Anda di halaman 1dari 53

Mengapa Harus mengambil peran?

Harapan Masa Depan


Kondisi Saat ini • Pengurangan emisi karbon baik individu
• Perubahan iklim semakin
maupun kelompok
meningkat di seluruh dunia, dan Interverensi
• Meningkatnya perilaku ramah lingkungan
negara-negara mungkin sedang
• Lingkungan bersih, asri dan sehat
mendekati titik kritis dimana
• Pengurangan sampah yang berakhir di TPA
tidak ada jalan keluar lagi untuk
• Krisis iklim dapat di tahan
menghindari kerusakan yang
• membatasi pemanasan jangan mendekati 1,5°C
parah.
• Indonesia lebih rentan terkena
dampak buruk perubahan iklim, Jika tidak dilakukan
seperti hilangnya sumber daya • Bencana cuaca seperti gelombang panas,
yang tidak dapat diubah dan lebih kebakaran hutan besar-besaran, kekeringan, dan
seringnya kejadian cuaca buruk. banjir
• 1 miliar anak, atau sekitar separuh • tumpukan sampah tak terkendali
anak-anak di dunia, berada dalam • Lingkungan kotor dan tercemar
“resiko sangat tinggi” terhadap • Kualitas tanah, air dan udara berkurang
dampak perubahan iklim • Krisis iklim akan semakin parah
Microplastic
21 Februari 2005 30 Agustus 2023

Bandung Lautan
Sampah

Desember 2021
TRAGEDI KEBAKARAN TPA SARIMUKTI
AGUSTUS 2023
Semua bermula dari sampah tercampur

Sampah kita berakhir disini


PEMBUSUKAN SAMPAH ORGANIK
DI TPA MENGHASILKAN
GAS METAN (CH4)

GAS RUMAH KACA PEMICU PEMICU


PEMICU LONGSOR KEBAKARAN
PEMANASAN TPA
TPA LEUWI GAJAH
GLOBAL
Kemana Sampah kita ?

Pola mencampur sampah lalu


Kumpul – Angkut – Buang
Belum menyelesaikan masalah
hanyalah memindahkan masalah,
bahkan masih
mendzalimi orang lain di prosesnya.
POLA PENGELOLAAN SAMPAH
END OF PIPE :
CAMPUR
KUMPUL
ANGKUT
BUANG

Adalah pola penanganan sampah paling


primitiP & sudah ditinggalkan jauh oleh
negara-negara di belahan dunia lainnya
Kesalahan Paradigma
Pengelolaan sampah


kebersihan

MEMINDAHKAN SAMPAH TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH


TREND
• Sampah dipisahkan

• Sampah organik
dikomposkan di sumber
• Yang dibuang dan
diolah di TPA hanya
sampah residu

• Gaya hidup minim


sampah (lesswaste)
AMANAT UU NO 18 TAHUN 2008
Kebutuhan Transformasi Sistem

Sentralisasi Desentralisasi

• Sampah dikelola sedekat mungkin dengan


• Sebagian besar sampah dikirim ke TPA sumber
• Melibatkan banyak pihak secara
partisitipatif
Kunci sukses pengelolaan sampah

Pemilahan sampah dari sumber adalah syarat utama terjadinya


proses pengolahan sampah untuk mengurangi transportasi sampah
dan masuknya sampah ke TPA
Proses edukasi kepada masyarakat bertujuan memastikan
masyarakat mampu memilah sampah dari rumahnya, sesuai dengan
sistem pengumpulan yang telah ditentukan

Membangun model/system pengelolaan sampah yang


berkelanjuran setingkat RT, RW ataupun kelurahan
Di San Fernando
Filiphina setelah
menerapkan zero
waste, berhasil
mengurangi 55 %
dalam waktu 6
bulan
Grafik Tonase Pembuangan
Sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti

Program Kangpisman
berhasil menahan laju
pertumbuhan sampah yang
dibuang ke TPA

Saatnya kita lebih


Ton GASPOL !
/hari dan masifkan
di semua sektor
dan wilayah
Tahun

Sumber Data: DLH Kota Bandung @gungunsaptari


Tantangan, merubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat untuk memisahkan dan
mengurangi sampah dari sumber!
Mengapa ada sampah?
Sistem buatan alam

Sirkular material organik Memisahkan


sampah organik
memakan sayur

eco enzyme

Alam memiliki sistem yang


tersusun sedemikian rupa
mengompos POC/MOL
sehingga dapat memasak sayur di tanam
kembali
berlangsung terus-
menerus.
menjadi media
panen sayur tanam

daur atau siklus (siklus air,


rantai makanan, dll) tanaman sayur
• Kurangi penggunan
barang sekali pakai
sepertu kresek, plastik,
Styrofoam, dan bahan
lainnya yang sulit diurai
• Menggunakan kembali
barang yang bisa di
gunakan
• Membawa kantong
belanja, wadah makanan,
tempat minum dan alat
makan sendiri
• Mengambil makanan
secukupnya dan tidak
menyisakan makanan

22
KURANGI PENGGUNAAN MATERIAL SEKALI PAKAI
WAKTU PENGURAIAN SAMPAH

Kertas Kantong plastik Sandal karet Kaleng KKain


aleng
2-5 bulan 10-20 tahun 50-80 tahun 80-100 tahun 20-200 tahun
(tergantung jenis kain)

Sedotan plastik Popok Kertas


sekali pakai KBotol
a n t o n kaca
g plastic Tisu basah Styroform
200 tahun 450 tahun
2-5 bulan Tidak
1 0dapat
- 2 0 terurai
tahun Tidak dapat terurai Tidak dapat terurai

Kita perlu bijak dalam menggunakan material yang ada. Gunakan semua benda yang ada
hingga habis masa pakainya. Bijak dalam membeli, bijak dalam memakai&
mengkonsumsinya, berpikir ulang sebelum membuangnya
Pisahkan dan Kelola sampah
Organik Anorganik Residu,
Sisa makanan dan potensi sampah
tumbuhan daur ulang lainnya

2
6

50% 30% 20%

Bank sampah/ TPS/TPA


Kompos
sedekah sampah
Pemilahan & Jadwal Pengangkutan
Pemilahan Sampah di USA terpilah di Jepang

Yang diolah di TPA


(sebagian menggunakan waste to energy) Mereka menyiapkan pembiayaan yang
hanya sampah sisa/residu
(bukan sampah campur)
1 2 memadai yang dibebankan kepada retribusi
warga dan sebagian anggaran dari Permerintah
Sesungguhnya hanya 20% yang akan jadi masalah
Sampah Organik jumlahnya Paling Banyak

Penghasil gas
metan
- gas rumah kaca
- burnable gas

Menangani sampah
organik
memudahkan
penanganan
sampah jenis
lainnya
Data Komposisi Sampah Jawa Barat, DLH Jabar
26 Februari 2023
• Mudah
#BABARENGANNGOMPOS • Murah
• Bisa Dilakukan
Siapapun
• Baik untuk bumi
• Petualangan yang
seru &
membahagiakan
Sampah Organik Secara Alami
akan kembali menjadi Tanah

Mengompos adalah cara terbaik mengembalikan sampah


organik kembali menjadi tanah
UNSUR PENTING DALAM KUNCI PENGOMPOSAN
PENGOMPOSAN

1
Organik hijau (mengandung nitrogen) → buah, sayur,
daun hijau, sisa makanan, ampas teh & kopi, cangkang
1 Unsur coklat/karbon : unsur hijau/nitrogen = 3 : 1

telur, dll Menjaga kelembaban (tidak kering, tidak basah) →


2 lubang udara & drainase mengalirkan cairan berlebih.
Harus cukup unsur karbon (menyerap kelebihan
2 Organik coklat (mengandung karbon) → serbuk
gergaji, kertas & kardus, sekam, daun/rumput kering, cairan)
dll Berikan bioaktivator jika kering/kurang lembab.
Tanah & pupuk kendang → media terbaik untuk 3 Fungsinya untuk aktivasi mikroorganisme
3 mikroorganisme pengurai

Bioaktivator → air cucian beras, air tape, air gula 4 Cukup aerasi (pengudaraan)
4 merah, air tempe, EM4, dll
Porositas (rongga di antara partikel dalam
Oksigen / udara (jika proses pengomposan aerob) tumpukan kompos)→ rongga ini akan diisi udara.
5 → lubang udara, pengadukan secara rutin sarana 5 Penumpukan lapisan unsur karbon relative
menambah oksigen kaku&keras (daun kering/sekam, dll) dapat
membantu terbentuknya rongga

Ukuran bahan yang dikomposkan → makin kecil


6 makin cepat terurai
METODE LUBANG Lubang Sampah Organik

Lubang
Resapan
Biopori
METODE PIPA

(Disarankan
minimal punya 2)
METODE WADAH
(Ember, tong, tungku, keranjang, gerabah dll)
METODE KARUNG
METODE BOX, BATA
PENGOMPOSAN TIMBULAN SAMPAH BESAR
( > 5 kg/hari )

METODE WINDROW

METODE LUBANG
PENANGANAN SAMPAH DEDAUDAN
WADAH BERJEJARING WADAH KARUNG GALIAN TANAH
Kompos Skala Komunal

BATA TERAWANG KOMPOS METODE WINDRWOW

KOMPOS METODE TAKAKURA KOMUNAL


Ember Tanam
Bisa
METODE Dilakukan
Di dalam
KANG Rumah
EMPOS (bagi yang
tidak punya
KARUNG halaman)
EMBER
Ataupun
KOMPOS diluar
rumah
HATUR NUHUN

@tini_zerowaste
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id
Jadwal 2023
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id
Jadwal 2024
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id
Jadwal 2024

Anda mungkin juga menyukai