DAMPAK LINGKUNGAN
PEMENUHAN PERATURAN
DAMPAK KESEHATAN
• Gangguan estetika/ kenyamanan
(bau, kumuh, kotor)
• Kecelakaan (tertusuk benda tajam)
(Hepatitis, HIV, dll)
• Infeksi silang (pasien ke pasien, pasien ke
petugas, Fasyankes ke masyarakat)
Tantangan/Regulasi Per-UU
7
Permenkes No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
Pasal 12
1) Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit dilakukan oleh Menteri, kepala dinas
kesehatan daerah provinsi, dan kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, serta institusi terkait sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
2) Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan organisasi
atau asosiasi terkait.
3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui:
a. advokasi dan sosialisasi;
b. bimbingan teknis; dan
c. monitoring dan evaluasi.
4) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada, ayat (1),
Menteri, kepala dinas kesehatan daerah provinsi, kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai kewenangan
masing-masing dapat memberikan sanksi administratif berupa teguran lisan atau teguran tertulis kepada rumah sakit
yang tidak menyelenggarakan kesehatan
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015 PP No. 47 tahun 2016
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES tentang Fasyankes :
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meliputi: Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Pusat Kesehatan Masyarakat; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis; Dan atas:
c. Rumah Sakit
Tempat praktik mandiri Tenaga
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Dengan Karakteristik
Kesehatan;
Infeksius; Benda Tajam, Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa, Pusat kesehatan masyarakat;
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif, Farmasi, Klinik;
Sitotoksik, Peralatan Medis Yang Memiliki Kandungan Logam
Berat Tinggi; Dan Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan. Rumah Sakit;
Apotek;
Unit Transfusi Darah;
Laboratorium Kesehatan;
Optikal;
. Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional.
PENGURANGAN DALAM FASYANKES
(INTERNAL)
PEMILAHAN
PEWADAHAN
TAHAPAN
PENGELOLAAN PENGANGKUTAN
INTERNAL
LIMBAH MEDIS dan
PEMBAGIAN PERAN PENYIMPANAN
SEMENTARA
(PUSKESMAS, KLINIK PERJANJIAN
DAN FASYANKES PENGANGKUTAN
KERJASAMA
LAIN) EKSTERNAL
PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
(EXTERNAL)
PENIMBUNAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 dan PermenLHK No 6 Tahun 2021
KEWAJIBAN Penghasil
PENGAWASAN
Pengurangan dan Pemilahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS imbah patologi,
LB3
limbah benda tajam,
GAS
Limbah farmasi,
NON B3 limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan rumah sakit yang bertekanan, dan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung limbah dengan kandungan
perlengkapan generator, anastesi, dan mikroorganisme, bahan kimia beracun dan logam berat yang tinggi.
pembuatan obat citotoksik radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
JENIS WADAH DAN LABEL SESUAI KATEGORINYA
MERAH
KUNING
KUNING
UNGU
COKLAT
16
PERSYARATAN PENYIMPANAN LIMBAH B3
Memiliki catatan penyimpanan limbah B3
Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari untuk limbah Kategori A dan 360
hari untuk limbah Kategori B, sedangkan untuk limbah medis infeksius,
patologis, benda tajam maksimal 2x24 jam pada suhu > 00C dan 90 hari
pada suhu ≤ 00C
Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
Hanya melakukan penyimpanan sementara di lokasi kegiatannya sebelum
diserahkan pada pengolah/pemanfaat/penimbun limbah B3
DILARANG :
PATOLOGIS, BAHAN KIMIA,
RADIOAKTIF, FARMASI,
SITOTOKSIS
DISINFEKSI LB3 MENJADI LIMBAH NON B3
22
PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3
GELOMBANG MIKRO DAN IRADIASI FREKUENSI
OLEH PENGHASIL
DILARANG :
PATOLOGIS,
BAHAN KIMIA
KADALUARSA,
RADIOAKTIF,
FARMASI,
SITOTOKSIK,
PERALATAN
MEDIS BERLOGAM
BERAT TINGGI
INSINERATOR
[PERSYARATAN TEKNIS]
Efisiensi pembakaran > 99,95%;
Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800oC
(temperatur operasional);
Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum
1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2 (dua)
detik;
Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
Memenuhi baku mutu emisi.
Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.
24
PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR
OLEH PENGHASIL
DILARANG :
limbah
radioaktiif,
mudah meledak,
merkuri
PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR
OLEH JASA PENGOLAH
DILARANG:
limbah
radioaktiif,
mudah meledak,
merkuri
Limbah patologis dan
benda tajam
Apabila tidak
terdapat
insinerator
5 tahun
Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses oleh petugas.
Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah hilir sumur atau badan air lainnya.
Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi dengan lapisan tanah penghalang berupa tanah liat yang dipadatkan
dengan ketebalan paling rendah 20 cm (dua puluh centimeter), untuk penguburan Limbah patologis.
Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya Limbah medis berupa jaringan tubuh manusia, bangkai hewan uji,
dan/atau Limbah benda tajam (jarum, siringe, dan vial).
Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan lapisan tanah untuk menghindari bau serta organisma vektor penyakit
lainnya.
Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar pengaman dan diberikan tanda peringatan.
Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan pemantauan secara rutin.
Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Penimbunan Limbah B3 dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang dihasilkannya.
BOALEMO 11 2 21 11 11 2 1 1 1
Belum ada Belum ada
Expired (proses Blm ada
BONE BOLANGO 20 2 Belum ada Laporan Laporan 1 Laporan
perpanjangan) pengangkutan
KAB. GORONTALO 21 3 54 21 21 3 3 0 0
GORONTALO UTARA 15 1 1 15 15 1 1 0 0
BOALEMO 11 2 21 11 2 1 0 0 0
1 0
BONE BOLANGO 20 2 Belum ada Laporan 17 13 0 0
KAB. GORONTALO 21 3 54 21 2 1 1 0 0
GORONTALO UTARA 15 1 1 15 2 1 1 0 0
TIMBULA FOTO
TANGGAL
N LIMBAH KWITANSI
NO INSTANSI MOU KADALUARSA SOP FOTO TPS
(kg) S.D PEMBAYARAN
MOU
MEI 2022 PIHAK KETIGA
TIMBULAN FOTO
Tanggal
LIMBAH KWITANSI
NO RS MOU Kadaluarsa SOP FOTO TPS
(kg) S.D MEI PEMBAYARAN
MOU
2022 PIHAK KETIGA
TIMBULAN FOTO
Tanggal
LIMBAH KWITANSI
NO RS MOU Kadaluarsa SOP FOTO TPS
(kg) S.D PEMBAYARAN
MOU
MEI 2022 PIHAK KETIGA
PUSKESMAS
11 203 PT TENANG JAYA 09 APRIL 22 √ √
MOLINGKAPOTO
PENGELOLAAN LIMBAH
PROFESI / PT MEDIS FASYANKES
1.Peningkatan kapasitas Rumah Sakit/Fasyankes
2.Kajian/ penelitian 1.Penyiapkan sarana
3.Penyiapan SDM
2.SDM
SWASTA 3.Pendanaan
1.Transportasi/ Transporter 4.Memenuhi perizinan
2.Jasa Penyediaan Fasilitas 5.Monev dan pelaporan
Pengolahan 6.SOP
Masalah dalam Pengelolaan Limbah Medis
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus paham Prinsip Pengelolaan Limbah B3 (Menyiapkan SOP)
• Petugas Fasyankes (Kesling Rumah Sakit) paham kebijakan – kebijakan yang berlaku dalam Pengelolaan
Limbah B3 dan up date data
• Sebelum melakukan Kerjasama, Penghasil Limbah B3 agar mengakses data terkait Perizinan Transporter
Limbah B3 dan Jasa Pengolah Limbah B3 untuk mengetahui Status Perizinan
• Melakukan evaluasi terhadap kinerja Jasa Pengolah Limbah B3, antara lain melakukan evaluasi terhadap
Neraca Limbah B3
• Membangun sarana pengumpulan (CoolStoreage/dropbox atau depo) limbah medis fasyankes.
• Memastikan bahwa seluruh petugas kebersihan khusus menggunakan APD lengkap pada saat menangani
limbah medis.
• Memastikan limbah medis ditimbang dan dicatat sebelum diangkut ke pengolah limbah B3.
• Meyampaikan laopran data timbulan limbah secara tepat waktu
45
Lanjutan…….
• Melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, cq . Direktorat Verifikasi
Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3, melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi/kab/Kota, untuk
mendapatkan Informasi lebih lanjut terkait ;
Transporter Limbah B3
• Memiliki Izin Pengangkutan Limbah B3
• Jenis Limbah B3 yang diangkut berdasarkan izin yang dimiiliki
Jasa Pengolah Limbah B3
• Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3
• Jenis Limbah B3 yang dapat dilakukan Pengolahan Limbah B3 menggunakan alat Insinerator
• Kapasitas Insinerator
• Penghasil, Pengangkut dan Pengolah harus terkoordinasi dalam manifest elektronik (festronik)
46
Penghapusan Alat Kesehatan
Bermerkuri
MENGAPA DILAKUKAN PENGHAPUSAN
ALKES BERMERKURI?
Sudah
Tidak seragamnya
diamanatkan
pemahaman
dalam
petugas fasyankes
kesepakatan
dalam penanganan
internasional Mengurangi
tumpahan merkuri
(Konvensi potensi risiko Termometer,
dari alkes
Minamata) dan pajanan merkuri tensimeter dan
bermerkuri yang
Indonesia sudah dari alkes pada dental amalgam
pecah (tdk ada
berkomitmen pekerja dan masih digunakan
SOP, tdk ada spill
untuk pasien, serta di Fasyankes
kit, dll) makin
melaksanakanny lingkungan
banyak titik
a dengan tujuan
cemaran,
mengurangi
kelompok berisiko
risiko pajanan
makin luas
merkuri
Target dan Strategi Penghapusan Merkuri
di Sektor Kesehatan dan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)
STRATEGI
Dapat di download di
Website
hukor.depkes.go.id
Surat Edaran Surat Edaran
Nomor HK.02.02/I/2899/2019 Nomor HK.02.02/V/0720/2018
Tentang Tentang
Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri Penetapan Masa Berlaku Izin Edar dan Peredaran Alat
Kesehatan yang Mengandung Merkuri
UPAYA UNIT UTAMA KEMENKES DALAM
F PENGHAPUSAN MERKURI DI
FASYANKES
A Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan
•Kebijakan Stop Izin Edar (Surat Edaran)
S •Monitoring Peredaran
Y
Ditjen Pelayanan Kesehatan
A •Penyediaan data dasar
N •Kebijakan Substitusi (Surat Edaran)
•Monitoring substitusi
K
E Ditjen Kesehatan Masyarakat
•Kebijakan Penyimpanan Limbah
S •Koordinasi program
•Pedoman penghapusan alkes bermerkuri
•Sosialisasi dan advokasi
•Kompilasi data
Alkes tetap utuh dan disimpan agar tidak pecah. DILARANG MENGELUARKAN
MERKURI DARI ALKES
Alat
Alat Alat kesehatan Alat
kesehatan
kesehatan utuh/tidak kesehatan
non rusak
bermerkuri pecah/rusak
merkuri
alkes bermerkuri ditarik dan sudah tidak ada lagi di dengan SOP penanganan pecahan alkes bermerkuri dan disimpan
merkuri
pada wadah yang aman dan anti bocor, dan disimpan di TPS