Anda di halaman 1dari 8

MASALAH LIMBAH PADAT DAN

BAHAN BERACUN
Pokok Bahasan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
01
(Limbah B3)

02 Pengelolaan Sampah Di Perkotaan

Your Text Here

03 Pengawasan Bahan Kimia Beracun

04 Pengawasan Pestisida

05 Pengaawsan Bahan Kimia


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3)

Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau kegiatan yang


mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha 
baik dari sektor industri, pariwisata, pelayanan Kesehatan
maupun dari domestik rumah tangga.
Pengelolaan Sampah Di Perkotaan

Sampah perkotaan adalah limbah yang bersifat padat


terdiri dari bahan organik dan anorganik yang dianggap
tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan, yang timbul di kota.
Pemerintah melakukan pengawasan terhadap Pengelola dan pelaku
dumping limbah B3 diatur dalam PP No 101 Tahun 2014.
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya melakukan
pengawasan kepadapihak Pengelola dan pelaku dumping limbah B3

Pengawasan dilakukan setidaknya dengan cara melakukan


(1) verifikasi terhadap laporan pengelolaan limbah B3 dan/atau dumping
(pembuangan) Limbah B3
(2) inspeksi Kegiatan verifikasi menjadi lebih efektif apabila semakin
banyak perusahaan yang melaporkan limbah B3 yang dikelolanya.
Pengawasan Pestisida

1 2
Pengertian Pestisida Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan
Merupakan bahan kimia untuk Pestisida dapat terakumulasi pada lemak tubuh
membunuh atau mengendalikan manusia dan terakumulasi di lingkungan yang dapat
menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia
berbagai hama, baik insekta, (Kumar, 2012). Pestisida menimbulkan efek
jamur maupun gulma. berbahaya bagi kesehatan tubuh.

3 4
Pengawas Pupuk dan Pestisida
Dampak Pestisida Terhadap Lingkungan
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Kadar pestisida yang berlebihan pada (KPPP) merupakan wadah koordinasi
lingkungan dapat menjadi penyebab tergang- pengawasan antar intansi terkait di bidang
gunya kelestaran lingkungan sehingga timbul pupuk dan pestisida baik tingkat Provinsi
pencemaran baik terhadap air, tanah, maupun maupun tingkat Kabupaten/Kota.
udara. Pencemaran lingkungan yang terjadi
dapat mengganggu sistem kehidupan pada
organisme lainnya yang ada di biosfer.
Pengaawsan Bahan Kimia

Bedasarkan keputusan menteri tenaga kerja R.I. NO.KEP. 187/Men/1999 tentang


pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja menteri tenaga kerja R.I. Bahwa
kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan, mengangkut dan
mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus meningkat sejalan dengan
perkembangan pembangunan sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi
industri, tenaga kerja, lingkungan maupun sumber daya lainnya. Untuk mencegah kecelakaan
dan penyakit akibat penggunaan kahan kimia berbahaya di tempat kerja maka perlu diatur
pengendaliannya.
Nilai Ambang Kuantitas yang selanjutnya disebut NAK adalah standar
kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan
kimia di tempat kerja. Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya
dan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi
resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya ditempat kerja terhadap
tenaga kerja, alat-alat kerja dan lingkungan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai