Anda di halaman 1dari 68

KULIAH I

PENGANTAR PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA &
BERACUN (B3)
Oleh::
Oleh

Yulinah Trihadiningrum
Laboratorium Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-
FTSP-ITS

Materi Kuliah
Isu dalam pengelolaan limbah B3
Pembuangan
P b limbah
li b h B3 kek media
di lilingkungan
k dengan
d open
dumping
Pembakaran limbah B3 tanpa memenuhi persyaratan (open
burning)
Ketidaktersediaan fasilitas pengelolaan LB3
Pengelolaan limbah B3 tanpa izin baik yang dilakukan sendiri
maupun pihak ke-3
Pembuangan limbah B3 (limbah RS) ke TPA
Tuntut an penghapusan limbah B3 dari daftar PP 85/1999
Impor LB3 dengan modus bahan baku atau produk
Kurangnya pemahaman pelaku pengelolaan limbah B3 atau
aparat pengawas
Contoh dokumentasi kondisi umum
pengelolaan
l l limbah
li b h
Pencemaran minyak di pantai Balikpapan
Tumpahan minyak di Indramayu

DRILLING CUTTING MUD Volatile organic compound (VOC)


DI BALIKPAPAN LIMBAH B3 DI CIKARANG
Tiga pilar industri berkelanjutan
Profit

Planet Public

 Penggunaan B3 dan kehadiran


kehadiran limbah B3 akan memberikan gangguan
 Perlu penerapan sistem pengelolaan B3 dan LB3 yang tepat
 Perlu peningkatan
peningkatan kerjasama antar instansi di Pusat,
usat, Pro
Prop.
p. dan Kab
Kab/Kota
/Kota
 Perlu kepedulian pelaku pengelola B3 dan limbah B3
Alur Pengelolaan Limbah B3
From Cradle to The Grave
PENGUMPUL

PEMANFAAT
PENGHASIL (WASTE PENIMBUN
EXCHANGE)

Limbah yyangg tidak


habis bereaksi, dll
PENGOLAH
(treatment &
PENGANGKUT
disposal)) Abu insinerator,
insinerator sisa/hasil
reaksi kimia, dll
Milestone Pengelolaan limbah B3 di Indonesia
Perubahan
b h d
darii End-of-pipe
d f i ke k Produksi
d k i Bersih
ih
 Tidak ada peraturan
 Tidak ada institusi pemerintah 1
yang menangani masalah LH
 Kesenjangan antara
pemerintah dan pengusaha 2
1982
 End of pipe management
3
 UU LH, PP Pengel Li B3
 Intervensi Pemerintah
4
1995  Produksi Bersih
 Penyebarluasan Informasi
kepada Masyarakat
 Instrumen Ekonomi

SEKARANG  Pengelolaan LH terpadu


 Eko-efisiensi
 Kemitraan antara
MASA DEPAN
Pemerintah dan Masyarakat
Definisi limbah B-3 di USA
(RCRA
RCRA== Akta Konservasi dan Pemulihan
Sumber Daya)
Daya)
limbah (padat) atau gabungan berbagai limbah
(padat), yang karena jumlah dan
konsentrasinya, atau karena karakteristik fisik-
fisik-
kimia dan daya infeksiusnya bersifat:
– dapat mengakibatkan timbulnya atau menyebabkan
semakin
ki parahnya
h penyakit
kit yang tid
tidak
kddapatt
disembuhkan atau penyakit yang melumpuhkan
– menyebabkan
e yebab a ttimbulnya
bu ya gagangguan
ggua atau beberpotensi
pote s
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia
atau lingkungan, apabila tidak diolah, disimpan,
diangkut dibuang atau dikelola dengan baik
diangkut,
Definisi limbah B
B--3 menurut PPRI no. 18/1999 tentang Pengelolaan
Li b h B3
Limbah
(Sesuaikan dgn PP 101/2014)

Sisa suatu kegiatan yang mengandung


bahan berbahayay dan/atau beracun,, yang
y g
karena sifat dan/atau konsentrasinya
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup
hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan kelangsungan hidup manusia
kesehatan, manusia,
serta mahluk hidup lain.
Kriteria Limbah B3 di Indonesia
(Ps 8 ayat 1-
1-2 PP no 18/1999)
Sesuaikan dgn PP 101/2014

Mudah
M d h meledak
l d k
Mudah terbakar
Reaktif
R k if
Beracun
Infeksius
Korosif
Klasifikasi limbah B3 berdasarkan sumber
(PP
( No. 85/1999))
Sesuaikan dgn PP 101/2014
Limbah B-
B-3 dari sumber tidak spesifik
spesifik::berasal bukan dari proses
utamanya,
utamanya tetapi berasal dari kegiatan:
kegiatan:
– pemeliharaan alat,
– pencucian,
– pencegahan korosi (inhibitor korosi)
korosi),
– pelarutan kerak,
– pengemasan, dan lain
lain--lain

Limbah B-B-3 dari sumber spesifik


spesifik:: sisa proses suatu industri atau
kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan
kajian ilmiah

Limbah B-
B-3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas
kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi:
spesifikasi:
limbah B3 yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau
tid k d
tidak dapatt di
dimanfaatkan
f tk kkembali,
kembali
b li, termasuk
t k sisa
i kkemasan lilimbah
b h
B-3 dan bahan
bahan--bahan kimia yang kadaluarsa.
Contoh limbah dari sumber tidak spesifik
(Lamp
(Lamp. 1 PP no
no. 18/1999)
Sesuaikan dgn PP 101/2014
Pelarut terhalogenasi:
g
– D1001a Tetrakloroetilen
– D1002a Trikloroetilen dst
P l t tid
Pelarut tidak
k tterhalogenasi
h l i
– D1001b dimetilbenzena
– D1002b Aseton
Asam basa
– D 1001c Ammonium hidroksida
– D1002c Asam hidrobromat dsb
Lainnya
– D1001d PCBs
– D1002d lead scrap
Contoh daftar limbah B3 dari sumber spesifik

D201 Dari industri Pupuk


Pupuk, kode 2412
– Sumber pencemar: proses produksi ammonia, urea,
asam fosfat
– IPAL yang mengolah efluen dari proses di atas
– Asal limbah B3: Katalis bekas, sludge proses
produksi,
d k i lilimbah
b h llab,
b sludge
l d IPAL
IPAL, kkarbon
b aktif
ktif b
bekas
k
– Pencemar utama:
Logam berat,
berat terutama As,
As Hg
Sulfida, senyawa amonia
Contoh daftar limbah B3 dari sumber
ifik
spesifik
D202 Dari industri Pupuk, kode 2421
– Sumber pencemar: pestisida MFDP (Model Farms
Demonstration Project),
Project) penyimpanan dan pengemasan,
pengemasan
IPAL
– Asal limbah B3: sludge IPAL, alat pengemas, produk off-
off-
spec, residu dari proses produksi dsb
– Pencemar utama:
logam dan logam berat
berat, terutama Pb,
Pb Hg
Hg, Cu
Cu, Zn
Zn, Th
Sn organik
Limbah B-
B-3 dari bahan kimia kadaluarsa,
tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.

D3001 Asetaldehida
D3002 Asetamida
D3003 Asam asetat, garam2 dan esternya
D3004 Aseton
D3005 Asetonitril dsb
PP 85/1999: Perubahan atas PP no 18/1999
S ik d
Sesuaikan dgn PP 101/2014

Limbah yang tidak termasuk dalam


Lampiran 1 Tabel 2 bila terbukti memenuhi
Psl 7 ayat 3
3, maka limbah tsb adalah B3
Limbah B3 dapat dikeluarkan dari daftar
bila dapat dibuktikan secara ilmiah
berdasarkan prosedur yang ditetapkan
oleh instansi berwenang dgn:
– Uji karakteristik
– Uji ttoksikologi
k ik l i
Jenis2 industri yang potensial
h ilk lilimbah
menghasilkan b h B3

industri tekstil - industri karet dan produknya


industri perkayuan - industri kulit & produknya
industri furniture - ind.batu,
ind batu lempung
lempung, gelas
gelas,
beton
industri kertas - industri logam dasar
percetakan
t k dan d penerbitan
bit - industri
i d t i produk
d k llogam
industri kimia - industri mesin
industri petroleum & kilang minyak - industri peralatan listrik
industri peralatan transport - industri instrumentasi
pelayanan transport - komunikasi
pelayanan listrik dan gas - bengkel
Limbah dari kegiatan manufakturing

material, yaitu bahan yang telah digunakan dan


spent material,
tid k d
tidak dapatt llagii di
digunakan
k ttanpa reprosesing
i
produk sampingan,
sampingan, yaitu bahan yang dihasilkan dalam
proses pembuatan produk yang tidak dapat
di
dimanfaatkan
f tk tanpat adanya
d proses lanjutan
l j t
lumpur dari unit pengolahan air dan gas buang
produk industri kimia yang menjadi limbah karena
berbagai alasan:
– Pencucian peralatan dengan pencuci kimiawi yang
berbahaya.
– Tidak memenuhi spesifikasi pabrik.
– Tumpah atau karena kebocoran.
– Tersisa dalam kontainer bahan baku atau produk.
– Kadaluwarsa.
Penghasil berskala kecil

Limbah B-3 jjuga g dapat


p dihasilkan oleh berbagai g
sumber dengan laju timbulan rendah,
rendah, seperti
industri dry cleaner,
cleaner, bengkel mobil
mobil,, proses cuci
cuci--
cetak film ((produksi
produksi limbah B-3 < 1 ton/
p ton/bulan
bulan =
penghasil limbah B-3 berskala kecil
kecil))

Limbah
Li b h B
B--3 d
darii penghasil
h il bberskala
k l kkecilil d
dapatt
menyebabkan bahaya besar, bila tidak dikelola
dengan benar.
Tahap--tahap dalam pengelolaan limbah B3
Tahap

Penimbulan

Penanganan
g on-site: p
pemisahan,, p
pengemasan,
g ,
penyimpanan, prosesing di tempat

Pengumpulan

T
Transfer
f & Transport
T t Pengolahan

Pembuangan
g
Akhir
Ketentuan pengemasan

Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi


simbol dan label yang menunjukkan
karakteristik dan jenis limbah B3
Pelaku--pelaku dalam pengelolaan
Pelaku
li b h B3
limbah
Penghasil
Pengumpul
P
Pemanfaat
f t
Pengangkut
Pengolah
Penimbun
Pengawas
PENGEMASAN
Ketentuan Pengemasan

Penghasil: pengemasan dilakukan sebelum


Penghasil:
limbah disimpan sementara di dalam atau di luar
lokasi penghasil
penghasil.
Pengumpul:: pengemasan dilakukan sebelum
Pengumpul
limbah dikirim ke lokasi pemanfaat atau
pengolah.
l h
Pengolah:: pengemasan perlu dilakukan
Pengolah
sebelum
sebe u d dilakukan
a u a pe
pengolahan
go a a atau
pembuangan.
Persyaratan umum

Kemasan limbah B- B-3 harus dalam kondisi baik, tidak


rusak, dan bebas dari karat serta kebocoran
Bentuk, ukuran, dan bahan kemasan disesuaikan
dengan karakteristik limbah yang akan dikemas
dengan mempertimbangkan segi keamanan dan
kemudahan dalam penanganannya.
Bahan kemasan dapat terbuat dari bahan plastik High
Density Polyethylene (HDPE) Polypropylene (PP),
atau Polyvinylchloride (PVC) atau bahan logam (teflon,
baja karbon)
karbon). Persyaratan bahan kemasan adalah
tidak dapat bereaksi dengan limbah.
Prinsip pengemasan
Tidak mencampur limbah
limbah yang dapat saling bereaksi dalam
satu kemasan.
Jumlah limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan pengembangan volume, pembentukan gas,
kenaikan tekanan.
Kemasan
K yang kondisinya
k di inya kurang
kondisi k layak
l k (t
(terjadi
j di kkarat,
t
kebocoran) harus diganti dengan yang memenuhi syarat.
Kemasan yang berisi limbah harus diberi simbol dan label
yang sesuai,
sesuaii, dan
d disimpan
di i d
dengan tata
t t -cara penyimpanan
tata- i
limbah.
Wajib dilakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan limbah
B-3 pada fasilitas penghasil
penghasil, pengumpul
pengumpul, atau pengolah untuk
memastikan tidak terjadi kerusakan atau kebocoran pada
kemasan akibat korosi atau faktor lainnya.
Kegiatan pengemasan,
pengemasan penyimpanan dan pengumpulan
harus dilaporkan sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan
limbah BB--3.
PENYIMPANAN
Kemasan Drum:
A.
A Li
Limbah
b h cair;
i B.B Limbah
Li b h padat
d t
Ketentuan penyimpanan limbah B3

Penyimpanan
y p limbah B3 dilakukan di lokasi
yang sesuai dengan persyaratan.
Tempat penyimpanan limbah B3 wajib
memenuhihi syarat
syarat::
– lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir, tidak
rawan bencana dan di luar kawasan lindung serta
sesuai dengan tata ruang;
– rancangan bangunan disesuaikan dengan jumlah,
karakteristik limbah B3 dan upaya pengendalian
pencemaran lingkungan
Cara penyimpanan di atas palet
Penyimpanan kemasan dalam drum

Penyimpanan
y p kemasan harus dibuat dengan g
sistem blok. Setiap blok terdiri atas 2x2
kemasan, agar dapat dilakukan pemeriksaan
terhadapp setiap
setiap
p kemasan. Dengan g cara ini
setiap kerusakan /kecelakaan dapat segera
ditangani.
Lebar gang antar blok harus memenuhi
persyaratan. Lebar gang untuk manusia
minimal 60 cm dan lebar gang untuk
kendaraan pengangkut (forklift
(forklift)) disesuaikan
dengan kelayakan pengoperasiannya
Penyimpanan kemasan dalam drum
(l j t )
(lanjutan)
Penumpukan kemasan limbah B- B-3 harus
stabil. Jika kemasan berupa drum logam (isi
200 L), maka tumpukan maksimum adalah 3
lapis,, se
lapis setiap
tiap lapis dialasi palet,
palet, setiap palet
mengalasi 4 drum.
Jika tumpukan lebih dari 3 lapis atau kemasan
terbuat dari plastik, maka harus dipergunakan
rak.
rak
Cara penyimpanan di atas rak
Tempat penyimpanan dalam jumlah besar
Kriteria penyimpanan dalam
jjumlah
l hbbesar
Di sekitar tangki
g harus dibuat tanggul
gg dengan g
saluran pembuangan yang menuju bak
penampung.
Bak penampung harus kedap air dan mampu
menampung cairan minimal 11% dari
kapasitas maksimum volume tangkitangki..
T
Tangkiki harus
h di
diatur
t sedemikian
d iki rupa sehingga
hi
bila terguling akan terjadi di daerah tanggul
dan tidak akan menimpa tangki lain.
Tangki harus terlindung dari penyinaran
matahari dan masuknya air hujan secara
langsung.
langsung
Contoh sistem tanki dan silo

Silo

Tanki
Sirkulasi udara dalam ruang
penyimpanan
i
Visualisasi penyimpanan limbah
B3
Apakah yang salah?

3
Sludge IPAL Pabrik Tekstil

2 4
Resume Persyaratan Penyimpanan Sementara
• Penyimpanan bersifat sementara
sementara, maksimal 90 hari (> 90 hari bila
timbulan < 50 kg/hari dan adapersetujuan)
• Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak
minimum antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
• Memiliki catatan Limbah B3 (jumlah dan jenis)
• Kemasan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- kondisi baik
- simbol & label (Kepka No. 05/1995)
• Rancang bangun tempat penyimpanan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
• Di
Disesuaikan
ik dengan
d jumlah
j l h & karakteristik
k kt i tik lilimbah
b h
• Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
• Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Sistem Tanggap Darurat
• Memiliki Izin penyimpanan sementara
• Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
Ketentuan Pengumpulan

Pengumpulan limbah B3 wajib memenuhi ketentuan sbb


memperhatikan karakteristik limbah B3;
mempunyaii llaboratorium
b t i yang ddapatt mendeteksi
d t k i
karakteristik limbah B3 kecuali untuk toksikologi;
memiliki perlengkapan untuk penanggulangan terjadinya
kecelakaan;
memiliki konstruksi bangunan kedap air dan bahan
bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah B3;
mempunyai lokasi pengumpulan yang bebas banjir.
Persyaratan Pengumpulan LB3
• Menyimpan
e y pa limbahba B3 3 maksimum
a s u 90 hari a
• Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung, jarak
minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
• Memiliki catatan Limbah B3 yang dikumpulkan (jumlah dan jenis
limbah B3)
• Rancang bangun tempat pengumpulan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
• Limbah B3 yang dikumpulkan sesuai dengan izin
• Kondisi (tidak ada ceceran,
ceceran lantai bersih dll)
• Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Emergency Response System (ERS)
• M iliki Izin
Memiliki I i pengumpulanl LB3
• Melaporkan kegiatan pengumpulan limbah B3
PENGANGKUTAN
Ketentuan DepHub

penggunaan label/tanda B- B-3,


3
penggunaan container yang sesuai,
melaporkan
l k ttempatt pembuangannya.
b
apabila terjadi kecelakaan dalam kegiatan
pengangkutan limbah B B--3, pihak
pengangkut harus melaporkannya kepada
pihak berwenang dan melakukan tindakan
pembersihan tumpahan tersebut
Ketentuan DepHub (lanjutan
lanjutan))

Tidak diperkenankan untuk mengangkut


limbah B
B--3 tanpa dokumen lengkap
g
mengenai limbah yyang
g akan diangkut.
g
Sebelum dilakukan pengangkutan,
pengangkut
p g g harus menanda-
menanda-tangani
g
dokumen tersebut dan menyerahkan 1
copy kepada penghasil limbah. Dokumen
t
tersebut
b t harus
h menyertai
t i limbah
li b h kke ttempatt
yang dituju.
LABEL
PERINGATAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

KEPUTUSAN DIRJEN
PERHUBUNGAN DARAT PENGHASIL :
NO. : SK.725/AJ.302/DRJD/ ALAMAT :
2004
Tentang Penyelenggaraan TELP : FAX :
Pengangkutan B3 di Jalan
NOMOR PENGHASIL :
TGL PENGEMASAN :
TGL.
KODE LIMBAH :
JENIS LIMBAH :
JUMLAH LIMBAH :
SIFAT LIMBAH :
TGL. DITERIMA :

NO. MANIFES :
NO. PROFILE :
PERSYARATAN PENGANGKUTAN LB3
• Memiliki rekomendasi & izin pengangkutan
• Jenis dan karakteristik limbah yang diangkut sesuai
dengan
g izin
• Dilengkapi dokumen/manifest
• Persyaratan alat angkut :
– Alat angkut dan kemasan sesuai dengan
karakteristik limbah;
– Alat angkut dalam kondisi baik;
– Simbol dan label ((Kepka
p No. Kep-p
02/Bapedal/09/1995) .
• Operator yang terlatih
• Memiliki Sistem Tanggap darurat
• Memiliki SOP
– Bongkar muat; mendapat rekomendasi
– Route/tujuan
j p
pengangkutan;
g g ; dari KLH dan
– Jadwal Izin dari Dephub
• Melakukan pelaporan pengangkutan LB3
PENGOLAHAN
Ketentuan pengolahan

Pengolahan
g limbah B3 dapat
p dilakukan dengang
cara thermal, stabilisasi dan solidifikasi, secara
fisika, kimia, biologi, dan/atau cara lainnya
sesuai dengan perkembangan teknologi
teknologi.
Pemilihan lokasi untuk pengolahan limbah B3
harus memenuhi ketentuan:
– bebas dari banjir, tidak rawan bencana dan bukan
kawasan lindung;
– merupakan
k lokasi
l k i yang ditditetapkan
t k sebagai
b i kkawasan
peruntukan industri berdasarkan rencana tata ruang;
Ketentuan pengolahan (lanjutan)

Pengolahan limbah B3 dengan cara stabilisasi dan


solidifikasi
lidifik i wajibjib memenuhi
hi persyaratan
t sebagai
b ib
berikut:
ik t
– melakukan uji Toxicity Characteristic Leaching
Procedure (TCLP), kuat tekan, dan paint filter test
– melakukan penimbunan hasil pengolahan stabilisasi
dan solidifikasi dengan ketentuan penimbunan limbah
B3 (landfill).
(landfill).
Pengolahan limbah B3 secara fisika
f dan/atau
/ kimia yang
menghasilkan:
– limbah cair
cair,, maka limbah cair tersebut wajib
memenuhi hi baku
b k mutut limbah
li b h cair
cair;
i;
– limbah padat
padat,, maka limbah padat tersebut wajib
memenuhi ketentuan tentang pengolahan limbah B3.
Pengolahan limbah

Sebelum pengolahan perlu dilakukan upaya reduksi


li b h seperti:
limbah, ti
Limbah diklasifikasi berdasarkan karakteristik dan kadar
kontaminan yang terkandung. Misal : limbah air
pendingin,
di i lilimbah
b h kkamar mandi
di h
harus di
dipisahkan
i hk d darii
limbah B3
Volume air sedapat mungkin dikurangi dalam proses
produksi..
produksi
Air limbah yang berkonsentrasi rendah atau air limbah
yang telah diolah sedapat mungkin digunakan kembali
untuk mengurangi volume pembuangan
pembuangan..
Dipilih proses produksi yang menghasilkan air limbah
seminimum mungkin.
mungkin.
Teknologi pengolahan
Netralisasi : pengaturan pH limbah yang
bersifat korosif dengan asam atau basabasa,
menjadi pH 6- 6 -9
Pengendapan:: proses pengendapan limbah
Pengendapan
yang mengandung logam berat melalui
pengaturan
p g p
pH dengan
g ppenambahan basa.
Lumpur yang terbentuk dapat distabilkan
dengan proses solidifikasi
Solidifikasi:: proses pemadatan limbah B3
Solidifikasi
dengan penggunaan bahan pemadat
pozzolana
l ((misal:
i l semen, flfly ash,
h clay)
l ) atau
t
polymer (resin, bahan termoplastik dsb).
Teknologi pengolahan (lanjutan)

Vitrifikasi: pemulihan lahan tercemar


Vitrifikasi:
limbah B3 dengan aplikasi suhu tinggi.
Adsorpsi:: penyerapan limbah B3 oleh
Adsorpsi
materi penyerap, seperti karbon aktif,
sekam dsb.
dsb
Proses biologis:
biologis: pengolahan limbah B3
d
dengan menggunakank mikroba
ik b penguraii
Insinerasi:: pemusnahan limbah B3 pada
Insinerasi
suhu tinggi dan suplai oksigen
Prosedur stabilisasi/solidifikasi
Sebelum distabilisasi/solidifikasi limbah B3 harus
dikarakterisasi
dikarakteris asi terlebih dahulu guna menentukan
komposisi bahan yang perlu ditambahkan.
Setelah dis
disolidifikasi, dilakukan uji TCLP terhadap
hasil olahan
olahan. Kadar hasil pengujian tidak boleh
melewati baku mutu uji TCLP
Terhadap hasil olahan tersebut dilakukan uji kuat
t k . Hasil
tekan.
tekan H il stabilisasi
t bili i harus
h mempunyaii nilai
il i
tekanan minimum sebesar 10 ton/m2 dan lolos uji
test.
paint filter test.
Hasil stabilisasi yang memenuhi persyaratan baku
mutu TCLP, nilai uji kuat tekan dan paint filter test
ditimbun di tempat penimbunan limbah B3.
Ketentuan insinerasi

Efisiensi pembakaran minimum 99


99.99%
99%
dan efisiensi penghancuran &
penghilangan (EPP) sbb
sbb::
- EPP POHCs 99.99%
- EPP PCBs 99.9999%
99 9999%
- EPP PCDFs 99.9999%
- EPP PCDDs 99.9999%
99 9999%
Ketentuan insinerasi (lanjutan)

Residu dari kegiatan pembakaran limbah


B3 dikelola mengikuti prosedur
pengelolaan limbah B3
Pengendalian partikulat dengan
Electrostatic Precipitator
Pengendalian
gas asam
dengan
g wet
scrubber
PEMBUANGAN AKHIR
Persyaratan lokasi pembuangan akhir
limbah B3
bebas dari banjir
kondisi geologik
geologik::
– litologi batuan sedimen berbutir sangat halus yang
bersifat kedap air (k <10
<10--7 cm/
cm/detik
detik),), tidak berongga,
berongga,
tidak bercelah
bercelah,, dan tidak berkekar intensif
intensif..
– bukan daerah berpotensi bencana alam, seperti
longsoran, letusan gunung berapi, gempa bumi, dan
patahan aktif.
aktif
kondisi hidrogeologik :
– bukan daerah resapan air tanah tertekan maupun air
tanah tidak tertekan
– tidak terdapat akuifer. Jika ada
ada,, jarak terdekat dari
lapisan landfill 4 m.
Persyaratan pembuangan akhir (lanjutan)

Kondisi hidrologi permukaan:


– Bukan daerah genangan air, berjarak minimum 500 m
dari sungai yang mengalir sepanjang tahun
tahun, danau
danau,
waduk untuk irigasi atau sumber air bersih.
Kondisi iklim dan curah hujan:
– curah hujan rendah
rendah,, daerah kering
– keadaan angin: kecepatan tahunan rendah, berarah
dominan ke daerah tidak berpenduduk atau
berpenduduk jarang
jarang.
– Lokasi harus sesuai dengan rencana tata ruang
daerah, agar tidak mengganggu peruntukan lahan
Kategori secure landfill

Landfill kategori
g I ((double liner): digunakan
double liner) g untuk
menimbun limbah B- B-3 dengan kandungan maksimum
bahan pencemar > kadar pada kolom A

Landfill kategori II (single


(single liner)
liner), digunakan untuk
menimbun limbah B- B-3 dengan kandungan maksimum
bahan pencemar < kadar pada kolom A, A > kolom B

Landfill kategori
g III ((clay liner), digunakan
clayy liner) g untuk
menimbun limbah B-B-3 dengan kandungan maksimum
maksimum
< pada kolom B
Tabel 1. Kadar Maksimum Limbah B-3 Belum Terolah dan Kategori Tempat Pembuangannya
BAHAN PENCEMAR TOTAL KADAR MAKSIMUM BAHAN PENCEMAR TOTAL KADAR MAKSIMUM
(mg/kg BERAT KERING) (mg/kg BERAT KERING)
KOLOM A KOLOM B KOLOM A KOLOM B
Arsen (As) 300 30 Polycyclic Aromatic 200 20
Hydrocarbons:
Cadmium (Cd) 50 5 - o-cresol
- m-cresol
Chromium (Cr) 2500 250 - p-cresol
Copper (Cu) 1000 100 - total cresol
- 2,4 dinitrotoluene
Cobalt (Co) 500 50 - methyl ethyl ketone
- pyridine
Lead (Pb) 3000 300
Mercury (Hg) 20 2 Total Petroleum 1000 100
Hydrocarbons (C6-C9)
Molybdenum (Mo) 400 40
Nickel (Ni) 1000 100 Total Petroleum 10.000 1000
Hydrocarbons (>C9)
Tin (Sn) 500 50 Senyawa organochlorine: 10 1
- Carbon tetrachloride
Selenium (Se) 100 10 - Chlorobenzene
Zinc (Zn) 5000 500 - Chloroform
- Tetrachloroethylene
Cyanide (CN) 500 50 - Trichloroethylene
- 1,4-dichlorobenzene
Fluoride (F) 4500 450 - 1-2-dichloroethane
Phenols: 10 1 - 1,1-dichloroethylene
-Pentachlorophenol (PCP) - Hexachlorobenzene
-2,4,5-trichlorophenol - Hexachlorobutadiene
-2,4,6- trichlorophenol - Hexachloroethane
- Vinyl chloride
Monocyclic
o ocyc c Aromatic
o at c 700 7 KETERANGAN:G - > nilai
a ddi atas, < nilai
a ddi atas,
Hydrocarbons Tempat Pembuangan di landfill di landfill
- Benzene kategori I kategori III
- Nitrobenzene - < nilai diatas,
di landill
kategori II
Kategori Landfill B-3
Lapisan penutup

Limbah

Lapisan pelindung
Sistem pengumpulan lindi
Geomembrane 2
Lapisan tanah penghalang
Sistem deteksi kebocoran
Geomembrane 1
Lapisan dasar

Tanah setempat

Landfill Kategori I Landfill Kategori II Landfill Kategori III


Double Geomembrane Single Geomembrane No Geomembrane
Lapisan Tanah Penutup Akhir
Lapisan penutup akhir harus
dirancang agar: Vegetasi penutup
Meminimumkan Pelapis tanah untuk
pemeliharaan landfill tumbuhan
pada masa pasca Pelapis tudung drainase
operasi Tudung Geomembran
Tanah tudung penghalang
Meminimumkan infiltrasi
air permukaan ke dalam Tanah penutup perantara

landfill
Mencegah terlepasnya
unsur--unsur limbah dari
unsur Limbah
landfill

Pelapis dasar
Secure landfill

Anda mungkin juga menyukai