7 Tantangan
Pengelolaan Standarisasi Kesling Di RS
Akreditasi / JCI dan K3
Amdal / PROPER
Konflik Sosial
“RS di tuntut mampu
Tuntutan Hukum menyiapkan sistem
monev dan pelaporan
Per-UU LH Semakin ketat
yang
lengkap, akurat dan up
date” 3
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
01 Tantangan Regulasi/
Per-uu
Contoh :
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit
Rp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar
4
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Pasal 59
02
Tantangan Kasus Hukum
Akibat Kegagalan Penanganan Limbah Fasyankes?
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
8
Kasus Hukum Illegal dumping Limbah Medis
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
12
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
13
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
05 Tantangan
Kinerja Dan Manajemen RS
14
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
06 Tantangan Akreditasi RS
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DAN PPI
15
15
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
07 Tantangan Dampak K3
01
Pengelolaan Limbah
Medis Fasyankes
Di Butuhkan Kopetensi
Tenaga Sanitarian
TEKNO
SISTEM
LOGI Pengelolaan
Limbah Medis
MANAJEM (B3) Fasyankes
EN
Penguasaan
17
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Kompetensi
Ahli Kesling Fasyankes
Sistem Teknologi
Manajemen
Kemampuan :
Monev dan Pelaporan
Pengelolaan Limbah
Medis 18
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
wajah manajemen
Bagaimanakah
Limbah Medis di Fasyankes Saya...??
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Working
Data
is
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
Pelatihan TOT Pengel. Limbah Medis Fasyankes @2019
TANTANGAN
Data LIMBAH
Keputusan MEDIS/B3
Limbah Informasi
dan RTL FASYANKES
RS
SAAT INI
Data TANTANGAN
Keputusan KESLING RS
Limbah Informasi
dan RTL SAAT INI
RS
Pemantauan Pelaporan
Evaluasi
23
Pengertian
Monitoring adalah sistem pengawasan yang dilakukan secara periodik
terhadap berbagai aspek kegiatan pengelolaan limbah medis guna
mengetahui kondisi pelaksanaan dan hasil kerja guna mengetahui secara dini
berbagai masalah yang dihadapi agar efesien dan efektif dalam pengambilan
langkah pemecahannya
2. Bersifat Optional/
Voluntary
Dapat dilaksanakan Fasyankes untuk
kepentingan pencapaian indicator
kinerja program pengelolaan limbah
medis/B3 internal
Tujuan Pelaporan
1. Untuk mengetahui pentaatan pelaksanaan pengelolaan terhadap
prosedur tetap
2. Untuk mengetahui data keluaran (output) kegiatan pengelolaan
limbah medis di rumah sakit
3. Untuk mengetahui penggunaan sumber daya pengelolaan limbah
medis di rumah sakit
4. Untuk mengetahui kinerja operasional dan pemeliharaan fasilitas
pengelolaan limbah medis
26
Tujuan Evaluasi
1. Untuk mengetahui kinerja pentaatan prosedur,
data kegiatan dan penggunaan sumber daua
dalam pengelolaan limbah medis rumah sakit
2. Menganalisis efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
teknis, dan administratif dalam pengelolaan
limbah medis rumah sakit
27
Keluaran
Monitoring Evaluasi Pelaporan
Memperoleh data yang Memperoleh Informasi Memperoleh dasar
akurat tentang : Tentang : /justifikasi untuk :
1. Input dan output 1. Kinerja sistem/ efisiensi 1. Pengambilan keputusan
program 2. Efektifitas dan efisiensi penyediaan sumber
2. Penggunaan sumber penggunaan sumber daya
daya daya 2. Melakukan tindak lanjut
3. Pentaatan terhadap (Continual Improvement)
standar/ketentuan/ 3. Memenuhi ketentuan
peraturan perundangan
28
Ketentuan Pelaksanaan
Monev dan Pelaporan?
Monitoring Jenis Monitoring :
1. Monitoring bersifat
Metode : mandatory/ regulasi :
• Air limbah (Kualitas dan debit)
1. Mencatat/ Inspeksi Kesehatan • Emisi gas buang (kualitas)
Lingkungan • Limbah B3 (Volume dan Cakupan
2. Mengukur angka dengan alat penanganan)
3. Analisis Laboratorium
4. Wawancara
5. dll
2. Monitoring Voluntary/
Optional :
• Kehandalan fasilitas pengelolaan
• Kepadatan vector penyakit
• Kualitas Lingkungan kerja
• Penggunaan Sumber daya (
• Kasus K3
Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Fasyankes
Metode Evaluasi
31
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Di Rumah Sakit
32
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Kesling Di Rumah Sakit
33
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Kesling Di Rumah Sakit
34
Pelaporan
Laporan internal :
Unit Kesling melaporkan kepada Direktur Terkait
Laporan Eksternal :
Direktur RS melaporkan kinerja limbah B3/medis kepada :
o KLHK RI
o Kepala Dinas LH, BLHD/BLH Setempat
o Kepala Dinas Kesehatan setempat
35
Monitoring
Limbah Medis Cair
36
Langkah Monitoring
Limbah Cair Medis :
1. Susun bagan alir proses (sistem penyaluran dan pengolahan)
2. Identifikasi aspek-aspek yang perlu dimonitor (kategori : sistem, teknis,
administrasi)
3. Identifikasi aspek monitoring bersifat mandatory dan voluntary/sukarela
4. Identifikasi kebutuhan metode monitoringnya ( cara pengumpulan data
(IKL, Uji Lab., pengukuran,/pencatatan), frekuensi, parameter dll)
5. Susun rencana kerja (jadwal kerja/ Time Schedule)
6. Pelaksanaan monitoring
7. Dokumentasi hasil kegiatan monitoring
8. Input data monitoring kedalam sistem data base Unit Sanitasi (Untuk
bahan data evaluasi)
37
Bagan Alir Proses
Ruangan/
musholla Laundry Dapur TPS/Insinerator Safety Shower
BAK
ENGUMPUL
: Sistem Penyaluran
SALURAN/
IPAL/STP DAUR ULANG
SUNGAI
: Sistem Pengolahan
38
Tugas 1
Mengidentifikasi Aspek-aspek
Yang Perlu di Monitor
Dalam Pengelolaan Limbah Cair Medis
Aspek-aspek Yang Perlu di Monitor
Dalam Pengelolaan Limbah Cair Medis
NO ASPEK YANG PERLU DI MONITOR KATEGORI SIFAT METODE
A Sistem Penyaluran
1 .....................
2 .....................
3 .....................
B Sistem Pengolahan
1 .....................
2 .....................
3 .....................
Aspek Monitoring Sistem Penyaluran Air Limbah
Ruangan/
musholla Laundry Dapur TPS/Insinerator Safety Shower
Aliran (Sedimen
dan Sampah) BAK Funsgi Pompa
Vektor ENGUMPUL Sedimen dan Sampah), Vektor
41
Aspek Monitoring Sistem Pengolahan Air LImbah
Perizinan
Bahan :
- Desinfektan - Listrik
Utilitas : - Air bersih
- Nutrient
- Fungsi Mesin Blower - Sparepart
- Mikroorganisme
- Fungsi Pompa - Olie
- Fungsi Panel listrik
- Fungsi mesin klorinasi Kinerja Sistem IPAL :
- Fungsi difuser, air lift pump, piping dll - pH
- Disolved Oxygen
Ketentuan Teknis : - Suspenden Volume Index
- Titik /tempat sampling (SVI30)
42
- Titik koordinat - Return & Waste Sludge
- Alat ukur debit - Tekanan Air Flow Blower
- SPO
- Sistem tanggap darura
Kategori Aspek Monitoring :
1. Sistem :
• SVi30, kandungan DO, pH, Sisa Klor dll (Swapantau)
• Kualitas air limbah (inlet dan outlet)
2. Teknis :
• Kegiatan samplig (Uji laboratorium) dan pencatatan debit
• Cek fungsi (blower, pompa, panel, piping dll)
• Penggunaan sumber daya (listrik, air bersih, desinfektan, olie, bahan seeding
dll)
• Cek kondisi lapangan (sumbatan sampah, sedimen, vektor dll)
3. Administrasi:
• Laporan (internal dan eksternal)
• Izin IPAL ( baru/ perpanjangan)
43
Identifikasi Sifat Monitoring :
1. Bersifat Mandatory :
Mengacu pada peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku :
• Permen LHK No. 68 Tahun 2016
• Permenkes No. 7 Tahun 2019
Meliputi : Debit, Kualitas outlet IPAL, Izin IPAL, Fasilitas teknis (bak
samping, titik kordinat, papan nama proses/bak, K3)
2. Bersifat Voluntary :
Mengacu pada kebutuhan RS dengan mempertimbangkan kemampuan
sumber daya, seperti :
• Jumlah Tenaga/staf di Unit Sanitasi/ Unit IPAL
• Kemampuan anggaran Fasyankes
• Tuntutan pimpinan Fasyankes
• Tuntutan kebutuhan penelitian institusi luar 44
Metode Monitoring
Limbah Medis Cair RS
No Aspek Cara Instrumen Parameter Tolok Ukut Frekuensi Evaluasi Penyajian
Pengumpulan Yg diukur
1 Debit air limbah Pencatatan Form Debit per hari Standar 1 kali/hari Dibandingkan Tabel/grafik
Pencatatan Debit per bln Satuan prod. dengan tolok
Air limbah ukur
2 Kualitas Air Limbah Uji Lab dan Alat dan bhn pH, BOD, PermenLHK 1 kali/bulan Dibandingkan Tabel/ Grafik
outlet IPAL pengukuran sampling dan COD, TSS, No. 68 Taun dengan tolok
alat ukur Minyak/lemak 2016 ukur
.Ammoniak,
E. Coli
3 Perizinan Penyiapan Berkas dan
Berkas dok persyaratan
4 Utiitas Pencatatan Form
Pencatatan
5 Bahan Pencatatan Form
Pencatatan
6 Kinerja Sistem IPAL Pengamatan, Form
pencatatan Pencatatan
dan Alat dan
penghitungan formula
hitung
7 Ketentuan Teknis Menyiapkan -
fasilitasnya 45
Jadwal Pelaksanaan Monev dan Pelaporan
NO KEGIATAN JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES KET
A KEGIATAN MANDATORY :
1. Pengujian air limbah outlet XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
IPAL
2. Pencatatan debit IPAL XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
4. dst
B KEGIATAN VOLUNTARY
1 Pencatatan penggunaan olie XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
2 Inspeksi fungsi blower XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
3 Inspeksi fungsi pompa XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
46
1. Ketentuan Monitoring Debit Air
Limbah 1. Menggunakan pendekatan rasional (angka konversi
85-95 % air bersih terpakai menjadi air limbah)
2. Pastikan tidak ada kebocoran pipa air bersih
3. Data menggunakan angka rekening air PDAM/flow
meter (satuan M3/hari atau M3/Bulan )
4. Pencatatan pada flow meter (pencatatan perbedaan
kenaikan angka pada flow meter per
hari/minggu/bulan) – membutuhkan kedisiplinan
tenaga
5. Hasil perhitungan debit dan fluktuasinya disajikan
dalam laporan bulanan
47
2. Ketentuan Monitoring Kualitas Air Limbah
49
Parameter Monitoring
Kualitas Air Limbah
50
3. Ketentuan Perizinan IPAL
1. Perizinan dikeluarkan oleh instansi pemerintah
(Pemda /PTSP dll)
2. Akhir masa berlaku izin harus segera di update/
perpanjangan
3. Dokumentasi surat asli izin IPAL pada unit kerja
terkait atau di Unit Sanitasi
4. Copy izin IPAL (laminating) di tempel di fasilitas
IPAL
51
Evaluasi
Limbah Medis Cair
52
Langkah
Evaluasi Limbah Medis Cair :
1. Pelajari dokumen data hasil monitoring (pastikan lengkap)
2. Siapkan tolok ukur (standar, baku mutu, ketentuan teknis dll)
3. Susun data monitoring menjadi “time series data”
4. Lakukan evaluasi awal : ketaatan terhadap baku mutu dan
fekuensi sampling dan laporan)
5. Lakukan evaluasi lanjut : kecenderungan ( berbasis time series
data), Evaluasi titik kritis dan Evaluasi pentaatan)
6. Input kedalam sistem data base Unit Sanitasi (bahan data
evaluasi)
53
Aspek Pengelolaan Limbah Medis Cair
Yang Perlu Dievaluasi :
1. Kualitas air limbah
2. Debit air limbah
3. Kondisi sistem IPAL
4. Fungsi alat IPAL
5. Efisiensi proses IPAL
6. Beban BOD air limbah
7. Satuan produksi air limbah
(Liter/TT/Hari)
8. Biaya Satuan air limbah
(Rupiah/M3/Hari)
54
Cara Evaluasi Ketaatan Air Limbah
Evaluasi : Dibandingkan Dengan Baku Mutu/
Standar/ Manual/Ketentuan Dll
1. Debit air limbah dibandingkan dengan satuan penggunaan air limbah ( Air
limbah = 80-90% * air bersih (Depkes 500 liter/TT/Hari))
2. Kualitas air limbah dibandingkan dengan baku mutu air limbah
3. Perizinan IPAL dievaluasi dengan ketepatan waktu izin perpanjangan
4. Utilitas IPAL dibandingkan dengan data teknis yang tercantum dalam
manual alat/mesin
5. Penggunaan bahan, istrik, air dll dibandingkan dengan standar
6. Kinerja sistem IPAL dibandingkan dengan standar teknis/kriteria desain
IPAL
7. Ketentuan teknis dibandingkan dengan peraturan
8. Pelaporan dibandingkan dengan peraturan
55
Cara Evaluasi Air Limbah
Data yang telah dilakukan evaluasi – dapat
ditindaklanjuti dengan melaksanakan :
1. Evaluasi pentaatan terhadap frekuensi sampling
2. Evaluasi Pentaatan terhadap baku mutu air limbah
3. Evaluasi Efisiensi IPAL dan beban BOD air limbah
4. Evaluasi satuan produksi air limbah per tempat tidur
5. Evaluasi biaya operasional dan pemeliharaan IPAL dan biaya satuan
56
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Cair Medis Di Fasyankes
57
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Cair Di Fasyankes
58
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Cair Di Fasyankes
59
Ketentuan Pentaatan :
Terhadap Ketentuan pasal 4 (3) :
Frekuensi
Sampling:
Acuan : PermenLHK No.
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.
1/8/ 2016 Tentang Baku
Mutu Air Limbah
Domestik
60
Ketentuan Pentaatan :
Terhadap baku
mutu air limbah :
Acuan : PermenLHK No. Ketentuan pasal 4 (1) :
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.
1/8/ 2016 Tentang Baku
Mutu Air Limbah
Domestik
61
Ketentuan Efisiensi Ipal
• Tersedia data uji lab inlet dan outlet IPAL
• Perhitungan efisiensi menggunakan satuan % dan diterapkan untuk parameter
BOD
• Efisiensi sebaiknya diatas 90%
• Rumus/formulasi :
62
Contoh Perhitungan :
Berdasarkan hasil uji lab untuk sampel air limbah outlet IPAL di
Rumah Sakit Medika Jaya Utama , diketahui konsentrasi BOD inlet
250 mg/L dan BOD outlet sebesar 25 mg/l. Maka perhitungan
removal efficiency IPAL adalah :
63
Ketentuan Menghitung :
BEBAN AIR LIMBAH :
Beban cemaran (BOD loading) hasil perhitungan dianalisis dengan cara
membandingkan dengan BOD loading hasil perencanaan (BOD loading
desain IPAL). BOD loading hasil perhitungan harus di bawah BOD
loading desain, bila nilainya melebihi maka kinerja IPAL over loading
(pengaruh ke kualitas air limbah efluen)
64
Ketentuan Menghitung :
SATUAN PRODUKSI AIR LIMBAH :
65
Ketentuan Menghitung :
66
Pelaporan
Laporan internal :
Unit Kesling/Sanitasi melaporkan kepada Direktur Terkait
Laporan Eksternal :
Direktur RS melaporkan kinerja limbah kepada :
o Kepala KLHK, Dinas LH, BLHD/BLH Setempat
o Kepala Dinas Kesehatan setempat
67
Isi Laporan
Pokok isi surat laporan :
1. Hasil Inspeksi (uji lab, temuan, kasus dll)
2. Analisis data (Kecenderungan, Tingkat Kritis, Pentaatan) -
penyajian berbentuk tabel, grafik, gambar/foto dll)
3. Evaluasi Terhadap Standar/Baku Mutu/NAB, SPO dll
4. Dampak
5. Rekomendasi Perbaikan :
Teknis, manajemen, system, spesifikasi, korodinasi dll
68
Orientasi Kesling
Rumah Sakit
Pelaporan Eksternal
Tujuan : Dirut RS/Fasyankes kepada Dinas LH/BLH/BPLHD
Isi Laporan :
- Surat pengantar Dirut RS/Fasyankes
- Cover
- Isi Laporan :
• Profil RS, IPAL dan perizinan
• Pentaatan ketentuan teknis
• Pentaatan frekuensi sampling
• Pentaatan baku mutu
• Bukti laporan : foto, copy izin,
copy hasil uji lab.
69
Monitoring Limbah Padat
Medis Fasyankes
Adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program pengelolaan limbah padat
70
Langkah Monitoring
Limbah Padat Medis :
1. Susun bagan alir proses (sistem penyaluran dan pengolahan)
2. Identifikasi aspek-aspek yang perlu dimonitor (kategori : sistem, teknis,
administrasi)
3. Identifikasi aspek monitoring bersifat mandatory dan voluntary/sukarela
4. Identifikasi kebutuhan metode monitoringnya ( cara pengumpulan data
(IKL, Uji Lab., pengukuran,/pencatatan), frekuensi, parameter dll)
5. Susun rencana kerja (jadwal kerja/ Time Schedule)
6. Pelaksanaan monitoring
7. Dokumentasi hasil kegiatan monitoring
8. Input data monitoring kedalam sistem data base Unit Sanitasi (Untuk
bahan data evaluasi)
71
Tugas 1
Mengidentifikasi Aspek-aspek
Yang Perlu di Monitor
Dalam Pengelolaan Limbah Padat Medis
Aspek-aspek Yang Perlu di Monitor
Dalam Pengelolaan Limbah Padat Medis
NO ASPEK YANG PERLU DI MONITOR KATEGORI SIFAT METODE
A Sistem Penyaluran
1 .....................
2 .....................
3 .....................
B Sistem Pengolahan
1 .....................
2 .....................
3 .....................
Bagan Alir Proses Limbah Medis Padat
RAJAL/RANAP
IGD/OK
LAUNDRY DLL
Residu Insinerasi PENGUMPULAN
(OPTION)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE PENYIMPANAN PENGANG
(SEMENTARA) KUTAN
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE
: Sistem Penyaluran
: Sistem Pengolahan
74
Aspek Yang Di Monitor Limbah Medis Padat
RAJAL/RANAP
IGD/OK
LAUNDRY DLL
Residu Insinerasi PENGUMPULAN
(OPTION)
PENGOLAHAN
(INSINERASI/NON
INSINERASI) - ONSITE PENYIMPANAN PENGANG
(SEMENTARA) KUTAN
PENGOLAHAN PIHAK III
- ONSITE
: Sistem Penyaluran
: Sistem Pengolahan
75
Aspek Yang Di Monitor Limbah Medis Padat
• Log Book LB3 dari TPS ke Insinerator
• Neraca Limbah B3 dari TPS ke Insinerator
• Uji Emisi insinerator
• Perizinan Mesin Pengolah
• Laporan per triwulan ke KLHK/Dinas lh
2. Teknis :
• Pencatatan logbook, neraca, neraca dll
• Cek fungsi (burner insinerator, pompa air, panel, blower dll)
• Penggunaan sumber daya (listrik, air bersih, BBM, dll)
• Cek kondisi lapangan (kebersihan, dll)
3. Administrasi:
• Laporan (internal dan eksternal)
• Izin Insinerator/ mesin non insinerasi ( baru/ perpanjangan)
77
Identifikasi Sifat Monitoring :
1. Bersifat Mandatory :
Mengacu pada peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku :
• Permen LHK No. 68 Tahun 2016
• Permenkes No. 7 Tahun 2019
Meliputi : logbook, neraca, manifest, kualitas emisi,, Izin, Fasilitas teknis
(port samping, titik kordinat, nomor, papan nama proses/bak, K3)
2. Bersifat Voluntary :
Mengacu pada kebutuhan fasyankes dengan mempertimbangkan kemampuan
sumber daya, seperti :
• Jumlah Tenaga/staf di Unit Sanitasi/ Unit Insinerator/non insinerasi
• Kemampuan anggaran Fasyankes
• Tuntutan pimpinan Fasyankes
• Tuntutan kebutuhan penelitian institusi luar
78
Metode Monitoring
Limbah Medis Padat RS
No Aspek Cara Instrumen Parameter Tolok Ukur Frekuensi Evaluasi Penyajian
Pengumpulan Yg diukur
1 Jenis dan Volume Pencatatan Manifest Berat limbah Standar 1 kali/hari Dibandingkan Tabel/grafik
limbah B3/medis Logbook dalam Satuan prod. dengan tolok
Neraca kilogram limbah B3 ukur
2 Kualitas Emisi Stack Uji Lab dan Alat dan bhn Mengacu ke Keputusan 1 kali/bulan Dibandingkan Tabel/ Grafik
Kepala dengan tolok
Insinerator pengukuran sampling dan tolokukur
BAPEDAL
alat ukur Nomor : ukur
03/BAPEDAL/09
/1995
3 Perizinan Penyiapan Berkas dan Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst .....
Berkas dok persyaratan
4 Utiitas Pencatatan Form Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst .....
Pencatatan
5 Bahan Pencatatan Form Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst .....
Pencatatan
7 Ketentuan Teknis Menyiapkan - Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst ..... Dst .....
fasilitasnya
79
Jadwal Pelaksanaan Monev dan Pelaporan
NO KEGIATAN JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES KET
A KEGIATAN MANDATORY :
1. Pengujian air limbah outlet XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
IPAL
2. Pencatatan debit IPAL XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
4. dst
B KEGIATAN VOLUNTARY
1 Pencatatan penggunaan olie XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
2 Inspeksi fungsi blower XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
3 Inspeksi fungsi pompa XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
80
Aspek Pengelolaan Limbah Padat
Yang Perlu Dimonitor :
Mandatory/ Voluntary/Kepentingan
Kewajiban Regulasi Internal RS
81
Evaluasi Limbah Padat B3
1.Kualitas emisi Dibandingkan dg baku mutu
2.Kondisi sistem Dibandingkan dengan
incinerator spesifikasi dan standar
3.Fungsi alat/fasilitas Dibandingkan dengan
limbah spesifikasi dan standar
4.Satuan produksi limbah Dibandingkan dengan
standar
82
Baku Mutu Kualitas Emisi Incinerator
83
Evaluasi Kinerja Penanganan Limbah Medis
84
Baku Mutu DRE
85
Evaluasi Volume Limbah Medis
1. Cara melakukan pencatatan volume (berat)
limbah padat medis pada dengan timbangan
(timbangan beras).
2. Hasil pencatatan volume limbah padat medis
dapat berguna untuk menghitung satuan
produksi limbah padat medis
86
Metode Analisis Data Limbah
Analisis data limbah, meliputi :
87
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Rumah Sakit
88
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Fasyankes
89
3 Area Evaluasi
Pengelolaan Kesling Di Rumah Sakit
90
Pelaporan
Laporan internal :
Unit Keslingmelaporkan kepada Direktur Terkait
Laporan Eksternal :
Direktur RS melaporkan kinerja limbah kepada :
o Kepala Dinas LH, BLHD/BLH Setempat
o Kepala Dinas Kesehatan setempat
91
Isi Laporan
Pokok isi surat laporan :
1. Hasil Inspeksi (uji lab, temuan, kasus dll)
2. Analisis data (Kecenderungan, Tingkat Kritis, Pentaatan) -
penyajian berbentuk tabel, grafik, gambar/foto dll)
3. Evaluasi Terhadap Standar/Baku Mutu/NAB, SPO dll
4. Dampak
5. Rekomendasi Perbaikan :
Teknis, manajemen, system, spesifikasi, korodinasi dll
92
Tujuan Pelaporan
Unit Sanitasi melaporkan
kepada Direktur Terkait
Tembusan Laporan :
- Ketua Tim/Instalasi/Komite K3
- Ketua PPI
- IPSRS
- Humas
- Dll ( pilih yang terkat dengan isi rekomendasi)
93
Orientasi Kesling
Rumah Sakit
94
Kesimpulan
1. Kegiatan monev dan pelaporan harus dilaksanakan fasyankes untuk
menghadapi risiko lingkungan hisup, hukum, manajemen dan K3 (7
tantangan)
2. Kegiatan monev dan pelaporan dilaksanakan untuk menghasilkan data,
informasi dan bahan pertimbangan keputusan manajemen/pimpinan
3. Kegiatan monev dan pelaporan perlu mendahulukan yang bersifat
mandatory dibanding yang voluntary
4. Mooring limbah perlu dilaksanakan melalui langkah –langkah yang
sistemtis
5. Evaluasi terhadap data limbah dilakukan analisis kecenderungan, tingkat
kritis dan pentaatan
6. Pelaporan limbah medis harus dilakukan baik secara internal maupun
eksternal