Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN

KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

PENGUATAN FASYANKES
dalam PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
COVID-19

dr. Andi Saguni, MA


DIREKTUR FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

DISAMPAIKAN PADA WEBINAR PENGUATAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS COVID-19


Jakarta, Senin, 22 Juni 2020
Pengelolaan Limbah Medis
di Fasyankes
Tata Kelola Limbah Medis
(WHO)

Sumber : World Health Organization (WHO), 2004


PENGELOLAAN LIMBAH B3 FASYANKES
MEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan PermenLHK No. P-56/2015

Kewajiban Penghasil

Izin Penyimpanan diterbitkan


oleh Kab/kota
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota
Izin Pengolahan diterbitkan oleh
KLHK
Persetujuan oleh Dinas LH
kab/kota

Persetujuan oleh Dinas LH


kab/kota
PENGUATAN FASYANKES dalam
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
COVID-19
1. Sosialiasi dan Diseminasi Regulasi terkait Pengelolaan
Limbah Medis (COVID-19) di Fasyankes
UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

Pasal 59 ayat (1) Setiap Orang Yang Menghasilkan Limbah UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
B3 Wajib Melakukan Pengelolaan Limbah B3 Yang
1. Sosialisasi dan Diseminasi Regulasi terkait Pengelolaan Limbah B3
Dihasilkannya Pasal 11 ayat (1) Prasarana RS dapat meliputi salah satunya
Medis di Fasyankes
PP No 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan instalasi pengelolaan limbah
Beracun

Mengatur pengelolaan limbah dari penetapan hingga


Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
pembuangan. Limbah klinis infeksius, farmasi kadaluwarsa Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
tergolong kategori limbah bahaya 1
Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan,
Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasyankes
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya
bersumber limbah medis Permenkes No. 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Permenkes No. 11 Tahun 2017 tentang KESELAMATAN PASIEN
Mengatur teknis tentang penyelenggaraan
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan pengamanan limbah padat domestik, limbah B3,
pencegahan dan pengendalian infeksi salah satunya limbah cair dan limbah gas di Rumah Sakit
bersumber limbah medis 8
1. Sosialiasi dan Diseminasi Regulasi terkait Pengelolaan
Limbah Medis (COVID-19) di Fasyankes

a) Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor: HK.02.02/ V/ 0361/


2019 tentang Kewajiban Memiliki Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS – LB3) di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
b) Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No.HK.02.02/V/
0079/ 2020 tentang Tata Kelola Limbah B3 Medis di Fasyankes serta
Kerjasama Dengan Pihak Ketiga (Pengolah Limbah B3 Medis dan
Transporter Berijin)
c) Surat Mendagri kepada Seluruh Gubernur, Nomor: 440/2804/OTDA,
Tanggal 27 Mei 2020, Perihal; Prioritas Pengelolaan Limbah Medis/ Limbah
B3 Pada Masa Pandemi Wabah COVID-19.

9
Surat Edaran terkait Kewajiban
Kepemilikan Tempat penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3 di
Fasyankes
Mengacu surat edaran tersebut di
halaman 3 nomor 5  maka Rumah
Sakit yang memiliki TPS-LB3 berijin agar
tidak menjadi Depo Pemindahan limbah
B3 dari fasilitas pelayanan kesehatan
lain, terlebih lagi menjadi tempat
pengolahan limbah B3 dari fasilitas
pelayanan kesehatan lain. Hal ini untuk
menghindarkan terjadinya:
•Gangguan kesehatan penghuni dan
lingkungan rumah sakit
•Gangguan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi yang utama rumah sakit sebagai
unit yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
Surat Edaran Direktur
Jenderal Pelayanan
Kesehatan
No.HK.02.02/V/0079/2020
tentang Tata Kelolan
Limbah B3 Medis di
Fasyankes Serta
Kerjasama Dengan Pihak
Ketiga (Pengolah Limbah
B3 Medis dan Transporter
Berijin)

11
Surat dari Menteri Dalam Negeri
kepada seluruh Gubernur di Indonesia

Mengacu surat tersebut diharapkan Pemerintah


Daerah memprioritaskan mewujudkan
pengelolaan limbah medis/limbah B3 yang lebih
cepat, terintegrasi dan komprehensif dengan
membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) dengan berpedoman Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah  untuk
menangani limbah medis/limbah B3 yang
dihasilkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di
daerahnya.
Dalam mewujudkan pengelolaan limbah
medis/limbah B3 yang lebih cepat, terintegrasi dan
komprehensif tersebut diharapkan Pemda segera
berkoordinasi dengan Ditjen. Pengelolaan
Sampah, Limbah dan B3 - KLHK terkait
pendanaan, persyaratan teknis dan pembinaan.
12
2. Mendorong Fasyankes Untuk Melakukan Pengelolaan Limbah
Medis sesuai dengan Regulasi dan Kaidah Teknis
 Protokol New Normal
a) Mendukung pencapaian kualitas pelayanan kesehatan,
b) Mendukung terakreditasinya Fasyankes,
c) Meminimalkan risiko terhadap kesehatan masyarakat
d) New Normal:
1. Semua Limbah yg dihasilkan dari pasien yg diduga terinfeksi/terkonfirmasi hrs dibuang sebagai
limbah medis
2. Memasukkan limbah medis ke dalam kantong limbah medis 2 lapis (Double Layer), tutup kantong
dengan ikatan kabel leher angsa & semprotkan kantong dgn desinfektan klorin 1000 mg/L
3. Masukkan benda tajam ke dalam kotak plastik khusus, segel kotak & semprotkan kotak dgn
desinfektan klorin 1000 mg/L
4. Masukkan limbah kantong ke dalam kotak transfer limbah medis, lampirkan label infeksi khusus,
tutup rapat kotak tsb & pindahkan.
5. Transfer limbah ke tempat penyimpanan sementara dgn jalur & penjadwalan tertentu & simpan
limbah secara terpisah.
6. Limbah medis hrs dikumpulkan & dibuang oleh penyedia pembuangan limbah medis yang
disetujui

13
2. Mendorong Fasyankes Untuk Melakukan Pengelolaan
Limbah Medis sesuai dengan Regulasi dan Kaidah Teknis.
Pengelolaan Limbah Medis
Dalam Standar Nasional Akreditasi RS

14
3.a. Mendorong Fasyankes Untuk Melakukan Pemenuhan
Sarana dan Prasarana Pengolah Limbah Medis

Memasukkan menu Alat/Instalasi Pengolah Limbah Ke dalam Dana


Alokasi Khusus (DAK). Menu Alat/Instalasi Pengolah Limbah
meliputi :
1) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
2) Alat Pengolah Limbah B3 Medis Insinerator
3) Alat Pengolah Limbah B3 Medis Non Insinerator (autoclave limbah
medis dan microwave limbah medis)
4) Cold storage (freezer)

15
3.b. Mendorong Penyedia Sarpras Limbah Untuk Masuk
Dalam e-katalog

Sumber: Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan-KLHK, 11 Juni 2020 16


4. Peningkatan Kapasitas Petugas Fasyankes dalam
Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes

a) Memasukkan menu Peningkatan Kapasitas Petugas Fasyankes


Ke dalam Dana Dekonsentrasi atau Sumber Dana Lain

b) Bekerjasama dengan Asosiasi Fasyankes, Organisasi Profesi,


Swasta, LSM dan Badan Dunia.

17
5. Mendorong Fasyankes (RS) untuk Menerapkan Green
Hospital/ Rumah Sakit Hijau/ Rumah Sakit Ramah
Lingkungan

a) Rumah sakit yang didisain, dibangun (renovasi) dan


dioperasikan serta dipelihara dengan mempertimbangkan
prinsip kesehatan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
b) Setiap tahun dilombakan untuk mendorong Rumah Sakit tidak
saja berupaya menghadirkan mutu layanan paripurna, namun
juga tetap arif dan bijaksana dalam menyikapi pemanfaatan
sumber daya alam dan menjaga mutu lingkungan hidup
sekitarnya

18
6. Melakukan Koordinasi dan Komunikasi secara kontinyu
dengan Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor

a) Pusat Standarisasi Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) 


memverifikasi teknologi Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) dan Alat
Pengolah Limbah B3 Medis agar memenuhi sebagai teknologi ramah
lingkungan sehingga mendapatkan Register Teknologi Ramah Lingkungan
dari KLHK
b) Dit Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
(KLHK)  kerjasama pemusnahan limbah medis fasyankes oleh 4 pabrik
semen selama masa Darurat Limbah Medis.
c) Dit Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 & Limbah Non B3 (KLHK)  terkait
pengurusan perijinan Insinerator & alat pengolah limbah B3 medis lainnya
RS
d) Ditjen Otonomi Daerah (Kemendagri)  Dukungan penerapan Konsep
Pengelolaan Limbah Berbasis Wilayah oleh Pemerintah Daerah 19
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id @ditjenyankes

www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai