BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan pedoman ini sebagai petunjuk dalam melaksanakan
peraturan pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit UniversitasAndalas
dalam upaya meminimalkan risiko pencemaran atau kerusakan
lingkungan.
Tujuan Khusus:
1. Memberikan petunjuk teknis dalam identifikasi limbah B3
2. Memberikan petunjuk teknis dalam pengelolaan
(pemilahan, pengumpulan,pengangkutan, penyimpanan,
pengolahan penanggulangan darurat dalam pengelolaan
limbah B3
3. Memberikan petunjuk teknis dalam monitoring dan
evaluasi serta dokumentasi pengelolaan limbah B3
1.4. Pengertian
1. Limbah adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses
produksi (menurut PP No 12 tahun 1995).
2. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan
dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan
gas (menurut Kepmenkes RI nomor:
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RumahSakit).
3. Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk
hidup lain (menurut PP No. 18 tahun 1999).
4. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu
kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karenasifat (toxicity,
flammability, reactivity, dancorrosivity) serta konsentrasi
atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia (BAPEDAL 1995).
5. Limbah Tidak Berbahaya dan Beracun (Non B3) adalah
semua limbah yang tidak memiliki sifat seperti yang
dimiliki oleh limbah berbahaya dan beracun.
6. Tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 adalah
tempat menyimpan limbah B3 sementara yang harus
memiliki ijin sebelum limbah B3 diangkut ke pengolah
akhir yang berijin.
7. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi
pemilahan,penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
dan pengolahan.
8. Pemilahan limbah B3 adalah kegiatan memisahkan limbah
sesuai dengan jenis dan atau karakteristiknya.
9. Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan menyimpan
limbah B3 yang dilakukan oleh Rumah Sakit dengan
maksud menyimpan sementara limbah B3 sebelum diolah.
10. Pengangkutan internal limbah B3 adalah kegiatan
mengangkut limbah B3 dari sumber/ penghasil limbah B3
ke TPS limbah B3 Rumah Sakit.
11. Pengangkutan eksternal limbah B3 adalah kegiatan
mengangkut limbah B3 dari TPS Rumah Sakit kepengolah
yang berijin.
12. Pemanfaatan limbah B3 adalah suatu kegiatan perolehan
kembali (recovery) dan atau penggunaan kembali (reuse)
dan atau daur ulang (recycle) yang bertujuan untuk
mengubahl imbah B3 menjadi suatu produk yang dapat
digunakan dan harus aman bagi lingkungan dan kesehatan
manusia.
13. Pengolahan limbah B3 adalah proses untuk mengubah
karakteristik dan komposisi limbah B3 untuk
menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau
sifat racun; misalnya proses insenerasi, penimbunan,
solidifikasi, stabilisasi, peluruhan aktifitas zatradioaktif,
elektrolisa dan netralisasi.
14. Pengolah limbah B3 adalah Badan Usaha yang berbadan
hukum yang memiliki ijin untuk memusnahkan,
memanfaatkan dan menimbun limbah B3.
BAB II
RUANG LINGKUP
Tabel. 2.2.
Limbah B3 Kimia di Rumah Sakit
NO LIMBAH CONTOH
KIMIA
1. Pelarut kloroform, metilen klorida, perkloroetilena,
Halogenasi pendingin, trichloroethylene
2. Pelarut non- Aseton, asetonitril, etanol, etil asetat,
halogenasi formaldehyde, isopropanol, metanol,
toluen, xilena
3. Desinfektan Kalsium hipoklorit, klorin dioksida, solusi
halogenasi yodium, iodophors, natrium
dichloroisocyanurate, natrium hipoklorit
(pemutih)
4. Aldehydes Aldehida : Formaldehyde, glutaraldehydes,
orto-phthalaldehyde
5. Alcohol Etanol, isopropanol, fenol
6. Desinfektan Hydrogen peroksida, asam peroxyacetic,
lainnya amina kuarterner
7. Logam kadmium, kromium, timah, merkuri,
perak
8. Asam asetat, kromat, klorida, nitrat, sulfat
9. Bases Amonium hidroksida, kalium hidroksida,
natrium hidroksida
10. Peng-okidasi pemutih, hidrogen peroksida, potasium
dikromat, potasium permanganate
11. Pereduksi Sodium bisulfit, sodium sulfit
12. Lain-lain gas anestesi, asbes, etilen oksida,
herbisida, cat, pestisida,limbah minyak
Tabel. 2.3.
Limbah B3 Kimia Di Rumah Sakit Berdasarkan Lokasi Penghasil
G. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi
radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak
dapat digunakan lagi. Limbah radioaktif berasal dari
departemen/instalasi radioterapi dan departemen radiologi
(radiodiagnostik dan kedokteran nuklir). Limbah radioaktif dari
departemen/instalasi radioterapi berupa zat radioaktif sumber
terbungkus tidak digunakan, sedangkan dari departemen
radiologi berupa sisa zat radioaktif (radiofarmasi), urin dan
ekskreta dari pasien yang diobati atau diuji dengan
radionuklida serta material terkontaminasi zat radioaktif
seperti kertas, tissue, botol, jarum suntik yang terkontaminasi
zat radioaktif. Zatradioaktif sumber terbungkus tidak
digunakan memiliki aktivitas radionuklida besar, derajat
kemurnian tinggi, dan waktu paruh relatif panjang. Sedangkan
limbah radioaktif material terkontaminasi dari kedokteran
nuklir memiliki radionuklida dengan aktivitas yang relatif tidak
tinggi dan waktu paruh pendek.
H. Limbah kontainer bertekanan adalah limbah yang berasal dari
berbagai jenis gas bertekanan dalam tabung yang digunakan di
Rumah Sakit seperti tabung gas, kaleng aerosol yang
mengandung residu, gas cartridge.Termasuk jenis limbah ini
adalah tabung atau silinder nitrogen oksida / etilen oksida,
tabung bertekanan untuk gas lain seperti oksigen, nitrogen,
karbondioksida, udara bertekanan, siklopropana, hidrogen, gas
elpiji, dan asetilin, kaleng aerosol.
I. Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi yaitu
limbah dengan kandungan mercury dan cadmium. Contoh:
Termometer air raksa, baterai, aki, lampu, amalgam,
tensimeter air raksa, cat bertimbal, fixer.
J. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas antara
lain : incinerator, genset, boiler, anastesi, dan pembuatan obat
sitotoksik. Contoh gas-gas yang beracun : CO, CO 2, HC, NOx,
SOx, dan gas dari lemari asam di laboratorium.
K. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang
berasal dari kegiatan Rumah Sakit yang kemungkinan
mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan
radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan (Kepmenkes No.
1204 Tahun 2004).Limbah cair menurut asalnya dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) macam :
Limbah yang berasal dari tubuh manusia : Urine,
faeses, darah,muntahan, sereta (dahak, ingus, Pus).
Limbah yang berasal dari kegiatan medis : cairan
chlorine, larutan savlon, larutan antiseptic, desinfektan,
sisa obat cair, dll
Limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari : air
mandi, cuci piring, dll
Limbah air hujan
Tabel 2.4.
Limbah B3 Rumah Sakit Dari Berbagai Sumber Lokasi
cleaning service
TPS B3
Pengangkutan dan
pengolahan limbah
B3 Infeksius padat
oleh pihak ketiga
1. Minimalisasi Limbah
B3
1) Menyeleksi bahan-bahan yang menghasilkan limbah B3
sebelum membelinya
2) Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.
3) Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada
secara kimiawi.
1) Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah B3 seperti
dalam kegiatan perawatan dan kebersihan.
4) Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan
2) Menggunakan bahan-bahan yang diproduksi lebih awal untuk
menghindari kadaluarsa
5) Menghabiskan bahan dari setiap kemasan
6) Mengecek tanggal kadaluarsa bahan-bahan pada saat diantar
oleh distributor
2. Pemilahan, Pewadahan.
1) Dilakukan pemilahan jenis limbah B3 padat mulai dari
sumber yang terdiri dari limbah B3 infeksius, limbah B3
patologi, limbah B3 benda tajam, limbah B3 farmasi, limbah
B3 sitotoksis, limbah B3 kimiawi, limbah B3 radioaktif, limbah
B3 kontainer bertekanan, dan limbah B3 dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
2) Persyaratan Wadah Sesuai Dengan Jenis Limbah B3
Wadah Limbah B3 Infeksius
Tempat sampah tertutup, model injak, berlabel, tidak
bocor, bersih, tidak bau, jumlah cukup, dilengkapi simbol
dan label
Berlapis kantong plastik warna KUNING
Wadah dibersihkan dan didesinfeksi setiap hari
Material wadah : fiberglass/HDPE/stainless steel
Kebutuhan wadah ditentukan oleh jumlah ruangan dimana
limbah B3 dihasilkan
Kapasitas/volume wadah ditentukan oleh jumlah limbah
B3 yang dihasilkan setiap harinya
Kapasitas wadah: 25 liter, 50 liter, 75 liter dan 100 liter
Penggunaan kantong plastik disesuaikan dengan wadah
yang digunakan dan jumlahnya ditentukan oleh frekuensi
pengumpulan limbah B3
Wadah limbah B3 infeksius hanya ditempatkan pada
ruangan yang menghasilkan limbah B3 infeksius (ruang
tindakan, ruang perawatan, laboratorium, ruang operasi
dll)
Gambar 3.3.
Pengangkutan Limbah B3 Padat Infeksius
Tabel 3.2.
Metoda Pengelolaan Limbah B3 Cair
- trolly sampah
3. Saluran - pengawasan visual - APD (sarung tangan, Setiap
Limbah B3 dengan check list masker, hari
Cair (sistem - penanganan wearpack, sepatu boot)
utility) pembersihan kotoran - lampu senter
dan endapan yang - peralatan pembersih
menyumbat saluran
4. Bak - pengawasan visual - SOP, formulir Setiap
pengumpul dengan check list pengamatan hari
(pump - penanganan - linggis/pengungkit
station) pembersihan kotoran - APD (sarung tangan,
dan endapan yang masker,
menyumbat wearpack, sepatu boot)
- cek manual dan - lampu senter
otomatis - sekop, garpu, saringan
sampah
KOMPONEN METODE ALAT DAN BAHAN JADWAL
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
- kantong plastik kuning,
- troli sampah
- test pen, tang ampere
- bahan kimia
6. Unit - pengawasan visual - SOP, formulir Setiap
Pengolahan dengan check list pengamatan hari
(IPAL) - cek manual dan - APD (sarung tangan,
otomatis masker, wearpack,
- perhitungan dosis sepatu boot)
bahan kimia - lampu senter
- pengoperasian dan - sekop, garpu, saringan
- pemeliharaan ME sampah
- penanganan suplai - kantong plastik kuning,
udara oleh - troli sampah, tool kits
blower/aerator dan - test pen, tang ampere
bakteri serta - bahan kimia polymer &
pengaturan debit air desinfeksi
limbah B3
- pelatihan bersertifikat
7. Analisa - swa pantau - pH meter, DO meter - harian
Kualitas - pemeriksaan effluent, - peralatan laboratorium -
Limbah B3 influen & badan air (sprectrofotometer) dan bulanan
Cair reagensia -
triwulan
Sumber Limbah B3 Pengolahan Pre Pengolahan Pengolahan Aerob Recycle atau Daur
Treameant Anaerob Ulang Limbah B3
Ruangan IGD
Ruangan OK
Kamar Jenazah
Air Buangan
Kamar Mandi dan
Closet, dll
Sludge collector
Sludge collector merupakan unit yang menampung air buangan
dari hasil seluruh pengolahan pratreatment, dan pengoperasian unit
ini secara an-aerobik. Bisa dikatan kalau sludge collector merupakan
bagian unit dari pratretment air limbah B3 sebelum masuk ke
pengolahan utama atau STP (sewage treatment plant). Spesifikasi
Sludge Collector terbuat dari material thermo setting FRP dengan type
two compartments, instalasi underground, diameter manhole 600
mm dan volume 13 dan 15 m3.
Gambar 3.11 Denah Pengolahan Pre Treatmeant Limbah Kitchen
B. Unit Pengolahan STP (Sewage Treatment Plant)
Kegiatan Pemeliharaan
Unit Pengolahan Waste Alat
No.
Water Recycle
2 Genset
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN DOKUMENTASI
4.1 Monitoring
Monitoring merupakan proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program. Monitoring memantau
perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran.
Pelaksanaan monitoring pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit
Universitas Andalas dilakukan secara terus menerus (kontinyu) dan
dilakukan secara berkala dalam waktu tertentu misalkan :
Mingguan, Bulanan, per semester (6 bulanan) bahkan tahunan.
Dalam pengelolaan limbah B3, pelaksanaan monitoring sangat
penting dilaksanakan karena hal tersebut dapat menjadi tolok ukur
jalannya pengelolaan limbah B3.
Pelaksanaan Monitoring pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit
meliputi:
a. Monitoring kegiatan pengelolaan limbah B3 padat
b. Monitoring kegiatan pengelolaan limbah B3 cair
c. Monitoring kegiatan pengelolaan limbah B3 gas
4.1.1.
Monitoring Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 Padat
Aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
monitoring limbah B3 padat di Rumah Sakit Universitas Andalas
adalah titik kritis pada setiap tahap penanganan limbah B3 padat,
baik tahap pemilahan, pewadahan/pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan serta pemusnahan.
Aspek-aspek tersebut sebagai berikut :
a. Pemilahan
Pada proses pemilihan, monitoring yang dilakukan meliputi :
Standar Operasional Prosedur (SOP) pemilahan
Proses pemilahan limbah B3 padat
Jenis dan volume limbah B3 padat yang dipilah (baik
dipilah untuk dibuang maupun untuk dimanfaatkan
kembali)
Lokasi/tempat pemilahan
Kelengkapan K3 tempat pemilahan dan operator/tenaga
4.2. Evaluasi
Hasil monitoring seluruh kegiatan pengelolaan limbah B3 di
Rumah Sakit perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi pengelolaan limbah
B3 di Rumah Sakit meliputi :
1. Hasil analisis laboratorium (pemeriksaan swapantau)
2. Hasil audit internal
3. Hasil audit eksternal
Evaluasi terhadap pemantauan hasil pengelolaan limbah B3
bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap kinerja system
secara keseluruhan. Jika hasilnya menunjukkan ketidak sesuaian
dengan nilai baku mutu yang ditentukan, maka perlu dilakukan
perubahan atau perbaikan pada sistem pengelolaan limbah B3
sehingga kinerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.3. Dokumentasi
Dokumentasi Pengelolaan Limbah B3 di Rumah Sakit
Universitas Andalas bertujuan sebagai memandu petugas dalam
menerapkan dan memelihara sistem untuk memenuhi kebijakan,
tujuan dan sasaran organisasi pengelolaan limbah B3 Dokumentasi
terkait dengan pengelolaan limbah B3 terbagi atas :
1. Pengelolaan
Dalam proses pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit,
dokumentasi pengelolaan limbah B3 yang diperlukan meliputi :
SOP- SOP tentang pengelolaan limbah B3, Checklist – checklist
tentang pengelolaan limbah B3 (checklist dapat dilihat di lampiran
1), manual operational system penanganan limbah B3, Formulir
pencatatan neraca limbah B3 yang dihasilkan, Logbook limbah B3
yang dikelola serta manifest limbah B3 oleh jasa pihak ke tiga.
(contoh Logbook dan manifest dapat dilihat di lampiran 2).
2. Pelaporan
Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit,
pelaporan dilakukan terdiri dari :
Laporan harian dan mingguan meliputi laporan hasil
pencatatan neraca limbah B3 harian, laporan hasil
pemantauan kegiatan pengelolaan limbah B3 harian dan atau
mingguan
Laporan tiga bulanan meliputi laporan eksternal kepada KLH
dan atau dinas terkait yang berwenang yang terdiri dari laporan
Rekapitulasi neraca limbah, laporan hasil pengolahan limbah
B3 berupa manifest limbah B3 dan laporan hasil pemeriksaan
swapantau emisi gas buang.
Laporan Semester meliputi laporan Implementasi RKL – RPL,
UKL – UPL ke dinas terkait.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Form Pengelolaan Limbah B3 Padat
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 2
Loog Book Limbah Padat Infeksius
Di Rumah Sakit Universitas Andalas
Bulan : ............
Limbah Masuk Limbah Yang
( Kg ) bawa pihak ke
No. Tanggal Lama Baru KET
III
( Kg )
JUMLAH
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 3
Loog Book Limbah B3 Benda Tajam Dan Jarum
Di Rumah Sakit Universitas Andalas
Bulan : ............
Limbah Limbah Sisa
Masuk Yang Limbah
No. Tanggal KET
( Buah/Kg ) Diambil ( Buah/
( Buah/Kg ) Kg )
JUMLAH
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 4
Loog Book Limbah B3 ( Oli Bekas )
Di Rsup Rumah Sakit Universitas Andalas
Bulan : ............
Limbah Limbah Yang Sisa
No. Tanggal Masuk (Liter Diambil Limbah KET
) ( Liter ) ( Liter )
JUMLAH
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 6
Loog Book Limbah B3 ( Lampu TL )
Di Rumah Sakit Universitas Andalas
Bulan : ............
Limbah Limbah Sisa
Masuk Yang Limbah
No. Tanggal KET
( Buah/Kg ) Diambil ( Buah/
( Buah/Kg ) Kg )
JUMLAH
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 7
Form Pengelolaan Limbah B3 Darah, Komponen Darah
dan Cairan Tubuh RS UNAND
Padang
Ka.Inst.Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Universitas Andalas
Lampiran 8
Cheklist Harian Pengawasan Unit Pretreatmeant IPAL Rumah Sakit Universitas
Andalas
Hari/Tanggal :
Jam :
No Item Cheklist
1 Laboratorium
Bak Penampung
©Transfer Pump Baik Rusak
©Floating Valve auto Berfungsi Tidak Berfungsi
Aliran Air Aliran Air Tidak
Reagent Tank
Berjalan Baik Berjalan Baik
Chemical Tank
(Tawas)
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
Aliran Air Aliran Air Tidak
Statix Mixer
Berjalan Baik Berjalan Baik
Chemical Tank (PAC)
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
Aliran Air Aliran Air Tidak
Koagulation Tank
Berjalan Baik Berjalan Baik
Floculation Tank
©Aliran air Berjalan Baik Tidak Berjalan Baik
©Mixer Berfungsi Tidak Berfungsi
Settling Tank
©aliran air Berjalan Baik Tidak Berjalan Baik
2 Laundry
Reaktor
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 1
Berjalan Baik Berjalan Baik
© Pompa Lumpur Baik Rusak
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 2
Berjalan Baik Berjalan Baik
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 3
Berjalan Baik Berjalan Baik
Chemical Tank
(Defoamer)
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
3 KITCHEN
Bak Penampung Awal
©Bak 1
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
©Bak 2
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
©Bak 3
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
©Bak 4
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
©Sumersible Pump Baik Rusak
Reaktor
©Bak 1
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
Pompa lumpur Baik Rusak
©Bak 2
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
©Bak 3
Lapisan Minyak,
Tidak
Lemak Ada
4 Sludge Tank 1 dan 2
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 1
Berjalan Baik Berjalan Baik
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 2
Berjalan Baik Berjalan Baik
Aliran Air Aliran Air Tidak
© Bak 3
Berjalan Baik Berjalan Baik
Lampiran 9
Cheklist Harian Pengawasan Unit Waste Water Treatmeant & Waste Water Recycle
IPAL
Rumah Sakit Universitas Andalas
Hari/Tanggal :
Jam :
No Item Cheklist
Waste Water
1
Treatmeant
Greet Chamber
©Sampah Padat Ada Tidak
Equalisasi Tank
©Pump A Baik Rusak
© Pump B Baik Rusak
Aerasi Tank
© Blower Pump A Baik Rusak
© Blower Pump B Baik Rusak
Lebih dari Kurang dari
© Oil Blower Pump A
setengah setengah
Lebih dari Kurang dari
© Oil Blower Pump B
setengah setengah
Sedimentasi Tank
© Sedimentasi Pump Baik Rusak
© TDS Melayang Ada Tidak
Treatead Water Tank
© Efluent Pump A Baik Rusak
© Efluent Pump B Baik Rusak
2 Waste Water Recycle
Aliran Air Aliran Air Tidak
Statix Mixer
Berjalan Baik Berjalan Baik
Chemical Tank (Tawas)
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
Aliran Air Aliran Air Tidak
Pre Filter System
Berjalan Baik Berjalan Baik
Chemical Tank (PAC)
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
Floculation Tank
Tidak Berjalan
©Aliran air
Berjalan Baik Baik
©Mixer Berfungsi Tidak Berfungsi
Settling Tank
Tidak Berjalan
©aliran air
Berjalan Baik Baik
© Floting valve auto Berfungsi Tidak Berfungsi
Membran Filtration
© Sistem Auto Panel Berfungsi Tidak Berfungsi
Bak Penampung Hasil
Akhir
© Floting valve auto Berfungsi Tidak Berfungsi
Tidak Berjalan
©Aliran air
Berjalan Baik Baik
Chlorine Tank
Sediki
© Volume Sedang
Penuh t
© Agitator Berfungsi Tidak Berfungsi
© Dosing Pump Baik Rusak
Post Filter System
©Pump transfer Baik Rusak
©Meteran Debit Baik Rusak
Lampiran 10
Bulan :
Debit
Debit/Hari
No Hari/Tanggal Jam Air Petugas Paraf Keterangan
(m3)
(m3)