Anda di halaman 1dari 17

Pengelolaan B3 dan

limbah B3
Training Environment Development Program
15—18 Juli 2019
Disampaikan oleh: Dr. I Made Wahyu Widyarsana, S.T, M.T
Salah satu jenis limbah yang banyak
dibicarakan karena memerlukan
pengelolaan khusus
Bahan Berbahaya dan Beracun
(disingkat B3)

Ada lebih dari 10 ketentuan yang mengatur tentang


pengelolaan B3 dan limbah B3
meliputi Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Keputusan Kepala Instansi
Mengapa perlu
pengelolaan B3
dan limbah B3?
Undang-undang No. 32
Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Undang-undang No. 18
Hidup Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Persampahan
 Melindungi wilayah Indonesia
dari degradasi lingkungan dan
pencemaran  Semua limbah yang dihasilkan
 Mengelola pemanfaatan sumber harus dikelola
daya alam secara bijaksana  Tujuan dari pengelolaan sampah
 Mencapai pembangunan adalah untuk meningkatkan Kunci Keberhasilan
berkelanjutan kesehatan masyarakat dan Indikator
 Pengelolaan dan perlindungan kualitas lingkungan juga  Mengurangi beban
lingkungan sebagai bagian dari memanfaatkan limbah sebagai pencemaran
hak asasi manusia sumber daya  Mengurangi laju
kerusakan lingkungan
 Meningkatkan
kapasitas stakeholder
Kasus pencemaran Minamata
Kasus Bhopal 1984
Contoh Dampak Paparan Limbah B3

Perubahan wajah Victor Yushchenko (Presiden Ukraina) akibat Dampak paparan dioxin
paparan dioxin (TTCD) tahun 2003
Contoh Dampak Paparan Limbah B3

Teratogenik/ cacat janin


Peraturan Terkait
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan B3
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pemilihan
Limbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah.
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 63 Tahun 2016 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penimbunan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Penimbunan Akhir.
10. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01 Tahun 1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan
Limbah Berbahaya dan Beracun
11. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 02 Tahun 1995 tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
12. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 03 Tahun 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.725/AJ.302/DRJD/2004 tentang Pengangkutan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) di Jalan.
14. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 02 Tahun 1998 tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun di Daerah.
15. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 03 Tahun 1998 tentang Program Kemitraan dalam Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Peraturan yang terkait:
Peraturan Pemerintah No. 74 Th. 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracu
(B3)

Definisi B3 (Pasal 1):


Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya;

Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut,


mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3
Peraturan yang terkait:
Peraturan Pemerintah No. 101 Th. 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Definisi B3 (Pasal 1):


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu uasaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3

Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan.
Tujuan pengelolaan limbah B3

Guna mewujudkan
Menimimalkan resiko limbah Dari kegiatan industri dan lingkungan hidup bersih dan
B3 jasa sehat serta pembangunan
berkelanjutan
Prinsip-prinsip pengelolaan limbah

Kehati-hatian (Precautionary)

Tanggung jawab mutlak (Strict Liability)

Pencemar bertanggungjawab (Polluter Pay)

3R+R (Reduce, Reuse, Recycle + Recovery)

Pencemar Global (Transboundary Polluters)

Good Environmental Governance


Aplikasi prinsip pengelolaan
limbah B3
Semua limbah wajib dikelola

Pengelolaan limbah B3 berdasarkan pada resikonya terhadap


kesehatan dan lingkungan

Pengelolaan limbah B3 dilakukan secara tuntas (from cradle to


grave)

Pengelolaan limbah B3 dilakukan secara hierarkis (pengurangan


hingga penimbunan)

Pelibatan stakeholder dalam penyusunan RPP Tim Ahli Limbah B3


Pengelolaan limbah B3

(KLHK, 2015)

Anda mungkin juga menyukai