Anda di halaman 1dari 80

Disampaikan pada :

Workshop Pengelolaan Limbah


Medis/Non Medis 23 RS Kab/Kota”
Hotel Harris Tebet Jakarta,

2019 19-21 Juni 2019

Pengolahan Limbah Fasyankes Menuju Zero Waste

Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes

Oleh : Ir. Mohammad Nasir, MSi / 081806800828 /mohnasir_65@yahoo.co.id


BIODATA

K3
2
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu
merencanakan pengelolaan limbah medis
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
.

3
TUJUAN
PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Melakukan manajemen risiko pengelolaan limbah medis di Fasyankes


2. Menyusun rencana kegiatan pengelolaan limbah medis sesuai dengan proritas
masalah
3. Menyusun rencana monitoring dan evaluasi pengelolaan limbah medis di
Fasyankes 4
POKOK PEMBAHASAN Perencanaan kegiatan

1
Manajemen risiko
pengelolaan limbah
2 pengelolaan limbah medis
sesuai dengan prioritas
masalah
3
medis di Fasyankes • Kebutuhan SDM dan struktur
organisasi Rencana monitoring dan
• Tujuan dan Tantangan • Kebutuhan fasilitas dan evaluasi pengelolaan
• Pengumpulan data limbah medis di Fasyankes
peralatan
masalah limbah medis • Kebutuhan anggaran • Form dan fasilitas
Fasyankes Monitoring dan
kegiatan pengelolaan limbah
• Pengolahan data Evaluasi
medis
• Penilaian masalah • Indikator keberhasilan
• Rencana kegiatan
• Penentuan prioritas pengelolaan sesuai prioritas • Sistem monitoring dan
masalah untuk intervensi evaluasi

5
Mengapa
Perencanaan Penting?
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

7 Tantangan
Pengelolaan Standarisasi Kesling Di RS
Akreditasi / JCI dan K3

Kinerja manajemen (Pencitraan


organisasi) dan K3

Amdal / PROPER

Konflik Sosial
“RS di tuntut mampu
menyiapkan system,
Tuntutan Hukum
fasilitas dan sumber
Per-UU LH Semakin ketat daya yang
lengkap, akurat dan up
date”
7
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

01 Tantangan Regulasi/
Per-uu
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit
Rp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
8
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Undang-Undang No. 32 tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pasal 59

• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 WAJIB melakukan


pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
• Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri
pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak
lain.
• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Ketentuan Pidana Dalam Pengelolaan Limbah B3


(UU No. 32/2009)
Pelanggaran Dalam Pidana Penjara Denda
Pengelolaan Limbah B3 Min Maks Min Maks
Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin (Pasal 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
102)

Tidak melakukan pengelolaan limbah B3 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar


(Pasal 103)
Pejabat berwenang tdk melakukan - 1 thn - 500 jt
pengawasan (Pasal 112)

Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar

Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar


Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

02
Tantangan Kasus Hukum
Akibat Kegagalan Penanganan Limbah Fasyankes?
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

TANTANGAN KASUS HUKUM


akibat Kegagalan Penanganan limbah Fasyankes ?

12
Kasus Hukum Illegal dumping Limbah Medis
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

03 Tantangan Konflik Sosial

Bagaimana RS mampu melaksanakan dan memelihara hubungan sosial (CSR)


dengan masyarakat sekitar – terkait kegiatan/ kinerja kebersihan RS ...??

16
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

04 Tantangan Amdal / Proper


Kewajiban RS untuk memenuhi
standarisasi PROPER / Amdal :
1. Dokumen LH dan
Pelaporannya
2. Pengendalian
Pencemaran Air
3. Pengendalian Limbah B3
4. Pengendalian
Pencemaran Udara

17
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

05 Tantangan
Kinerja Dan Manajemen RS

18
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

06 Tantangan Akreditasi RS
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DAN PPI

MFK 5 : Penanganan Bahan PENCEGAN DAN PENGENDALIAN


Berbahaya INFEKSI :
1.Identifikasi (jenis, sifat dan vol)
limbah LB3 PPI 3 : Penggunaan Standar
2.Manajemen risiko limbah sanitasi dan kebersihan
3.Fasilitas pengolahan LB3 PPI 5 : Pendekatan berbasis risiko
4.Ketentuan Teknis penanganan PPI 7 : Penurunan risiko infeksi
yang benar
5.Penanganan tumpahan LB3 melalui pembuangan limbah,
6.Perizinan penanganan LB3 pelayanan gizi/makanan dll

19
19
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

07 Tantangan Dampak K3

01

LIMBAH PADAT KECELAKAAN/ TERTUSUK BENDA TAJAM


02
MEDIS
- MO Pathogen TERPAPAR MO PATHOGEN LANGSUNG
- Bahan Kimia/B3 03

PENURUNAN KUALITAS UDARA Risiko K3


RUANGAN (INDOOR QUALITY) (Potensi Penyakit Menular
Pada Petugas Limbah B3)
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Pengelolaan Limbah
Medis Fasyankes
Di Butuhkan Kopetensi
Tenaga Sanitarian

TEKNO
SISTEM
LOGI Pengelolaan
Limbah Medis
MANAJEM (B3) Fasyankes
EN

Penguasaan
22
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Kompetensi
Ahli Kesling Fasyankes

Sistem Teknologi

Manajemen
Kemampuan :
Perencanaan
Pengelolaan Limbah
Medis 23
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

wajah Perencanaan
Bagaimanakah
Limbah Medis di Fasyankes Saya...??
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

3 Faktor
Penyebab
Kegagalan?
1. Faktor Petugas : Kesling Fasyankes (Sanitarian)?
2. Faktor Sistem Manajemen Fasyankes ?
3. Faktor Pimpinan Fasyankes ?
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Apa Tugas Utama


Sanitarian Fasyankes?
Melakukan upaya pentaatan/ pemenuhan
terhadap (Regulation Compliance):
1. Peraturan perundangan
lokal/regional/nasional (Standarisasi)
2. Kebijakan Pimpinan Fasyankes
3. Inovasi kesling
Melakukan upaya paska pemenuhan
terhadap peraturan dan kebijakan
(Beyond Compliance):
1. Menjaga/ memelihara agar pentaatan/
pemenuhan tetap berkelanjutan
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Tujuan Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
1. Pengelolaan limbah di fasyankes dapat dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku
2. Pengelolaan limbah medis dapat didukung dengan kesiapan
organisai/manajemen, fasilitas, sumber daya yang dimiliki
fasyankes
3. Pengelolaan limbah medis fasyankes dapat mencapai indikator
keberhasilan (KPI) yang ditetapkan oleh fasyankes
4. Fasyankes tidak menyebabkan kasus pencemaran dan kasus
infeksi akibat kegagalan dalam pengelolaan limbah medis
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Lingkup Perencanaan
Pengelolaan Limbah Medis
Lingkup jenis limbah :
1. Limbah padat medis, yang meliputi bahan berbahaya yang bersifat infekius, bahan
kimia, obata-oabatan kadaluwarsa, limbah citotoksik dll
2. Limbah cair medis, yang meliputi air limbah dari berbagai sumber yang diolah
dalam Unit Pengolahan Air Limbah.

Lingkup perencanaan :
perencanaan organisasi, SDM, administrasi dan perencanaan
teknis pengelolaan limbah medis fasyankes untuk fasilitas pelayanan
kesehatan yang meliputi Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masayarakat dan
Klinik
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes
PELAPORAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja
Institusi)
Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan PELAPORAN INTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja Unit
Saitasi dan Dasar Keputusan
pimpinan)
Identifikasi
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 29
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Kerangka MANAJEMEN

Fasyankes memiliki perencanaan dan organisasi


pengelolaan Limbah Medis :
1. Kebijakan tertulis ―
Konsisten dan berkelanjutan
2. Inventarisasi Per-UU dan pemutakhiran ―
Update system, teknologi, prosedur
3. Panduan/SPO ―
Acuan teknis pelaksanaan
4. Manajemen/ Analisis Risiko ―
Ketepatan pengendalian risiko
5. Perizinan fasilitas limbah ―
Legalitas hukum operasional fas.
6. Program kerja ―
Terencana dan sistematis
7. Monitoring dan evaluasi ―
Early Warning dampak negative
dan Informasinya
8. Tindak lanjut/ respon ― Continual improvement
9. Pelaporan ― Kinerja dan keputusan pengelolaan
10. Unit kerja (limbah) ― Tanggung jawab
30
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

SIKLUS MANAJEMEN
UNTUK KESLING RS
Plan Penyusunan Perencanaan
Do
Output : Gambaran dan Evaluasi hasil
Check pencapaian perencanaan pengelolaan
(program kerja, SOTK, Fasilitas, SDM dll)
Action
Pelatihan TOT Pengel.
Limbah Medis Fasyankes

Kegagalan
perencanaan =
Kegagalan
pencapaian indikator
keberhasilan program
pengelolaan limbah
medis fasyankes ……
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 33
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Keterkaitan Peraturan Perundangan


Per-UU,
Kebijakan, A B C D Ketentuan/ Persyaratan
(A. B, C, D dst ...)
Pedoman dan
Prosedur
Kebijakan Pimpinan

A B C D Ketentuan/ Persyaratan +Kondisi Lokal


Komitmen Tertulis

Pedoman/Panduan

Ketentuan/ Persyaratan
A B C D
Tata Laksana ((5W)

Standar Prosedur Operasional (SPO)


/Instruksi Kerja
A B C D
Cara/Langkah Pelaksanaan (H)
(Persiapan, Pelaksanaan, Koordinasi, Pelaporan,
Tindak Lanjut setiap ketentuan/persyaratan)
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Inventarisasi Peraturan Perundangan


Pengelolaan Limbah Medis
Meliputi :
1. Undang-Undang
2. Peraturan Pemerintah
3. Peraturan Menteri
4. Peraturan Gubernur/ Bupati/ Walikota
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota
Lokakarya penunjang
PERSI 2017 – JCC JAKARTA

Evaluasi Pentaatan
Peraturan Perundangan Terkait Limbah Padat Medis
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Evaluasi Pentaatan
Peraturan Perundangan Terkait Limbah Cair Medis
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Penyusunan Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis

Isi Kebijakan :
1. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam standar akreditasi (SNARS/JCI)
2. Melaksanakan ketentuan (pokok-pokok) yang tercantum
dalam kebijakan pemerintah ( PP Nomor 101 Tahun 2014,
Permen LHK No. 56 Tahun 2016 dan Permenkes Nomor 7
Tahun 2019 dan lainnya)
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Ketentuan (Pokok-Pokok) Pengelolaan


Limbah B3 Dalam Standar Akreditasi
1. Data inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, dan lokasi;
2. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya;
3. Penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan, prosedur
bila
terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
4. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya;
5. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden
lainnya;
6. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya;
7. Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan
MSDS/LDP.
Sumber : Standar Nasional Akreditasi RS Edisi 1 Tahun 2018)
Contoh Kebijakan
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis

a. Surat Keputusan Pimpinan Fasyankes :


• Kebijakan tertulis dapat berbentuk Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh pimpinan tertinggi fasyankes,
• Isi Surat Keputusan minimal menyatakan pentaatan terhadap
kebijakan dan peraturan perundangan, dukungan pimpinan
fasyankes dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan lingkungan
(pengelolaan limbah medis), penyediaan sumber daya dan
kesediaan mentaatan terhadap ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku;
• Kebijakan tertulis dilakukan pemutakhiran sesuai dengan
perkembangan kebijakan kesehatan lingkungan fasyankes
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Bentuk Kebijakan
Pengelolaan Limbah Medis
b. Pedoman/Panduan c. Standar Prosedur (SPO)
Pengelolaan Limbah Pengelolaan Limbah
Medis Medis
Ketentuan penyusunan pedoman Ketentuan penyusunan pedoman
minimal memenuhi ketentuan sbb : minimal memenuhi ketentuan sbb :
• Latar Belakang • Judul SPO, tanggal, Nomor Revisi dan Tanda
• Tujuan tangan pimpinan
• Dasar Hukum • Pengertian
• Tata Laksana Pengelolaan • Tujuan
• Kebijakan
• Monitoring dan Evaluasi • Prosedur /Langkah-langkah
• Pelaporan • Unit kerja terkait
• Tanda tangan Unit Kerja yang menyiapkan
SPO
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 42
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES

OUTPUT :
1. Identifikasi risiko
Limbah Medis
2. Analisis risiko
• Grading Risk
Analysis dll
3. Evaluasi Risiko
• Penentuan
Prioritas
• Pemetaan risiko
4. Pengendalian
Risiko
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Identifikasi Risiko/ Dampak


Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
1. .....................................
2. .....................................
3. .....................................
4. .....................................
5. .....................................
6. .....................................
7. ..................................... dst
Bagan Alir Proses Limbah Medis Padat
RAJAL/RANAP

IGD/OK

LABORATORIUM PENGURANGAN PEMILAHAN PEWADAHAN


FARMASI

LAUNDRY DLL
Residu Insinerasi PENGUMPULAN
(OPTION)

PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE PENYIMPANAN PENGANG
(SEMENTARA) KUTAN
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE

Cara menetukan risiko :


Diidentifikasi berdasarkan tahapan penanganan limbah medis ......
45
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Identifikasi Risiko/ Dampak


Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
1. Tertusuk Jarum pada petugas
2. Tumbahan/spill limbah medis
3. Pencemaran air permukaan akibat bekas cucian di TPS Limbah Medis (B3)
4. Cakupan pengolahan limbah medis < 100%
5. Gangguan estetika/ Bau
6. Pencemaran udara oleh emisi insinerator
7. Pencemaran tanah oleh residu insinerator dan Bahan bakar insinerator
8. Gangguan operasional insinerator (Rusak)
9. Kasus kecelakaan kerja/ K3
10. Peningkatan Vektor Penyakit di TPS limbah medis (B3)
11. Penumpukkan akibat keterlambatan pengangkutan limbah medis oleh pihak III
12. Kegagalan pentaatan ketentuan/persyaratan teknis TPS / Insinerator
13. Kegagalan pengurusan/perpanjangan izin TPS Limbah B3 dan Insinerator
14. Ketidaktaatan legalitas pihak III
15. Konflik sosial dengan masyarakat sekitar

Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h

46
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Identifikasi Risiko/ Dampak


Pengelolaan Limbah Padat Medis Fasyankes
No Tahapan Penanganan Jenis Risiko / Dampak Kegagalan Pengelolaan Limbah Medis
1 a.
b. .... Dst
2 a.
b. .... Dst
3 a.
b. .... Dst

Transpor
Pengang Insinerat ter/
Ruangan Ruangan
kutan Ke or Pengola
Sumber TPS
TPS h

Tahapan Penanganan Limbah Medis Fasyankes 47


Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Daftar Risiko (Risk Register)


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

• Pengendalian teknis
• Organisasi/
Administrasi
• Fasilitas
• Anggaran
49
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 51
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Penyusunan Program Kerja


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Program kerja di susun berdasarkan hasil dari “manajemen Risiko”
(Program sesuai dengan permasalahan risiko/dampak dilapangan)
2. Program kerja dapat berupa program tahunan. Program semester,
program triwulan
3. Isi program meliputi :
• Program kerja untuk menyelesaikan potensi risiko/dampak yang
timbul (program kerja teknis)
• Program kerja rutin (inventarisasi, pelatihan. Pelaporan, inspeksi
dll)

52
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Form Program Kerja (Contoh)


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

53
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Penyusunan Program Kerja


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Dalam penyusunan program kerja, maka menurut beberapa versi seperti
Komite Akreditasi Rumah Sakit, maka program di susun dalam bentuk
dokumen, yang berisi :

1. Latar belakang,
2. Tujuan,
3. Dasar hukum program kerja
4. Kegiatan (sesuai dengan program manajemen risiko)
5. Langkah Melaksanakan Kegiatan
6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya
7. Moitoring dan Evaluasi
8. Pelaporan

54
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 55
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Evaluasi Program Kerja


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Evaluasi sebaiknya di fokuskan pada evaluasi
pencapaian program kerja berbasis manajemen risiko
(daftar risiko) yang telah disusun
2. Pada dasarnya kegiatan evaluasi dilakukan untuk
melihat pencapaian target penurunan risiko akibat
pengelolaan limbah medis yang dilaksanakan
fasyankes

56
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Contoh Evaluasi Program Kerja


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

57
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Produk Manajemen Risiko Dan Keterkaitan


Dengan Program Kerja Dan Evaluasinya

1. Membuat daftar risiko 2019 (Risk register) – Akhir


Tahun 2018
2. Menyusun program kerja/mitigasi risiko 2019 – Akhir
Tahun 2018
3. Menyusun Evaluasi program kerja 2019 – Akhir Tahun
2019
4. Re-desain risk register 2020 – Akhir Tahun 2019

58
Menyusun Indikator Keberhasilan Program Kerja
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Indikator kinerja pengelolaan limbah medis yang dapat
dipakai antara lain:

1. Cakupan (%) pengolahan limbah medis.


2. Pentaatan terhadap frekuensi pencatatan dan pelaporan limbah
medis
3. Pemenuhan perizinan fasilitas/sarana pengolahan limbah medis
4. Jumlah Kasus kejadian pencemaran lingkungan dan kasus
infeksi oleh limbah medis

Indikator kinerja sebaiknya di buatkan Kamus Indikator


59
KAMUS INDIKATOR Kinerja Output
Implementasi Pengelolaan Risiko limbah medis RS

1. Kejadian Tertusuk Limbah Benda Tajam Infeksius


SASARAM Terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja petugas limbah medis
STRATEGIS
KPI Prosentase (%) kejadian tertusuk benda tajam infekius pada petugas limbah
DEFINISI Kejadian tertusuk benda tajam infeksius adalah terjadinya kecelakaan kerja akibat tertusuk
benda tajam infeksius seperti spuit bekas yang menimpa petugas limbah di area/tempat kerja
penanganan limbah
FORMULASI (Jumlah kejadian petugas limbah yang tertusuk benda tajam infeksius / jumlah petugas limbah
) x 100%
PENANGGUNG Kepala Unit Sanitasi
JAWAB
SUMBER DATA Unit Sanitasi, Perusahaan cleaning service, Laporan Unit kerja
PENGUMPUL DATA PJ Pengelolaan Limbah
PERIODE Bulananan
PELAPORAN
TARGET 2017 2018 2019 2020 2021
3% 2% 1% 0% 0%
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Monitoring/ Inspeksi


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Inspeksi pentaatan prosedur, fungsionalisasi fasilitas dll
dilaksanakan secara teratur.
2. Inspeksi dilaksanakan bersama oleh Kepala Unit/Instalasi Kesling dan
staf yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan limbah medis.
3. Inspeksi mencari masukan dari petugas pengelola limbah medis di
ditempat yang diperiksa (ruang sumber).
4. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disiapkan dan di
update oleh Kepala Unit/Instalasi Kesling untuk digunakan pada saat
inspeksi.
5. Hasil inspeksi di rangkum dalam Laporan inspeksi diajukan kepada
pimpinan fasyankes.
6. Pimpinan Fasyankes menetapkan persetujuan/tdk persetujuan
tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
61
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 62
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Pelaporan
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Laporan Internal :
- Disampaikan oleh Unit/Instalasi Sanitasi kepada Direksi /Pimpinan
Fasyankes
- Frekuensi 1 kali per bulan
- Isi Laporan : Hasil pelaksanaan/monitoring, analisis dampak,
Kesimpulan, Rencana Tindak Lant (Rekomendasi)
2. Laporan Eksternal :
- Disampaikan oleh Direksi /Pimpinan Fasyankes kepada Dinas LH/ Dit
Kesling Kemkes (online)
- Frekuensi 1 kali per 3 bulan (Limbah padat dan cair medis)
- Isi Laporan : Lihat contoh

63
Kerangka Perencanaan Manajemen Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes

Per-UU, Kebijakan,
RISIKO
Pedoman/Panduan, SPO,
LIMBAH MEDIS
perizinan
PELAPORAN
INTERNAL DAN EKSTERNAL
(Informasi Hasil Kinerja dan
Identifikasi Keputusan)
MITIGASI DAN
Risiko IMPLEMENTASINYA
MONITORING EVALUASI TINDAK LANJUT
(Program Kerja
(Pencapaian (Analisis (Perbaikan
pencegahan dan
Kinerja) Pencapaian Berkelanjutan)
Pengendalian)
Kinerja))
Petakan Risiko
(Risiko Tinggi, Risiko
Sedang, Risiko Rendah) Pemetaan SDM Kebutuhan
Berdasarkan Prioritas ORGANISASI
dan Tugas Program
(SOTK, SDM dan (Petugas/Staf) Pelatihan
Uraian Tugas) (Keandalan Staf)
Risk- Register
Koordinasi
(Unit Kerja Terkait) 64
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

1. Perencanaan Kebutuhan SDM


dan Organisasi
2. Perencanaan Kebutuhan
Fasilitas
3. Perencanaan Kebutuha Biaya
4. Perencanaan Kebutuhan
Perizinan (Fasilitas/
Lingkungan)
65
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Perencanaan Kebutuhan SDM
Kualifikasi minimal :
• Tenaga SLTA/SMK yang telah lama bekerja di Unit Kesehatan Lingkungan dan telah
memiliki sertifikat pengelolaan limbah medis yang terakreditasi
• Tenaga Diploma 3 (D3) bidang Kesehatan Lingkungan dan telah memiliki sertifikasi
kesehatan lingkungan yang telah terakreditasi

Kemampuan dan penguasaan tugas-tugas SDM :


a. Mengerti kebijakan dan Peraturan perundangan terkait dengan pengelolaan limbah
medis (B3)
b. Mengetahui langkah-langkah manajemen risiko pengelolaan limbah medis
c. Mengetahui tatakelola dan tahapan-tahapan pengelolaan limbah medis
d. Mengerti pengoperasikan dan pemeliharaan fasilitas/peralatan/sarana terkait
pengelolaan limbah medis
e. Memahami pedoman, SPO dan dokumen lain terkait pengelolaan limbah medis
f. Mengetahui cara melaukan monitoring/pencatatan dan evaluasi dalam pengelolaan
limbah medis
g. Memahami risko K3 penanganan limbah medis 66
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Perhitungan : Kebutuhan Jumlah SDM Operasional


No Jabatan Kebutuhan Fasyankes
SDM
Rumah Sakit Puskesmas Klinik Lab./ Praktik
Dr
1 Operator Pengawas
1 orang / area V
Lapangan
2 Operator TPS Limbah V V V
Medis/B3 dan
1 orang V
Penyerahan ke pihak
III
3 Operator Mesin - - -
1 orang V
Insinerator
4 Operator Data dan 1 orang V
- - -
Laporan

67
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Struktur Organisasi :
Pimpinan Fasyankes

Ka. Unit/ Instalasi Kesling

Penanggung Jawab
Limbah Medis

Operator Operator Operator Operator


Pengawas Lapangan TPS Limbah B3 Insinerator Data dan Laporan

68
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Organisasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Tugas Unit/ Instalasi Kesling :
1. Mengembangkan/ pemutakhiran kebijakan
2. Menyusun program kerja
3. Mengolah data dan informasi
4. Memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru
5. Mengadakan pertemuan koordinasi
6. Membantu Direksi : promosi, pelatihan dan penelitian dll
7. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program
8. Berpartisipasi dalam perencanaan Fasyankes
9. Koordinasi dengan wakil unit-unit kerja
10. Memberikan rekomendasi/ saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
11. Melaporkan kegiatan
12. Menjadi investigator/ Auditor internal

69
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Fasilitas


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

70
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Fasilitas


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

71
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Fasilitas


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

72
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
1. Pemenuhan standarisasi pengelolaan sesuai persyaratan dan
ketentuan akan membutuhkan cukup banyak biaya.
2. Perencanaan kebutuhan Biaya dikelompokkan atas :
• Biaya tahunan yang berbasis pada program tahunan
fasyankes yang diajukan setiap awal pengajuan anggaran
dan
• Biaya Insidentil, yakni biaya yang diusulkan dan disediakan
atas kebutuhan mendadak yang bersifat insidentil atau biaya
respon atas kejadian kasus/insiden terkait pengelolaan
limbah medis di lapangan.

73
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Komponen Biaya :
1). Limbah Padat Medis :
a. Biaya Pengadaan (investasi) fasilitas/alat
b. Biaya pengadaan bahan (bahan bakar insinerator)
c. Biaya operasional dan pemeliharaan (spare part. house keeping, listrik, air bersih dll)
d. Biaya uji laboratorium (uji kualitas lingkungan seperti uji emisi insinerator dll)
e. Biaya pengolahan limbah medis ke pihak luar
f. Biaya tenaga (gaji pokok, tunjangan, makanan tambahan, asuransi dll)

2). Limbah Cair Medis :


a. Biaya Pengadaan (investasi) bangunan/peralatan IPAL. peralatan mekanikal elektrikal
dan pemipaannya
b. Biaya pengadaan bahan (desinfektan, bahan kebersihan dll)
c. Biaya operasional dan pemeliharaan (spare part, House keeping, listrik, air bersih dll)
d. Biaya uji laboratorium (uji kualitas lingkungan seperti uji air limbah inlet/outlet dll)
e. Biaya tenaga (gaji pokok, tunjangan, makanan tambahan, asuransi dll)
74
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Evaluasi Biaya :

Pencatatan tren/kecenderungan point a dan b dari tahun ke tahun. Disajikan


dalam bentuk tabel atau grafik 75
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Usulan Biaya/ Anggaran :


1. Surat pengantar usulan anggaran dan biaya
2. Proposal singkat, terutama untuk anggaran investasi
alat/bangunan/mesin dengan biaya tinggi
3. Tabel kompilasi usulan anggaran. Dalam kompilasi
tersebut, komponen anggaran di bagi atas anggaran
pengadaan/investasi, anggaran operasional dan
pemeliharaan.

76
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Usulan Biaya/ Anggaran :


1. Surat pengantar usulan anggaran dan biaya
2. Proposal singkat, terutama untuk anggaran investasi
alat/bangunan/mesin dengan biaya tinggi
3. Tabel kompilasi usulan anggaran. Dalam kompilasi
tersebut, komponen anggaran di bagi atas anggaran
pengadaan/investasi, anggaran operasional dan
pemeliharaan.

77
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Kebutuhan Biaya


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Contoh : Rekapitulasi Usulan Biaya/ Anggaran :

78
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Perencanaan Perizinan Fasilitas


Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes

Dokumen Perizinan Yag perlu direncanakan :


1. Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
2. Izin Operasional mesin/alat pengolah limbah medis : teknologi
Insinerasi atau non insinerasi
Izin ini dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehuatanan. Berizinan yang diberlakukan saat ini dengan sistem online melalui sistem Online single
Submission (OSS).
3. Izin Pembuangan Air Limbah/ Izin Pembuangan Limbah Cair

79
Workshop Pengel. Limbah Medis 23 RS Kab/Kota

Kesimpulan
1. Pengelolaan limbah medis di fasyankes menghadapi 7 tantangan yang
perlu direspon di perencanaan yang tepat dan update
2. Fasyankes perlu menyiapkan SDM yang memiliki kemampuan sistem,
teknologi dan manajemen pengelolaan limbah medis
2. Manajemen risiko perlu diterapkan untuk menyusun perencanaan program
kerja pengelolaan limbah medis
3. Pengelolaan limbah medis harus didukung dengan sumber daya baik
sumber daya manusia, organisasi, fasilitas dan anggaran yang memadai
4. Seluruh fasilitas terkait pengelolaan limbah medis wajib dilengkapi dengan
perizinan sesuai peraturan berlaku

80

Anda mungkin juga menyukai