Kerajinan, Desain, Fesyen,
om/2009/07/28/apa-itu-industri-kreatif/). Video, film, dan fotografi,
Struktur perekonomian dunia Permainan interaktif, Musik, Seni
mengalami transformasi dengan pertunjukan, Penerbitan dan
cepat seiring dengan pertumbuhan percetakan, layanan komputer dan
ekonomi, dari yang tadinya berbasis piranti lunak,Televisi dan radio, dan
Sumber Daya Alam (SDA) sekarang Riset dan pengembangan.
menjadi berbasis SDM, dari era

5
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

Industri kreatif dipercaya 1. Sampah organik


pemerintah sebagai harapan bagi Sampah organik adalah sampah
ekonomi Indonesia untuk bangkit, yang dihasilkan dari bahan-bahan
bersaing dan meraih keunggulan hayati yang dapat didegradasi
dalam ekonomi global. Maria Elka oleh mikroba atau bersifat
Pangestu mengatakan bahwa biodegradable.Sampah
sumbangan ekonomi kreatif sebesar ini dengan mudah diuraikan
4.75% pada 2006 atau lebih tinggi dalam proses alami.
dari pertumbuhan ekonomi nasional 2. Sampah Anorganik
sebesar 5.6%. Sektor ekonomi itu Sampah anorganik yakni sampah
juga mampu menyerap skitar 3.7 juta yang dihasilkan dari bahan-bahan
tenaga kerja setara dengan 4.7% total non hayati, baik sebagai produk
penyerapan tenaga kerja baru sintetik maupun hasil pengolahan
(http://www.fe.unpad.ac.id/id/arsip- teknologi bahan tambang, hasil
fakultas-ekonomi-unpad/opini/2198- olahan bahan hayati dan
pilar-pilar-ekonomi-kreatif). sebagainya.
Jenis – Jenis Sampah Daur Ulang Sampah
Menurut Slamet, J.S (Slamet Plastik yang dalam bahasa
JS, 2009:56) sampah didefinisikan ilmiahnya disebut sebagai polimer
sebagai segala sesuatu yang tidak banyak dikenal sebagai material
lagi dikehendaki dan bersifat padat. sintetik atau bahan kimia yang
Sampah yang dimaksud di sini ada memiliki karakteristik yang khas.
yang mudah terurai secara alami Karakteristik plastik dianggap khas
(degradable) dan ada yang tidak karena selain bisa menjadi menjadi
dapat terurai (undegradable) atau substansi bagi meterial lain, plastik
“Sampah Rumah Tangga.” Sampah juga mempunyai karakter tersendiri
yang mudah terurai terutama terdiri sebagai material alternatif selain
dari zat-zat organik seperti sisa material yang sudah ada. Dari
sayuran, sisa daging, dedaunan dan klasifikasi di atas, dapat diketahui
bahwa material plastik adalah salah
lain-lain, sedangkan sampah yang
satu jenis polimer yang strukturnya
tidak dapat terurai dapat berupa
permanen atau dengan kata lain bahwa
plastik, karet, logam, kertas, kaca, istilah material plastik merupakan
bahan-bahan bangunan bekas, dan sebuah istilah spesifik dan berbagai
lain-lain. macam jenis polimer(Basriyanta,
Selain itu, Sampah adalah 2007:17). Plastik merupakan bahan
sumber daya yang tidak siap anorganik buatan yang tersusun dari
pakai dan menurut Basriyanta, bahan-bahan kimia yang cukup
sampah merupakan barang yang berbahaya bagi lingkungan. Limbah
dianggap sudah tidak terpakai dan dari plastik ini sangatlah sulit untuk
dibuang oleh pemilik/pemakai diuraikan secara alami. Untuk
sebelumnya, tetapi masih bisa menguraikan sampah plastik itu
dimanfaatkan kalau dikelola dengan sendiri membutuhkan kurang lebih 80
prosedur yang benar (Basriyanta, tahun agar dapat terdegradasi secara
2007:17).Berdasarkan asalnya sempurna(A. Guruh Permadi,
sampah padat dapat digolongkan 2011:32).
menjadi 2 (dua) yaitu:

6
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

Ada beberapa upaya yang adalah penelitian yang dilakukan


dapat dilakukan untuk mengurangi oleh Shofiyatul Muntazah dan
volume sampah, empat (4R) prinsip Indrawati Theresia (2015) dengan
yang dapat digunakan dalam judul Pengelolaan Bank Sampah
menangani masalah sampah antara Sebagai upaya Pemberdayaan
lain sebagai berikut (Arif Zulkifli, Masyarakat di Bank Sampah Bintang
2014: 106): Magrove Kelurahan Gubung Anyar
1. Reduce (mengurangi), yakni Tambak Kecamatan Gunung Anyar
upayakan meminimalisir barang Surabaya, penelitian tersebut
atau material yang kita menggunakan metode wawancara
pergunakan. dan dokumentasi untuk mendukung
2. Reuse (menggunakan kembali), pecapaian hasil. Hasil penelitian
yakni pilihlah barang yang bisa menunjukkan bahwa pengelolaan
dipakai kembali. program bank sampah dilakukan
3. Recycle (mendaur ulang), yaitu secara efektif dan efisiensesuai
barang yang sudah tidak berguna dengan fungsi manajemen, yaitu
lagi bisa didaur ulang sehingga perencanaan (Intervensi pemerintah
bermanfaat serta memiliki nilai dan Swasta, partisipasi
tambah. masyarakat,adanya sosialisasi),
4. Replace (mengganti), yakni pengorganisasian (Struktur
mengganti barang-barang yang organisasi yang jelas, kerjasama
hanya bisa dipakai sekali dengan dengan pihak terkait,pembagian
barang yang lebih tahan lama. peran yang jelas), pelaksanaan
Daur ulang adalah salah satu (strategi pendekatan secara makro)
strategi pengelolaan sampah padat dan evaluasi, sehinggapelaksanaan
yang terdiri atas kegiatan pemisahan, program sangat efektif.
pengumpulan, pemrosesan, Penelitian yang dilakukan Siti
pendistribusian, dan pembuatan Badriyah (2014). Penelitian ini
produk atau material bekas pakai dan membahas mengenai pemberdayaan
komponen utama dalam menajemen masyarakat untuk merubah sampah
sampah modern (A. Guruh Permadi, menjadi barang kerajinan yang
2011:35). bernilai. Keberhasilan kegiatan ini
Pengelolaan sampah yang berpengaruh pada lingkungan di
baik memberikan dua mmanfaat sekitar Perumahan Griya Lembah
penting yaitu (Achmad Serudji Hadi, Depok dan juga berpengaruh pada
2001:64):mengurangi pencemaran aspek ekonomi warga yang
lingkungan dan pemanfaatan sampah bergabung dalam kegiatan di Bank
dapat meningkatkan nilai ekonomi Sampah POKLILI.Penelitian yang
atas benda yang bersangkutan, dilakukan Baiq Elbadriati dan
sehingga menguntungkan masyarakat Zulfawati (2014) dengan judul
tertentu yang mengelolanya. Pemberdayaan Ekonomi Ibu – Ibu
Kajian Riset Sebelumnya Rumah Tangga di Desa Jembatan
Berbagai riset berkaitan Kembar Timur Melalui Daur Ulang
dengan pemberdayaan ekonomi Sampah Non Organik menyimpulkan
kreatif melalui daur ulang sampah peneitiannya bahwa perempuan
telah banyak dilakukan diantaranya diharapkan menjadi sosok yang dapat

7
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

penyelamatkan ekonomi keluarga dalam kegiatan pengelolaan sampah


saat terjadi goncangan. yang ditampilkan oleh warga RW 13
Penelitian yang dilakukan Cipinang Melayu sesudah mengikuti
oleh Armiga Budiawan dan Sri program Jakarta Green and Clean.
Maryati (2013) dengan judul
penelitian Kondisi Keberlanjutan METODOLOGI PENELITIAN
Program Bank Sampah di Kota Pendekatan dan Jenis Penelitian
Tangerang dimana pertumbuhan Penelitian ini merupakan
jumlah penduduk dan perkembangan penelitian lapangan (field research)
Kota Tangerang setiap tahunnya yang bersifat deskriptif kualitatif.
diiringi oleh peningkatan volume Sebagai penelitian lapangan maka
timbulan sampah. Mengingat bahwa data yang dibutuhkan adalah data
manfaat bank sampah sangat primer yaitu data yang diambil dari
signifikan dalam mengurangi volume tempat penelitian. Sedangkan
timbulan sampah disumbernya, maka penyajiannya dilakukukan secara
program ini harus terus berlanjut, dan deskriptif kualitatif yaitu
kondisi-kondisi yang dapat menggambarkan obyek penelitian
menjamin keberlanjutan program secara apa adanya dengan pernyataan
bank sampah di Kota Tangerang – pernyataan bersifat kualitatif.
harus diteliti. Teknik Pengumpulan Data
Fatmawati Mohamad, dkk Sugiyono menyatakan pada
(2012) dengan mengkombinasikan penelitian kualitatif, pengumpulan
metode kuantitatif dan kualitatif, data dilakukan pada natural setting
metode kuantitatif menggunakan dan teknik pengumpulan data lebih
desain quasi eksperimen dengan banyak pada observasi berperan
pendekatan one group pre-post test. serta, wawancara mendalam, dan
Penelitian ini menganalisis tentang dokumentasi dan kuesioner
perilaku warga membuang sampah di (Sugiyono, 2012:63). Mengacu pada
sungai melalui pemberdayaan pengertian tersebut, peneliti
masyarakat. Hasil ini memberikan mengartikan teknik pengumpulan
dampak positif pada warga melalui data sebagai suatu cara untuk
partisipasi sosial, praktek model memperoleh data melalui beberapa
pengolahan sampah, upaya untuk langkah atau tahapan, yaitu:
mengetahui teknik dan 1. Observasi merupakan teknik
mempertahankan pengelolaan pengumpulan data yang dilakukan
sampah yang baik. dengan jalan mengamati terhadap
Amantya Koesrimardiyati fenomena-fenomena yang terjadi
(2011), penelitian menggunakan di lokasi penelitian.
teknik analisis isi kualitatif 2. Kuesioner (angket) merupakan
(qualitative content analysis). teknik pengumpulan data yang
Instrumen yang digunakan oleh dilakukan dengan memberikan
peneliti adalah studi dokumen dan seperangkat pertanyaan dan
gambar visual, observasi, dan pernyataan tertulis kepada
wawancara mendalam. Hasil responden untuk dijawab.
penelitian ini menunjukkan bahwa 3. Wawancara mendalam (in depth
terdapat perubahan yang mendasar di interview). Dalam hal ini penulis

8
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

menggabungkan jenis wawancara penilaian terhadap karakteristik


terpimpin dan bebas terpimpin. anggota sample yang disesuaikan
4. Metode Dokumentasi merupakan dengan tujuan penelitian (Suharya dan
teknik pengumpulan data yang Purwanto, 2011:17). Peneliti memilih
dilakukan dengan menelaah informan yang dianggap tau (key
dokumen, arsip maupun referensi informan) dan dapat dipercaya untuk
yang mempunyai relevansi menjadi sumber data yang mantap
dengan tema penelitian. dan mengetahui masalah secara
Metode Penelitian mendalam. Selain dengan judgment
Metode penelitian yang sampling pemilihan sampel juga
digunakan adalah metode deskriptif, dilakukan secara accidental
secara harfiah penelitian deskriptif samplingpada nasabah Bank Sampah
adalah penelitian yang bermaksud Berlian. Accidental Sampling adalah
untuk membuat pecandraan (deskripsi) pengambilan sampel didasarkan pada
mengenai situasi-situasi atau kejadian- kenyataan bahwa nasabah kebetulan
kejadian. Dalam arti ini penelitian menabung di Bank Sampah Berlian
deskriptif itu adalah akumulasi data pada waktu pengamatan.
dasar dalam cara deskriptif semata- Validitas Data
mata tidak perlu mencari atau Triangulasi dalam sebuah
menerangkan saling hubungan,
penelitian penting dilakukan jika
mentest hipotesis, membuat ramalan,
meneliti benar-benar menginginkan
atau mendapatkan makna dan
implikasi, walaupun penelitian yang
data yang akurat. Dalam
bertujuan untuk menemukan hal-hal pengumpulan data penelitian sering
tersebut dapat mencakup juga metode- dijumpai ketidaksamaan antara data
metode deskriptif (Sumadi Suryabrata, yang diperoleh dari narasumber satu
2012: 76). dengan yang lain. Oleh karena itu,
Metode penelitian kualitatif dibutuhkan suatu teknik yang dapat
adalah metode yang berlandaskan pada membuat data yang berbeda tersebut,
filsafat postpositivisme, digunakan agar dapat ditarik kesimpulan yang
untuk meneliti pada kondisi objek pasti dan akurat.Triangulation
yang alamiah, sebagai lawannya menurut Patton (Meleong, L.J., 2010:
adalah eksperimen dimana peneliti 330) dibagi menjadi empat yaitu:
adalah sebagai instrumen kunci, 1. Triangulasi Sumber adalah
pengambilan sampel sumber data membandingkan dan mengecek
dilakukan secara Judgment balik derajat kepercayaan suatu
samplingdan Accidental Sampling, informasi yang diperoleh melalui
teknik pengumpulan dengan waktu dan alat yang berbeda
triangulasi (gabungan), analisis data dalam metode kualitatif. Data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil yang diperoleh berupa wawancara
penelitian kualitatif lebih yang dilakukan lebih dari satu kali
menekankan makna dari pada dalam periode waktu tertentu.
generalisasiSugiyono, 2012:15). 2. Triangulasi Metode adalah
Populasi dan Sampel metode dengan menggunakan dua
Pemilihan sampel dilakukan strategi yaitu: 1. Pengecekan
dengan Judgment sampling yaitu terhadap derajat kepercayaan
suatu penarikan sampel berdasarkan penemuan hasil penelitian dengan

9
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

beberapa teknik pengumpulan Apabila berbeda maka peneliti


data. 2. Pengecekan derajat harus dapat menjelaskan
kepercayaan beberapa sumber perbedaan tersebut, tujuannya
data dengan metode yang sama. adalah untuk mencari kesamaan
3. Triangulasi Peneliti adalah data dengan metode yang berbeda
metode dengan memanfaatkan Analisa Data
peneliti atau pengamat lainnya Teknik analisis data yang
untuk keperluan pengecekan digunakan dalam penelitian ini
kembali derajat kepercayaan. adalah model interaktif dari Miles
Pengambilan data dilakukan oleh dan Hubbermen. Analisis interaktif
beberapa orang. di mana data yang diperoleh dari
4. Triangulasi Teori adalah metode lapangan akan mengalami reduksi
dengan meakukan penelitian data. Hal ini dilakukan untuk
tentang topik yang sama dan menemukan fokus penelitian.
datanya dianalisa dengan Menurut Miles dan
menggunakan beberapa perspektif Hubermanmengemukakan bahwa
teori yang berbeda. analisa dengan menggunakan analisa
Dalam penelitian ini variasi model interaktif dilakukan melalui
teknik yang digunakan adalah tiga prosedur (Ulber Silalahi, 2009:
traingulasi sumber dan triangulasi 339) yaitu:
data. Dalam pengumplan data 1. Reduksi Data
dengan metode triangulasi sumber 2. Penyajian Data
dilakukan langkah – langkah yang 3. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)
dilakukan meliputi membandingkan
data hasil pengamatan dengan data PEMBAHASAN
hasil wawancara serta Pola Mekanisme Bank Sampah
membandingkan hasil wawancara Berlian
dengan isi dokumen yang berkaitan. Salah satu terobosan besar
Sedangkan pada Triangulasi metode dalam pengeloaan sampah adalah
dilakukan dengan mengunakan para nasabah dalam hal masyarakat
strategi: bisa langsung datang ke Bank
1. Pengecekan derajat kepercayaan Sampah untuk menyetor sampah
penemuan hasil penelitian dari yang sudah dipilah berdasarkan
beberapa teknik pengumpulan jenisnya karena setiap jenis sampah
data. memiliki nilai atau harga yang
2. Pengecekan beberapa sumber data berbeda. Mekanisme menabung di
dengan metode yang sama. bank sampah:
Triangulasi ini dilakukan untuk 1. Nasabah membawa sampah yang
melakukan pengecekan terhadap sudah dipilah beserta buku
penggunaan metode pengumpulan tabungan.
data, apakah informasi yang 2. Nasabah mengisi slip setoran dan
didapat dengan metode interview meyerahkan sampah kepada
sama dengan metode obeservasi petugas bank sampah
atau apakah hasil obeservasi 3. Petugas menimbang sampah
sesuai dengan informasi yang sesuai dengan jenis, berat dan
diberikan ketika di interview. jumlah yang diterima nasabah

10
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

4. Petugas mecatat transaksi ke para warga sekitar untuk mulai


dalam buku besar milik bank memilah-milah sampah sebelum
sampah disetor ke bank sampah.
5. Nasabah pulang dengan Pelatihan daur ulang sampah
membawa tabungan yang sudah menjadi sebuah kerajinan dilakukan
berisi catatn jenis, berat sampah melalui kerjasama dengan UPPKS
(kg) dan jumlah uang (Rp). Sumber Rezeki yang diketuai oleh
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Finorah Nongsih yang juga
Daur Ulang Sampah Plastik di merupakan nasabah Bank Sampah
Bank Sampah Berlian Berlian. UPPKS adalah Suatu
Dengan adanya partisipasi kegiatan Usaha Peningkatan
dari masyarakat maka suatu kegiatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang
pemberdayaan tidak mustahil dibentuk oleh BKKBN yang
rasanya untuk mewujudkan memiliki 30 orang anggota.Proses
masyarakat yang berdikari, yaitu daur ulang sampah plastik dapat
masyarakat yang mandiri dari segala dilakukan oleh warga menjadi
hal. Karena tujuan akhir dari berbagai bentuk kerajinan tangan.
pemberdayaan adalah meningkatkan 2. Pengorganisasian
kemampuan atau meningkatkan Kegiatan pengelolaan sampah
kemandirian masyarakat atau suatu di lingkungan kelurahan Tangkerang
komunitas sehingga dapat hidup Labuai bermula dari adanya kegiatan
berkelanjutan. Bank Sampah Berlian di RW 10 dirumah Bu ijah dalam
juga memiliki proses-proses yang rangka untuk mengurangi volume
dilaksanakan melalui beberapa sampah. Pengumpulan sampah
tahapan dalam melakukan dilakukan di RW 10 kemudian
pemberdayaan melalui kegiatan daur ditabung ketabungan Collection
ulang sampah plastik, seperti yang setiap 6 bulan. Awalnya komunitas
diungkapkan oleh Nana Mintarti bank sampah disini belum terbentuk,
yaitu: para ibu-ibu mengumpulkan sampah
1. Penyadaran di RW 10 kemudian sampah tersebut
Kegiatan penyadaran meliputi disetor ke tabungan Collectiondan
proses pengenalan potensi diri dan salah satu wargasempat mendapatkan
lingkungan yang dapat pelatihan daur ulang sampah yang
dikembangkan dilingkungan tempat diadakan Dinas Koperasi Kota
tinggal, serta membantu komunitas Pekanbaru tahun 2012.
untuk memahami keadaan dirinya, Dari kegiatan di RW 10 maka
dalam bentuk informasi, teknologi, munculah ide untuk mendirikan
modal, dan peluang untuk berkarya. bank sampah yang pada saat itu
Beberapa masyarakat yang telah tempat Bank Sampah Berlian masih
mengenali potensi dirinya dan menumpang di Kantor Kelurahan
lingkungan untuk bisa lebih Tangkerang Labuai. Pada tahun 2014
memanfaatkan sampah dengan atas bantuan dari BLH didirikanlah
mengurangi volume sampah bangunan permanen untuk Bank
dilingkungan tempat sekitar. Bank Sampah Berlian dan pada tanggal3 –
sampah secara tidak langsung telah 4 Juli 2014 salah satu nasabah bank
memberikan pemahaman kepada sampah yang juga salah satu yang

11
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

merintis cikal bakal berdirinya bank Dukungan bank sampah


sampah diberikan pelatihan daur terhadap kegiatan daur ulang sampah
ulang sampah oleh Badan plastik yang dilakukan oleh
Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru. anggotadapat juga dilakukan dengan
3. Kaderisasi memberikan pelatihan-pelatihan pada
Merupakan suatu tahapan anggota bank sampah, memfasilitasi
dimana suatu organisasi kegiatan dengan mesin jahit dan alat-
mempersiapkan kader-kader alat yang mendukung kegiatan.
pengembangan keswadayaan lokal Dalam tahap dukungan teknis pada
yang akan mengambil alih tugas mekanisme kegiatan daur ulang
pendampingan setelah program sampah plastik, peneliti berpendapat
berakhir. Kader-kader dipillih secara bahwa kegiatan pemberdayaan
partisipatif oleh masyarakat. Dalam adalah kegiatan pembelajaran,
komunitas Bank Sampah Berlian, dimana masyarakat belajar untuk
untuk membentuk suatu berpartisipasi dalam sebuah kegiatan
kepengurusan maka dilakukan pemberdayaan, namun partisipasi
dengan sosialisasi terhadap tidak akan terjadi tanpa adanya
masyarakat setempat. Kader-kader kemauan dan kesadaran masyarakat,
pengurus di bank sampah berasal maka perlu dilakukannya sosialisasi
dari pengurus yang telah aktif di secara terus menerus.
kegiatan kelompok peduli 5. Pengelolaan Sistem
lingkungan, yang akan mengajak Dalam upaya mencapai
warga menjadi nasabah bank masyarakat yang mandiri, maka
sampah. Kegiatan persuasif kader – Bank Sampah Berlian tidak hanya
kader pengurus melalui tahap bertumpu pada kegiatan daur ulang
sosialisasi. sampah plastik saja, namun juga
4. Dukungan Teknis dengan memberikan pelatihan
Dukungan teknis yang kepada para anggotanya untuk bisa
dilakukan oleh Bank Sampah Berlian mendirikan bank sampah sendiri,
adalah memberikan pemahaman dan karena jika bank sampah telah
pengetahuan mengenai kegiatan daur banyak berdiri maka masyarakat
ulang sampah plastik dari awal dilingkungan bank sampah tersebut
proses pemilahan sampah hingga ke bisa terbedayakan melalui kegiatan
proses penjualan barang-barang daur ulang sampah. Selain itu
kerajinan daur ulang. Adapun volume sampah bisa berkurang
dukungan teknis yang dilakukan oleh sehingga lingkungan menjadi rapi
Bank Sampah Berlian adalah proses dan bersih.
pemilahan sampah-sampah warga Bank Sampah Berliansering
mulai dari rumah masing-masing, mendapatkan berbagai kunjungan
lalu sampah ditimbang berdasarkan seperti dari berbagai lembaga
jenisnya, selanjutnya sampah- pendidikan, lembaga pemerintahan,
sampah tersebut dipilah ulang oleh perusahaan swasta, dan lembaga
para pengurus di bank sampah, kemasyarakatan. Tidak hanya
setelah dipilah sampah akan dicuci pengurus bank sampah nasabah bank
dan mulai dibuat kerajinan. sampah yang sudah bisa berkreasi
dengan daur ulang sampah plastik,

12
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

sering diminta untuk mengisi acara sampah juga mencoba untuk


baik di dalam kota maupun diluar membuat masyarakat melatih diri
kota. Nasabah bank sampah yang agar bisa mengolah sampah dengan
aktif sering juga dilibatkan dalam baik (Wawancara dengan pengurus
pameran atau bazar yang diadakan Bank Sampah Berlian Ibu Roza
salah satunya oleh dinas pariwisata Oktaria). Sekitar 82 orang atau 98%
baik kota maupun propinsi. responden menjawab keberadaan
Dampak Sosial Terhadap Bank Sampah Berlian sangat
Masyarakat Atas Keberadaan membantu meningkatkan kualitas
Bank Sampah Berlian kesehatan masyarakat. Bank sampah
Dampak sosial keberadaan diharapkan dapat mengurangi
Bank Sampah Berlian dianalisis sampah yang masih tercecer di
berdasarkan persepsi warga sekitar tempat-tempat yang tidak
dan ada tidaknya perubahan perilaku semestinya, salah satunya kaleng
dalam penanganan sampah rumah yang sering dijadikan tempat hidup
tangga. Persepsi masyarakat sekitar nyamuk pembawa penyakit. Salah
tentang pengelolaan sampah yang satu manfaat sosial adanya bank
dilakukan bank sampah diketahui sampah yaitu mampu melibatkan
dari dua bahasan yaitu mengenai masyarakat dengan adanya
pengetahuan tentang keberadaan penyerapan tenaga kerja. Responden
bank sampah dan manfaat sosial mengetahui keberadaan bank sampah
yang dirasakan warga sekitar atas di sekitar rumahnya terutama dari
keberadaan bank sampah. sosialisasi yang dilakukan oleh
Dampak sosial keberadaan pengelola bank sampah sebanyak 49
Bank Sampah Berlian salah satunya responden atau 59% dan 33%
dapat dilihat dari ada tidaknya mengetahui dari teman sejawat.
pengaruh dan dorongan terhadap Pihak pengelola bank sampah
warga sekitar (pada tingkat rumah melakukan sosialisasi besar-besaran
tangga) untuk melakukan pemilahan sebelum bank sampah tersebut
sampah. Masyarakat melakukan didirikan hingga saat ini masih terus
pemilahan sampah sebelum disetor melakukan sosialisasi sehingga
ke bank sampah sebanyak 61 orang sebagian besar responden telah
atau sekitar 72% dari 85 responden. mengetahui keberadaan bank
Perubahan perilaku responden dalam sampah.
menangani sampah rumah tangganya Cara bank sampah mengajak
dilihat dari perilaku responden warga berpartisipasi dalam
sebelum dan sesudah adanya bank kegiatannya yaitu melalui sosialisasi.
sampah di wilayah tempat tinggal Kegiatan-kegiatan yang telah ada di
responden. agenda bank sampah disosialisasikan
Keberadaan Bank sampah dulu awalnya didalam satu RT
memberikan pemahaman kepada dengan cara memilah-milah sampah
warga sekitar untuk mulai memilah- dirumah masing-masing. Selain
milah sampah sejak dari rumah, sosialisasi ke RT bentuk sosialisasi
sampah yang mulai dikumpulkan lainnya yang pernah dilakukan
warga bisa membantu lingkungan melalui sekolah – sekolah yang
menjadi lebih bersih dan rapi. Bank berlokasi di Keluarahan Tangkerang

13
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

Labuai maupun sosialisasi ke sekolah analisis masalah mereka, memikirkan


– sekolah diluar Keluarahan bagaimana cara mengatasinya,
tangkerang Labuai. Sosialisasi mendapatkan rasa percaya diri untuk
melalui internet pernah juga mengatasi masalah, mengambil
dilakukan disitus dekominfo keputusan sendiri tentang alternatif
(Wawancara dengan Ibu Syarifah pemecahan masalah apa yang ingin
Anum, Direktur Bank Sampah mereka pilih (Isbandi Rukminto Adi,
Berlian). 2008:106-108).Dengan adanya
Dampak sosial lainnya dari partisipasi dari masyarakat dalam
keberadaan Bank Sampah Berlian sebuah kegiatan pemberdayaan,
adalah secara tidak langsung maka tidak mustahil untuk
masyarakat mendapatkan pendidikan mewujudkan warga yang berdikari,
pengelolaan sampah yang diakui oleh karena tujuan akhir dari sebuah
31% responden, 38% menjawab kegiatan pemberdayaaan adalah
memberikan dampak kebersihan keberlanjutan, proses belajar sosial
lingkungan, 22% mengakui serta perubahan sikap dan perilaku
mendapat peningkatan penadapatan. atau nilai. Keberlanjutan disini tidak
Responden mengakui 97% hanya dalam tatanan begaimana
berpendapat bahwa keberadaan Bank warga dapat mandiri secara individu
Sampah Berlian memberikan namun mereka mandiri secara
dampak akan kebersihan lingkungan, komunitas, kemandirian tersebut
hal ini dikarenakan bank sampah tidak akan berjalan lancar tanpa
merupakan aplikasi gerakan memilah adanya intervensi dari berbagai pihak
sampah dan memanfaatkan kembali luar. Bank Sampah Berlian juga
sampah. Hasil wawancara peneliti bekerja sama UPPKS pada
kepada salah satu nasabah Bank penyortiran sampah. Sampah yang
Sampah Berlian mengenai dishortir adalah sampah yang bisa
keinginannya bergabung ke dalam diolah menjadi kerajinan sedangkan
bank sampah karena awalnya ingin yang tidak bisa diolah dijual ke
sampah tidak menumpuk, dan juga pengepul/lapak, jadi sampah-sampah
karena telah disosialisasikan di dari nasabah yang sebelumnya
sekitar perumahan jadi itu yang ditimbang telah dipilah kembali dan
membuat warga tertarik untuk sampah yang tidak didaur ulang
bergabung (Wawancara dengan salah langsung dijual dan diangkut oleh
satu nasabah Bank Sampah Berlian pengepul/lapak, hasil penjualannya
Ibu Simiati).Disamping itu, dengan masuk ke kas bank sampah. Dengan
keberadaan bank sampah, peneliti kegiatan daur ulang sampah plastik
menilai terdapat beberapa dampak ini masyarakat sudah belajar
sosial yang didapatkan oleh para bagaimana mereka mengubah cara
nasabah yang melakukan kegiatan pandanganya terhadap sampah yang
daur ulang sampah plastik di bank selama ini dibuang begitu saja
sampah ini, diantaranya adalah: kemudian diangkut oleh dinas
a. Kesadaran (Partisipasi) kebersihan. Sampah yang tidak
Partisipasi dimaknai sebagai diangkut oleh pengepul/lapak
suatu proses yang memampukan dijadikan sebagai kerajinan tangan
masyarakat lokal untuk melakukan yang kreatif dan unik.

14
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

b. Aspek Lingkungan keadaan bersih agar tidak membuat


Banyak manfaat yang lingkungan rumah bau dan kotor.
dirasakan oleh para anggota, mereka Selain itu jika sampah plastik sudah
merasa terbedayakan selama manjadi dibersihkan maka akan lebih mudah
anggota di bank sampah ini, selain untuk di daur ulang dan kualitas
dari kegiatan daur ulang sendiri sampah juga tetap terjaga dengan
manfaat yang dirasakan adalah baik.
semakin berkurangnya sampah Setelah sampah ditimbang
dilingkungan tempat tinggal karena selanjutnya sampah harus dicuci
sampah yang mereka hasilkan telah sampai bersih, walaupun
mereka pilah dan dikumpulkan untuk sebelumnyasampah-sampah yang
ditimbang di bank sampah. telah dibawa oleh warga dalam
Manfaat kegiatan daur ulang keadaan bersih tapi untuk menjaga
sampah plastik terhadap kebersihan kualitasnya agar tetap baik maka
lingkungan menjadi bentuk tindakan sampah harus dicuci ulang. Setelah
dan pemikiran yang bertujuan untuk dicuci bersih selanjutnya sampah
mewujudkan cita-cita bersama dijemur dan dikeringkan sampai
menjaga kebersihan lingkungan dan benar-benar kering agar sampah
menjadikan lingkungan lebih sehat plastik yang akan didaur ulang dalam
dan bersih di Kelurahan Tangkerang keadaan tidak lembab (Wawancara
Labuai. Dengan keberadaan Bank dengan Ibu Syarifah Anum, Direktur
Sampah Berlian masyarakat juga Bank Sampah Berlian).
sudah bisa belajar bagaimana Dampak Ekonomi Keberadaan
memilah sampah rumah tangga yang Bank Sampah Berlian
ada dirumahnya, dan salah satu hal Bank Sampah Berlian
positif yang terciptasetiap sesi merupakan perkumpulan masyarakat
penimbangan sampah para anggota yang brtujuan memberdayakan dan
jadi lebih sering bertemu dengan meningkatkan perekonomian
anggota-anggota yang lain sehingga masyarakat dengan memanfaatkan
terjalinlah tali silaturahmi antara potensi sampah sebagai sumber
warga. finansial apabila dikelola secara
c. Aspek Ilmu Dan Pengetahuan kreatif dan inovatif. Pemberdayaan
Sebagian besar masyarakat di ini juga sekaligus mengatasi sampah
sekitar Kelurahan Tangkerang yang timbul di lingkungan
Labuai sudah mulai disiplin untuk masyarakat. Pada pelaksanaannya,
melakukan pemilahan sampah Bank Sampah Berlian telah
berdasarkan jenisnya, para anggota menimbulkan rasa kepedulian dalam
juga merasa terbedayakan dari segi diri masyarakat terhadap pengolahan
ilmu dan pengetahuan karena mereka sampah yang dapat menghasilkan
bisa mengetahui dan mengerti rupiah bagi masyarakat tersebut.
bagaimana cara mengelola sampah Alasan inilah yang kemudian banyak
dengan baik dan benar.Pada kegiatan menarik masyarakat untuk ikut
daur ulang sampah plastik, para bergabung menjadi nasabah Bank
anggota juga diberikan pengetahuan Sampah Berlian.
bahwa sampah harus dipilah-pilah Dari program-program Bank
dirumah, sampah harus dalam Sampah Berlian telah memberikan

15
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

dampak ekonomi bagi masyarakat PENUTUP


yang ikut terlibat di dalamnya, yaitu Kesimpulan
meningkatkan pendapatan karena ini Proses pemberdayaan
adalah salah satu tujuan bank masyarakat melalui kegiatan daur
sampah. Hal ini juga diakui oleh 84 ulang sampah plastik di Bank Sampah
responden (99%) bahwa pengolahan Berlian berjalan cukup baik. Para
sampah yang dilakukan oleh Bank anggota bank sampah diajarkan untuk
Sampah Berlian sudah memberikan bisa mengolah sampah dari awal
manfaat ekonomi kepada proses penimbangan hingga menjadi
nasabahnya, walaupun tidak secara produk kerajinan. Kerajinan yang
signifikan nilainya.Rata rata dibuat diajarkan oleh pengurus bank
sampah yang juga bekerjasama dengan
penghasilan dari bank sampah setiap
UPPKS Sumber Rezeki. Selain itu
bulan dihitung dengan rumus:
Jumlah tabungan sampah
warga diajarkan untuk bisa memilah,
Jumlah Nasabah mencuci, membuat pola kerajinan, dan
= 3.500.000 menjual produk kerajinannya sendiri.
135 Kegiatan daur ulang sampah
= Rp. 22.222 plastik di Bank Sampah Berlian telah
Dari hasil perhitungan di atas, memberikan manfaat yang sangat
kita dapat mengambil kesimpulan banyak bagi masyarakat. Manfaat yang
bahwa penghasilan rata-rata yang dirasakan oleh masyarakat selain
diperoleh oleh nasabah Bank Sampah manfaat sosial juga manfaat ekonomi.
Belian sebesar Rp. 22.222 setiap Lingkungan di sekitar perumahan jadi
bulannya. Menurut beberapa jauh lebih rapi dan bersih, sampah
responden, walaupun jumlah yang berserakan di sekitar rumah bisa
pendapatan yang relatif kecil, sudah diolah menjadi barang kerajinan,
dapat membantu masyarakat untuk kegiatan ini juga memberikan ilmu dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengetahuan bagi masyarakat tentang
uang saku sekolah anak. Kebanyakan bagaimana mengolah sampah dengan
nasabah mengambil tabungannya baik dan juga meningkatkan ekonomi
bila sudah berbulan-bulan bahkan para anggotanya.
Saran
ada yang sampai bertahun-tahun baru
Pemberdayaan yang dilakukan
diambil tabungannya karena hasilnya
oleh Bank Sampah Berlian sudah
lebih terasa, jadi sangat berguna cukup baik, banyak warga yang
untuk kebutuhan. berpartisipasi dalam kegiatan daur
Hasil tabungan yang ulang ini namun banyak juga yang
didapatkan oleh para anggota tidak belum mengetahui dengan pasti
semuanya sama, tergantung dari hasil kegiatan apa saja yang dijalankan, ada
kerja anggota di bank sampah, baiknya Bank Sampah Berlian lebih
semakin banyak sampah yang giat melakukan sosialisasi kepada
disetorkan maka semakin banyak warga mengenai penggolongan dan
pula uang yang didapatkan dan pemanfaatan sampah. Perlu dilakukan
semakin banyak sampah didaur ulang Sosialisasi lebih luas lagi sehingga
menjadi barang kerajinan maka tabungan bank sampah dapat
semakin banyak uang yang masuk ke mengalami peningkatan setiap
dalam tabungan. bulannya.

16
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 12 Volume I Tahun 2016

Pemantauan kegiatan daur ulang menerapakan sistem komunal dimana


perlu lebih ditingkatkan agar anggota warga tidak harus membawa sampah
tidak hanya sebatas mendaur ulang yang ditabungkan ke bank sampah,
sampah plastik saja namun juga bisa hanya dengan membuang sampah
belajar lebih mendalam untuk sesuai jenisnya ke tempat sampah
mengetahui bagaimana membangun terpilah kemudian petugas Bank
bank sampah baru dan mengolah Sampah yang akan mengumpulkan
sampah menjadi sesuatu yang bernilai sampah kerumah – rumah.
ekonomis.
Sebaiknya Bank Sampah
Berlian mempertimbangkan untuk

DAFTAR PUSTAKA Jurusan Ilmu Pengetahuan


Sosial, UIN Hidayatullah,
Adi, Isbandi Rukminto, 2002, Jakarta.
Pemikiran-Pemikiran Dalam Basriyanta, 2007. Manajemen
Pembangunan Kesejahteraan Sampah, Yogyakarta, Kanisius
Sosial, Jakarta, Lembaga Budiawan, Armiga dan Sri Maryati,
Penerbit FE-UI 2013, Kondisi Keberlanjutan
______, 2008, Intervensi Komunitas Program Bank Sampah di Kota
& Pengembangan Masyarakat Tangerang, dalam Jurnal
Sebagai Upaya Pemberdayaan Perencanaan Wilayah dan Kota
Masyarakat, Jakarta, Rajawali B SAPPK V4N3.
Amantya Koesrimardiyati, (2011), Departemen .Perdagangan, 2008,
Keberlanjutan Pengelolaam Pengembangan Ekonomi
Sampah Berbasis Masyarakat Kreatif 2025,
(Studi Kasus Peran Perempuan Elbadriati Baiq dan Zulfawati, 2015,
dalam Kegiatan Pengelolaan Pemberdayaan Ekonomi Ibu –
Sampah di RW 013 Cipinang Ibu Rumah Tangga Di Desa
Melayu Jakarta Timur, Thesis, Jembatan Kembar Timur
Tidak Dipublikasikan, Jurusan Melalui Daur Ulang Sampah
Ilmu Lingkungan Program Non Organik, Jurnal
Pasca Sarjana Universitas QAWWAN Vol 8 No. 2.
Indonesia, Jakarta. Habibah, Siti, “Pemberdayaan
Aziz, Moh Ali dkk, 2005, Dakwah Ekonomi Perempuan Melalui
Pemberdayaan Masyarakat: Wirausaha Daur Ulang
Paradigma Aksi Metodologi, Sampah Kering di Kelurahan
Yogyajarta, Pustaka Pesantren Pasar Minggu”, Skripsi pada
Badriyah, Nurul, 2014, UIN Syarif Hidayatullah
Pemberdayaan Masyarakat Jakarta, Jakarta, 2009, tidak
Melalui Kegiatan Daur Ulang dipublikasikan.
Sampah Plastik (Studi Kasus Hadi, Achmad Serudji, 2001, “Daur
Pada Komunitas Bank Sampah Ulang Barang Bekas sebagai
Poklili Perumahan Griya Penopang Sumber Kehidupan”,
Lembah Depok Kecamatan Laporan Penelitian pada
Sukmajaya Kota Depok), Universitas Indonesia Program
Skripsi, Tidak Dipublikasikan,

17
Pascasarjana Bidang Ilmu Keuangan Moderen, Salemba
Hukum, Jakarta Empat
Hurairah, Abu 2011, Sulistiyani, Ambar Teguh, 2004,
Pengorganisasian dan Kemitraan dan Model-Model
Pengembangan Masyarakat Pemberdayaan. Yogyakarta:
Model dan Strategi Gava Media
Pembangunan yang Berbasis Suryabrata, Sumadi, 2012,
Kerakyatan, Bandung: Metodologi Penelitian, Jakarta,
Humaniora PT. RajaGrafindo Persada
Meleong, L.J., 2010, Metodologi Tri, Darwanto Dani Danuar, 2015,
Penelitian Kualitatif, Pengembangan
Bandung, PT Remaja UsahaMikroKecildan
Rosdakarya Menengah (UMKM)Berbasis
Mohamad, Fatmawati dkk, 2012, Ekonomi KreatifDi
Pemberdayaan Masyarakat KotaSemarang, dalam Jurnal
Dalam Pengelolaan Sampah Ekonomi Kota, Jurusan
Di Dukuh Mrican Sleman Perencanaan Wilayah dan
Yogyakarta, Jurnal Health & Kota, Fakultas Teknik dan
Sport, Volume 5. Perencanaan, Institut
Muntazah Shofiyatul dam Theresia Teknologi Sepuluh Maret
Indrawati, 2015, Pengelolaan Zulkifli, Arif, 2014, Dasar-Dasar
Bank Sampah Sebagai Upaya Ilmu Lingkungan, Jakarta,
Pemberdayaan Masyarakat di Salemba Teknika.
Bank Sampah Bintang
Mangrove Kelurahan Gunung WEBSITE
Anyar Tambak Kecamatan http://kbbi.web.id/sampah diakses
Gunung Anyar Surabaya, E- pada 23 Maret 2015
Journal UNESA Vol 4 No 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sa
Permadi, A. Guruh, 2011, Menyulap mpah diakses tanggal 1 April 2015
Sampah Jadi Rupiah, JurnalKajian LemhannasRI.
Surabaya, Mumtaz Media 2012.PengembanganEkonomiKreatif
Silalahi, Ulber, 2009, Metode guna MenciptakanLapangan Kerja
Penelitian Sosial, Bandung, dan
Refika Aditama MengentaskanKemiskinandalamRang
Slamet JS, 2009, Kesehatan ka Ketahanan Nasional.
Lingkungan, Yogyakarta, http://www.lemhannas.go.id/portal/i
Gajah Mada University Press mages/stories/humas/jurnal/Edisi_14_
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian -_Desember_2012_-_1_-
Kuantitatif Kualitatif & RND, _ekonomi.pdf (diaksespada
Bandung, Alfabeta 1April2015)
Suharto, Edi 2010, Membangun http://voicevanjava.blog.com/2009/0
Masyarakat Memberdayakan 7/28/apa-itu-industri-kreatif/ diakses
Rakyat, Bandung ,Refika pada 3 April 2015
Aditama http://www.kemenperin.go.id/artikel/
Suharya dan Purwanto, 2011, 5749/Industri-Kreatif-Bakal diakses
Statistik Untuk Ekonomi dan pada 3 April 2015

18
Faisal Afiff, Pilar-pilar Ekonomi unpad/opini/2198-pilar-pilar-
Kreatif, ekonomi-kreatifdiakses tanggal 15
dalamhttp://www.fe.unpad.ac.id/id/ar April 2015
sip-fakultas-ekonomi-

19

Anda mungkin juga menyukai